17 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dimana penelitian tersebut memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, penelitian terdahulu ini akan menjadi acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Penulis mengangkat beberapa judul penelitian sebagai referensi dalam penulisan penelitian. Adapun diantaranya adalah: 1. pertama, jurnal berjudul Industrialisasi Pertambangan Dan Deagrarianisasi Masyarakat Desa “Studi Kasus Masyarakat Desa Embalut dan Desa Bangunrejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur” ( Jurnal Sosiologi Pedesaan, 2015). Kehadiran perusahaan tambang dalam jumlah yang cukup besar sangat berpengaruh terhadap keadaan sosial, ekonomi dan ekologi disana. Perusahaan-perusahaan tambang menguasai sebagian besar lahan di Desa Embalut dan bangunrejo. Terhitung terdapat total enam perusahan tambang yang berada di kedua Desa tersebut. Penguasaan lahan yang begitu besar tersebut membuat perusahaan tambang menjadi penguasa lahan yang begitu dominan, padahal sebelum kehadiran perusahaan- perusahaan tambang penguasaan lahan sebagian besar diperuntuhkan bagi pertanian yang diklola masyarakat. 2. Kedua, jurnal berjudul Dampak Negatif Industri PT. Semen Indonesia Terhadap Masyarakat Desa Temandang (jurnal Paradigma, 2014). gejolak
18
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/43766/3/BAB II.pdf · ekonomi pasar telah merobohkan sistem ekonomi subsisten. Berbagai sistem kelembagaan, alat, dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dimana penelitian tersebut memiliki hubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan, penelitian terdahulu ini akan menjadi acuan bagi penulis
dalam melakukan penelitian. Penulis mengangkat beberapa judul penelitian
sebagai referensi dalam penulisan penelitian. Adapun diantaranya adalah:
1. pertama, jurnal berjudul Industrialisasi Pertambangan Dan Deagrarianisasi
Masyarakat Desa “Studi Kasus Masyarakat Desa Embalut dan Desa
Bangunrejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur” ( Jurnal Sosiologi Pedesaan, 2015).
Kehadiran perusahaan tambang dalam jumlah yang cukup besar sangat
berpengaruh terhadap keadaan sosial, ekonomi dan ekologi disana.
Perusahaan-perusahaan tambang menguasai sebagian besar lahan di Desa
Embalut dan bangunrejo. Terhitung terdapat total enam perusahan
tambang yang berada di kedua Desa tersebut. Penguasaan lahan yang
begitu besar tersebut membuat perusahaan tambang menjadi penguasa
lahan yang begitu dominan, padahal sebelum kehadiran perusahaan-
perusahaan tambang penguasaan lahan sebagian besar diperuntuhkan bagi
pertanian yang diklola masyarakat.
2. Kedua, jurnal berjudul Dampak Negatif Industri PT. Semen Indonesia
Terhadap Masyarakat Desa Temandang (jurnal Paradigma, 2014). gejolak
18
Hadirnya perusahaan semen membawa baru bagi masyarakat Desa
Temandang dimana proses berdirinya industri tersebut terdapat proses-
proses sosial yang terjadi selama industrialisasi terdapat dua proses sosial
yaitu proses assosiatif dan disassosiatif. Dampak industrialisasi PT. Semen
Indonesia terhadap masyarakat Desa Temandang sangat beragam dalam
aspek ekonomi, lingkungan, sosial maupun budaya. Diantaranya adalah
kelangkaan sumber daya alam, konsumerisme masyarakat, perubahan
sosial masyarakat progres, dan regres, kerusakan lingkungan, marginalisasi
pekerjaan, pemudaran modal sosial, dan masalah ganti rugi terhadap
dampak negatif yang tidak sesuai. Dampak negatif dari kehadiran PT.
Semen Indonesia dirasakan oleh masyarakat yang terkena dampak
industrialisasi terutama adalah masyarakat petani yang menjadi
termarginal, karena tidak mampu beradaptasi dengan iklim industrialisasi.
3. Ketiga jurnal berjudul Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat
Pedesaan Dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur (Jurnal
Sosiologi, 2015). Pada pengelolaan infrastruktur desa, masyarakat
mengembangkan kontak dan relasi antara individu dalam kelompok.
Kontribusi dalam pembangunan lebih dititikberatkan pada interaksi yang
bersifat ke dalam. Bentuk modal sosial yang berorientasi kedalam
membuat masyarakat mempunyai sebuah kekuatan untuk mengembangkan
kapasitas adaptasi. Modal sosial ke dalam memungkinkan kelompok
mereka mempunyai kemampuan untuk merespon sistuasi di luarnya
dengan sigap.
19
4. Keempat, jurnal berjudul Dampak Pencemaran Lingkungan Laut Oleh
Perusahaan Pertambangan Terhadap Nelayan Tradisional (Jurnal Lex
Administratum, 2013). Pencemaran air laut perlu dikendalikan karena
akibat pencemaran air dapat mengurangi pemanfaatan air sebagai modal
dasar dan faktor utama pembangunan, di samping itu air laut merupakan
lahan nafkah para nelayan.
