7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Sistem Menurut Taufik Irawan (2002) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam system”. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Sistem
Menurut Taufik Irawan (2002) terdapat dua kelompok pendekatan
dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan
yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang
lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi didalam system”.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih
luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri
dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau
subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
sasaran system dapat tercapai.
Menurut James A. Hall (2001: 5) sebuah sistem adalah sekelompok
dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common
8
purpose). Sistem adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan
bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinasi,
pengendalian, dan untuk memrikan gambaran aktivitas di dalam preusahaan
(Laudon).
Selain itu, menurut Azhar Susanto (2008: 22) sistem adalah kumpulan
atau group dari subsistem/bagian/komponen apapun baik phisik atau pun non
phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonisuntuk mencapai satu tujuan tertentu.
Jadi, sebuah sistem harus melakukan proses yang sinergis dan
digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan serta bekerja secara hamonis
yang terdiri dari subsistem-subsistem dalam rangka pengambilan keputusan.
Selain definisi sebuah sistem pun mempunyai batasan yang dapat memperjelas
sebuh sistem untuk dapat dimengerti dan diaplikasikan dalam dunia bisnis.
Sehingga sebuah sistem bermanfaat untuk pemakainya. Oleh karena itu,
sebuah sistem memilki ciri atau karakter yang menunjukan bahwa sesuatu itu
dapat dikaatakan seduah sistem.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Taufik Irawan (2002) suatu sistem menpunyai karakteristik
atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components),
batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan
sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
2.1.2.1 Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau
9
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu
sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra
sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra
sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat
disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai
suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau system
akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra
sistem dan industri adalah supra dari supra sistem.
2.1.2.2 Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
2.1.2.3 Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
2.1.2.4 Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
10
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi
subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
2.1.2.5 Masukan system
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan
sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
2.1.2.6 Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.
2.1.2.7 Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan system .
Selain itu, menurut Azhar Susanto (2008: 22) sebuah sistem terdiri
dari enam ciri yang harus dimiki oleh sebuah system yang terdiri dari; (1)
memiliki tujuan; (2) memiliki batasan; (3) memiliki subsistem; (4) memiliki
hubungan antarsistem; (5) memiliki input dan output; dan (6) memiki
lingkungan, yang tertuang dalam bambar 2.1 dibawah ini:
11
Gambar 2.1Ciri-ciri Sistem
Sumber: Azhar Susanto (2008: 22)
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Taufik Irawan (2002) sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
a) Sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik
merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi dan sistem produksi.
b) Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia
(human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya
sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang
oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang
ABD
C
(5) Input
(5) Output
(1) Tujuan Sistem
(2) Batas Sistem
(3) Subsistem(4) Hubungan Antarsistem
(6) memiki lingkungan EkternalHir
arki Sistem
(6) memiki lingkungan Internal
Sistem X
12
menyebut dengan man machine system, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah
contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar
tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya,
karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka
suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk
pengaruh yang baik saja.
2.1.4 Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya utama bagi para manajer.
Seperti sumber daya yang lain maka informasi juga dapat dikelola. Di era
13
informasi seperti saat ini maka pengelolaan informasi sudah selayaknya
menggunakan alat bantu elektronik, dalam hal ini adalah komputer. Terkait
dengan informasi adalah sistem informasi, dan saat ini hampir semua system
informasi merupakan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi
berbasis komputer atau lebih dikenal dengan CBIS (Computer Based
Information Sistem) meliputi :
1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
3. Otomatisasi Perkantoran
4. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
5. Sistem Pakar
Munculnya SIA diawali dengan pemanfaatan komputer sebagai alat bantu
untuk mengelola transaksi keuangan berbasis akuntansi. Kemudian
pemanfaatan komputer meningkat tidak hanya digunakan untuk pengolahan
data akuntansi tetapi digunakan untuk mengolah datadata yang menghasilkan
output (laporan-laporan) bagi pimpinan atau manajer di berbagai level
manajemen, hal inilah yang nantinya berkembang menjadi SIM. Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi dimana output dari
system informasi tersebut berupa alternatif-alternatif solusi dari suatu
permasalahan yang digunakan oleh para pemimpin atau manajer untuk
membantu dalam pengambilan keputusan. CBIS selanjutnya adalah sistem
pakar, merupakan sistem cerdas karena dari sistem pakar ini sistem dapat
menghasilkan suatu keputusan. Tidak terlepas dari semua sistem informasi
yang ada, maka otomatisasi perkantoran juga termasuk didalam CBIS.
Pemanfaatan piranti-piranti elektronik terutama yang terkait dengan komputer
diharapkan dapat meningkatkan kinerja di perkantoran; misalnya saja
pengiriman undangan, laporan-laporan, atau notulen suatu rapat via email;
presensi berbasis elektronik; rapat melalui tele conference.
14
Sistem Informasi, istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga,
memiliki banyak pengertian dan definisi. Beberapa definisi mengenai sistem
informasi terlihat di tabel berikut:
Tabel 2.1
Definisi Sistem Informasi
Menurut Definisi/Pengertian
Alter Kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi
Bodnar &
Hopwood
kumpulan HW dan SW yang dirancang untuk mentransformasikan
data ke dalam bentuk informasi yang berguna
Budi Sutedjo Kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi
Sumber: Eros Kinska Aprlliano V.: 2007
Sistem informasi memiliki banyak peranan dalam suatu
organisasi/institusi/perusahaan diantaranya adalah: turut serta dalam
pelaksanaan tugas rutin; mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan
pengendalian dalam sistem; mengkoordinasikan subsistem-subsistem; dan
mengintegrasikan subsistem-subsistem yang ada. Selain memiliki banyak
peranan, system informasi memiliki banyak kemampuan juga, dimana dengan
kemampuan yang dimiliki diharpakan dapat meningkatkan produktivitas,
mengurangi biaya-biaya tertentu, meningkatkan servis terhadap konsumen, dan
yang tidak kalah pentingnya adalah adanya peningkatan dalam pengambilan
keputusan. Kemampuan yang dimiliki oleh sistem informasi, antara lain :
1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dengan kecepatan tinggi
2. menyimpan informasi dalam jumlah besar ke dalam ruang yang kecil dan
mudah diakses.
3. menyajikan informasi dengan jelas
4. meng-otomatisasi proses-proses yang manual
Gambar 2.2 Pengelompokan Sistem Informasi
Sumber : Eros Kinska Aprlliano V. : 2007
SISTEM INFORMASI
SISTEM PENDUKUNG OPERASIONAL SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN
sistem pemrosesan
transaksi
sistem pengendalian
proses
sistem kerjasama perusahaan SIM SPK EIS
SISTEM INFORMASI
SISTEM PENDUKUNG OPERASIONAL SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN
sistem pemrosesan transaksi
sistem pengendalia
n proses
sistem kerjasama perusahaa
n
SIM SPK EIS
15
5. menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi yang murah, akurat,
dan cepat.
Secara garis besar sistem informasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu sistem
informasi digunakan untuk mendukung operasional dan sistem informasi yang
mendukung manajemen. Secara lebih jelas dapat terlihat pada gambar 2.2.
Sistem informasi yang digunakan untuk mendukung operasional terkait
dengan opersional sehari-hari yang berlangsung di dalam suatu organisasi :
pemrosesan transaksi, pengendalian proses, dan kerjasama antar tim/bagian di
dalam suatu organisasi. Sistem pemrosesan transaksi misalnya saja memproses
data hasil transaksi bisnis, memperbaharui basisdata opersional, menghasilkan
dokumen bisnis. Sistem pengendalian proses terkait dengan proses mengawasi
dan mengendalikan proses industri, misalnya : sistem produksi baja,
penyulingan minyak dengan sensor yang terhubung komputer. Sistem
kerjasama perusahaan mendukung komunikasi dan kerjasama
tim/bagian/kelompok kerja disuatu organisasi/perusahaan dengan
memanfaatkan piranti elektronik dan teknologinya, misalnya e-mail, fax,
teleconference. Sistem ini mengarah pada otomatisasi perkantoran.
Data Prosespr Informasi
16
Keluaran/output/hasil dari sistem informasi adalah informasi. Pengguna
informasi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu manajer/pimpinan, non manajer,
dan orang-orang atau organisasi di luar organisasi. Informasi merupakan
sumber daya konsepsual dan menduduki level yang sama pentingnya dengan
sumber daya fisik yang lain yaitu manusia, material, mesin, dan uang.
Mengingat informasi merupakan sumber daya yang sangat penting maka perlu
dikelola sebaik-baiknya. Untuk dapat mengelola informasi dengan baik
semestinya dipahami dulu apa yang dimaksud dengan informasi dan hal-hal
yag terkait di dalamnya.
Menurut Gordon Davis, definisi informasi adalah data yang telah
diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan berguna untuk
pengambilan keputusan saat ini atau di masa mendatang. Sedangkan menurut
McFadden dan kawan-kawan, informasi dinyatakan sebagai data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
mengunakannya.
Baik menurut Gordon Davis maupun McFadden informasi
didapatkan dari pengolahan/pemrosesan data. Dapat digambarkan :
Gambar 2.3 Siklus Informasi
Informasi merupakan sumber daya yang mahal harganya, semakin
berkualitas suatu informasi maka semakin mahal harganya. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi kualitas informasi adalah aksesibilitas, kelengkapan, ketelitian,
relevansi, ketepatan waktu, kejelasan, dan fleksibilitas. Untuk mendapatkan
informasi yang berkualitas tidak terlepas dengan bagaimana mengelola
informasi tersebut, hal ini tidak terlepas dari apa yang disebut manajemen
17
informasi, yaitu segala aktivitas untuk memperoleh informasi, meggunakannya
se-efektif mungkin, dan membuangnya di saat yang tepat (Eros Kinska
Aprlliano V. : 2007) .
Menurut Taufik Irawan (2002) informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,
sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu
kejadian (kumpulan fakta).
Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam Taufik Irawan
(2002) dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan
bahwa : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang