Top Banner
3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Fermentasi Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Fermentasi suatu cara telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai suatu proses fermentasi memerlukan:  Mikroba sebagai inokulum  Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung dengan optimal.  Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi bagi mikroba. Gambar 1: Skema Proses Fermentasi Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/ default/files/tmp/BioTekFermentasi 05.pdf Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,  akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.  Akan tetapi beberapa komponen lain dapat  juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai RAW MEAL FERMENTOR MIKROBA PRODUK 
21

BAB II

Oct 10, 2015

Download

Documents

darfil11

biomassa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/20/2018 BAB II

    1/21

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Fermentasi

    Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk

    tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk

    tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Fermentasi suatu cara

    telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai suatu proses

    fermentasi memerlukan:

    Mikroba sebagai inokulum

    Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung

    dengan optimal.

    Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi bagi

    mikroba.

    Gambar 1: Skema Proses Fermentasi

    Sumber :http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/BioTekFermentasi05.pdf

    Fermentasi adalah proses produksi energi dalamsel dalam keadaananaerobik

    (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi

    anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan

    fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor

    elektron eksternal.

    Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi

    adalahetanol,asam laktat,danhidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat

    juga dihasilkan dari fermentasi sepertiasam butirat danaseton.Ragi dikenal sebagai

    RAW MEAL

    FERMENTOR

    MIKROBA

    PRODUK

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/BioTekFermentasi05.pdfhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktathttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_butirat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asetonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_butirat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktathttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi_selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/BioTekFermentasi05.pdf
  • 5/20/2018 BAB II

    2/21

    4

    bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkanetanol dalambir,

    anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia

    selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat

    dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai

    produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam

    menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

    2.2 Jenis-Jenis Fermentasi

    Fermentasi ada tiga, yaitu :

    1.

    Fermentasi alkohol

    Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi

    etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu

    Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman

    keras.

    Reaksi Kimia:

    C6H12O6> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 H2O + 2 ATP

    2.

    Fermentasi asam laktatFermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau

    manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu

    berat. Di dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan gejala kram dan

    kelelahan. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat

    menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah

    ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.

    Reaksi:

    C6H12O6 > 2 Asam Piruvat> 2 Asam laktat + 2 ATP

    3. Fermentasi asam cuka

    Merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob.

    fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (acetobacter aceti) dengan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anggur_%28minuman%29http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusuihttp://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusuihttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Anggur_%28minuman%29http://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanol
  • 5/20/2018 BAB II

    3/21

    5

    substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang

    dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.

    Reaksi:

    C6H12O6 2C2H5OH 2CH3COOH + H2O + 116 kal (glukosa)

    Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami serta

    dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi menggunakan kultur

    alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan

    mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang

    dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari

    singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang diinokulasi dengan

    kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui sehingga hasilnya

    sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus dikembangkan dari kultur murni.

    Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi

    dengan sifat-dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang

    dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur

    murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh penggunaan

    kultur murni tunggal adalahLactobacillus caseipada fermentasi susu sedang contohcampuran kultur murni adalah pada fermentasi kecap, yang menggunakan Aspergillus

    oryzae pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan bakteri

    Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii.

    2.3 Sejarah Fermentasi

    Fermentasi berasal dari bahasa latin ferfere yang artinya mendidihkan, yaitu

    berdasarkan ilmu kimia terbentuknya gas gas dari suatu cairan kimia yang

    pengertiannya berbeda dengan air mendidih. Gas yang terbentuk tersebut diantaranya

    karbondioksida (CO2).

    Penemuan cara fermentasi ini diawali dengan pembuatan bir sekitar 6000

    tahun sebelum masehi. Selain itu pembuatan roti dengan bantuan khamir atau ragi

    sekira 4000 tahun sebelum masehi (SM). Pembuatan produk fermentasi kecap dan

  • 5/20/2018 BAB II

    4/21

    6

    tauco di Cina sejak 722 SM. Kira kira abad ke -17 mulai berkembang fermentasi

    anggur dengan menggunakan bakteri Acetobacter menghasilkan asam asetat (asam

    cuka).

    Kemudian di tahun 1817, mulai diperoduksi enzim dari tumbuhan dan

    jaringan hewan yang dapat memecah zat pati menjadi gula maltose (diastase). Lalu

    tahun 1860, di temukan suatu enzim dari khamir dapat memecahkan sukrosa menjad

    glukosa dan fruktosa. Akhirnya banyak penelitian yang dilakukan para ahli dan

    melahirkan istilah baru dari fermentasi yaitu reaksi oksidasi reduksi, di mana zat

    yang (pemberian electron) maupun zat yang direduksi (penerima electron) adalah zat

    organic dengan melibatkan mikroorganisme.

    Penjelasan yang bersifat ilmiah, pertama kali diajukan oleh Ahli Kimia

    Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857

    mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai "respirasi

    (pernapasan) tanpa udara".

    Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, "Saya

    berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi,

    pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan..... Jika ditanya, bagaimanaproses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebut... Saya benar-

    benar tidak tahu".

    Penjelasan Pasteur tersebut disempurnakan oleh Ahli kimia Jerman, Eduard

    Buchner, pemenangNobel Kimia tahun 1907,menunjukkan bahwa fermentasi dapat

    berlangsung dalam larutan gula dengan menggunakan cairan yang diekstraksi dari sel

    sel khamir yang telah mati. Kemudian diketahui bahwa cairan tersebut

    menggunakan suatu substansi aktif yang mampu memecahkan molekul gula dan

    diberi ferment, enzim atau zymase. Teori yang menerangkan aktifitas enzim

    mikrobial dalam Fermentasi disusun setelah penemuan energi yang digunakan oleh

    selsel khamir dalam keadaan tanpa oksigen.

    Selanjutnya penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan

    bir)diDenmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing(cara

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Louis_Pasteurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nobelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Denmarkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Denmarkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Birhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nobelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Louis_Pasteurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perancis
  • 5/20/2018 BAB II

    5/21

    7

    pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari

    berkembangnyabiologi molekular.

    2.4 Sifat Fermentasi

    Fermentasi terbagi dua tipe berdasarkan tipe kebutuhan akan oksigen yaitu tipe

    aerobic dan anaerobik.

    2.4.1 Tipe Fermentasi Aerobik

    Adalah fermentasi yang pada prosesnya memerlukan oksigen. Semua organisme

    untuk hidupnya memerlukan sumber energi yang diperoleh dari hasil metabolisme

    bahan pangan, dimana organism itu berada.

    Mikroorganisme adalah organisme yang memerlukan energi tersebut. Bahan

    energi yang paling banyak digunakan mikroorganisme untuk tumbuh adalah glukosa.

    Dengan adanya oksigen maka mikroorganisme dapat mencerna glukosa

    menghasilkan air , karbondioksida, dan sejumlah besar energi.

    2.4.2 Tipe Fermentasi AnaerobikAdalah fermentasi yang pada prosesnya tidak memerlukan oksigen. Beberapa

    mikroorganisme dapat mencerna bahan energinya tanpa adanya oksigen jadi hanya

    sebagian bahan energi itu dipecah, yang dihasilkan adalah sebagian dari energi,

    karbondioksida dan air , termasuk sejumlah asam laktat , asetat, etanol, asam

    volatile,alcohol, dan ester.

    Pada tipetipe tersebut harus diperhatikan perubahan secara mikrobiologi dalam

    makanan dimana mikroba bersifat fermentatatif dapat mengubah karbohidrat dan

    turunannya menjadi alcohol, asam, dan karbondioksida, disusul dengan mikroba

    proteolitik dapat memecah protein dan komponen nitriogen kimia, sehingga

    menghasilkan bau busuk yang tidak diinginkan. Sedangkan mikroba lipolotik akan

    menghidrolisa lemak , fosfolipid, dan turunannya dengan menghasilakan bau tengik.

    Bila alcohol dan asam yang dihasilkan mikroba cukup tinggi, maka pertumbuhan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_molekularhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_molekular
  • 5/20/2018 BAB II

    6/21

    8

    mikroba proteolitik dan lipolitik dapat dihambat . adi pada prinsipnya fermentasi

    adalah menumbuhkan pertumbuhan mikroba pembentukan alcohol dan asam, dan

    menekan pertumbuhan mikroba proteolitik dan lipolitik.

    Pada fermentasi anaerob, zat-zat organik dikatabolisme tanpa kehadiran oksigen

    yang berarti tidak adanya akseptor elektron eksternal melainkan melalui

    keseimbangan reaksi oksidasi-reduksi internal. Produk dihasilkan selama proses

    penerimaan elektron yang dilepaskan saat pemecahan zar-zat organik. Oleh

    karenanya zat-zat organik tersebut berperan sebagai akseptor dan donor elektron.

    Pada fermentasi, substrat hanya dioksidasi sebagian dan oleh karena itu hanya sedikit

    energi yang bisa dihasilkan. Glukosa sebagai substrat akan melepaskan elektron saat

    dirubah menjadi piruvat, namun elektron tersebut kemudian akan diambil piruvat

    untuk menjadi etanol Organisme anaerobik fermentatif biasanya menggunakan jalur

    fermentasi asam laktat:

    C6H12O6 + 2 ADP + 2 fosfat 2 asam laktat + 2 ATP

    Energi yang dilepaskan pada persamaan ini sekitar 150 kJ per mol, yang disimpan

    dalam regenerasi dua ATP dari ADP per glukosa. Ini hanya 5% energi per molekul

    gula daripada yang dapat dihasilkan oleh reaksi aerobik. Tumbuhan dan jamur(contohnya ragi) biasanya melakukan fermentasi alkohol (etanol) ketika oksigen

    terbatas melalui reaksi berikut:

    C6H12O6 + 2 ADP + 2 fosfat 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP

    Energi yang dilepaskan sekitar 180 kJ per mol, yang disimpan dalam regenerasi

    dua ATP dari ADP per glukosa.

