12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sangat luas. Pusat perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya, hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. a. Pengertian Pendidikan Jasmani Banyak ungkapan pengertian tentang pendidikan jasmani namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung. Dalam pendidikan jasmani „pikiran dan tubuh‟ yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Penekanan pada ketiga domain kependidikan, kognitif, afektif, dan psikomotor. Seperti yang tercantum dalam buku Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI (BSNP, 2006: 208), menjelaskan bahwa : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, ketrampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional- spotivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
28
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - UPI | Institutional Repositoryrepository.upi.edu/5665/4/s_pgsd_penjas_0902768_chapter2.pdf · ... sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sangat luas. Pusat
perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan
jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan
lainnya, hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan. Pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas, sebagai satu proses
pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.
a. Pengertian Pendidikan Jasmani
Banyak ungkapan pengertian tentang pendidikan jasmani namun esensinya
sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani
memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini
diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan,
bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya
pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi
aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.
Dalam pendidikan jasmani „pikiran dan tubuh‟ yang mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan harian seseorang. Penekanan pada ketiga domain kependidikan, kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Seperti yang tercantum dalam buku Panduan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SD/MI (BSNP, 2006: 208), menjelaskan bahwa :
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, ketrampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-
spotivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
13
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.
Menurut Lutan, dkk. (2009: 144) menyatakan bahwa: Pendidikan jasmani pada
dasarnya merupakan media untuk meraih tujuan pendidikan sekaligus juga untuk
meraih tujuan yang bersifat internal ke dalam aktifitas fisik itu sendiri. Sedangkan,
menurut Susilawati (2010:3) menyatakan bahwa :
Pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas
jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak, yang
membedakan dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak
insani manusia secara sadar. Gerak itu dirancang oleh gurunya dan diberikan
dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan
anak didik.
Dari kurikulum dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
jasmani sebagai proses dan media dalam pendidikan melalui aktivitas jasmani atau
olahraga yang mempunyai tujuan yang internal pertumbuhan dan perkembangan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
b. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SD
Pembelajaran mengandung pengertian bagaimana guru mengajarkan sesuatu
kepada peserta didik. Seperti yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SD/MI (BSNP, 2006: 207), menjelaskan bahwa :
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
memiliki peranan sangat penting, yaitu memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas
jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Sedangkan pembelajaran pendidikan jasmani menurut Sukintaka (2004: 55)
mengemukakan bahwa :
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk
mencapai tujuan pendidikan. Melalui proses pembelajaran jasmani diharapkan
akan terjadi perubahan pada peserta didik. Proses belajar tersebut terjadi karena
ada rangsang yang dilakukan oleh guru. Guru memberikan rangsang dengan aneka
pengalaman belajar gerak, disisi lain siswa akan membalas respon melalui
14
aktivitas fisik yang terbimbing. Melalui respons itulah akan terjadi perubahan
perilaku.
Sedangkan menurut Suherman (2012: 34), pelaksanaan pembelajaran praktek
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan secara garis besar dilakukan dalam tiga
tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatatan penutup.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan
jasmani di SD adalah proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani. pelaksanaan pembelajaran praktek
pendidikan jasmani secara garis besar dilakukan dalam tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatatan penutup.
c. Tujuan Pendidikan Jasmani di SD
Tujuan pendidikan jasmani di SD berfokus pada perkembangan aspek nilai-
nilai dalam pertumbuhan, perkembangan dan perilaku anak didik baik secara
psikomotor, domain kognitif ataupun afektif. Seperti yang terdapat dalam buku
panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI (BSNP, 2006: 208),
bahwa Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di daam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, serta memiliki sikap positif.
15
Tujuan pendidikan jasmani di SD menurut Lutan (2001: 18), menjelaskan
bahwa : Tujuan utama pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah membantu peserta
didik agar mampu meningkatkan kemampuan gerak mereka, disamping agar mereka
merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.
Dari kurikulum dan pendapat dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
jasmani yaitu membantu peserta didik agar mampu meningkatkan kemampuan gerak
mereka, disamping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas serta mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui
berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih dan meningkatkan pertumbuhan
fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik serta meningkatkan kemampuan dan
keterampilan gerak dasar dan meletakkan landasan karakter moral yang kuat
mengembangkan sikap dan mengembangkan keterampilan Memahami konsep
aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan.
d. Manfaat Pendidikan Jasmani di SD
Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui pendidikan aktivitas jasmani
sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak secara seimbang,
manfaat pendidikan jasmani menurut Mahendra (2003: 17), yaitu :
1) Memenuhi kebutuhan anak akan bergerak pendidikan jasmani merupakan
dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
2) Mengenalkan anak pada lingkungannya dan potensi dirinnya.
3) Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna.
4) Menyalurkan energi yang berlebihan.
5) Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun
emosional.
Sedangkan manfaat pendidikan jasmani menurut Abduljabar (2010: 5), yaitu
untuk:
1) Perkembangan fungsi-fungsi organ tubuh dalam upaya meningkatkan
kesehatan dan kebugaran jasmani.
2) Perkembangan neuromusculer (keterampilan psikomotor).
3) Perkembangan inperativ (kognitif).
4) Fungsi perkembangan emosional implusif (afektif).
16
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan anak akan bergerak, mengenal potensi diri, menyalurkan
energi yang berlebihan, dan untuk perkembangan fungsi-fungsi organ tubuh dalam
upaya meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, keterampilan psikomotor
perkembangan kognitip dan perkembangan afektif.
e. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD.
Pendidikan jasmani di sekolah diberikan pada setiap semester mulai dari kelas
satu sampai kelas enam. Pembelajarannya lebih ditekankan pada usaha untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan
sosial.
Beberapa macam ruang lingkup materi penjas yang diberikan di sekolah dasar
meliputi kegiatan pokok yang ada dalam buku panduan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SD/MI (BSNP, 2006: 208), bahwa Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Permainan dan Olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
Eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapang, bulu tangkis dan bela diri, serta aktifitas lainnya.
2) Aktivitas Pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya.
5) Aktivitas air meliputi: permainan di air , keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat
cederah, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan
secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
17
Sedangkan ruang lingkup pendidikan jasmani menurut Husdarta dan Saputra
(2000: 73), yaitu pengalaman belajar yang bersifat mendidik, khususnya melalui
pendidikan jasmani dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu pembentukan gerak,
pembentukan prestasi, pembentukan sosial dan pertumbuhan.
Dari pendapat di atas ruang lingkup pendidikan jasmani di SD adalah
pengalaman belajar yang bersifat mendidik, khususnya melalui pendidikan jasmani
dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu pembentukan gerak, pembentukan
prestasi, pembentukan sosial dan pertumbuhan melalui Permainan dan Olahraga
aktivitas pengembangan aktivitas senam dan aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan
luar kelas, dan kesehatan.
2. Perkembangan Keterampilan Gerak
a. Pengertian Perkembangan
Pendidikan jasmani merupakan upaya memfasilitasi perkembangan individu.
Perkembangan keterampilan gerak merupakan inti dari program pendidikan jasmani.
perkembangan keterampilan gerak bagi anak-anak SD dari mulai umur 7-12 tahun,
sedangkan pengertian perkembangan sendiri menurut Lutan (2001: 21), yaitu:
Diartikan sebagai perkembangan dan penghalusan aneka keterampilan gerak, yang
berkaitan dengan olahraga. Sedangkan menurut Husdarta dan Saputra (2000: 5),
bahwa perkembangan yaitu perubahan yang dialami individu, atau organisme menuju
tingkat kedewasaan (maturity), yang berlangsung secara sistematik, progresif, dan
berkesinambungan, baik mengenai fisik maupun psikis. Sedangkan menurut
Budiman (2006: 6), yaitu perkembangan mencakup seluruh periode perkembangan
manusia, mulai dari masa konsepsi sampai akhir hayat.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan keterampilan
gerak dapat dalam pendidikan jasmani diartikan sebagai perkembangan dan
penghalusan aneka keterampilan gerak, yang berkaitan dengan olahraga, yang
berlangsung secara sistematik, progresif, dan berkesinambungan, baik mengenai fisik
maupun psikis perkembangan manusia, mulai dari masa konsepsi sampai akhir hayat.
18
b. Teori Perkembangan Gerak Siswa SD
Macam-macam perkembangan gerak siswa SD terbagi atas beberapa kelompok
perkembangan seperti yang ada di bawah ini :
a) Perkembangan Kognitif.
Keberhasilan pendidikan jasmani akan tampak dari adanya perubahan hasil
belajar yaitu pada ranah kognitif terkait dengan pengetahuan mengenai pendidikan
jasmani dan materi yang diajarkan, afektif terkait dengan penerimaan dan pengakuan
terhadap materi. Pendidikan jasmani Pengertian perkembangan ranah kognitif dalam
Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI (BSNP, 2006: 136),
yaitu aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir; kemampuan memperoleh
pengetahuan; kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.
Perkembangan koginitif dalam pendidikan jasmani sangat penting untuk
dikembangkan, karena aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir;,
kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan,
pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran. Pada tahap perkembangan ini
juga berkembang tujuh kecerdasan dalam Multiple Intelligences seperti yang
dikemukakan oleh Gardner dalam Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SD/MI (BSNP, 2006: 122), yaitu:
1) Kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional).