Top Banner
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1. Perilaku Hidup Sehat a. Pengertian Dari segi biologis, perilaku merupakan aktivitas organisme yang mempunyai bentangan yang luas. Menurut Soekidjo (2006: 133) yang dimaksud perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh perilaku luar. Para ahli mengatakan bahwa perilaku sama dengan tindakan atau aktivitas yang dilakukan individu sebagai akibat adanya stimulus atau rangsang. Hal ini sesuai dengan pendapat Skinner yang dikutip oleh Soekidjo (2006 : 133) yang menyatakan bahwa perilaku merupakan reaksi seseorang terhadap stimulus dari luar. Sedangkan menurut M Ichsan (1988 : 11) yang dimaksud aspek perilaku adalah suatu proses keadaan mental yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dari pendapat beberapa ahli diatas bahwa perilaku adalah aktivitas yang dilakukan oleh individu yang terwujud dalam tindakan atau sikap karena adanya stimulus yang diterima dan dapat diamati oleh pihak luar serta dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
25

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

Mar 04, 2018

Download

Documents

buicong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan

1. Perilaku Hidup Sehat

a. Pengertian

Dari segi biologis, perilaku merupakan aktivitas organisme

yang mempunyai bentangan yang luas. Menurut Soekidjo (2006: 133)

yang dimaksud perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia

baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati

oleh perilaku luar.

Para ahli mengatakan bahwa perilaku sama dengan tindakan

atau aktivitas yang dilakukan individu sebagai akibat adanya stimulus

atau rangsang. Hal ini sesuai dengan pendapat Skinner yang dikutip

oleh Soekidjo (2006 : 133) yang menyatakan bahwa perilaku

merupakan reaksi seseorang terhadap stimulus dari luar. Sedangkan

menurut M Ichsan (1988 : 11) yang dimaksud aspek perilaku adalah

suatu proses keadaan mental yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu.

Dari pendapat beberapa ahli diatas bahwa perilaku adalah

aktivitas yang dilakukan oleh individu yang terwujud dalam tindakan

atau sikap karena adanya stimulus yang diterima dan dapat diamati

oleh pihak luar serta dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

10  

Dari hal tersebut perilaku hidup sehat Menurut Soekidjo (2006:

137) adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan

seseorang untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatannya.

Sedangkan menurut Rusli Lutan (2000: 14) perilaku sehat adalah

setiap tindakan yang mempengaruhi peluang secara langsung atau

jangka panjang semua konsekuensi fisik yang terwujud lebih baik.

Dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup sehat yang berkaitan

dengan upaya seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatannya melalui interaksi dengan lingkungan, khususnya

berhubungan dengan kesehatan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Sehat

Pada bagian ini diuraikan faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap perilaku hidup sehat. Soekidjo Notoadmojo (1993: 62)

berpendapat bahwa perilaku hidup sehat pada dasarnya adalah suatu

respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang terkait dengan

makanan, kebersihan diri, kebersihan lingkungan, kebiasaan terhadap

sakit dan penyakit dan keseimbangan antara kerja, istirahat, dan

olahraga. Seperti telah diuraikan diatas, bahwa pengaruh yang ada

antara lain dari perilaku terhadap makanan dan minuman, perilaku

terhadap kebersihan diri sendiri, perilaku terhadap kebersihan

lingkungan, perilaku terhadap sakit dan penyakit dan keseimbangan

antara kegiatan, istirahat dan olahraga.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

11  

1) Perilaku terhadap Makanan dan Minuman

Tubuh manusia tumbuh karena adanya zat-zat yang berasal

dari makanan. Oleh sebab itu untuk dapat melangsungkan

hidupnya manusia mutlak memerlukan makanan. Pemenuhan

unsur-unsur dalam komposisi makanan menunjang tercapainya

kondisi tubuh yang sehat. Variasi makanan sangat memegang

peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, semakin

beraneka ragam bahan makanan yang dimakan, semakin beragam

pula sumber zat gizi yang masuk kedalam tubuh. Adapun fungsi

makanan bagi tubuh adalah mengurangi dan mencegah rasa lapar,

mengganti sel-sel tubuh yang rusak, untuk pertumbuhan badan,

sebagai sumber tenaga, dan membantu penyembuhan penyakit.

Menurut pendapat Purnomo dan Abdul Kadir (1994:23) air

yang sehat adalah air bersih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak

mengandung hama dan tidak mengandung zat-zat kimia yang

berbahaya. Minum air yang sudah dimasak sampai mendidih ±

100º C sebanyak 6-8 gelas sehari. Bila banyak mengeluarkan

keringat dan buang air, jumlah yang diminum hendaknya perlu

ditambah agar tubuh tidak kekurangan cairan.

2) Perilaku terhadap Kebersihan Diri Sendiri

Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dapat

tetap dalam keadaan sehat adalah menjaga kebersihan diri sendiri.

Tujuan kebersihan diri sendiri adalah agar seseorang mengetahui

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

12  

manfaat kebersihan diri sendiri dan mampu membersihkan bagian-

bagian tubuh, serta mampu menerapkan perawatan kebersihan diri

sendiri dalam upaya peningkatan hidup sehat. Setiap orang harus

selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan

diri sendiri, antara lain dengan cara :

a) Mandi

Mandi adalah membersihkan kotoran yang menempel pada

badan dengan menggunakan air bersih dan sabun. Menurut

Purnomo dan Abdul Kadir (1994: 7) manfaat mandi adalah

sebagai berikut, menghilangkan kotoran yang melekat pada

permukaan kulit, menghilangkan keringat, merangsang syaraf,

mengembalikan kesegaran tubuh.

b) Membersihkan Rambut

Menurut Purnomo dan Abdul Kadir (1994: 10-11) menjaga

kebersihan rambut dapat dilakukan dengan cara mencuci

rambut yaitu rambut dicuci dengan shampo paling sedikit dua

kali seminggu, kemudian rambut disiram dengan air dan

digosok dengan shampo ke seluruh bagian rambut. Permukaan

rambut digosok sampai hilang selanjutnya disiram dengan air.

Setelah itu rambut dikeringkan dengan handuk.

c) Membersihkan Mulut dan Gigi

Mulut termasuk lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat

pencernaan makanan. Menurut Purnomo dan Abdul Kadir

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

13  

(1994: 12), mulut berupa rongga yang dibatasi oleh jaringan

lemak, dibagian belakang berhubungan dengan tenggorokan

dan di depan ditutup oleh bibir. Gigi menurut Sadatoen (1986:

99) adalah alat-alat sistem pencernaan makanan yang

memegang peranan penting dalam kesehatan tubuh.

Mengosok giggi sebaiknya dilakukan sesaat setelah selesai

makan pagi dan pada waktu malam ketika akan tidur dengan

menggunakan sikat pribadi. Setiap dua bulan sekali juga harus

diperiksa secara teratur ke dokter gigi. Menurut pendapat

Sadatoen (1986: 104) guna gigi adalah terutama untuk

menghaluskan makanan dan juga digunakan untuk berbicara.

d) Memakai Pakaian yang bersih dan Serasi

Fungsi pakaian menurut pendapat Purnomo dan Abdul Kadir

(1994: 14) adalah untuk melindungi kulit dari kotoran yang

berasal dari luar dan juga untuk membantu mangatur suhu

tubuh. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pakaian

ini antara lain: Pakaian hendaknya diganti, setiap selesai mandi,

dan bila kotor atau basah karena keringat atau kena air. Jangan

biasakan memakai pakaian orang lain untuk mencegah

tertularnya penyakit.

3) Perilaku terhadap Kebersihan Lingkungan

Perilaku terhadap kebersihan lingkungan adalah respon

seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

14  

manusia (Soekidjo, 1997: 122). Manusia selalu hidup dan berada di

suatu lingkungan, seperti lingkungan tempat tinggal, tempat

belajar, tempat melakukan aktifitas jasmani dan olahraga ataupun

tempat melakukan rekreasi.

Untuk dapat terus mencapai derajat kesehatan yang baik

manusia harus sehat dan teratur. Untuk dapat hidup sehat

diperlukan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. Dimanapun

manusia berada ia selalu bersama-sama dengan lingkungannya,

baik pada waktu belajar, bekerja, makan-minum maupun istirahat

manusia tetap bersatu dengan lingkungannya. Dengan menyadari

akan arti kesehatan lingkungan jelas bahwa kesehatan lingkungan

merupakan salah satu/daya upaya yang bersifat pencegahan yang

dapat dilakukan mulai sejak dini, baik dari lingkungan keluarga

maupun lingkungan sekolah. Menurut Ichsan (1979: 24) guna

mempelajari kesehatan lingkungan yang diberikan di sekolah

diharapkan agar para siswa: (a) Mengenal, memahami masalah

kesehatan lingkungan, (b) Memiliki sikap positif dan peran serta

aktif dalam usaha kesehatan lingkungan, (c) Memiliki ketrampilan

untuk memelihara dan melestarikan kesehatan lingkungan dalam

kehidupan sehari-hari.

4) Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit

Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu

bagaimana manusia berespon, baik secara pasif (mengetahui,

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

15  

bersikap, dan mempersepsi penyakit) serta rasa sakit yang ada pada

dirinya dan diluar dirinya, maupun aktif (tindakan) yang dilakukan

sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut (Soekidjo, 1997:

121).

Perilaku manusia terhadap sakit dan penyakit, menurut

Soekidjo (1997: 121-122), meliputi : a) Perilaku peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan. b) Perilaku pencegahan penyakit. c)

Perilaku pencarian pengobatan. d) Perilaku pemulihan kesehatan.

5) Keseimbangan antara Kegiatan, Istirahat, dan Olahraga

Kegiatan sehari-hari harus diatur sedemikian rupa sehingga

ada keseimbangan antara kegiatan, istirahat, dan olahraga. Istirahat

tidak hanya mengurangi aktivitas otot akan tetapi dapat

meringankan ketegangan pikiran dan menentramkan rohani.

Menurut Endang Ramdan (1982: 51) guna istirahat/tidur

antara lain : a) Meghilangkan zat-zat sampah yang tertimbun di

tubuh selama bekerja, b) Mamperbaiki bagian-bagian tubuh yang

using atau rusak, c) Pergantian aktivitas/kegiatan dari giat manjadi

tidak giat, d) Menurunkan/melambatkan kegiatan-kegiatan jantung,

paru-paru.

Olahraga sekarang sudah memasyarakat dan sering

dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat dengan tujuan

yang berbeda. Untuk itu agar dapat dicapai derajat kesehatan yang

tinggi dan tingkat kesegaran jasmani yang optimal hindarilah hidup

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

16  

yang tidak teratur. Menurut Purnomo dan Abdul Kadir (1994: 51)

hidup yang tidak teratur, seperti : a) Melakukan cara hidup diluar

kebiasaan yang wajar dan sehat, b) Tidur terlalu larut malam atau

begadang, karena akan membahayakan kesehatan, c) Tidur kurang

dari 8 jam sehari dan tidur ditempat yang tidak baik untuk

kesehatan, d) Melakukan latihan jamani atau olahraga yang tidak

teratur. Untuk mengumpulkan data perilaku hidup sehat instrumen

yang digunakan yaitu angket.

2. Tingkat Kesegaran Jasmani

a. Pengertian Kesegaran Jasmani

Menurut Sudarno SP (1992: 1), dijelaskan bahwa kesegaran

jasmani adalah kapasitas faali atau kapasitas fungsional yang dapat

meningkatkan kualitas kehidupan. Ahli faal menyatakan bahwa

kesegaran jasmani merupakan ekspresi kuantitatif dari kondisi fisik

seseorang. Kesegaran jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan

seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja

muskular dimana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama.

Menurut Karpovich di dalam Casady, Mabes dan Alley (dalam

Sudarno, 1992: 9) seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang

baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik tertentu.

Dari seminar kesegaran jasmani tahun 1971 di Jakarta yang

dikutip Kamiso (1991: 58), disebutkan “Seseorang yang mempunyai

kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

17  

efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti”. Di tinjau dari

sudut sosial, orang yang mempunyai kesegaran jasmani yang baik

dapat diartikan orang yang mempunyai cukup daya tahan dan kekuatan

untuk melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan

kelelahan dan mempunyai kemampuan untuk mengatasi kesukaran

yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha jasmaniah yang

biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat dinikmati waktu luangnya

(Radio putro, 1992: 75).

Selanjutnya menurut Engkos Kosasih (1985: 10),

mengemukakan bahwa seseorang dikatakan memiliki kesegaran

jasmani apabila orang tersebut mempunyai kekuatan, kemampuan,

kesangguan, dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan

efisien, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti yaitu sehabis

bekerja atau melakukan aktifitas, masih mempunyai cadangan tenaga

serta masih dapat menikmati waktu dengan baik.

