7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Menurut Ruseffendi dalam Heruman (2013:1), matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut Johnson dan Myklebust dalam Wahyudi dan Budiono (2012:6), matematika adalah simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan yaitu menunjukan kemampuan strategi dalam merumuskan, menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah, sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berfikir. Selain itu, menurut Dimyati dalam B.Uno (2008:126), matematika merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu. Keenam jenis materi ilmu antara lain matematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu-ilmu sosial, dan linguistik. Istilah lain dari keenam materi ilmu tersebut dikonotasikan sebagai ide abstrak, benda fisik, jasad hidup, gejala rohani, peristiwa sosial, dan proses tanda. Kedudukan matematika sebagai salah satu jenis materi ilmu yang dipelajarai di lembaga pendidikan. B.Uno (2008:129-130) mendefinisikan matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkanberbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas dan individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis. Sedangkan menurut Hudoyo dalam Wahyudi dan Kriswandani (2013:9), matematika berkenaan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Matematika merupakan
17
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ... · 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pembelajaran Matematika
2.1.1.1 Pengertian Matematika
Menurut Ruseffendi dalam Heruman (2013:1), matematika adalah
bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara
induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai
dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma
atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut Johnson dan
Myklebust dalam Wahyudi dan Budiono (2012:6), matematika adalah
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif
dan keruangan yaitu menunjukan kemampuan strategi dalam merumuskan,
menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan
masalah, sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berfikir.
Selain itu, menurut Dimyati dalam B.Uno (2008:126), matematika
merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu. Keenam jenis materi ilmu
antara lain matematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu-ilmu sosial, dan
linguistik. Istilah lain dari keenam materi ilmu tersebut dikonotasikan sebagai
ide abstrak, benda fisik, jasad hidup, gejala rohani, peristiwa sosial, dan proses
tanda. Kedudukan matematika sebagai salah satu jenis materi ilmu yang
dipelajarai di lembaga pendidikan. B.Uno (2008:129-130) mendefinisikan
matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,
berkomunikasi, alat untuk memecahkanberbagai persoalan praktis, yang
unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas dan
individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar,
geometri, dan analisis. Sedangkan menurut Hudoyo dalam Wahyudi dan
Kriswandani (2013:9), matematika berkenaan dengan ide (gagasan-gagasan),
aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga
matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Matematika merupakan
8
pengetahuan yang disusun secara deduktif dan digunakan untuk mendidik dan
melatih untuk berpikir secara logik.
Berdasarkan paparan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu deduktif dengan konsep yang abstrak yang dapat
digunakan sebagai alat pikir logis untuk memudahkan berfikir.
2.1.1.2 Pembelajaran Matematika
Menurut Susanto (2013:186), pembelajaran matematika adalah suatu
proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan
baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi
matematika. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar
mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan.
Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan
berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi
antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan
lingkungan di saat pembelajaran matematika sedang berlangsung. Sedangkan
menurut Soviawati (2011), pembelajaran matematika adalah usaha sadar guru
untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan
peserta didik serta membantu siswa dalam belajar matematika agar tercipta
komunikasi matematika yang baik sehingga matematika itu lebih mudah
dipelajari dan lebih menarik. Selama proses pembelajaran matematika
berlangsung guru dituntut untuk dapat mengaktifkan siswanya.
Berdasarkan paparan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika adalah aktivitas belajar mengajar aktif yang
dilakukan oleh gurudalam membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas
berpikir serta meningkatkan komunikasi matematika terhadap materi
matematika.
9
2.1.1.3 Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Susanto (2013:189-190), tujuan dalam pembelajaran
matematika di sekolah dasar dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum pembelajaran matematika sebagai berikut:
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan
pecahan.
2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.
3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
4. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antarsatuan, dan
penaksiran pengukuran.
5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tertinggi,
terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikannya.
6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengkomunikasikan
gagasan secara matematika.
Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai
berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
10
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar
Menurut Majid (2014:28), hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi, yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental
tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran. Selain itu menurut Susanto (2013:5), hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan
menurut Rusman (2012:123), hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang
diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga