9 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP TOKO MODERN BAHAN BANGUNAN Secara garis besar pada Bab II akan dibahas pemahaman teori Toko Modern, teori Bahan Bangunan, pemahaman proyek sejenis yaitu Depo Bangunan di Kota Denpasar, Depo Bagoes Bangunan di Kabupaten Gianyar, dan Mitra 10 di Kota Denpasar, dan spesifikasi umum Toko Modern Bahan Bangunan. 2.1. Teori Toko Modern Bahan Bangunan Pemahaman Teori Toko Modern Bahan Bangunan meliputi Pengertian teori Toko Modern, dan Pengertian teori Bahan Bangunan. Berikut merupakan penjelasan dari masing – masing pengertiannya : 2.1.1 Pengertian Toko Modern Toko adalah tempat dimana konsumen melakukan pembelian yang terencana maupun yang tidak terencana (Tirmizi et al, 2009). Menurut J.D. Benyamin (1996:58),
23
Embed
BAB II - erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/10224/3/709b2c6c0939614eb2f53db0beba0389.pdf · toko kelontong. (Tambunan dkk, 2004:4) Pada kelompok ... Penyediaan areal parkir dapat dilakukan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP
TOKO MODERN BAHAN BANGUNAN
Secara garis besar pada Bab II akan dibahas pemahaman teori Toko Modern,
teori Bahan Bangunan, pemahaman proyek sejenis yaitu Depo Bangunan di Kota
Denpasar, Depo Bagoes Bangunan di Kabupaten Gianyar, dan Mitra 10 di Kota
Denpasar, dan spesifikasi umum Toko Modern Bahan Bangunan.
2.1. Teori Toko Modern Bahan Bangunan
Pemahaman Teori Toko Modern Bahan Bangunan meliputi Pengertian teori
Toko Modern, dan Pengertian teori Bahan Bangunan. Berikut merupakan penjelasan
dari masing – masing pengertiannya :
2.1.1 Pengertian Toko Modern
Toko adalah tempat dimana konsumen melakukan pembelian yang terencana
maupun yang tidak terencana (Tirmizi et al, 2009). Menurut J.D. Benyamin (1996:58),
10
definisi toko adalah adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat berusaha, tempat
menjual barang dan jasa yang menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.
Jadi pengertian toko itu sendiri adalah salah satu public space yang
dipergunakan sebagai tempat berbisnis yang sifatnya sendiri adalah sebagai aktifitas
memajang, menyimpan dan menjual, juga sebagai area pertemuan antara pengusaha
dengan konsumen yang mampu membuat keuntungan bagi pengelola maupun
pemiliknya.
Toko Modern (Perpres No 112 Tahun 2007) adalah toko dengan sistem pelayanan
mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket,
Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk
perkulakan. Batasan toko modern dalam hal luas lantai penjualan digolongkan sebagai
berikut:
1. Minimarket, kurang dari 400 m2 (empat ratus meter per segi);
2. Supermarket, 400 m2 (empat ratus meter per segi) sampai dengan 5.000 m2 (lima
ribu meter per segi);
3. Hypermarket, diatas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi);
4. Department Store, diatas 400 m2 (empat ratus meter per segi);
5. Perkulakan, diatas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi).
A. Fungsi Toko Modern
Secara umum toko modern berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk
memasarkan produk dan dengan memperkenalkan harga yang bersahabat serta kualitas
yang bersaing (Tirmizi et al, 2009).
