BAB II PETA PERJALANAN KEHIDUPAN RASULULLAH SAW Sebagai seorang Nabi—yang mendapatkan gelar khatamu al- anbiya’—Rasulullah mempunyai perjalanan kehidupan yang sangat panjang. Perjalanan kehidupannya dimulai sejak kecil dengan banyak keanehan-keanehan yang dirasakan, baik oleh pihak keluarga maupun masyarakat secara umum. Mengenai hal ini, banyak para pakar memberikan deskripsi seputar riwayat kehidupan Nabi. Riwayat hidup Nabi ditulis dalam rangka memberikan sebuah gambaran secara singkat tentang peran serta Nabi dalam penyebaran agama Islam. Karena agama Islam sendiri merupakan amanat Allah yang diberikan kepada Rasulullah untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai pada masa nubuwah hingga akhir hayatnya—banyak memberikan uswatun hasanah bagi umat Islam. A. Sketsa Biografi dan Latar Belakang Sosio-Kultural Kepribadian Nabi tidak sama dengan kepribadian yang ada pada manusia biasa. Sesungguhnya siapa saja yang hendak memahami kepribadian manusia, harus kembali mengkaji garis-garis keturunannya di mana ia tumbuh darinya dan kepada lingkungannya di mana ia berkembang dan tumbuh di dalamnya. Manusia tidaklah dilahirkan dari ketiadaan dan tidak pula hidup dalam ketiadaan. Sebagaimana halnya seseorang hendak memahami pohon akan hidupnya, nilainya dan manfaatnya, maka harus mengenal akar dari pohon tersebut, baik keturunannya maupun lingkungan pertumbuhannya. 11 Begitu pula untuk mengenal figur Rasulullah 1 Abdul Hamid al-Hasyimi, Mendidik Ala Rasulullah: Bagaimana Rasulullah Mendidik, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2001), hlm. 72.
40
Embed
BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
PETA PERJALANAN KEHIDUPAN RASULULLAH SAW
Sebagai seorang Nabi—yang mendapatkan gelar khatamu al-
anbiya’—Rasulullah mempunyai perjalanan kehidupan yang sangat
panjang. Perjalanan kehidupannya dimulai sejak kecil dengan banyak
keanehan-keanehan yang dirasakan, baik oleh pihak keluarga maupun
masyarakat secara umum. Mengenai hal ini, banyak para pakar
memberikan deskripsi seputar riwayat kehidupan Nabi. Riwayat hidup
Nabi ditulis dalam rangka memberikan sebuah gambaran secara singkat
tentang peran serta Nabi dalam penyebaran agama Islam. Karena agama
Islam sendiri merupakan amanat Allah yang diberikan kepada Rasulullah
untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan
Islam dimulai pada masa nubuwah hingga akhir hayatnya—banyak
memberikan uswatun hasanah bagi umat Islam.
A. Sketsa Biografi dan Latar Belakang Sosio-Kultural
Kepribadian Nabi tidak sama dengan kepribadian yang ada
pada manusia biasa. Sesungguhnya siapa saja yang hendak
memahami kepribadian manusia, harus kembali mengkaji garis-garis
keturunannya di mana ia tumbuh darinya dan kepada lingkungannya
di mana ia berkembang dan tumbuh di dalamnya. Manusia tidaklah
dilahirkan dari ketiadaan dan tidak pula hidup dalam ketiadaan.
Sebagaimana halnya seseorang hendak memahami pohon akan
hidupnya, nilainya dan manfaatnya, maka harus mengenal akar dari
pohon tersebut, baik keturunannya maupun lingkungan
pertumbuhannya.11 Begitu pula untuk mengenal figur Rasulullah
1 Abdul Hamid al-Hasyimi, Mendidik Ala Rasulullah: Bagaimana Rasulullah
� ������� ��������������� ��� �� �!����"�����#�$�%� Artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Ia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu itu Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan dengan pena. Ia telah mengajarkan kepada manusia apa-apa yang belum diketahuinya.“ (Q.S. Al-Alaq: 1-5)1919
Inspirasi pertama yang turun dari Allah ini menjadi sebuah
catatan yang sangat besar dalam peta perjalanan hidup Muhammad.
