20 BAB II IPNU-IPPNU dan Akhlak Remaja A. IPNU-IPPNU 1. Pengertian IPNU-IPPNU IPNU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada tanggal 24 Febuari 1954 M / 20 Jumadil Akhir 1373 H di Semarang, IPNU merupakan salah satu organisasi dibawah naungan jam‟iyyah NU, tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali sasi, kaderisasi pelajar Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia. 1 IPPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1995M / 8 Rajab 1374 H di Surakarta, Solo. IPPNU merupakan salah satu organisasi dibawah naungan jam‟iyyah NU, tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali sasi, kaderisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia. 2 1 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah Tangga IPNU, hlm. 9. 2 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah Tangga IPPNU, hlm. 9.
31
Embed
BAB II IPNU-IPPNU dan Akhlak Remaja A. IPNU-IPPNU 1 ...repository.iainpekalongan.ac.id/1145/8/11.BAB II.pdf · 20 BAB II IPNU-IPPNU dan Akhlak Remaja A. IPNU-IPPNU 1. Pengertian IPNU-IPPNU
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
20
BAB II
IPNU-IPPNU dan Akhlak Remaja
A. IPNU-IPPNU
1. Pengertian IPNU-IPPNU
IPNU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, yang didirikan pada
tanggal 24 Febuari 1954 M / 20 Jumadil Akhir 1373 H di Semarang,
IPNU merupakan salah satu organisasi dibawah naungan jam‟iyyah NU,
tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali sasi, kaderisasi pelajar
Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian integral dari potensi generasi
muda Indonesia.1
IPPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama,
yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1995M / 8 Rajab 1374 H di
Surakarta, Solo. IPPNU merupakan salah satu organisasi dibawah
naungan jam‟iyyah NU, tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktuali
sasi, kaderisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian
integral dari potensi generasi muda Indonesia.2
1 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah Tangga
IPNU, hlm. 9.
2 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalngan, Peraturan Dasar dan Rumah
Tangga IPPNU, hlm. 9.
21
2. Dasar Tujuan IPNU-IPPNU
Organisasi IPNU-IPPNU merupakan saran pembinaan dan
pembimbingan bagi pengembangan pribadi generasi muda NU. IPNU-
IPPNU tidak hanya sekedar menampung aktivitas dan kreativitas serta
membina remaja yang bermasalah tanpa suatu dasar yang jelas. Organisasi
IPNU-IPPNU di bentuk dengan memiliki dasar adalah “Pancasia dan
UUD 1945, dan berakidah islam menurut faham akhlussunah wal jama‟ah.
Yang mengikuti imam madzhab yang ke 4 (empat) yaitu imam Syafi‟i,
Hanafi, Hambali, Maliki”.3
Adapun tujuan dari terbentuknya organisasi IPNU-IPPNU,
terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah Swt, berilmu,
berakhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung
jawab atas tegak dan terlaksanakannya syariat Islam menurut faham
akhlussunnah wal jama‟ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang
berdasarkan Pancasiala dan UUD 1945.
3. Status dan Fungsi IPNU-IPPNU
a. Status
IPNU-IPPNU merupakan organisasi kemasyarakatan dan
kepemudaan yang bernafaskan Islami Akhlussunnah wal jama‟ah dan
3 Farida Farichah, dkk, Keputusan-keputusan Kongres XVII IPNU dan XVII IPPNU
Palembang, 2012, hlm. 28.
22
berjiwa kebangsaan dengan motto “Belajar, berjuang, bertaqwa”
sebagai garda terdepan bagi kelangsungan organisasi NU.
Sebelum Perang Dunia II para santri, pelajar dan mahasiswa
NU berkeinginan untuk mendobrak dan menghilangkan doktrin yang
ditanamkan penjajahan bahwa pelajar dan santri harus belajar ilmu
agama saja atau sebaliknya. Dikarenakan kekhawatiran muncul
komitmen dan keberanian untuk melawan penjajah dengan
membentuk beberapa organisasi yang berbasis NU, seperti Persatuan
Santri NU (1935), Persatuan Anak Murid Nu (1941), Ikatan Murid NU
(1945), Ijtima‟ut Tholibiyyah dan Subbanul Muslimin (1945), Ikatan
Pelajar Islam NU (1953).
Dengan berdirinya beberapa kelompok organisasi ini,
mengusik pemikiran pendirian IPNU yang dipelopori oleh
KH.Tolkhah Mansur yang mengagendakan di kongres LP Ma‟arif NU
tahun 1954 di Semarang. Gagasan tersebut diterima pada tanggal 24
Febuari 1954/20 Jumadil Akhir 1373 H dan ditetapkan sebagai hari
lahir IPNU( Ikatan Pelajar NU) di Semarang dan disahkan dalam
muktamar NU X di Surabaya.
IPNU mengadakan kongres pertama di Solo pada tanggal 28
Februari sampai 3 maret 1995, kongres ini dihadiri oleh presiden Ir.
Soekarno dan menghasilkan lahirnya IPPNU (Ikatan Pelajar Putri
23
NU). Tanggal 2 maret 1995/8 Rajab 1374 H ditetapkan sebagai
lahirnya IPPNU.
Dalam perjalanan IPNU-IPPNU ternyata mengalami pasang
surut karena tidak lagi koheren dan srategis dengan situasi dengan
situasi sosial politik yang berubah cukup cepat. Ketertinggalan IPNU-
IPPNU dalam kehidupan bangsa ini menurut fungsionaris untuk
melakukan perombakan visi misi organisasi. Dengan ditetapkannya
deklarasi Jombang pada tahun 1998, kepanjangan IPNU-IPPNU
diubah menjadi Ikatan Putra NU dan Ikatan Putri Putri NU. Sehingga
fokus pembinaan tidak terbatas pada pelajar saja tetapi kepada semua
putra dan putri NU. Keputusan ini sangat tepat ketika dikaitkan
dengan keputusan NU dan UU No. tahun 1985 tentang Tata
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.
Kongres XIII IPNU dan XIV IPPNU tahun 2003 di Surabaya
telah mengembalikan IPNU-IPPNU pada basis riil yaitu “pelajar”, dan
kembali meneguhkan peran dan partisipasi dengan merubah akronim
kembali ke khittah yaitu menjadi Ikatan Pelajar dan Ikatan Pelajar
Putri Nahdlotul „Ulama. Ada hal mendasar yang mengharuskan
optimalisasi perjuangan bagi IPNU-IPPNU dalam menyiapkan kader-
kader bangsa dan negara Indonesia yang adil, terbuka dan demokratis.4
4 Dokumentasi IPNU-IPPNU Pengurus Anak Cabang Kecamatan Kedungwuni, tanggal 24
Desember 2015.
24
b. Fungsi
Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pembinaan
generasi muda IPNU-IPPNU mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Wadah berhimpun IPNU-IPPNU untuk melanjutkan nilai-nilai dan
cita-cita perjuangn NU
2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi IPNU-IPPNU untuk
menggalang ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan syariat
Islam ahlussunnah wal jama‟ah
3. Wadah kaderisasi dan keilmuan IPNU-IPPNU untuk
mempersiapkan kader-kader bangsa.5
4. Pengertian Kegiatan IPNU-IPPNU
Untuk mewujudkan organisasi yang solid dan berkualitas, maka
sangatlah perlu diadakan penyusunan program dan kegiatan yang hendak
dilaksanakan. Bila suatu organisasi tidak mempunyai suatu rancangan
kegiatan yang terprogram dan tersusun secara baik maka organisasi
tersebut dapat dikatakan tidak mempunyai daya gerak, sehingga
eksistensinya di tengah masyarakat tidak dapat dirasakan.
Suatu rancangan tidak dapat disusun secara sederhana tanpa
memperhatikan / mempertimbangkan dalam segi kondisional organisasi.
Tujuan yang hendak dicapai dari suatu organisasi, juga kompetensi
5 Farida Farichah, dkk, Keputusan-keputusan Kongres XVII IPNU dan XVI IPPNU
Palembang,Jakarta Pusat, 2013, hlm. 29.
25
ataupun daya organisasi. Penyusunan rancangan kegiatan dilaksanakan
secara musyawarah dari hasil pemikiran anggotanya yang ditampung dan
dikaji lebih lanjut sebab suatu organisasi merupakan bagian besar dari
kumpulan orang-perorang.
Kegiatan kelompok organisasi merupakan tempat berhimpunnya
kegiatan orang-perorang, karena kegiatan kelompok merupakan pikiran
orang banyak besar kemungkinan adanya perluasan organisasi sebagai
kegiatan yang telah berkembang dapat tertampung organisasi yang mereka
kelola.
Kegiatan atau program kerja suatu organisasi bersifat universal bagi
seluruh anggota organisasi. Segala kegiatan yang dilaksanakan organisasi
didukung penuh oleh personal-personal anggotanya. Hidup dan
bergeraknya organisasi adalah berasal dari anggota atau orang yang ada
dalam organisasi itu baik secara pribadi ataupun kelompok. Bentuk
organisasi seharusnya memberikan suatu kerangka kerja yang
berkelanjutan.
IPNU-IPPNU sebagai bagian dari organisasi Nahdlatul Ulama yang
memegang amanat untuk melakukan proses regenerasi melalui kaderisasi
dan ideologisasi pelajar mempunyai tugas yang cukup berat, yang harus
berkelanjutan. Khittah IPNU-IPPNU kembali ke pelajar memuat
segmentasi kaderisasi lebih fokus dan terarah bidang garapannya. IPNU-
IPPNU sebenarnya merupakan organisasi yang potensial jika dilihat dari
26
kuantitas anggota, struktur organisasi yang mapan dari pusat, profinsi,
Kabupaten/ Kota, Kecamatan, Desa dan Sekolah/Komisarian. Di samping
itu, adanya dukungan dari birokrasi, Ulama/Kyai, sekolah dan pesantren
walaupun dukungan yang diberikan belum terasa maksimal.6
5. Program Kerja IPNU-IPPNU
IPNU-IPPNU sebagai wadah penghimpun, pembinaan dan sekaligus
aset pembangun generasi muda Nahdlatul Ulama memiliki kewajiban
untuk mewujudkan potensi dalam bentuk yang kongkrit. Oleh karena itu,
dalam menyusun program-program yang hendak dilaksanakan harusn
bertujuan mengarah pada peningkatan kualitas organisasi anggota serta
pengembangan partisipasi perjuangan Nahdlotul Ulama dalam
pembangunan bangsa.
Untuk mencapai tujuan organisasi, maka perumusan programnya pun
harus mendekati pada tujuan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu, agar
program dapat berjalan secara terarah dan berkesinambungan, maka
ditetapkan strategi program jangka panjang dan program jangka pendek.
Secara garus besar program jangka panjang IPNU-IPPNU antara lain:
1) Menumbuhkan kader-kader NU yang berwawasan intelektual tinggi
bersikap dan berperilaku dinamis, serta berakhlakul karimah.
2) Menumbuhkan kader-kader NU yang mampu memperjuangkan
tertanamnya Ahlussunnah Wal Jama‟ah di kalangan umat Islam
6 Konfercab XVIII Kabupaten Pekalongan, 2016, hlm.48.
27
Indonesia, sehingga dapat terwujud dalam prektek kehidupan sehari-
hari.
3) Meningkatkan wawasan kebangsaan dan komitmen ideology,
kepekaan sosial yang baik dan menciptakan generasi bangsa dan kader
pembangun.
Pelaksanaan program jangka panjang tersebut akan dapat dilaksanakan
dengan baik bila terlebih dahulu dilakukan penjabaran dam perumusan
program jangka pendek, yaitu dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan:
1) Membina dan mengembangkan organisasi dan anggota dengan
lebih meningkatkan peran organisasi melalui program-program
kaderisasi dan pengembangan anggota.
2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap NU dalam
perjuangan berkhidmat kepada agama, nusa dan bangsa.
3) Meningkatkan kemampuan untuk memahami ajaran-ajaran Islam
terutama paham Ahlussunnah Wal Jama‟ah untuk direfleksikan
dalam kehidupan bermasyarakat.
4) Meningkatkan pemahaman terhadap ideologi nasional pancasila,
baik secara konseptual, maupun opernasional dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun untuk menuju kepada tujuan seperti yang dirumuskan,
program-program yang dijabarkan dalam program jangka panjang
28
dan jangka pendek lebih rinci diuraikan dalam program-program
setiap bidangnya, antara lain7:
1. Bidang Organisasi
a. Target Program
Perwujudan konsolidasi organisasi IPNU-IPPNU
mencakup pemantapan structural dan wawasan anggota
serta mantapnya peran organisasi dalam perkembangan
ormas dan kepemudaan.
b. Bentuk Program
1. Meningkatkan dan mengembangkan struktur organisasi
dengan memanfaatkan komisariat diberbagai lembaga
pendidikan dan generasi muda muslim sebagai lahan
pengembangan kader
2. Meningkatkan kualitas manajemen organisasi IPNU-
IPPNU di semua tingkat structural dan membengun
komunikasi yang intensif baik secara internal maupun
eksternal dengan pemanfaatan media teknologi
informasi dan komunikasi yang ada
3. Menjalin komunikasi dan kerjasama kementrian yang
baik dengan lembaga badan otonom lain dalam
7 Konfercab XVIII Kabupaten Pekalongan, 2016, hlm 51-54.
29
naungan NU, perduli terhadap persoalan-persoalan
yang dihadapi organisasi
2. Bidang Kaderisasi
a. Target Program
Tersedinya kader IPNU-IPPNU militant yang memiliki
kemandirian: intektual, manajemen, dan material serta
memiliki kualitas spiritual, kreatifitas dan pengabdian
sebagai proses pengembangan kekuatan organisasi.
b. Bentuk Program
1. Meningkatkan potensi IPNU-IPPNU melalui jenjang
latihan yang sesuai dengan pedoman pengkaderan
2. Menyiapkan pemimpin yang mempunyai kemampuan
managerial dan konseptual
3. Mengaplikasikan system pengkaderan berjenjang yang
sesuai dengan standar organisasi
4. Mengembangkan bentuk-bentuk pelatiahan yang
mampu menunjang pemantapan ideology kader
5. Meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan formal
dan informal organisasi
6. Mengembangkan potensi kader dengan
penyelenggarakan berbagai pelatihan profesi.
3. Bidang Partisipasi
30
a. Target Program
Terbentuknya organisasi dan kader sebagai aset dalam
membangunberkelanjutan yang mampu berpartisipasi aktif
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
b. Bentuk Program
1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian sebagai
bentuk tanggungjawab warga Negara terhadap
persoalan-persoalan bangsa yang menyangkut
pendidikan, agama, sosial, budaya, dan pelestarian
lingkungan
2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap
masalah (HIV/ AIDS, NARKOBA) dan reproduksi
pelajar, dengan berbagai kegiatan yang mampu
mengedukasi remaja secara umum
3. Pengembangan lembaga crisis center sebagai wadah
partisipasi wadah partisipasi dan kepedulian IPNU-
IPPNU terhadap masalah bencana alam dan musibah.
4. Bidang Minat Bakat
a. Target Program
Terbentuknya organisasi yang mandiri dan
mengoptimalkan minat dan bakat kader pelajar dan santri.
b. Bentuk Program
31
1. Mengembangkan bakat dan minat kader diberbagai
bidang
2. Mengadakan pelatihanguna menggali bakat yang
dimiliki anggota.
6. Peranan IPNU-IPPNU
IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang berada di bawah naungan
jam‟iyyah Nahdlatul Ulama, mempunyai tujuan terbentuknya pelajar-
pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berbudaya,
berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab
atas tegak dan terlaksananya syari‟at Islam menurut faham ahlussunah wal
jamaah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Usaha-usaha yang dilakukan IPNU-IPPNU adalah:
a. Menghimpun dan membina remaja dalam satu wadah organisasi
IPNU-IPPNU
b. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus
perjuangan bangsa
c. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun
landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, guna terwujudnya khairo ummah
32
d. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan
pihak lain selama tidak merugikan organisasi.8
B. Akhlak Remaja
1. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
Menurut bahasa (etimologi) akhlak adalah bentuk jamak dari
khuluq (Khulukun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkahlaku,
atau tabiat. Akhalak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun,.
Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran betuk
lahiriah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh
tubuh.9
Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab yaitu
akhlaq, bentuk jamak dari khuluq atau al-khuluq, yang secara
etimologi berarti antara lain budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Dalam kepustakaan akhlak diartikan juga sikap yang
melahirkan perbuatan (perilaku, tingkah laku) mungkin baik, atau
mungkin buruk.10
8 Kongres XVII IPNU dan XVI IPPNU, Palembang 2012, hal. 75-76.
9 Yatim Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta, Amzah, 2007), hlm. 2-
3.
10 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Grafindo, 1998), cet II, hlm.
346.
33
Setelah mengetahui akhlak dilihat dari segi bahasa (etimologi),
selanjutnya akan diuraikan pengertian akhlak dilihat dari segi istilah
(terminologi), definisi akhlak dapat dilihat beberapa pendapat dari
pakar ilmu akhlak sebagai berikiut:11
Menurut Al-Qurtubi akhlak adalah perbuatan yang bersumber
dari manusia yang selalu dilakukan, maka itulah yang disebut akhlak,
karena perbuatan tersebut bersumber dari kejadiannya.
Menurut Muhammad bin „Ilan al-Sadiqi akhlak adalah suatu
pembawaan yang tertanam dalam diri yang dapat mendorong
(seseorang) berbuat baik dengan gampang.
Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah kondisi jiwa yang
selalu mendorong (manusia) berbuat sesuatu, tanpa ia memikirkan
(terlalu lama).
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jaziri akhlak adalah bentuk
kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan
perbuatan baik dan buruk, terpuji dab tercela.
Menurut Al-Ghozali akhlak adalah suatu sifat yang tertanam
dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang
gampang dilakukan tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih
11
H.Mahjudin, Akhlak Tasawuf II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), hlm. 1-2..
34
lama). Maka jika sifat tersebut dan norma agama, dinamakan akhlak
baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan buruk maka dinamika
akhlak.
Beberapa pengertian akhlak yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut terlihat berbeda, tetapi secara substansial tidak ada
pertentangan antara kelimanya. Oleh karena itu berdasarkan kelima
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah keadaan
jiwa yang mendorong timbulnya suatu perbuatan dengan mudah
karena dibiasakan sehingga tidak memerlukan pertimbangan dan
pemikiran terlebih dahulu.
b. Macam-macam Akhlak
Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu (1) Al-Akhlaqul Mahmudah
atau biasa di sebut Akhlaqul Karimah, (2) Al-Akhlaqul Madzmumah.
Sejumlah akhlak terpujin (akhlak mahmudah) yang harus ditanamkan
anak diri remaja antara lain:12
1. Shidiq
Shidiq artinya benar atau jujur, lawan dari dusta. Seorang
muslim dituntut selalu berada dalam keadaan lahir batin: benar hati,
benar perkataan, dan benar perbuatan. Antara hati dan perkataan harus
sama, tidak boleh berbeda, apalagi antara perkataan dan perbuatan.