Top Banner
18 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendifinisikannya secara memuaskan. Komunikasi memiliki variasi definisi yang tidak terhingga seperti saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita, kritik sastra dan masih banyak lagi. (Fiske, 2012:1) Komunikasi bisa membawa kepada perubahan sosial berupa sikap, bahkan perilaku melalui informasi dan teknologi banyaknya pendapat tentang definisi komunikasi salah satunya seperti yang sebelumnya, berikut dijelaskan oleh salah satu ahli yang dijuluki “Bapak Komunikasi” yaitu Harold Laswell “Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan pertanyaan berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” Atau Siapa Mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana” (Mulyana, 2005: 69). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah komunikasi ada beberapa unsur dalam proses komunikasi, yaitu siapa yang mengatakan komunikator, mengatakan apa (pesan), dengan saluran apa (media), kepada siapa (komunikan atau penerima pesan), dengan pengaruh bagaimana (efek). Hakikat komunikasi adalah proses pertanyaan antara manusia. yang dinyatakan itu adalah pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendi, 2003: 28). 2.2 Bentuk Komunikasi 1). Komunikasi Verbal Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan. Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
21

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

Apr 28, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh

semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendifinisikannya secara

memuaskan. Komunikasi memiliki variasi definisi yang tidak terhingga seperti

saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita,

kritik sastra dan masih banyak lagi. (Fiske, 2012:1)

Komunikasi bisa membawa kepada perubahan sosial berupa sikap, bahkan

perilaku melalui informasi dan teknologi banyaknya pendapat tentang definisi

komunikasi salah satunya seperti yang sebelumnya, berikut dijelaskan oleh salah

satu ahli yang dijuluki “Bapak Komunikasi” yaitu Harold Laswell “Cara yang

baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan

pertanyaan berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom With What

Effect?” Atau Siapa Mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan

pengaruh bagaimana” (Mulyana, 2005: 69).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah

komunikasi ada beberapa unsur dalam proses komunikasi, yaitu siapa yang

mengatakan komunikator, mengatakan apa (pesan), dengan saluran apa (media),

kepada siapa (komunikan atau penerima pesan), dengan pengaruh bagaimana

(efek).

Hakikat komunikasi adalah proses pertanyaan antara manusia. yang

dinyatakan itu adalah pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendi, 2003: 28).

2.2 Bentuk Komunikasi

1). Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang

disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau

lisan. Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

19

pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal daripada

komunikasi non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maupun

pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

2). Komunikasi Non Verbal

Komunikasi Non Verbal menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal

tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non

verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal,

orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang

berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan

berbagai macam perasaan lainnya. Komunikasi non verbal bisa membantu

komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus

memahami reaksi komunikan saat menerima pesan (Effendi, 2003: 53).

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan

tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan

gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek

seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara

berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya

berbicara.10

Selain berdasarkan bentuk komunikasi, menurut Mulyana (2010:80-84),

komunikasi juga dibedakan berdasarkan tingkat (level) jumlah peserta komunikasi

dari paling sedikit hingga paling banyak, yaitu:

1. Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intra pribadi (intrapersonal communication) adalah

komunikasi dengan diri sendiri, contohnya berfikir. Komunikasi ini

merupakan landasan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya,

meskipun pada disiplin komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas.

2. Komunikasi antarpribadi

10

//Komunikasi nonverbal - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm diunduh jam 22;15 rabu, 25 mei 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

20

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka, yang memungkinkan

setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik

secara verbal maupun nonverbal.

3. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki

tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan

bersama (adanya saling kebergantungan), mengenal satu sama lainnya, dan

memandang mereka bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap

anggota mungkin punya peran yang berbeda.

4. Komunikasi public

Komunikasi public (public communication) adalah komunikasi

antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang

tidak bisa dikenali satu persatu, contohnya seperti pidato, ceramah atau

kuliah umum. Ciri-ciri komunikasi public adalah terjadi ditempat umum

(public) dan dihadiri sejumlah besar orang, merupakan peristiwa social

yang biasanya telah direncanakan, terdapat agenda, beberapa orang

dintunjuk untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus.

5. Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi

dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung

dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.

6. Komunikasi massa

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa (baik cetak maupun elektronik), berbiaya

relative mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga, yang ditujukan kepada

sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonym, dan

heterogen.

2.3 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media

massa dan khalayaknya (Baran, 2012:7). Dedy Mulyana (2010:83-84)

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

21

menjelaskan tentang karakteristik komunikasi massa dalam bukunya yang

berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar sebagai berikut:

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa,

baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televise),

berbiaya mahal, dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang

dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar

dibanyak tempat, anonym, dan heterogen. Pesannya bersifat umum,

disampaikan secara cepat, serentak, dan selintas (khususnya media

elektronik).

Tak beda jauh dengan Dedy Mulyana, Onong Uchjana. E

(2003:22-25) pun menerangkan tentang karakteristik komunikasi

massa sebagai berikut:

1. Komunikasi massa bersifat satu arah

Dalam komunikasi massa feedback yang terjadi adalah delayed feedback,

berbeda dengan komunikasi tatap muka.

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Berbeda dengan komunikasi lainnya, komunikasi massa memiliki

komunikator berupa organisasi atau suatu institusi.

3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

Maksudnya pesan yang disampaikan melalui media massa ditujukan

kepada umum dan disamping itu juga mengenai kepentingan umum.

4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Maksudnya walaupun komunikan berada pada jarak satu sama lain

terpisah, tetapi media massa mampu membina keserempakan kontak

dengan komunikan dalam penyampaian pesannya.

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen ( aneka ragam)

Sebagai konsekuensi dari penyebaran yang amat luas (jangkauan

audiencenya), maka komunikan dari komunikasi massa terdiri dari

berbagai macam, inilah menjadikan komunikannya heterogen.

Media massa merupakan sumber kekuatan –alat kontrol,

manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

22

sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. Unsur pembentuk

lahirnya media massa yakni: teknologi, fungsi atau kebutuhan, kelas social

dan kepentingan kelompok. (McQuail, 1994:3).

Macam media massa dibagi menjadi dua, yaitu media massa cetak dan

elektronik. Media massa cetak seperti surat kabar, majalah, sedangkan media

massa elektronik seperti radio, televise atau film merupakan produk teknologi

modern yang selalu berkembang. (Onong, 2003:22).

2.4 Film

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman pada Bab 1

pasal 1 menyebutkan, yang dimaksud dengan film adalah karya seni budaya

yang merupakan pranata social dan media komunikasi massa yang dibuat

berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat

dipertunjukkan (Vera, 2014:91). Film adalah teks yang memuat serangkaian

citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam

kehidupan nyata (Danesi, 2010:134).

Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan

hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita,

peristiwa, music, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat

umum (McQuail, 1994: 13). Selain fungsi utamanya sebagai hiburan, film

juga terkandung fungsi informatif maupun edukatif bahkan persuasif bagi

penontonnya (Aziz, 2009:425).

Disamping fungsinya, film juga memberikan efek lainnya. Sebagai

media massa, film tidak saja mempengaruhi sikap seseorang namun dapat pula

mempengaruhi perilaku, bahkan dalam tataran yang lebih jauh efek tersebut

dapat mempengaruhi system-sistem social maupun system budaya masyarakat

(Bungin, 2013:321).

Teknik perfilman, baik peralatannya maupun pengaturannya telah

berhasil menampilkan gambar-gambar yang semakin mendekati kenyataan.

Dalam suasana gelap dalam bioskop, penonton menyaksikan suatu cerita yang

seolah-olah benar -benar terjadi dihadapannya. (Effendy, 2000 : 207)

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

23

2.4.1 Sifat Film

Tumbuh dan berkembangnya film sangat bergantung pada tekhnologi

dan paduan unsur seni sehingga menghasilkan film yang berkualitas

(McQuail,1997:110). Berdasarkan sifatnya film dapat dibagi atas 4 jenis yaitu:

1. Film cerita (Story film)

Film yang mengandung suatu cerita, yang lazim dipertunjukan di gedung –

gedung bioskop yang dimainkan oleh para bintang sinetron yang tenar.

Film jenis ini didistribusikan sebagai barang dagangan dan diperuntukan

untuk semua publik.

2. Film berita (News film)

Adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar – benar terjadi, karena

sifatnya berita maka film yang disajikan pada publik harus mengandung

nilai berita ( Newsvalue ).

3. Film dokumenter

Film documenter pertama kali diciptakan oleh John Giersonyang

mendefinisikan bahwa film dokumenter adalah “Karya cipta mengarah

kenyataan ( Creative treatment of actuality) yang merupakan kenyataan –

kenyataan yang menginterprestasikan kenyataan. Titik fokus dari film

dokumenter adalah fakta atau peristiwa yang terjadi, bedanya dengan film

berita adalah film berita harus mengenai sesuatu yang mempunyai nilai

berita atau newsvalue.

4. Film cartoon

Walt Disney adalah perusahaan kartun yang banyak menghasil berbagai

macam film karton yang terkenal samapai saat ini. Timbulnya gagasan

membuat film kartun adalah dari seniman pelukis. Serta ditemukannya

cinematografi telah menimbulkan gagasan untuk menghidupkan gambar –

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

24

gamabar yang mereka lukis dan lukisan itu menimbulkan hal – hal yang

bersifat lucu.

Hubungan antara film dan masyarakat sebagai penonton selalu

dipahami secara liner. Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk

masyarakat berdasarkan muatan pesan (message) dibaliknya, tanpa pernah

berlaku sebaliknya. Kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas

argumen bahwa film adalah potret dari masyarakat di mana film itu dibuat.

Film selalu merekan realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,

dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar (Irawanto dalam Sobur,

2003:127).

2.5 Peran Suami Istri dalam memikul Tanggung Jawab dirumah

2.5.1 Hak Suami dan Istri

Kaum wanita memiliki hak sebagaimana mereka juga memiliki

kewajiban. Tetapi perlu dicatat bahwa setiap hak wanita dihadapkan

dengan hak laki-laki. Allah berfirman : dan para wanita mempunyai hak

yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma‟ruf. Akan

tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya.

Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Baqarah: 228)

dalam bukunya Dalam buku (Sheikh Abu Al Hamd Rabee’, 2007 : bagian

kedua hal 25-33, membumikan harapan keluarga islam idaman)

Imam Ath Thabari mengatakan : „‟masing-masing dari suami

melaksanakan kewajiban atas yang lainnya seperti misalnya menjauhkan

madharat sama halnya dalam penunaian hak terhadap oranglain. Bisa

saja terjadi intervensi dari satu hak terhadap hak yang lainnya, seperti

juga dalam hal kewajibannya” (sheikh abu Al hamd Rabee’, 2007: 25)

Maksudnya, hak-hak suami istri berlaku secara timbal-balik,

karena keduanya sekufu. Tidak ada satu pun tugas yang dilakukan seorang

istri untuk suaminya melainkan seorang suami pun memiliki tugas yang

serupa yang ia kerjakan untuk istrinya. Adapun jika tidak serupa pada

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

25

prakteknya, maka ia bisa serupa pada jenis nya. (sheikh abu Al hamd

Rabee’, 2007: 25).

2.5.2 Mengatur tanggung jawab

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a Rasulullah saw bersabda : “setiap

kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang

kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin, suami

pemimpin dalam rumah tangganya, istri pemimpin atas rumah suami dan

anak-anaknya. Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap kalian akan

dimintai pertanggungjawabannya,” (HR. Bukhari 4904) dalam bukunya

(sheikh abu Al hamd Rabee’, 2007: 26).

A. Pertama : tanggung jawab seorang suami

Dalam QS. An- Nisa: 34 dalam bukunya (sheikh abu Al hamd

Rabee’, 2007: 26) disebutkan secara jelas bahwa ada dua hal yang

setidaknya ditujukan pada kaum laki-laki, yaitu :

1) Kepemimpinnya terhadap keluarga

2) Menafkahi keluarga

Kepemimpinan terhadap keluarga

Seorang suami lebih layak menjadi kepala rumah tangga,

karena ia lebih mengetahui kemaslahatannya, lebih mampu

melaksanakannya dengan dukungan kekuatan dan hartanya.

Disinilah ia dituntut oleh syar’i untuk melindungi istrinya, dan

memberikan nafkah kepadanya. Sementara istrinya dituntut untuk

menaatinya dalam hal-hal yang makruf. (Tafsir Al-Manar, juz 2)

dalam bukunya (sheikh abu Al hamd Rabee’, 2007: 26).

Manafkahi keluarga

Ungkapan Hafiz Ibnu Hajar : ”wanita itu terbelenggu dari

pekerjaan mencari nafkah yang merupakan haknya para suami,”

(Fathul Bari, juz 11, hal 437) dalam bukunya (sheikh abu Al hamd

Rabee’, 2007: 27).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

26

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasul bersabda:

“..Para istri memiliki hak atas kalian (para suami) untuk dipenuhi

rejekinya dan kebutuhan sandangnya dengan cara yang makruf ,”

(HR.Muslim) dalam buku (sheikh abu Al hamd Rabee’, 2007: 27).

B. Kedua: Tanggung Jawab Istri

Diantara adab-adab ketaatan disini hendaknya lahir dari dalam hati,

yakni disertai keridhoan, cinta dan dalam batasan yang makruf.

Ibnu katsir menyatakan dalam tafsirnya : “kemudian jika mereka

menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk

menyusahkannya,sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha

Besar” (QS. An-Nisa:34). dalam buku (sheikh abu Al hamd

Rabee’, 2007: 28).

Prinsip-prinsip ketaatan

Dalam bukunya (sheikh abu Al hamd Rabee’, membumikan

harapan (keluarga islam idaman), bagian kedua: 2007: 29)

meyebutkan prinsip-prinsip dalam memikul tanggung jawab

seorang istri terhadap suami diantaranya yaitu:

1) Taat bukan dalam hal kemaksiatan

2) Taat sesuai kemampuan

3) Ketaatan yang disertai dengan penghormatan dan

pemberian respon secara timbal balik

4) Ketaatan yang disertai dengan rasa cinta dan kasih sayang

5) Taat disertai musyawarah

6) Ketaatan diiringi dengan saling menasehati, berkorban, dan

berkomitmen.

7) Membesarkan dan mendidik anak

8) Menata tugas-tugas rumah tangga

9) Pelayanan istri terhadap suami

10) Bantuan istri dalam tugas-tugas kerumahtanggaan suami

ketika berhalangan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

27

2.6 Peran Istri Terhadap Suami

Dalam bukunya 30 kewajiban istri terhadap suami Ilyas.S (2007:124-217)

menerangkan:

1) Taat Kepada Suami

Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabb nya

dan taat kepada suaminya. Firman Allah Swt :

“wanita (istri) Shalihah adalah yang taat, lagi memelihara diri

ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah swt telah

memelihara mereka (QS An-Nisa :34)

Ketaatan istri dapat menciptakan ketenangan hidup karena suami

sebagai pemimpin rumah tangga, tidak akan bisa melaksanakan

kepemimpinannya tanpa ketaatan-ketaatan pada suami harus didahulukan

daripada melakukan ibadah-ibadah sunnah. (Ilyas, syekh 2007:124)

Tunduknya seorang istri dalam rumah tangga bukanlah

sebagaimana tunduknya seorang budak pada tuannya, melainkan suami

istri bisa membuat pergaulan dalam rumah tangganya dengan luwes tanpa

mengabaikan hakikat ketaatan kepada suami sedangkan tunduknya budak

pada tuannya adalah ketundukan yang penuh dengan keterpaksaan

disebabkan status budak yang melekat. (Ilyas, syekh 2007:125)

Hadist Rasulullah saw diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a dalam

kitab Al-jami’u Ash-shagir hal: 269 yang dikutip (ilyas, syekh 2007 : 127)

akan begitu besarnya hak suami untuk mendapat penghormatan dari istri :

“Andaikan saya dapat menyuruh seseorang bersujud kepada

orang lain, niscaya saya akan menyuruh istri bersujud kepada

suaminya”

Begitu besarnya hak suami untuk memperoleh penghormatan dari istri

berdasarkan hadist diatas, maka janganlah sekali-kali seorang istri

melakukan ketidak patuhan pada suami dalam halnya menjalankan

kewajibannya maka istri dianggap membangkang pada suami apalagi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

28

durhaka sehingga nerakalah kelak tempat abadinya. Sebagaimana sabda

Rasulullah saw dalam kitab qurotul uyun yang dikutip (ilyas. Syekh: 171)

yakni :

“Telah ditampakkan kepadaku isi neraka, maka aku melihat paling

banyak penghuninya adalah kaum wanita. Tidak ada perkara yang

menyebabkan mereka masuk neraka, kecuali banyak maksiat yang

dilakukan terhadap suaminya”

2) Menjaga Martabat Suami

Kewajiban penting yang harus dijalankan untuk menjaga martabat

suaminya. Karena dalam kehidupan wanita ada saja diantara mereka yang

suka menyebarkan keburukan dan kekurangan suaminya apalagi sudah tidak

ada kecocokan terhadap suaminya. (Ilyas.S 2007: 128)

Sedangkan istri yang suka menyebar keburukan suaminya itu akan

mendapatkan kecaman dari suaminya dan balasan dari Allah swt kelak

diakherat. Rasulullah saw bersabda dalam kitab hadist bersumber dari Abu

Darda’ r.a. dalam kitab Qurrotul uyun hal : 18 (Ilyas.S 2007: 128) yakni:

“wanita mana saja yang menyebarkan keburukan suaminya, kecuali

Allah swt akan membuka keburukannya pada hari kiamat dihadapan

para makhluk. Allah akan membuka aibnya sewaktu didunia sebelum

diakherat”

3) Mengutamakan Izin Suami

a) Izinnya istri yang keluar rumah

Seorang istri yang taat tidak dibenarkan wanita keluar rumah tanpa

izin suaminya, jika istri membangkang dan tetap keluar maka ia

dianggap telah durhaka terhadap suaminya dan berarti ia telah

melanggar larangan Allah swt. (Ilyas.S 2007:130)

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

29

Rasulullah saw bersabda :

“wanita mana saja yang keluar dari rumah suaminya tanpa

seizinnya, maka ia akan dilaknati oleh segala sesuatu yang tampak

oleh matahari dan bulan sampai ia kembali kerumah suaminya”. 11

Disamping itu, dia harus memperhatikan beberapa adab keluar rumah

dalam bukunya (Ilyas. S 2007 : 132-134) sebagai berikut:

Berpakaian dengan syariat, menutup aurat (berhijab)

Menundukkan pandangan mata

Jangan berlenggak-lenggok ketika berjalan sehingga

mengundang pandangan lelaki.

Mnghindar jalan dari tongkrongan kaum laki-laki

Berhias dengan rasa malu

Hindari berdesak-desakan dengan laki-laki (ikhtilat)

Keluarnya dengan disertai muhrimnya

Tidak mengenakan wewangian berlebihan dan tidak berhias

Rasulullah saw bersabda:

“Setiap mata itu berzina, bila wanita memakai wewangian

kemudian ia melewati majelis laki-laki yang bukan mahramnya

maka wanita itu begini dan begitu” (H.R At-Tarmidzi) (Ilyas.

S. 2007 : 134) .

Ada beberapa hukum wanita keluar rumah dalam tuntunan Rasulullah

dalam bukunya 30 kewajiban suami istri (Ilyas. S 2007 : 134) yakni

b) Hukum Wanita Keluar Rumah

i. Haram

Rasulullah bersabda:

11

Hadist bersumber dari Ibnu Abbas. Lihat durratun nasihin. Hal 45

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

30

“tidak halal bagi seorang wanita yang percaya pada Allah

swt dan hari kemudian berpergian perjalanan sehari

semalam kecuali bersama mahramnya (HR. Bukhari dan

Muslim). Haram wanita keluar dari rumah karena

keberadaannya masih tanggung jawab suaminya.

ii. Mubah

Wanita diperbolehkan keluar rumah apabila ada sesuatu

yang mengancam keselamatan seorang tersebut yakni gempa

bumi, kebakaran atau rumahnya akan rubuh dan keluar rumah

untuk belajar ilmu-ilmu fardhu a’in untuk memohon untuk

mendapatkan fatwa pada ulama atau kiai.

4) Tidak Membebani Suami

5) Menjaga Diri

6) Mengasuh dan Mendidik Anak

7) Mesyukuri Nafkah Suami

8) Berhemat dengan Harta suami

9) Berhias Hanya Untuk Suami

10) Merawat Diri Untuk Suami

11) Memenuhi Ajakan Suami dengan Segera

12) Melayani Suami dengan Baik

13) Mengatur Rumah Tangga dengan Baik

14) Jujur Pada Suami

15) Melengkapi Diri dengan Ilmu

16) Menjaga Harta Suami

17) Membantu Keimanan dan Ketaqwaan Suami

18) Seanantiasa Menyenangkan Hati Suami

19) Mensyukuri Kelebihan dan Kekurangan Suami

20) Senantiasa Berada dalam Rumah

21) Mengabdi pada Suami

22) Menjauhi Nusyuz (sikap tinggi diri dari seorang istri)

23) Menjadi Pendamping Idaman

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

31

24) Mendahulukan Hak Suami atas Orang Tua

25) Meminta Ridha Suami

26) Menjalani Masa Iddah

27) Setia terhadap Suami

28) Menjaga Rahasia Rumah Tangga

29) Tidak Mengizinkan Orang Lain Masuk dalam Rumahnya

30) Menata Rumah

2.7 Sifat Istri Solehah

Allah berfirman:

“ . . . Wanita-wanita yang shalihah adalah wanita-wanita yang taat (kepada

Allah). Berbakti kepada suami dan pandai memelihara hak suami tatkala

ditinggal pergi...”(QS. An-Nisa : 34)

Wanita shalihah adalah wanita yang senantiasa dan benar-benar baik

akidahnya, baik akhlaknya, dan baik pula ibadahnya serta pandai akan

menjaga kehormatan dirinya dan suaminya ketika ditinggal pergi.

Beberapa sifat istri shalihah menurut (Ilyas. S 2007 : 136) yaitu:

1) Muslimat

Wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah) tunduk kepada perintah

dan larangan Allah dan Rasul-Nya.

2) Mukminat

Wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah.

3) Qanitat (wanita yang taat)

4) Taibat

Wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu

kembali kepada perintah-Nya dan Rasul-Nya walaupun harus

meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.

5) A’bidat

Wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah swt

(dengan mentauhidkannya pada Allah didalam Alqur’an)

6) Saihat

Wanita-wanita yang berpuasa.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

32

Rasuluullah saw bersabda : “apabila ada seorang wanita shalat

lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya

dan taat kepada suaminya maka dikatakan kepadanya : Masuklah

engkau kedalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai”

(HR. Ahmad)

2.8 Semiotika

Secara etimologis istilah semiotik berasal dari bahasa Yunani semeion

yang berarti “tanda“. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas

dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili

sesuatu yang lain. Istilah semeion berasal tamapaknya diturunkan dari kedokteran

hipokratik atau aklepiadik dengan perhatiannya pada simtomatologi dan

diagnostik inferensial. Sedangkan secara terminologis, semiotik dapat

didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luasobjek-objek,

peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. (sobur, 2012 : 96)

Sedangakan ahli sastra Teeuw mendefinisikan semiotik adalah tanda

sebagai tindak komunikasi dan kemudian disempurnakannya menjadi model

sastra yang mempertanggung jawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk

pemahaman gejala susastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam

masyarakat mana pun (Sobur, 2012 : 97).

Semiotik merupakan cabang ilmu yang relatif masih baru. Semiotika

adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah

perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini,

ditengah-tengah menusia dan bersama-sama manusia (Sobur, 2003: 15). Beberapa

klasifikasi tanda telah diuraikan sejak zaman Aristoteles dan Santo Agustinus.

Dari semua ini, yang paling komprehensif adalah taksonomi yang dikembangkan

oleh Charles Pierce. Dari 66 jenis yang diidentifikasinya ada tiga : ikon, indeks,

dan simbol yang ternyata sangat berguna dalam telaah tentang berbagai gejala

budaya, seperti produk-produk media (Danesi, 2010: 40).

Vera (2014) menjelaskan, di Wina Circle sekelompok sarjana menyajikan

sebuah karya berjudul “International Encyclopedia” yang mengelompokan

semiotika menjadi tiga bagian atau tiga cabang ilmu tanda, yaitu:

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

33

a. Semantics , yang memperlajari bagaimana sebuah tanda berkaitan

dengan yang lain.

b. Syntatics, yang memperlajari bagaimana sebuah tanda memiliki

arti dengan tanda yang lain.

c. Pragmatics, yang mempelajari bagaimana sebuah tanda digunakan

dalam kehidupan sehari-sehari.

Sedangkan studi tentang bagaimana mengorganisasikan sistem tanda-tanda

dan penggunaanya disebut syntatic and pragmatic codes (Vera, 2014 : 3).

Kaitannya tanda dijadikan sebagai studi, Berger menyebutkan bahwa tanda

memiliki dimensi visual yang bisa dijadikan bahan pertimbangan diberbagai

analisis yaitu penggunaan warna, ukuran, ruang lingkup, kontras, bentuk, dan

detail (Berger, 2010:47-51).

Beberapa model-model semiotika:

2.8.1 Semiologi Ferdinand De Saussure

Prinsip dari teori Saussure ini mengatakan bahwa bahasa adalah sebuah

system tanda, dan setiap tanda tersusun dari dua bagian, yakni signifier (penanda)

dan signified (petanda). Menurut Kaelan, Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk

penanda (signifier) dengan sebuah idea tau petanda (signified). Hubungan antara

petanda dengan penanda disebut „signifikasi‟, dan ini diwakili dalam diagram

Saussure oleh panah. Garis horizontal menandai dua elemen tanda di ini disebut

sebagai „bar‟ (Vera, 2014:19).

Model saussure dapat digambarkan berikut ini:

tanda

pertandaan realitas

tersusun atas eksternal

atau makna

penanda plus pertanda

(eksistensi fisik dari tanda) (konsep metal)

Gambar 2.1 : Unsur Makna Saussure (Vera, 2014: 20)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

34

2.8.2 Pragmatisme Charles Sander Peirce

Charles Sanders Peirce dikenal dengan model triadic dan konsep

trikotominya yang terdiri atas sign (tanda), object (objek), dan interpretant

(interpretan). Model triadic dari Peirce sering juga disebut sebagai “triangle

meaning semiotics” atau dikenal dengan teori segitiga makna (Vera, 2014: 21).

Menurut Peirce, salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek

adalah sesuatu yang dirujuk tanda, sementara interpretant adalah tanda yang ada

dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga

elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah makna

tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Yang dikupas dari dari teori

segitiga makna Pierce adalah persoalan bagaimana makna muncl dari sebuah

tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Hubungan

segitiga makna Pierce ditampilkan oleh Sobur (2012:115) yang mengutip dari

Fiske (1990:42) sebagai berikut:

sign

interpretant object

Gambar 2.2 : Elemen Makna Pierce

(Fiske dalam Sobur, 2012:115)

Pada trikotomi pertama, sign (representament) merupakan bentuk fisik

atau segala sesuatu yang dapat diserap pancaindra dan mengacu pada sesauatu.

Sesuatu menjadi representamen didasarkan pada ground-nya (trikotomi pertama),

dibagi menjadi qualisgn yaitu tanda yang menjadi tanda berdasarkan sifatnya,

sinsign (singular sign) yaitu tanda-tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk

atau rupanya didalam kenyataan, dan legisign yaitu tanda yang menjadi tanda

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

35

berdasarkan suatu peraturan yang berlaku umum, suatu konvensi, suatu kode

(Vera, 2014:23-24).

Vera (2014) menjelaskan pada trikotomi kedua, yaitu berdasarkan

objeknya tanda diklasifikasikan menjadi icon (ikon), index (indeks), dan symbol

(simbol). Menurut van Zoest yang dikutip Sobur (2012: 26), ikon adalah tanda

yang memunculkan kembali benda atau realitas yang ditandainya, misalkan foto

atau peta. Sedangkan indeks adalah tanda yang kehadirannya menunjukkan

adanya hubungan dengan yang ditandai, misalnya asap adalah indeks dari api.

Dan symbol adalah sebuah tanda dimana hubungan antara signier dan signified

semata-mata adalah maalah konvensi, kesepakatan atau peraturan.

