12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat kesehatan Sehat adalah karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala kemampuan. Nikmat makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja dan berfikir, akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan kita. Oleh karena itu kita harus senantiasa mensyukuri nikmat sehat karunia Allah ini dengan senantiasa memelihara bahkan meningkatkannya. Namun orang sering lupa bersyukur manakala ia sedang sehat dan baru akan menyadari betapa nikmatnya sehat setelah ia menjadi sakit. Kesehatan merupakan dasar yang sangat penting bagi keberhasilan melaksanakan pekerjaan. Pembinaan kesehatan meliputi pembinaan kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial, yang merupakan sehat paripurna sesuai dengan konsep sehat WHO. Garis – Garis Besar Haluan Negara (GBHN,1998) menjelaskan tentang tujuan Pambangunan Nasional yaitu sebagai berukut: Pembangunan Nasional pada hakekatnya bertujuan untuk menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusi guna mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin yang lebih selaras, adil, dan merata. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya yang salah satunya adalah upaya dalam pembangunan kesehatan. Upaya dalam pembangunan kesehatan bertujuan agar tercapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk dan terwujudnya derajat kesehatan
40
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat kesehatana-research.upi.edu/operator/upload/bab_ii(11).pdf · mewujudkan generasi muda yang sehat sebagai sumber daya manusia yang produktif dan mampu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat kesehatan
Sehat adalah karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan
segala kemampuan. Nikmat makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak,
bekerja dan berfikir, akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya
kesehatan kita. Oleh karena itu kita harus senantiasa mensyukuri nikmat sehat
karunia Allah ini dengan senantiasa memelihara bahkan meningkatkannya.
Namun orang sering lupa bersyukur manakala ia sedang sehat dan baru akan
menyadari betapa nikmatnya sehat setelah ia menjadi sakit. Kesehatan merupakan
dasar yang sangat penting bagi keberhasilan melaksanakan pekerjaan. Pembinaan
kesehatan meliputi pembinaan kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan
sosial, yang merupakan sehat paripurna sesuai dengan konsep sehat WHO.
Garis – Garis Besar Haluan Negara (GBHN,1998) menjelaskan tentang
tujuan Pambangunan Nasional yaitu sebagai berukut:
Pembangunan Nasional pada hakekatnya bertujuan untuk menumbuhkan
sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka
meningkatkan kualitas sumberdaya manusi guna mewujudkan kesejahteraan lahir
dan batin yang lebih selaras, adil, dan merata.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah
melakukan berbagai upaya yang salah satunya adalah upaya dalam pembangunan
kesehatan. Upaya dalam pembangunan kesehatan bertujuan agar tercapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk dan terwujudnya derajat kesehatan
13
masyarakat yang optimal. Salah satu sasaran pembangunan kesehatan adalah
mewujudkan generasi muda yang sehat sebagai sumber daya manusia yang
produktif dan mampu berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional.
Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan
kualitas non-fisik yang meliputi segi intelektual, emosional dan psikososial pada
kesehatan remaja (Depkes RI, 2001).
1. Definisi kesehatan
Kesehatan sangat diperlukan oleh manusia untuk dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari tanpa ada gangguan yang menghalanginya. Setiap orang
ingin selalu sehat itu merupakan hal yang wajar karena karena sempurna apapun
keadaan seseorang, bila terkena sakit pasti tidak akan merasa senang dan tidak
dapat memanfaatkan segala kemampuan yang dimilikinya tersebut.