    2.4.3 Sumber Energi Dalam Kondisi Anaerobik

    Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada

    organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti

    saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.

    Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh

    tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor

  • 5/20/2018 BAB II

    7/21

    9

    elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk

    sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi

    menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat

    teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul

    ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan

    respirasi aerobik.

    "Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk

    memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah.

    Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan

    "glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang efisisen untuk menghasilkan

    ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative

    phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan

    intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada

    organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam

    laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.

    Tahap akhir dari fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi

    akhir. Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobikkarena tahap ini meregenerasi nicotinamide adenine dinucleotide (NAD

    +), yang

    diperlukan untuk glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis

    merupakan satu-satunya sumber ATP dalam kondisi anaerobik.

    Gambar 2. Reaksi Asam Laktat

    Sumber:http://3.bp.blogspot.com/sZHtiB_6wvU/UFAyLQL1NnI/AAAAAAAAAIo/FpdtGN

    2f_4o/s320/Slide2.JPG

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_aerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Piruvathttp://id.wikipedia.org/wiki/Piruvathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_aerobik&action=edit&redlink=1
  • 5/20/2018 BAB II

    8/21

    10

    2.5 Prinsip Kultivasi Mikroba Dalam Sistem Cair

    Mikroba berada dalam cairan yang mengandung nutrien sebagai substrat

    untuk tumbuh dan berkembang bercampur dengan produk-produk yang dihasilkan

    termasuk limbah. Yang dimaksud dengan mikroba secara umum, merupakan

    organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan beberapa alga

    serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal.

    Gambar 3. Saccharomyces sp,salah satu mikroba yang berperan dalam fermentasi

    Sumber :https://reader003.{domain}/reader003/html5/0226/5a93b88d28074/5a93b89

    Nutrien dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal mikroba

    harus tercampur merata (homogen) pada semua bagian fermenter. Untuk

    mendapatkan sistem fermentasi yang optimum, maka fermenter harus memenuhi

    syarat sebagai berikut:

    1. Terbebas dari kontaminan

    2. Volume kultur relatif konstan (tidak bocor atau menguap)

    3. Kadar oksigen terlarut harus memenuhi standar.

    4. Kondisi lingkungan seperti: suhu, pH harus terkontrol. Stirred tank reactor

    system model yang banyak dipakai.

    1) Sterilisasi

    Bahan atau peralatan yang dipergunakan kultivasi mikrobiologi harus dalam

    keadaan steril artinya bahan atau peralatan tersebut bebas dari mikroba. Baik yang

    akan mengganggu media atau menganggu kehidupan dan proses yang sedang

    dikerjakan. Sterilisasi yang umum dilakukan adalah :

    http://dhaverst.files.wordpress.com/2013/01/zx-026.jpg?w=812http://dhaverst.files.wordpress.com/2013/01/zx-026.jpg?w=812
  • 5/20/2018 BAB II

    9/21

    11

    a) Sterilisasi secara fisik

    Dengan menggunakan udara panas atau uap air panas dengan tekanan

    tinggi. Misalnya dengan penggunaan autoklap dengan temperatur 121C

    dengan tekanan 15 lbs. Waktu yang diperlukan tergantung banyak

    sedikitnya bahan atau medium yang disterilkan, umumnya berkisar antara

    15 sampai 20 menit.

    b) Sterilisasi secara kimia

    Senyawa kimia yang banyak digunakan adalah larutan CuSO4, AgNO3,

    HgCI2, dan ZnO serta alkohol dengan kadar antara 5075% karena cepat

    menyebabkan koagulasi protein mikroba. Larutan garam seperti NaCI

    (9%), KCI (11%) dan KNO3 (10%) dapat digunakan karena tekanan

    osmotiknya yaitu dehidrasi protein pada substrat. Sedang asam kuat dan

    basa kuat dapat digunakan karena dapat menghidrolisis isi sel mikroba.

    Larutan KmnO4 (10%) dan HCI (1,1%) dapat mengoksidasi substrat.

    Sedang larutan CuSO4 digunakan untuk algisida. Khlor dan senyawa

    khlor digunakan sebagai desinfektan terutama pada tempat penyimpanan

    air. Juga larutan formalin atau formaldehida dengan kadar antara 4 -20%.

