BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran matematika yang efektif akan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif menuntut guru untuk memahami dengan baik hakekat dan tujuan pembelajaran, terutama pembelajaran matematika, terampil memanfaatkan media pembelajaran, serta menerapkan berbagai metode pembelajaran yang dapat membimbing siswa untuk meningkatkan keaktifan dan meningkatkan keaktifan siswa dalam berpikir kritis, menemukan rumus-rumus matematika dengan bimbingan guru sehingga siswa merasa belajar matematika menjadi kegiatan yang menyenangkan. 2.1.1. Pembelajaran Matematika yang efektif Pengertian belajar dan pembelajaran a. Pengertian belajar dan hasil belajar Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek, sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan. Morgan (dalam Sumantri, 2001 : 13), menguraikan bahwa : Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Definisi ini memuat dua unsur penting dalam belajar yaitu, pertama belajar adalah perubahan tingkah 5
16
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2166/3/T1_262010852_BAB II.pdf · praktek/pratikum,dan (30 media elektronok,misalnya OHT(Over Head
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Pembelajaran matematika yang efektif akan dapat membantu siswa
mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif menuntut guru
untuk memahami dengan baik hakekat dan tujuan pembelajaran, terutama
pembelajaran matematika, terampil memanfaatkan media pembelajaran, serta
menerapkan berbagai metode pembelajaran yang dapat membimbing siswa untuk
meningkatkan keaktifan dan meningkatkan keaktifan siswa dalam berpikir kritis,
menemukan rumus-rumus matematika dengan bimbingan guru sehingga siswa
merasa belajar matematika menjadi kegiatan yang menyenangkan.
2.1.1. Pembelajaran Matematika yang efektif
Pengertian belajar dan pembelajaran
a. Pengertian belajar dan hasil belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek,
sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat
siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan.
Morgan (dalam Sumantri, 2001 : 13), menguraikan bahwa :
Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan dan pengalaman. Definisi ini memuat dua unsur
penting dalam belajar yaitu, pertama belajar adalah perubahan tingkah
5
6
laku, dan kedua perubahan yang terjadi disebabkan karena adanya
latihan atau pengalaman.
Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang sangat tinggi
karena matematika berkenaan dengan gagasan atau ide dan hubungan-
hubungan yang diatur secara logis (Hudojo, 1990 : 3).
Gagne (dalam Russefendi, 1998 : 165), mengemukakan bahwa dalam
belajar matematika ada dua objek yang akan diperoleh :
1) Objek langsung ialah fakta, prinsip, keterampilan, dan konsep. 2) Objek tak langsung ialah menyelidiki, memecahkan masalah, dan
mandiri.
Belajar matematika adalah belajar tentang konsep dan struktur
matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta menjalin
hubungan antara konsep-konsep dan struktur itu. Mempelajari matematika
tidak hanya dengan membaca saja. Untuk mempelajari suatu teorima,
dalil, sifat, ataupun definisi memerlukan waktu dan ketekunan. Bahasa
matematika adalah bahasa simbol yang padat, ketat, abstrak dan penuh
arti.
Proses pembelajaran matematika bertujuan agar siswa menguasai
konsep yang ada dalam matematika. Menurut Dienes (dalam Russefendi
1980 : 136), ada enam tahap dalam pembelajaran konsep matematika.
Hasil Belajar
Bloom (1981 : 4) menggambarkan hubungan antara hasil belajar
dengan faktor-faktor belajar dengan mengatakan bahwa : hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh kognitif dan afektifnya saat belajar. Dan kualitas
7
pembelajaran yang diterimanya dipengaruhi oleh cara pengelolaan
interaksi kelas. Bloom membedakan tiga macam hasil belajar yaitu : (1)
pengetahuan kognitif , (2) hasil belajar afektif , dan (3) psikhomotorik.
Penggolongan hasil belajar tersebut sesuai dengan tuntutan
pembelajaran yang mengacu KTSP yaitu tercapainya kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil belajar dalam
pembelajaran.
b. Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika adalah proses pemberian pengalaman
belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan terencana
sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan
matematika yang dipelajari.
Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi
adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika , yang sesuai
dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan
peserta didik, (3) prinsip dan teori belajar, (4) keterlibatan aktif peserta
didik, (5) keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, dan
(6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.
Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah :
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
8
Tujuan pembelajaran matematika adalah :
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
c. Teori –teori Belajar Matematika dalam pembelajaran di SD.
Teori-teori yang berpengaruh untuk pengembangan dan perbaikan
pembelajaran Matematika adalah :
Teori Thorndike ( Hera Lestari ,dkk) yaitu teori penyerapan. Teori
yang memandang siswa sebagai selembar kertas putih , penerima
pengetahuan yang siap menerima pengetahuan secara pasif.Teori ini
melahirkan pembelajaran yang konvensional dimana siswa hanya sebagai
pendengar setia dan subyek pembelajaran berpusat sebagai guru yang
berfungsi sebagai pentransfer pengetahuan. Hasil yang didapat siswa
hanya memiliki pengetahuan tetapi kurang dapat menerapkan
pengetahuannya yang dikarenakan siswa tidak dilatih untuk berpikir kritis.
9
Teori makna ( Subanji ) dari Ausubel ( Brownell dan Chazall)
mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran akan membuat
pembelajaran lebih bermanfaat dan akan lebih mudah dipahami dan
diingat oleh peserta didik.
Pembelajaran bermakna mengemas pembelajaran matematika
menjadi sebuah kegiatan yang menarik dan melibatkan aktif siswa
sehingga siswa merasa senang dan mengganggap pembelajaran itu
menjadi bermakna bagi dirinya. Dengan pemahaman yang demikian hasil
pembelajran yang diharapkan tidak hanya membuat siswa memiliki
pengetahuan tetapi akan mendorong siswa untuk mau mencoba dan
bereksplorasi dengan lingkungan sehingga siswa menjadi lebih kritis
terhadap setiap permasalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.