BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air a. Pengertian Cinta Tanah Air Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan sayang terhadap sesuatu, timbul dari dalam hati untuk memelihara, membela, melindungi tanah air. Cinta tanah air menurut Suyadi (2013: 9) yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawanan bangsa lain yang dapat merugikan bangsa. Senada dengan Daryanto (2013: 139) Cinta tanah air merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada siswa sejak usia dini agar dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya, misalnya dengan upacara sederhana setiap hari Senin, dengan menghormati bendera Merah putih, menyayikan lagu Indonesia Raya dan mengucapkan Pancasila. Pentingnya sebuah lagu kebangsaan, dan sebagai identitas dari negara, agar dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap negara. 7 Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016
15
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Cinta Tanah Air
a. Pengertian Cinta Tanah Air
Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan
sayang terhadap sesuatu, timbul dari dalam hati untuk memelihara,
membela, melindungi tanah air. Cinta tanah air menurut Suyadi
(2013: 9) yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga,
setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya,
ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima
tawanan bangsa lain yang dapat merugikan bangsa. Senada dengan
Daryanto (2013: 139) Cinta tanah air merupakan cara berpikir,
bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada siswa sejak
usia dini agar dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa
dan negaranya, misalnya dengan upacara sederhana setiap hari
Senin, dengan menghormati bendera Merah putih, menyayikan lagu
Indonesia Raya dan mengucapkan Pancasila. Pentingnya sebuah lagu
kebangsaan, dan sebagai identitas dari negara, agar dapat
mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap negara.
7
Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016
8
Cinta tanah air dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa, sikap atau perilaku seseorang mencerminkan
rasa cinta terhadap bangsa yang dimiliki. Rasa tersebut ditunjukan
dengan kesetiaan, kepedulian, bangga yang tinggi terhadap bangsa
Indonesia. Cinta tanah air sebaiknya ditanamkan pada warga negara
sejak dini.
b. Indikator Cinta Tanah Air
Indikator keberhasilan sekolah, kelas dan siswa. Said (2010:
27) menyatakan bahwa indikator cinta tanah air termuat dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa cinta tanah
air. Indikator tersebut dapat berhasil jika diterapkan dengan baik
diantaranya:
Tabel 2.1 Indikator keberhasilan sekolah dan kelas
No Nilai Indikator
1 Cinta
Tanah Air
Indikator Sekolah
1. Menggunakan produk buatan dalam negeri
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
3. Menyediakan informasi (dari sumber cetak,
elektronik) tentang kekayaan alam dan
budaya Indonesia
Indikator kelas
1. Memajangkan foto presiden dan wakil
presiden, bendera negara, lambang negara,
peta Indonesia, gambar kehidupan
masyarakat Indonesia
2. Menggunakan produk buatan dalam negeri.
Indikator Siswa
1. Melaksanakan upacara bendera Merah Putih
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Mengucap pancasila dan UUD
Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016
9
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang
berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang
bersifat terbuka maupun tertutup. Belajar menurut Slameto (2012: 2)
yaitu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
hasil pengalaman dalam interaksi dengan lingkungan.
Hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dari perubahan
tingkah laku. Belajar yang dikemukakan Djamarah (2008: 13) adalah
serangkaian jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor. Perubahan perilaku diperoleh dari hasil pengalaman
dalam proses belajar.
Pengalaman individu dengan lingkungannya dan manipulasi
lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan.