-
5/20/2018 BAB II
1/21
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi
produk
tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba.
Produk-produk
tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau makanan.
Fermentasi suatu cara
telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai
suatu proses
fermentasi memerlukan:
Mikroba sebagai inokulum
Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung
dengan optimal.
Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi
bagi
mikroba.
Gambar 1: Skema Proses Fermentasi
Sumber
:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/BioTekFermentasi05.pdf
Fermentasi adalah proses produksi energi dalamsel dalam
keadaananaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh
hasil fermentasi
adalahetanol,asam laktat,danhidrogen.Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat
juga dihasilkan dari fermentasi sepertiasam butirat
danaseton.Ragi dikenal sebagai
RAW MEAL
FERMENTOR
MIKROBA
PRODUK
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/BioTekFermentasi05.pdfhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktathttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_butirat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asetonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_butirat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktathttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi_selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/BioTekFermentasi05.pdf
-
5/20/2018 BAB II
2/21
4
bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkanetanol dalambir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam
otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron
eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam
laktat sebagai
produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan
dalam
menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
2.2 Jenis-Jenis Fermentasi
Fermentasi ada tiga, yaitu :
1.
Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa
menjadi
etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang
berperan yaitu
Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau
minuman
keras.
Reaksi Kimia:
C6H12O6> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 H2O + 2 ATP
2.
Fermentasi asam laktatFermentasi asam laktat adalah respirasi
yang terjadi pada sel hewan atau
manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja
terlalu
berat. Di dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan gejala
kram dan
kelelahan. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah
dapat
menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut
oleh darah
ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.
Reaksi:
C6H12O6 > 2 Asam Piruvat> 2 Asam laktat + 2 ATP
3. Fermentasi asam cuka
Merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan
aerob.
fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (acetobacter
aceti) dengan
http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anggur_%28minuman%29http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusuihttp://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusuihttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Anggur_%28minuman%29http://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanol
-
5/20/2018 BAB II
3/21
5
substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari
energi yang
dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
Reaksi:
C6H12O6 2C2H5OH 2CH3COOH + H2O + 116 kal (glukosa)
Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun
alami serta
dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi
menggunakan kultur
alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang
memanfaatkan
mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk
pangan yang
dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang
dibuat dari
singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang
diinokulasi dengan
kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui
sehingga hasilnya
sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus dikembangkan
dari kultur murni.
Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam
fermentasi
dengan sifat-dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti
sehingga produk yang
dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses
fermentasi kultur
murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran.
Contoh penggunaan
kultur murni tunggal adalahLactobacillus caseipada fermentasi
susu sedang contohcampuran kultur murni adalah pada fermentasi
kecap, yang menggunakan Aspergillus
oryzae pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam
digunakan bakteri
Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii.
2.3 Sejarah Fermentasi
Fermentasi berasal dari bahasa latin ferfere yang artinya
mendidihkan, yaitu
berdasarkan ilmu kimia terbentuknya gas gas dari suatu cairan
kimia yang
pengertiannya berbeda dengan air mendidih. Gas yang terbentuk
tersebut diantaranya
karbondioksida (CO2).
Penemuan cara fermentasi ini diawali dengan pembuatan bir
sekitar 6000
tahun sebelum masehi. Selain itu pembuatan roti dengan bantuan
khamir atau ragi
sekira 4000 tahun sebelum masehi (SM). Pembuatan produk
fermentasi kecap dan
-
5/20/2018 BAB II
4/21
6
tauco di Cina sejak 722 SM. Kira kira abad ke -17 mulai
berkembang fermentasi
anggur dengan menggunakan bakteri Acetobacter menghasilkan asam
asetat (asam
cuka).
Kemudian di tahun 1817, mulai diperoduksi enzim dari tumbuhan
dan
jaringan hewan yang dapat memecah zat pati menjadi gula maltose
(diastase). Lalu
tahun 1860, di temukan suatu enzim dari khamir dapat memecahkan
sukrosa menjad
glukosa dan fruktosa. Akhirnya banyak penelitian yang dilakukan
para ahli dan
melahirkan istilah baru dari fermentasi yaitu reaksi oksidasi
reduksi, di mana zat
yang (pemberian electron) maupun zat yang direduksi (penerima
electron) adalah zat
organic dengan melibatkan mikroorganisme.
Penjelasan yang bersifat ilmiah, pertama kali diajukan oleh Ahli
Kimia
Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika
di tahun 1857
mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi
sebagai "respirasi
(pernapasan) tanpa udara".
Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan,
"Saya
berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya
organisasi,
pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan..... Jika
ditanya, bagaimanaproses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi
dari gula tersebut... Saya benar-
benar tidak tahu".
Penjelasan Pasteur tersebut disempurnakan oleh Ahli kimia
Jerman, Eduard
Buchner, pemenangNobel Kimia tahun 1907,menunjukkan bahwa
fermentasi dapat
berlangsung dalam larutan gula dengan menggunakan cairan yang
diekstraksi dari sel
sel khamir yang telah mati. Kemudian diketahui bahwa cairan
tersebut
menggunakan suatu substansi aktif yang mampu memecahkan molekul
gula dan
diberi ferment, enzim atau zymase. Teori yang menerangkan
aktifitas enzim
mikrobial dalam Fermentasi disusun setelah penemuan energi yang
digunakan oleh
selsel khamir dalam keadaan tanpa oksigen.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah
perusahaan
bir)diDenmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan
brewing(cara
http://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Louis_Pasteurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nobelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Denmarkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Denmarkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nobelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Louis_Pasteurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perancis
-
5/20/2018 BAB II
5/21
7
pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai
pendorong dari
berkembangnyabiologi molekular.
2.4 Sifat Fermentasi
Fermentasi terbagi dua tipe berdasarkan tipe kebutuhan akan
oksigen yaitu tipe
aerobic dan anaerobik.
2.4.1 Tipe Fermentasi Aerobik
Adalah fermentasi yang pada prosesnya memerlukan oksigen. Semua
organisme
untuk hidupnya memerlukan sumber energi yang diperoleh dari
hasil metabolisme
bahan pangan, dimana organism itu berada.
Mikroorganisme adalah organisme yang memerlukan energi tersebut.
Bahan
energi yang paling banyak digunakan mikroorganisme untuk tumbuh
adalah glukosa.
Dengan adanya oksigen maka mikroorganisme dapat mencerna
glukosa
menghasilkan air , karbondioksida, dan sejumlah besar
energi.
2.4.2 Tipe Fermentasi AnaerobikAdalah fermentasi yang pada
prosesnya tidak memerlukan oksigen. Beberapa
mikroorganisme dapat mencerna bahan energinya tanpa adanya
oksigen jadi hanya
sebagian bahan energi itu dipecah, yang dihasilkan adalah
sebagian dari energi,
karbondioksida dan air , termasuk sejumlah asam laktat , asetat,
etanol, asam
volatile,alcohol, dan ester.
Pada tipetipe tersebut harus diperhatikan perubahan secara
mikrobiologi dalam
makanan dimana mikroba bersifat fermentatatif dapat mengubah
karbohidrat dan
turunannya menjadi alcohol, asam, dan karbondioksida, disusul
dengan mikroba
proteolitik dapat memecah protein dan komponen nitriogen kimia,
sehingga
menghasilkan bau busuk yang tidak diinginkan. Sedangkan mikroba
lipolotik akan
menghidrolisa lemak , fosfolipid, dan turunannya dengan
menghasilakan bau tengik.
Bila alcohol dan asam yang dihasilkan mikroba cukup tinggi, maka
pertumbuhan
http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_molekularhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_molekular
-
5/20/2018 BAB II
6/21
8
mikroba proteolitik dan lipolitik dapat dihambat . adi pada
prinsipnya fermentasi
adalah menumbuhkan pertumbuhan mikroba pembentukan alcohol dan
asam, dan
menekan pertumbuhan mikroba proteolitik dan lipolitik.
Pada fermentasi anaerob, zat-zat organik dikatabolisme tanpa
kehadiran oksigen
yang berarti tidak adanya akseptor elektron eksternal melainkan
melalui
keseimbangan reaksi oksidasi-reduksi internal. Produk dihasilkan
selama proses
penerimaan elektron yang dilepaskan saat pemecahan zar-zat
organik. Oleh
karenanya zat-zat organik tersebut berperan sebagai akseptor dan
donor elektron.
Pada fermentasi, substrat hanya dioksidasi sebagian dan oleh
karena itu hanya sedikit
energi yang bisa dihasilkan. Glukosa sebagai substrat akan
melepaskan elektron saat
dirubah menjadi piruvat, namun elektron tersebut kemudian akan
diambil piruvat
untuk menjadi etanol Organisme anaerobik fermentatif biasanya
menggunakan jalur
fermentasi asam laktat:
C6H12O6 + 2 ADP + 2 fosfat 2 asam laktat + 2 ATP
Energi yang dilepaskan pada persamaan ini sekitar 150 kJ per
mol, yang disimpan
dalam regenerasi dua ATP dari ADP per glukosa. Ini hanya 5%
energi per molekul
gula daripada yang dapat dihasilkan oleh reaksi aerobik.
Tumbuhan dan jamur(contohnya ragi) biasanya melakukan fermentasi
alkohol (etanol) ketika oksigen
terbatas melalui reaksi berikut:
C6H12O6 + 2 ADP + 2 fosfat 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
Energi yang dilepaskan sekitar 180 kJ per mol, yang disimpan
dalam regenerasi
dua ATP dari ADP per glukosa.
2.4.3 Sumber Energi Dalam Kondisi Anaerobik
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi
pada
organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi
di atmosfer seperti
saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari
produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi
penuh
tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa
oksigen atau akseptor
-
5/20/2018 BAB II
7/21
9
elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung
dianggap produk
sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari
fermentasi
menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation,
di mana pirufat
teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi
menghasilkan dua molekul
ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang
dihasilkan
respirasi aerobik.
"Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot
untuk
memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana
oksigen berlimpah.
Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang
(vertebrata) menggunakan
"glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang efisisen
untuk menghasilkan
ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat
daripada oxidative
phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu
pendek dan
intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam
jangka waktu lama pada
organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia,
fermentasi asam
laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2
menit.
Tahap akhir dari fermentasi adalah konversi piruvat ke produk
fermentasi
akhir. Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting
bagi sel anaerobikkarena tahap ini meregenerasi nicotinamide
adenine dinucleotide (NAD
+), yang
diperlukan untuk glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel
normal karena glikolisis
merupakan satu-satunya sumber ATP dalam kondisi anaerobik.
Gambar 2. Reaksi Asam Laktat
Sumber:http://3.bp.blogspot.com/sZHtiB_6wvU/UFAyLQL1NnI/AAAAAAAAAIo/FpdtGN
2f_4o/s320/Slide2.JPG
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_aerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Piruvathttp://id.wikipedia.org/wiki/Piruvathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_aerobik&action=edit&redlink=1
-
5/20/2018 BAB II
8/21
10
2.5 Prinsip Kultivasi Mikroba Dalam Sistem Cair
Mikroba berada dalam cairan yang mengandung nutrien sebagai
substrat
untuk tumbuh dan berkembang bercampur dengan produk-produk yang
dihasilkan
termasuk limbah. Yang dimaksud dengan mikroba secara umum,
merupakan
organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan
beberapa alga
serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal.
Gambar 3. Saccharomyces sp,salah satu mikroba yang berperan
dalam fermentasi
Sumber
:https://reader003.{domain}/reader003/html5/0226/5a93b88d28074/5a93b89
Nutrien dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal
mikroba
harus tercampur merata (homogen) pada semua bagian fermenter.
Untuk
mendapatkan sistem fermentasi yang optimum, maka fermenter harus
memenuhi
syarat sebagai berikut:
1. Terbebas dari kontaminan
2. Volume kultur relatif konstan (tidak bocor atau menguap)
3. Kadar oksigen terlarut harus memenuhi standar.
4. Kondisi lingkungan seperti: suhu, pH harus terkontrol.
Stirred tank reactor
system model yang banyak dipakai.
1) Sterilisasi
Bahan atau peralatan yang dipergunakan kultivasi mikrobiologi
harus dalam
keadaan steril artinya bahan atau peralatan tersebut bebas dari
mikroba. Baik yang
akan mengganggu media atau menganggu kehidupan dan proses yang
sedang
dikerjakan. Sterilisasi yang umum dilakukan adalah :
http://dhaverst.files.wordpress.com/2013/01/zx-026.jpg?w=812http://dhaverst.files.wordpress.com/2013/01/zx-026.jpg?w=812
-
5/20/2018 BAB II
9/21
11
a) Sterilisasi secara fisik
Dengan menggunakan udara panas atau uap air panas dengan
tekanan
tinggi. Misalnya dengan penggunaan autoklap dengan temperatur
121C
dengan tekanan 15 lbs. Waktu yang diperlukan tergantung
banyak
sedikitnya bahan atau medium yang disterilkan, umumnya berkisar
antara
15 sampai 20 menit.
b) Sterilisasi secara kimia
Senyawa kimia yang banyak digunakan adalah larutan CuSO4,
AgNO3,
HgCI2, dan ZnO serta alkohol dengan kadar antara 5075% karena
cepat
menyebabkan koagulasi protein mikroba. Larutan garam seperti
NaCI
(9%), KCI (11%) dan KNO3 (10%) dapat digunakan karena
tekanan
osmotiknya yaitu dehidrasi protein pada substrat. Sedang asam
kuat dan
basa kuat dapat digunakan karena dapat menghidrolisis isi sel
mikroba.
Larutan KmnO4 (10%) dan HCI (1,1%) dapat mengoksidasi
substrat.
Sedang larutan CuSO4 digunakan untuk algisida. Khlor dan
senyawa
khlor digunakan sebagai desinfektan terutama pada tempat
penyimpanan
air. Juga larutan formalin atau formaldehida dengan kadar antara
4 -20%.
2) Nutrisi yang diperlukan mikroba
Mikroba memerlukan nutrien sebagai sumber materi dan energy
untuk menyusun
komponen sel seperti genom, membrane plasma dan dinding sel.
Bentuk nutrient
yang diperlukan bermacam-macam, tergantung jenis mikrobanya,
misalnya
kebutuhan karbon untuk jasad fotoautotrof dalam bentuk CO2,
sedangkan bagi jasad
kemoorganotrof dalam bentuk bahan organic. Dengan mengetahuia
keperluan nutrien
mikroba para ilmuwan dapat melakukan penelitian untuk menentukan
peranan
mikroba di alam dan kegunaannya dalam kehidupan manusia.
-
5/20/2018 BAB II
10/21
12
3) Kondisi fisik yang diperlukan untuk pertumbuhan
Selain menyediakan nutrisi yang sesuai untuk kultivasi bakteri,
juga perlu
disediakan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum.
Mikroba tidak
hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi menunjukan
respon yang
berbeda terhadap kondisi fisik di lingkungannya. Untuk
berhasilnya kultivasi mikroba
diperlukan suatu kombinasi nutrisi serta lingkungan fisik yang
sesuai. Ada 5
parameter lingkungan yang utama yang perlu diperhatikan dalam
menumbuhkan
mikroba yaitu temperature, kelembaban (RH), kadar oksigen, pH
dan osmosis.
Temperatur
Karena semua proses pertumbuhan bergantung pada reaksi kimiawi
dan
karena laju reaksi-reaksi ini dipengaruhi oleh temperatur, maka
pola
pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh temperatur.
Temperature
juga me pengaruhi laju pertumbuhan dan penambahan jumlah
sel.
Keragaman suhu dapat juga mengubah proses-proses metabolic
serta
morfologi sel.
Setiap mikroba tumbuh pada suatu kisaran suhu tertentu. Atas
dasar ini
maka mikroba ada yang bersifat :- Psikrofilik yang tumbuh pada
0
0C dampai 20
0C,
- Mesofilik yang tumbuh pada 200C sampai 45
0C dan
- Termofilik yang tumbuh pada temperature 450sampai 80
0C.
Temperatur inkubasi yang memungkinkan pertumbuhan tercepat
selama
periode waktu yang singkat (12 sampai 24 jam) dikenal
sebagai
temperatur pertumbuhan optimum.
Kondisi atmosfer seperti kadar oksigen, RH dan tekanan udara
Mikroba memperlihatkan keragaman yang luas dalam hal respons
terhadap
oksigen bebas dan atas dasar ini maka mikroba dibagi menjadi
empat yaitu
aerobik (memerlukan oksigen), anaerobik (tumbuh tanpa
oksigen
molekuler), anaerobic fakultatif (tumbuh pada keadaan aerobic
dan
-
5/20/2018 BAB II
11/21
13
anaerobik), dan mikroaerofilik (tumbuh bila ada sedikit
oksigen
atmosferik).
Beberapa mikroba bersifat anaerobik obligat, bila terkena
oksigen akan
terbunuh, oleh karena itu untuk menumbuhkan mikroba
anaerobic
diperlukan teknik khusus agar tercapai keadaan anaerob.
Keperluan
penumbuhan jasad anaerob obligat dapat dipenuhi dengan
menggunakan
alat yang disebut anaerobic jar.
Konsentrasi ion hydrogen (pH)
pH optimum bagi kebanyakan mikroba terletak antara 6.5 sampai
7,5.
Bagi kebanyakan mikroba pH minimum dan maksimum antara 4 sampai
9.
Pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh pH karena nilai pH
sangat
menentukan aktivitas enzim. Bila mikoba di kultivasi di dalam
suatu
medium yang mula-mula pH-nya 7 maka kemungkinan pH ini akan
berubah. Pergeseran pH ini dapat sedemikian besar sehingga
menghambat
pertumbuhan.
Pergeseran pH dapat dicegah dengan menggunakan larutan
penyangga
atau bufer dalam medium. Bufer merupakan senyawa yang dapat
menahanperubahan pH misalnya KH2PO4 dan K2HPO4. Beberapa bahan
nutrisi
medium seperti pepton mempunyai kapasitas bufer. Perlu atau
tidaknya
suatu medium diberi bufer tergantung kepada maksud penggunaannya
dan
dibatasi oleh kapasitas bufer yang dimiliki senyawa-senyawa
yang
digunakan.
Tekanan osmosis
Tekanan osmosis adalah besarnya tekanan minimum yang
diperlukan
untuk mencegah aliran air yang menyebrangi membran di dalam
larutan.
Contohnya : jika larutan 10 % sukrosa di dalam kantong membran
dialysis
diletakkan dalam air dalam gelas maka molekul air yang ada dalam
gelas
akan mengalir ke dalam kantong analisis. Besarnya tekanan
yang
-
5/20/2018 BAB II
12/21
14
diperlukan untuk mencegah aliran molekul air dalam gelas ke
dalam
kantong dialisis merupakan nilai tekanan osmosis larutan sukrosa
tersebut.
Berdasarkan tekanan osmosanya maka larutan tempat
pertumbuhan
mikroba dapat digolongkan atas larutan hipotonis, isotonis dan
larutan
hipertonois. Mikroba biasanya hidup di lingkungan yang bersifat
agak
hipotonis sehingga air akan mengalir dari lingkungannya ke dalam
sel
sehingga sel menjadi mengembang kaku. Adanya dinding sel
dapat
mencegah pecahnya sel mikroba.
4)
Media pertumbuhan
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba, diperlukan
suatu
substrat yang disebut media. Keragaman yang luas dalam hal tipe
nutrisi di antara
mikroba diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak
macamnya untuk
kultivasi. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
di dalam media,
diperlukan persyaratan tertentu,yaitu:
a. Media mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan
dan perkembangbiakkan mikroba.b. Media mempunyai tekanan osmosa
, dan PH yang sesuai untuk mikroba.
c. Media harus dalam keadaan steril
Bentuk, susunan, dan sifat media
Bentuk media ditentukan oleh ada tidak adanya penambahan zat
pemadat seperti
agar, gelatin. Berdasarkan bentuk dikenal tiga jenis media yaitu
media padat, cair dan
semi padat.
Media cair yaitu media berbentuk cair yang tidak mengandung
agar, misalnya
nutrien broth. Umumnya media cair digunakan untuk menambah
biomassa sel . Kalau
ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Media cair
dipergunakan untuk
penumbuhan bakteri, ragi dan mikroalga.
-
5/20/2018 BAB II
13/21
15
Biasanya pada teknologi fermentasi, medium atau substrat
digunakan bahan dasar
yang mengandung karbon. Oleh karena itu, kebanyakan berasal dari
tumbuhan dan
sedikit dari produk hewani. Sebagai contoh; biji-bijian (grain),
susu (milk). Natural
raw material berasal dari hasil pertanian dan hutan.Karbohidrat;
gula, pati (tepung),
selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara umum mikroba dapat
ditumbuhkan
dengan menggunakan medium padat atau medium cair. Banyak produk
pangan yang
dibuat dengan menggunakan mikroba biasanya dipergunakan untuk
tempe, tape,
oncom dan berbagai jamur untuk konsumsi. Sebaliknya, banyak pula
produk
mikrobia yang hanya dapat dihasilkan dan dipanen dengan cara
menumbuhkan pada
medium cair, misal antibiotik, etanol, asam-asam amino.
Kultivasi mikroba dapat
dilakukan dengan dua macam teknik meliputi kultur batch (kultur
tertutup) dan kultur
kontinyu (sinambung).
Sistem fermenter tertutup dan terbuka
1. Tertutup, semua nutrien ditambahkan pada awal fermentasi dan
pada akhir
fermenetasi dikeluarkan bersama produknya. Sebagai contoh:
pembuatan bir(brewing), antibiotik, dan enzym.
2. Terbuka, secara kontinyu (terus menerus) terjadi pemasukan
medium kultur
dan pengeluaran medium bersama produk. Dalam kultivasi
mikroba
menggunakan teknik kultur kontinyu/sinambung, mikroba
ditumbuhkan
secara terus menerus pada fase paling optimum untuk fase
pertumbuhan yaitu
fase eksponensial dimana sel membelah diri dengan laju yang
konstan, massa
menjadi dua kali lipat mengikuti kurva logaritmik. Hal ini
dilakukan dengan
memberi nutrisi secara terus menerus sehingga mikroba tidak
pernah
kekurangan nutrisi. Sebagai contoh: SCP (petrokimia).
-
5/20/2018 BAB II
14/21
16
Tipe Fermenter ada 2: septis dan aseptis.
Fermenter berdasarkan tipenya dapat dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu:
1. Septis untuk pembuatan pengembang roti, bir (brewing).
2. Aseptis untuk memproduksifine porduct seperti: antibiotik,
asam amino,
3. polisakarida dansingle cell protein (SCP).
Skala fermenter
Fermenter berdasarkan skala produksinya dapat dibedakan menjadi
2 jenis yaitu:
1. Skala kecil (small scale); untuk industri rumah tangga (home
industri).
2.
Skala besar (large scale); untuk industri skala besar
(petrokimia industri).
3. Masalah utama fermenter untuk produksi skala besar adalah
pemerataan
medium.
4. Kultur dalam fermenter harus homogen artinya medium kultur
harus
tercampur merata.
2.6Desain Bioreactor
2.6.1
Pengertian bioreactorBioreaktor atau dikenal juga dengan nama
fermentor adalah sebuahperalatan
atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis
yang dapat
menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi
bahan yang
dikehendaki. Reaksibiokimia yang terjadi di dalam bioreaktor
melibatkan organisme
atau komponen biokimia aktif (enzim) yang berasal dari organisme
tertentu, baik
secara aerobik maupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologis
yang digunakan
dapat berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi.
Contoh reaktor yang
menggunakan agensia terimobilisasi adalah bioreaktor dengan
unggun atau bioreaktor
membran.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peralatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menunjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mentah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Aerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suspensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_terimobilisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sintetishttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sintetishttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_terimobilisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suspensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mentah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menunjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peralatan&action=edit&redlink=1
-
5/20/2018 BAB II
15/21
17
2.6.2Instrument Bioreactor
Komponen utama bioreaktor terdiri atas tangki, sparger,
impeller, saringan
halus ataubaffle dansensor untuk mengontrol parameter.
a) Tanki berfungsi untuk menampung campuran substrat, sel
mikroorganisme,
serta produk. Volume tanki skala laboratorium berkisar antara
130 L,
sedangkan untuk skala industri dapat mencapai lebih dari 1.000
L.
b) Sparger terletak di bagian bawah bioreaktor dan berperan
untuk memompa
udara,dan mencegah pembentukangelembung oksigen.
c) Impellerberperan dalamagitasi dengan mengaduk campuran
substrat dan sel.
Impeller digerakkan olehrotor.
d) Baffle juga berperan untuk mencegah terjadinya efek pusaran
air akibat
agitasi yang dapat mengganggu agitasi yang seharusnya.
e) Sensor berperan untuk mengontrol lingkungan dalam bioreaktor.
Kontrol
fisika meliputi sensor suhu, tekanan, agitasi, foam, dan
kecepatan aliran.
Sedangkan, kontrol kimia meliputi sensor pH,kadar oksigen, dan
perubahan
komposisimedium.
Bioreaktor biasanya terbuat dari bahan stainless steel karena
bahan tersebuttidak bereaksi dengan bahan-bahan yang berada dalam
bioreaktor sehingga tidak
menggangu proses biokimia yang terjadi. Selain itu, bahan
tersebut juga anti karat
dan tahan panas. Bioreaktor harus dapat menciptakan lingkungan
yangoptimumbagi
mikroorganisme ataupun reaksi yang diinginkan maka diperlukan
pengontrolan.
Parameter yang biasa dikontrol pada bioreaktor adalah suhu,pH,
substrat (sumber
karbon dannitrogen),aerasi,danagitasi.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tangki&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sparger&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saringan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baffle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelembung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rotorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusaran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Foam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Proseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Karathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optimum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substrathttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optimum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karathttp://id.wikipedia.org/wiki/Proseshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Foam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusaran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rotorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelembung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baffle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saringan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sparger&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tangki&action=edit&redlink=1
-
5/20/2018 BAB II
16/21
18
Gambar 4. BioreaktorSumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactor
Perancangan bioreaktor adalah suatu pekerjaanteknik yang cukup
kompleks.
Pada keadaan optimum, mikroorganisme atau enzim dapat melakukan
aktivitasnya
dengan sangat baik. Keadaan yang memengaruhi kinerja agensia
biologis terutama
temperatur dan pH. Untuk bioreaktor dengan menggunakan
mikroorganisme,
kebutuhan untuk hidup seperti oksigen, nitrogen, fosfat, dan
mineral lainnya perlu
diperhatikan. Pada bioreaktor yang agensia biologisnya berada
dalam keadaan
tersuspensi, sistem pengadukan perlu diperhatikan agar cairan di
dalam bioreaktor
tercampur merata (homogen). Seluruh parameter ini harus
dimonitor dan dijaga agar
kinerja agensia biologis tetap optimum.
Untuk bioreaktor skala laboratorium yang berukuran 1,5-2,5 L
umumnya
terbuat dari bahan kaca atau borosilikat, namun untuk skala
industri, umunya
digunakan bahan baja tahan karat (stainless steel) yang tahan
karat. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi kontaminasi senyawa metal pada saat
fermentasi
terjadi di dalamnya. Bahan baja yang mengandung < 4% kromium
disebut juga baja
ringan, sedangkan bila kadar kromium di dalamnya >4% maka
disebutstainless steel.
Bioreaktor yang umum digunakan terbuat dari bahan baja 316 yang
mengandung
18%kromium,2-2,5%molibdenum,dan 10%nikel.
http://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insinyurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laboratoriumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borosilikat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molibdenumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molibdenumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borosilikat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Laboratoriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insinyurhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactor
-
5/20/2018 BAB II
17/21
19
Gambar 5. Bioreaktor Skala laboratoriumSumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactor
2.7Pengendalian Proses bioreactor / Bioproses
Bioproses merupakan reaksi biokimiawi kompleks serta fenomena
perpindahan
yang kompleks pula . Sehingga penyebab pengendalian bioproses
adalah :
1. Bioproses jauh lebih kompleks
2. Kesulitan untuk mengembangkan model yang realistis
3. Pengukuran parameter kunci biokimiawi dan fisiologik sangat
sulit. Organism
yang memiliki mekanisme regulasi intraseluler sehingga regulasi
terjadi
secara internal
Tujuan pengendalian proses (bioproses) adalah memanupulasi
peubah-peubah
didalam sistem pengendalian proses. Manupulasi ini berguna untuk
:
Mencapai keluaran pada suatu ketetapan nilai yang diinginkan
Menstabilkan proses-proses yang tidak stabil atau berpotensi
tidak stabil ,
seperti operasi sinambung ( masalah stabilisasi)
Mengoptimalisasi kerja yang telah didefenisikan oleh
pengukuran-pengukuran seperti rendemen, produktivitas, atau
keuntungan ( masalah
optimasi).
Sistem pengendalian proses ada empat peubah yaitu:
Peubah yang dikontrol
-
5/20/2018 BAB II
18/21
20
Peubah yang diganggu
Peubah yang dimanupulasi, dan
Peubah acuan
2.7.1Pemantauan bioproses
Pemantauan langsung (on-line) bioproses biasanya untuk mengukur
parameter
fisikokimia seperti pH, O2, atau CO2 dalam bioreaktor. Hasil
pengukuran langsung
diketahui setiap saatUntuk merancang pengendalian on line suatu
bioreaktor dapat
dilakukan lebih efisien dengan menggunakan model. Dengan suatu
model, penduga
yang memberi perubahan peubah-peubah keadaan, dimungkinkan
untuk
mengembangkan suatu penduga (estimator). Dengan jumlah sensor
yang lebih sedikit
dimungkinkan untuk memantau proses lebih rinci.
Pemantauan tidak langsung (off-line) biasanya dilakukan untuk
analisis
biokimiawi. Biasanya digunakan untuk mengevaluasi proses atau
menganalisis akhir
proses. Sebagai contoh untuk mengukur substrat, metabolit,
produk, atau biomassa
dalam bioreaktor. Dalam hal ini diperlukan pengambilan sampel
dan perlu waktu
untuk menganalisisnya di laboratoriumSuatu sensor terdiri
bagian-bagian yang dirangkai dalam unit penterjemah
yang dapat mengubah sinyal biokimiawi menjadi sinyal listrik
dengan adanya daya
elektrokimia. Penterjemah yang digunakan misalnya potensiometrik
atau elektroda
amperometrik, detektor optoelektronik, field effect transistor,
termistor, dan
sebagainya.
Cara penerapan sensor tersebut bisa langsung atau secara tidak
langsung:
Sensor BOD menggunakan elektroda oksigen
Sensor CO2 menggunakan elektroda potensiometrik atau
amperometrik
Sensor aliran udara menggunakan rotameter/flow meter
Sensor pengukur panas menggunakan termometer/termistor
Sensor pengendali busa
Sensor pengendali pH
-
5/20/2018 BAB II
19/21
21
Sensor pengukur oksigen
Sensor enzim, dan sebagainya
2.8Fermentasi Substrat Padat
Fermentasi substrat padat berkaitan dengan pertumbuhan
mikroorganisme pada
bahan padat dalam ketiadaan atau hampir ketiadaan air bebas.
Tingkat lebih atas dari
fermentasi substrat padat (yaitu sebelum air bebas tampak)
merupakan fungsi
penyerapan (absorbancy), dan dengan demikian kadar airnya pada
gilirannya
tergantung pada jenis substrat yang digunakan. Aktivitas
biologis menurun bila
kandungan air substrat sekitar 12%. Dan semakin mendekati nilai
ini, aktivitas
mikrobiologis semakin tertahan.
Fermentasi substrat padat tidak memperhatikan fermentasi slurry
(yaitu cairan
dengan kandungan zat padat tak larut yang tinggi) ataupun
fermentasi substrat padat
dalam medium cair. Substrat yang paling banyak digunakan dalam
fermentasi
substrat padat adalah biji-bijian serealia, kacang-kacangan,
sekam gandum, bahabn
yang mengandung linoselulosa (seperti kayu dan jerami), dan
berbagai bahan lain
yang berasal dari tanaman dan hewan. Senyawaan tersebut selalu
berupa molekulprimer, tak larut atau sedikit larut dalam air,
tetapi murah, mudah diperoleh dan
merupakan sumber hara yang tinggi.
Beberapa contoh fermentasi substrat padat:
Contoh SubstratMikroorganisme Yang
Terlibat
Produksi Jamur (Eropa
Dan Asia Timur)
Jerami, rabuk Agaricus bisporus,
lentinus edodes,
volvariella volvaceae
Fermentasi (DinegaraTimur)
Gandum dan kedele Aspergillus oryzae
Kecap Kedele Rhizopus sp.
