6 BAB II II. Kajian Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang majelis ta’lim banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh: Nurelisa Syamsul Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam dengan judul “Eksistensi Majelis Taklim Annisa dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama pada Ibu Rumah Tangga. 1 Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efek diadakannya Majelis Ta’lim Annisa terhadap kesadaran para ibu rumah tangga di kota Ulidang. Selain itu juga untuk mengetahui kompenen pendukung dan penghambat majelis ta’lim tersebut untuk fokus kepada para ibu rumah tangga dalam penggunaan metodologi mental Bermacam-macam informasi menggunakan strategi untuk observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat beberapa kegiatan dalam Majelis Ta’lim Annisa dalam rangka memperkuat kewaspadaan para ibu rumah tangga, antara lain membaca Al-Qur’an bergiliran/tadarrus, sholat berjamaah, serta adanya persaingan ketat. Faktor pendukung 1 Nurelisa Syamsul,”Ekseistensi Majelis Taklim Anni’sa dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kecamatan Majene” ”Skripsi” Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin, Makassar, 2016.
17
Embed
BAB II II. Kajian Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
II. Kajian Pustaka
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang majelis ta’lim banyak dilakukan. Beberapa
penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh: Nurelisa Syamsul Jurusan Bimbingan
dan Penyuluhan Islam dengan judul “Eksistensi Majelis Taklim
Annisa dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama pada Ibu Rumah
Tangga.1 Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efek
diadakannya Majelis Ta’lim Annisa terhadap kesadaran para ibu
rumah tangga di kota Ulidang. Selain itu juga untuk mengetahui
kompenen pendukung dan penghambat majelis ta’lim tersebut untuk
fokus kepada para ibu rumah tangga dalam penggunaan metodologi
mental Bermacam-macam informasi menggunakan strategi untuk
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
disimpulkan bahwa terdapat beberapa kegiatan dalam Majelis Ta’lim
Annisa dalam rangka memperkuat kewaspadaan para ibu rumah
tangga, antara lain membaca Al-Qur’an bergiliran/tadarrus, sholat
berjamaah, serta adanya persaingan ketat. Faktor pendukung
1 Nurelisa Syamsul,”Ekseistensi Majelis Taklim Anni’sa dalam Meningkatkan Kesadaran
Beragama pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kecamatan
Majene” ”Skripsi” Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin, Makassar, 2016.
7
keberadaan majelis ta’lim ini adalah seratus persen penduduk di
Ulidang beragama Islam.
2. Penelitian oleh Salmia Divisi Pembinaan dan Pengembangan Islam
dengan judul "Bagian Dewan Ni'matullah Ta'lim Dalam Memberi
Arahan dan Pembinaan Islami untuk mengalahkan perilaku
kemerosotan remaja di Kota Tamangapa, Lokal Manggala, Kota
Makassar". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku
menyimpang para remaja di Tamangapa Makassar serta faktor yang
mempengaruhi hal tersebut. Selain itu penelitian ini juga bertujuan
mengetahui upaya Temu Ta’lim Ni’matullah dalam memberikan
arahan serta bimbingan kepada para remaja di Tamangapa dengan
pendekatan berupa arahan dan metodologi mental. Bermacam-macam
informasi menggunakan strategi untuk persepsi, pertemuan, dan
dokumentasi. Konsekuensi dari penyelidikan ini adalah jenis perilaku
aneh yang secara teratur dilakukan oleh orang-orang muda melalui
merokok, mengambil dan pertempuran sekolah menengah. Kenakalan
remaja di Tamangapa terjadi karena beberapa faktor, antara lain
keluarga, lingkungan, kontak sosial, dan media. Berbagai upaya
dilakukan oleh Maje;is Ta’lim Ni’matullah untuk mengatasi
kenakalan remaja di Tamangapa, antara lain membimbing para remaja
dengan materi keislaman, mengajarkan tata cara ibadah, dan
mengajarkan administrasi sosial.
2.2. TINJAUAN PUSTAKA
8
1. Tinjauan Tentang Peran Majelis Ta’lim
a. Pengertian peran
Membahas peran, tentu tidak bisa dipisahkan dari status
(kedudukan), meskipun keduanya luar biasa, mereka terpaut erat
satu sama lain, namun hubungannya sangat diartikulasikan.
Seperti yang tertulis dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), peran adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu peristiwa atau bagian yang
dimainkan seseorang dalam suatu peristiwa.2
Sedangkan menurut
Grass Mascan dan A.w. Mc. Eachern sebagaimana dikutip oleh
David Berry, peran adalah harapan yang tumpuannya dibebankan
kepada seseorang yang memiliki suatu kedudukan sosial tertentu.
Harapan tersebut merupakan konsekuensi dari adanya norma-
norma sosial. Karena itulah, adanya peran merupakan akibat dari
adanya norma sosial dalam masyarakat.3
Pengertian tersebut menunjukkan makna dari peran, yakni
suatu langkah yang dilakukan oleh seorang individu atau suatu
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka 2016), hlm. 1173 3 Suyono & Hariyanto, Implementasi Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2015), 106.
9
kelompok dalam kapasitasnya ketika menghadapi suatu peristiwa.
Peran juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas individu yang
mendukung keberlangsungan suatu kelompok tempat ia berada
yang disebabkan kedudukannya dalam kelompok tersebut.
Teori peran merupakan perpaduan berbagai macam teori
dari berbagai disiplin ilmu.4 Biddle dan Thomas
mengklasifikasikan istilah peran menjadi empat macam, yaitu:
a) Tiap-tiap individu yang ambil bagian dalam suatu interaksi.
b) Perilaku yang muncul dalam sebuah interaksi
c) Kedudukan masing-masing individu yang berperilaku
d) Kaitan antara orang dan perilaku5
b. Pengertian Majelis Ta’lim
Majelis ta'lim berasal dari dua kata, yaitu majelis dan
ta'līm. Dalam bahasa Arab kata majelis adalah tempat dan ta’lim
berarti mengajar.
Majelis Taklim is a non-formal educational institution that
acts as a place for education, training, and teaching and learning
4 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Social (Cet, 19; Jakarta: PT, Raja
activities to learn, explore, and understand Islamic religious
knowledge.6
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa majelis
dalah tempat untuk pembelajaran atau pendidikan agama Islam.7
Sedangkan kata ta’lim merupakan bahasa Arab yang memiliki
makna pengajaran.8 Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
istilah majelis diartikan sebagai pertemuan atau perkumpulan orang
banyak atau bangunan tempat orang berkumpul.9
Majelis taklim sebagai salah satu bentuk organisasi
dakwah tersebut juga sering disebut sebagai pusat pembelajaran
Islam (Islamic learning institution). Sebagai pusat pembelajaran
Islam, majelis taklim diakui telah menyumbangkan peran yang
amat besar dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan umat dan
bangsa, khususnya dalam pengajaran agama dan penguatan moral
bangsa. 10
Majelis ta'lim juga merupakan diskusi bagi perkumpulan
dakwah yang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hanya
saja istilah penamaannya tidak sama dengan istilah saat ini. Pada
masa Nabi Muhammad, muncul berbagai macam perkumpulan
yang mengkaji Islam dengan sengaja tanpa angsuran dengan
6 Baryanto Baryanto, Peranan Majelis Taklim Mardhotillah Dalam Internalisasi Nilai-
Nilai Keislaman, Vol 5, No 1 (2020).
Available online at http://dx.doi.org/10.29240/jf.v5i1.1502, tgl 16-06-2021, 22:02 WIB 7 Muhammad Syafii Antonio, Ensiklopedia Leadership dan Manajemen Muhammad
SAW: The Super Leader Super Manager, Cet. III, Jilid. 3, (Jakarta: Tazkia Publishing, 2012), hlm.
145. 8 Muhammad Syafii Antonio, Ensiklopedia Leadership..., hlm. 135.
9Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustaka, 2016), hlm. 615. 10
Nur Setiawati, Majlis Ta’lim dan Tantangan Pengembangan Dakwah Vol 13, No 1
(2012). Available online at https://doi.org/10.24252/jdt.v13i1.296, tgl 16-06-2021, 21:47 WIB