7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA 2.1.2. Pengertian Belajar Pengertian belajar dalam dunia pendidikan diartikan sebagai proses yang disengaja dan direncanakan agar terjadi perubahan perilaku seseorang. Dalam belajar terjadi proses transfer sikap kognitif, afektif,dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut sifatnya adalah menetap, hanya prosesnya antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama. Ada yang dapat berlangsung cepat ada pula yang berlangsung lama. Sedangkan Suprayekti (2003:5) memberikan definisi bahwa perubahan kedewasaan yang diakibatkan oleh proses kematangan seseorang bukan disebut sebagai proses belajar. Karena dalam belajar terjadi interaksi antara manusia dewasa dengan manusia belum dewasa yang disengaja dan direncanakan untuk menuju kearah kekedewasaan. Definisi tentang belajar duiraikan oleh beberapa ahli pendidikan sebagai berikut : 1) Belajar, menurut Gegne dalam M. Ngalim Purwanto (1997:84), terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi tersebut. 2) Belajar, menurut Bloom dalam Suprayekti (2003 :4-9), adalah suatu proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan tingkah laku. Proses ini merupakan suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
19
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/878/3/T1_292008128_BAB II.pdf · 2.1.2. Pengertian Belajar ... Belajar, menurut Morgan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Hasil Belajar IPA
2.1.2. Pengertian Belajar
Pengertian belajar dalam dunia pendidikan diartikan sebagai
proses yang disengaja dan direncanakan agar terjadi perubahan perilaku
seseorang. Dalam belajar terjadi proses transfer sikap kognitif,
afektif,dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut sifatnya adalah
menetap, hanya prosesnya antara individu yang satu dengan yang lain
tidak sama. Ada yang dapat berlangsung cepat ada pula yang
berlangsung lama. Sedangkan Suprayekti (2003:5) memberikan definisi
bahwa perubahan kedewasaan yang diakibatkan oleh proses
kematangan seseorang bukan disebut sebagai proses belajar. Karena
dalam belajar terjadi interaksi antara manusia dewasa dengan manusia
belum dewasa yang disengaja dan direncanakan untuk menuju kearah
kekedewasaan. Definisi tentang belajar duiraikan oleh beberapa ahli
pendidikan sebagai berikut :
1) Belajar, menurut Gegne dalam M. Ngalim Purwanto (1997:84),
terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama ingatan mempengaruhi
siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu
sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami
situasi tersebut.
2) Belajar, menurut Bloom dalam Suprayekti (2003 :4-9), adalah suatu
proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan tingkah
laku. Proses ini merupakan suatu aktivitas psikis/mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
8
menghasilkan perubahan-perbahan yang relatif konstan dan
berbekas.
3) Belajar, menurut Morgan dalam M. Ngalim Purwanto (1997:84),
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri
dalam mempelajari materi pelajaran atau pondok pesantren dinyatakan
dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
Praktikum ini akan dilaksanakan didalam kelas bersamaan dengan proses
belajar mengajar
d. Mempertimbangkan jumlah siswa dengan jumlah alat yang tersedia dan
kapasitas tempat praktikum.
Untuk memudahkan dalam proses pelaksanaannya jumlah alat yang
disediakan harus disesuaikan dengan jumlah siswa atau jumlah kelompok
yang akan dibentuk sehingga dengan jumlah alat yang telah disesuaikan
proses kegiatan belajar mengajar daoat berjalan dengan lancar sesuai tujuan
yang telah direncanakan.
e. Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang akan dilakukan
Tidak kalah penting dalam praktikum juga memperhatikan faktor
keamanan ini maksugnya selama kegiatan dan alat praktikum aman untuk
digunakan para peserta didik, sehingga guru dan siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan tenang.
22
f. Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum.
Guru membuat tata tertib selama kegiatan praktikum agar siswa fokus dan
bisa melaksanakan kegiatan baik dengan baik.
2. Langkah pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan praktikum, siswa mendiskusikan persiapan
dengan guru, setelah itu barulah meminta keperluan praktikum (alat dan
bahan).
b. Guru menjelaskan sedikit tentang materi cahaya dan sifat-sifat cahaya
c. Guru menjelaskan tentang sifat cahaya misalnya cahaya merambat lurus
d. Siswa melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan langkah-langkah
kerja lembar praktikum dan bimbingan guru dibawah ini :
23
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Metode praktikum Dengan pemenfaatan metode realita pada Mata Pelajaran IPA Cahaya dan sifat-sifatnya
No Materi/Topik Langkah-langkah/Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran
1 Cahaya Merambat Lurus Langkah kerja
1. Tandai ketiga karton tersebut dengan huruf A, B, dan C.
2. Lubangi ketiga karton setinggi lilin dengan paku kecil.
3. Letakkan ketiga karton secara berurutan, dengan
penyangga, mulai dari karton A, B, dan C, sehingga setiap
lubang terletak pada satu garis lurus. Untuk memudahkan,
gunakan benang yang dimasukkan pada setiap lubang
karton. Amatilah gambar di atas.
4. Nyalakan lilin dan letakkan di depan karton C.
5. Amati olehmu cahaya lilin dari balik karton A.
Jawablah pertanyaan berikut
1. Apakah cahaya lilin terlihat dari lubang A?
2. Geserlah karton A atau karton B ke kanan dan ke kiri.
Apakah cahaya lilin masih terlihat ketika posisi karton
dipindahkan?
3. Bagaimanakah letak lubang ketiga karton agar cahaya lilin
terlihat?
4. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan itu?
e. Selama berlangsungnya proses pelaksanaan metode praktikum, guru
perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang
dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun perkelompok.
3. Tindak lanjut metode praktikum
Setelah melaksanakan praktikum, kegiatan selanjutnya adalah:
24
a. Meminta siswa membuat laporan praktikum.
b. Perwakilan siswa melaporkan hasil laporan apa yang telah didapat atau
dibuat selama kegiatan praktikum
c. Mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi selama praktikum.
Dari beberapa hal yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa metode
praktikum sangat tepat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar belajar
IPA terutama dengan penggunaan media Realita karena siswa melakukan
percobaan atau mengalami secara langsung dan untuk membuktikan sendiri
sesuatu pertanyaan yang dipelajari sehingga dapat memupuk dan
mengembangkan sikap ilmiah dalam diri siswa, juga memberikan
gambaran dan pengertian yang lebih jelas daripada hanya penjelasan lisan
sehingga san gat bermanfaat bagi keperluan hidup sehari-hari.
2.5. Kerangka Pikir
Memperoleh ketrampilan dan ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Salah satunya yaitu melalui pembelajaran, dimana
pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditunjuk untuk
membelajarkan siswa. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari
hasil belajarnya. Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal diperlukan
berbagai faktor yang mendukung. Diantaranya kurikulum, metode belajar,
serta sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar di
sekolah.
Pembelajaran yang menggunakan media akan mengurangi kondisi yang
monoton dan pembelajaran ini menarik bagi siswa. Salah satu media yang
dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA adalah dengan media
realita/benda nyata, karena IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang
segala sesuatu yang terdapat di alam, baik itu zat yang terkandung atau gejala
yang terdapat di alam.
Maka langkah awal untuk mencapai hasil perbaikan pembelajaran yang
diharapkan pada pelajaran IPA cahaya dapat dibiaskan, guru harus dapat
menentukan Metode dan Media atau alat peraga yang tepat dan tidak asing
bagi siswa, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang
25
disampaikan. Penentuan Metode, Media dan Alat peraga yang tepat dalam
proses pembelajaran ini akan sangat menentukan berhasil tidaknya
penyampaian materi kepada siswa. Untuk itu guru hendaknya tidak
berprinsip sebagai satu-satunya sumber ilmu tetapi lebih bersifat sebagai
nasehat, Fasilitator dan inovator.
Salah satu alat peraga yang tepat dalam pokok bahasan Cahaya dapat
dibiaskan adalah dengan menggunakan Media realita yaitu media
pembelajaran dengan menggunakan gelas, Air, batang pensil atau pena.
Sehingga diharapkan dengan menggunakan Media Realita ini akan menarik
dan memudahkan siswa dalam membantu memahami konsep tentang
pembiasan cahaya. Perlu disadari bahwa hasil belajar yang rendah bukan
sepenuhnya faktor duru sebagai pendidik, tetapi juga faktor siswa itu sendiri.
2.6. Hipotesis Tindakan
Melalui pemanfaatan media realita dapat meningkatkan hasil belajar
IPA bagi siswa Kelas V SD Negeri 3 Nglinduk kecamatan Gabus, kabupaten