10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan (IBK Bayangkara, 2008: 2). Menurut Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009: 146) menyatakan bahwa management audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
24
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN …eprints.uny.ac.id/7751/3/BAB 2-08412144009.pdf · BAB II . KAJIAN PUSTAKA DAN ... Menurut Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009: 146) menyatakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Teori
1. Audit Manajemen
a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen
Audit manajemen (management audit) adalah
pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk
mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau
sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan
melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara
efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah
direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan
dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan (IBK Bayangkara,
2008: 2).
Menurut Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009: 146)
menyatakan bahwa management audit adalah suatu pemeriksaan
terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut
sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
11
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek
kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh
kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari
program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bervariasi,
bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun
bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Menurut IBK Bayangkara (2008: 15), ruang lingkup audit
manajemen sendiri terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1) Audit manajemen pada fungsi pemasaran
Ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi:
a) Lingkungan pemasaran
b) Strategi pemasaran
c) Organisasi pemasaran
d) Produktivitas pemasaran
e) Fungsi pemasaran
2) Audit manajemen pada fungsi produksi dan operasi
Ruang lingkup audit ini meliputi:
a) Perencanaan produksi
b) Pengendalian kualitas
c) Produktivitas dan efisien
d) Metode dan standar kerja
e) Pemeliharaan peralatan
f) Organisasi manajemen produksi dan operasi
12
g) Plant dan layout
3) Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia
Ruang lingkup audit manajemen sumber daya manusia
meliputi:
a) Perencanaan tenaga kerja
b) Penerimaan karyawan
c) Seleksi
d) Orientasi dan penempatan
e) Pelatihan dan pengembangan
f) Penilaian kerja
g) Pengembangan karier
h) Sistem imbalan dan kompensasi
i) Perlindungan karyawan
j) Hubungan karyawan
k) Pemutusan hubungan kerja (PHK)
4) Audit manajemen pada fungsi sistem informasi
Ruang lingkup audit ini meliputi:
a) Dukungan satuan pengolahan data
b) Perencanaan pengolahan data
c) Organisasi pengolahan data
d) Pengendalian pengolahan data
13
b. Tahap-tahap Audit Manajemen
Menurut IBK Bayangkara (2008: 9) secara garis besar
tahapan-tahapan audit manajemen dapat dikelompokkan menjadi
lima yaitu:
1) Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan
informasi latar belakang terhadap objek audit. Pada audit ini
juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan,
ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang
diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah
diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial
mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari
informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan
audit sementara.
2) Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian
terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan
untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam
mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil
pengujian ini, auditor dapat memahami pengendalian yang
berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat
diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai
aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit
14
sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil
pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung
tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang
sesungguhnya (definitive audit objective), atau mungkin ada
beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak
cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan
audit tersebut.
3) Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti
yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang
telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan
temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan
temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan
dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan
kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja
audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat
dan rekomendasi yang diberikan.
4) Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil
audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai
pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan
pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit
dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan
15
perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.
Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan
temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung
kesimpulan audit dan rekomendasi). Rekomendasi harus
disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah
dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.
5) Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut
bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk
melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki
wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan
tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh
karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit
seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai
pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut.
Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan
sangat berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil
audit menjadi kurang bermakna apabila rekomendasi yang
diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.
c. Tujuan Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi
kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan
16
perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya
dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan
aktivitas pada perusahaan tersebut.
d. Ekonomisasi, Efisiensi dan Efektivitas
Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak
terhadap ketatnya seleksi perusahaan yang bisa tetap bertahan atau
memenangkan persaingan. Terjadinya pergeseran kekuatan pasar
dari produsen kepada konsumen, menyebabkan konsumen
memiliki kekuatan untuk menentukan cara memenuhi
kebutuhannya. Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa harus
sadar bahwa sebenarnya penghasilan yang diperoleh merupakan
akibat dari kemampuannya untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan.
Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan
efektivitas (hasil guna) merupakan tiga hal penting yang tidak
dapat dipisahkan dan harus dicapai perusahaan dalam
meningkatkan kemampuan bersaingnya. Operasi yang berjalan
secara hemat dan berdaya guna tanpa mengabaikan pencapaian
tujuan perusahaan (hasil guna) akan mampu menghasilkan produk
dengan harga pokok yang relatif lebih rendah dengan kualitas
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan
dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam
17
setiap aktivitas. Ekonomisasi merupakan ukuran input yang
digunakan dalam berbagai program proyek yang dikelola. Artinya,
jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan
digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil
berarti perusahaan mampu memperoleh sumber daya tersebut
dengan cara yang ekonomis.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan
melakukan operasi, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan
sumber daya yang dimiliiki. Efisiensi berhubungan dengan metode
kerja (operasi). Metode kerja yang baik akan dapat memandu
proses operasi berjalan dengan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang dimiliki perusahaan. Efektivitas dapat dipahami
sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
Menurut Hans Kartikahadi dalam Sukrisno Agoes dan Jan