5. Kelima, Jurnal Berjudul Genealogi Konflik Industri Ekstraktif di Lanskap
Masyarakat Agraris (Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2013). terjadinya
gelombang ekonomi kapitalistik yang terepresentasikan dalam ekonomi
pasar/ uang telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan warga.
Mekanisme pasar yang volatil (mudah goyah, labil) kian mendorong
pondasi perekonomian desa. Dalam hitungan satu setengah dekade saja,
ekonomi pasar telah merobohkan sistem ekonomi subsisten. Berbagai
sistem kelembagaan, alat, dan faktor produksi di sektor pertanian menjadi
tersingkir dan marjinal. Merosotnya kuantitas dan kualitas lahan pertanian,
berkurangnya jumlah petani, rendahnya peran kaum muda di sektor
pertanian menjadi konsekuensi logis yang sulit ditampik.
6. Keenam adalah jurnal yang berjudul Makna Iklan Televisi (Studi
Fenomenologi Pemirsa Di Jakarta Terhadap Iklan Televisi Minuman
“Kuku Bima Energi” Versi Kolam Susu) jurnal ilmu komunikasi, 2010).
Hasil dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teori
fenomenologi adalah pemirsa televisi di Jakarta memaknai iklan tersebut
dengan menunjukan keragaman makna, karena pemirsa memiliki beragam
interpretasi sesuai dengan social setting masing-masing khalayak.
20
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No Judul Hasil Penelitian Relevansi
1. Industrialisasi
Pertambangan Dan
Deagrarianisasi
Masyarakat Desa
“Studi Kasus
Masyarakat Desa
Embalut dan Desa
Bangunrejo,
Kecamatan
Tenggarong Seberang,
Kabupaten Kutai
Kartanegara,
Kalimantan Timur”
(Rajib Gandi,
Satyawansunito, Rilus
A. Kinseng)
Kehadiran perusahaan tambang
dalam jumlah yang cukup
besar sangat berpengaruh
terhadap keadaan sosial,
ekonomi dan ekologi disana.
Perusahaan-perusahaan
tambang menguasai sebagian
besar lahan di Desa Embalut
dan bangunrejo. Terhitung
terdapat total enam perusahan
tambang yang berada di kedua
Desa tersebut. Penguasaan
lahan yang begitu besar
tersebut membuat perusahaan
tambang menjadi penguasa
lahan yang begitu dominan,
padahal sebelum kehadiran
perusahaan-perusahaan
tambang penguasaan lahan
sebagian besar diperuntuhkan
bagi pertanian yang diklola
masyarakat.
Relevansi dari jurnal
terdahulu dengan penelitian
ini adalah adanya kesamaan
pembangunan industri yang
menguasai lahan pertanian
dimana sebelum kehadiran
perusahaan tambang
penguasaan lahan sebagian
besar diperuntuhkan bagi
pertanian yang dikelola
masyarakat.
2. jurnal berjudul
Dampak Negatif
Industri PT. Semen
Indonesia Terhadap
Masyarakat Desa
Temandang
(Wiwin Nur Afifah,
Sugeng Harianto)
gejolak Hadirnya perusahaan
semen membawa baru bagi
masyarakat Desa Temandang
dimana proses berdirinya
industri tersebut terdapat
proses-proses sosial yang
terjadi selama industrialisasi
terdapat dua proses sosial yaitu
proses assosiatif dan
disassosiatif. Dampak
industrialisasi PT. Semen
Indonesia terhadap masyarakat
Desa Temandang sangat
beragam dalam aspek ekonomi,
lingkungan, sosial maupun
budaya. Diantaranya adalah
kelangkaan sumber daya alam,
konsumerisme masyarakat,
perubahan sosial masyarakat
progres, dan regres, kerusakan
Terdapat persamaan dari
penelitian terdahulu yaitu
dengan hadirnya industri
PT. Semen Indonesia
memberikan perubahan
pada masyarakatnya
terutama bagi masyarakat
petani. Perbedaan dari
penelitian terdahulu dengan
penelitian yang akan
dilakukan adalah pada
penelitian terdahulu
masyarakat telah merasakan
dampak dari adanya
industrialisasi sedangkan
penelitian yang akan
dilakukan baru ingin
mengetahui bagaimana
interpretasi petani atas
pembangunan LOTT.
21
lingkungan, marginalisasi
pekerjaan, pemudaran modal
sosial, dan masalah ganti rugi
terhadap dampak negatif yang
tidak sesuai. Dampak negatif
dari kehadiran PT. Semen
Indonesia dirasakan oleh
masyarakat yang terkena
dampak industrialisasi
terutama adalah masyarakat
petani yang menjadi
termarginal, karena tidak
mampu beradaptasi dengan
iklim industrialisasi.
3. Modal Sosial dan
Mekanisme Adaptasi
Masyarakat Pedesaan
Dalam Pengelolaan
dan Pembangunan
Infrastruktur
(Ayu Kusumastuti)
Pada pengelolaan infrastruktur
desa, masyarakat
mengembangkan kontak dan
relasi antara individu dalam
kelompok. Kontribusi dalam
pembangunan lebih
dititikberatkan pada interaksi
yang bersifat ke dalam. Bentuk
modal sosial yang berorientasi
kedalam membuat masyarakat
mempunyai sebuah kekuatan
untuk mengembangkan
kapasitas adaptasi. Modal
sosial ke dalam memungkinkan
kelompok mereka mempunyai
kemampuan untuk merespon
sistuasi di luarnya dengan
sigap.
Relevansi dari penelitian
terdahulu adalah bagaimana
masyarakat berkontribusi
dalam pembangunan
sehingga masyarakat
mampu untuk beradaptasi
dan memiliki strategi untuk
bertahan. Hanya saja pada
penelitian ini pembangunan
yang dimaksud adalah
pembangunan infrastruktur.
4. Dampak Pencemaran
Lingkungan Laut Oleh
Perusahaan
Pertambangan
Terhadap Nelayan
Tradisional
(Rizky W. Santosa)
Pencemaran air laut perlu
dikendalikan karena akibat
pencemaran air dapat
mengurangi pemanfaatan air
sebagai modal dasar dan faktor
utama pembangunan, di
samping itu air laut merupakan
lahan nafkah para nelayan.
Relelevansi dari penelitian
terdahulu dengan penelitian
yang akan dilakukan adalah
adanya perusahaan
pertambangan yang
menimbulkan dampak
pencemaran lingkungan laut
dapat mempengaruhi
kehidupan nelayan
tradisional karena air laut
merupakan lahan nafkah
bagi para nelayan,
perbedaannya adalah pada
penelitian terdahulu telah
diketahui dan dirasakannya
dampak tersebut bagi para
22
nelayan sedangkan pada
penelitian yang akan
likasnakan adalah ingin
mengetahui kekhawatiran
apa yang dirasakan oleh
para nelayan atas adanya
pembangunan LOTT.
5. Jurnal Berjudul
Konflik Industri
Ekstraktif di Lanskap
Masyarakat Agraris
(AB. Widyanta)
Hasil dari penelitian ini adalah
terjadinya gelombang ekonomi
kapitalistik yang
terepresentasikan dalam
ekonomi pasar/ uang telah
mengubah hampir seluruh
aspek kehidupan warga.
Mekanisme pasar yang volatil
(mudah goyah, labil) kian
mendorong pondasi
perekonomian desa. Dalam
hitungan satu setengah dekade
saja, ekonomi pasar telah
merobohkan sistem ekonomi
subsisten. Berbagai sistem
kelembagaan, alat, dan faktor
produksi di sektor pertanian
menjadi tersingkir dan
marjinal. Merosotnya kuantitas
dan kualitas lahan pertanian,
berkurangnya jumlah petani,
rendahnya peran kaum muda di
sektor pertanian menjadi
konsekuensi logis yang sulit
ditampik.
Relevansi dari penelitian
terdahulu adalah adanya
industri yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat
merosotnya kuantitas dan
kualitas lahan pertanian,
berkurangnya jumlah petani,
rendahnya peran kaum
muda di sektor pertanian
menjadi konsekuensi logis
yang sulit ditampik.
Perbedaannya pada
penelitian terdahulu
masyarakat telah merasakan
dampaknya sedangkan pada
penelitian yang akan
dilakukan peneliti ingin
mengetahui apakah ada
kekhawatiran dari petani
tentang terjadinya
penurunan kuantitas dan
kualitas bagi pertanian.
6. Makna Iklan Televisi
(Studi Fenomenologi
Pemirsa Di Jakarta
Terhadap Iklan
Televisi Minuman
“Kuku Bima Energi”
Versi Kolam Susu)
(Hadiono Afdjani &
Soleh Soemirat)
Hasil dari penelitian yang
dilakukan dengan
menggunakan teori
fenomenologi adalah pemirsa
televisi di Jakarta memaknai
iklan tersebut dengan
menunjukan keragaman
makna, karena pemirsa
memiliki beragam interpretasi
sesuai dengan social setting
masing-masing khalayak.
Relevansi dari penelitian
terdahulu dengan penelitian
yang akan dilakukan adalah
adanya kesamaan pada teori
yang digunakan, yaitu
menggunakan teori
fenomenologi Alfred
Schutz. Perbedaannya
adalah penelitian terdahulu
ingin mengetahui makna
dari iklan televisi bagi
pemirsa televisi sedangkan
penelitian yang akan
dilakukan adalah ingin
mengetahui interpretasi dari
23
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Masyarakat Petani dan Nelayan
Horton dan Hunt (1987: 59) mendefinisikan masyarakat yaitu sebagai
sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup
lama, yang mendiami suatu wilayah mandiri, memiliki kebudayaan yang sama,
dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut (Damsar,
2017 : 71). Masyarakat dalam istilah bahasa inggris adalah society yang berasal
dari kata latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata
bahasa Arab syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah
saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui
warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat berkelanjutan, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri