9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak telepas dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian terdahulu ini digunakan sebagai bahan perbandingan dan kajian yang tidak terlepas dari topik pembicaraan yakni tentang Implementasi Metode ABA (Applied Behavior Analysis) Dalam Penanganan Anak Autis. Namun yang menjadi pembeda dari penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian kali ini peneliti lebih memfokuskan pada Implementasi Metode ABA (Applied Behavior Analysis) Dalam Penanganan Anak Autis priode 2018-2020 studi pada Rumah Terapi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) “Cinta Kasih” Kota Batu. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah : 1. Anggun Oktavia K, Muh. Munif Syamsuddin, Idam Ragil Widianto Atmojo (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Efek Terapi Perilaku dengan Metode Applied Behavior Analysis Terhadap Kemandirian Anak Autis”. Penelitian ini dilakukan di TK Cemara Dua yang beralamat di Jalan Yosodipuro 107 Ketelan Banjarsari, Surakarta salah satu penyelenggara Sekolah Inklusi yang secara umum melayani anak dengan berkebutuhan khusus. Peranan guru PAUD sangat penting untuk emmahami dan mengerti mengenai pendidikan inklusi agar anak autis dapat memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan anak normal lainnya dalam hal mendapatkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan tidak telepas dari penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian terdahulu ini digunakan
sebagai bahan perbandingan dan kajian yang tidak terlepas dari topik
pembicaraan yakni tentang Implementasi Metode ABA (Applied Behavior
Analysis) Dalam Penanganan Anak Autis. Namun yang menjadi pembeda dari
penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian kali ini peneliti lebih memfokuskan
pada Implementasi Metode ABA (Applied Behavior Analysis) Dalam
Penanganan Anak Autis priode 2018-2020 studi pada Rumah Terapi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) “Cinta Kasih” Kota Batu. Adapun perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah :
Dalam terapi setiap perilaku atau kegiatan harus diajarkan
satu demi satu (bertahap). Suatu perilaku dipecah menjadi
10 Sadiman, Arif Sukadi. 1946. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar Autism.
Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
19
beberapa perilaku agar anak cepat emmahami apa yang
sudah diajarkan.
e. Achieved atau disingkat A
Achieved adalah saat anak tersebut bisa benar dalam
merespon instruksi.
f. Mastered
Mastered ialah suatu kondisi anak dimana ia mampu
merespon terapis 3 kali berturut-turut secara mandiri.
diberikan apabila anak berhasil merespon dengan benar 3
instruksi secaa berturut-turut.
g. Maintenance atau pemeliharaan
Pada tahap ini harus dilakukan minimal satu kali seminggu
dalam 6 minggu terapi. Apabila dalam melakukan instruksi
atau respon masih mendapat bantuan maka materi harus
diulang kembali.
h. Generalisasi
Generalisasi ialah suatu perluasan kemampuan anak. Anak
harus bisa menggeneralisasikan subyek, objek, lingkungan
dan sebagainya.
i. ITEMS
Hal-hal yang disukai anak dapat dijadikan imbalan atau
hukuman diantaranya benda yang disukai, situasi yang
disukai atau lainnya.
20
j. R+ ITEMS
Hal-hal yang tidak disukai anak dpat dijadikan imbalan atau
hukuman diantaranya benda yang tidak disukai, situasi yang
tidak disukai atau lainnya.
k. Mild Reseptif Behaviour
Perilaku yang menganggu berlangsungnya terapi yang harus
dihilangkan agar tidak menggangu jalannya proses terapi.
l. Tantrum
Tantrum atau mengamuk ialah perilaku anak yang bersifta
autistik. Tantrum ini ialah upaya anak untuk menolak
instruksi yang diberikan oleh terapis.
m. Echolalia
Echolalia atau membeo ialah suatu keadaan dimana anak
sudah mampu mengucapkan dan menirukan kata-kata yang
diucapkan atau didengar dari orang sekitarnya tetapi ia
belum bisa menggunakan kata-kata tersebut untuk
berkomunikasi.
4. Teknik Dasar ABA (Applied Behavior Analysis)
Menurut Handojo ada beberapa hal dasar mengenai teknik-teknik
ABA (Applied Behavior Analysis) adalah :9
a. Kepatuhan (compliance) dan kontak mata
11 Handojo. 2009. Autisme Pada Anak Metode ABA Basic. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer
21
Dua hal ini ialah kunci dari seluruh terapi, apabila anak tersebut sudah
bisa patuh dan membuat kontak mata maka tidak akan sulit dalam
mengajarkan sesuatu hal kepada anak.
b. One on One
One On One atau satu terapis untuk satu anak. Ini dimaksudkan agar
anak autis bisa fokus dalam terapi dan fokusnya hanya kepada
terapisnya.
c. Siklus atau Discrete Trial Training
Discrete Trial Training ialah terapi yang dikemas dalam uji coba nyata.
Pada tahap ini terdiri dari beberapa siklus diantaranya instruksi bantuan
serta imbalan.
d. Fading
Fading artinya ialah meluntur. Yang dimaksud meluntur ialah sedikit
demi sedikit bantuan dari terapis dikurangi (dilunturkan) hingga anak
bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan (prompt).
e. Shaping
Shaping artinya ialah membentuk, poin ini biasanya digunakan untuk
mengajarkan berbicara. Ajari anak untuk mengucapkan suatu kata
hingga sesempuna mungkin.
f. Chaining
Chaining ialah menguraikan suatu perilaku yang kompleks menjadi
beberapa bagian perilaku yang apabila nanti diurutkan akan menjadi
suatu kesatuan perilaku yang kompleks.
22
g. Discrimination training
Discrimination training ini digunakan untuk mengidentifikasi atau
melabel sesuatu. Pada tahap ini disediakan item pembanding agar anak
benar-benar sudah mampu membedakan mana item atau benda yang
harus dilabel atau diidentifikasi sesuai dengan instruksi yang diberikan
terapis.
h. Mengajarkan konsep warna, bentuk, angka, huruf, dan lain-lain
Pada tahap ini setalah anak sudah bisa membedakan sesuatu dengan
cara sebelumnya. Terapis mengajarkan konsep-konsep warna, bentuk,
angka, dan lain-lain. Pada tahap ini membutuhkan alat peraga guna
mendukung keberhasilan dalam pengajaran materi.
Dari beberapa pendapat mengenai teknik atau metode pelaksanaan
terapi ABA (Applied Behavior Analysis),dapat disimpulkan bahwa metode
ABA (Applied Behavior Analysis) merupakan metode yang terstruktur dan
terukur dalam penerapannya.
2.3 Penerapan
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian penerapan
adalah proses, cara, dan perbuatan menerapkan10. Menurut beberapa ahli
penerapan ialah suatu tindakan atau perbuatan untuk mempraktekkan suatu
12 https://kbbi.web.id/penerapan. Online 28 September 2019.
23
teori ataupun metode guna mencapai suatu tujuan tertentu dan telah terencana
sebelumnya.
2.4 Autis
1. Pengertian Autis
Menurut istilah autisme berasal dari kata autos yang berarti diri
sendiri dan isme yang berarti paham11. Jadi, autisme dapat diartikan ialah
suatu keadaan yang menyebabkan anak-anak hanya memiliki perhatian
kepada dirinya sendiri.
Menurut Priyatna autism merupakan salah satu gangguan
perkembangan pervasive yang ditandai dengan tampilnya abnormalitas
pada domain interaksi sosial dan komunikasi12.
Menurut Gayatri Pamoedji, Autisme ialah gangguan perkembangan
yang sangat kompleks pada anak. Gejala gangguan-gangguan tersebut
mulai kelihatan sejak anak masih bayi atau sebelum berusia 3 tahun. Gejala
gangguan perkembangannya diantaranya adalah:
Gejala tampak sebelum anak mencapai umur 3 tahun, ganguan
perkembangan diantaranya dalam bidang :13
a. Komunikasi
13 A. Suryana. 2004. Terapi Autisme, Anak Berbakat dan Anak Hiperaktif. Jakarta: Proges Jakarta. 14 Priyatna, Andri. 2010. Amazing Autism : Memahami, Mengasuh, dan Mendidik Anak Autis.