12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar Dalam proses pendidikan yang dilakukan disekolah, belajar merupakan kegiatan pokok siswa untuk menguasai bahan atau materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Tingkatan usaha belajar itu dapat dilihat dan dinilai melalui hasil belajar siswa. Berikut ini akan diuraikan tentang belajar dan hasil belajar. a. Belajar 1. Pengertian belajar Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono dan Harianto, 2017:9). Beberapa ahli psikologi (Suyono dan Harianto, 2017:11-12) memberi defenisi dan batasan yang berbeda- beda, akibatnya terdapat keragaman didalam menjelaskan dan mendefenisikan makna belajar. a) Witherington(1952) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. b) Crow and Crow(1958), belajar merupakan diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
35
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajarrepository.unwira.ac.id/4985/4/2.pdfBeberapa ahli psikologi (Suyono dan Harianto, 2017:11-12) memberi defenisi dan batasan yang berbeda-
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
Dalam proses pendidikan yang dilakukan disekolah, belajar
merupakan kegiatan pokok siswa untuk menguasai bahan atau
materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Tingkatan usaha belajar
itu dapat dilihat dan dinilai melalui hasil belajar siswa. Berikut ini
akan diuraikan tentang belajar dan hasil belajar.
a. Belajar
1. Pengertian belajar
Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian (Suyono dan Harianto, 2017:9).
Beberapa ahli psikologi (Suyono dan Harianto,
2017:11-12) memberi defenisi dan batasan yang berbeda-
beda, akibatnya terdapat keragaman didalam menjelaskan
dan mendefenisikan makna belajar.
a) Witherington(1952) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru
yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan dan kecakapan.
b) Crow and Crow(1958), belajar merupakan diperolehnya
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
13
Belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu
mengulang kembali materi yang telah dipelajarinya
sehingga belajar semacam ini disebut dengan rote
learning, belajar hafalan, belajar melalui ingatan, by
heart,diluar kepala tanpa mempedulikan makna. Rote
learning merupakan lawan dari meaningful learning,
pembelajaran bermakna.
c) Hilgard(1962), belajar adalah suatu proses dimana
suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya
respon terhadap suatu situasi. Selanjutnya bersama-
sama dengan Marquis, Hilgard memperbaharui
defenisinya dengan menyatakan bahwa belajar
merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri
seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan lain-lain
sehingga terjadi perubahan dalam diri.
d) Gage(1984) mendefenisikan belajar adalah suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat dari pengalaman.
e) Gagne(1977) menyatakan bahwa belajar adalah sebuah
proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan
kecendrungan manusia, seperti sikap, minat, atau nilai
dan perubahan kemampuannya yaitu peningkatan
kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja.
f) Divesta dan Thomson(1970) dalam sukmadinata
(2004:156) menyatakan bahwa belajar adalah
14
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai
hasil dari pengalaman.
2. Tujuan belajar
Berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Bloom
dalam Suhana (2014:19-21) yaitu:
a. Indikator aspek kognitif mencakup;
1) Ingatan atau pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Sintesis
6) Penilaian
b. Indikator aspek afektif mencakup;
1) Penerimaan
2) Penanggapan
3) Penghargaan
4) Pengorganisasian
5) Pengkarakterisasian
c. Indikator aspek psikomotor mencakup;
1) Persepsi
2) Kesiapan
3) Respon terbimbing
4) Mekanisme
5) Respon nyata kompleks
6) Penyesuaian
15
7) Penciptaan
3. Prinsip belajar
Menurut Sukmadinata dalam Suyono (2017:128-
129) menyampaikan prinsip umum belajar sebagai berikut;
a) Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
Dalam perkembangan dituntut untuk
belajar,sedangkan melalui belajar terjadi perkembangan
individu yang pesat.
b) Belajar berlangsung seumur hidup.
Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran
sepanjang hayat.
c) Belajar mencakup semua aspek kehidupan.
Oleh karena itu, belajar harus mengembangkan
aspek kognitif, afektif dan psikomotor dan
keterampilan hidup.
d) Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan
waktu.
Berlangsung disekolah (kelas dan halaman
sekolah), dirumah, dimasyarakat, ditempat rekreasi, dan
sebagainya.
e) Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa
guru.
Berlangsung dalam situasi formal, informal, dan
nonformal.
16
f) Pembuatan belajar bervariasi dari yang paling
sederhana sampai dengan yang amat kompleks.
g) Dalam hal tertentu, belajar memerlukan adanya bantuan
dan bimbingan dari orang lain. Orang lain itu dapat
berupa guru, orangtua, teman sebaya yang kompeten
dan lainnya.
Dari beberapa defenisi yang telah dikemukan di atas
maka peneliti berkesimpulan bahwa belajar itu adalah salah
satu kegiatan atau aktivitas manusia yang merupakan proses
usaha yang aktif untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru, baik melalui berbagai pengalaman maupun
kegiatan aktivitas yang terarah.
b. Hasil belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil
belajar siswa. Hasil belajar merupakan kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa
memperoeh suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai
peranan penting dalam proses pembelajaran. Tujuan utama
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah
hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui
sebatas mana siswa dapat memahami dan mengerti materi
tersebut (Dwi Feni, 2017).
2. Ciri-ciri hasil belajar
17
Ciri-ciri hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku dalam diri individu. Artinya, seseorang yang telah
mengalami proses belajar itu akan berubah tingkah lakunya.
Tetapi tidak semua perubahan tingkah laku adalah hasil
belajar. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Perubahan yang disadari, artinya individu yang melakukan
proses pembelajaran menyadari bahwa pengetahuan,
keterampilannya telah bertambah, ia lebih percaya
terhadap dirinya, dan sebagainya.
b. Perubahan yang bersifat kontinu (berkesinambungan),
perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran akan
berkesinambungan, artinya suatu perubahan yang telah
terjadi menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku
yang lain.
c. Perubahan yang bersifat fungsional, artinya perubahan
yang telah diperoleh sebagai hasil pembelajaran
memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan.
d. Perubahan yang bersifat positif, artinya terjadi adanya
pertambahan perubahan dalam individu.
e. Perubahan yang diperoleh itu senantiasa bertambah
sehingga berbeda dengan keadaan sebelumnya. Orang
yang telah belajar akan merasakan ada sesuatu yang lebih
banyak, sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih luas
dalam dirinya.
18
f. Perubahan yang bersifat permanen, artinya perubahan
yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara
kekal dalam diri individu, setidak-tidaknya untuk masa
tertentu.
g. Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan
itu terjadi karena ada sesuatu yang akan dicapai.
3. Indikator hasil belajar
Kriteria hasil belajar meliputi:
a. Kriteria dari sudut pandang prosesnya
Kriteria dari sudut pandang prosesnya menenkankan kepada
pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi
dinamis sehingga peserta didik sebagai subjek mampu
mengembangkan potensi melalui belajar sendiri.
b. Kriteria ditinjau dari hasilnya
Disamping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran
dapat dilihat dari segi hasil yang diperoleh.
4. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Hasil Belajar
a) Faktor Internal (diri pelajar)
1. Fisik yang sehat
2. Kemampuan intelektual diatas rata-rata
3. Mental yang sehat, dll
b) Faktor Eksternal (diluar diri pelajar)
1. Suasana yang tenang
2. Penerangan yang cukup
3. Fasilitas dan sarana belajar yang memadai
19
4. Makanan yng bergizi, dll
Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai
hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar
seseorang tergantung kepada apa yang telah diketahui pembelajar
seperti konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi
interaksi dengan bahan yang dipelajari.
B. Sikap Ilmiah
Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu sains yang
ditemukan melalui kerja, proses dan sikap ilmiah menggunakan
metode-metode ilmiah. Kegiatan pembelajaran dikelas harusnya
dilakukan sebagaimana konsep-konsep kimia ditemukan. Hal
tersebut akan membuat kimia dapat disampaikan kepada siswa
dengan lebih nyata sehingga meningkatkan sikap ilmiah (Pambudi
Teguh dkk, 2016:79).
a. Pengertian
Sikap menurut Winkel (Hendracipta, 2016:111)
merupakan suatu kecendrungan untuk menerima atau menolak
suatu objek tersebut sebagai objek yang berharga atau baik dan
objek yang tidak berharga atau tidak baik
Kemudian smith (Hendracipta, 2016:111) memberikan
definisi bahwa sikap merupakan perpaduan dari kepercayaan
seseorang terhadap obyek, dengan kata lain sikap merupakan
kecenderungan umum untuk merespon secara konsisten yang
terpola pada pemikiran, perasaan, dan kecenderungan. Jadi
dalam hal ini sikap berhubungan dengan perasaan seseorang
20
terhadap obyek tertentu yang disertai dengan kecenderungan
untuk bertindak sesuai dengan obyek tersebut.Jadi, dalam hal
ini sikap berhubungan dengan perasaan seseorang terhadap
objek tertentu yang disertai kecenderungan untuk bertindak
sesuai dengan objek tersebut.
Sikap ilmiah itu sendiri adalah sikap tertentu yang
diambil dan dikembangkan oleh seseorang untuk mencapai
hasil yang diharapkan (Iskandar (Hendracipta,
2016:111)).Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada
diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi
persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan
dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi,
seminar, loka karya dan penulisan karya ilmiah.
b. Macam-macam sikap ilmiah
Menurut Hendracipta (2016:111-112) macam-macam
sikap ilmiah meliputi:
1) Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan
bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
bidang kajiannya. Misalnya, mengapa demikian?
Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya?
2) Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari
informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang