4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1. Pengertian Akuntansi Menurut American Insitute of Certified Public Accounting dalam (Sujarweni, 2018) mendefinisikan bahwa “Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian- kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya ”. Menurut Horngren dalam (Eko, 2018) mengemukakan bahwa: Akuntansi adalah bahasa bisnis yang berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan terkait dengan hasil operasi dan kondisi keuangan entitas melalui data akuntansi yang dipersiapkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan, seperti; pemegang saham, calon investor, karyawan, manajer, kreditur, dan pemerintah”. Menurut Yulius dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017) mengemukakan bahwa “Akuntansi merupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan seluruh transaksi atau kejadian ekonomi yang terjadi dalam suatu perusahaan “. Menurut Hutauruk dalam (Saputro, 2018) mengemukakan bahwa “Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi. Informasi akuntansi sangat potensial untuk dilaporkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan”.
19
Embed
BAB II...8) Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. 9) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
2.1.1. Pengertian Akuntansi
Menurut American Insitute of Certified Public Accounting dalam (Sujarweni,
2018) mendefinisikan bahwa “Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan,
pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-
kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya ”.
Menurut Horngren dalam (Eko, 2018) mengemukakan bahwa:
Akuntansi adalah bahasa bisnis yang berkomunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terkait dengan hasil operasi dan kondisi keuangan entitas melalui data
akuntansi yang dipersiapkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan, seperti;
pemegang saham, calon investor, karyawan, manajer, kreditur, dan pemerintah”.
Menurut Yulius dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017) mengemukakan
bahwa “Akuntansi merupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan seluruh
transaksi atau kejadian ekonomi yang terjadi dalam suatu perusahaan “.
Menurut Hutauruk dalam (Saputro, 2018) mengemukakan bahwa “Akuntansi
merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur dan
melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi. Informasi akuntansi
sangat potensial untuk dilaporkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan”.
5
2.1.2. Siklus Akuntansi
Menurut (Wawan, 2016) mengemukakan bahwa “Siklus akuntansi adalah
proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal traksaksi, dan
diakhiri dengan membuat laporan”.
Sedangkan menurut (Martani, Dwi, Sylvia Veronica Siregar, Ratna Wardhani,
2018) mengatakan bahwa “Siklus akuntansi merupakan keseluruhan proses yang
dilakukan entitas untuk mengolah data-data keuangan hingga menjadi informasi yang
bermanfaat bagi pengguna untuk mengambil keputusan”.
Menurut (Wawan, 2016) Tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat
diurutkan sebagai berikut:
Sumber : (Wawan, 2016)
Gambar II.1. Siklus Akuntansi
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan
6
antara keseluruhan nilai akun bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai
akun bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang
terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas
kerja (work shet), neraca saldo setelah penyesuaian (Adjusted Trial Balance)
dan laporan keuangan disiapkan.
7. Membuat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang
terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post- closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
Untuk perusahaan yang telah memiliki sistem komputerisasi akuntansi yaitu
sebuah perangkat lunak (software) yang memuat program pemprosesan data dan
pelaporan akuntansi, akan secara otomatis memposting junal ke buku besar, hingga
menghasilkan laporan keuangan. Dalam kondisi ini, kertas kerja (yang sifatnya
optional) tentu saja tidak dibutuhkan.
7
2.1.4. Laporan Kuangan
Menurut (Kasmir, 2015) mengatakan bahwa “dalam praktiknya laporan
keuangan perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun
sesuai aturan atau standar yang berlaku.”
Dalam praktiknya, secara umum ada lima macam laporan keuangan menurut
(Kasmir, 2015), adalah:
1. Neraca, merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi
jumlah aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2. Laporan laba rugi, merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil
uasaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
3. Laporan perubahan modal, merupakan laporan yang menjelaskan perubahan
modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal. Laporan perubahan modal
jarang dibuat bila tidak terjadi perubahan modal.
4. Laporan arus kas, merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung
terhadap kas. Laporan arus kas terdiri dari arus kas masuk (cash in) dan kas
keluar (cash out) selama periode tertentu.
5. Laporan catatan atas laporan keuangan, laporan yang memberikan
informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
2.1.5. Elemen Laporan Keuangan
Menurut Bahri dalam (Ardiansyah, 2017) bahwa terdapat 5 elemen laporan keuangan
yang terdiri dari:
1. Aktiva (asset)
a. Aktiva Lancar (current asset).
8
1) Kas (cash), yaitu uang tunai, cek atau alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
2) Piutang wesel (notes receivable), yaitu tagihan kepada pihak kreditur yang disertai
dengan surat kesanggupan untuk melunasinya.
3) Piutang usaha (account receivable), yaitu tagihan yang timbul karena adanya
penjualan jasa atau barang dagangan.
4) Persekot atau beban dibayar di muka (prepaid expenses), yaitu beban yang telah
dibayar akan tetapi belum digunakan atau dimanfaatkan sebagai beban pada aktifitas
perusahaan di masa yang akan datang atau periode akuntansi berikutnya.
5) Perlengkapan (supplies), yaitu perlengkapan yang habis dipakai dalam satu tahun.
b. Aktiva tetap berwujud (fixed asset).
1) Tanah (land)
2) Bangunan (building)
3) Kendaraan (vehicle)
4) Peralatan (equipment)
c. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset).
1) Hak paten, yaitu hak suatu perusahaan atas pembuatan suatu barang yang dilindungi
oleh undang-undang dari peniruan-peniruan.
2) Hak merk, yaitu pemakaian suatu tanda (simbol) dalam perdagangan yang
dilindungi undang-undang dari peniruan.
9
2. Kewajiban atau hutang (liabilities)
a. Hutang jangka pendek (current liabilities)
1) Hutang usaha (account payable), yaitu kewajiban perusahaan kepada kreditur yang
timbul karena adanya transaksi pembelian barang dagangan secara kredit.
2) Hutang wesel (notes payable), yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak kreditur
yang disertai dengan janji tertulis untuk melunasinya.
3) Hutang gaji (salaries payable), yaitu kewajiban yang timbul karena terdapat
karyawan yang sudah bekerja tetapi belum mendapat pembayaran gaji oleh
perusahaan.
4) Hutang pajak (tax payable), yaitu hutang yang timbul karena apabila perusahaan
sudah saatnya membayar pajak penghasilan tetapi karena sesuatu hal lain sehingga
pajak tersebut belum dibayarkan.
5) Pendapatan diterima di muka (revenue in advanced), yaitu pendapatan yang telah
diterima pada periode sekarang tetapi belum memberikan jasa.
b. Hutang jangka panjang (long term debt)
Hutang obligasi (bond payable), yaitu kewajiban jangka panjang dari suatu perusahaan
atau pemerintah yang disertai dengan sertifikat tanda terhutang dan bentuk tertulis di
atas materai.
10
3. Ekuitas
1) Modal, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahaan yang selisih antara aktiva dan
hutang.
2) Prive, yaitu pengambilan pribadi oleh pemilik perusahaan (prive terjadi dalam
perusahaan perseorangan).
3) Modal saham, yaitu modal berupa jumlah lembar saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan (modal saham terjadi untuk perusahaan perseroan terbatas).
4) Agio saham atau disagio saham, yaitu selisih antara nilai normal saham dengan
harga jual saham (jumlah yang diterima perusahaan).
5) Laba ditahan, yaitu laba yang tidak diberikan kepada pemegang saham.
6) Dividen, yaitu hak pemegang saham atas laba perusahaan atau laba yang diberikan
oleh perusahaan kepada pemegang saham.
7) Saldo laba, yaitu merupakan kumpulan dari laba tahun-tahun sebelumnya dan
biasanya akun ini digunakan untuk perusahaan perseorangan.
8) Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayar oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
9) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi pada saat menjadi anggota.
11
4. Pendapatan (revenues)
1) Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
yaitu pendapatan dari penjualan jasa atau barang dagangan.
2) Pendapatan non usaha, yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan di luar usaha
pokok.
5. Beban (expenses)
1) Beban pemasaran, yaitu seluruh beban yang digunakan untuk menyelenggarakan
pemasaran, penjualan barang atau pengiriman barang. Misalnya beban iklan, beban
perjalanan, sampel dan sebagainya.