1. Sebagai lahan menawarkan produk dan jasa,
2. Sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli,
3. Sebagai tempat penyedia kebutuhan,
4. Sebagai tempat untuk memperkenalkan produk,
5. Sebagai tempat bertukar informasi,
6. Sebagai lahan investas,
7. Sebagai tempat belajar secara langsung.
11
B. Jenis – Jenis Toko Modern
Ketiga jenis toko modern, minimarket, supermarket, dan hypermarket,
mempunyai karakteristik yang sama dalam model penjualan, yaitu dilakukan secara
eceran langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan, artinya pembeli
mengambil sendiri barang dari rak-rak dagangan dan membayar di kasir. Kesamaan
lain, barang yang diperdagangkan adalah berbagai macam kebutuhan rumah tangga
termasuk kebutuhan sehari-hari. Perbedaan diantara ketiganya, terletak pada jumlah
item dan jenis produk yang diperdagangkan, luas lantai usaha dan lahan parkir, dan
mudal usaha yang dibutuhkan. Ketiga jenis toko modern tersebut akan tergambarkan
lebih jelas dari deskripsi berikut (Pandin, 2009) :
Minimarket
Minimarket adalah toko berukuran relatif kecil yang merupakan pengembangan dari
Mom & Pop Store, dimana pengelolaannya lebih modern, dengan jenis barang
dagangan lebih banyak. Mom & Pop Store adalah toko berukuran relatif kecil yang
dikelola secara tradisional, umumnya hanya menjual bahan pokok / kebutuhan
sehari - hari yang terletak di daerah perumahan / pemukiman, biasa dikenal sebagai
toko kelontong. (Tambunan dkk, 2004:4) Pada kelompok Minimarket, hanya
terdapat 2 pemain besar yaitu Indomaret dan Alfamart. Minimarket merupakan jenis
pasar modern yang agresif memperbanyak jumlah gerai dan menerapkan sistem
franchise dalam memperbanyak jumlah gerai. Dua jaringan terbesar Minimarket
yakni Indomaret dan Alfamart juga menerapkan sistem ini. Tujuan minimarket
dalam memperbanyak jumlah gerai adalah untuk memperbesar skala usaha
(sehingga bersaing dengan skala usaha Supermarket dan Hypermarket), yang pada
akhirnya memperkuat posisi tawar ke pemasok (Pandin, 2009).
Supermarket
Supermarket adalah bentuk toko yang operasinya cukup besar, berbiaya rendah,
margin rendah, volume penjualan tinggi, terkelompok berdasarkan lini produk, self
- service, dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, seperti daging, hasil
produk olahan, makanan kering, makanan basah, serta item-item produk non-food
seperti mainan, majalah, toiletris, dan sebagainya (Sopiah,2008:50-51). Pada
kelompok Supermarket, terdapat 6 pemain utama yakni Hero, Carrefour, Superindo,
Foodmart, Ramayana, dan Yogya + Griya Supermarket. (Pandin, 2009) Dalam
12
perkembangannya, format Supermarket tidak terlalu favourable lagi. Sebab, dalam
hal kedekatan lokasi dengan konsumen, Supermarket kalah bersaing dengan
Minimarket (yang umumnya berlokasi di perumahan penduduk), sementara untuk
range pilihan barang, Supermarket tersaingi oleh Hypermarket (yang menawarkan
pilihan barang yang jauh lebih banyak) (Pandin, 2009)
Hypermarket
Hipermarket merupakan toko yang dijalankan dengan mengkombinasikan
model discount store, supermarket, dan warehouse store di satu tempat. Barang -
barang yang ditawarkan meliputi produk grosiran, minuman, hardware, bahan
bangunan, perlengkapan automobile, perabot rumah tangga, dan juga furniture.
(Sopiah,2008:52) Pada kelompok Hypermarket hanya terdapat 5 peritel dan 3
diantaranya menguasai 88,5% pangsa omset Hypermarket di Indonesia. Tiga
pemain utama tersebut adalah Carrefour yang menguasai hampir 50% pangsa omset
hypermarket di Indonesia, Hypermart (Matahari Putra Prima) dengan pangsa 22,1%,
dan Giant (Hero Grup) dengan 18,5%. (Pandin, 2009) Hypermarket menawarkan
pilihan barang yang lebih banyak dibanding Supermarket dan Minimarket,
sementara harga yang ditawarkan Hypermarket relatif sama, bahkan pada beberapa
barang bisa lebih murah daripada Supermarket dan Minimarket (Pandin, 2009).
2.1.2 Pengertian Bahan Bangunan
Bahan bangunan (http://www.pustakadunia.com) adalah setiap bahan yang
digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu
dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain
dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik.
Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan
- bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti
pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat
tinggal manusia dan struktur termasuk rumah.
A. Jenis Material Bahan Bangunan
Dalam pelaksanaan pembangunan baik itu rumah, gedung maupun bangunan
struktur lainya kita membutuhkan material bangunan sebagai bahan untuk
pelaksanaanya. Untuk dapat membangun sebuah bangunan berkualitas maka diperlukan
13
upaya khusus dalam memilih bahan bangunan yang bagus
(http://www.marketing.co.id/upaya - memanjakan - konsumen – bahan - bangunan/) :
1. Batu bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding.
Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan.
2. Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat
dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton
adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil
dan pasir), semen dan air.
3. Tripleks
Plywood atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri
dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama.. Plywood
biasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak,
susut, atau bengkok.
4. Elitrikal
Yang termasuk lingkup pekerjaan elektrikal seperti instalasi listrik dan titik lampu.
5. Mekanikal
Pekerjaan yang meliputi mekanikal dalam sebuah gedung seperti mesin lift, mesin
pompa air, mesin air conditioner, dll
6. Kawat benrat
Kawat benrat digunakan untuk mengikat besi beton,pada saat pembuatan beton
7. Paku
Paku adalah sebagai alat perekat antara kayu dengan beton atau dengan material
lainnya
8. Kayu
Kayu adalah bahan bangunan yang berasal dari pohon yang mempunyai banyak
kegunaan seperti pembuatan dinding, sebagai tiang penyangga,sebagai pembuat
reng pada atap dan masih banyak lagi kegunaannya
9. Pipa paralone
Yaitu sebagai tempat saluran air bersih dan pembuangan.
14
2.2 Pemahaman Standar / Aturan Toko Modern Bahan Bangunan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 dan Peraturan
Daerah Kabupaten Badung Nomor 07 Tahun 2012 Tentang Penataan dan Pembinaan
Pasar Tradisonal, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Memutuskan tentang luasan
lahan, luasan banguan dan kelengkapan sarana dan prasarana, yaitu sebagai berikut :
A. Luasan Lahan
Lokasi pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib mengacu pada
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten / Kota, termasuk peraturan zonasinya (Perpres No 112 Tahun 2007).
Pendirian Toko Modern harus memenuhi ketentuan sebagai berikut (Perda Kab.
Badung No. 07 Tahun 2012) :
1. memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan Pasar
Tradisional, Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada di wilayah Daerah;
2. memperhitungkan jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional yang telah
ada sebelumnya;
3. menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu) buah
kendaraan roda empat untuk setiap 60 m2 (enam puluh meter per segi) luas lantai
penjualan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; dan
4. menyediakan fasilitas yang menjamin Pasar Modern yang bersih, sehat (hygienis),
aman, tertib, dan ruang publik yang nyaman.
5. Penyediaan areal parkir dapat dilakukan berdasarkan kerjasama antara pengelola
Pasar Toko Modern dengan pihak lain.
Pendirian Toko Modern harus memperhatikan persyaratan berlokasi pada sistem
jaringan jalan di daerah. Persyaratan lokasi pada Sistem Jaringan Jalan sebagaimana
adalah :
1. Pasar Tradisional berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk system
jaringan jalan lokal atau jalan lingkungan pada kawasan pelayanan bagian kota atau
lokal atau lingkungan (perumahan) didalam kota;
2. Perkulakan atau grosir berlokasi pada akses sistem jaringan jalan arteri atau kolektor
primer atau sekunder;
15
3. Hypermarket dan Pusat Perbelanjaan :
berlokasi pada akses sistem jaringan jalan arteri atau kolektor; dan tidak boleh
berada pada kawasan pelayanan lokal atau lingkungan di dalam kota/perkotaan.
