Top Banner
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses Belajar Mengajar (PBM) yang baik tentu banyak faktor yang mempengaruhinya dan di antaranya adalah metode dan teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksinya dengan peserta didik agar bahan pembelajaran sampai kepada peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan adalah motodeTwo Stay Two Stray (TS-TS). Teknik pembelajaranmetode Two Stay Two Stray (TS-TS) ini dikembangkan oleh Kagan. Lie (2004) menyatakan bahwa metode inisangat efektif karena dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia didik. Metode belajar ini juga biasa disebut dengan metode“Dua Tinggal Dua Tamu”. Metode pembelajaran Two stay Two Stray (TS-TS) merupakan salah satu bagian dari metode pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok kecil yang beranggotakan empat orang. Kemudian mereka diberi tugas untuk membahas meteripelajaran bersama teman kelompoknya untuk selanjutnya mereka juga akan bertukar anggota untuk sementara guna saling membagikan hasil diskusi dankerja kelompok untuk didiskusikan kembali dengan anggota kelompok lainnya.Dengan demikian, struktur Dua Tinggal Dua Tamu ini akan memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil informasi kepada kelompok lainnya. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Peserta didik belajar sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan peserta didik yang lainnya. Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, misalnya dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam dunia kerja manusia akan saling bergantung dan bekerja sama satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) ini dalam implementasinya sesuai dengan
15

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

Apr 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray

2.1.1.1. Hakikat Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray

Proses Belajar Mengajar (PBM) yang baik tentu banyak faktor yang

mempengaruhinya dan di antaranya adalah metode dan teknik yang digunakan guru

dalam melakukan interaksinya dengan peserta didik agar bahan pembelajaran sampai

kepada peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan adalah

motodeTwo Stay Two Stray (TS-TS). Teknik pembelajaranmetode Two Stay Two

Stray (TS-TS) ini dikembangkan oleh Kagan. Lie (2004) menyatakan bahwa metode

inisangat efektif karena dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk

semua tingkatan usia didik. Metode belajar ini juga biasa disebut dengan metode“Dua

Tinggal Dua Tamu”.

Metode pembelajaran Two stay Two Stray (TS-TS) merupakan salah satu

bagian dari metode pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam

kelompok kecil yang beranggotakan empat orang. Kemudian mereka diberi tugas

untuk membahas meteripelajaran bersama teman kelompoknya untuk selanjutnya

mereka juga akan bertukar anggota untuk sementara guna saling membagikan hasil

diskusi dankerja kelompok untuk didiskusikan kembali dengan anggota kelompok

lainnya.Dengan demikian, struktur Dua Tinggal Dua Tamu ini akan memberikan

kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil informasi kepada kelompok

lainnya. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan

individu. Peserta didik belajar sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan

peserta didik yang lainnya. Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, misalnya

dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam dunia kerja manusia akan saling

bergantung dan bekerja sama satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya metode

pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) ini dalam implementasinya sesuai dengan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

8

karakteristik metode pembelajaran kooperatif seperti yang telah banyak diuraikan di

atas.

Metode Two Stay Two Stray (TS-TS) ini melibatkan peserta didik untuk

berpartisipasi secara aktif dengan bekerjasamaantar peserta didik yang memiliki

karakteristik yang berbeda (heterogen) dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

telah dirancang guru sebelumnya dan di sini guru berfungsi sebagai fasilitator dan

pengayom. Maka pembelajaran ini dimaksudkan agar peserta didik benar-benar

menerima ilmu dari pengalaman belajar bersama-sama dengan rekan-rekannya baik

yang sudah dikategorikan mampu maupun yang masih dikategorikan lemah dalam

memahamikonsep/materi pelajaran.

Dalam metode Two Stay Two Stray (TS-TS) ini peserta didik bukan hanya

belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar,

melainkan bisa juga belajar dari peserta didik lainnya, dan sekaligus mempunyai

kesempatan untuk membelajarkan peserta didik yang lain. Proses pembelajaran

dengan metode Two Stay Two Stray (TS-TS) ini mampu merangsang dan menggugah

potensi peserta didik secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok

kecil yang terdiri dari empat orang peserta didik. Oleh karena itu, pada saat peserta

didik belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam

dimensi kesetaraan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam

hubungan pribadi yang saling membutuhkan.

2.1.1.2. Tujuan Metode Pembelajaran Two stay Two stray

Dalam metode pembelajaran ini siswa dihadapkan pada kegiatan mendengarkan

apa yang diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu, yang secara tidak

langsung siswa akan dibawa untuk menyimak apa yang diutarakan oleh anggota

kelompok yang menjadi tuan rumah tersebut. Dalam proses ini, akan terjadi kegiatan

menyimak materi pada siswa.

Lie (2004) dalam metode Two Stay Two Stray (TSTS) ini memiliki tujuan yang

sama dengan pendekatan pembelajaran kooperatif lainya. Siswa di ajak untuk

bergotong royong dalam menemukan suatu konsep. Penggunaan metode Two Stay

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

9

Two Stray (TSTS) akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya

jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan

oleh teman. Selain itu, tujuan metode pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena

terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat

bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit

diatur saat proses belajar mengajar.

2.1.1.3. Kelebihan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray

Menurut Fatirul kelebihan metode pembelajaran Two Stay Two Stray yaitu:

1. Dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkat usia siswa.

2. Metode ini tidak hanya bekerja sama dengan anggota sekelompok tetapi bisa juga

bekerja sama dengan kelompok lain.

3. Memungkinkan terciptanya keakraban sesama teman dalam suatu kelas dan lebih

berorientasi pada keaktifan siswa.

Menurut Miftahul Huda, M.Pd kelebihan metode pembelajaran Two Stay Two

Stray yaitu:

1. Dapat dikombinasikan dengan teknik Kepala Bernomor.

2. Dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan umur.

3. Memungkinkan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan

kelompok-kelompok lain.

Adapun kelebihan dari metode Two Stay Two Stray menurut peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan.

2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.

3. Lebih berorientasi pada keaktifan.

4. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya.

5. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.

6. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.

7. Membantu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

10

2.1.1.4. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray

Menurut Anita Lie adapun langkah-langkah pelaksanaan Metode Two Stay

Two Stray antara lain sebagai berikut :

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri

dari empat siswa.Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen

seperti pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Strayyang bertujuan

untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer

Tutoring) dan saling mendukung.

2. Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing.

3. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. Hal ini

bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat

secara aktif dalam proses berpikir.

4. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain.

5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan

informasi mereka ke tamu mereka.

6. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain.

7. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

Menurut Miftahul Huda adapun langkah-langkah pelaksanaan Metode Two Stay

Two Stray antara lain sebagai berikut :

1. Siswa bekerja sama dengan kelompok berempat sebagaimana biasa.

2. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk mendiskusikan dan

dikerjakan bersama.

3. Setelah selesai, dua anggota dari masing-masing kelompok diminta

meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota dari

kelompok lain.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

11

4. Dua orang yang “tinggal”dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan

hasil kerja mereka.

5. “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari kelompok lain.

6. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka

semua.

Dari kedua teori diatas tahapan-tahapan dalam Metode Pembelajaran Two Stay

Two Stray peneliti menyimpulkan sebagai berikut:

1. Tahap 1: Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan

sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa

menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota empat siswa dan setiap

anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa.

2. Tahap 2 : Presentasi Guru

Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan

menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

3. Tahap 3 : Kegiatan Kelompok “Struktur Dua Tinggal Dua Tamu”

Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi

tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah

menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan

dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempela-jarinya dalam kelompok

kecil (4 siswa) yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota

kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesai-kan atau memecahkan masalah

yang diberikan dengan cara mereka sendiri.

a. Kelompok Stay

Dua anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan

informasi mereka ke tamu.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

12

b. Kelompok Stray

Dua dari empat anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

dan bertamu ke kelompok yang lain.

Setelah memperoleh informasi dari dua anggota yang tinggal, tamu mohon diri

dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta

mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

4. Tahap 4 : Formalisasi

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang

diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk

dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru

membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal.

5. Tahap 5 Evaluasi Kelompok dan Penghargaan

Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa

dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan metode

pembelajaran Two Stay Two Stray. Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi

pertanyaan-pertanyaan dari hasil metode pembelajaran Two Stay Two Stray, yang

selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang

mendapatkan skor rata-rata tertinggi.

2.1.2. Motivasi Siswa

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran

sesuai dengan kebutuhannya.Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu

yang di butuhkan diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam

kehidupansehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Hakikat motivasi

belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar

untuk mengadakan perubahan tingkah laku.Motivasi belajar adalah proses yang

memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku.Menurut Mc. Donald

mengatakan bahwa motivasi adalah suatu petubahan energi di dalam pribadi

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

13

seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk

mencapai tujuan.

Motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi

dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Dalam proses belajar

mengajar guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Oleh kerena itu motivasi

belajar penting bagi siswa. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai

berikut: (1) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. (2)

menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar. (3) mengarahkan belajar siswa. (5)

menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar yang kemudian bekerja yang

berkesinambungan.

Menurut pendapat Keller dalam Sugihartono dkk, (2007)Prinsip-prinsip

motivasi dapat dikembangkan berdasarkan model ARCS.Model ini merupakan

kondisi motivasional yang terdiri dari attention (perhatian), relevance (relevansi),

confidance (kepercayaan), dan satisfaction (kepuasaan), dengan penejelasan sebagai

berikut.

1. Attention (Perhatian)

Perhatian peserta didik muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu,

rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta didik akan

memberikan perhatian selama proses belajar.

2. Relevance (Relevansi)

Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan

kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara apabila

mereka menganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau

bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang.

3. Confidence (Percaya diri)

Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi

secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa

motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil.

Motivasi dapat memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

14

selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk mengerjakan tugas

berikutnya

4. Satisfaction (Kepuasan)

Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan.

Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik

yang berasal dari dalam maupun luar individu. Untuk meningkatkan dan memelihara

motivasi peserta didik, dapat menggunakan pemberian penguatan berupa pujian,

pemberian kesempatan, dsb.

2.1.3. Hasil Belajar

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa

jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan.Hasil belajar dapat dijelaskan

dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”.

Pengertian hasil menunjukan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.

Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu

yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.

Menurut Purwanto (2011) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi

setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.Winkel

dalam Purwanto, (2011) hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia

berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Bloom dalam Moh Uzer

Usmanmengusulkan hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga taksonomi yang

disebut dengan ranah belajar yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik.

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan

kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisi, sintesis, dan penilaian. Kategori tujuan pembelajaran ranah afektif

meliputi penerimaan, pemberian respon, penilaian, pengorganisasian, dan

karakterisasi. Kategori tujuan pembelajaran ranah psikomotorik meliputi peniruan,

manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan pengalamiahan.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

15

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan hasil belajar merupakan

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya atau hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan

siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk

mencapai kemampuan yang lebih dari sebelumnya. Pencapaian hasil belajar yang

diukur dengan tugas–tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan

tujuan untuk mengukur kemajuan dengan evaluasi.

2.1.4. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam

sekitar (Permendiknas No. 22 Tahun 2006).

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk

terhadap lingkungan. Ditingkat SD diharapkan ada penekanan pembelajaran

Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada

pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan

konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (Permendiknas No. 22

Tahun 2006).

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

16

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu,

pembelajaran IPA diSD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara

langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap

ilmiah (Permendiknas No. 22 Tahun 2006).

Mata Pelajaran IPA diSD bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai

berikut (Permendiknas No. 22 Tahun 2006).

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelediki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk peranserta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk mengahrgai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek berikut

(Permendiknas No. 22 Tahun 2006).

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya

dan pesawat sederhana.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

17

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya.

Dari Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mengenai mata pelajaran IPA, maka

dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPA mempelajari fenomena-fenomena alam

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan cara mencari tahu melalui

pertanyaan kritis (apa, mengapa, dan bagaimana) dan dilakukan dengan cara

sistematis untuk mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa yang dikembangkan

mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang nantinya dapat digunakan

sebagai bekal kecakapan hidup untuk menyesuaikan perubahan perkembangan

IPTEK yang berkembang pesat diera globalisasi.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA diSD mencakup

standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan

dalam pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan. pencapaian SK dan KD

didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah,

dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Secara rinci SK dan KD untuk

mata pelajaran IPA kelas 5 disajikan melalui Tabel 2.1 berikut ini (Permendiknas No.

22 Tahun 2006).

Tabel 2.1

SK dan KD Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Kelas 5 Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

8. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya

dengan penggunaan sumber daya

alam

8.1 Mendeskripsikan prosespembentukan tanah karena pelapukan

8.2 mengidentifikasi jenis-jenis tanah

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang penggunaan metode pembelajaran Two Stay Two Stray

telah dilakukan oleh peneliti lain dalam bentuk skripsi ataupun jurnal.Berbagai

penelitian tersebut telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan metode Two Stay

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

18

Two Stray dalam meningkatkan hasil belajar. Berikut adalah beberapa kajian yang

relevan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Dwi Hinda Wiratna (2011)dalam skripsinya berjudulPenerapan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

IPA siswa kelas IV SDN Tanjungrejo 2 Malang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Tanjungrejo 2 Malang. Pada siklus I

pertemuan 1 aktivitas siswa sebesar 56,7%, dan meningkat pada pertemuan 2 yaitu

sebesar 65%, pada siklus II pertemuan 1 yaitu sebesar 78% kemudian meningkat pada

pertemuan 2 yaitu sebesar 84%. Hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1

mencapai rata-rata 64 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 57,75%,

sedangkan pada siklus II meningkat menjadi rata-rata 78,5 dengan persentase

ketuntasan belajar sebesar 82,92% Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Tanjungrejo 2

Malang.

Rica Indriani (2011) dalam skripsinya berjudulPenerapan pembelajaran

kooperatif model Two Stay Two Stray untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

IPS siswa kelas IV di SDN Bareng 5 Malang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) penerapan model Two Stay Two Stray pada pelajaran IPS dikelas IV SDN

Bareng 5 Malang dapat berjalan baik dilihat dari peningkatan ketepatan pembelajaran

sebesar 15,5% dari siklus I 77% menjadi 92,5% pada siklus II; (2) aktivitas siswa

dalam pembelajaran IPS juga meningkat sebesar 11,4% dari 62% pada siklus I

menjadi 73,4% pada siklus II; serta (3) hasil belajar IPS siswa meningkat setelah

diajarkan dengan model Two Stay Two Stray yang dilihat dari jumlah siswa yang

tuntas pada setiap siklus. Pada pretest jumlah siswa yang tuntas hanya 5 siswa atau

23% kemudian meningkat menjadi 50% pada siklus I dan pada siklus II meningkat

lagi mencapai 77%.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

19

penerapan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

IPS siswa kelas IV SDN Bareng 5 Malang.

Berdasarkan analisis kajian penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di atas

maka dengan menggunakan model pembelajaran Two stay Two Stray dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.Hali ini

membuktikan bahwa metode Two stay Two Stray dapat mengatasi permasalahan

pembelajaran dalam kelas.Dengan analisis tersebut, maka peneliti yakin untuk

melakukan penelitian menggunakan metode Two stay Two Stray dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga pada

pembelajaran IPA.

2.3. KerangkaBerpikir

Optimalisasi kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya adalah metode yang digunakan guru saat proses belajar mengajar.Guru

dapat mengunakan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh/ bosan dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu guru juga harus melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran. Siswa dibantu guru untuk ikut serta dalam mengembangkan dan

memodifikasi kegiatan pembelajaran agar pembelajaran menjadi bermakna dan

menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran

selanjutnya.

Metode Two Stay Two Stray berhubungan erat dengan pembelajaran yang

menyenangkan. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray adalah metode

pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dalam

menemukan sebuah konsep pelajaran.Selain itu kelebihan metode pembelajaran Two

Stay Two Strayadalahberorientasi pada keaktifan siswa, melatih siswa

mengungkapkan pendapat, menambah kekompakan siswa, menambah rasa percaya

diri, meningkatkan kemampuan berbicara, melatih keberanian siswa

sehinggamenuntut keaktifan siswa dalam memahami konsep materi pelajaran melalui

serangkaian kegiatan mendiskusikan dan berbagi informasi di antara anggota

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

20

kelompok lainnya yang mereka kunjungi sementara itu, dua orang yang tinggal akan

menerima dua tamu dari kelompok lainnya. Setelah diskusi selesai mereka kembali

kepada kelompok masing masing untuk membahas hasil temuan mereka dari

kelompok lain.

Pembelajaran yang menyenangkan dapat menimbulkan motivasi belajar yang

bertambah.Dengan motivasi yang sangat tinggi maka akan mempengaruhi aktivitas

siswa dalam pembelajaran.Siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi akan lebih

bersemangat dalam belajar dan hasil belajar akan meningkat.

Skema Kerangka Berpikir yang peneliti rangkai untuk memudahkan dalam

melakukan penelitian dapat dilihat gambar 2.1

Gambar 2.3

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Metode Two

Stay Two Stray Motivasi

Hasil belajar Berorientasi pada keaktifan siswa

Melatih siswa mengungkapkan pendapat

Menambah kekompakan siswa

Menambah rasa percaya diri

Meningkatkan kemampuan berbicara

Melatih keberanian siswa

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 - UKSW...7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode PembelajaranTwo Stay Two Stray 2.1.1.1. Hakikat M etode Pembelajaran Two Stay Two Stray Proses

21

2.4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir maka hipotesis tindakannya adalah sebagai

berikut:

a. Motivasi siswa pada pembelajaran IPA kelas 5 semester II SD Negeri

Mangunsari 06 Salatiga tahun pelajaran 2012 / 2013 dapat di tingkatkan

melalui metode pembelajaran Two Stay Two Stray.

b. Hasil Belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas 5 semester II SD Negeri

Mangunsari 06 Salatiga tahun pelajaran 2012 / 2013 dapat di tingkatkan

melalui metode pembelajaran Two Stay Two Stray.