Top Banner
12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA-FATTAHU YA-ALIM) DAN KECERDASAN SPIRITUAL A. Zikir 1. Pengertian Zikir Zikir menurut bahasa, artinya mengingat atau menyebut. Sedangkan menurut istilah agama, zikir adalah menyebut atau mengucapkan asma Allah sambil mengagungkan dan mensucikan-Nya. 1 Sedangkan asal zikir adalah ash-shafa, artinya bersih dan hening, wadahnya adalah al-wafa, artinya menyempumakan. Dan syaratnya adalah al-hudhur artinya hadir hati sepenuhnya. Hamparanya adalah amal saleh. Dan khasiatnya adalah pembukaan dari tuhan Al-Aziz Ar-Rahim. 2 Kalau dalam pengertian ibadat, zikir berarti suatu amal yang disebut berzikir. Jadi zikir Allah atau Zikrullah, artinya ingat kepada allah atau menyebut Allah. 3 Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, kata zikir berasal dari bahasa Arab yaitu kata zikr makna asalnya antara lain, mengingat, menyebut, dan mengucapkan. 4 Dalam Ensiklopedi juga disebutkan bahwa zikir adalah menyebut, menuturkan, mengingat, mengerti, dan berbuat baik. Ucapan dengan lisan gerakan dengan tingkah laku, maupun gerakan hati yang sesuai dengan yang diajarkan islam dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. 5 Sementara itu ada ulama yang mengatakan bahwa zikir adalah berulang-ulang menyebut nama yang disebut (Allah) dengan hati dan lidah, baik menyebutnya dengan lafal jalalah, yaitu Allah, atau menyebut salah satu sifat-sifat keagungan-Nya, atau dengan mengingat para nabi dan 1 Idrus Alkaf, Mengobati Stres dengan Zikir dan Doa, Alina Press, Semarang, hlm. 36. 2 M. Zain Abdullah, Tasawuf dan Dzikir, Ramadhani, Solo, 1993, hlm. 55. 3 Ibid, hlm. 55. 4 Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam di Indonesia, Djambatan, Jakarta, 1992, hlm. 1008. 5 Dewan Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jilid V, Ihtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 1993, hlm. 235.
22

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

Feb 06, 2018

Download

Documents

lycong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

12

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA-FATTAHU YA-ALIM) DAN

KECERDASAN SPIRITUAL

A. Zikir

1. Pengertian Zikir

Zikir menurut bahasa, artinya mengingat atau menyebut. Sedangkan

menurut istilah agama, zikir adalah menyebut atau mengucapkan asma

Allah sambil mengagungkan dan mensucikan-Nya.1 Sedangkan asal zikir

adalah ash-shafa, artinya bersih dan hening, wadahnya adalah al-wafa,

artinya menyempumakan. Dan syaratnya adalah al-hudhur artinya hadir hati

sepenuhnya. Hamparanya adalah amal saleh. Dan khasiatnya adalah

pembukaan dari tuhan Al-Aziz Ar-Rahim.2 Kalau dalam pengertian ibadat,

zikir berarti suatu amal yang disebut berzikir. Jadi zikir Allah atau

Zikrullah, artinya ingat kepada allah atau menyebut Allah.3

Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, kata zikir berasal dari bahasa

Arab yaitu kata zikr makna asalnya antara lain, mengingat, menyebut, dan

mengucapkan.4 Dalam Ensiklopedi juga disebutkan bahwa zikir adalah

menyebut, menuturkan, mengingat, mengerti, dan berbuat baik. Ucapan dengan

lisan gerakan dengan tingkah laku, maupun gerakan hati yang sesuai dengan

yang diajarkan islam dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.5

Sementara itu ada ulama yang mengatakan bahwa zikir adalah

berulang-ulang menyebut nama yang disebut (Allah) dengan hati dan lidah,

baik menyebutnya dengan lafal jalalah, yaitu Allah, atau menyebut salah

satu sifat-sifat keagungan-Nya, atau dengan mengingat para nabi dan

1 Idrus Alkaf, Mengobati Stres dengan Zikir dan Doa, Alina Press, Semarang, hlm. 36. 2 M. Zain Abdullah, Tasawuf dan Dzikir, Ramadhani, Solo, 1993, hlm. 55. 3 Ibid, hlm. 55. 4 Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam di Indonesia, Djambatan,

Jakarta, 1992, hlm. 1008. 5 Dewan Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jilid V, Ihtiar Baru Van Hoeve, Jakarta,

1993, hlm. 235.

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

13

rasulnya, atau mengingat hamba-hamba Allah yang beroleh keridhaan dan

kemuliaan dari-Nya dengan suatu sebab, atau suatu amal perbuatan.

Amal perbuatan itu dapat berupa membaca firman Allah, hadits-

hadits Nabi, dan sebagainya yang ada kaitannya dengan ajaran agama

Allah dan Rasul-Nya. Dapat juga berupa ketekunan berzikir, baik zikir itu

berbentuk syair maupun berbentuk puji pujian yang diucapkan dengan irama

dan lagu. Selain itu zikir juga dapat berupa Muhadarah (diskusi tentang

agama Islam) dan dapat pula berupa penyampaian kisah-kisah yang bertema

kebenaran Allah, para Nabi dan Rasul-Nya.

Dengan demikian orang yang berbicara tentang kebenaran agama Allah

ia adalah orang yang berzikir. Orang-orang yang mengingatkan orang lain

tentang perintah dan larangan Allah, ia pun termasuk orang yang berzikir.

Terlebih lagi orang yang merenung (bertafakur) memikirkan keagungan dari

kebesaran Allah, kekuasaan-Nya, dan tanda-tanda yang membuktikan

kemahakuasaan-Nya, seperti langit dan bumi beserta segala isinya, dan benda-

benda cakrawala lainnya. Orang yang demikian itu juga termasuk orang yang

berzikir. Begitu pula orang yang patuh menjalankan perintah Allah dan

menjauhi larangannya. Mereka semua adalah orang-orang yang berzikir, yakni

orang-orang yang senantiasa ingat kepada Allah Swt. Dan banyak lagi

batasan-batasan yang diberikan oleh ulama' sufi tentang zikir ini, sesuai

dengan pemahaman dan musyahadah nya masing-masing. 6

Di dalam Al Quran tidak sedikit ayat-ayat yang menyuruh kita

mengingat Allah atau menganjurkan orang berzikir, dan menyatakan

keutamaan zikir Allah. Demikian pula hadits Nabi, atsar sahabat dan tabi'in

banyak sekali yang menyebutkan fadhilat zikir, seperti dalam Al-Qur’an surat

Al-Jumu 'ah: 10:

6 Idrus Alkaf, Op.Cit., hlm. 37.

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

14

لكما لعكثري وا اللهاذكرونوفلح10 ﴿ت﴾ Artinya: "Dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu mendapat,

kemenangan'.

Ayat ini jelas memerintahkan kepada orang-orang yang beriman

(mukmin) pria dan wanita, supaya berzikir mengingat Allah banyak-banyak

setiap waktu. Dan diperintahkan pula banyak-banyak membaca tasbih

(Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), dan takbir (Allahu Akbar) diwaktu pagi

dan petang.7

Dalam dunia tasawuf zikir mempunyai kedudukan yang penting

dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Menurut Muhammad Lukman

Hakim yang dikutip oleh Solichin, zikir kepada Allah menempati posisi

sentral amaliah jiwa hamba Allah yang beriman, karena zikrullah adalah

keseluruhan getaran hidup yang digerakkan oleh qolbu dalam totalitas ilahi.

Totalitas inilah yang kemudian mempengaruhi aktivitas, gerak gerik,

kediaman, serta kontemplasi seorang hamba, dan saat-saat hamba tersebut

istirahat dalam tidurnya. Karena totalitas inilah, kaum sufi memandang

bahwa zikir mempunyai peranan penting dalam upaya mengobati penyakit

rohani manusia.8

Termasuk dalam pengertian zikir ialah doa, membaca Al-Qur'an,

tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, dan lain-lain. Ada zikir yang

menyatu dengan ibadah lainnya seperti salat, thawaf, sa 'i, wukuf, dan lain-

lain. Ada pula zikir yang dilakukan tersendiri dan diucapkan pada saat tertentu

atau pada setiap saat. Juga ada zikir yang jumlahnya tidak ditentukan oleh

syara dan ada juga zikir yang jumlahnya ditentukan oleh syara, baik

dengan pernyataan Nabi Saw. Maupun dengan contoh amalan beliau.

Zikir dalam pengertian ingatan atau mengingat Allah hendaknya

dilakukan pada setiap saat. Artinya, kegiatan apapun yang dilakukan oleh

seorang muslim dimanapun ia berada, hendaknya senantiasa mengingat

7 M. Zain Abdullah, Op.Cit., hlm. 56. 8 M. Solihin, Terapi Sufistik: Penyembuhan Penyakit Kejiwaan Perspektif Tasawuf,

Pustaka Setia, Bandung, 2004, hlm. 82.

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

15

Allah, sehingga melahirkan cinta beramal saleh kepada Allah dan malu

berbuat dosa dan maksiat kepada-Nya. Zikir dalam arti menyebut nama Allah

yang diamalkan secara rutin, biasanya disebut wirid atau jamaknya disebut

aurat. Zikir dalam menyebut nama Allah ini termasuk ibadah mahdhah, yaitu

ibadah langsung kepada Allah Swt. Sebagai ibadah mahdhah, zikir jenis ini

terikat dengan norma-norma ibadah langsung kepada Allah, yaitu mesti ma

'syur dalam arti ada contoh atau ada izin dari Rasul Saw. Artinya zikir jenis

ini tidak boleh dikarang oleh seseorang. Zikir hanyalah dengan mengingat

atau menyebut nama Allah atau nama-nama Allah atau kalamullah, Al-

Qur'an. Tidak dengan menyebut nama seseorang atau sesuatu, selain Allah

dan selain kalamullah.9

Secara umum terjemahan istilah "zikir" yang terpopuler adalah

"ingatan" dan "sebutan". Kedua terjemahan ini diarahkan pada satu sumber

dari segala sumber nama yakni pemilik nama-nama Agung (Al Asma Al

Husna), yakni Allah Swt. Ini nama-nama suci yang berhak disebut oleh

semua ciptaan Allah khususnya manusia. Mengapa sosok manusia menjadi

sesuatu yang dekat dalam hal ini. Hal ini dikarenakan manusia adalah sosok

abdun yang sadar bertuhan dan mengakui kebenaran posisi dirinya sebagai

pelayan Allah. Setiap abdun akan menyadari dirinya berkewajiban mengabdi

padanya. Start beribadah secara esensi sudah melekat pada diri tiap abdun

sehingga secara fitrah adalah bertuhan dan merindukan untuk selalu

kembali padanya melalui mengejar dan mendengar setiap jalan yang

menjelaskan kedekatan dan kembali kepada Allah Swt. Kebahagiaan adalah

bersamanya. Dari sini, secara otomatis Allah-lah sebagai satu satunya

sumber ingatan dan sebutan yang selalu hidup dalam hati para abdun. Jadi

zikir merupakan satu istilah yang tidak pasif dan selalu on (hidup) lewat

penyebutan-penyebutan, baik dengan jahr ataupun ghairu jahr dalam tiap-

tiap qolbun hamba Allah. Satu kelebihan yang didapatkan oleh zakir

adalah dengan dibukanya pintu untuk bersepi-sepi dan menyendiri di tempat

9 Ibid, hlm. 86.

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

16

yang sunyi dari suara dan gerakan.10

Dalam Islam zikir selain untuk mendatangkan ketenangan dan

ketentraman hati, zikir juga merupakan jalan atau alat satu satunya yang

dapat mengantarkan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Menurut sebagian ulama bahwa seseorang tidak akan bisa sampai pada

hadirat Allah apabila orang tersebut tidak terus menerus mengingat-Nya

(berzikir), oleh karena itu zikir merupakan ungkapan yang diamalkan dengan

terus menerus dan berulang kali dengan menyebut nama-nama Allah.11

2. Macam-Macam Zikir

Dalam Tafsir Al Misbah dijelaskan sebagaimana dalam Al-Qur’an

bahwa zikir digolongkan kedalam empat bentuk, yaitu dengan lidah

melalui ucapan, dengan anggota tubuh melalui pengamalan, dengan pikiran

melalui perenungan yang mengantar kepada pengetahuan, serta dengan hati

melalui kesadaran akan kebesaran-Nya yang menghasilkan emosi keagamaan

dan keyakinan yang benar. Zikir tersebut yang pada akhirnya harus dapat

menghasilkan amal kebajikan.12

Sementara itu ada berbagai pembagian zikir yang diuraikan dalam

berbagai kriteria, seperti halnya Arifin Ilham dalam buku Al Kumayyi

yang mengklasifikasikan zikir dalam empat macam, antara lain;

a. Zikir Qalbiyah

Zikir Qalbiyah (zikir hati), yakni merasakan kehadiran Allah. Menurut

Arifin Ilham seseorang yang akan melakukan suatu tindakan atau

perbuatan, selalu tertanam dalam hatinya bahwa Allah senantiasa

bersamanya. Sadar bahwa Allah selalu melihatnya. Dia Maha Melihat,

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

10 Pernyataan tersebut merupakan argumentasi dari Ibnu Qayyim dikutip oleh Muhammad

Soleh, Tahajjud: Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, cet. 1, Forum Studi HIMANDA dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hlm. 113.

11 TB. Aca Hasan Sadzali, Arifin Ilham Dai Kota Penabur Kedamaian Jiwa, Hikmah, Jakarta, 2005, hlm. 60.

12 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, volume I: Pesan dan Keserasian al-Qur'an, Lentera Hati, Jakarta, 200, hlm. 48.

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

17

لا يعزب عنه مثقال ذرة في السماوات ولا في الأرض Artinya: "Tidak ada yang bersembunyi dari pengetahuan-Nya,

seberat atom pun yang di langit maupun di bumi (QS. Saba; [34]: 3).

Zikir Qdlbiyah lazim disebut ihsan.13

b. Zikir Aqliyah

Zikir Aqliyah, istilah ini dirujuk oleh Arifin Ilham dari firman Allah: إن في خلق السماوات والأرض واختلاف الليل والنهار لآيات لأولي الألباب

م ويتفكرون في خلق ﴾ الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبه190﴿ ﴾191السماوات والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار ﴿

Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. [Yaitu] orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka" (QS. Ali Imran [3]; 190-191).

Dari firman tersebut dijelaskan bahwa Zikir Aqliyah yaitu

kemampuan menangkap bahasa Allah dibalik setiap gerak alam ini.

Menyadari bahwa semua gerak alam, Allah-lah yang menjadi sumber

gerak dan menggerakkannya.14

c. Zikir Lisan

Zikir Lisan adalah buah dari zikir hati dan akal. Setelah melakukan

zikir hati dan akal, barulah lisan berfungsi untuk senantiasa berzikir,

memahasucikan dan mengagungkan Allah Swt. Selanjutnya lisan berdoa

dan berkata-kata dengan benar, jujur, baik dan bermanfaat. Dengan

kata lain, Zikir Lisan ini merupakan ekspresi riil dari zikir qalbiyah dan

aqliyah.15

13 Sulaiman Al-Kumayyi, Menuju Hidup Sukses Kontribusi Spiritual- Intelektual AA Gym

dan Arifin Ilham, Pustaka Nuun, Semarang, 2005, hlm. 153. 14 Ibid, hlm. 158. 15 Ibid, hlm. 161.

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

18

d. Zikir Amaliyah: Taqwa sebagai puncak zikir

Puncak atau tujuan akhir dari zikir adalah Zikir Amaliyah. Zikir ini

secara singkat termanifestasi dalam kata taqwa, yang sekaligus menjadi

akhlak yang mulia. Karena ditambahkan Arifin Ilham, dalam pandangan

Allah hamba yang terbaik adalah hamba yang bertaqwa kepada-Nya.

Sesuai janji Allah: أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن يا

﴿ بريخ ليمع إن الله قاكمالله أت دعن كمم13أكر﴾ Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-Hujarat [49]: 13).

buah dari ketaqwaan itu, seseorang akan memperoleh tiga hal penting dari

Allah. Pertama, ia akan diberi furqan (kemampuan untuk

membedakan). Kedua, Allah akan memberikan limpahan cahaya (nur) dan

ampunan atas dosa-dosa yang telah lampau. Dan Ketiga, Allah akan

memberikan petunjuk jalan yang benar dan terbaik sebagai jalan keluar

dari berbagai tantangan dan masalah kehidupan. Berikutnya Allah akan

memberi rezeki berlimpah yang datangnya tak disangka-sangka.16

Dengan demikian dapat disimpulkan disini, bahwa zikir yang

dikemukakan Arifin Ilham berpuncak pada taqwa dan taqwa itu akan

mengarahkan manusia untuk menemukan makna hidup yang sesungguhnya

(the real meaning of life), (lihat diagram 1).17

16 Sulaiman Al Kumayyi, Op.Cit., hlm. 164. 17 Ibid, hlm. 165.

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

19

Takwa Menemukan Makna Hidup

3. Manfaat Zikir

Dalam penjelasan mengenai manfaat zikir, bahwa intinya adalah

semua zikir dapat dirasakan oleh hati manusia dan didengarkan oleh malaikat

hafazah (Malaikat yang bertugas menjaga manusia). Sedangkan manfaat

zikir sendiri sungguh tidak sedikit, tak ada jalan untuk membatasinya. Antara

lain:

1. Mematahkan rongrongan setan.

2. Mendatangkan keridhaan Allah.

3. Menghilangkan kesedihan dan kesusahan.

4. Mendatangkan kegembiraan dan keceriaan.

5. Menguatkan hati dan badan.

6. Membangkitkan hati dan perasaan.

7. Mendatangkan rezeki dan memudahkannya.18

Secara ilmiah diterangkan Dadang Hawari yang dikutip oleh Al

Kumayyi bahwa pelaksanaan zikir, langsung atau tidak langsung memberi

pengaruh yang luar biasa pada percepatan penyembuhan penyakit mental

dan fisik, Dadang Hawari menyatakan bahwa dipandang dari sudut

18 Idrus Alkaf, Op.Cit., hlm. 45.

Dzikir Lisan Dzikir Aqliyah

Dzikir Qalbiyah

Dzikir Amaliyah

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

20

kesehatan jiwa zikir dan doa mengandung unsur psikoterapeutik yang

mendalam. Menurutnya, zikir mengandung kekuatan-kekuatan spiritual/

kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme (harapan

kesembuhan).19

Sedangkan dalam pembentukan pribadi zikir memiliki peran yang

sangat penting, bahwa zikir sebanyak-banyaknya dapat menghilangkan

kemunafikan, karena orang munafik adalah sangat sedikit zikirnya kepada

Allah, dan munafik setara dengan orang yang memiliki kepribadian ganda

yang dalam istilah psikologi disebut dengan Split Personality dan merujuk

dengan apa yang disebut kepribadian rangkap (Multiple Personality) maka,

salah satu tujuan zikir adalah untuk menghilangkan Multiple Personality,

yang dalam bahasa agama istilah psikologis ini setara dengan munafik,20

Melalui zikir yang istiqomah mampu membentuk pribadi yang integralistik

sehingga dalam diri zakir terdapat furqan.21

Selain itu zikir dapat mendorong kita untuk mencapai kemajuan

dan kemenangan secara terus menerus ketika kita beristirahat atau

dimanapun kita beraktivitas, serta ketika kita dalam keadaan apapun. Pendek

kata tidak ada suatu apapun yang menyebabkan kita mencapai kemajuan dan

kemenangan secara terus menerus kecuali dengan zikir.22

4. Asmaul Husna (Ya-Fattahu Ya-Alim)

Asmaul Husna berasal dari kata istmun yang berarti nama.

Sedangkan Husna merupakan wazan dari hasan, yahsan, hasanan, yang

berarti baik atau bagus.23 Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang

baik dan indah yang ditujukan kepada Allah secara langsung sebagaimana

19 Sulaiman Al Kumayyi, Op.Cit., hlm. 168. 20 Hanya kelihatannya saja percaya, suci, setia, dan sebagainya, tetapi sebenarnya tidak,

Dewi S. Baratha, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bintang Terang 99, Surabaya, 1995, hlm. 271. 21 Pembatas atau Pembeda, pembeda antara perbuatan baik dan benar, selengkapnya, lihat

Sulaiman Al Kumayyi, Ibid, hlm. 176. 22 Muhyammad Al-Fateh, Rahasia dan Keutamaan Zikir, Listas Pustaka, Jakarta, 2002,

hlm. 84. 23 H. Mahfud Yunus, Kamus Arab Indonesia, yayasan Penyelenggara dan Penerjemah al-

Qur’an, Jakarta, 1989, hlm. 103.

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

21

yang ada dalam Al-Qur’an.24 Dengan demikian zikir Asmaul Husna yaitu

menyebut atau mengingat nama-nama Allah yang sempurna sebagaimana yang

termuat atau yang ada dalam Al-Qur’an yang pada intinya dapat dikaitkan

dengan seruan berdoa atau ibadah. 25

Demikian pula apabila seseorang mempunyai keinginan dan

pengharapan atas segala hajat yang ingin dikabulkan oleh Allah, alangkah

tepat apabila memohon kepada Allah dengan menyebut Asma' Allah

dengan menyesuaikan sifat yang disandang Allah Swt. Dengan menyebut

sifat (asma') yang sesuai bukan saja menjadi penyebab dikabulkannya setiap

doa yang dipanjatkan, tetapi juga akan memberi ketenangan, kecerdasan

mental-spiritual, dan optimisme dalam jiwa pemohon, karena permohonan

itu lahir dari keyakinan bahwa ia bermohon kepada Allah yang memiliki apa

yang dikehendakinya. Dalam berdoa dengan asma'-asma' Allah hendaknya

seseorang menyadari dua hal pokok, pertama kebesaran dan keagungan

Allah dan kedua kelemahan diri dan pengharapan kebutuhan kepada-Nya,

disinilah kunci atau letak keberhasilan suatu doa (permohonan kepada Allah).26

Selain itu zikir dengan mengingat asma-asma Allah dapat membersihkan

pikiran secara psikologis. Ada macam-macam bentuk zikir untuk jenis

penyakit, orang, keadaan, waktu, dan kondisi yang berbeda-beda..27

Sebagai sarana untuk sampai kepada konsentrasi tunggal,

penyebutan sifat-sifat Allah adalah penting. Sifat-sifat seperti ar Rahman

(Penyayang), ash Shabur (Sabar), al Khalik (Pencipta), ar Razaq (Pemberi

Rizki), alLathif (Maha Hal us), al Wadud (Cinta), as Salam (Damai), dan

seterusnya, secara berulang-ulang disebut dan diseru, sesuai dengan

kebutuhan dan keadaan seseorang. Kata Allah yang menunjukkan esensi

realitas juga sering disebut-sebut. Kedua sifat, yang hidup dan yang abadi

24 Tim penyusun IAIN Syarif Hidayatullah, Op.Cit., hlm. 129. 25 M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi: Asama’ul Husna dalam Perspektif al-

Qur’an, Lentera Hati, Jakarta, hlm. xxxiv. 26 Ibid, hlm. xxxviii. 27 Syeikh Fadullah Haeri, Belajar Mudah Tasawuf, cet. 3, Penerbit Lentera, Jakarta, 2000,

hlm. 77.

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

22

(al Hayyu al Qayyum)28, serta al Fattahu al 'Alim (yang membuka yang

mengetahui).

a. Al-Fattah

Asma Allah Al Fattah terambil dari kata fataha yang dasarnya bermakna

antonim tertutup, karena itu ia biasa diartikan membuka. Makna kata ini

kemudian berkembang menjadi kemenangan, karena dalam kemenangan

tersirat sesuatu yang diperjuangkan menghadapi sesuatu yang dihalangi

dan ditutup. Pengertian tersebut sesuai dengan firman Allah:

حالفتالله و رصاء ن1{إذا ج{ Artinya: “Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”

(QS. Al-Nashr [110]; I).29

Allah sebagai Al-Fattah adalah dia yang membukakan dari hamba-

hamba-Nya segala apa yang tertutup menyangkut sebab-sebab perolehan

yang mereka harapkan. Bagi orang yang benar-benar ingin

membersihkan hatinya dari khayalan, kejahatan, egoisme, amarah, dan

kotoran yang lain, disarankan agar setelah salat subuh, menekankan

tangannya diatas hatinya seraya membaca al-Fattah sebanyak tujuh puluh

kali.30 Untuk mencapai kemakrifatan yang sempurna. 31

b. Al-'Alim

Kata 'Alim terambil dari akar kata 'Ilm yang menurut ahli-ahli bahasa

berarti menjangkau sesuatu dengan keadaan yang sebenarnya. Allah Swt.

dinamai 'Alim karena pengetahuan-Nya yang amat jelas sehingga

terungkap baginya hal-hal yang sekecil apa pun.32 Dia mengetahui apa

yang telah terjadi, dan yang akan terjadi sejak awal hingga akhir. Semua

28 Ibid, hlm. 78. 29 Sulaiman Al Kumayyi, 99Q Kecerdasan 99, Cara Meraih Ketenangan dan

Kemenangan hidup Lewat Penerapan 99 Nama Allah, Hikmah, cet. 1, Bandung, 2003, hlm. 158. 30 Syeikh Tosun Bayrak al-jerahi, Asma’ul Husna Makna dan Khasiat, Serambi Ilmu

Semesta, Jakarta, 2005, hlm. 73. 31 Sulaiman Al-Kumayyi, Op.Cit., hlm. 164. 32 Ibid, hlm. 166.

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

23

eksistensi segala zaman berada dalam pengetahuan Al Alim. Sebagai

pencapaian ilmu makrifat yang sempurna.33 Jika seseorang membaca Ya

'Alim sebanyak seratus kali setelah mengerjakan salat maka dia akan

memperoleh kemampuan untuk melihat hal-hal tertentu yang luput dari

perhatian orang.34

Perlu diketahui bahwa pada saat berzikir maka kekuatan sadar dan

bawah sadar akan mengadakan kontak langsung (direct contact) dan menata

kerelaksasian dalam diri zakir kemudian terus menyambung ke hati dan

membentuk kemanusiaanya. Tarikan berzikir tidak hanya sebagai hidayah

tapi juga hati yang mendengar suara kebenaran yang bila dikerjakan maka ia

mampu bersama dengan tentramnya dan bersama yang dizikirkannya. Hal

senada kadang diistilahkan dengan meditasi (dihtar khazanah Islam}. Namun

demikian meditasi pun menjadi dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat

sebagai peristilahan yang general. Zikir adalah kecerdasan melawan

ketidaksadaran. Zikir secara praktis adalah tingkah laku lahiriah (behavior)

adapun secara teoritik zikir memiliki dimensi spiritual (jiwa) yang bertimbal

balik dengan aneka tingkah lahiriah.35

Jelas sudah bahwa zikir merupakan wujud dari kerja otak (brain

action) dengan daerah sasarannya adalah obyek fikiran yang hasilnya

dinamakan berfikir (ber-tafakkur). Hal ini pun seharmoni dengan tasawuf yang

tidak hanya mengajak pada penjelasan semata (explaining), tapi lebih pada

perencanaan kebenaran yang ditindaklanjuti dengan penelusuran jalan

menuju makna yang dalam paradigma modem dikenal dengan kecerdasan

spiritual (SQ). Inilah inti menuju kesinambungan pada sumber cahaya (nuurun

al-anwar), yakni Allah.36

33 Ibid, hlm. 177. 34 Syeikh Tosun Bayrak al-Jarahi, Op.Cit., hlm. 75. 35 Moh. Soleh, Op.Cit., hlm. 137. 36 Lynn Wilcox, Ilmu Jiwa Berjumpa Tasawuf: Sebuah Upaya Spiritualisasi Psikologi,

terj. I.G. Bagoes Oka, cet ke-1, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2003, hlm. 11.

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

24

B. Kecerdasan Spiritual

1. Pengertian SQ

Pada akhir abad ke 20, serangkaian data ilmiah terbaru

menunjukkan adanya kecerdasan jenis ketiga. Gambaran untuk kecerdasan

manusia dapat dilengkapi dengan perbincangan mengenai kecerdasan

spiritual (SQ). SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan

persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku

dan hidup kita dalam konteks makna yang luas dan kaya, serta kecerdasan

untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna

dibandingkan dengan orang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk

memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan

tertinggi manusia.37 Kecerdasan spiritual juga berarti kemampuan manusia

untuk dapat mengenal dan memahami diri manusia sepenuhnya sebagai

makhluk spiritual maupun sebagai bagian dari alam semesta. Dengan memiliki

kecerdasan spiritual berarti manusia memahami sepenuhnya makna dan

hakikat kehidupan yang dijalani. Pada intinya, SQ adalah kemampuan untuk

meraih nilai-nilai, pengalaman, dan kenikmatan spiritual dalam kehidupan.

Istilah SQ diperkenalkan oleh Danah Zohar dan lan Marshal melalui

riset yang sangat komprehensif, dan dibuktikan secara ilmiah dalam

pemaparannya tentang Spiritual Quotient, (The Ultimate Intelligence,

London, 2000). Kedua tokoh tersebut berpendapat bahwa SQ merupakan

Intelligence yang bias menampilkan sifat kreatif, memecahkan problem

makna, dan menempatkan tindakan bermakna, SQ hanya dimiliki oleh

manusia dan menjadi perangkat yang membedakan antara manusia dengan

makhluk lainnya.38

Pembuktian ilmiah tentang SQ oleh Danah Zohar dan lan Marshal

didasarkan pada hasil empat riset, yaitu; Pertama, riset ahli psikologi/

syaraf "Michael Persinger" pada awal tahun 1990 dan diperkuat dengan riset

37 Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir

Integralistik dalam Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Mizan, Bandung, cet. IV, 2001, hlm. 3-4. 38 Ahmad Najib Burhani, Sufisme Kota, Serambi, Jakarta, 2001, hlm. 113.

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

25

yang lebih mutakhir oleh ahli syaraf "V.S. Ramachandran" dan timnya pada

tahun 1997 dari California University yang menemukan eksistensi "God

Spot" dalam otak manusia sebagai pusat spiritual (spiritual center) yang

terletak diantara jaringan syaraf dan otak/ lobus temporal. Kedua, riset ahli

syaraf Austria, "Wolf Singer" pada tahun 1990 atas The Binding Problem

yang menunjukkan ada proses syaraf dalam otak manusia yang

terkonsentrasi pada usaha untuk mempersatukan dan member! makna dalam

pengalaman hidup manusia. Suatu jaringan syaraf yang secara literal

"mengikat" pengalaman manusia secara bersama untuk hidup lebih

bermakna.39 Ketiga, penelitian Rudolph L. pada pertengahan tahun 1990

sebagai pengembangan din penelitian Singer yaitu tentang kesadaran saat

terjaga dan saat tidur serta ikatan-ikatan peristiwa kognitis dalam otak telah

dapat ditingkatkan dengan teknologi MEG (Magneto-Encepalo-Graphie).

Keempat, neurolog biologi Harvard, Terrance Deacan, yang meneliti tentang

asal usul bahasa manusia. Deacan membuktikan bahwa bahasa merupakan

sesuatu yang unik pada manusia. Suatu aktivitas yang pada dasarnya bersifat

simbolik dan berpusat pada makna yang berkembang bersama dengan

perkembangan yang cepat dalam cuping depan otak.40

2. Substansi SQ (Spiritual Quotient)

a. Kecerdasan yang terpusat pada otak manusia

Bagi para psikolog modern barat, SQ tidak memiliki hubungan

dengan agama. Agama formal adalah wilayah aturan-aturan yang

mengatur jalan hidup manusia dan alam semesta, Agama membentuk

segalanya menjadi harmonis. Sementara SQ adalah milik diri manusia,

yang sekalipun tanpa agama ia tetap hidup di dalam diri setiap

manusia. Oleh sebab itu menurut mereka, mereka banyak orang yang

ateis dan humanis yang memiliki SQ lebih tinggi daripada orang yang

beragama. Sebaliknya banyak pula orang yang beragama yang taat

39 Ary Ginanjar Agustian, ESQ, the ESQ Way 165, 1 Ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun

Islam, Penerbit ARGA, Jakarta, 2005, hlm. xxvii. 40 Danah Zohar dan Ian Marshal, Op.Cit., hlm. 11.

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

26

tetapi memiliki SQ yang rendah. Jadi SQ tidak ada kaitannya sama sekali

dengan agama. Karena, pemaknaan hidup yang luhur tidak lagi dibawah

monopoli agama (formal). Seseorang bisa saja memiliki kecerdasan

spiritual yang tinggi walaupun ia adalah seorang ateis. Di sisi lain,

orang yang bertuhan (theist) tidak berbeda dengan orang ateis, selama

mereka mengembangkan suatu pemahaman yang mendalam dan intuitif

akan makna dan nilai, kesadaran hati nurani yang menghubungkan dirinya

dengan makna dan ruh esensial dibelakang semua agama besar dan

kesadaran makhluk. Sebab kesadaran spiritual tidak lagi ditandai dengan

menyebut atau menyatakan "saya menyembah Tuhan", melainkan dengan

cara menunjukkan kesadaran yang paling dalam tentang siapa diri kita

dan apa makna segala sesuatu bagi kita.41

Mereka melihat nilai-nilai spiritual tersebut dalam perspektif

budaya, bukan agama. Mereka terpesona dengan budaya spiritual dari

timur. Rasa dahaga dan kemiskinan akan makna hidup mendorong

dirinya untuk menyelami amanat tersebut dengan cara ikut aktif belajar

yoga, meditasi, dan menjadikan tokoh-tokoh dari timur sebagai sosok yang

paling pantas menjadi model atau tipe orang yang cerdas secara spiritual.42

Kecerdasan spiritual yang datang dari barat lebih menekankan

pada makna spiritual sebagai potensi yang khas di dalam jasad tanpa

mengkaitkannya secara jelas dengan kekuasaan dan kekuatan tuhan.

Mereka membedakan antara kecerdasan spiritual dengan pusat utamanya

pada kekuatan otak manusiawi (brain ware) dan karenanya dengan

sangat tegas mengatakan "spiritual is not a religion".43

Manusia dapat meningkatkan SQ dengan meningkatkan

penggunaan proses tersier psikologi manusia, yaitu kecenderungan

manusia untuk bertanya, mencari keterkaitan antara segala sesuatu,

untuk membawa ke permukaan asumsi-asumsi mengenai makna

41 Yunasril Ali, “Takziah al-Nafs” dalam Jurnal Khas Tasawuf, No. 09 tahun III, 2002, hlm. 15.

42 Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah, Gema Insani, Jakarta, 2001, hlm. 9. 43 Ibid, hlm. 9-10.

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

27

dibalik atau di dalam sesuatu, menjadi lebih suka merenung, sedikit

menjangkau di luar diri manusia, bertanggungjawab, lebih sadar diri,

lebih jujur terhadap diri sendiri, dan lebih pemberani. Tanda-tanda dari SQ

yang telah berkembang dengan baik meliputi hal-hal berikut:

1. Kemampuan bersikap fleksibel.

2. Tingkat kesadaran yang tinggi (memiliki jati diri)

3. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan

4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit

5. Kualitas hidup yang diilhami visi dan nilai-nilai.

6. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu

7. Kecenderungan nyata untuk bertanya mengapa?. Atau bagaimana

jika?. Untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar.

8. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal

(berpandangan holistik).

9. Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai "bidang

mandiri"

b. Menemukan Kebermaknaan Hidup

Manusia perlu menemukan eksistensinya yang akan

memberikan kepadanya apa yang disebut dengan makna hidup (the

meaning of life). Mencari makna hidup juga berarti usaha menemukan

pemecahan masalah (problem solving) atas setiap ketegangan

eksistensial. Persoalan makna hidup dan pemecahan kreatif ketegangan

eksistensial yang dihadapi seorang manusia pada hakikatnya adalah

sumber pertumbuhan dirinya yang akan memberikan kekuatan sebagai

manusia.44

44 Budi Munawar Rahmah, Psikologi Baru Mengenai Spritualitas Manusia Modern dalam

Ahmad Najib Burhani (ed), Manusia Modern Mendamba Allah, Renungan Tasawuf Positif, Hikmah, Jakarta, t.t., hlm. 154-155.

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

28

Kehendak hidup bermakna ini menjadi visi hidup alternatif

ditengah meluasnya problem-problem spiritual yang menjangkiti

manusia modem dewasa ini. Tanpa kebermaknaan hidup, manusia

hanya akan menemukan kegelisahan spiritual, problematika spiritual,

bahkan krisis spiritual.45 Usaha pencarian kebermaknaan hidup

merupakan esensi dari hidup. Kebermaknaan berarti sesuatu yang

memberikan makna secara mendalam.

Menurut Frankl bahwa kehendak untuk hidup bermakna (the will to

meaning) merupakan motivasi utama pada manusia untuk mencari,

menemukan, dan memenuhi tujuan dan arti hidupnya. Makna dan nilai itu

terdapat diluar diri manusia dan manusia memiliki kebebasan untuk

menerima atau menolaknya. Makna dan nilai adalah hal-hal yang harus

dicapai dan bukan suatu dorongan. Makna dan nilai tidak mendorong (to

push to drive) tapi seakan-akan menarik (to pull) dan menawarkan (to

over) kepada manusia untuk menemuinya.46

Logoterapi menunjukkan tiga bidang kegiatan dalam kehidupan ini

yang secara potensial mengandung nilai-nilai yang memungkinkan

seseorang manusia menemukan makna dan nilai hidupnya. Pertama, hal-

hal yang dapat diberikan oleh manusia kepada kehidupannya, dalam arti

berkarya atau berkreasi serta melaksanakan tugas hidup sebaik-baiknya.

Kedua, hal-hal yang bias diperoleh manusia dari kehidupannya. Yaitu

dengan usaha mengalami dan menghayati nilai-nilai yang ada dalam

kehidupan itu sendiri. Seperti kebenaran, keindahan, kebijakan, dan

mencintai serta mengasihi orang lain. Ketiga, menerima dengan penuh

ketabahan dan keberanian segala bentuk penderitaan yang tak mungkin

dielakkan lagi setelah segala upaya dan ikhtiar dikerahkan secara

maksimal. Ketiga hal ini juga sering disebut sebagai nilai-nilai kreatif

(creative values), nilai-nilai penghayatan (experiential values), nilai-nilai

45 Sukidi, Kecerdasan Spiritual, Gramedia, Jakarta, 2002, hlm. 7. 46 Hanna Djumhana Bastaman, “Dimensi Spiritual dalam Teori Psikologi Kontemporer

Logoterapi” Viktor E. Frankl dalam Ulumul Qur'an, No. 4, Vol. V, 1994, hlm. 15.

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

29

bersikap (attitudinal values).47

Ada lima teknik untuk mengungkapkan makna. Pertama, makna

dapat ditemukan ketika manusia menemukan dirinya sendiri (self

discovery). Kedua, makna muncul ketika manusia menentukan pilihan.

Hidup menjadi tanpa makna ketika manusia terjebak pada situasi

memilih dan dia sendiri tidak dapat memilih. Ketiga, makna hidup

akan ditemukan ketika merasa (dan dalam keadaan) dirinya istimewa,

unik, dan tidak tergantikan oleh orang lain. Keempat, makna hidup

terbersit dalam tanggung jawab. Kelima, makna hidup mencuat dalam

situasi transenden. Teknik kelima ini merupakan akumulasi dari empat

teknik diatas dan merupakan puncak dari terkuaknya makna hidup yang

akan mengantarkan manusia pada sebuah pengalaman spiritual.48

Gambaran mengenai hidup bermakna menunjukkan bahwa bila

makna hidup ditemukan dan tujuan hidup ditetapkan serta berhasil pula

direalisasikan maka kehidupan akan dirasakan berarti yang pada

gilirannya akan menimbulkan kebahagiaan. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kebahagiaan adalah akibat sampingan dari

keberhasilan seseorang dalam memenuhi arti hidupnya.49

3. Fungsi Kecerdasan Spiritual (SQ)

a. Kecerdasan Spiritual (SQ) Memfungsikan Berfikir Unitif

Dalam diri manusia terdapat tiga syaraf yang mempengaruhi

kinerja dirinya dalam berfikir. Ada pengorganisasian saraf yang

memungkinkan manusia untuk berpikir logis, rasional, dan kuat asas

yang sering disebut IQ. Jenis lain yang memungkinkan manusia berfikir

asosiatif yang terbentuk oleh kebiasaan dan membuat manusia mampu

mengenali pola-pola emosi disebut EQ. Sedangkan jenis ketiga adalah

SQ yang memungkinkan manusia untuk berfikir kreatif, berwawasan

luas, membuat dan bahkan mengubah aturan. Keberadaan SQ mampu

47 Ibid, hlm. 15. 48 Danah Zohar dan Ian Marshal, Op.Cit., hlm. xxiv. 49 Hanna Djumhana Bastaman, Op.Cit., hlm. 197.

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

30

membuat manusia untuk menata kembali dan mentransformasikan dua

jenis pemikiran yang sebelumnya (IQ dan EQ).50 Zohar berpendapat

bahwa pengenalan diri dan terutama kesadaran diri adalah kesadaran

internal otak. Terbentuknya kesadaran sejati manusia merupakan hasil

dari proses yang berlangsung di dalam otak manusia tanpa mendapat

pengaruh dari luar, termasuk panca indera dan dunia luar. Oleh karena

itu, spiritual intelligent adalah ultimate intelligent.51

Para ahli otak menemukan bahwa kecerdasan spiritual berakar

dalam otak manusia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak hanya

berpotensi pada kekuatan rasional dan emosional, sebagaimana yang

telah dikonsepkan oleh William Stem dan Daniel Goleman, melainkan

juga termaktub potensi spiritual dalam dirinya, tepatnya dalam otak.52

Kecerdasan unitif adalah fungsi intrinsic otak manusia. Menurut Danah

Zohar kecerdasan unitif dapat disebut sebagai kecerdasan spiritual yang

merupakan bawaan lahiriah manusia. Artinya kecerdasan tersebut akan

tetap ada sekalipun kecerdasan linear atau asosiatif tidak berkembang.53

Pada tahun 1990-an muncul data baru dan jurnal penelitian

sains, tentang sejauh mana pengaruh osilasi 40 Hz terhadap pemikiran

unitif. Sebuah teknologi baru yang diberi nama MEG (Magneto-

Encehephalo-Graphy) dikembangkan dan memungkinkan untuk

dilakukannya penelitian yang lebih seksama dan berskala lebih besar (di

seluruh bagian otak) terhadap osilasi 40 Hz,54 berikut peranannya dalam

kecerdasan manusia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya

sinkronisasi osilasi sel syaraf pada rentang Hz sebagai berikut:

o Mengentarai pemrosesan informasi sadar antara system saraf seri

50 Danah Zohar dan Ian Marshal, Op.Cit., hlm. 35. 51 Taufiq Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ: Antara Neurosains dan al-Qur'an, Mizan,

Bandung, cet. IV, 2004, hlm. 27. 52 Ibid, hlm. 27. 53 Ibid, hlm. 274-275. 54 Osilasi 40 Hz merupakan salah satu bukti penelitian yang memperkuat adanya potensi

spiritual dalam otak manusia. Ditemukan oleh Dennis Pare dan Rudholpo L. yang kemudian dikembangkan menjadi spiritual intelligence oleh Danah Zohar dan Ian Marshal.

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

31

parallel dalam otak.

o Kemungkinan besar merupakan basis syaraf (neural basis) bagi

kesadaran itu sendiri dan bagi seluruh pengalaman sadar, termasuk

persepsi akan benda, makna, dan kemampuan dalam membingkai

ulang pengalaman.

o Merupakan basis saraf bagi kesadaran unitif yang lebih tinggi yang

disebut SQ atau Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual).55

Osilasi 40 Hz dapat dikatakan sebagai aktifitas dasar saraf.

Sebagaimana jalur saraf linear atau seri yang memungkinkan adanya

kecerdasan rasional dan logis (IQ) serta jaringan saraf parallel yang

memungkinkan adanya pemrosesan data asosiatif di tingkat pra-sadar

(pre conscious] dan tak sadar (unconscious}, osilasi 40 Hz di seluruh

bagian otak memungkinkan manusia menempatkan pengalamannya dalam

kerangka yang lebih luas (SQ).56

b. Mengaktifkan "God Spot” Dalam Otak

Penelitian yang dilakukan U.S. Ramachandran,57 dan Peggy

Ann Wright,58 menunjukkan adanya gejala peningkatan aktifitas lobus

temporal ketika dihubungkan dengan nasihat-nasihat religius atau

bersifat spiritual. Pusat spiritual inilah yang disebut "God Spot". God Spot

menjadi lebih hidup ketika ia berfikir tentang sesuatu yang bersifat

religius atau berkaitan dengan Tuhan. la dapat memberi arti hidup dan

menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk mengabdi dan berkorban.

Penemuan "God Spot" pada otak manusia membuktikan bahwa

manusia senantiasa mencari nilai-nilai mulia (spiritualitas). Manusia

55 Danah Zohar dan Ian Marshal, Op.Cit., hlm. 53. 56 Ibid, hlm. 68. 57 Penelitian U.S. Ramachandran dilakukan pada tahun 1997 dengan menggunakan MEG

dan mendapatkan gejala yang sama antara penderita epilepsi dengan orang normal yang diberi nasihat religius sehingga ditarik kesimpulan bahwa “mungkin” ada mesin saraf di dalam lobus temporal (pada orang normal) yang memang dirancang untuk berhubungan dengan agama dan fenomena keyakinan agama mungkin sudah “terpati” di dalam otak manusia, Ibid, hlm. 81-82.

58 Peggy Ann meneliti tentang kaitan antara peningkatan aktivitas lobus temporal dengan pengalaman dukun. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tabuhan ritmis spiritual dapat mengaktifkan lobus temporal berikut area system limbie yang berkaitan dengannya. Ibid, hlm. 81.

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

32

adalah makhluk spiritual yang senantiasa merasa bahagia ketika

spiritualitasnya terpenuhi. Penemuan "God Spot" pada otak manusia

lebih meyakinkan pendapat ini karena manusia akan senantiasa

mencari Tuhan-nya, yaitu melalui sifat-sifat Tuhan yang selalu di idam-

idamkan manusia.59

Fungsi "God Spot" yaitu untuk mendorong dan menuntun

manusia untuk terus mencari makna hidup. Seseorang akan merasa

bermakna spiritual ketika ia berkata jujur, mengasihi, menolong, adil,

sabar, dan bersikap serta bertingkah laku mulia.60 God Spot pada

temporal lobus untuk kecerdasan spiritual (SQ) menjadikan manusia

memiliki logika yang rasional, dan suara hati sebagai pembimbing. Pada

dimensi spiritual, manusia diajari esensi nama-nama atau sifat-sifat Allah.

Hal ini dapat dirasakan berupa suara hati. 61

Untuk membersihkan belenggu-belenggu yang menutupi fitrah "God

Spot" dalam dirinya, maka manusia harus berusaha membuka belenggu hati tersebut

dengan membersihkan niat dan mensucikan hati. Hal itu dapat dilaksanakan

dengan berikhtiar dalam melakukan segala hal karena Allah semata sebagai

usaha preventif agar suhu "God Spot" tetap stabil. Dengan tawakkal dan

berusaha maka hati akan tetap utuh. Ridha dalam bekerja akan menjadikan jiwa

menjadi bersih. Dan terakhir dengan merasa melihat Allah atau merasa dilihat

Allah, dan senantiasa mendekatkan diri pada sifat-sifat-Nya. 62

59 Ary Ginanjar, Op.Cit., hlm. 99. 60 Ibid, hlm. 86. 61 Ibid, hlm. 98. 62 Ibid, hlm. 170.

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ZIKIR (YA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · Maupun dengan contoh amalan beliau. ... biasanya disebut wirid atau

33

C. Hipotesis

Berdasarkan teori yang dikemukakan sebelumnya maka disusun hipotesis

sebagai berikut:

1. Zikir (Ya Fattahu-Ya ‘Alim) berpengaruh positif terhadap Kecerdasan

Spiritual Siswa Muslim SMA 8 Semarang kelas X yang diberikan

perlakuan daripada kelompok yang tidak diberikan perlakuan sama sekali.

2. Kondisi Kecerdasan Spiritual Siswa Muslim Kelas X Lebih tinggi setelah

diberi perlakuan zikir Ya Fatahu Ya 'Alim.