1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara meningkat secara terus menerus dalam jangka panjang. Sebagian ahli ekonomi mengatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perubahan yang diikuti oleh perubahan-perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi tidak hanya membahas mengenai perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi, seperti mulai adanya masalah mengenai pergeseran sektor pertanian menuju kepada sektor industri, masalah percepatan pertumbuhan ekonomi dan masalah pemerataan pendapatan (Musfidar, 2012). Menurut Todaro dalam Arsyad (2010:11) mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh 3 nilai pokok yaitu berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya ( basic needs), meningkatnya rasa harga diri (self-esteem) masyarakat sebagai manusia, dan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih ( freedom from servitude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia. Pembangunan ekonomi dapat juga diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.
21
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... 2.pdf2.1.1 Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan
per kapita penduduk suatu negara meningkat secara terus menerus dalam jangka
panjang. Sebagian ahli ekonomi mengatakan bahwa pembangunan ekonomi
adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perubahan yang diikuti oleh
perubahan-perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan kata lain,
pembangunan ekonomi tidak hanya membahas mengenai perkembangan
pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi, seperti
mulai adanya masalah mengenai pergeseran sektor pertanian menuju kepada
sektor industri, masalah percepatan pertumbuhan ekonomi dan masalah
pemerataan pendapatan (Musfidar, 2012).
Menurut Todaro dalam Arsyad (2010:11) mengatakan bahwa keberhasilan
pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh 3 nilai pokok yaitu berkembangnya
kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (basic needs),
meningkatnya rasa harga diri (self-esteem) masyarakat sebagai manusia, dan
meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih (freedom from servitude)
yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia. Pembangunan ekonomi dapat
juga diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.
2
2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sukirno (2011:9), pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan
kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu dan menyebabkan pendapatan nasional riil
berubah. Namun, perkembangan kegiatan ekonomi tidak akan terjadi apabila
suatu negara menutup diri dari perdagangan luar negeri (Tabassum, 2008).
Sementara itu, Boediono (2009) mengatakan pertumbuhan ekonomi adalah
proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Penekanannya pada tiga
aspek yaitu proses, output per kapita, dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi output totalnya (PDB) dan sisi jumlah
penduduknya. Output per kapita adalah output total dibagi jumlah penduduk.
Di tinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia yang berlaku
semenjak lebih dari dua abad yang lalu menimbulkan dua efek penting yang
sangat menggalakkan yaitu kemakmuran atau taraf hidup masyarakat semakin
meningkat dan dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk
yang terus meningkat jumlahnya (Sukirno, 2010:421).
Menurut Sukirno (2010:429) ada beberapa faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi, yaitu:
1) Tanah dan kekayaan alam lainnya
Kekayaan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan
iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang dapat diperoleh,
serta jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang tersedia. Kekayaan alam
akan dapat mempermudah dalam mengembangkan perekonomian terutama pada
masa permulaan pertumbuhan ekonomi. Pada awal pertumbuhan ekonomi akan
3
terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi.
Apabila suatu negara mempunyai kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan dengan
baik maka hambatan pertumbuhan ekonomi akan dapat teratasi dan pertumbuhan
ekonomi akan tumbuh pesat.
2) Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong
bahkan penghambat suatu pertumbuhan ekonomi. Dorongan yang timbul dari
perkembangan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi bersumber dari akibat
pertambahan luas pasar. Perkembangan penduduk menyebabkan besarnya luas
pasar dari barang-barang yang dihasilkan perusahaan menjadi besar pula.
Berdasarkan peranan tersebut, maka perkembangan penduduk akan menimbulkan
dorongan kepada pertambahan dalam produksi nasional dan tingkat kegiatan
ekonomi. Akibat buruk dari pesatnya pertambahan penduduk kepada pertumbuhan
ekonomi terutama dihadapi oleh masyarakat yang kemajuan ekonominya belum
tinggi tetapi telah menghadapi masalah kelebihan penduduk. Suatu negara
dipandang menghadapi masalah kelebihan penduduk apabila jumlah penduduk
tidak seimbang dengan faktor-faktor produksi lain yang tersedia.
3) Barang modal dan tingkat teknologi
Barang modal penting artinya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Barang modal yang bertambah jumlahnya dan teknologi yang telah bertambah
modern memegang peranan penting di dalam mewujudkan kemajuan ekonomi.
Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa efek positif dalam pertumbuhan
ekonomi yang menyebabkan pesatnya pertumbuhan ekonomi.
4
4) Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sistem sosial dan sikap masyarakat penting peranannya dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi. Sistem sosial yang dimiliki oleh masyarakat yang dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah masyarakat masih
menggunakan cara tradisional dalam melakukan proses produksi. Sikap
masyarakat yang dapat memberikan dorongan yang besar terhadap pertumbuhan
ekonomi diantaranya adalah sikap berhemat dan bertujuan untuk investasi.
Ada beberapa alat pengukur dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:
1) Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto apabila ditingkat nasional adalah jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan dinyatakan
dalam harga pasar. Ketika PDB meningkat maka terjadi pertumbuhan ekonomi.
2) Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita dapat digunakan sebagai alat
ukur pertumbuhan yang lebih baik dalam mencerminkan kesejahteraan penduduk
dalam skala daerah. Ketika PDRB per kapita meningkat maka akan terjadi
pertumbuhan ekonomi.
2.1.3 Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi
1) Adam Smith
Dalam Arsyad (2010:75), Smith menerangkan ada dua aspek utama dalam
pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a. Pertumbuhan output total, dan
b. Pertumbuhan penduduk
5
Menurut Smith, sumber daya alam yang telah ada di dunia merupakan suatu
hal yang mendasar dari kegiatan produksi masyarakat. Jumlah sumber daya alam
yang telah tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan ekonomi
suatu daerah. Maksudnya, jika sumber daya yang telah tersedia belum mampu
digunakan sepenuhnya maka yang mempunyai peranan untuk memberdayakan
sumber daya tersebut adalah jumlah penduduk dan stok modal yang ada di suatu
daerah. Pertumbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumber daya alam
tersebut telah digunakan sepenuhnya. Sumber daya manusia mempunyai peranan
yang pasif dalam proses pertumbuhan output. Meskipun telah disadari bahwa
pertumbuhan ekonomi bergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi klasik
lebih mefokuskan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk terhadap
pertumbuhan ekonomi. Menurut pandangan ahli ekonomi klasik, hukum hasil
tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pada mulanya, ketika jumlah penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif banyak,
maka tingkat pengembalian modal dari investasi yang dibuat justru akan
meningkat. Ketika pertumbuhan penduduk semakin tinggi, pertambahan tersebut
akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena produktifitas setiap penduduk
akan berkurang dan pada saat keadaan tersebut terjadi, maka kemakmuran
masyarakat menurun kembali.
Berdasarkan teori pertumbuhan klasik, dikenal suatu teori yang bernama teori
penduduk optimum. Teori tersebut menjelaskan hubungan antara pendapatan
perkapita dan jumlah penduduk. Apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi
marjinal akan lebih tinggi dan akan diikuti pula dengan kenaikan pendapatan per
6
kapita. Akan tetapi, apabila penduduk semakin banyak. hukum hasil tambahan
yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi
marjinal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karenanya pendapatan nasional
dan pendapatan per kapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya. Penduduk
yang terus bertambah akan menyebabkan pada suatu jumlah penduduk yang
tertentu, produksi marjinal telah sama dengan pendapatan per kapita. Pada
keadaan ini pendapatan per kapita mencapai nilai yang maksimum. Jumlah
penduduk pada waktu itu dinamakan penduduk optimum.
Gambar 2.1 Teori Pertumbuhan Klasik : Penduduk Optimum
Sumber : Sukirno, 2010
Secara grafik, teori penduduk optimum dapat ditunjukkan oleh Gambar 2.1.
Kurva 𝑌𝑝𝑘 menunjukkan tingkat pendapatan perkapita pada berbagai jumlah
penduduk dan M adalah puncak kurva tersebut. Maka penduduk optimal adalah
jumlah penduduk sebanyak 𝑁𝑜 , dan pendapatan perkapita yang paling maksimum
adalah 𝑌𝑜 . Efek dari pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh perkembangan
ekonomi dapat menggeser kurva 𝑌𝑃𝐾 bergerak keatas menjadi 𝑌′𝑃𝐾 . Perubahan
tersebut dapat menyebabkan dua hal yakni: (i) penduduk optimum akan bergeser
7
dari 𝑁0 ke kanan menjadi 𝑁1 dan pada penduduk optimum 𝑁1 pendapatan
perkapita lebih tinggi dari 𝑌𝑜menjadi 𝑌1.
Stok modal menurut Smith memegang peranan paling penting dalam
pembangunan ekonomi. Cepat lambatnya pembangunan ekonomi tergantung pada
ketersediaan stok kapital. Selain itu, unsur produksi yang secara aktif menentukan
tingkat output. Peranan stok modal sangat sentral dalam proses pertumbuhan
output. Jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan
stok modal (sampai batas maksimum dari sumber daya alam).
Smith juga mengemukakan pengaruh stok modal terhadap tingkat output total
bisa secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung tersebut maksudnya
adalah karena pertambahan modal (sebagai input) akan langsung meningkatkan
output. Sementara itu, pengaruh tidak langsung adalah peningkatan produktivitas
tenaga kerja yang dimungkinkan karena adanya spesialisasi.
2) Harrod-Domar
Dalam Arsyad (2010:83), teori Harrod-Domar ini menganalisis syarat-syarat
yang diperlukan agar suatu perekonomian dapat tumbuh dan berkembang dalam
jangka panjang. Menurut Harrod-Domar, pembentukan modal merupakan faktor
penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal tidak
hanya dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kemampuan suatu
perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa, tetapi juga akan
meningkatkan permintaan efektif masyarakat.
8
2.1.4 Distribusi Pendapatan
Secara umum menurut Adelman dan Morris (dalam Arsyad 2010:283), ada