4. Supermarket, Toko Modern, Swalayan dan Departement Store :
a. tidak boleh berlokasi pada sistem jaringan jalan lingkungan; dan
b. tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lingkungan di dalam
kota/perkotaan.
5. Minimarket berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk system jaringan
jalan lingkungan pada kawasan pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam
kota/perkotaan
B. Luasan Bangunan
Batasan luas lantai penjualan Toko Modern (Perpres No 112 Tahun 2007)
adalah sebagai berikut:
1. Minimarket, kurang dari 400 m2 (empat ratus per segi)
2. Supermarket, 400 m2 (empat ratus meter per segi) sampai dengan 5.000 m2 (lima
ribu meter per segi);
3. Hypermarket, diatas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi);
4. Department Store, diatas 400 m2 (empat ratus meter persegi);
5. Perkulakan, diatas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi).
2.3 Pemahanan Proyek Sejenis
Pemahaman terhadap proyek sejenis merupakan kajian terhadap suatu proyek
yang dianggap mempunyai beberapa potensi kesamaan terhadap kajian yang
direncanakan sebagai bahan perbandingan serta contoh. Kajian ini dilakukan dengan
melakukan pencarian data pada kenyataan dan melakukan pemilahan data terkait toko
modern bahan bangunan dengan pendekatan fasilitas sejenis, kesamaan spesifikasi, serta
kemiripan fungsi lainnya.
16
2.3.1 Depo Bangunan Di Kota Denpasar
A. Lokasi Depo Bangunan Di Kota Denpasar
B. Tujuan dan Fungsi Depo Bangunan Di Kota Denpasar
Depo Bangunan adalah Supermarket Bahan Bangunan yang menyediakan
kebutuhan membangun dan merenovasi rumah mulai dari bahan bangunan hingga
perlengkapan rumah tangga. Depo Bangunan adalah pioneer yang memperkenalkan cara
berbelanja bahan bangunan dengan konsep one stop shopping, dimana orang dapat
berbelanja segala kebutuhan bahan bangunan dan perlengkapan rumah tangga dalam
satu atap, lengkap, nyaman dan harga relatif murah dengan kualitas terjamin.
Gambar 2.1
Peta Lokasi Depo Bangunan Di Kota Denpasar
JL. Teuku Umar Barat, No. 338
Denpasar, Bali, 80119 Indonesia
17
C. Fasilitas Depo Bangunan Di Kota Denpasar
Pada tanggal 26 Maret 2011, Depo Bangunan dengan pertama kalinya
meluaskan diri keluar Jawa, dengan pembukaan gerai Denpasar, Bali, dibangun diatas
lahan 24.000 m2, dengan luas toko 6.500 m2, tempat parkir yang luas mampu
menampung lebih dari 400 mobil, gudang, kantin, mushola dan tempat bermain anak.
Depo Bangunan menyediakan produk - produk lebih dari 80.000 item baik lokal
maupun impor dari mancanegara dengan pilihan kualitas GOOD-BETTER-BEST.
Untuk melayani kebutuhan pelanggannya, Depo Bangunan juga menyediakan Attendant
terlatih yang siap memberikan pelayanan dan pengarahan teknis atas produk-produk
yang tersedia. Depo Bangunan berusaha memenuhi segala kebutuhan masyarakat dari
berbagai lapisan dan profesi mulai dari Tukang Bangunan, Kontraktor, Arsitek,
Desainer, Real Estate, Developer, sampai Ibu rumah tangga. Pengelompokkan Barang
di gerai Depo Bangunan :
1. Handtools, Perkakas tangan atau alat-alat pertukangan, seperti palu, gergaji,
perkakas, dan sebagainya.
2. Powertools, Perkakas bertenaga listrik seperti Impact Drill, Planner, Jig Saw,