2) Beban administrasi, yaitu semua beban yang mencakup beban-beban yang terjadi
dalam menyelenggarakan pengarahan, pengawasan dan pelaksanaan tugas-tugas
perusahaan. Misalnya beban gaji, beban sewa, beban listrik dan sebagainya.
3) Beban diluar usaha, yaitu beban yang dikeluarkan perusahaan untuk pengeluaran di
luar usaha pokok. Misalnya beban bunga.
2.1.6. Jurnal
Menurut (Kartomo., 2019) mengemukakan bahwa:
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang
harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi
yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat dulu
dalam jurnal. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama
(book of original entri).
12
Secara sederhana, aturan debet kredit akun-akun dalam penjurnalan sebagai
berikut:
Tabel II.1.
Aturan debet kredit akun Nama Akun Debet Kredit
Aktiva (+) (-)
Prive (+) (-)
Beban (+) (-)
Modal (-) (+)
Hutang (-) (+)
Pendapatan (-) (+)
Sumber : (Kartomo., 2019)
2.2. Tool Aplikasi
Keuangan perusahaan yang dikelola dengan baik, cepat dan akurat dalam hal
penyajian laporan keuangan adalah faktor yang sangat penting karena dapat
menunjukan kredibilitas perusahaan tersebut. Software pengelohan data akuntansi
seperti Zahir Accounting Versi 6.0 diharapkan akan bisa mempermudah pencatatan
akuntansi pada Klinik Mawar Medika Bekasi.
2.2.1. Pengertian Zahir
Menurut Yuswanto dan Hanafi dalam (Saputro, 2018) mengemukakan bahwa
“Zahir Accounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu
(integrated software)”
Sedangkan menurut Himayati dalam (Utami, Lila Dini, 2018) mengemukakan
bahwa “Zahir Accounting adalah sebuah program akuntansi yang didesain khusus
untuk mengelola keuangan perusahaan secara mudah, fleksibel yang berfasilitas
13
lengkap dan dapat digunakan untuk macam-macam perusahaan, baik jasa maupun
perusahaan dagang.”
2.2.2. Perkembangan Zahir
Aplikasi Zahir pertama kali dibuat pada tahun 1996 dengan nama Zahir
Accounting Versi 1.0, namun baru dipasarkan pada tahun 1997. Seiring berjalannya
waktu aplikasi Zahir Accounting mengalami perkembangan sebagai berikut:
Tabel II.2.
Perkembangan Zahir Tahun Perkembangan
1996 Zahir Versi 1.0, yang hanya berupa Edisi GL pertama kali dibuat.
1997 Zahir Versi 2.0 mulai dibuat.
1999 Software akuntansi Zahir Accounting mulai dipasarkan.
2000 Diluncurkan Zahir Versi 2.1.
2002 Diluncurkan Versi 3.0 dan lahirnya Zahir POS dan Zahir Edisi
Enterprise.
2003 Diluncurkan Versi 4.0 dan lahirnya Edisi Flexy GL, Flexy Money dan
Flexy Trade.
2004 Diluncurkan Versi 5.0 dengan Database Client Server.
2005 Lahirnya Edisi Small Business Accounting dengan harga yang lebih
terjangkau.
2006 Peluncuran software Zahir Accounting Versi 5.1.
2014 Peluncuran Zahir Accounting Versi 6.0. Sumber : www.zahiraccounting.com
Menurut Yuswanto dan Hanafi dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017)
Keunggulan Zahir Accounting:
a) Tampilan yang menarik baik dalam interface program maupun dalam penyajian
laporan keuangan.
b) Berbagai menu yang memudahkan pencatatan.
2.2.3. Instalasi dan Menjalankan Zahir Accounting Versi 6.0
Untuk dapat menggunakan Zahir Accounting versi 6.0 terlebih dahulu anda
harus menginstalnya di komputer PC atau Notebook berbasis Windows (7/8/10)
Installer Zahir Accounting tersedia dalam paket program berupa CD atau dapat juga
dengan download versi demonya dari www.zahiraccounting.com.