Sedangkan Sadoso Sumosardjuno (1996: 9) mengatakan

kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan

tugas sehari-hari dengan gampang tanpa mengalami kelelahan yang

berarti, serta masih punya sisa cadangan tenaga untuk menikmati

waktu senggang dan untuk keperluan mendadak. Kesegaran jasmani

menurut Rusli Lutan (2002: 7) kemampuan seseorang untuk

melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan

fleksibilitas.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

18  

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang

untuk melakukan suatu kegiatan sehari-hari dalam waktu tertentu tanpa

mengalami kelelahan yang berarti dan orang tersebut masih

mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan suatu kegiatan.

Seseorang dengan kesegaran jasmani yang baik, maka tidak akan

mengalami gangguan fungsi tubuh dalam melaksanakan pekerjaannya

sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja yang baik.

b. Komponen Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk

melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang

berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima

seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen

kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.

Menurut Sadoso Sumosardjuno (1992: 9), Bahwa tingkat

kesegaran jasmani seseorang ditentukan oleh beberapa komponen yang

ada dalam kesegaran jasmani. Oleh sebab itu, pentingnya seseorang untuk

mengetahui, memahami dan melatih komponen kesegaran jasmani sebagai

dasar dalam memperbaiki usaha peningkatan kesegaran jasmani.

Menurut Rusli Lutan (2002: 8) kesegaran jasmani mencangkup dua

aspek yaitu: kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, dan

kesegaran jasmani yang berkaitan dengan performa. Kesegaran jasmani

yang berkaitan dengan kesehatan mengandung empat unsur pokok yaitu :

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

19  

daya tahan aerobik, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas. Kesegaran

jasmani yang berkaitan dengan performa mengandung unsur-unsur:

koordinasi, keseimbangan, kecepatan, agilitas, power, waktu reaksi.

Menurut Moelyono W, (1999: 235) komponen-komponen

kesegaran jasmani terdiri atas delapan macam, yaitu:

a. Daya tahan paru jantung

Daya tahan paruh jantung adalah kemampuan paruh jantung untuk

mensuplai oksigen bagi kerja otot dalam jangka waktu yang lama.

b. Kekuatan otot.

Kekuatan otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

daya semaksimal mungkin untuk mengatasi sebuah tahanan.

c. Tenaga otot.

Tenaga ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

kemampuan otot yang maksimal dalam waktu yang singkat.

d. Kecepatan.

Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan

berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-

singkatnya.

e. Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan

gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang beda dalam waktu

sesingkat-singkatnya.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

20  

f. Kelentukan

Kelentukan adalah kemampuan sendi-sendi dalam tubuh untuk

bergerak dengan leluasa.

g. Keseimbangan.

Keseimbangan adalah kemampuan tubuh mempertahankan posisi

baik dalam keadaan aktif maupun pasif.

h. Kecepatan reaksi

Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang dalam menanggapi

adanya respon atau rangsangan dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa untuk mengetahui kesegaran jasmani seseorang minimal yang harus

diukur adalah komponen kecepatan, kekutan otot, daya tahan otot, tenaga

ledak atau power, dan daya tahan paru jantung. Maka dari itu, dalam

penelitian ini menggunakan instrumen pengambilan data menggunakan

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) dari Depdiknas tahun 1999 yang

didalamnya sudah mengandung pengukuran lima komponen tersebut.

Dari beberapa pendapat dan pengertian tersebut di atas dapat

ditarik pengertian bahwa, untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani

yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan

komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.

Komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri

dari daya tahan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan tubuh,

fleksibilitas, komposisi tubuh. Sedangkan komponen kesegaran jasmani

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

21  

yang berhubungan dengan keterampilan terdiri dari keseimbangan, daya

ledak, kecepatan, koordinasi, kelincahan dan kecepatan reaksi.

3. Intelegensi

a. Pengertian Intelegensi

Menurut Vaan Hoes yang dikutip Abu Ahmadi dan Widodo

(1991: 32) inteligensi merupakan kecerdasan jiwa. Adapun faktor yang

mempengaruhi adalah pembawaan, kemasakan, pembentukan dan

minat. Menurut W. Stren dikutip Dewa Ketut Sukardi (2003: 16)

mengatakan inteligensi merupakan kemampuan untuk mengetahui

problem serta kondisi baru, kemampuan berfikir abstrak, kemampuan

bekerja, kemampuan menguasai tingkah laku intrinsik, serta

kemampuan menerima hubungan yang kompleks termasuk apa yang

disebut dengan inteligensi. Menurut Andi Yudianto (2007: 1), bahwa

kemampuan intelegensi terdiri dari keterampilan, tingkah laku, dan

kemampuan adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang

baru, berfikir abstrak dan mengambil makna dari pengalaman-

pengalaman.

Dalam penelitian ini kecerdasan adalah sama artinya dengan

inteligensi. Drs. Arief Budiman, (2005: 6) mengemukakan Intelligence

Quotient atau sering disebut IQ merupakan suatu nilai yang

menggambarkan mengenai seberapakah tingkat “kecerdasan”

seseorang bila dibanding dengan orang lain. Untuk mengumpulkan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

22  

data tes Intelegensi yaitu menggunakan dokumen tes IQ yang sudah

ada.

Agus Sujanto (2004: 16), berpendapat bahwa Menurut arah dan

hasilnya, inteligensi ada dua macam; (1) Inteligensi praktis ialah

inteligensi untuk dapat mengatasi situasi yang sulit dalam sesuatu

kerja, yang berlangsung secara cepat dan tepat, (2) Inteligesi teoritis

ialah inteligensi untuk mendapatkan suatu fikiran penyelesaian soal

atau masalah dengan cepat dan tepat.

Dari pendapat para pakar di atas maka peneliti menyimpulkan

bahwa inteligensi adalah kemampuan seseorang mengenai tingkat

pengetahuan, berfikir, dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003: 17-18) teori-teori tentang

inteligensi antara lain :

1) Teori Daya (Faculty Theoris) mengungkapkan bahwa jiwa

manusia terdiri dari berbagai daya misalnya mengatur, fantasi,

penalaran, diskriminasi dan sebagainya.

2) Teori Dwi Faktor (The Two–Faktor Teory) bahwa kecakapan

intelektual terdiri dari dua macam kemampuan mental yaitu

inteligensi umum dan kemampuan spesifik.

3) Teori Multi–Faktor. Menurut Thorsidike, inteligensi terdiri atas

bentuk hubungan neural antara stimulus dan respon. Hubungan

khusus inilah yang mengarahkan tingkah laku individu.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

23  

4) Teori Primany Mental Ability. Teori ini dikembangkan oleh L. L

Thrustone. Teori ini menjelaskan tentang organisasi inteligensi

yang abstrak, dengan membagi inteligensi menjadi kemampuan

primer, yang terdiri atas kemampuan nemerical atau metematis,

verbal atau bahasa, abstraksi, membuat keputusan dan mengingat.

5) Teori Struktur Intelek. Teori ini dikembangkan oleh Guilford. Dia

mengemukakan kemampuan intelektual terdiri atas 150

kemampuan dan memiliki tiga parameter yaitu : dimensi operasi,

isi, dan produk.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi

Menurut Saifuddin Azwar (1996: 34-35) faktor-faktor yang

mempengaruhi inteligensi adalah :

1) Faktor bawaan atau keturunan

Penelitian menunjukkan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu

keluarga sekitar 0.50. Sedangkan diantara 2 anak kembar, korelasi

nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0.90. Bukti lainnya adalah

pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkisar antara 0.40-0.50

dengan ayah dan ibu yang sebenarnya,dan hanya 0.10-0.20 ayah

dan ibu angkatnya.

2) Faktor Lingkungan

Inteligensi tentunya tidak terlepas dari otak. Perkembangan

otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi,

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

24  

rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari

lingkungan juga memegang peranan yang sangat penting.

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990: 55-56) faktor-

faktor yang mempengaruhi inteligensi, sehingga terdapat

perbedaan inteligensi seseorang dengan yang lain adalah :

a) Pembawaan : Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-

ciri yang dibawa sejak lahir.

b) Kematangan : Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun

psikis) dapat dikatakan matang apabila ia mencapai

kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.

c) Pembentukan : Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri

seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi.

d) Minat dan Pembawaan yang Khas : Minat mengarahkan

perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan suatu dorongan

bagi perbuatan itu.

e) Kebebasan : Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat

memilih metode-metode yang tertentu dalam menyelesaikan

masalah.

c. Intelligence Quitient (IQ)