Sedangkan trikotomi ketiga berdasarkan interpretannya, tanda dibagi

menjadi rhema yaitu bilamana lambang tersebut interpretannya adalah sebuah

first dan makna tanda tersebut masih dapat dikembangkan, decisign (dicentsign),

bilamana antara lambing itu dan interpretannya terdapat hubungan yang benar ada

merupakan (secondness) dan Argument bilamana suatu tanda dan interpretannya

mempunyai sifat yang yang berlaku umum merupakan thirdness (Vera, 2014:26)

2.6.3. Mitologi Roland Barthes

Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure. Saussure tertarik pada

cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan

makna, tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja

menyampaikan makna yang berbeda pada orang yang berbeda situasinya. (Sobur,

2003:68).

Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi

antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi

antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh

penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “two order of signification”,

mencakup denotasi (makna sebenarnya (sesuai kamus) dan konotasi (makna

ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal). Jadi, dalam konsep

Barthes, tanda kinotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

36

mengandung kedua bagian tanda denotative yang melandasi keberadaannya

(Sobur, 2003:69).

Fokus perhatian Barthes yang tertuju pada signifikasi dua tahap dijelaskan

dengan Gambar berikut:

Gambar 2.3 : Signifikasi Dua Tahap Barthes

(Fiske, 2012:145)

Menurut Barthes, seperti yang dikutip oleh Alex Sobur, signifikasi tahap

pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda

realitas eksternal. Sedangkan signifikasi tahap kedua yang ditunjukkan dengan

adanya konotasi menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu

dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya.

Fiske menjelaskan bahwa denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap

sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana menggambarkannya. (vera,

2014 : 114)

Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja

melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau

memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. (Sobur, 2012:128).

Mitos dalam pandangan Barthes berbeda dengan mitos dalam arti umum.

Barthes mengemukakan mitos adalah bahasa, maka mitos adalah sebuah system

komunikasi dan mitos adalah sebuah pesan. Mitos Barthes dengan sendirinya

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

37

bebeda dengan mitos yang dianggap tahayul, tidak masuk akal, ahistoris, dan lain

sebagainya, tetapi mitos menurut Barthes sebagai type of speech (gaya bicara)

seseorang (Vera, 2014:29).

2.6.4. Semiotika Umberto Eco

Menurut Eco “Semiotics is in principle the discipline studying which can be

used in order to lie” (semiotika secara prinsipil adalah disiplin yang mengkaji

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berbohong) (Vera, 2014:32). System

tanda adalah entitas cultural, yakni hasil konstruksi manusia. Ini memungkinkan

tanda digunakan sebagai penyampaian informasi yang benar, tetapi tanda juga

dapat disalahgunakan untuk menyampaikan pesan yang sama sekali tidak sesuai

dengan kenyataan. Secara implicit, definisi Eco tentang teori dusta adalah bila

semiotika adalah sebuah teori kedustaan, maka ia sekaligus adalah teori

kebenaran, sebab bila sebuah tanda tidak dapat digunakan untuk mengungkap

kebenaran, maka ia tidak dapat pula digunakan untuk mengungkapkan kedustaan.

Dengan demikian menurut Piliang, teori kedustaan implisitnya adalah teori

kebenaran, seperti kata siang yang implisitnya dengan kata malam (Vera,

2014:33).

2.6.5. Semiotika John Fiske

J. Fiske dan J.Hartley dalam Vera (2014:34) mengatakan dalam semiotika

(ilmu tentang tanda) terdapat dua perhatian utama, yakni hubungan antara tanda

dan maknanya, dan bagaimana suatu tanda dikombinasikan menjadi sebuah kode.

Menurut Fiske (2012:66), semiotika memiliki tiga wilayah kajian, yaitu:

1. Tanda itu sendiri. Wilayah ini meliputi kajian mengenai berbagai

jenis tanda yang berbeda, cara-cara berbeda dari tandatanda di

dalam tanda menghasilkan makna, dan cara tanda-tanda tersebut

berhubungan dengan orang yang menggunakannya.

2. Kode-kode atau sistem dimana tanda diorganisasi. Kajian ini

melingkupi bagaimana beragam kode telah dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya, atau untuk

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ...

38

mengeksploitasi saluran-saluran komunikasi yang tersedia bagi

pengiriman kode-kode tersebut.

3. Budaya tempat dimana kode-kode dan tanda-tanda beroperasi. Hal

ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan dari kode-kode

dan tanda-tanda untuk eksistensi dan bentuknya sendiri.