17 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Transportasi Konvensional Transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui (Nasution, 1996:50). Peran dan Manfaat Transportasi yaitu prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu: Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan; dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut dan, untuk mendukung pergerakan manusia dan barang (Tamin, 1999:5). Transportasi konvensional biaya yang ditawarkan kepada lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya per penumpang dapat ditekan serendah mungkin. Karena merupakan sebuah angkutan kota yang bersifat massal, perlu ada kesamaan diantara para penumpang, antara lain kesamaan asal dan tujuan. Kesamaan ini dicapai dengan cara pengumpulan diterminal dan atau tempat perhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti kesamaan maksud. Angkutan umum memiliki trayek dan jadwal keberangkatan yang tetap. Pelayanan transportasi umum penumpang akan berjalan dengan baik apabila tercipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan. Bertambahnya jumlah kendaraan dan tingkat teknologi transportasi masyarakat membuat inovasi kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut
25
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI 2.1. Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/46937/3/BAB II.pdfditinjau dari pemenuhan mobilitas masyarakat maupun mutu kehidupan kota. 2.1.2. Masyarakat Satu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Transportasi Konvensional
Transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan tersebut maka
terdapat tiga hal yaitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan
sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui (Nasution, 1996:50).
Peran dan Manfaat Transportasi yaitu prasarana transportasi mempunyai dua
peran utama, yaitu: Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di
daerah perkotaan; dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang
yang timbul akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut dan, untuk
mendukung pergerakan manusia dan barang (Tamin, 1999:5).
Transportasi konvensional biaya yang ditawarkan kepada lebih banyak
orang atau penumpang yang menyebabkan biaya per penumpang dapat ditekan
serendah mungkin. Karena merupakan sebuah angkutan kota yang bersifat massal,
perlu ada kesamaan diantara para penumpang, antara lain kesamaan asal dan
tujuan. Kesamaan ini dicapai dengan cara pengumpulan diterminal dan atau
tempat perhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti kesamaan maksud.
Angkutan umum memiliki trayek dan jadwal keberangkatan yang tetap.
Pelayanan transportasi umum penumpang akan berjalan dengan baik apabila
tercipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan.
Bertambahnya jumlah kendaraan dan tingkat teknologi transportasi
masyarakat membuat inovasi kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut
18
manusia atau barang dengan memberikan jasa kepada masyarakat dengan
menggunakan tarif atau pembayaran tunai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
14 tahun 1992 tentang Angkutan Jalan dijelaskan angkutan adalah pemindahan
orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
kendaraan. Pasal 47 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan membagi kendaraan menjadi kendaraan bermotor dan
kendaraan tidak bermotor. Kemudian pada Pasal 47 ayat (2), kendaraan bermotor
dibagi lagi menjadi sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus, mobil barang dan
kendaraan khusus (Dishub Kota Malang).
Jasa transportasi yang murah dan aman adalah sarana yang sangat
penting dan diutamakan dalam kehidupan modern, dan usaha penyempurnaan-
nya terus dilakukan dengan baik sehingga akan mempengaruhi perkembangan
standar kehidupan masyarakat, jika dikatakan transportasi bukan merupakan
tujuan tapi merupakan alat untuk mencapai banyak tujuan. Tinjauan mengenai
sifat hubungan antara transportasi dengan pembangunan telah mengalami
perkembangan. Banyak literatur atau kepustakaan ekonomi transportasi dan ilmu
bumi transpor menyatakan bahwa sifat transportasi dan peningkatan efisiensi
transportasi sangat penting dalam percepatan proses pembangunan. Dalam
hubungan ini dikemukakan beberapa pendapat seperti Lord Lugard, seorang
administrator koloni inggris, telah menulis kira-kira setengah abad yang lalu
dimana menyatakan bahwa faktor yang dominan dalam pembangunan materiil di
Afrika dapat disimpulkan dalam satu kata yaitu “Transportasi”.
Kondisi transportasi konvensional di banyak negara sedang berkembang
belum memadai karena beberapa masalah dan kendala yang dihadapi seperti
19
subsidi dalam sektor transportasi, dukungan prasarana dan sarana transportasi,
sumber daya manusia, serta faktor kedisiplinan operator kendaraan, penumpang,
maupun pengguna jalan. Selain itu kenyamanan dan keamanan masyarakat
sebagai pengguna jasa transportasi masih belum terjamin. Hal ini dapat
menyebabkan rendahnya penggunaan transportasi konvensional sehingga dapat
mengakibatkan terganggunya sistem wilayah perkotaan secara keseluruhan
ditinjau dari pemenuhan mobilitas masyarakat maupun mutu kehidupan kota.
2.1.2. Masyarakat Satu Dimensi
Masyarakat berdimensi satu yakni ini merupakan manusia modern yang
segala dari segi kehidupan diarahkan pada satu tujuan saja, yaitu demi kebaikan
dan peningkatan sistem yang telah ada, tidak lain adalah sistem dari kapitalisme
yang ditopang dengan sistem teknologi. Karya Marcuse mengenai Manusia Satu-
Dimensi berisi tinjauan Hegel tentang situasi dunia kontemporer yang sangat
dipengaruhi oleh Marxisme klasik. Dalam tesis yang di tulis Marcuse, dia
mengantisipasi banyak posisi kunci Manusia Satu Dimensi, termasuk integrasi
proletariat, stabilisasi kapitalisme, birokratisasi sosialisme, kehancuran kaum kiri
revolusioner, dan ketiadaan kekuatan sejati sosial progresif.
Perubahan secara umum, tema karakteristik tulisan Marcuse pasca-
Perang Dunia Kedua dibangun di atas analisis Sekolah Frankfurt tentang peran
teknologi dan rasionalitas teknologi, administrasi dan birokrasi, negara kapitalis,
media massa dan konsumerisme, dan mode baru dari kontrol sosial, yang dalam
pandangan mereka menghasilkan penurunan potensi revolusioner kelas pekerja
dan penurunan individualitas, kebebasan, dan demokrasi, serta stabilisasi
20
kapitalisme. Dalam sebuah epi-log tahun 1954 untuk Reason and Revolution edisi
kedua, Marcuse mengklaim bahwa: "Kekalahan Fasisme dan Sosialisme Nasional
Teori Marcuse tentang dunia dan masyarakat teknis satu dimensi, yang
merupakan fokus utama Manusia Satu Dimensi. Seseorang dapat menafsirkan
teori Marcuse sebagai teori global, totalisasi dari jenis masyarakat baru yang
melampaui kontradiksi masyarakat kapitalis dalam tatanan baru yang
menghilangkan individualitas, perbedaan pendapat, dan oposisi. Memang, ada
kecenderungan berulang dalam membaca Marcuse untuk menggunakan "satu
dimensi" sebagai konsep total untuk menggambarkan era perkembangan sejarah
yang seharusnya menyerap semua oposisi ke dalam sistem totaliter, monolitik.
Marcuse sendiri jarang menggunakan istilah "satu dimensi" sebagai kata
benda total tetapi cenderung berbicara tentang "satu dimensi" manusia,
masyarakat, atau pemikiran, menerapkan istilah tersebut sebagai kata sifat yang
menggambarkan kata sifat. kondisi-kondisi kurang yang dikritik dan
dikontraskannya dengan keadaan alternatif. Faktanya, Marcuse memperkenalkan
"satu dimensi" dalam tulisan sebelumnya sebagai konsep epi-stemologis yang
membuat perbedaan antara pemikiran satu dimensi dan dialektis; dalam Manusia
Satu Dimensi diperluas untuk menggambarkan fenomena sosial dan antropologis.
Mengingat kritik Marcuse terhadap keadaan "satu dimensi" dengan
mengajukan alternatif yang harus diperjuangkan dan direalisasikan, adalah salah
untuk membaca dia semata-mata sebagai ahli teori dari masyarakat yang
sepenuhnya adminis-tered administrasi yang sepenuhnya menolak kontradiksi,
konflik, pemberontakan, dan pemikiran dan tindakan alternatif. Dalam Manusia
Satu Dimensi dan karya-karya selanjutnya, ia menolak interpretasi monolitik atas
21
teks sebagai epik dominasi total yang dalam mode kuasi-Hegelian memasukkan
semuanya menjadi totalitas satu dimensI lebih disukai untuk membacanya sebagai
teks dialektik yang kontras satu dimensi dengan pemikiran dan perilaku
multidimensi.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan salah satu tehnik yang dilakukan peneliti untuk
mencari perbandingan dan menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya,
di samping itu kajian terdahulu dapat membantu penelitian dan juga dapat dijadikan
sebagai salah satu acuan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian.
Penelitian terdahulu ini penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang
sama dengan peneliti. Namun mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi
dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian yang kaji. Berikut merupakan
beberapa penelitian terdahulu yang berupa jurnal terkait dengan penelitian yang