    2) Nutrisi yang diperlukan mikroba

    Mikroba memerlukan nutrien sebagai sumber materi dan energy untuk menyusun

    komponen sel seperti genom, membrane plasma dan dinding sel. Bentuk nutrient

    yang diperlukan bermacam-macam, tergantung jenis mikrobanya, misalnya

    kebutuhan karbon untuk jasad fotoautotrof dalam bentuk CO2, sedangkan bagi jasad

    kemoorganotrof dalam bentuk bahan organic. Dengan mengetahuia keperluan nutrien

    mikroba para ilmuwan dapat melakukan penelitian untuk menentukan peranan

    mikroba di alam dan kegunaannya dalam kehidupan manusia.

  • 5/20/2018 BAB II

    10/21

    12

    3) Kondisi fisik yang diperlukan untuk pertumbuhan

    Selain menyediakan nutrisi yang sesuai untuk kultivasi bakteri, juga perlu

    disediakan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum. Mikroba tidak

    hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi menunjukan respon yang

    berbeda terhadap kondisi fisik di lingkungannya. Untuk berhasilnya kultivasi mikroba

    diperlukan suatu kombinasi nutrisi serta lingkungan fisik yang sesuai. Ada 5

    parameter lingkungan yang utama yang perlu diperhatikan dalam menumbuhkan

    mikroba yaitu temperature, kelembaban (RH), kadar oksigen, pH dan osmosis.

    Temperatur

    Karena semua proses pertumbuhan bergantung pada reaksi kimiawi dan

    karena laju reaksi-reaksi ini dipengaruhi oleh temperatur, maka pola

    pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh temperatur. Temperature

    juga me pengaruhi laju pertumbuhan dan penambahan jumlah sel.

    Keragaman suhu dapat juga mengubah proses-proses metabolic serta

    morfologi sel.

    Setiap mikroba tumbuh pada suatu kisaran suhu tertentu. Atas dasar ini

    maka mikroba ada yang bersifat :- Psikrofilik yang tumbuh pada 0

    0C dampai 20

    0C,

    - Mesofilik yang tumbuh pada 200C sampai 45

    0C dan

    - Termofilik yang tumbuh pada temperature 450sampai 80

    0C.

    Temperatur inkubasi yang memungkinkan pertumbuhan tercepat selama

    periode waktu yang singkat (12 sampai 24 jam) dikenal sebagai

    temperatur pertumbuhan optimum.

    Kondisi atmosfer seperti kadar oksigen, RH dan tekanan udara

    Mikroba memperlihatkan keragaman yang luas dalam hal respons terhadap

    oksigen bebas dan atas dasar ini maka mikroba dibagi menjadi empat yaitu

    aerobik (memerlukan oksigen), anaerobik (tumbuh tanpa oksigen

    molekuler), anaerobic fakultatif (tumbuh pada keadaan aerobic dan

  • 5/20/2018 BAB II

    11/21

    13

    anaerobik), dan mikroaerofilik (tumbuh bila ada sedikit oksigen

    atmosferik).

    Beberapa mikroba bersifat anaerobik obligat, bila terkena oksigen akan

    terbunuh, oleh karena itu untuk menumbuhkan mikroba anaerobic

    diperlukan teknik khusus agar tercapai keadaan anaerob. Keperluan

    penumbuhan jasad anaerob obligat dapat dipenuhi dengan menggunakan

    alat yang disebut anaerobic jar.

    Konsentrasi ion hydrogen (pH)

    pH optimum bagi kebanyakan mikroba terletak antara 6.5 sampai 7,5.

    Bagi kebanyakan mikroba pH minimum dan maksimum antara 4 sampai 9.

    Pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh pH karena nilai pH sangat

    menentukan aktivitas enzim. Bila mikoba di kultivasi di dalam suatu

    medium yang mula-mula pH-nya 7 maka kemungkinan pH ini akan

    berubah. Pergeseran pH ini dapat sedemikian besar sehingga menghambat

    pertumbuhan.

    Pergeseran pH dapat dicegah dengan menggunakan larutan penyangga

    atau bufer dalam medium. Bufer merupakan senyawa yang dapat menahanperubahan pH misalnya KH2PO4 dan K2HPO4. Beberapa bahan nutrisi

    medium seperti pepton mempunyai kapasitas bufer. Perlu atau tidaknya

    suatu medium diberi bufer tergantung kepada maksud penggunaannya dan

    dibatasi oleh kapasitas bufer yang dimiliki senyawa-senyawa yang

    digunakan.

    Tekanan osmosis

    Tekanan osmosis adalah besarnya tekanan minimum yang diperlukan

    untuk mencegah aliran air yang menyebrangi membran di dalam larutan.

    Contohnya : jika larutan 10 % sukrosa di dalam kantong membran dialysis

    diletakkan dalam air dalam gelas maka molekul air yang ada dalam gelas

    akan mengalir ke dalam kantong analisis. Besarnya tekanan yang

  • 5/20/2018 BAB II

    12/21

    14

    diperlukan untuk mencegah aliran molekul air dalam gelas ke dalam

    kantong dialisis merupakan nilai tekanan osmosis larutan sukrosa tersebut.

    Berdasarkan tekanan osmosanya maka larutan tempat pertumbuhan

    mikroba dapat digolongkan atas larutan hipotonis, isotonis dan larutan

    hipertonois. Mikroba biasanya hidup di lingkungan yang bersifat agak

    hipotonis sehingga air akan mengalir dari lingkungannya ke dalam sel

    sehingga sel menjadi mengembang kaku. Adanya dinding sel dapat

    mencegah pecahnya sel mikroba.

    4)

    Media pertumbuhan

    Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba, diperlukan suatu

    substrat yang disebut media. Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi di antara

    mikroba diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk

    kultivasi. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media,

    diperlukan persyaratan tertentu,yaitu:

    a. Media mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan

    dan perkembangbiakkan mikroba.b. Media mempunyai tekanan osmosa , dan PH yang sesuai untuk mikroba.

    c. Media harus dalam keadaan steril

    Bentuk, susunan, dan sifat media

    Bentuk media ditentukan oleh ada tidak adanya penambahan zat pemadat seperti

    agar, gelatin. Berdasarkan bentuk dikenal tiga jenis media yaitu media padat, cair dan

    semi padat.

    Media cair yaitu media berbentuk cair yang tidak mengandung agar, misalnya

    nutrien broth. Umumnya media cair digunakan untuk menambah biomassa sel . Kalau

    ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Media cair dipergunakan untuk

    penumbuhan bakteri, ragi dan mikroalga.

  • 5/20/2018 BAB II

    13/21

    15

    Biasanya pada teknologi fermentasi, medium atau substrat digunakan bahan dasar

    yang mengandung karbon. Oleh karena itu, kebanyakan berasal dari tumbuhan dan

    sedikit dari produk hewani. Sebagai contoh; biji-bijian (grain), susu (milk). Natural

    raw material berasal dari hasil pertanian dan hutan.Karbohidrat; gula, pati (tepung),

    selulosa, hemiselulosa, dan lignin.

    Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara umum mikroba dapat ditumbuhkan

    dengan menggunakan medium padat atau medium cair. Banyak produk pangan yang

    dibuat dengan menggunakan mikroba biasanya dipergunakan untuk tempe, tape,

    oncom dan berbagai jamur untuk konsumsi. Sebaliknya, banyak pula produk

    mikrobia yang hanya dapat dihasilkan dan dipanen dengan cara menumbuhkan pada

    medium cair, misal antibiotik, etanol, asam-asam amino. Kultivasi mikroba dapat

    dilakukan dengan dua macam teknik meliputi kultur batch (kultur tertutup) dan kultur

    kontinyu (sinambung).

    Sistem fermenter tertutup dan terbuka

    1. Tertutup, semua nutrien ditambahkan pada awal fermentasi dan pada akhir

    fermenetasi dikeluarkan bersama produknya. Sebagai contoh: pembuatan bir(brewing), antibiotik, dan enzym.

    2. Terbuka, secara kontinyu (terus menerus) terjadi pemasukan medium kultur

    dan pengeluaran medium bersama produk. Dalam kultivasi mikroba

    menggunakan teknik kultur kontinyu/sinambung, mikroba ditumbuhkan

    secara terus menerus pada fase paling optimum untuk fase pertumbuhan yaitu

    fase eksponensial dimana sel membelah diri dengan laju yang konstan, massa

    menjadi dua kali lipat mengikuti kurva logaritmik. Hal ini dilakukan dengan

    memberi nutrisi secara terus menerus sehingga mikroba tidak pernah

    kekurangan nutrisi. Sebagai contoh: SCP (petrokimia).

  • 5/20/2018 BAB II

    14/21

    16

    Tipe Fermenter ada 2: septis dan aseptis.

    Fermenter berdasarkan tipenya dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

    1. Septis untuk pembuatan pengembang roti, bir (brewing).

    2. Aseptis untuk memproduksifine porduct seperti: antibiotik, asam amino,

    3. polisakarida dansingle cell protein (SCP).

    Skala fermenter

    Fermenter berdasarkan skala produksinya dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

    1. Skala kecil (small scale); untuk industri rumah tangga (home industri).

    2.

    Skala besar (large scale); untuk industri skala besar (petrokimia industri).

    3. Masalah utama fermenter untuk produksi skala besar adalah pemerataan

    medium.

    4. Kultur dalam fermenter harus homogen artinya medium kultur harus

    tercampur merata.