Ternyata beliau mendapatkan wahyu dari Allah yang pertama kali
dengan perintah membaca. Sehingga, membaca adalah materi pertama
dalam dustur (undang-undang, sistem ajaran) Islam yang sarat dengan
makna, bimbingan dan pengarahan. Hanya saja bimbingan dan
pengarahannya tidak berwujud dalam redaksi kata-kata semata, tetapi
juga dari isi secara umum.
Materi ini termuat dalam awal kata wahyu pertama: “Bacalah”.
Ayat ini mengandung perintah untuk membaca, sebuah perbuatan
yang merupakan sarana terpenting untuk memperoleh ilmu
pengetahuan. Kehebatan Islam adalah karena singkat dan cepatnya
masa perkembangan serta kata pertama dari wahyu pertamanya yang
sarat mengandung ilmu pengetahuan. Kemudian turunlah ayat-ayat
al-Qur’an menjelaskan dan memperkuatnya sehingga menjadi ciri
utama, kemulian Islam.2020
Jika ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan di “malam yang
penuh Berkah” itu memerintahkan untuk membaca sampai dua kali,
19 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
(Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 1079.
20 M. Fetullah Gülen, Op. Cit., hlm. 11-12.
29
menyebutkan permasalahan ilmu pengetahuan sebanyak tiga kali,
juga menyebutkan tentang “pena”.2121Jadi sejak awal diturunkannya
Islam telah memulai ajarannya dengan menyerukan proses
pendidikan sesuai keperluan masyarakat waktu itu, jika pendidikan
diartikan sebagai proses membangun dan mengembangkan sumber
daya manusia. Dapat diartikan secara luas bahwa “membaca” adalah
salah satu proses terpenting dalam sistem pendidikan. Tidak ada umat
yang mencapai kemajuan dan kebesaran tanpa proses membaca.
keadaan terjaga dari Makkah dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsho.
Pada peristiwa ini Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam, Nabi
Yahya, Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Yusuf dan Nabi Ibrahim. Dan Allah
memberikan amanat untuk melaksanakan shalat lima waktu kepada
beliau dan umatnya lalu beliau turun dari langit ke Masjidil Aqsa dan
kembali ke Makkah menjelang fajar. Nabi menceritakan kisah
perjalanan Isra’nya pada orang-orang musyrik Quraisy, tetapi mereka
mendustakannya. Mereka tidak percaya bahwa, peristiwa Isra’ itu
ditempuh Rasulullah hanya dalam waktu satu malam. Padahal mereka
memerlukan waktu satu bulan untuk melakukan hal tersebut.
Dua tahun setelah meninggalnya Khadijah dan Abu Thalib,
dalam masa kesulitan yang semakin meningkat, suatu utusan dari
kota Yastrib, yang sekarang dikenal dengan Madinah, meminta
Muhammad untuk bergabung dengan mereka dan memecahkan
beberapa masalah sosial dan politik yang disebabkan oleh perpecahan
antara kelompok-kelompok orang yang berbeda yang hidup di
lingkungan mereka.
Pada tahun ketigabelas kenabian orang-orang Quraisy
berkumpul di Darun Nadwah karena mereka melihat perkembangan
penyebaran Islam dan mendengar berita para sahabat Nabi hijrah ke
Madinah dan penyebaran Islam di sana serta janji setia kaum Anshor
pada Nabi. Mereka pun bermusyawarah untuk menentukan langkah-
langkah selanjutnya dan merahasiakan rencana untuk membunuh
Nabi secara tiba-tiba.
Seorang sahabat keluar dahulu diikuti oleh orang lain. Mereka
keluar dengan sembunyi-sembunyi sampai hampir habis kecuali tingal
Ali dan Abu Bakar.2929Lalu turun perintah Allah agar Nabi segera
berhijrah di samping Abu Bakar. Sementara Ali masih tinggal di
29 Tentang Ali bisa baca Karen Armstrong, Islam: A Short History, (Yogyakarta:
Ikon Teralitera, 2002), hlm. 47.
36
rumah seorang diri menggantikan tempat Nabi. Ali tidur di tempat
tidur Nabi malam itu. Sementara orang-orang Quraisy mengincarnya.
Sementara orang-orang Quraisy seperti hilang akalnya dan tidak
waras setelah pagi harinya kehilangan jejak Rasulullah. Pertama kali
yang mereka lakukan adalah memukuli Ali dan menyeretnya ke dekat
Ka’bah serta menahannya, dengan harapan mereka bisa mengorek
keterangan tentang Rasulullah.
Nabi dan Abu Bakar keluar Makkah dan tinggal di gua Tsur
selama tiga hari sampai keadaan terasa aman. Legenda menceritakan
bagaimana mereka mencari perlindungan di dalam sebuah gua yang
di mulut gua itu terdapat seekor laba-laba menjalin jaring-jaringnya
dan burung-burung merpati membangun sarang-sarang mereka. Lalu
datang seorang petunjuk jalan, yaitu Abdullah bin Abi Uraiqit,
membawa dua ekor kuda, sementara Amir bin Fahiroh menjadi
penunjuk jalan. Akhirnya, Rasulullah pergi hijrah ke Yastrib, namun
penduduk Makkah sangat bernafsu untuk menghalangi mereka.
Rasulullah sampai di Yastrib pada bulan September 622 M, dan tahun
itu menandai dimulainya era Muslim, yang dihitung Hijrah Nabi.
C. Rasulullah Hijrah ke Madinah
Hijrah—migrasi—bukan untuk meraih keuntungan semata,
tetapi untuk tujuan mulia dan tertinggi yaitu mengabdi pada Allah.
Contoh pertama yang luar biasa ini dilakukan oleh Nabi yang
berhijrah dari Makkah ke Madinah. Di tempat inilah kaum Muslim
bisa mendirikan pusat Islam yang terpenting dan melaksanakan
dakwah lebih sukses dibandingkan di Makkah. Perjalanan Nabi dari
Makkah ke Madinah—hijrah—adalah langkah nyata pertama
penyebaran Islam ke seluruh dunia. Itulah sebabnya Muslim memulai
kalender mereka dari tahun Hijrah, 622 M. Rasulullah yang saat itu
adalah pemimpin spiritual, membawa kehidupan sosial baru di
37
Madinah dan masjid sebagai pusatnya. Di sini ada konstitusi (Undang-
undang dasar) dan Piagam Hak-hak Asasi Manusia pertama yang
dalam sejarah Islam telah disusun dan dicatat.
Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muslim Makkah
dengan Madinah, Rasulullahtelah mengikat suatu perjanjian yang
sanggup menyingkirkan belenggu jahiliyah dan fanatisme
kekabilahan, tanpa menyisakan kesempatan bagi tradisi-tradisi
jahiliyah. Inilah isi perjajian tersebut:
“Ini adalah perjajian dari Rasulullah, berlaku di antara orang-oarng Mukmin dan Muslim dari Quraisy dan Yastrib serta siapa pun yang mengikuti mereka, menyusul di kemudian hari dan yang berjihad bersama mereka: 1. Mereka adalah umat yang satu di luar golongan yang lain. 2. Muhajirin dari Quraisy dengan adapt kebiasaan yang berlaku di
antara mereka harus saling bekerja sama dalam menerima atau membayar suatu tembusan. Sesama orang Mukmin harus menebus orang yang ditawan dengan cara ma’ruf dan adil. Setiap kabilah dari Anshar dengan adat kebiasaan yang berlaku di kalangan mereka sendiri, dan setiap golongan di antara orang-orang Mukmin harus menebus tawanan dengan cara ma’ruf dan adil.
3. Orang-orang Mukmin tidak boleh meninggalkan seseorang yang menanggung beban hidup di antara sesama mereka dan memberinya dengan cara ma’ruf dalam membayar tebusan atau membebaskan tawanan.
4. Orang-orang Mukmin yang bertakwa harus melawan orang yang berbuat dhalim, berbuat jahat dan kerusakan di antara mereka sendiri.
5. Secara bersama-sama mereka harus melawan orang yang seperti itu, sekalipun dia anak seseorang di antara mereka sendiri.
6.� � Seorang Mukmin tidak boleh membunuh orang Mukmin lainnya karena membela seorang kafir.
7. Seorang Mukmin tidak boleh membantu orang kafir dengan mengabaikan orang Mukmin lainnya.
8. Jaminan Allah adalah satu. Orang yang paling lemah di antara mereka pun berhak mendapat perlindungan.
9. Jika ada orang-orang Yahudi yang mengikuti, maka mereka berhak mendapat pertolongan dan persamaan hak, tidak boleh didhalimi dan ditelantarkan.
10. Perdamaian yang dikukuhkan orang-orang Mukmin harus satu. Seorang Mukmin tidak boleh mengadakan perdamaian sendiri
38
dengan selain Mukmin dalam suatu peperangan fi sabililah. Mereka harus sama dan adil.
11.Sebagian orang Mukmin harus menampung orang Mukmin lainnya, sehingga darah mereka fi sabililah.
12.Orang musyrik tidak boleh melindungi harta dan tidak boleh merintangi orang Mukmin.
13.Siapapun yang membunuh orang Mukmin yang tidak bersalah, maka dia harus mendapat hukuman yang setimpal, kecuali jika wali orang yang terbunuh merelakannya.
14.Semua orang Mukmin harus bangkit untuk membela dan tidak boleh diam saja.
15.Orang Mukmin tidak boleh membantu dan menampung orang yang jahat. Siapa yang melakukannya, maka dia berhak mendapat laknat Allah dan kemurkaan-Nya pada hari kiamat dan tidak ada tebusan yang bisa diterima
16. Perkara apapun yang diperselisihkan, harus dikembalikan kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.”3030
Dengan jaminan kebebasan hati nurani dan melakukan ibadah
bagi siapa saja—kaya atau miskin, baik Muslim manupun non
Muslim, pandangan Islam Islam tentang perdamaian di antara semua
penduduk dan berbagai suku maupun etnis dan agama, tampaknya
sudah mencapai bentuk yang diinginkan. Di Madinah, di halamannya
sendiri, Rasulullah membangun masjid, yang sekarang dikenal sebagai
Masjid Nabawi. Masjid ini menjadi pusat program Rasulullah untuk
menyampaikan pesan-pesan Islam dan tempatnya menghafalkan
wahyu yang baru saja diterimanya dan kemudian dicatat oleh
sahabatnya. Di sini juga rukun Islam ketiga dan keempat ditetapkan
yaitu: pemberian sedekah (zakat) dan berpuasa (sawm). Segala sesuatu,
termasuk kekayaan/harta kita adalah milik Allah dan untuk
membersihkan kekayaan dan untuk menjaga diri kita adari sikap
ketamakan, kita secara teratur sebagian harus memberikan harta kita
kepada fakir miskin dan orang-orang yang memerlukannya.
Perbuatan ini tidak sama seperti kemurahan hati dermawan yang
yang berakidah, pendidikan Rasulullah di Madinah lebih difokuskan
untuk membangun peradaban baru dunia dengan segala
kelengakapan sistemnya, baik dalam sosial, budaya ekonomi, politik,
pemerintahan, kerjasama internasional, keamanan dan kemiliteran
serta hal-hal yang berhubungan dengannya. Dengan kata lainnya,
periode Madinah adalah periode spesialisasi pendidikan Rasulullah
dalam beberapa bidang yang diperlukan untuk membangun
peradaban baru yang berdasarkan pada wahyu.
Setelah dididik 13 tahun di Makkah dengan penekanan pada
pembinaan akidah dan keyakinan yang mendalam terhadap ajaran
Islam, para binaan Rasulullah dengan segala keutamaannya telah
menjadi manusia unggul yang siap melaksanakan perintah hijrah,
meninggalkan segala bentuk kejahiliyahan, baik secara spiritual,
intelektual dan fisik dengan berpindahnya ke Madinah, merupakan
bukti kesiapan mereka untuk menerima tugas-tugas besar yang
diamanatkan kepada mereka.
Di Madinah Rasulullah dengan para sahabatnya dari golongan
Muhajirin dan Anshar, membangun kekutan baru yang berpusat di
masjid, yang sekaligus menjadi pusat pendidikan Rasulullah. Wahyu-
wahyu yang turun kepada Rasulullah saat ini umumnya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan pembentukan
masyarakat ideal. Demikian pula wahyu telah memerintahkan
pembagian spesialisasi tugas-tugas kaum Muslimin sesuai
kemampuan dan bakat mereka. Rasulullah telah membagi baik dalam
bidang ekonomi, sosial, politik, pengembangan pengetahuan sampai
pertahanan dan kemiliteran.
Pendidikan Rasulullah akan menghantarkan manusia
mengenal hakikat dirinya yang diciptakan Allah dengan tugas dan
fungsinya. Setelah manusia mengenal hakikat dirinya secara benar
menurut kehendak penciptanya, kemudian Islam dengan ajaran-
54
ajarannya yang penuh dengan aspek pendidikan jiwa, pemikiran
ataupun fisik akan merangsang segala potensi terpendam manusia
sehingga mengetahui bakat serta kemampuan dirinya. Spesialisasi
pendidikan Rasulullah inilah yang telah dilalaikan oleh kaum
Musliman dalam membangun sistem pendidikan Barat sekuler.
Demikian pula spesialisasi ini telah disalahartikan oleh sebagian
mereka, terutama di sistem pendidikan tradisional, yang
menanamkannya sebatas pengetahuan keagamaan saja.
Kehidupan Rasulullah telah berakhir, tetapi perjuangan beliau
masih terus berjalan sampai dunia ini berakhir. Secara kronologis
sejarah kehidupan beliau dari kelahiran hingga beliau wafat akan
terangjum dalam tabel berikut.
Kronologi Singkat Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Tahun Peristiwa
570 M Kelahiran Nabi Muhammad SAW 576 M Ibunda tercinta meninggal dunia 578 M Abdul Muththalib, kakek Rasulullah meninggal dunia 582 M
Rasulullah berdagang ke Syam dan bertemu dengan pendeta Bahira
587 M
Rasulullah mengikuti perang Fijar bertugas menyiapkan anak panah untuk paman-pamannya
587 M
Rasulullah menikah dengan Khadijah setelah memperdagangkan barang dagangan Khadijah
605 M
Renovasi Ka’bah, Rasulullah ikut dalam pengambilan keputusan peletakan hajar aswad
610 M
Rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hiro’, selama tiga tahun wahyu terputus. Rasulullah mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi
614 M
Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah secara terang-terangan. Hal ini terjadi pada tahun keempat kenabian
615 M Hijrah ke Habasyah (1) 616 M
Hamzah dan Umar bin Khatab masuk Islam, terjadi drama pemboikotan Makkah secara menyeluruh selama tiga tahun
55
(616-619 M), yang menyebabkan hijrah ke Habasyah (2) 619 M Pembatalan piagam 620 M
Beberapa bulan setelah pembatalan piagam merupakan Tahun berduka bagi Rasulullah, paman, Abu Thalib dan istri tercinta, Khadijah menghadap keharibaan Illahi, Rasulullah melakukan dakwah ke Tha’if
621 M
Allah memberikan hadiah untuk Rasulullah perjalanan spiritual, Isra’ Mi’roj Baiat Aqabah I dan II, yang dilanjutkan dengan membentuk parlemen di Darun Nadwah
622 M/1 H
Rasulullah bersama-sama dengan sekitar tujuh puluh keluarga Muslim hijrah ke Madinah yang menandakan dimulainya era Muslim
624 M/2 H Makkah menerima kekalahan dalam Perang Badar 625 M/3 H
Kaum Muslim menderita kekalahan yang parah di tangan tentara Makkah pada perang Uhud, di luar Madinah, yang menyebabkan paman Rasulullah, Hamzah meninggal dunia
627 M
Kaum Muslim dengan jelas mengalahkan tentara Makkah perang Khandaq atau Ahzab. Ini diikuti dengan pembunuhan masal pria suku Yahudi Qurayzah, yang telah mendukung orang Makkah untuk melawan Muslim
628 M/6 H
Inisiatif damai Rasulullah menghasilkan Perjanjian Hudaibiyyah antara Makkah dan Madinah
629 M
Orang Makkah melanggar Perjanjian Hudaibiyyah. Rasulullah membalas Makkah dengan tentara Muslim yang besar dan sekutu dari kalangan sukunya, terjadi perang Hunain dan perang Tabuk yang kemudian Rasulullah membebaskan Makkah (fathu Makkah). Rasulullah mengutus Abu Bakar untuk menunaikan ibadah haji
630 M Rasulullah melaksanakan haji Wada’ 632 M Perjuangan Rasulullah telah sempurna, setelah menerima
wahyu terakhir Q.S Al-Maidah: 3, Rasulullah meninggal dunia