Tempe Kedele Neurospora sitophila
Oncom
Keju Dadih susu Penicillim roquefortii
-
5/20/2018 BAB II
20/21
22
Pencucian Logam Biji mutu rendah Thiobacillus sp
Asamasam Organik Gula tebu, molasa Aspergillus niger
Enzimenzim Sekam gandum dansebagainya
Aspergillus niger
Pengkomposan Bahan organic campuran Jamur, bacteria,
aktinomisetes
Perlakuan Limbah Komponen limbah Bakteri, jamur dan
protozoaTabel 1. Contoh Fermentasi Substrasi Padat
Fermentasi substrat padat telah dipraktekkan selama ratusan
tahun di asia
timur. Banyak makanan hasil fermentasi, seperti kecap, miso,
tempe dan senbagainya,
mempunyai fase substrat padat lainnya digunakan untuk
menghasilkan berbagaienzim dan bahan kimia seperti asam sitrat.
Dibelahan bumi barat, fermentasi substrat
padat dipusatkan pada pengkomposan limbah tanaman dan hewan,
ensiling,
penanaman jamur, dan pembuatan keju. Fermentasi substrat padat
tehadap
lignoselulosa bisa menjadi industri besar di masa depan, untuk
menghasilkan
biomassa, etanol, metan dan beberapa produk yang bernilai
komersial tinggi.
Sebagaian besar produk bioteknologi yang didasarkan pada mikroba
dapat dihasilkan
melalui fermentasi substrat padat. Factor penentu bagi
dilaksanakannya fermentasi
semacam itu akan begantung pada nilai ekonomi relatifnya bila
dibandingkan dengan
proses fermentasi cair.
Jenis mikroorganisme yang tumbuh baik dibawah kondisi fermentasi
substrat
padat ditentukan terutama oleh faktor aktivitas air (aw). nilai
aw substrat secara
kuantitatif menyatakan banyaknya air yang dibutuhkan bagi
aktivitas mikroba.
2.8.1Jenis mikroba
Fermentasi substrat padat dapat berlangsung dalam berbagai
bentuk yang
berbeda tergantung pada apakah mokroorganisme yang bersifat
asli, kultur murni atau
kultur campuran. Fermentasi yang menggunakan mikroflora asli
(indigenous)
terutama diarahkan untuk ensiling dan pengkomposan. Ensiling
ialah suatu proses
-
5/20/2018 BAB II
21/21
23
anaerobic yang melibatkan tanaman pertanian dan dilaksanakan
pada suhu 25-30oC
selama 1-2 minggu.
Lactobacillus bularicus menjadi organisme dominan yang
menghasilkan asam
laktat dan selanjutnya menghambat bakteri putrefaktif yang
potensial, dank arena tiak
adanya oksigen, jamur aerobik tidak dapat tumbuh. Tingkat
kelmbaban adalah sangat
kritis pada 50-65%, untuk menjamin agar lactobacillus yang
osmotoleran menjadi
aktif dan dominan. Sebaliknya, pengkomposan melibatkan
serangkaian
mikroorganisme dari bakteri mesofilik, ragi dan jamur sampai
aktinomisetes dan
jamur yan temofilik.
Fermentasi substrat padat dengan menggunakan kultur jamur murni
paling
baik diilustrasikan dengan proses koji kuno murni untuk
fermentasi biji-bijian dan
kedele dengan jamur Aspergillus oryzae. Substrat yang telah
masak di inokulasi
dengan kultur murni A. oryzae dan diletakan pada lapisan tipis
dalam baki atau dalam
bioreactor putar yang khusus supaya menghasilkan amilase dan
proteaseuntuk
memecahkan bahan polimer di dalam substart. Proses koji
merupakan dasar untuk
jenis fermetasi yang lain termasuk produksi enzim komersial,
asam organic dan
etanol.Fermentasi substrat padat tertentu secara sengaja
menggunakan inokulasi
kultur campuran untuk memperoleh pembentukan produk akhir yang
optimum.
Dengan demikian jerami dapat dikonversi secara lebih efisien
menjadi biomassa
jamur melalui penggunaan kultur camuran chaetomium
cellulolyticum dan candida
lipolytical daripada setiap jamur itu secara
sendiri-sendiri.
Suatu sifat yang mencirikan berbagai fermentasi substratpadat
adalah
perlunya memberi perlakuan awal pada bahan mentah substrat untuk
meningkartkan
ketersediaan hara, untuk mengurangi ukuran partikel untuk
mengoptimumkan
parameter fisik fermentasi bersangkutan. Desain proses
fermentasi substrat padat
lebih jauh dikendalikan oleh perlunya mencapai ciri pemindahan
massa dan panas
yang baik, pemindahan massa interpartikel dan difusi
intrapartikel merupakan dua
tahap utama pemindahan massa yang membatasi fermentasi substrat
padat.