    2.6Desain Bioreactor

    2.6.1

    Pengertian bioreactorBioreaktor atau dikenal juga dengan nama fermentor adalah sebuahperalatan

    atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat

    menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang

    dikehendaki. Reaksibiokimia yang terjadi di dalam bioreaktor melibatkan organisme

    atau komponen biokimia aktif (enzim) yang berasal dari organisme tertentu, baik

    secara aerobik maupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologis yang digunakan

    dapat berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi. Contoh reaktor yang

    menggunakan agensia terimobilisasi adalah bioreaktor dengan unggun atau bioreaktor

    membran.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peralatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menunjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mentah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Aerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suspensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_terimobilisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sintetishttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sintetishttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_terimobilisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suspensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mentah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menunjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peralatan&action=edit&redlink=1
  • 5/20/2018 BAB II

    15/21

    17

    2.6.2Instrument Bioreactor

    Komponen utama bioreaktor terdiri atas tangki, sparger, impeller, saringan

    halus ataubaffle dansensor untuk mengontrol parameter.

    a) Tanki berfungsi untuk menampung campuran substrat, sel mikroorganisme,

    serta produk. Volume tanki skala laboratorium berkisar antara 130 L,

    sedangkan untuk skala industri dapat mencapai lebih dari 1.000 L.

    b) Sparger terletak di bagian bawah bioreaktor dan berperan untuk memompa

    udara,dan mencegah pembentukangelembung oksigen.

    c) Impellerberperan dalamagitasi dengan mengaduk campuran substrat dan sel.

    Impeller digerakkan olehrotor.

    d) Baffle juga berperan untuk mencegah terjadinya efek pusaran air akibat

    agitasi yang dapat mengganggu agitasi yang seharusnya.

    e) Sensor berperan untuk mengontrol lingkungan dalam bioreaktor. Kontrol

    fisika meliputi sensor suhu, tekanan, agitasi, foam, dan kecepatan aliran.

    Sedangkan, kontrol kimia meliputi sensor pH,kadar oksigen, dan perubahan

    komposisimedium.

    Bioreaktor biasanya terbuat dari bahan stainless steel karena bahan tersebuttidak bereaksi dengan bahan-bahan yang berada dalam bioreaktor sehingga tidak

    menggangu proses biokimia yang terjadi. Selain itu, bahan tersebut juga anti karat

    dan tahan panas. Bioreaktor harus dapat menciptakan lingkungan yangoptimumbagi

    mikroorganisme ataupun reaksi yang diinginkan maka diperlukan pengontrolan.

    Parameter yang biasa dikontrol pada bioreaktor adalah suhu,pH, substrat (sumber

    karbon dannitrogen),aerasi,danagitasi.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tangki&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sparger&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saringan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baffle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelembung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rotorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusaran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Foam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Proseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Karathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optimum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aerasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substrathttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optimum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karathttp://id.wikipedia.org/wiki/Proseshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Foam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusaran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rotorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agitasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelembung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sensorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baffle&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saringan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impeller&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sparger&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tangki&action=edit&redlink=1
  • 5/20/2018 BAB II

    16/21

    18

    Gambar 4. BioreaktorSumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactor

    Perancangan bioreaktor adalah suatu pekerjaanteknik yang cukup kompleks.

    Pada keadaan optimum, mikroorganisme atau enzim dapat melakukan aktivitasnya

    dengan sangat baik. Keadaan yang memengaruhi kinerja agensia biologis terutama

    temperatur dan pH. Untuk bioreaktor dengan menggunakan mikroorganisme,

    kebutuhan untuk hidup seperti oksigen, nitrogen, fosfat, dan mineral lainnya perlu

    diperhatikan. Pada bioreaktor yang agensia biologisnya berada dalam keadaan

    tersuspensi, sistem pengadukan perlu diperhatikan agar cairan di dalam bioreaktor

    tercampur merata (homogen). Seluruh parameter ini harus dimonitor dan dijaga agar

    kinerja agensia biologis tetap optimum.

    Untuk bioreaktor skala laboratorium yang berukuran 1,5-2,5 L umumnya

    terbuat dari bahan kaca atau borosilikat, namun untuk skala industri, umunya

    digunakan bahan baja tahan karat (stainless steel) yang tahan karat. Hal ini

    dimaksudkan untuk mengurangi kontaminasi senyawa metal pada saat fermentasi

    terjadi di dalamnya. Bahan baja yang mengandung < 4% kromium disebut juga baja

    ringan, sedangkan bila kadar kromium di dalamnya >4% maka disebutstainless steel.

    Bioreaktor yang umum digunakan terbuat dari bahan baja 316 yang mengandung

    18%kromium,2-2,5%molibdenum,dan 10%nikel.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insinyurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laboratoriumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borosilikat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molibdenumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molibdenumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stainless_steelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Borosilikat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Laboratoriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insinyurhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactor
  • 5/20/2018 BAB II

    17/21

    19

    Gambar 5. Bioreaktor Skala laboratoriumSumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Bioreactor

    2.7Pengendalian Proses bioreactor / Bioproses

    Bioproses merupakan reaksi biokimiawi kompleks serta fenomena perpindahan

    yang kompleks pula . Sehingga penyebab pengendalian bioproses adalah :

    1. Bioproses jauh lebih kompleks

    2. Kesulitan untuk mengembangkan model yang realistis

    3. Pengukuran parameter kunci biokimiawi dan fisiologik sangat sulit. Organism

    yang memiliki mekanisme regulasi intraseluler sehingga regulasi terjadi

    secara internal

    Tujuan pengendalian proses (bioproses) adalah memanupulasi peubah-peubah

    didalam sistem pengendalian proses. Manupulasi ini berguna untuk :

    Mencapai keluaran pada suatu ketetapan nilai yang diinginkan

    Menstabilkan proses-proses yang tidak stabil atau berpotensi tidak stabil ,

    seperti operasi sinambung ( masalah stabilisasi)

    Mengoptimalisasi kerja yang telah didefenisikan oleh pengukuran-pengukuran seperti rendemen, produktivitas, atau keuntungan ( masalah

    optimasi).

    Sistem pengendalian proses ada empat peubah yaitu:

    Peubah yang dikontrol

  • 5/20/2018 BAB II

    18/21

    20

    Peubah yang diganggu

    Peubah yang dimanupulasi, dan

    Peubah acuan

    2.7.1Pemantauan bioproses

    Pemantauan langsung (on-line) bioproses biasanya untuk mengukur parameter

    fisikokimia seperti pH, O2, atau CO2 dalam bioreaktor. Hasil pengukuran langsung

    diketahui setiap saatUntuk merancang pengendalian on line suatu bioreaktor dapat

    dilakukan lebih efisien dengan menggunakan model. Dengan suatu model, penduga

    yang memberi perubahan peubah-peubah keadaan, dimungkinkan untuk

    mengembangkan suatu penduga (estimator). Dengan jumlah sensor yang lebih sedikit

    dimungkinkan untuk memantau proses lebih rinci.

    Pemantauan tidak langsung (off-line) biasanya dilakukan untuk analisis

    biokimiawi. Biasanya digunakan untuk mengevaluasi proses atau menganalisis akhir

    proses. Sebagai contoh untuk mengukur substrat, metabolit, produk, atau biomassa

    dalam bioreaktor. Dalam hal ini diperlukan pengambilan sampel dan perlu waktu

    untuk menganalisisnya di laboratoriumSuatu sensor terdiri bagian-bagian yang dirangkai dalam unit penterjemah

    yang dapat mengubah sinyal biokimiawi menjadi sinyal listrik dengan adanya daya

    elektrokimia. Penterjemah yang digunakan misalnya potensiometrik atau elektroda

    amperometrik, detektor optoelektronik, field effect transistor, termistor, dan

    sebagainya.

    Cara penerapan sensor tersebut bisa langsung atau secara tidak langsung:

    Sensor BOD menggunakan elektroda oksigen

    Sensor CO2 menggunakan elektroda potensiometrik atau amperometrik

    Sensor aliran udara menggunakan rotameter/flow meter

    Sensor pengukur panas menggunakan termometer/termistor

    Sensor pengendali busa

    Sensor pengendali pH

  • 5/20/2018 BAB II

    19/21

    21

    Sensor pengukur oksigen

    Sensor enzim, dan sebagainya

    2.8Fermentasi Substrat Padat

    Fermentasi substrat padat berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme pada

    bahan padat dalam ketiadaan atau hampir ketiadaan air bebas. Tingkat lebih atas dari

    fermentasi substrat padat (yaitu sebelum air bebas tampak) merupakan fungsi

    penyerapan (absorbancy), dan dengan demikian kadar airnya pada gilirannya

    tergantung pada jenis substrat yang digunakan. Aktivitas biologis menurun bila

    kandungan air substrat sekitar 12%. Dan semakin mendekati nilai ini, aktivitas

    mikrobiologis semakin tertahan.

    Fermentasi substrat padat tidak memperhatikan fermentasi slurry (yaitu cairan

    dengan kandungan zat padat tak larut yang tinggi) ataupun fermentasi substrat padat

    dalam medium cair. Substrat yang paling banyak digunakan dalam fermentasi

    substrat padat adalah biji-bijian serealia, kacang-kacangan, sekam gandum, bahabn

    yang mengandung linoselulosa (seperti kayu dan jerami), dan berbagai bahan lain

    yang berasal dari tanaman dan hewan. Senyawaan tersebut selalu berupa molekulprimer, tak larut atau sedikit larut dalam air, tetapi murah, mudah diperoleh dan

    merupakan sumber hara yang tinggi.

    Beberapa contoh fermentasi substrat padat:

    Contoh SubstratMikroorganisme Yang

    Terlibat

    Produksi Jamur (Eropa

    Dan Asia Timur)

    Jerami, rabuk Agaricus bisporus,

    lentinus edodes,

    volvariella volvaceae

    Fermentasi (DinegaraTimur)

    Gandum dan kedele Aspergillus oryzae

    Kecap Kedele Rhizopus sp.

