BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penuaan (Aging) Proses penuaan dimulai dengan menurunnya bahkan terhentinya fungsi berbagai organ tubuh. Akibat penurunan fungsi itu, muncul berbagai tanda dan gejala proses penuaan, yang pada dasarnya dibagi dua bagian, yaitu: 1. Tanda fisik, seperti massa otot yang berkurang, lemak meningkat, kulit berkerut, daya ingat berkurang, fungsi seksual terganggu, kemampuan kerja menurun, dan sakit tulang. 2. Tanda psikis antara lain menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah cemas, mudah tersinggung, dan merasa tidak berarti lagi (Pangkahila, 2007). Konsep baru dari ilmu kedokteran anti penuaan atau Anti-aging Medicine.Anti-aging medicine ini didefinisikan sebagai bagian ilmu kedokteran yang didasarkan pada penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini untuk melakukan deteksi dini, pencegahan, pengobatan, dan perbaikan ke keadaan semula berbagai disfungsi, kelainan, dan penyakit yang berkaitan dengan penuaan, yang bertujuaan untuk memperpanjang hidup dalam keadaan sehat (Pangkahila, 2007). Beberapa perubahan kulit secara klinis dan histologi adalah sebagai berikut: Pada lapisan epidermis terjadi dermo-epidermal junction yang menyempit, ketebalan bervariasi, ukuran dan bentuk sel bervariasi, nukleus 9
23
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penuaan (Aging) 2.pdf · kedokteran yang didasarkan pada penggunaan ilmu pengetahuan dan ... rambut terminal menjadi rambut halus, dasar kuku abnormal, ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penuaan (Aging)
Proses penuaan dimulai dengan menurunnya bahkan terhentinya
fungsi berbagai organ tubuh. Akibat penurunan fungsi itu, muncul berbagai
tanda dan gejala proses penuaan, yang pada dasarnya dibagi dua bagian,
yaitu:
1. Tanda fisik, seperti massa otot yang berkurang, lemak meningkat,
kulit berkerut, daya ingat berkurang, fungsi seksual terganggu,
kemampuan kerja menurun, dan sakit tulang.
2. Tanda psikis antara lain menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah
cemas, mudah tersinggung, dan merasa tidak berarti lagi
(Pangkahila, 2007).
Konsep baru dari ilmu kedokteran anti penuaan atau Anti-aging
Medicine.Anti-aging medicine ini didefinisikan sebagai bagian ilmu
kedokteran yang didasarkan pada penggunaan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran terkini untuk melakukan deteksi dini, pencegahan,
pengobatan, dan perbaikan ke keadaan semula berbagai disfungsi, kelainan,
dan penyakit yang berkaitan dengan penuaan, yang bertujuaan untuk
memperpanjang hidup dalam keadaan sehat (Pangkahila, 2007).
Beberapa perubahan kulit secara klinis dan histologi adalah sebagai
berikut: Pada lapisan epidermis terjadi dermo-epidermal junction yang
menyempit, ketebalan bervariasi, ukuran dan bentuk sel bervariasi, nukleus
9
2
atipik berkala, sel melanosit berkurang dan sel Langerhans berkurang.
Lapisan dermis terjadi atrofi, fibroblas berkurang, sel mast berkurang,
pembuluh darah berkurang, loop kapiler memendek, ujung saraf abnormal.
Adapun perubahan yang lain adalah rambut kehilangan pigmen, rambut
rontok, rambut terminal menjadi rambut halus, dasar kuku abnormal, dan
jumlah kelenjar berkurang (Yaar, 2004).
2.2 Kulit
Kulit adalah merupakan organ paling besar pada tubuh manusia.
Penampilan kulit membuat gambaran yang memberi informasi tentang
individu tersebut seperti kesehatannya secara umum, etnis atau ras, gaya
hidup dan usia. Kualitas penampilan kulit ditentukan oleh warna kulit,
tekstur dan bentuk (Fisher, 2008).
Kulit terdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari luar ke dalam yaitu
epidermis, dermis, dan hipodermis (subkutan). Epidermis terdiri dari 5
lapisan berturut-turut dari luar ke dalam yaitu stratum korneum, stratum
lusidum, stratum spinosum, stratum granulosum, dan stratum basalis.
Epidermis adalah struktur yang dinamis dimana 95% tersusun oleh
keratinosit yang terdiferensiasi. Sel-sel lain pada epidermis yaitu melanosit,
sel Langerhans, dan sel Merkel. Melanosit adalah sel penghasil melanin,
yaitu pigmen kulit. Sel Langerhans memiliki fungsi imunologis dan sel
Merkel berperan pada persepsi sensoris (Edmondson et al., 2003).
Dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu papillary dermis di bagian
permukaan dan reticular dermis di bagian dalam. Di papillary dermis
3
terdapat kolagen, elastin, fibrous dan ground substance (mukopolisakarida,
asam hyaluronat, kondroitin sulfat), serta kaya akan mikrosirkulasi. Di
reticular dermis terdapat kumpulan kolagen yang lebih kasar dengan
serabut-serabut elastin yang tersebar (Khazanchi et al., 2007).
Gambar 2.1 : Anatomi Kulit
(diambil dari Kuliah Kedokteran Estetika, Wiraguna, 2013)
Tabel 2.1
Manifestasi histologis penuaan kulit kronologis (YaarM,2006 )
Epidermis Dermis Jaringan Lain
Perataan dermo-
epidermal junction
Athropy ( kurangnya
volume dermis )
Depigmentasi rambut
Perubahan ketebalan Perubahan jaringan
penunjang kulit
Rambut rontok
Bentuk dan ukuran sel
yang bervariasi
Fibroblast yang
berkurang
Konversi dari rambut
terminal menjadi
vellus
Terdapat inti sel
atipik
Mast cell berkurang Nail plates abnormal
Melanosit berkurang Pembuluh darah
berkurang
Kelenjar berkurang
Sel Langerhans
berkurang
Pemendekan loop
kapiler
Pembuluh saraf
abnormal
4
2.2.1 Penuaan Kulit Kronologis
Manifestasi klinis dari penuaan kulit kronologis meliputi xerosis,
kendor, keriput, lamban dan munculnya seborrheic keratosis dan cherry
angioma. Relatif sedikit terjadi perubahan ketebalan di epidermis, bentuk
keratinosit dan kohesi korneosit, dan terjadi banyak kehilangan melanosit
dan sel Langerhans. Perubahan kulit yang besar pada penuaan kulit
kronologis terlihat pada dermoepidermal junction yang memperlihatkan
perataan rete ridges yang menyebabkan reduksi kontak antara epidermis dan
dermis menyebabkan reduksi pertukaran nutrien dan metabolit diantara
kedua kompartemen ini.
Penuaan kulit adalah proses biologi kompleks yang merupakan
konsekuensi dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Penuaan intrinsik
atau disebut juga penuaan kronologis mengakibatkan perubahan di semua
lapisan kulit. Epidermis mengalami perlambatan regenerasi. Pada kulit usia
muda, epidermal turnover membutuhkan waktu 28 hari, tetapi pada usia tua
membutuhkan waktu 40-60 hari. Perlambatan ini mengakibatkan penipisan
epidermis sehingga kulit tampak translusen. Perlambatan regenerasi
epidermis juga mengganggu fungsi pertahanan dan perbaikan kulit.
Korneosit berkumpul di permukaan kulit sehingga kulit tampak kasar dan
bersisik. Pada histologi kulit tua akan tampak penipisan dermal-epidermal
junction sehingga meningkatkan kerapuhan kulit dan penurunan transfer
nutrisi pada epidermis dan dermis. Populasi melanosit di epidermis semakin
berkurang dan melanosit yang ada akan mengalami penurunan aktivitas.
Kulit tua mengalami perubahan diskromik seperti bintik-bintik pigmentasi,
5
freckles dan lentigines. Kulit tua juga mudah terbakar sinar matahari sebab
kulit menipis dan sedikit melanosit. Penuaan kulit juga mempengaruhi sel-
sel Langerhans, Penurunan jumlah sel-sel Langerhans sampai 50% sehingga
terjadi penurunan imunitas kulit dan peningkatan risiko kanker kulit
(McCullough dan Kelly, 2006).
Dermis tampak hiposelular dengan lebih sedikit fibroblast dan mast
cells danhilangnya volume dermis. Penelitian dengan mikroskop elektron
menunjukkan bahwa serabut kolagen menjadi longgar dan terjadi
peningkatan moderat dan penebalan serabut elastin dengan resorbsi
sebagian besar serabut sub-epidermis. Selain itu, terjadi penurunan jumlah
pembuluh darah dermis, pemendekan capillary loop, dan penurunan
densitas Pacinian corpuscles dan Meissner’s corspuscles, yakni organ-
ujung kulit yang bertanggung jawab terhadap persepsi tekanan dan sentuhan
ringan. Kehilangan inervasi sensorik dan otonom yang melibatkan
epidermis maupun dermis (Ulfhak, 2002 ).
Di bawah ini adalah struktur anatomi dan fisiologi lapisan
epidermal:
1) Lapisan Korneum
Jaringan sangat berpegas oleh karena: sampul penandukan
(cornified envelope), interdigitasi korneosit yang berdekatan,
penarikan korneosit melalui desmosom, elastisitas stratum
korneum. Sedangkan elastisitas lapisan korneum ini dipengaruhi
oleh tingkat hidrasi protein sitosolik, gliserol yang dihasilkan
oleh kelenjar sebasea, dan perubahan kelembaban eksternal.
6
Fungsi lapisan korneum ini adalah integritas mekanik (cross