Istilah Intelligence Quitient diperkenalkan untuk pertama

kalinya pada tahun 1912 oleh seorang ahli psikologi berkebangsaan

Jerman bernama William Stern. Menurut Arief Budiman (2005: 8)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

25  

Intelligence Quitient atau sering disebut IQ merupakan suatu nilai yang

menggambarkan mengenai seberapakah tingkat “ kecerdasan “

seseorang bila dibandingkan dengan orang lain. Sewaktu dipergunakan

pertama kali secara resmi angka IQ dihitung dari hasil tes Inteligensi

Binet, yaitu dengan membandingkan skor tes yang telah diperoleh

seseorang anak dengan usia anak tersebut. Tes Binet, terdiri dari

sekumpulan pertanyaan-pertanyaan yang dikelompokkan menurut

umur. Pada waktu itu perhitungan IQ dilakukan dengan memakai

rumusan :

Keterangan :

MA : Mental Age (usia mental)

CA : Cronological Age (usia kronologis)

100 : Angka kostan untuk menghindari angka desimal

Dengan tes macam inilah usia kecerdasan seseorang dapat

diukur atau ditentukan. Dari hasil tes tersebut ternyata tidak tentu

bahwa usia kecerdasan sama dengan usia sebenarnya (usia kalender).

Pengukuran psikologis dalam hal ini, tes inteligensi berfungsi

mengukur kemampuan potensi individu.

Menurut Agus Sujanto (2004: 16), intelegensi digolongkan

menjadi enam golongan:

1) Pandai

2) Normal

IQ = (MA: CA) X 100 

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

26  

3) Bodoh adalah orang yang hanya mencapai intelegensi yang sama

derajatnya dengan intelegensi anak S.R.

4) Bebal (debil) orang yang hanya mencapai intelegensi setingkat

dengan anak usia 10 tahun.

5) Dungu (embicil) orang yang hanya mencapai intelegensi setingkat

dengan anak usia 7 tahun.

6) Idiot adalah orang yang hanya mencapai intelegensi setingkat

dengan anak usia 2 tahun.

Sedangkan menurut Woodworth dan Margius dalam Sumadi

Suryabrata (2004: 216), penggolongan intelegensi diklasifikasikan

menjadi Sembilan kriteria dengan batasan nilai-nilai tertentu yaitu:

Tabel 1. Penggolongan Intelegensi

No Nilai Kriteria

1 Nilai 140 - keatas tergolong luar biasa (genius)

2 Nilai 120 – 139 tergolong cerdas sekali (very superior)

3 Nilai 110 -119 tergolong cerdas (superior)

4 Nilai 90 – 109 tergolong sedang (average)

5 Nilai 80 - 89 tergolong bodoh (dull average)

6 Nilai 70 - 79 tergolong anak pada batas (border line)

7 Nilai 50 - 69 tergolong debil (moron)

8 Nilai 30 - 49 tergolong ambisil (ambicile)

9 Nilai 30 – kebawah tergolong idiot

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

27  

4. Prestasi Belajar

Menurut Bertha Nurina Sari (2004: 3) Prestasi belajar merupakan

suatu gambaran dari penguasaan kemampuan peserta didik sebagaimana

telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Setiap usaha yang

dilakukan dalam kegiaan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar,

maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuan untuk mencapai

prestasi yang setinggi-tingginya. Menurut David Tarigan (2006: 1),

”Prestasi belajar adalah suatu ketercapaian hasil belajar yang diperoleh

siswa setelah menerima pelajaran dan ditentukan oleh tes prestasi belajar.”

Menurut Oemar Hamalik (1994: 18) menyatakan prestasi belajar

adalah tingkat penguasaan siswa terhadap suatu mata pelajaran setelah

melakukan proses belajar dan dinyatakan dalam nilai test. Menurut

Suratinah (1984: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha belajar

yang ditunjukkan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang

dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai siswa.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh peserta didik lewat

pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya dalam mencapai

ketercapaian dalam belajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka,

huruf, maupun simbol sebagai indikator pengetahuan peserta didik untuk

mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Untuk mengumpulkan data

Prestasi Belajar yaitu menggunakan nilai raport semester ganjil

2011/2012.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

28  

5. Hubungan antara Perilaku Hidup Sehat dengan Prestasi Belajar

Pola hidup yang baik akan mendukung kesehatan seseorang dalam

hidupnya. Dengan tubuh yang sehat maka aktivitas seseorang tidak akan

terganggu salah satunya aktivitas belajar. Maka pola hidup yang baik akan

mendukung keberhasilan seseorang dalam belajar, baik itu belajar gerak

maupun teori. Pola hidup sehat siswa kelas VII SMP N 3 Depok diduga

beraneka ragam. Hal ini dikarenakan kebiasaan siswa juga beraneka

ragam, asupan makanan juga berbeda-beda.

Keberanekaragaman pola hidup sehat tersebut perlu kiranya dicari

tahu sebagai tolok ukur pola hidup sehat di sekolah. Selain sebagai tolok

ukur keadaan pola hidup sehat di sekolah, status pola hidup sehat

diperkirakan juga dapat mempengaruhi prestasi hasil belajar siswa. Siswa

dengan pola hidup sehat yang baik diharapkan prestasi hasil belajarnya

juga baik.

6. Hubungan antara Tingkat Kesegaran jamani dengan Prestasi Belajar

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk

melakukan tugasnya sehari-hari secara efektif dan efisien dalam waktu

yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kebugaran

jasmani sangat dibutuhkan agar aktifitas sehari-hari menjadi lancar, begitu

juga aktivitas siswa di sekolah untuk mengikuti proses belajar mengajar

dapat menerima dengan baik dan selalu dalam keadaan bugar.

Tingkat kebugaran jasmani juga dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki tingkat kebugaran

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

29  

jasmani yang baik diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang

maksimal dengan adanya mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan maka sangat berperan dalam mencapai tingkat kebugaran

jasmani siswa menjadi lebih lagi.

7. Hubungan Antara Intelegensi Dengan Prestasi Belajar

Inteligensi merupakan ”ability to learn” (kemampuan untuk

belajar). Intelegensi yang baik merupakn kecerdasan dalam berfikir,

memahami dan juga merespon, tingkat inteligensi yang tinggi yang

terbentuk oleh ikatan–ikatan syaraf antara stimulus dan respon yang

mendapat penguat. Oleh karena itu siswa yang memiliki inteligensi yang

tinggi diharapkan akan dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi

juga. Intelegensi berfungsi dalam meningkatkan pola fikir anak, dan anak

yang mempunyai intelegensi tinggi akan mampu melakukan gerakan

dengan lancar, serasi, terkoordinasi dan mampu menyelesaikan masalah

dengan cepat.

8. Hubungan antara Perilaku Hidup Sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani

dan Intelegensi dengan Prestasi Belajar Siswa SMP N 3 Depok

Anak dengan pola hidup sehat, dia akan menerapkan kebiasaan

yang sehat dan makan-makanan yang bergizi, dan anak yang mempunyai

tingkat kesegaran jasmani yang baik dia akan mempunyai tubuh yang

sehat dan fit. Dengan keadaan tersebut maka aktifitas tubuhnya tidak akan

terganggu, salah satunya aktifitas belajar.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

30  

Pola hidup sehat akan mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang,

dengan tubuh yang sehat maka diharapkan mempunyai tingkat kesegaran

jasmani yang baik, dengan demikian secara bersama-sama akan

mempengaruhi prestasi belajarnya. Ditambah lagi dengan tingkat

intelegensi yang tinggi pasti akan memperoleh prestasi belajar yang baik

pula. Hal tersebut diartikan semakin baik pola hidup sehat, tingkat

kebugaran jasmani dan intelegensi maka prestasi belajarnya akan semakin

baik. Kaidah angka untuk mengetahui nilai korelasinya jika nilai F hitung

> F tabel.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian Sri Suwartini (2005) dengan judul “Tingkat Kesegaran Jasmani,

Status Gizi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas SD Keyongan Bantul”.

Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dengan tes pengukuran

dan dokumentasi. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas atas SD

keyongan Bantul yang berjumlah 84 siswa, sampel di ambil dengan teknik

random sampling dengan jumlah 53. Instrumen yang digunakan adalah

tingkat kesegaran jasmani yang diukur dengan menggunakan Tes

Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) usia 10-12 tahun, status gizi yang

diukur melalui perbandingan antara berat badan dan tinggi badan dengan

indeks masa tubuh, dan prestasi belajar diukur dengan dokumentasi hasil

raport semester gasal tahun ajaran 2004/2005. Analisis data yang

digunakan adalah analisis regresi ganda dan dilanjutkan dengan korelasi

parsial dengan taraf signifikan 5%.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

31  

Hasil analisis hipotesis : (1) terdapat hubungan antara tingkat

kesegaran jasmani dengan prestasi belajar sebesar 0,406 dan P = 0,003 <

0,05, (2) terdapat hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar

sebesar 0,291 dan P = 0,043 < 0,05, (3) terdapat hubungan antara tingkat

kesegaran jasmani dan status gizi dengan prestasi belajar sebesar 0,499.

Besar sumbangan efektif (SE) yang diberikan kedua variabel (24,931%)

yang terdiri dari tingkat kesegaran jasmani (16,462%) dan status gizi

(8,469%).

2. Penelitian Agustinus Teda Nurcahyo (2010) dengan judul “Hubungan

Antara Status Gizi, Intelegensi dan Motivasi Dengan Prestasi Belajar Pada

Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Wates”

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional menggunakan

metode survey dengan instrumen berupa angket untuk mengukur motivasi

dan tes pengukuran untuk mengukur status gizi dan intelegensi. Populasi

yang digunakan adalah siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Wates dengan besarnya sampel penelitian yang digunakan sebesar 96.

Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan analisis

regresi berganda dengan uji F.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara status gizi (X1), intelegensi (X2), dan motivasi (X3)

terhadap prestasi belajar (Y). Dari uji hipotesis diperoleh F hitung 36,837

> F tabel (2,70), dengan koefisien korelasi sebesar 0,739 > r tabel (0,202)

pada taraf signifikan 5 %. Sumbangan yang diberikan masing-masing

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

32  

variabel bebas yaitu status gizi memberikan sumbangan sebesar 5,41 %,

variabel intelegensi memberikan sumbangan sebesar 41,47 % dan variabel

memberikan sumbangan sebesar 7,72 %, sedangkan sisanya sebesar 45,4

% dipengaruhi oleh faktor lain.

C. Kerangka Berfikir

Untuk mempertahankan hidup yang sehat setiap manusia memerlukan

pola hidup yang sehat, yakni memenuhi perilaku-perilaku yang sehat dan

berimbang. Pola hidup sehat yang baik akan membantu tumbuh dan

berkembang, memiliki daya tahan terhadap penyakit, gesit dan selalu

bersemangat dalam segala hal termasuk dalam belajar.

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk

melakukan tugasnya sehari-hari secara efektif dan efisien dalam waktu yang

relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kebugaran jasmanai

sangat dibutuhkan agar aktifitas sehari-hari menjadi lancar, begitu juga

aktivitas siswa disekolah untuk mengikuti proses belajar mengajar dapat

menerima dengan baik dan selalu dalam keadaan bugar.

Inteligensi adalah kemampuan dalam memberikan respon yang baik

dari pandangan kebenaran atau fakta serta kemampuan untuk bertindak secara

terarah, berfikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.

Prestasi belajar merupakan hasil atau nilai yang diperoleh setelah mendapat

pembelajaran. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah faktor dari dalam diri siswa yang menyangkut faktor fisiologis, seperti

kondisi fisik dan indera. Faktor dari luar individu adalah faktor lingkungan,

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian ...eprints.uny.ac.id/8942/2/bab 2 -07601244149.pdf · aktivitas yang dilakukan oleh ... mengganti sel-sel tubuh yang ... jasmani

33  

metode, guru, kurikulum. Dengan perilaku hidup sehat, tingkat kesegaran

jasmani dan intelegensi yang baik maka diharapkan siswa akan mencapai

prestasi belajar yang memuaskan. Untuk mengetahui secara ilmiah maka

penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang hubungan perilaku hidup

sehat dan tingkat kesegaran jasmani dengan prestasi belajar siswa di SMP N 3

Depok.

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka berfikir yang

telah dikemukakan di atas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara perilaku hidup sehat dengan prestasi

belajar siswa kelas VII SMP N 3 Depok.

2. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dengan

prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 3 Depok.

3. Ada hubungan yang signifikan antara intelegensi dengan prestasi belajar

siswa kelas VII SMP N 3 Depok.

4. Ada hubungan yang signifikan antara perilaku hidup sehat, tingkat

kesegaran jasmani dan intelegensi dengan prestasi belajar siswa kelas VII

SMP N 3 Depok.