8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian pendapat para ahli yang mendukung penelitian. Beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama dan mempunyai pendapat yang berbeda. Pembahasan teori ini berisi tentang model pembelajaran Children Learning In Science dan hasil belajar IPA. 2.1.1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Menurut Folwer (Trianto, 2014:136) “IPA adalah pengetahuan yang sistematis yang dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi”, “IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati” (Kardi dan Nur, 1994:1.3) Adapun Wahyana (2014:136) mengatakan bahwa “IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”. Hakikat IPA di SD yang terdapat dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Tahun 2006 menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pegetah uan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Trianto (2014:137) “pada hahikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur”. Sebagai proses diartiakan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan
16
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori - UKSW · Kajian Teori. Kajian teori ini merupakan uraian pendapat para ahli yang mendukung penelitian. Beberapa teori para ahli tersebut mengkaji
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
Kajian teori ini merupakan uraian pendapat para ahli yang mendukung
penelitian. Beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama dan
mempunyai pendapat yang berbeda. Pembahasan teori ini berisi tentang model
pembelajaran Children Learning In Science dan hasil belajar IPA.
2.1.1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Folwer (Trianto, 2014:136) “IPA adalah pengetahuan yang
sistematis yang dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan
dan didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi”, “IPA atau ilmu kealaman
adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang
diamati” (Kardi dan Nur, 1994:1.3) Adapun Wahyana (2014:136) mengatakan
bahwa “IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan
dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.
Hakikat IPA di SD yang terdapat dalam Badan Standar Nasional Pendidikan
(BNSP) Tahun 2006 menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pegetah uan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Trianto (2014:137) “pada hahikatnya IPA dibangun atas dasar
produk ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan
sebagai prosedur”. Sebagai proses diartiakan semua kegiatan ilmiah untuk
menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan
pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa
pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan
9
bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur
dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai umtuk mengetahui sesuatu
(riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method).
Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dipaparkan di atas dapat
dinyatakan bahwa IPA merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang
melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap siswa
seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Proses
pembelajaran IPA meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan,
pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung
dalam situasi yang edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran IPA.
2.1.1.1. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam juga mempunyai karakteristik sebagai dasar untuk
memahaminya. Karakteristik tersebut menurut Jacobson dan Bergman dalam
Ahmad Susanto (2013:170), meliputi :
a. IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori;
b. Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati
fenomena alam, termasuk juga penerapannya;
c. Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam
menyikapi rahasia alam;
d. IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagian
atau beberapa saja;
e. Kebenaran IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang
bersifat objektif.
Diambil dari karakteristik IPA tersebut, bahwa IPA merupakan suatu
kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori. Cara memahaminya dengan
melalui kegiatan ilmiah berupa fisik dan mental serta mencermati fenomena
alam termasuk penerapannya dengan sikap keteguhan hati, keingintahuan,
ketekunan dalam menyikapi rahasia alam.
10
2.1.1.2. Tujuan dan Manfaat Ilmu Pengetahuan Alam
Berdasarkan karakteristik IPA yang ditelah diuraikan,maka tujuan mata
pelajaran IPA secara umum yaitu menciptakan ketaqwaan terhadap Tuhan sebagai
pencipta alam semesta, memahami bebagai macam gajala alam yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu mengenal pengaruh IPA
dengan lingkungan, meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan alam.
Menurut BSNP (2006) mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya;
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar memecahkan masalah dan membuat keputusan;
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MI.
Dilihat dari tujuan dan manfaat IPA tersebut, dapat dipahami bahwa
pembelajaran IPA merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip,
proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep
IPA dengan demikian pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan
peyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA. Melalui
kegiatan-kegiatan tersebut pembelajaran IPA akan mendapat pengalaman langsung
dengan melakukan pengematan, diskusi, dan penyelidikan sederhana. Pembelajaran
yang demikian dapat mnumbuhkan sikap ilmiah siswa yang diindaikasikan dengan
merumuskan masalah, menarik kesimpulan, sehingga mampu berpikir kritis
melalui pembelajaran IPA.
11
2.1.1.3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut BSNP kurikulum 2006 (KTSP) ruang lingkup bahan kajian IPA untuk
SD/MI meliputi aspek-aspek berikut :
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas;
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sedrhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
Dilihat dari ruang lingkup IPA tersebut maka dapat diambil kompentensi yang
akan dicapai. “ Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian” (KTSP, 2006). Pada penelitian
ini diambil Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA kelas 5
semester II yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompeten Dasar IPA kelas 5 Sekolah
Dasar Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Kurikulum KTSP
Menurut Trianto (2014:143) “pembelajaran IPA lebih ditekankan pada
pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,
membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang
akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun
produk pendidikan” karena pada dasarnya IPA merupakan sekumpulan konsep,
prinsip, hukum dan teori. Dilihat dari karakteristiknya maka pembelajaran IPA
Standar
Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi
Dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena
pelapukan.
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
12
dilakukan melalui proses ilmiah berupa fisik dan mental dan mencermati
fenomaena alam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari serta adanya sikap
keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam menyikapi rahasia alam.
2.1.2. Hasil Belajar
Dunia pendidikan selalu berkaitan dengan belajar dan hasil belajar. Menurut
Rusman (2012:123) “hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang dipeloreh
siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Hal tersebut
senada dengan pendapat Omar Hamalik (2002:45) yang menyatakan bahwa “hasil
belajar dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk
juga perubahan perilaku”. Menurut Gagne & Briggs (Suprihatiningrum Jamil,
2014:37) “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa