Page 1
45
BAB II
GAMBARAN UMUM MENGENAI GLOBALISASI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN BODY IMAGE
Dengan adanya keberadaan globalisasi melalui media sosial memiliki
peran yang cukup berpengaruh karena media sosial dapat mempermudah
masyarakat untuk bersosialisasi dan berinteraksi serta juga mejadi tempat
penyebaran pemikiran-pemikiran yang dengan mudah dapat memengaruhi
perspektif dan sikap manusia. Salah satunya mengenai perkembangan body image
yang dari masa ke masa selalu berubah karena adanya globalisasi. Untuk
mempermudah analisa, dalam bab ini, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu
gambaran-gambaran umum mengenai globalisasi dan perkembangannya,
kemudian perkembangan body image serta gambaran umum kontes kecantikan
Miss Universe.
2.1 GLOBALISASI DAN PERKEMBANGANNYA
2.1.1 Globalisasi Budaya dan Perkembangannya
Globalisasi budaya selalu dikaitkan dengan dominasi negara-negara barat
yang lebih sering disebut dengan westernisasi. Terdapat kaitan yang erat antara
globalisasi dan westernisasi karena globalisasi sendiri merupakan proses atau
strategi negara-negara Barat untuk mengekspansi negara-negara lain termasuk
bidang kebudayaan, sehingga akan memungkinkan terjadinya homogenisasi
Page 2
46
budaya.1 Homogonesisasi budaya adalah proses untuk menyatukan atau
menyeragamkan sebuah budaya agar sama seperti budaya lain, sebagai contoh,
dari akhir perang dunia kedua, penggunaan bahasa didominasi Inggris dan juga
budaya Amerika.2
Amerika kemudian juga mulai datang menguasai benua Eropa dengan
membawa Coca-cola, musik jazz, dan film-film Hollywood. Amerika menjadi
begitu berkuasa hingga tahun 2000-an karena pada tahun tersebut banyak
masyarakat Eropa dan Asia masih berfokus pada pembangunan kembali pasca
perang dunia kedua. Artis-artis Amerika seperti Elvis Preasley, Frank Sinatra
memulai tren. Pada saat itu, hanya Inggris yang dapat mengimbangi Amerika,
dengan melalui The Beatles dan The Rolling Stones.3 Seiring dengan berjalannya
waktu, dengan adanya keberadaan globalisasi, maka tidak mengherankan jika saat
ini walaupun dinegara yang berbeda, kita dapat mendengarkan musik yang sama,
menonton film yang sama, mengenakan brand pakaian yang sama, dst.4
Seperti yang disinggung oleh penulis sebelumnya, globalisasi budaya
dapat berkembang dengan pesat juga tak terlepas dari globalisasi teknologi,
informasi, dan komunikasi. Jika pada tahun 1960-an, tidak ada penerbangan
transatlantik (melewati samudra atlantik) maka The Beatles dan The Rolling
1 Dinda Larasati, 2018, Globalisasi Budaya dan Identitas: Pengaruh dan Eksistensi Hallyu
(korean Wave) versus Westernisasi di Indonesia, Jurnal, dapat diakses di https://e-
journal.unair.ac.id/JHI/article/download/8749/5697 (01/03/2020, 20:55 WIB) 2 Peter Vanham, 2018, Here’s What Korean Boy Band Teach Us About Globalization 4.0, Artikel,
dapat diakses di https://www.weforum.org/agenda/2018/12/here-s-what-a-korean-boy-band-can-
teach-us-about-globalization/ (13/02/2020, 18:44 WIB) 3 Ibid.
4 Abderrahman Hassi dan Giovanni Storti, 2011, Globalization and Culture: The Three H
Scenarios, Artikel, dapat diakses di https://www.intechopen.com/books/globalization-approaches-
to-diversity/globalization-and-culture-the-three-h-scenarios (01/02/2020, 21:48 WIB)
Page 3
47
Stone tidak akan sampai ke Amerika. Jika saja pada tahun 1990-an dan 2000-an
tidak ada internet dan pasar global, maka penyebararan budaya korea pun tidak
akan secepat dan sepopuler ini.5
Hingga saat ini tak dapat kita sangkal bahwa budaya Amerika adalah
budaya global yang mendominasi. Dimulai dari film-film Hollywood (Titanic,
Avatar, dan Star Wars). Kemudian musisi Michael Jackson dan juga Madonna
yang berasal dari Amerika yang berhasil menyabet gelar The King and The Queen
of Pop. Dalam sisi kuliner pun, budaya makanan juga masih didominasi oleh
McDonalds, Coca-Cola, dan Starbucks, sehingga muncul istilah mcdonalisasi
ataupun Amerikanisasi.6
2.1.2 Dampak Globalisasi Budaya
Seperti yang sudah disinggung oleh penulis sebelumnya, bahwa
globalisasi membawa dampak positif sekaligus membawa dampak negatif, seperti
koin yang memiliki dua sisi yang tak terpisahkan. Maka dari itu untuk memahami
globalisasi budaya lebih dalam, maka petama-tama kita perlu memahami dampak
positif dari globalisasi budaya, yaitu sebagai berikut:
a) Masuknya Budaya Baru
Bayangkan jika kita masih hidup dengan budaya animisme ataupun
kanibalisme. Dengan adanya globalisasi budaya, maka manusia memiliki
kesempatan untuk meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial
budaya dan cara hidup yang baru, serta memungkinkan manusia untuk
5 Ibid.
6 Ibid.
Page 4
48
mendapatkan pola pikir yang baik, ilmu pengetahuan dan teknologi dari
negara lain. Setiap negara ataupun individu akan berusaha beradaptasi dengan
budaya-budaya baru agar mereka tetap bisa bertahan sehingga dapat
melanjutkan kehidupan serta dapat menghindari kehancuran.7
b) Meningkatkan Kualitas Wawasan mengenai Kebudayaan
Pada era globalisasi ini, manusia memiliki kesempatan untuk
meningkatkan wawasan manusia mengenai kebudayaan negara lain. Sebagai
contoh jika kita hendak berpergian ke Perancis, kita harus mengetahui
budaya-budaya orang Perancis, seperti selalu mengucapkan “Bonjour” untuk
menyapa orang-orang asing. Jika kita tidak mengetahui budaya-budaya
seperti itu maka kita akan kesulitan waktu bepergian. Begitu juga sebaliknya
ketika orang Perancis hendak berlibur ke Indonesia, maka mereka juga akan
mencari informasi mengenai kebudayaan Indonesia. Maka dari itu melalui
globalisasi budaya ini, manusia memiliki kesempatan untuk meningkatkan
wawasan mengenai budaya-budaya dari luar dan yang baik bisa kita
diterapkan.
Setelah mengetahui dampak positif dari globalisasi budaya, penulis juga
akan menguraikan dampak negatif apa saja yang dihasilkan oleh globalisasi
budaya. Mengutip pendapat Hennerz dalam Robby, Hennerz mendeskripsikan tiga
kemungkinan yang akan terjadi dari globalisasi budaya, yaitu:
7 Ibid.
Page 5
49
a) Kejenuhan
Globalisasi budaya akan mendorong masyarakat untuk saling
memahami masyarakat dengan ras dan etnik yang berbeda pada budaya yang
mengglobal.8 Dengan kedatangan budaya luar maka, secara perlahan
masyarakat akan jenuh dengan budaya asli mereka. Jika kejenuhan ini terus
berlanjut maka masyarakat akan meninggalkan budaya lokal.
b) Hilangnya Budaya Pribumi dan Menerima Kerusakan Budaya Barat
Proses ini dapat menciptakan budaya global baru (akulturasi) ataupun
yang berpotensi menghilangkan nilai-nilai dan praktik-praktik budaya
tradisional (asimilasi).9 Globalisasi juga memungkinkan individu dalam
proses pembelajarannya dapat mengadopsi nila-nilai Barat.10
Contoh budaya
berpakaian yang saat ini populer di Indonesia didominasi oleh budaya
pakaian barat, terkadang cara berpakaian dari barat ada yang tidak sesuai
dengan kebudayaan Indonesia.
c) Homogenitas global
Globalisasi dianggap bertanggung jawab terhadap identitas atau
budaya yang hilang dan kemudian membangun budaya dunia yang
dihomogenisasi.11
Budaya barat mendominasi dunia sehingga budaya barat
nantinya akan dijadikan tolak ukur dalam gaya hidup, nilai, dan norma di
seluruh negara.12
Sebagai contoh bahasa, sejak era globalisasi awal, pada
8 Robby Darwis Nasution, Loc., Cit.
9 Ibid.
10 Dinda Larasati, Loc., Cit.
11 Abderrahman Hassi dan Giovanni Storti, Loc., Cit.
12 Robby Darwis Nasution, Loc., Cit.
Page 6
50
abad ke-16, jumlah bahasa yang digunakan seluruh dunia terus menurun, dari
sekitar 14000-an menjadi kurang dari 7000-an. Pada tahun 2007, New Yorks
Times melaporkan setengah 7000-an bahasa tadi terancam kepunahan. 10
tahun kemudian, pada 2017, pada 2017, World Economic Forum menyatakan
hampir 1500-an bahasa hanya tersisa kurang 1000 penutur.13
b) Munculnya Budaya Individualisme
Tak dapat disangkal bahwa dengan keberadaan gadget dan internet
dapat memunculkan sikap individualisme kepada penggunanya.
“Mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat”, begitulah gambaran
kondisi saat ini. Manusia menjadi malas untuk berkomunikasi secara
langsung dengan orang-orang yang ada di dekat mereka karena asik
memainkan ponsel mereka.
2.1.3 Globalisasi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
Pada abad ke-21, dunia dihadapkan dengan pesatnya perkembangan
globalisasi. Perkembangan di bidang telekomunikasi dan teknologi menduduki
peringkat pertama dalam rangka ikut membawa perubahan pada keadaan sosial
masyarakat di dunia.14
Perkembangan di bidang komunikasi yang terjadi dengan
pesat disebut revolusi komunikasi oleh para ahli. Perkembangan ini juga didorong
oleh penemuan-penemuan dalam bidang teknologi, sehingga saat ini kita menjadi
13
Abderrahman Hassi dan Giovanni Storti, Loc., Cit. 14
Robby Darwis Nasution, 2017, Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi
terhadap Eksistensi Budaya Lokal, Jurnal, dapat diakses di
https://media.neliti.com/media/publications/123858-ID-none.pdf (01/02/2020, 23:10 WIB)
Page 7
51
mudah berkomunikasi dengan seseorang yang jauh dari kita.15
Revolusi dalam
bidang komunikasi juga terjadi pada teknologi komunikasi, yang maksudnya ialah
bagaimana teknologi digunakan manusia sebagai media dalam berkomunikasi.16
Globalisasi yang menghilangkan batasan geografis dapat mengancam
eksistensi budaya suatu bangsa karena budaya lain menjadi mudah masuk ke
suatu negara. Tak dapat dipungkiri jika penyebaran budaya menjadi pesat karena
ada perkembangan teknologi informasi, sehingga tak seperti dulu, penyebaran
budaya tidak perlu melalui migrasi, akan tetapi dapat melalui media massa
ataupun media sosial. Media menjadi senjata utama dalam penyebaran budaya
karena media berperan sebagai agen penyebaran informasi antara agen dan
konsumen. Media memiliki kedudukan yang kuat atau sangat berpengaruh dalam
mendistribusikan kebudayaan global. Ketika individu mengkonsumsi budaya
baru, maka besar kemungkinan individu tersebut akan mengalami perubahan gaya
hidup.17
2.1.4 Dampak Globalisasi Teknologi Dan Informasi
Banyak dampak yang dirasakan masyarakat pasca kedatangan globalisasi
teknologi, informasi, dan komunikasi. Setiap ada kemajuan maka akan selalu
mempengaruhi aspek ekonomi, politik dan yang lainnya. Perkembangan
Teknologi, Informasi, dan Komunikasi ini mendorong kita untuk memasuki era
pasca diindistri dimana kita harus selalu cermat dalam merespon perkembangan,
karena jika tidak bersikap selektif, perubahan ini akan membuat jurang perbedaan
15
Mohammad Zamroni, 2009, Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Dampaknya terhadap
Kehidupan, Jurnal, dapat diakses di https://media.neliti.com/media/publications/77248-ID-
perkembangan-teknologi-komunikasi-dan-da.pdf (02/03/2020, 20:30 WIB) 16
Ibid. 17
Dinda Larasati, Loc., Cit.
Page 8
52
yang semakin besar yang dapat menimbulkan konflik.18
Maka dari itu mari kita
melihat bagaimana dampak positif maupun negatif dari globalisasi teknologi,
informasi, dan komunikasi, berikut dampak positifnya:
a) Komunikasi Jarak Jauh menjadi Lebih Mudah
Berkat kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi, kita menjadi
tak perlu lagi mengirim surat yang membutuhkan waktu lama, kita menjadi
mudah berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh dari kita, dimanapun
dan kapanpun. Dampak tersebut juga tak terlepas dari kemajuan teknologi
dan juga jaringan internet yang menghubungkan satu individu dengan
individu lainnya. Kita menjadi bisa bertukar informasi, teks, gambar, telpon
atau bahkan panggilan video melalui e-mail ataupun aplikasi chatting
sehingga kita bisa bertatap muka tanpa harus bertemu langsung.
b) Kemajuan dalam Proses Jual Beli
Di era digital ini proses jual beli menjadi berkembang pesat, karena
adanya fitur-fitur baru yang ditawarkan oleh bank, seperti m-banking atau
internet banking, sehingga manusia dapat bertransaksi melalui perangkat
elektronik. Kemudian juga menjamurnya e-commerce yang dimana kita bisa
berbelanja melalui elektronik tanpa bersusah-susah payah ke pasar atau ke
pusat perbelanjaan.
18
Mohammad Zamroni, Loc., Cit.
Page 9
53
c) Kemajuan dalam Bidang Transportasi
Tak hanya itu, manfaat globalisasi juga merambah ke bidang
transportasi. Kemajuan dalam bidang transportasi yang saat ini memudahkan
kita untuk melakukan perjalanan ke tempat lain walaupun jaraknya jauh
sekali baik melalui transportasi darat, laut, maupun udara. Ada juga beberapa
fitur yang menawarkan kemudahan dalam memesan tiket perjalanan,
sehingga kita dapat membelinya secara online dan tidak perlu lagi mengantri
lama di loket.
d) Memudahkan Kita dalam Mengakses Informasi dari Internet
Dengan adanya keberadaan gadget yang disertai internet, manusia
menjadi mudah mengakses informasi apapun kapan saja dan di mana saja di
dunia maya. Manusia menjadi memiliki kesempatan untuk meningkatkan
pola pikir mereka, kemudian juga meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan ,
serta menumbuhkan sikap toleran antar umat beragama, dan masih banyak
lagi manfaat yang dirasakan manusia. Jika internet digunakan dengan baik
maka dapat memotivasi para pelajar untuk menambah wawasan serta
pegembangan kreativitas mereka.
e) Mempermudah Aktivitas Manusia dengan Mesin Canggih
Dengan banyaknya mesin canggih bermunculan maka akan
mempermudah aktivitas manusia. Dalam bidang industri keberadaan mesin
akan membantu meningkatkan produksi barang lebih cepat dan dengan biaya
yang lebih hemat. Ketika dulu kita hanya bisa menggunakan telpon rumah
Page 10
54
untuk menghubungi seseorang maka saat ini kita bisa menelpon orang
melalui handphone dan juga kita bisa membawa handphone tersebut kemana-
mana tak perlu harus ke wartel ataupun ke rumah dulu untuk menelpon
seseorang.19
Di atas merupakan penjelasan mengenai dampak positif dari globalisasi
teknologi, informasi dan komunikasi, berikut penjelasan mengenai dampak
negatifnya, yakni:
a) Tenaga Mesin akan Menggantikan Tenaga Manusia
Dengan banyaknya bermunculan mesin-mesin canggih, maka
berakibat dengan tergesernya tenaga manusia. Suatu saat bisa saja robot
menggantikan peran-peran manusia, sehingga manusia menjadi kesulitan
dalam mencari pekerjaan.
c) Kejahatan Dunia Maya Semakin Banyak
Kemajuan teknologi juga memicu terjadinya cybercrime (kejahatan
dunia maya). Orang-orang yang memiliki niatan jahat menjadi
menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk mencari keuntungan. Banyak
ragam cybercrime yang umum terjadi, namun yang biasanya terjadinya ialah
penipuan jual beli online, pencurian uang di rekening, pembajakan situs web,
pencurian data, transaksi narkoba, bahkan teknologi dapat digunakan sebagai
jaringan teroris.
19
Mengetahui Dampak Globalisasi di Bidang Teknologi, Artikel, dapat diakses di
https://www.baktikominfo.id/id/informasi/pengetahuan/mengetahui_dampak_globalisasi_di_bidan
g_teknologi-676 (01/03/2020, 21:43 WIB)
Page 11
55
a) Ketergantungan dengan Teknologi
Penulis menyebutkan sebelumnya bahwa teknologi memberikan kita
manfaat-manfaat yang banyak diberbagai aspek kehidupan, akan tetapi jika
digunakan secara berlebihan maka kita akan menjadi ketergantungan dengan
teknologi, contoh dalam penggunaan smartphone. Dengain fitur-fitur
cangihnya, manusia menjadi ketagihan dan lupa waktu ketika memainkanya,
sehingga bisa saja kita menjadi malas untuk berinteraksi secara langsung ke
orang-orang disekitar kita.
b) Masuknya Budaya-Budaya Baru
Budaya-budaya baru dari luar menjadi lebih mudah masuk ke sebuah
negara melalui kemajuan teknologi, seperti melalui televisi ataupun melalui
internet. Terkadang budaya baru yang masuk ada yang positif tapi ada pula
yang negatif yang tidak sesuai dengan budaya asli dari negara tersebut. Paling
umum yang terjadi ialah perubahan gaya busana.20
2.1.5 Media sosial sebagai New Media
Kita sebagai makhuk sosial, kita membutuhkan komunikasi dimana yang
menjadi sebuah sarana kita untuk menyampaikan atau menerima gagasan, ide,
pandangan, atau pendapat kepada manusia lain. Cara kita berkomunikasi dapat
kita lakukan baik secara langsung (bertatap muka) ataupun tidak langsung
20
Mengetahui Dampak Globalisasi di Bidang Teknologi, Artikel, dapat diakses di
https://www.baktikominfo.id/id/informasi/pengetahuan/mengetahui_dampak_globalisasi_di_bidan
g_teknologi-676 (01/03/2020, 23:36 WIB)
Page 12
56
(menggunakan media).21
Media komunikasi yang kita rasakan saat ini sudah
merupakan hasil revolusi yang menarik sekaligus menantang. Dikatakan menarik
karena media komunikasi mampu memberikan perubahan pada pola dan struktur
proses komunikasi pada saat ini serta dapat menembus batas ruang dan waktu,
sehingga kita tak perlu seperti dulu lagi yang harus ke wartel (warung telepon)
untuk menghubungi keluarga jauh. Lalu kemudian dikatakan menantang karena
dalam menggunakan media komunikasi saat ini kita bisa saja mendapatkan nilai
positif sekaligus nilai negatifnya sebagai akibat tidak selektif manusia dalam
menyaring nilai-nilai yang dibawa oleh media.22
Media komunikasi saat ini kita kenal dengan istilah media baru (new
media). Media baru ialah sebuah terminologi untuk menjelaskan keterikatan
antara teknologi komunikasi digital dengan internet, dimana semua komunikasi
digital saat ini diprogram untuk terhubung ke dalam jaringan.23
Masyarakat dapat
mengakses informasi dan dapat melakukan interaksi dengan pengguna lainnya
melalui media yang terkoneksi dengan jaringan internet.24
Secara sederhanyaa
media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan
komputer dan smartphone dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya
adalah web, blog, media online, dan media sosial.25
21
Yesi Puspita, 2015, Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi dan Transaksi
Pelacur Gay, Jurnal, dapat diakses di https://media.neliti.com/media/publications/222348-none-
4be0b507.pdf (08/04/2020, 00:53 WIB) 22
Ibid. 23
Agus Efendi, dkk., 2017, Analisis Pengaruh Penggunaan Media Baru terhadap Pola Interaksi
Sosial Anak di Kabupaten Sukoharjo, Jurnal, dapat diakses di
http://journals.ums.ac.id/index.php/humaniora/article/download/5188/3455 (08/04/2020, 01:06
WIB) 24
Yesi Puspita, Loc., Cit. 25
Ibid.
Page 13
57
Media sosial saat ini telah menjadi bagian paling penting di kehidupan
masyarakat, mulai dari berinteraksi, berbelanja, pendidikan, hingga alat bisnis.
Media sosial memiliki peran penting dalam mengubah gaya hidup orang. Media
sosial menjadi platform pilihan masyarakat untuk mendiskusikan masalah dan
pendapat mereka.26
2.1.6 Dampak dari Media Sosial
Secara tidak sadar, eksistensi dari media sosial saat ini membuat manusia
hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan nyata dan kehidupan maya
(cybercommunity). Kehidupan masyarakat nyata ialah kehidupan yang bisa kita
saksikan sebagaimana apa adanya melalui panca indra. Sedangkan, kehidupan
masyarakat maya artinya ialah kehidupan yang tidak bisa kita lihat secara
langsung dan tak dapat kita lihat melalui panca indra secara langsung, namun
mampu dirasakan sebagai sebuah realitas.27
Berikut keuntungan-keuntungan
utama dari media sosial adalah ialah
a) Sharing of Ideas, situs jejaring sosial memungkinkan para pengguna
untuk berbagi ide, gagasan, pendapat, kegiatan, acara, dan hobi, sehingga
memungkinkan jika akan terbentuk sebuah budaya baru melalui media
sosial;
b) Tools of Communication, jejaring sosial saat ini sangat menguntungkan
hubungan antara guru dan murid-murid serta pimpinan dan para
perkerjanya sebagai sarana komunikasi;
26
Shabnoor Siddiqui dan Tajinder Singh, 2016, Social Media: its Impact with Positive and
Negative Aspects, Jurnal, dapat diakses di
https://ijcat.com/archives/volume5/issue2/ijcatr05021006.pdf (12/04/2020, 23:28 WIB) 27
Rudy Setiawan, Loc., Cit.
Page 14
58
c) Bridges Communication Gap, media sosial menawarkan platform kepada
masyarakat untuk menemukan orang lain yang memiliki minat yang sama
untuk membangun komunitas virtual berdasarkan pada minat bersama
tersebut. Media sosial menjembatani jarak di masyarakat.
d) Source of Information, situs-situs penghasil dan berbagi konten berfungsi
sebagai sumber informasi untuk berbagai topik. Pengguna dapat mencari
konten, mengunduh dan menggunakan konten yang tersedia di situs-situs
gratis.
e) Important Martketing Tool, sebagian besar perusahaan atau organisasi
menggunakan media sosial untuk memasarkan produk atau layanan
mereka di masyarakat. Ini merupakan strategi pemasaran yang baik yang
dilakukan oleh sebagian besar perusahaan untuk menarik dan memperoleh
opini publik. Komentar atau pendapat dari masyarakat akan membantu
organisasi atau perusahaan untuk mendesain ulang produk mereka.
f) Important Customer Interaction Tool, jejaring media sosial sangat cocok
untuk interaksi antara penjual dengan pelanggan, sehingga penjual akan
bisa menerima feedback ataupun hanya sekedar dukungan dari pelanggan.
g) Importand Crisis Communication Tool, media sosial dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum mengenai setiap situasi
krisis yang mungkin telah terjadi pada negara atau organisasi mana pun.
h) Low Costs or Cost effective, tidak seperti media elektronik atau cetak,
dimana kita harus membayar sejumlah uang untuk item berita untuk
Page 15
59
dipublikasikan, media sosial menggunakan jejaring sosial online untuk
penggunaan pribadi dan bisnis karena sebagian besar biasanya gratis.
i) Less Time Consuming, Media sosial adalah media manajemen waktu
komunikasi yang efektif baik untuk bisnis maupun untuk tujuan akademik.
Seseorang dapat memperoleh pembaruan di televisi, namun dari media
sosial kita dapat menerima atau memberikan informasi dadakan dan
koneksi dengan orang-orang yang paling berarti.28
Terlepas dari menjadi alat komunikasi yang paling penting, media sosial
juga memiliki sejumlah kekurangan, antara lain:
a) The Decay of Traditional Cultures, dengan kemudahan berinteraksi
dalam media sosial, maka media sosial dapat menjadi tempat menyebarnya
budaya-budaya negatif atau memungkinkan masuknya budaya asing
sehingga mungkin saja dapat melunturkan budaya lokal;
b) Intrusion into Privacy, ini menjadi masalah serius ketika terbukanya
informasi atau privasi yang menimbulkan pencurian data pribadi. Hal ini
biasa dilakukan hacker dengan tujuan-tujuan tertentu, seperti penculikan,
pemerasan, pembunuhan, pelecehan, penguntit maya, dan penipuan daring
(dalam jaringan). Sering kita melihat sebagian orang membuka akun di
situs jejaring sosial tidak mengungkapkan identitas mereka yang
sebenarnya atau bahkan mengarah pada informasi pribadi palsu dan dapat
menyesatkan orang.
28
Trisha Dowerah Baruah, 2012, Effectiveness of Social Media as a Tool of Communicationand
Its Potential for Technology Enabled Connections: A Micro-Level Study, Jurnal, dapat diakses di
http://www.ijsrp.org/research_paper_may2012/ijsrp-may-2012-24.pdf (12/04/2020, 00:13 WIB)
Page 16
60
c) Breakdown in familial ties, dengan adanya media sosial maka
memungkinkan seseorang menjadi kecanduan situs jejaring sosial. Hal ini
dapat merusak ikatan keluarga karena orang tersebut lebih memilih untuk
berkomunikasi dengan teman di media sosial. Anak-anak muda merasa
bebas untuk mendiskusikan masalah mereka dan berbagi cerita dengan
teman sebaya mereka, bukan orang tua mereka atau saudara dekat mereka,
sehingga dalam jangka panjang, ikatan dengan keluarga bisa hancur.
d) Reduction in worker productivity, terlalu sering menggunakan media
sosial dapat mempengaruhi produktivitas pekerja. Karyawan dapat
membuang waktu yang berharga karena kecanduan menggunakan media
sosial.29
2.1.7 Jejaring Sosial Instagram
Instagram merupakan sebuah salah satu platform atau jejaring sosial
terpopuler yang digunakan oleh remaja saat ini, selain Facebook, Twitter, dll.30
Sejak dirilis pada 2010, popularitas Instagram telah berkembang hingga memiliki
pengguna aktif yang melebihi 500 milyar. Indonesia sendiri berada di urutan
keempat didunia sebagai penggun instagram terbanyak pada 2019 yaitu tercatat 56
juta pengguna Instagram. Sementara jumlah tertinggi dipegang oleh negara
Amerika Serikat dengan jumlah 110 juta lalu disusul dengan Brasil dan India yang
29
Trisha Dowerah Baruah, Loc., Cit. 30
Indra Cahya, 2019, Ini Media Sosial Terfavorit di Kalangan Gen Z, Aplikasi Favoritmu
Masuk?, berita dalam Merdeka.com, dapat diakses di https://www.merdeka.com/teknologi/ini-
media-sosial-terpopuler-di-kalangan-gen-z-aplikasi-favoritmu-masuk.html (14/04/2020, 23:09
WIB)
Page 17
61
masing-masing memiliki 66 dan 64 juta pengguna.31
Berikut keunggulan-
keunggulan dari instagram, yakni:
1) Fungsi Mobile
Instagram memang platform social media yang
berbasis aplikasi mobile, yang artinya kita dapat mengaksesnya tanpa
harus menggunakan komputer. Fleksibilitas ini membuat Instagram
menjadi platform untuk membagikan konten secara aktual, tanpa rekayasa,
sehingga dapat menarik khalayak.
2) Fokus Visual
Manusia lebih mudah untuk mencerna informasi
melalui visual dibandingkan dengan teks. Maka dari itu, beberapa tahun
terakhir, marketing visual menjadi pilihan yang populer karena kelebihan
utama Instagram yang memang membagikan gambar.
3) Fresh
Instagram menjadi gebrakan baru yang bahkan lebih unggul dari
platform lain yang sudah ada sebelumnya, seperti Facebook, LinkedIn, dan
Twitter. Instagram sering diasosiasikan dengen aplikasi yang trendi saat ini
karena instagram sukses menarik audiens muda dengan kisaran umur
dibawah 30 tahun.32
31
Yonada Nancy, 2019, Pengguna Facebook & Instagram di Indonesia terbanyak ke-4 di Dunia,
Berita dalam Tirto.id, dapat diakses di https://tirto.id/pengguna-facebook-instagram-di-indonesia-
terbanyak-ke-4-di-dunia-ee8n (14/04/2020, 23:20 WIB) 32
Agustinus Mario Damar, 2018, Tinggalkan Facebook, Remaja Masa Kini Lebih Pilih Instagram
dan Snapchat, berita dalam Liputan 6.com, dapat diakses di
https://www.liputan6.com/tekno/read/3546806/tinggalkan-facebook-remaja-masa-kini-lebih-pilih-
instagram-dan-snapchat (14/04/2020, 23:30 WIB)
Page 18
62
2.2 BODY IMAGE DAN PERKEMBANGANNYA
2.2.1 Pengertian Body image
Untuk memahami secara mendalam mengenai body positivity, baiknya kita
mengetahui lebih terdahulu arti dari body image atau citra tubuh. Dalam ilmu
psikologis terdapat yang namanya konsep diri. Manusia membutuhkan konsep diri
dengan tujuan untuk dapat tentang manusia serta perilakunya. Konsep diri sendiri
muncul didasari oleh pengalaman dari masing-masing individu serta interaksi
dengan orang lain. Maka dari itu tidak ada dua orang sekaligus memiliki konsep
diri yang sama. Menurut Stuart dan Laraia, konsep diri merupakan frame atau
‘kerangka’ seseorang untuk berinteraksi dengan dunia luar. Manusia akan
menemukan kebahagiaan dalam hidupnya jika memiliki konsep diri yang postif.
Salah satu contoh dari konsep diri ialah citra tubuh atau yang lebih dikenal dengan
body image.33
Menurut Cash dan Pruzinsky, body image adalah sikap yang dimiliki
seseorang untuk memberikan penilaian baik positif maupun negatif terhadap
tubuhnya.34
Pengertian lainnya mengenai body image menurut Honigam dan
Castle ialah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya,
bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaiannya terhadap
tubuhnya berdasarkan apa yang dipikirkan olehnya sendiri dan juga berdasarkan
33
Jessi Julianti, 2015, Hubungan Antara Body image dengan Self Esteem Remaja Putri yang Aktif
dalam Perilaku Gymnastic, Jurnal, dapat diakses di
https://psychology.binus.ac.id/2015/09/19/hubungan-antara-body-image-dengan-self-esteem-
remaja-putri-yang-aktif-dalam-perilaku-gymnastic/ (21/02/2020, 22:35 WIB) 34
Septian Dini Irawan dan Safitri, Hubungan antara Body image dan Perilaku Diet Mahasiswi
Universitas ESA Unggul, Jurnal, dapat diakses di
https://media.neliti.com/media/publications/126180-ID-hubungan-antara-body-image-dan-
perilaku.pdf (21/02/2020, 22:00 WIB)
Page 19
63
penilaian orang lain terhadap dirinya. Walaupun apa yang dipikirkan dan rasakan
olehnya dan penilaian orang lain belum tentu benar-benar mempresentasikan
keadaan yang aktual, karena hasil penilaian diri yang bersifat subjektif. Senada
dengan Arthur dan Hardisuryabrata yang menyatakan bahwa body image hanyalah
imajinasi subyektif, sebab hanya berdasarkan pada interprestasi pribadi tanpa
mempertimbangkan atau meneli`ti lebih jauh dari kenyataan yang sebenarnya.35
Citra tubuh memiliki tiga komponen, yaitu persepsi individu dalam
melihat tubuhnya (perceptual), kemudian bagaimana individu menyikapi
penampilannya (attitudinal), dan bagaimana persepsi dan sikap mempengaruhi
perilaku individu (behavioural).36
Menurut Thompson yang dikutip oleh Catur,
mengatakan bahwa body image biasanya evaluasi yang mengarah kepada
penampilan fisik.37
Menurut Mappiare, body image lebih sering dikaitkan dengan
perempuan, karena perempuan cenderung lebih memperhatikan penampilannya.38
Body image sendiri ialah tidak bersifat statis, tetapi selalu berubah-ubah. Segala
perkembangan dan perubahan body image pada individu sangat bergantung pada
hubungan sosialnya, persepsi, imajinasi, emosi, suasana hati, lingkungan, dan
pengalaman fisik. Dalam prosesnya sering kali seseorang mengalami hal-hal yang
35
Amandha Unziila Denich dan Ifdil, 2015, Konsep Body image Remaja Putri, Jurnal, dapat
diakses di https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/viewFile/165/142
(21/02/2020, 22:04 WIB) 36
Catur Baimi Setyaningsih, 2013, Hubungan antara Citra Tubuh dengan Penerimaan Diri pada
Remaja Putri Kelas VIII di SMP N 6 Yogyakarta, Skripsi, dapat di akses di
https://core.ac.uk/download/pdf/33513037.pdf (21/02/2020, 23:55 WIB) 37
Ibid. 38
Amandha Unziila Denich dan Ifdil, Loc., Cit.
Page 20
64
tidak menyenangkan, maka dari itu body image diproyeksikan tidak selalu
positif.39
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa body image bisa saja
digambarkan positif ataupun negatif. Body image positif artinya pandangan
individu menerima keadaan fisiknya yang ada, yang ditandai perasaan puas
ataupun cukup terhadap tubuhnya saat ini. Body image yang positif memiliki
peran penting dalam mengembangkan ataupun mendukung kesehatan psikologis
dan perkembangan fisik pada perempuan.40
Berbeda halnya dengan body image yang negatif. Body image negatif
kerap kali dialami seseorang ketika, ia merasa tidak puas dengan keadaan
tubuhnya yang sekarang.41
Menurut penelitian Sari mengenai hubungan antara
perilaku konsumtif dengan body image, menyatakan setiap perempuan pada
umumnya memiliki standar-standar tertentu mengenai sosok yang ideal bahwa
pada umumnya setiap perempuan memiliki standar-standarnya sendiri tentang
sosok ideal yang didambakan, sehingga jika perempuan itu tak dapat memenuhi
standar yang ia terapkan sendiri maka akan membuat seseorang tidak dapat
menerima kondisi fisiknya secara apa adanya, yang kemudian body imagenya
menjadi negatif.42
Kesenjangan antara tubuh yang dipersepsikan dengan
39
Jessi Julianti, Loc., Cit. 40
Catur Baimi Setyaningsih, Loc., Cit. 41
Amandha Unziila Denich dan Ifdil, Loc., Cit. 42
Septian Dini Irawan dan Safitri, Loc., Cit.
Page 21
65
kenyataan yang ada akan menurunkan kepercayaan diri sebagai akibat dari
penilaian yang negatif terhadap body image.43
2.2.2 Aspek-Aspek dalam Body image
Setelah kita memahami pengertian dari body image, maka selanjutnya kita
harus memahami babhwa body image memiliki aspek-aspek tertentu. Aspek-
aspek atau dimensi-dimensi ini akan digunakan individu sebagai aspek
pengukuran yang dapat menyatakan bahwasannya positif atau negatif. Menurut
Cash dan Pruzinsky, pada umumnya untuk mengukur body image menggunakan
Multidemensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scale (MBSRQ-
AS), berikut aspek-aspek yang dimaksud:
1. Appreance evaluation (evaluasi penampilan)
Aspek ini bertujuan untuk mengevaluasi atau memberikan penilaian
tentang tingkat kebahagiaan, atau kepuasan mengenai penampilan secara
keseluruhan baik penilaian dari diri sendiri maupun reaksi dari orang lain.
2. Appreance orientation (orientasi penampilan)
Perhatian individu sebagai bentuk usaha untuk memperbaiki dan
meningkatkan penampilan dirinya, baik merubah penampilan atau
melakukan perawatan.
3. Body area satisfication (kepuasan terhadap bagian tubuh)
Aspek ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan individu
terhadap tubuh secara spesifik, seperti tubuh bagian atas (wajah, rambut,
43
Amandha Unziila Denich dan Ifdil, Loc., Cit.
Page 22
66
hidung, dll), kemudian tubuh bagian tengah (perut, pinggang, dada, dll), dan
tubuh bagian bawah (kaki, paha, dll). Ketika individu merasa puas dengan
tubuhnya maka ia tidak akan membanding-bandingkan dirinya dengan
orang lain.
4. Overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk)
Aspek ini mengukur kecemasan invidu terhadap berat badan
(kegemukan atau kekurusan). Hal ini ditandai dengan pola makannya, jika
individu merasa kegemukan maka ia cenderungan akan melakukan diet
untuk menurunkan berat badan dan sebaliknya.
5. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh)
Terakhir, aspek ini mengukur bagaimana persepi individu mengenai
berat badannya apakah saat ini individu merasa kurus atau sangat kurus,
atau sedang, atau mungkin sangat gemuk.44
Tak jauh dengan pendapat Cash, McCabe juga mengemukakan aspek-aspek
dalam body image, yakni:
1. Physical Attractiveness yaitu penilaian individu terhadap tubuhnya (wajah,
tangan, kaki, bahu, dll). Apakah sudah menarik atau tidak.
2. Body image Satisfication yaitu tingkat kepuasaan individu terhadap ukuran
tubuh, bentuk tubuh, dan berat badan.
44
Putri Chairiah, 2012, Hubungan Gambaran Body image dan Pola Makan Remaja Putri di
SMAN 38 Jakarta, Skripsi, dapat diakses di http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20312977-S43102-
Hubungan%20antara.pdf (23/04/2020, 17:22 WIB)
Page 23
67
3. Body image Importance yaitu penilaian individu terhadap seberapa
pentingnya body image dalam kehidupan individu tersebut dibandingkan
hal-hal lainnya.
4. Body Concealment yaitu bentuk usaha dari individu untuk menutupi bagian
tubuhnya (wajah, tangan, kaki, dll) yang dirasa kurang menarik.
5. Body Improvement yaitu bentuk usaha dari individu untuk memperbaiki
ataupun meningkatkan bentuk, ukuran, berat badan, dan yang lainnya.
6. Social Physique Anxiety adalah perasaan cemas individu jika berada di
tempat umum, karena indicvidu cemas dengan pandangan atau pendapat
orang lain mengenai tubuhnya yang ia rasa kurang menarik.
7. Appreance Comparison yaitu perbandingan yang dilakukan oleh individu
terhadap orang lain mengenai body image. Biasanya ini terjadi kita individu
merasa tidak puas dengan tubuhnya sekarang sehingga cenderung
membandingkan dengan orang lain yang ia anggap lebih baik.45
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Body image
Terbentuknya body image pada individu ternyata sejak individu lahir hingga
selama hidupnya. Tentu banyak hal atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
persepsi indivu terhadap body image. Menurut Bell dan Rushforth terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi body image pada seseorang, yakni:
a) Jenis Kelamin (Gender)
Jenis kelamin merupakan faktor yang paling penting dalam
perkembangan body image individu, terutama perempuan, seperti yang
45
Ibid.
Page 24
68
sudah di sebutkan sebelumnya bahwa citra tubuh lebih sering dikaitkan
dengan perempuan.46
Maka dari itu terciptalah stereotip harga diri
perempuan biasanya terletak dari seberapa besar dirinya merasa menarik
terhadap tubuhnya. Kepuasan perempuan akan menentukan tingkat harga
diri (self esteem) mereka yang nantinya akan mempengaruhi jati diri
mereka.47
Berbeda dengan laki-laki yang biasanya memiliki citra tubuh
yang positif dibandingkan dengan perempuan. Pernyataan tersebut juga
pernah dinyatakan oleh Field dan Rosenblum, “boy have more positive body
image than girl”.48
Berdasarkan hasil penelitian dari Deni Ria Rukmawati dan Iskandar
Dzulkarnain, menyatakan bahwa suami juga menjadi salah alasan utama
untuk selalu tampil cantik, meskipun suami tidak menuntut untuk tampil
cantik, perempuan menyadari betapa pentingnya arti kecantikan untuk
menyenangkan suami ataupun menarik laki-laki.49
b) Media Massa
Perkembangan body image salah satunya dipengaruhi oleh media,
baik itu media cetak ataupun media elektronik.50
Hal tersebut juga didukung
oleh Tiggeman yang juga menyampaikan bahwa media massa memiliki
pengaruh yang kuat, majalah-majalah perempuan terutama majalah fashion,
film dan televisi sering menampilkan gambar model-model yang kurus
46
Jessi Julianti, Loc., Cit. 47
Putri Chairiah, Loc., Cit. 48
Catur Baimi Setyaningsih, Loc., Cit. 49
Deni Ria Rukmawati dan Iskandar Dzulkarnain, 50
Catur Baimi Setyaningsih, Loc., Cit.
Page 25
69
sebagai figure yang ideal, sehingga lambat laun mempengaruhi banyak
perempuan.51
Senada dengan Tiggeman, menurut Ogden, majalah, koran, televisi,
film, dan sebagian novel menggunakan perempuan yang memiliki tubuh
kurus, padahal kenyataannya tidak semua orang kurus.52
Mengkonsumsi
media secara berlebihan dapat mempengaruhi pengaksesnya.53
Apa yang
dipresentasikan dalam media massa dapat mempengaruhi individu untuk
menirunya, sehingga individu cenderung mengimitasi atau mengikuti role
model yang mereka senangi, entah itu role model yang positif atau role
model yang negatif.
c) Usia (Age)
Usia juga ikut menentukan penggambaran body image pada
perempuan. Biasanya perempuan akan sangat memperhatikan dirinya
ketika diusia remaja atau masa pubertas.54
Remaja yang rentang usianya
13-20 tahun mengalami perkembangan yang pesat mengenai identitas,
gambar diri, dan peran. Maka dari itu jika remaja tersebut sering
mendapatkan kritikan mengenai penampilannya, maka ia akan memiliki
kepercayaan diri yang rendah merasa harus bertanggung jawab untuk
kegagalan yang ia miliki yang kemudian dia akan melakukan berbagai cara
untuk mencapai body image yang ia dambakan.55
Sering dengan
bertambahnya usia, individu akan mulai tidak mempermasalahkan
51
Septian Dini Irawan dan Safitri, Loc., Cit. 52
Amandha Unziila Denich dan Ifdil, Loc., Cit. 53
Ibid. 54
Catur Baimi Setyaningsih, Loc., Cit. 55
Putri Chairiah,, Loc., Cit.
Page 26
70
penampilannya, walaupun masih ada rasa ketidakpuasan terhadap
tubuhnya, tapi tidak separah waktu masa puber.56
d) Keluarga dan Lingkungan Sosial
Hubungan interpersonal antara individu dengan keluarga, teman
sebaya, ataupun lingkungan sosialnya sangat mempengaruhi individu
tersebut. Feedback, harapan dan pendapat baik verbal maupun non-verbal
yang diterima oleh individu akan mempengaruhi mempengaruhi
bagaimana perasaan individu terhadap citra tubuhnya. Hal inilah yang
biasanya membuat seseorang akan merasa cemas dan gugup ketika
menerima kritikan orang lain mengenai penampilannya.57
Saat berinteraksi
dengan keluarga, teman sebaya ataupun orang yang tidak dikenal, remaja
sering membandingkan dirinya dengan apa yang ia lihat.58
Maka dari
keluarga dan lingkungan sosial memiliki peran penting dalam
mensosialisasikan citra tubuh terhadap individu.59
e) Budaya (Culture)
Budaya lokal dikatakan juga dapat mempengaruhi citra tubuh
seseorang. Hal dapat terjadi karena setiap budaya memiliki standar
idealnya masing-masing yang turun-temurun.60
Sebagai contoh dalam
budaya korea, perempuan cantik wajahnya harus berbentuk hati.
Kemudian dalam budaya jepang, perempuan cantik harus memiliki gigi
56
Ibid. 57
Amandha Unziila Denich dan Ifdil, Loc., Cit. 58
Catur Baimi Setyaningsih, Loc., Cit. 59
Anisah Fatma Desi, 2016, Pengaruh Citra Tubuh Terhadap Keyakinan Kemampuan Diri pada
Siswa Kelas XI SMAN 9 Yogyakarta, Skripsi, dapat diakses di
https://core.ac.uk/download/pdf/78032412.pdf (23/02/2020, 19:31 WIB) 60
Amandha Unziila Denich dan Ifdil, Loc., Cit.
Page 27
71
gingsul dan memiliki ukuran kaki yang kecil, dan masih banyak lagi
budaya lainnya.61
2.2.4 Dampak dari Body image
Dengan memberikan image pada seseorang terutama dalam body image
maka secara tidak langsung memberikan tekanan yang lebih kepada seseorang
terutama remaja, karena masa remaja merupakan masa dimana seseorang sedang
mencari jati dirinya. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian Kate Fox dimana anak-
anak yang tampan atau cantik lebih populer lebih mudah bersosialiasi dengan
sekitarnya, kemudian pelamar yang berpenampilan menarik memiliki peluang
lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan dan menerima gaji yang lebih tinggi.
Kemudian dalam penelitian Theodora Dame Adjin-Tettey juga menyebutkan
bahwa mayoritas hampir 550 gadis remaja kelas pekerja tidak puas dengan berat
dan bentuk tubuh mereka.62
Dengan adanya standarisasi kecantikan pada perempuan juga sebagai
penyebab masih seringnya terjadi body shaming dalam masyarakat. Perempuan
menjadi rentan terkena body shaming. Mereka yang pernah mengalami body
shaming, cenderung akan lebih memperhatikan tubuh mereka. Hal ini juga
menyebabkan rasa cemas yang berlebihan dan rasa malu yang meningkat terhadap
61
Unik! Inilah 7 Standar Kecantikan dari Berbagai Negara di Dunia, Line Today, Artikel,
https://today.line.me/id/pc/article/Unik+Inilah+7+Standar+Kecantikan+Dari+Berbagai+Negara+di
+Dunia-6Za0RX (23/02/2020, 19:48 WIB) 62
Theodora Dame Adjin-Tettey, Loc., Cit.
Page 28
72
diri sendiri. Maka dari itu, mereka akan melakukan usaha-usaha yang bahkan
tergolong ekstrem untuk tidak lagi menjadi objek body shaming.63
Dampak fatal lainnya yang ditimbulkan oleh body image ialah Body
Dysmorphic Disorder. Body Dysmorphic Disorder (BDD) adalah ialah
merupakan bentuk gangguan mental yang dialami seseorang mengenai
penggambaran tubuh karena ia merasa memiliki kekurangan dalam penampilan.64
Pada keadaan ini, seseorang yang mengidap BDD akan mengalami ketidakpuasan
yang ekstrem terhadap tubuhnya. Keadaan ini juga menjelaskan mengapa
seseorang akan terus menerus merasa cemas dengan kekurangan fisik.65
BDD cenderung menyerang remaja yang berusia sekitar 16-17 tahun, tapi
tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini dapat dialami orang dewasa terlalu
peduli akan penampilannya karena penuaan. Kelainan ini sedikit lebih banyak
dialami oleh perempuan (2,4%) dibandingkan laki-laki (2,2%) dari jumlah pasien
dewasa di Amerika Serikat.66
Mereka menjadi semakin kehilangan kepercayaan
diri karena merasa “berbeda” dari yang lainnya juga dapat disebabkan oleh body
shaming yang diterima baik secara verbal maupun non-verbal. Tak hanya merasa
tertekan, terkadang penderita BDD bisa gagal dalam menjalankan aktivitas sehari-
hari, seperti bekerja, belajar, maupun aktivitas lainnya.67
BDD juga bisa
mengakibatkan penderitanya mengalami Anoreksia Nervosa dan Bulimia
63
Sakinah, 2018, “Ini Bukan Lelucon”: Body Shaming, Citra Tubuh, Dampak dan Cara
Mengatasinya, Jurnal, dapat diakses di
https://ejournals.umma.ac.id/index.php/emik/article/view/41 (23/02/2020, 20:10 WIB) 64
Anisah Fatma Desi, Loc., Cit. 65
Dessy Nurlita dan Rika Lisiswanti, Body Dysmorphic Disorder, Jurnal, dapat diakses di
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/928/742 (23/02/2020,
20:39 WIB) 66
Ibid. 67
Ibid.
Page 29
73
Nervosa. Keduanya ialah gangguan perilaku makan yang diakibatkan oleh obsesi
penurunan berat badan.68
Bedanya dari dua penyakit itu ialah penderita Anoreksia akan menyangkal
kebutuhan makanan untuk dirinya sendiri, artinya dengan sengaja membuat
dirinya kelaparan hingga ke titik kelaparan yang disengaja.69
Sedangkan penderita
Bulimia akan menjadi kehilangan kontrol saat makan. Penderita biasanya makan
dalam porsi besar, lalu kemudian penderita memaksakan diri untuk membuang
atau memuntahkan makanan sebelumnya, kemudian melakukan aktivitas olahraga
yang ekstrem, atau penyalahgunaan obat pencahar.70
Remaja yang memiliki citra diri negatif atau kepercayaan diri yang rendah
maka akan lebih besar kemungkinannya untuk mengalami depresi yang dapat
berujung dengan percobaan bunuh diri.71
BDD ini ternyata pernah dialami oleh
artis Billie Eillish. Ia mengakui dalam wawancaranya dengan Rolling Stone, ia
mulai menderita BDD ketika ia mengikuti kelas tari dan melihat banyak wanita
cantik di kelas tersebut sehingga ia menjadi tidak nyaman dan tidak percaya diri.72
Kemudian kasus lain yang terkenal akibat Anoreksia ialah model kakak beradik
dari Uruguay, Eliana Ramos dan Luisel Ramos, yang meninggal di usia 22 tahun
68
Ibid. 69
3 Gangguan Kesehatan Gara-Gara Body image, Redaksi Halodoc, artikel, dapat diakses di
https://www.halodoc.com/gangguan-kesehatan-gara-gara-body-image (26/02/2020, 15:59 WIB) 70
Hetty Krinsnani, dkk., Loc., Cit. 71
3 Gangguan Kesehatan Gara-Gara Body image, Artikel dalam Halodoc.com, dapat diakses di
https://www.halodoc.com/gangguan-kesehatan-gara-gara-body-image (23/02/2020, 20:59 WIB) 72
Siti Anisah, 2019, 6 Fakta Body Dysmorphic, Gangguan Mental yang Diderita Billie Ellish,
Artikel, dapat diakses di https://www.idntimes.com/health/medical/siti-anisah-2/6-fakta-body-
dysmorphic-gangguan-mental-yang-diderita-billie-eilish-c1c2 (04/03/2020, 21.43 WIB)
Page 30
74
karena menderita anoreksia. Penyakit ini dimulai ketika mereka memasuki dunia
fashion yang menuntut mereka harus tetap memiliki tubuh yang kurus.73
Kemudian ada kasus dokter kembar anoreksia yang terkenal yaitu
Michaela dan Samantha. Meskipun mereka berprofesi sebagai dokter bukan
berarti mereka tidak bisa mengalami anoreksia. Mereka mulai mengidap anoreksia
sejak usia 11 tahun, karena mereka tidak ingin memiliki pinggul yang besar ketika
tumbuh dewasa. Michaela meninggal pada tahun 1994 setelah mendapatkan
perawatan, kemudian pada 1997, Samantha yang tidak kuat akhirnya bunuh diri.74
Mungkin di era globalisasi ini kita jarang mendengar penderita BDD
berujung dengan kematian tapi yang paling sering kita dengar ialah seseorang
yang rela menghabiskan uang demi mengubah bentuk tubuhnya demi mencapai
73
Archieva Nuzulia Prisyta Devi, 2017, 5 Kasus Anoreksia yang Sempat Heboh Hingga Sebabkan
Kematian, Tragis Banget!, Artikel, dapat di akses di https://style.tribunnews.com/2017/05/06/5-
kasus-anoreksi-yang-sempat-heboh-hingga-sebabkan-kematian-tragis-banget?page=all
(04/03/2020, 21.56 WIB) 74
Ibid.
Gambar 2.1
(Contoh Kasus Anoreksia)
(Sumber: internet)
Page 31
75
keinginan untuk cantik tadi. Dilansir dari Tirto.id, selain operasi plastik,
permintaan untuk bedah kosmetik juga dilaporkan meningkat. Perbedaan antara
operasi plastik dengan bedah kosmetik ialah operasi plastik merekrontruksi
bagian tubuh yang mengalami kerusakan akibat penyakit, insiden atau yang
lainnya sedangkan bedah kosmetik lebih berfokus pada peningkatan kecantikan
bagian tubuh.75
Di Amerika Serikat, bedah kosmetik telah meningkat selama 5
tahun terakhir. Menurut American Society of Plastic Surgeons (ASPS), hampir
17.7 juta prosedur bedah kosmetik telah dilakukan pada tahun 2018.76
2.2.5 Perkembangan Body image
Setelah kita paham mengenai body image, maka penulis akan menguraikan
perkembangan body image dari masa ke masa. Awal mula berkembangnya body
image ternyata sudah dimulai sejak era Mesir Kuno (1292-1069 SM). Pada zaman
mesir kuno, wanita didorong dalam kemandirian dan kecantikan mereka.
Perempuan mesir kuno akan dianggap cantik jika memiliki kulit gelap dengan
rambut hitam yang panjang yang disertai juga dengan tubuh yang ramping.77
Tokoh yang paling terkenal pada masa ini ialah Ratu Cleopatra.
Lanjut ke pada masa Yunani Kuno (500-300 SM), di era ini kedudukan
perempuan benar-benar dibawah laki-laki. Tubuh perempuan dianggap sebagai
‘disfigured’ atau 'versi cacat' nya laki-laki. Dalam periode ini, pria memiliki
75
Febriansyah, 2019, Penelitian: Bedah Kosmetik Meingkat Capai 17,7 Prosedur pada 2018,
Artikel, dapat diakses di https://tirto.id/penelitian-bedah-kosmetik-meningkat-capai-177-prosedur-
pada-2018-djK9 (06/03/2020, 14:44 WIB) 76
Ibid. 77
Beauty Standards: See How Body Types Change Through History, Artikel, dapat diakses di
https://www.scienceofpeople.com/beauty-standards/ (02/03/2020, 23.16 WIB)
Page 32
76
standar kecantikan dan kesempurnaan yang harus lebih tinggi daripada
perempuan. Jadi, perempuan pasa masa Yunani Kuno digambarkan memiliki
tubuh yang berisi dengan kulit yang putih. Kemudian lanjut ke tahun 206 SM-220
M (Dinasti Han), standar kecantikan yang paling penting pada Dinasti Han ialah
perempuan harus memiliki ukuran kaki yang kecil. Untuk warna kulit sama
seperti zaman Yunani Kuno, orang-orang China menyukai kulit yang putih pucat
dengan badan yang langsing.
Selanjutnya pada tahun 1400-1700 atau yang lebih dikenal dengan masa
Italian Renaissance, perempuan yang berstatus istri memiliki tugas untuk
mencerminkan status suaminya, baik dalam perilaku maupun cara berpenampilan
penampilan luar. Untuk standar kecantikannya, pada era Italian Renassance tak
jauh berbeda dengan era Victorian England (1837-1901). Dua era tersebut sama-
sama menyukai perempuan yang berkulit putih, memiliki rambut ikal dengan
pinggang yang kecil. Era Victorian England juga dikenal dengan era korset, yang
artinya perempuan yang berisi akan mengenakan korset dalam kesehariannya agar
terlihat seperti jam pasir atau Hourglass Figure.
Pada tahun 1920, perkembangan kecantikan benar-benar berubah, yang
dimana didominasi oleh penampilan yang androgini78
atau memiliki figur yang
boyish. Era ini disebut dengan Roaring Twenties. Perempuan akan memakai bra
yang meratakan dada mereka dan memakai baju yang membuat mereka terlihat
lebih maskulin yang dilengkapi dengan model rambut yang bob. Namun standar
ini tak bertahan lama. Pada tahun 1930-an hingga 1950an, atau era yang dikenal
78
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pencampuran maskulin dengan feminim.
Page 33
77
dengan Golden Age Of Hollywood, Hourglass figure kembali populer.
Penggambaran yang tepat pada masa ini ialah Marilyn Monroe.
Selanjutnya pada era Swinging Sixties (1960an), perempuan memiliki
motto yaitu kedamaian, cinta, dan kurus. Perempuan pada era ini sangat terobsesi
dengan tubuh yang sangat kurus serta badan yang tinggi. Namun, pandangan ini
berubah ketika Supermodel Era datang tepatnya pada tahun 1980an. Pada periode
ini, masyarakat tergila-gila dengan olahraga sehingga mendorong perempuan
untuk menjadi kurus, tetapi tetap bugar (atletis). Akan tetapi tubuh atletis ini
hanya bertahan hingga tahun 1990an. Era ini dikenal dengan nama Heroin Chic,
dimana era ini tak beda jauh dengan era Swinging Sixties, standar kecantikan
yang populer ialah perempuan yang terlihat kurus, lemah, pucat, dan terabaikan.
Publik figur yang terkenal pada periode ini ialah model Kate Moss.
Kemudian yang terakhir ialah era Postmodern Beauty. Era ini dimulai
ketika tahun 2000an dan bertahan hingga saat ini.79
Standar kecantikan pada era
ini sangat jauh berbeda dari yang sebelumnya. Pada zaman ini juga, banyak
perempuan yang rela menghabiskan uangnya untuk melakukan melakukan operasi
plastik. Publik figur yang terkenal dalam menggambarkan Postmodern Beauty
ialah Kim Kadarshian.
2.3 KONTES KECANTIKAN MISS UNIVERSE
Miss Universe merupakan ajang kecantikan yang paling populer daripada
kontes kecantikan lainnya. Miss Universe digelar dengan tujuan untuk
79
Beauty Standards: See How Body Types Change Through History, Artikel, dapat diakses di
https://www.scienceofpeople.com/beauty-standards/ (04/03/2020, 19.44 WIB)
Page 34
78
memberdayakan perempuan untuk mengembangkan kepercayaan diri yang
mereka demi mencapai yang terbaik. Kontes kecantikan ini sudah ada sejak tahun
1952. Pada awalnya, Miss Universe hanyalah sebuah kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh Pacific Knitting Mills, yaitu sebuah perusahaan pakaian di
California, Amerika Serikat. Namun pada tahun 1951, Miss America, Yolanda
Betbeze menolak untuk memakai pakaian renang keluaran Pacific Knitting Mills.
Hal ini lah yang kemudiain Pacific Knitting Mills untuk membuat kontes
kecantikan sendiri yang berkenan menggunakan pakaian renang, yaitu Miss
Universe.80
Kontes ini pertama kali dilaksanakan pada 1952 di Long Beach, California
yang hanya diikuti oleh 30 peserta. Miss Universe pertama diemban oleh Armi
Kuusela dari Finlandia. Kemudian kontes ini pun berkembang, diadakan rutin
setahun sekali, yang digelar bergantian di berbagai negara dan diikuti hampir 100
orang kontestan dari seluruh dunia hingga hari ini. Kontestan yang hendak
mengikuti kontes Miss Universe diharuskan melewati sistem wawancara dan juga
bersedia untuk mengikuti training lebih dari satu bulan. Syarat lainnya yang harus
dipatuhi oleh kontestan ialah kontestan harus berstatus lajang atau belum menikah
dan belum melahirkan, atau bukan sebagai orangtua dari seorang anak. Para
pemenang dituntut untuk tetap melajang hingga menemukan pemenang baru di
kontes selanjutnya.81
80
Maria Ulfa, Loc., Cit. 81
Ibid.
Page 35
79
Pada tahun 1959, Akiko Kojima, kontestan asal Jepang berhasil menjadi
wanita Asia pertama yang memenangkan Miss Universe. Sejak saat itu, Pemenang
Miss Universe pun menjadi lebih beragam. Pada tahun 1977, Janelle
Commissiong, seorang kontestan yang berkulit hitam asal Trinidad-Tobago
berhasil menjadi perempuan kulit hitam pertama yang memenangkan Miss
Universe. Pada 1980, kriteria calon pemenang Miss Universe bukan lagi hanya
soal kecantikan, keanggunan, dan kecerdasan saja tetapi juga harus bertubuh
sehat.82
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Miss Universe Inc.
didirikan oleh Pasific Knitting Mills, pada akhir tahun 1996, perusahan itu dibeli
Donald Trump dan mengganti namanya dari Miss Universe Inc. menjadi
Organisasi Miss Universe hingga tahun 2015. Setelah itu Donald Trump resmi
menjual organisasi tersebut kepada WME/IMG pada bulan September 2015.
Hingga saat ini Organisasi Miss Universe dipegang oleh Paula Shugart yang
sekaligus menjadi Presiden utama dari Organisasi Miss Universe.83
Miss Universe memiliki perbedaan dari kontes kecantikan lainnya,
pertama, Miss Universe masih mempertahankan kompetisi bikini, yang dimana
menjadi salah satu kriteria penilaian, sedangkan kontes kecantikan lainnya sudah
menghapus segmen tersebut karena banyak menuai protes, akan tetapi Miss
Universe masih teguh mempertahankan segmen tersebut.84
Lalu kemudian yang
82
Ibid. 83
Ibid. 84
Fakhtur Rozi, 2016, Serupa Tapi Tak Sama, Ini Lho 11 Bedanya Kontes Ratu Cantik Sejagad:
Miss World Vs Miss Universe, Artikel, dapat diakses di https://www.hipwee.com/feature/yang-
Page 36
80
membedakan Miss Universe dengan kontes lainnya ialah pemenang Miss
Universe akan mendapatkanberfokus pada jualan merek atau menjadi Brand
Ambassador sebuah produk.
Pada Minggu, 8 Desember 2019, menjadi hari yang bersejarah bagi
Zozibini Tunzi, seorang perempuan kulit hitam asal Afrika Selatan yang berhasil
menjadi pemenang dalam kontes Miss Universe 2019.85
Tunzi merupakan seorang
model dan juga aktivis yang aktif dalam #HeForShe yang dimana kampanye
HeForShe ini berkerjasama dengan UN Woman cabang Afrika Selatan. 86
Ia aktif
dalam melawan kekerasan berbasis gender di Afrika Selatan.87
Melalui kampanye
#heforshe, Tunzi bertujuan untuk mendorong kedua gender untuk sama-sama
berpartisipasi menjadi bagian dari agen perubahan. Dia mengajak pria Afrika
Selatan untuk mendukung perempuan Afrika Selatan dengan cara bergabung
dengannya dalam kampanye online.88
“Saya tumbuh di dunia di mana seorang wanita yang mirip saya; dengan
jenis kulit saya, dan jenis rambut tidak dianggap indah," katanya dalam panggung
masih-bingung-sama-prestasi-natasha-mannuela-ini-11-bedanya-miss-world-sama-miss-universe/
(27/02/2020, 23:03 WIB) 85
Dipna Videlia Putsanra, 2019, Biografi Zozibini Tunzi, Miss Universe 2019 dari Afrika Selatan,
Artikel, dapat diakses di https://tirto.id/biografi-zozibini-tunzi-miss-universe-2019-dari-afrika-
selatan-em7S (04/03/2020, 20:10 WIB) 86
Mengenal Zozibini Tunzi, Miss Universe 2019, 2019, Redaksi Her World Indonesia, Artikel,
dapat diakses di https://www.msn.com/id-id/gayahidup/miss-universo/mengenal-zozibini-tunzi-
miss-universe-2019/ar-BBXXEwx (04/03/2020, 20:21 WIB) 87
Miss South Africa, Zozibini Tunzi Launches HeForShe Campaign to Fight Gener-Based
Violence, 2019, Urban Woman Team, Artikel, dapat diakses di
https://urbanwomanmag.com/miss-south-africa-zozibini-tunzi-heforshe-campaign-fight-gender-
based-
violence/#:~:text=Newly%20crowned%20Miss%20South%20Africa,join%20the%20fight%20agai
nst%20abuse. (04/03/2020, 20:43 WIB) 88
Website Resmi Miss South Africa, dapat diakses di https://www.misssa.co.za/miss-universe-
2019/ (10/03/2020, 01:23 WIB)
Page 37
81
Miss Universe. Kata-kata tersebut menyiratkan bahwa hingga saat ini diskriminasi
masih ada menjadi pembicaraan global dalam beberapa tahun terakhir.89
Dengan
kulitnya yang gelap dan rambutnya yang alami, Tunzi bisa menjadi inspirasi bagi
anak perempuan di seluruh benua. Dia mengatakan juga bahwa dengan
kemenangannya di Miss Universe dapat menjadi insprasi bagi perempuan diluar
sana untuk tetap percaya diri sepertinya yang memiliki kulit gelap dan rambutnya
yang alami.90
“Masyarakat telah diprogram untuk waktu yang sangat lama untuk tidak
pernah melihat keindahan dari gadis kulit hitam, tetapi sekarang kita sudah
bergerak ke masa di mana wanita seperti aku, akhirnya bisa menemukan tempat di
masyarakat, akhirnya bisa tahu kami juga indah," dari perkataan tersebut Tunzi
berharap bahwa sekarang adalah saatnya dunia juga harus mendengarkan suara-
suara mereka yang tidak didengar sebelumnya.91
89
Lerato Mogoatlhe, 2019, The Winner of Miss Universe 2019 Represents a Victory for All Girls,
Artikel, dapat diakses di https://www.globalcitizen.org/en/content/miss-south-africa-zozibini-
tunzi-miss-
universe/#:~:text=Zozibini%20Tunzi%2C%20Miss%20South%20Africa,was%20crowned%20Mis
s%20Universe%202019. (04/03/2020, 21:07 WIB) 90
Ibid. 91
Dipna Videlia Putsanra, Loc., Cit.
Page 38
82
2.4 PERKEMBANGAN BODY POSITIVITY DI DUNIA
Dengan maraknya terjadi kasus body shaming tentu terjadi pergolakan di
masyarakat. Masyarakat (terutama perempuan) mulai menyadari bahwa tidak
boleh terus larut dalam persepsi masyarakat sehingga muncul istilah body
positivity. Body positivity sendiri didefinisikan sebagai sikap kita dalam menerima
dan merasa bangga terhadap apa yang kita miliki saat ini, mulai dari warna kulit,
perubahan bentuk, ukuran, dan kemampuannya yang berubah karena faktor alami,
usia, atau memang keputusan diri sendiri terlepas dari budaya yang sendang
populer mengenai bentuk, ukuran, dan penampilan ideal.92
Berikut tujuan lain dari
terbentuknya sikap body positivity, yakni:
a) challenging how society views the body (menantang bagaimana pandangan
masyarakat mengenai citra tubuh)
b) promoting the acceptance of all bodies (mempromosikan sikap menerima
berbagai bentuj tubuh)
c) helping people build confidence and acceptance of their own bodies
(membantu orang membangun kepercayaan diri dan sikap menerima tubuh
mereka sendiri)
d) addressing unrealistic body standards (mengatasi standar tubuh yang tidak
realistis)93
92
Kenda Cherry, 2020, What is Body positivity?, Artikel, dapat diakses di
https://www.verywellmind.com/what-is-body-positivity-4773402 (02/05/2020, 23:47 WIB) 93
Ibid.
Page 39
83
Kesalahan yang paling sering terjadi dalam mengartikan konsep body
positivity ialah dengan memperjuangkan body positivity maka kita tidak perlu
merawat diri sendiri. Ketika kita membenci penampilan kita, tentu kita tidak akan
merawat tubuh kita, berbeda ketika kita mencintai tubuh kita sendiri tentu kita
akan merawat tubuh kita dengan baik.94
Perlu kita ingat sekali lagi bahwa body
positivity memberi kesempatan kepada perempuan yang ingin berubah menjadi
lebih baik karena kita sendiri yang menginginkannya, karena yang kita perlukan
hanya lah bagaimana penilaian kita terhadap diri kita sendiri tanpa perlu penilaian
dari orang lain.
Berkat globalisasi teknologi dan budaya, pemikiran masyarakat menjadi
lebih modern yang artinya lebih terbuka dengan konsep body positivity. Dilansir
dari American Psychological Association, tingkat ketidakpuasan baik perempuan
maupun laki-laki terhadap penampilan mereja sendiri mengalami penurunan yang
signifikan sejak awal tahun 2000-an. Berbeda ketika pada tahun 1990-an, dimana
tahun-tahun tersebut menjadi puncak dari fenomena kecemasan atau insecure
pada diri sendiri terhadap penampilan fisik karena tekanan dari society.95
Istilah “body positivity” sendiri sebenarnya merupakan istilah yang baru
dimulai pada 1996, akan tetapi sebenarnya gerakan body positivity sudah dimulai
ketika pada era Victorian England (1837-1901) atau yang lebih dikenal dengan era
korset. Standar kecantikan perempuan pada saat itu ialah memiliki bentuk tubuh
94
Givania Diwiya Citta, 2019, Semua yang Perlu Kamu Ketahui tentang Aksi Body positivity,
Artikel, dapat diakses di https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/7/2019/16153/semua-yang-
perlu-kamu-ketahui-tentang-aksi-body-positivity (02/05/2020, 23:03 WIB) 95
Givania Diwiya Citta, Loc., Cit.
Page 40
84
seperti jam pasir atau Hourglass Figure dengan memiliki pinggang sekecil
mungkin, sehingga perempuan yang berisi akan mengenakan korset dalam
kesehariannya agar pinggang mereka terlihat kecil. Maka dari itu sekita tahun
1850-1890an, terciptalah Victorian Dress Reform Movement (pembaruan gaun
victoria) untuk mendukung gerakan menerima tubuh perempuan dan berusaha
mengurungkan niat perempuan-perempuan untuk menggunakan korset yang
ekstrim.96
Kemudian berlanjut pada akhir 1960-an terbentuk the fat acceptance
movement (gerakan penerimaan lemak). The fat acceptance movement berfokus
pada mengakhiri budaya fat-shaming dan diskriminasi terhadap orang berdasarkan
ukuran atau berat badan mereka. Gerakan ini menunjukkan keseriusannya dengan
membentuk Asosiasi Nasional yang bernama The National Association to
Advance Fat Acceptance (NAAFA) pada 1969.97
NAAFA berfokus pada aspek
bahwa semua orang harus didorong untuk lebih memperhatikan lagi
kesehatannya, memiliki gaya hidup yang sehat dan dan pola makan yang baik,
serta memperhatikan tanda-tanda vital lainnnya, seperti tekanan darah, kolestrol,
dan yang lainnya.98
Dengan bantuan internet, gerakan body positivity ini makin berkembang
dengan pesat karena menggunakan platform-platform yang umum digunakan
remaja seperti instagram, facebook, twitter, dan lainnya. mengingat bahwa
96
Lux Alpatraum, 2017, A Short History of Body positivity, Artkel, dapat diakses di
https://fusion.tv/story/582813/a-short-history-of-body-positivity/ (03/05/2020, 21:02 WIB) 97
Kenda Cherry, Loc., Cit. 98
Lux Alpatraum, Loc., Cit.
Page 41
85
gerakan ini lebih ditargetkan kepada remaja perempuan. Body positivity pun
berkembang dari yang awalnya hanya menerima tubuh yang gemuk menjadi
mencintai diri sendiri dalam segala bentuk dan ukuran.99
Banyak gerakan-gerakan
baru yang bermunculan untuk menyerukan body positivity termasuk kontes
kecantikan.
2.5 PERKEMBANGAN BODY POSITIVITY DALAM KONTES
KECANTIKAN
Sudah sejak lama kontes kecantikan dikritik karena standar kecantikan
mereka yang kuno, karena standar kecantikan dalam kontes tidak mewakili semua
wanita, terjadi banyak kasus yang berhubungan dengan rasisme atau stereotip
dimana ratu kecantikan pada umumnya tinggi, berambut pirang, memiliki mata
yang terang dan tubuh kurus boneka Barbie.100
Namun, saat ini kontes kecantikan
sudah jauh berkembang menjadi lebih baik, berbeda dengan sejarahnya pada
tahun 1968, ketika kontes Miss America berlangsung di Atlantic City, Black
Community dan kaum feminis kulit putih berdemo diluar gedung, mereka
mengungkapkan fakta bahwa sejak kontes tersebut didirikan pada 1921, Miss
America tidak pernah menerima kontestan berkulit hitam, sampai akhirnya pada
1968 Miss America menerima finalis berkulit hitam dan pada tahun itu juga
Saundra Williams di anugrahi sebagai Black Miss America dalam acara tersebut.
Ia mengatakan pada media The New Yorks Times bahwa “With my title, I can
99
Ibid. 100
Dania Melissa De La Cruz, 2018, Perception of Traditional Standards in Televised Pageants,
Skripsi, San Fracisco: Broadcast and Electronic Communication Arts, San Francisco State
University dapat diakses di http://sfsu-
dspace.calstate.edu/bitstream/handle/10211.3/203900/AS362018BECAD45.pdf?sequence=1
(06/05/2020, 12:30 WIB)
Page 42
86
show black women that they too are beautiful, even though they have large noses
and thick lips...”.101
Semenjak saat itu, standar kontes kecantikan perlahan-lahan mulai
berkembang dan peserta kulit hitam terus meningkat. Permasalahan warna kulit
mungkin sudah selesai, akan tetapi permasalahan ukuran berat badan masih tetap
berlanjut. Perempuan diseluruh dunia berusaha untuk menurunkan berat badan
untuk persiapan mengikuti kontes kecantikan. Sebuah studi yang dilakukan oleh
Johns Hopkins menemukan bahwa sejak 1970, lebih dari separuh Miss America
memiliki Indeks Massa Tubuh di bawah 18,5 sedangkan menurut WHO, Body
Mass Index (BMI) yang normal berkisar diantara 20 sampai 25.102
Dengan adanya peran media massa juga, tubuh kurus ideal menjadi
menyebar dengan cepat ke berbagai negara. Brown dan Tiggemann menemukan
bahwa perempuan cenderung mengalami ketidakpuasan pada tubuh mereka
sendiri setelah melihat gambar selebriti dan teman sebaya yang kurus Instagram.
Efek dari gambar kurus di media sama efeknya untuk kontes kecantikan, karena
kontes tersebut cenderung mempertontonkan model kurus, maka dari itu besar
perluangnya penonton perempuan merasa tidak puas dengan tubuh mereka bahkan
bisa sampai menyebabkan eating disorders.103
101
Laura M. Holson, 2019, Black Woman Reign at Beauty Pegeants, Artikel , dapat diakses di
https://www.nytimes.com/2019/12/10/us/beauty-pageant-winners-black-women.html?auth=link-
dismiss-google1tap (03/05/2020, 21:02 WIB) 102
Stephen Huey, 2002, Beauty Pageant Contestants Remain Underfed, Artikel, dapat diakses di
https://womensenews.org/2002/12/beauty-pageant-contestants-remain-underfed/ (05/05/2020,
21:45 WIB) 103
Dania Melissa De La Cruz, Loc., Cit.
Page 43
87
Kontes kecantikan internasional seperti Miss World dan Miss Universe,
juga dicap sebagai kontributor tren kecantikan ini.104
Menurut American Academy
of Plastic and Reconstructive Surgery, tekanan yang datang dari media sosial dan
pujian yang terus menerus dari media kepada para selebriti terhadap penampilan
mereka membuat banyak konsumen perempuan yang semakin terobsesi untuk
mengubah (meniru) penampilan mereka seperti para selebritis yang mereka lihat
di televisi, sehingga tak heran jika terjadi peningkatan yang signifikan mengenai
jumlah permintaan untuk celebrity procedures.105
Maraknya pro dan kontra mengenai standar kecantikan ideal dalam kontes
kecantikan menimbulkan banyak reaksi dalam masyarakat, salah satunya
munculnya petisi yang dilayangkan oleh model veteran plus-size Robyn Lawley
kepada Victoria Secret’s Fashion Show. menurutnya acara Victoria's Secret
Fashion Show memang menayangkan keanekaragaman modelnya yang berasal
dari berbagai latar belakang etnis, akan tetapi Victoria’s Secret Fashion Show
masih menayangkan ukuran tubuh yang seragam yaitu kurus tinggi semampai.
Maka dari itu Robyn Lawley membuat petisi untuk mendesak untuk membatalkan
Victoria’s Secret Fashion Show tahun 2019. Petisi tersebut ditandatangi oleh
hampir sepuluh ribu warganet dan akhirnya setelah 23 tahun, untuk pertama
kalinya event tahunan tersebut dibatalkan.106
104
Ibid. 105
Pie Mulumba, 2019, Miss Universe Zozibini Tunzi, Redefines Beauty Standards With Major
Win, Artikel, dapat diakses di https://www.longevitylive.com/anti-aging-beauty/miss-universe-
zozibini-tunzi-redefines-beauty/ (17/08/2020, 22:35 WIB) 106
Jamie Feldman, 2018, Thousand of People Have Pledged to Boycott the Victoria’s Secret
Fashion Show, Artikel, dapat diakses di https://www.huffpost.com/entry/victorias-secret-fashion-
show-boycott_n_5bd9f60de4b0da7bfc1698bc (05/05/2020, 22:19 WIB)
Page 44
88
Pada tahun 2017, Victoria’s Secret Fashion Show mendapat kritikan
sarkasme dari Ashley Graham, model plus-size. Ia mengunggah foto dalam
Instagram dengan menggunakan lingerie dan sayap yang merupakan ciri khas dari
Victoria’s Secret Fashion Show, dan kemudian ia menulis caption “Got My
Wings!” yang bernada sarkas.107
Ada juga model dan aktivis body positivity,
Felicity Hayward yang biasanya selalu hadir dalam London Fashion Week,
memilih untuk tidak menghadari LFW tahun 2020, karena ia merasa LFW tidak
memberikan kesempatan kepada perempuan yang bertubuh besar seperti dia untuk
tampil dalam runaway. Dia percaya bahwa LFW yang tidak menunjukkan
keberagaman akan merusak industri dan tertinggal dalam memperjuangkan
kesetaraan “...so, this season, I boycotted LFW!” katanya.108
Seperti yang sudah kita lihat diatas, pandangan masyarakat mengenai
standar kecantikan sudah semakin berkembang. Keberadaan body positivity
semakin dielu-elukan. Begitu pula dalam kontes kecantikan Miss Universe. Tahun
2019, merupakan tahun yang bersejarah dalam perjalanan beauty pegeant karena
kontes kecantikan terkemuka seperti Miss Universe, Miss World, Miss America,
Miss USA, hingga Miss Teen USA, dimenangkan oleh kontestan yang berkulit
hitam.109
Hal ini pun menjadi sorotan karena hal ini menandakan bahwa
107
Dewi Ayu Lestari, 2018, Body Shaming Jadi Penyebab Munculnya Victoria’s Secret Fashion
Show, artikel, dapat diakses di https://stylo.grid.id/read/14964619/body-shaming-jadi-penyebab-
munculnya-petisi-boikot-victorias-secret-fashion-show?page=all (05/05/2020, 22:36 WIB) 108
Maria Coole, 2020, #useyourvoice: ‘Why I boycotted London Fashion Week’ model Felicity
Hayward explains, Artikel, dapat diakses di https://www.marieclaire.co.uk/opinion/felicity-
hayward-boycotting-fashion-week-685284 (05/05/2020, 22:43 WIB) 109
Masajeng Rahmiasri, 2019, Rekor 2019, 5 Kontes Kecantikan Dimenangkan Perempuan Kulit
Hitam, berita, dapat diakses di https://www.msn.com/id-id/gayahidup/lifestylewomen/rekor-2019-
5-kontes-kecantikan-dimenangkan-perempuan-kulit-hitam/ar-BBYpCMh (18/02/2020, 13:07
WIB)
Page 45
89
perempuan, terlepas dari ras atau suku mereka diseluruh penjuru dunia dapat
menjadi ratu sejagat. Tak hanya perempuan yang berkulit putih saja, tapi
perempuan dengan ras kulit hitam juga mampu untuk bersaing dalam kontes
kecantikan tersebut.
Miss Universe 2019 dimenangkan oleh Miss South Africa, Zozibini Tunzi.
Zozibini Tunzi sendiri telah menarik perhatian banyak orang karena pertama,
untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang wanita kulit hitam dengan rambut
alami hitam, keriting dan pendek yang pertama dan yang kedua, baju nasional
kostum yang ia kenakan di Miss Universe ternyata memiliki makna tersembunyi,
Tunzi merupakan aktivis yang aktif dalam #HeForShe yang dimana ia aktif dalam
melawan kekerasan berbasis gender di Afrika Selatan, sehingga melalui
kampanye #heforshe, Tunzi berharap kedua gender akan bersama-sama
berpartisipasi menjadi bagian dari agen perubahan. Maka dari itu sebagai bagian
dari kampanye ini, ia meminta para pria Afrika Selatan untuk memberikan
dukungan mereka dengan menulis surat cinta kepada para wanita Afrika Selatan,
yang akan ia masukkan ke dalam kostum nasionalnya.110
110
Nikita Coetzee, 2019, The Hidden Meaning Behind Zozibini’s Tunzi Miss Universe National
Cotume, Artikel, dapat diakses di https://www.channel24.co.za/The-Juice/News/Pageant/the-
hidden-meaning-behind-zozibinis-miss-universe-national-costume-20191111 (06/05/2020, 22:00
WIB)
Page 46
90
Gambar 2.2
(Love Letter dalam National Costume Zozi)
Secara instan, dia berubah menjadi inspirasi semua perempuan di seluruh
dunia untuk lebih berani dan percaya diri. Dalam talkshow Beauty World with
Miss Universe 2019 yang diadakan oleh Lazada Indonesia yang bertajuk
Confidently Beautiful, Zozi menyampaikan bahwa mematahkah stereotip yang
sudah tertanam di masyarakat bukanlah perkara mudah. Ia juga mengungkapkan
pada rangkaian kontes Miss Universe, ia pernah mengalami tindakan bullying.111
Sebelum ia mengikuti kompetisi Miss Universe, dalam kontes Miss South
Africa, ia juga banyak mendapat komentar negatif dari masyarakat karena
dianggap tak pantas menjadi pemenang Miss South Africa dan dinilai menurunkan
111
Avissa Harness, 2020, Zozibini Tunzi Pernah Dianggap Turunkan Standar Kecantikan Miss
Universe 2019, Berita, dapat diakses di
https://today.line.me/id/article/Zozibini+Tunzi+Pernah+Dianggap+Turunkan+Standar+Kecantikan
+Miss+Universe+2019-mm6g2n (15/08/2020, 22:05 WIB)
(Sumber: insider.com/miss-universe-national-costume-message-gender-violence-2019-12)
Page 47
91
standar kontes kecantikan.112
Akan tetapi hal-hal tesebut tak menghentikannya
untuk mengikuti Miss Universe karena ia ingin membuktikan bahwa masih
banyak perempuan yang seperti ‘dia’ diluar sana dan tidak diterima masyarakat,
maka dari itu dia berusaha menggunakan Miss Universe sebagai platform edukasi
untuk menjelaskan masalah sosial yang berkaitan dengan perempuan atau anak-
anak, termasuk dalam bidang kecantikan.113
Dalam setiap wawancara yang ia lakukan, tak lupa ia selalu memotivasi
perempuan diluar sana untuk tak perlu khawatir dengan kata cantik, karena cantik
tak hanya selalu soal fisik. “Growing up, we’re living in a society where you open
a magazine and you don’t see any people who look like you on television or even
in corporate spaces. … But now we are slowly moving into a world that is more
inclusive and shows so much more representation.”114
Begitu pula dalam akun
sosial media Instagramnya, tak jarang ia memposting foto-foto ataupun video-
video dengan deskripsi yang memotivasi.
112
Ibid. 113
Lerato Mogoathle, 2020, 3 Ways South African Miss Universe Zozibini Tunzi Keeps Showing
Up for Girls and Women, Artikel, dapat diakses di https://www.globalcitizen.org/en/content/miss-
universe-zozibini-tunzi-south-africa-women/ (15/08/2020, 22:19 WIB) 114
Rachel DeSantis, 2019, Miss Universe Zozibini Tunzi Moves from South Africa to NYC as She
Prepares a ‘Purposeful’ Reign, Artikel, dapat diakses di https://people.com/human-interest/miss-
universe-zozibini-tunzi-girls-grow-up-feeling-beautiful-capable/ (17/08/2020, 21:59 WIB)