    Tempe Kedele Neurospora sitophila

    Oncom

    Keju Dadih susu Penicillim roquefortii

  • 5/20/2018 BAB II

    20/21

    22

    Pencucian Logam Biji mutu rendah Thiobacillus sp

    Asamasam Organik Gula tebu, molasa Aspergillus niger

    Enzimenzim Sekam gandum dansebagainya

    Aspergillus niger

    Pengkomposan Bahan organic campuran Jamur, bacteria,

    aktinomisetes

    Perlakuan Limbah Komponen limbah Bakteri, jamur dan

    protozoaTabel 1. Contoh Fermentasi Substrasi Padat

    Fermentasi substrat padat telah dipraktekkan selama ratusan tahun di asia

    timur. Banyak makanan hasil fermentasi, seperti kecap, miso, tempe dan senbagainya,

    mempunyai fase substrat padat lainnya digunakan untuk menghasilkan berbagaienzim dan bahan kimia seperti asam sitrat. Dibelahan bumi barat, fermentasi substrat

    padat dipusatkan pada pengkomposan limbah tanaman dan hewan, ensiling,

    penanaman jamur, dan pembuatan keju. Fermentasi substrat padat tehadap

    lignoselulosa bisa menjadi industri besar di masa depan, untuk menghasilkan

    biomassa, etanol, metan dan beberapa produk yang bernilai komersial tinggi.

    Sebagaian besar produk bioteknologi yang didasarkan pada mikroba dapat dihasilkan

    melalui fermentasi substrat padat. Factor penentu bagi dilaksanakannya fermentasi

    semacam itu akan begantung pada nilai ekonomi relatifnya bila dibandingkan dengan

    proses fermentasi cair.

    Jenis mikroorganisme yang tumbuh baik dibawah kondisi fermentasi substrat

    padat ditentukan terutama oleh faktor aktivitas air (aw). nilai aw substrat secara

    kuantitatif menyatakan banyaknya air yang dibutuhkan bagi aktivitas mikroba.

    2.8.1Jenis mikroba

    Fermentasi substrat padat dapat berlangsung dalam berbagai bentuk yang

    berbeda tergantung pada apakah mokroorganisme yang bersifat asli, kultur murni atau

    kultur campuran. Fermentasi yang menggunakan mikroflora asli (indigenous)

    terutama diarahkan untuk ensiling dan pengkomposan. Ensiling ialah suatu proses

  • 5/20/2018 BAB II

    21/21

    23

    anaerobic yang melibatkan tanaman pertanian dan dilaksanakan pada suhu 25-30oC

    selama 1-2 minggu.

    Lactobacillus bularicus menjadi organisme dominan yang menghasilkan asam

    laktat dan selanjutnya menghambat bakteri putrefaktif yang potensial, dank arena tiak

    adanya oksigen, jamur aerobik tidak dapat tumbuh. Tingkat kelmbaban adalah sangat

    kritis pada 50-65%, untuk menjamin agar lactobacillus yang osmotoleran menjadi

    aktif dan dominan. Sebaliknya, pengkomposan melibatkan serangkaian

    mikroorganisme dari bakteri mesofilik, ragi dan jamur sampai aktinomisetes dan

    jamur yan temofilik.

    Fermentasi substrat padat dengan menggunakan kultur jamur murni paling

    baik diilustrasikan dengan proses koji kuno murni untuk fermentasi biji-bijian dan

    kedele dengan jamur Aspergillus oryzae. Substrat yang telah masak di inokulasi

    dengan kultur murni A. oryzae dan diletakan pada lapisan tipis dalam baki atau dalam

    bioreactor putar yang khusus supaya menghasilkan amilase dan proteaseuntuk

    memecahkan bahan polimer di dalam substart. Proses koji merupakan dasar untuk

    jenis fermetasi yang lain termasuk produksi enzim komersial, asam organic dan

    etanol.Fermentasi substrat padat tertentu secara sengaja menggunakan inokulasi

    kultur campuran untuk memperoleh pembentukan produk akhir yang optimum.

    Dengan demikian jerami dapat dikonversi secara lebih efisien menjadi biomassa

    jamur melalui penggunaan kultur camuran chaetomium cellulolyticum dan candida

    lipolytical daripada setiap jamur itu secara sendiri-sendiri.

    Suatu sifat yang mencirikan berbagai fermentasi substratpadat adalah

    perlunya memberi perlakuan awal pada bahan mentah substrat untuk meningkartkan

    ketersediaan hara, untuk mengurangi ukuran partikel untuk mengoptimumkan

    parameter fisik fermentasi bersangkutan. Desain proses fermentasi substrat padat

    lebih jauh dikendalikan oleh perlunya mencapai ciri pemindahan massa dan panas

    yang baik, pemindahan massa interpartikel dan difusi intrapartikel merupakan dua

    tahap utama pemindahan massa yang membatasi fermentasi substrat padat.