Departemen kesehatan dengan bersumber pada Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menyatakan bahwa:
Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial bukan hanya bebas dari
penyakit, ataupun kelemahan. Secara skema hal tersebut dapat ditulis sebagai
berikut :
SEHAT = SEJAHTERA + BEBAS
Jasmani Penyakit
Rohani Cacat
Sosial Kelemahan
Menurut batasan ilmiah dan teori kesehatan WHO, sehat atau kesehatan
telah dirumuskan dalam Undang – Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009
sebagai berikut : “Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi”. Notoatmodjo (2005:2) menjelaskan kesehatan yaitu:
14
„kesehatan adalah keadaan seseorang dalam kondisi tidak sakit, tidak ada
keluhan, dapat menjalankan kegiatan sehari – hari, dan sebagainya.‟ „Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi‟ (Poltekes Depkes 2010:64)
Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk
dikatakan sehat, seseorang harus berada pada suatu kondisi fisik, mental dan
social yang bebas dari gangguan, seperti penyakit atau perasaan tertekan yang
memungkinkan orang tersebut untuk hidup produktif dan mengendalikan stress
yang terjadi sehari – hari serta hubungan sosial secara nyaman dan berkualitas.
Atas dasar definisi kesehatan tersebut, maka manusia selalu dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh yang terdiri dari unsur fisik (organobiologik), mental
(psikoedukatif), social (sosiokultural) yang tidak hanya dititik beratkan pada
penyakitnya, tetapi pada kualitas hidup (quality of life), yang terdiri dari
kesejahteraan (wellbeing), dan produktifitas social ekonomi (productivity).
2. Pengetahuan Kesehatan
Pengetahuan merupakan hasil pemahaman seseorang yang didapatkan
melalui indera, sebagaian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata). Berdasarkan penjelasan dari
Notoatmodjo (2005:50) menyatakan bahwa „Pengetahuan adalah hasil
penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya)‟. Pengetahuan kesehatan
merupakan modal utama seseorang untuk dapat memiliki derajat hidup sehat yang
sesuai dengan sehat WHO, pengetahuan kesehatan merupakan pemahaman
15
tindakan manusia untuk melaksanakan cara-cara hidup sehat. Seperti yang
dijelaskan oleh Notoatmodjo (2005:56) bahwa „Pengetahuan kesehatan (health
knowledge) adalah cakupan apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara
memelihara kesehata‟.
Namun, dalam aplikasi dilapangan pengetahuan kesehatan masyarakat
Indonesia sangatlah tinggi akan tetapi dalam aplikasi dikehidupan sehari-hari
sangatlah rendah. Itu semua dapat kita lihat dari segi gaya hidup aktif sehari-hari
masyarakat Indonesia, setiap kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik dilakukan
dengan alat-alat modern seperti remaja apabila berangkat sekolah menggunakan
sepeda motor ada juga yang menggunakan angkutan umum. Maka dari itu
berdampak kepada tingkat kebugaran jasmani masyarakat Indonesia yang jauh di
bawah normal sehingga badan mudah lelah dan rentan terserang penyakit. Oleh
sebab itu selain pengetahuan kesehatan, gaya hidup aktif dan tingkat kebugaran
jasmani yang baik pula perlu dimiliki manusia terutama remaja. Karena
pengetahuan kesehatan merupakan hasilpemahaman manusia untuk diaplikasikan
dalam kehidupan agar tercapainya derajat hidup sehat yang sesuai dengan sehat
secara WHO.
3. Kesehatan individu
Setiap individu (pribadi) dapat melakukan kelangsungan hidup secara baik
dengan merasakan segala kenikmatan dari kehidupan ini apabila kondisi tubuh
individu tersebut dalam keadaan sehat. Kesehatan individu merupakan suatu hal
yang sangat penting untuk diperhatikan oleh masing-masing individu tersebut,
karena kesehatan tidak hanya berguna untuk saat ini saja melainkan juga untuk
16
masa mendatang. Oleh karena itu, kesehatan pribadi harus senantiasa dipelihara
dan ditingkatkan secara terus menerus sepanjang kehidupannya. Kesehatan
adalah sumber dari kesenangan, kenikmatan dan kebahagiaan dalam menjalani
semua aktivitas dalam kehidupan. Orang dapat bekerja dengan baikdan
memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuannya itu hanya dapat
dilakukan dengan kondisi badan yang sehat, bahkan untuk melakukan aktivitas
tertentu memerlukan derajat kesehatan yang tinggi seperti seorang atlet dalam
mejalankan latihan maupun pertandingan.
Apabila seseorang kondisi badannya kurang sehat (sakit), maka dia tidak
bisa melakukan pekerjaan sehari-hari (tidak produktif) dan hal ini merupakan
suatu penghambat atau kendala bagi individu yang bersangkutan. Keadaan sakit
membutuhkan perawatan dan pengobatan yang menggunakan biaya didalamnya,
selain itu orang sakit juga menimbulkan penderitaan dan menjadi beban bagi
keluarga dan masyarakat. Sebagai mana yang dijelaskan oleh Entjang yang
dikutip juga oleh Ating Sumantri (2008:20) bahwa “penderita adalah sumber
penularan penyakit, yang mengancam kesehatan warga dan masyarakat yang
lainnya”.
Berkurangnya orang yang sakit di suatu lingkungan masyarakat, hal ini
dapat meringankan beban masyarakat serta hilangnya sumber penularan penyakit.
Orang yang sehat dapat mengurus keadaannya sendiri dan berguna bagi
kehidupan masyarakat sekitarnya karena dapat menyumbangkan tenaga dan
pikirannya itu bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara. Kesehatan
individu dapat mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat, makin banyak
17
orang memperhatikan pemeliharaan dan peningatan kesehatan dirinya, maka
semakin baik pula tingkat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kita sebagai
pribadi bagian dari masyarakat harus senantiasa melakukan upaya kesehatan
pribadi. Entjang yang dikutip juga oleh Ating Sumantri (2008:21) menjelaskan
tentang upaya kesehatan pribadi “usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya dari
seorang demi seorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya
sendiri”.
Usaha kesehatan pribadi berkenaan dengan segala aspek yang dibutuhkan
bagi tubuh individu sendiri, dimana individu senantiasa memperhatikan dan
memenuhi kebutuhan hidupnya itu dengan teratur sesuai porsi yang dibutuhkan.
Kesehatan ini sangat dibutuhkan oleh para atlet yang mempunyai kesibukan yang
lebih dari pada individu lain sehingga remaja harus memiliki derajat kesehatan
yang tinggi pula, mengingat aktifitas yang dilakukan remaja sangat menguras
segala komponen atau aspek-aspek tubuh yaitu dengan menggunakan segala
kemampuan fisik dan pikirannya (jiwa).
Kesehatan pribadi merupakan seuatu kebutuhan yang mutlak harus
dimiliki, karena orang yang kerjanya banyak menggunakan dan menguras tenaga
dan pikirannya. Pada dasarnya manusia menjalankan kehidupannya selalu
mempunyai keadaan silih berganti antara istirahat dan bergerak, untuk itu manusia
remaja harus mempunyai tingkat kesehatan yang baik antara sehat statis maupun
sehat dinamis. Giriwijoyo (2007:7) menjelaskan “sehat dapat dibedakan antara
dalam keadaan istirahat (sehat statis) dan sehat dalam keadaan bergerak (sehat
dinamis)”.
18
Sehat dinamis ini yang perlu dipelihara dan ditingkatkan melalui
pembinaan kesehatan pribadi, karena orang memiliki kesehatan dinamis yang
baik, maka sehat statisnya pun baik pula, namun tidak berlaku untuk sebaliknya.
Sasaran utama remaja dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya
itu adalah kesehatan dinamis, sebagai mana yang dijelaskan oleh Giriwijoyo
(2007:11) bahwa :
Sehat dinamis adalah sasaran yang harus dicapai melalui kegiatan
olahraga, karena berolah-raga atau mengolah-raga sesungguhnya adalah melatih
alat-alat tubuh agar tetap dapat berfungsi normal pada waktu bekerja/berolahraga,
yang pasti juga normal pada keadaan istirahat.
Untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan tubuh individu,
perlu kiranya dilakukan upaya-upaya kesehatan individu sehingga apabila
kesehatan individu tercapai dengan baik maka kesehatan masyarakat pun baik
pula. Karena antara kesehatan individu dan kesehatan masyarakat ini saling
mempengaruhi diantara keduanya. Antjang yang dikutip juga oleh (Ating
Sumantri 2008:22) yang menyebutkan bahwa :
Usaha-usaha kesehatan pribadi adalah
a. Memelihara kebersihan
b. Makanan yang sehat
c. Cara hidup yang teratur
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesemaptaan jasmani
e. Menghindari terjadinya penyakit
f. Meningkatkan taraf kecerdasan dan rihaniah
g. Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidup
sehat
h. Pemeriksaan kesehatan
19
a. Memelihara kebersihan
Memelihara kesehatan ini harus diperhatikan dan dilakukan secara terus
menerus sewaku kita masih hidup, karena kebersihan ini sangat erat kaitannya
dengan diri seseorang. Dalam memelihara kesehatan ini meliputi beberapa unsur
yaitu badan (mandi dua kali sehari, gosok gigi, cuci tangan dan sebagainya),
pakaian (dicuci dan disetrika), rumah dan lingkungan (disapu, buang sampah,
buang kotoran dan air pada tempatnya).
b. Makanan yang sehat
Makanan merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditinggalkan dalam
kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, tetapi dalam mengkonsumsi
makanan ini kita harus selektif tidak boleh sembarangan karena dapat mengancam
bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Dalam upaya kesehatan ini harus bersih, bebas
dari bibit penyakit, cukup kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian kesehatan
dapat terjaga dengan baik dari segi kebutuhan makanan.
c. Cara hidup yang teratur
Dalam menjalankan kehidupan ini, tentu kita harus mengelola dengan baik
segala aktivitas yang kita lakukan yaitu dengan melakukan cara hidup yang
teratur. Dimana cara hidup yang teratur ini meliputi segala kebutuhan tubuh
manusia seutuhnya dengan makana makanan yang bergizi, tidur, bekerja, dan
beristirahat secara teratur, rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesemaptaan jasmani
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dan kesemaptaan jasmani yaitu dengan memberikan vaksinasi
20
untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu dan
berolahraga atau aerobic secara teratur.
e. Menghindari terjadinya penyakit
Manusia dalam menjalankan kehidupannya ini selalu menghadapi
berbagai ancaman salah satu yang mengancam keberlangsungan kehidupan
manusia ini adalah penyakit. Oleh karena itu manusia harus senantiasa dapat
menjaga dan memelihara tubuhnya agar tetap sehat dengan menghindari
terjadinya penyakit. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari
terjadinya penyakit yaitu:
o Menghindari kontak dengan sumber penularan penyakit baik yang berasal dari
penderita maupu sumber-sumber yang lainnya.
o Menghindari pergaulan yang tidak baik.
o Selalu berfikir dan berbuat baik.
o Membiasakan diri untuk mematuhi atauran-aturan kesehatan.
f. Meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniah
Kita harus menyadari betapa banyak ancaman yang akan mengganggu
kesehatan kita dan ancaman yang paling berbahaya adalah ketidak tahuan kita
terhadap sesuatu hal. Oleh karena itu, manusia dianugrahi pola fikir yang aik
untuk digunakan sebaik-baiknya. Dengan pengetahuan dan keimanan yang bagus,
maka kita akan terhindar dari segala keburukan yang dapat mengancam kehidupan
yang fana ini, manusia harus meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniahnya
dengan cara patuh pada ajaran agama, cukup santapan rohani, dan meningkatkan
21
pengetahuan baik dengan cara membaca buku-buku ilmu pengetahuan, menurut
ilmu dibangku sekolah ataupun dengan belajar dari pengalaman hidup.
g. Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidup
sehat
Rumah merupakan tempat tinggal manusia, dimana manusia selalu
melakukan aktivitas sehari-hari mulai dari tidur sampai tidur lagi. Oleh karena
itu, kondisi fasilitas rumah harus selalu dalam keadaan bersih dan layak pakai,
fasilitas-fasilitas itu diantaranya adanya sumber air yang baik, adanya kakus yang
sehat, adanya tempat buang sampah dan air limbah yang baik dan adanya
perlengkapan PPPK untuk menanggulangi kecelakaan/sakit yang mendadak.
h. Pemeriksaan kesehatan
Menjaga kesehatan tubuh pribadi tidak hanya melakukan tindakan-
tindakan yang telah diuraikan diatas. Agar derajat kesehatan kita dapat terjaga
dengan baik, maka pemeriksaan kesehatan pun tidak boleh ditinggalkan begitu
saja. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan secara periode, pada waktu-waktu
tertentu walaupun merasa sehat, dan segera memeriksakan diri bila merasa sakit.
Mansia adalah mahluk sosial yang hidupnya bermasyarakat, maka
kesehatan individu dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat dan berlaku
sebaliknya. Oleh karena itu, upaya-upaya kesehatan harus dilakukan oleh semua
individu yang merupakan bagian dari masyarakat, tetapi untuk mencapai tingkat
keberhasilan dalam menjaga kesehatan individu dan masyarakat diperlukan juga
kepekaan pemerintah dalam menangani masalah bersama ini. Notoatmodjo
(2003:5) menjeaskan bahwa “upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
22
memelihara dan meningkatka kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat”.
Giriwijoyo (2007:12) menjelaskan bahwa “usaha pembinaan kesehatan
pada dasarnya hanya dari dua bidang garapan saja yaitu:
1) Pembinaan kesehatan yang ditujukan pada faktor manusia.
2) Pembinaan kesehatan yang ditujukan pada faktor lingkungan”.
Yang dimaksud dengan pembinaan kesehatan pada faktor manusia
meliputi usaha-usaha penyembuhan (kuratif) termasuk didalamnya usaha
pemulihan (rehabilitasi) dan pencegahan (preventif) termasuk didalamnya usaha
peningkatan (promotif), sedangkan pembinaan pada faktor lingkungan umumnya
termasuk sebagai bagian dari usaha pencegahan (preventif). Apabila kedua aspek
ini dipelihara dan ditingkatka maka akan tercipta kesehatan masyarakat yang baik
pula. Sebagai mana yang dinyatakan Winslow (1920) yang dikutip Notoatmodjo
(1993:7) bahwa :
Kesehatan masyarakat (health public) adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha
pengorganisasian masyarakat untuk :
1) Perbaikan sanitasi lingkungan
2) Pembersihan penyakit-penyakit menular
3) Pendidikan untuk kebersihan perorangan (personal hygiene)
4) Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis
dini dan pengobatan
5) Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi
kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.
4. Prilaku kesehatan
Mahluk hidup yang ada dimuka bumi ini mempunyai perilaku masing-
masing, karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulasi terhadap
mahluk hidup dan kemudian mahluk hidup tersebut merespon atas stimulasi yang
23
ada. Agar lebih mengarah, maka perilaku ini difokuskan kepada prilaku manusia.
Menurut Notoatmodjo (2003:14) menjelaskan bahwa “prilaku (manusia) adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar”. Hal ini juga sejalan dengan penjelasan
M. Taufik (2007) yang dikutip Atimg Sumantri (2008:27) tentang penglompokan
aktivitas manusia bahwa :
Aktivitas manusia dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
a. Aktivitas yang dapat diamati atau dilihat oleh orang lain seperti
berjalan, bernyanyi, tertawa dan lain sebagainya.
b. Aktivitas yang tidak dapat diamati oleh orang lain (dari luar) seperti
berpikir, bernafas, bersikap dan lain-lain.
Manusia pada umumnya tidak ingin badannya terkena penyakit (tidak
sehat), ini sangat wajarjika didambakan oleh manusia seluruh dunia karena
dengan kesehatan mereka bisa melakukan apapun sesuai dengan keinginannya
tanpa ada hambatan yang mengganggunya. Untuk dapat memperoleh kesehatan
tersebut, manusia mempunyai perilaku kesehatan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Perilaku kesehatan ini didefinisikan oleh
Notoatmodjo (2003:135) menjelaskan bahwa “perilaku kesehatan adalah suatu
respons seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan”.
Definisi lain dijelaskan Becker (1979) yang dikutif oleh Notoatmodjo
(2003:139) bahwa
Perilaku kesehatan adalah hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau
kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Termasuk
juga tindakan-tindakan untuk mencegah penyakit kebersihan perorangan, memilih
makanan, sanitasi dan sebagainya.
24
Jadi, perilaku manusia berkaitan dengan kesehatan ini diperlihatkan
dengan selalu memperhatikan keadaan baik dalam keadaan sehat maupun dalam
keadaan sakit sebagai bentuk pemeliharaan kesehatan tubuhnya. Karena setiap
perilaku manusia yang dilakukannya akan berkaitan dengan kesehatan oleh karena
itu manusia harus selalu berperilaku untuk mecegah penyakit agar kesehatan
manusia tersebut selalu terjaga serta biasakanlah berperilaku bersih dilingkungan
rumah atau diri sendiri.
Kemudian Notoatmodjo (2003:136) mengklasifikasikan perilaku
kesehatan sebagai berikut:
Klasifikasi perilaku kesehatan yaiutu sebagai berikut :
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana
manusia berespons, baik secara pasif maupun aktif (tindakan) yang
dilakukan sehubungan dengan penyakit atau sakit tersebut.
2. Perilaku terhadap system pelayanan kesehatan, adalah respons
seseorang terhadap pelayanan kesehatan baik system pelayanan
kesehatan modern maupun tradisional.
3. Perilaku terhadap makanan (nutrition behaviour), yakni respons
seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan.
4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health
behaviour) adalah respons seseorang terhadap lingkungan sebagai
determinan kesehatan manusia.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kita sebagai manusia yang mempunyai kepentingan terhadap kesehatan baik
kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat masyarakat harus senantiasa
mempunyai perilaku kesehatan yang baik. Manusia mempunyai perilaku
kesehatan yang diklasifikasikan kedalam empat kelompok yaitu pertama, prilaku
pemeliharaan kesehatan yang mencakup empat aspek didalamnya yakni:
25
a. Perilaku mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit bila sakit, serta
pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat dan
ingin lebih meningkatkan derajat kesehatannya itu, karena kesehatan sangat
dinamis dan relative, maka orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya
mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
Kedua, perilaku pencarian dan penggunaan system fasilitas pelayanan
kesehatan, dinama tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri
sampai mencari pengobatan kemanapun. Ketiga perilaku terhadap makanan
dengan memperhatikan dan selektif dalam memilih makanan serta
mempertimbangkat takaran nutrisi yang dibutuhkannya. keempat perilaku
kesehatan lingkungan dengan memperhatikan kebersihan keadaan disekitarnya
agar tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakat, misalnya
dengan cara pengelolaan air minum, pembuangan tinja, tempat pembuangan
sampah, pembuangan limbah dan sebagainya. Kesadaran akan kesehatan ini,
perlu dan penting untuk ditumbuh kembangkan dari kehidupan pribadi, keluarga,
masyarakat bahkan bangsa dan negara agar tercipta kehidupan yang sehat.
5. Prilaku hidup sehat
Manusia yang sehat mempunyai aktivitas masing-masing sesuai dengan
kemampuan sendiri, sehingga manusia harus memelihara bahkan meningkatkan
kesehatannya itu agar dapat menjalankan semua aktifitas yang dimiliki dengan
baik dan mandapatkan hasil yang maksimal. Dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan manusia, maka manusia perlu menerapkan
26
prilaku hidup sehat dalam menjalankan kesehatannya. Notoatmodjo (2003:118)
menjelaskan bahwa “perilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan
dengan upaya atau kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatan
kesehatannya”. Sebagaimana penjelasan tersebut, dengan menerapkan prilaku
hidup sehat dalam setiap menjalani kehidupannya akan terpelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan manusia tersebut.
Orang yang senantiasa menerapkan kebiasaan hidup yang baik akan
memperoleh tingkat kesehatan yang menjanjikan yaitu seperti halnya orang yang
masih muda. Perilaku kesehatan ini harus dimiliki oleh semua orang untuk dapat
menjaga kesehatan dirinya dan lingkungan. Adapun klasifikasi kesehatan ini
dijelaskan olek Becker yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003:118) yaitu:
a. Perilaku hidup sehat
1) Makan dengan menu seimbang
2) Olahraga teratur
3) Tidak merokok
4) Tidak minum-minuman keras dan narkoba
5) Istirahat cukup
6) Mengendalikan stress
7) Prilaku atau gaya hidup lain yang positif begi kesehatan
b. Perilaku sakit
c. Perilaku peran sakit
1) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
2) Mengenal/mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/penyembuhan
penyakit yang layak
3) Mengetahui hak (memperoleh perawat, pelayanan kesehatan dsb).
Sebagaimana yang dijelaskan diatas mengenai klasifikasi prilaku hidup
sehat, dimana kedua point yaitu perilaku sakit dan prilaku peran sakit dikhususkan
bagi orang yang sakit untuk dapat mencapai kesembuhan sedangkan point
pertama yaitu perilaku hidup sehat dilakukan bagi orang yang sehat untuk tetap
27
manjaga dan meningkatkan derajat kesehatannya. Dengan demikian, sudah
sepantasnya kita menerapkan prilaku hidup sehat untuk senantiasa menjaga
kesehatan. Kesehatan ini bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri saja
melainkan untuk kepentingan bersama karena kesehatan tidak akan tercapai
dengan baik jika hanya seorang saja yang melakukan prilaku hidup sehat dalam
kehidupan masyarakat. Untuk lebih jelasnya mengenai prilaku hidup sehat yang
perlu diterapkan dalam kehisupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
a. Makan dengan menu seimbang
Makan-makanan dengan menu seimbang sangat baik untuk tubuh kita,
menu seimbang disini dalam artian kualitas (mengandung zat-zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh), dan kuantitas dalam artian jumlahnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih). Kekurangan
ataupun kelebihan dalam mengkonsumsi zat-zat gizi sangat tidak baik untuk tubuh
kita dan dapat berakibat negatif.
Disamping mutu gizi yang terjamin, makanan sehat harus pula bebas dari
kuman-kuman atau zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit. Makanan
sempurna ini berlaku bagi semua kalangan terlebih pada anak-anak, tetapi pada
anak-anak sering kali pola makannya tidak teratur. Giriwijoyo (2007:86)
menyatakan bahwa “anak-anak pubertas pola makannya tidak teratur dan sering
bagian besar dari asupan nutrisinya diperoleh dari makanan-makanan kecil
(snack) diantara waktu-waktu makannya yang tidak teratur dan bahkan sering
melupakan sarapan dan makan siangnya”.
28
b. Olahraga teratur
Olahraga yang dilakukan juga harus sesuai dengan dosis yang benar
(kualitas dan kuantitasnya), dengan sendirinya kedua aspek ini akan tergantung
dari usia dan setatus kesehatan seseorang. Giriwijoyo (2007:49) menjelaskan
bahwa “dosis (volume) olahraga adalah sejumlah tertentu kegiatan raga yang
harus dilakukan seseorang”. Sehingga apabila seseorang melakukan olahraga
yang sesuai dengan dosisinya akan tercapai kesehatan tubuh yang baik dengan
memperhatikan anjuran bagi keperluan kesehatan.
Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas
gerak raga dengan intensitas yang setingkat diatas intensitas gerak raga yang biasa
dilakukan untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan sehari-hari”. (Cooper
yang dikutip Giriwijoyo, 2007:32)
Dengan demikian olahraga merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk pembinaan kesehatan dan merupakan satu-satunya cara untuk
meningkatkan derajat sehat dinamis, sehingga manusia dapat melaksanakan tugas
kehidupan sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
c. Tidak merokok
Merokok adalah kebiasaan buruk yang mengakibatkan berbagai macam
penyakit. Bagi beberapa orang merokok itu nikmat, tetapi sebenarnya kenikmatan
yang membahayakan. Akibat buruk dari merokok adalah sakit jantung, sakit
lambung, sakit batuk, salesma, dan kanker paru-paru. Padahal rokok merupakan
barang yang paling banyak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh,
Irianto Kus (2007:143) mengatakan bahwa “rokok mengandung nikotin dan ter,
29
asap rokok juga mengandung gas kabondioksida (CO2), gas karbonmonoksida
(CO), asam sianida (HCN) dan gas nitrogenoksida (NO2)”.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi yang mengkonsumsi saja, tetapi juga
berbahaya bagi orang yang yang berada disekitarnya yang menghisap asap rokok
tersebut (perokok pasif). Anggota keluarga merupakan perokok pasif, dimana
rokok ini dapat menimbulkan istri terkena kanker dan anak menjadi bodoh.
Untuk itu, untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kita maka kita
harus menjauhi dan menghindari merokok.
d. Tidak minum minuman keras dan narkoba
Sesuai dengan peraturan pemerintah Menteri Kesehatan RI No. 86 tahun
1977 disebutkan bahwa minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol
tetapi bukan obat. Gangguan kesehatan karena minuman keras tidak timbul
seketika tetapi dapat terjadi pemakaian dalam waktu lama. Minuman keras dapat
menyebabkan seseorang menjadi ketagihan dan apalagi terjadi kelebihan takaran
mengakibatkan penekanan fungsi pernapasan, penurunan tekanan darah, gangguan
pembentukan darah, shock, koma dan dapat terjadi kematian. Menurut Irianto
Kus (2007:129) menjelaskan bahwa :
Gangguan lain yang dapat ditimbulkan yaitu : 1) keracunan langsung pada
sel-sel hati, perlemakan hati, alkoholik hepatitis, dan pengerasan sel hati (sirosis),
2) pada saluran pencernaan; peradangan pada esophagus, lambung, dan
duodenum; 3) pada jantung terjadi penyakit payah jantung; dan 4) pada sel
kelamin; penurunan hormone androgen dan terjadi ipotensi atau seteril.
Begitu pula dengan pemakaian narkoba sangatlah berbahaya bahkan dapat
mengalami kerusakan organ tubuh dan menjadi sakit sebagai akibat langsung
adanya narkoba dalam darah, misalnya kerusakan paru-paru , ginjal, jantung, otak,
30
usus dan sebagainya. Biasanya narkoba banyak digunakan oleh kalangan remaja
karena dapat menghilangkan rasa januh dan stress dari masalah.
Pemakaian narkoba dan minuman keras tidak hanya mengalami kerusakan
kesehatan secara fisik tetapi juga kerusakan secara mental yaitu psikologi serta
mantal dan moral. Oleh karena itu, kita harus menjaga diri sendiri dan lingkungan
sekitar agar terhindar dari segala ancaman bagi kesehatan.
e. Istirahat cukup
Istirahat yang cukup diperlukan oleh tubuh kita untuk memulihkan tenaga.
Dengan istirahat yang cukup, kemampuan dan keterampilan kita meningkat.
Susunan saraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat: tidak lupa berdoa
dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tidurlah dalam kamar yang udaranya bersih, suasana tenang, dan cahaya