BAB I
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar
2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Os. ManusAnatomi adalah ilmu yang
mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama
lain. Tulang tangan disusun dalam berberapa kelompok yaitu carpal
(tulang pangkal tangan) atau yang masuk formasi pergelangan (tulang
pendek). Metacarpal membentuk kerangka tapak tangan dan berbentuk
tulang pipa. phalanges adalah tulang jari dan berbentuk tulang pipa
(Pearce, 2006).Fungsi dari tulang Os. Manus adalah yang fleksibel
dan sempit sambungan antara lengan bawah dan telapak tangan.
Pergelangan tangan yang pada dasarnya adalah dua baris kecil pendek
tulang, disebut carpal, untuk membentuk sebuah rumah sekitar
engsel. Dan persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang carpalia
dengan ulna maupun radius dinamakan sebagai pergelangan tangan
(Syaifuddin,1997).
Gambar 2.1 Os. Manus (Bell, 1986).2.1.1.1. Tulang carpalTulang
carpal terdiri atas 8 tulang tersusun dalam 2 baris, 4 tulang dalam
setiap baris. Baris atas tersusun dari luar ke dalam adalah berikut
: navikular (scaphoid), lunatum (semilunar), trikwentum dan
pisiform. Baris bawah adalah trapezium (multangulum mayus),
trapezoid (multangulum minus), kapitatum, hamantum (Ballinger,
1995).2.1.1.2. Tulang PhalangesTulang-tulang phalanges adalah
tulang-tulang jari, terdapat 2 phalanges di setiap ibu jari
(phalanges proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari
lainnya (phalangs proksimal, medial dan distal). Sendi engsel yang
terbentuk antara tulang phalanges membuat gerakan tangan menjadi
lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu (Ballinger,
1995).2.1.1.3. Tulang MetacarpalMetacarpal terdiri dari 5 tulang
yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya
berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang carpal. Persendian
yang dihasilkan oleh tulang carpal dan metacarpal membuat tangan
menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat
antara tulang carpal dan metacarpal memungkinkan ibu jari tersebut
melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan
menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metacarpal jari 1
(ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid
(Ballinger, 1995).2.1.2 Persendian tangan dan jariSendi merupakan
prnghubung antar tulang sehingga tulang dapat bergerak. Pada
persendian tangan dan jari terdapat 3 sendi yaitu : Sendi
interphalangeal joint, Sendi carpo metacarpal joint dan metacarpo
phalangeal joint. Anatomi persendian jari dapat dilihat pada Gambar
2.2.
Gambar 2.2 persendian tangan dan jari (Pearce, 2006).2.1.2.1.
Carpo Metacarpal Joint
Sendi carpo metacarpal Joint merupakan sendi yang berbentuk
antara sisi distal dari bawah tulang carpal dari setiap tulang
metacarpal. Sendi carpo metacarpal Joint pada ibu jari yaitu sendi
pelana terbentuk antara basis metacarpal pertama dan trapezium
(multangulum mayus). Sendi intermeta carpal dibentuk antara basis
tulang metacarpal, permukaan persendian lateral membentuk sendi
datar atau sendi di antara tulang metacarpal (Pearce,
2006).2.1.2.2. Metacarpo Phalangeal JointSendi yang terbentuk dari
tulang metacarpal dan os phalanges. Jenis persendian ini adalah
sendi condiloid dimana ujung distal dari setiap metacarpal
berbentuk konveks dan phalangs proximal (Pearce, 2006).2.1.2.3.
Interphalangeal JointSendi Inter phalangeal Joint adalah sendi
engsel yang terbentuk dari os phalang proximal dan os phalang
distal.Untuk setiap jari II-V ada 2 sendi yaitu proximal
interphalangeal joint dan distal interphalangeal joint sedangkan
pada ibu jarihanya memiliki 1 sendi interphalangeal. Persendian ini
adalah sendi hinge dengan uniaksial. Permukaan sendi pada ujung
proximal dari setiap phalangs adalah konkaf. Setiap sendi diperkuat
oleh ligament (Pearce, 2006).2.1.3 Patologi ManusPatologi adalah
cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sifat esensial penyakit,
khususnya perubahan struktural serta fungsional pada sel, jaringan
dan organ tubuh yang menyebabkan atau disebabkan oleh penyakit
(Price dan Wilson, 2002), 2.1.3.1 Fraktur
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma
atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan
tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah
fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Price dan
Wilson, 2002)
2.1.3.2 Dislokasi
Permukaan sendi normal yang menanggung rawan sendi terpasang
satu dengan yang lainya dengan sangat akurat. Subluksasi adalah
istilah yang dipakai untuk menunjukan adanya deviasi hubungan
normal antara rawan yang satu dengan rawan lainya yang masih
menyentuh berbagi bagian pasanganya. Jika kedua bagian ini sudah
tidak menyinggung (berhubungan) satu dengan lainya maka di sebut
dislokasi (Price dan Wilson, 2002),2.1.3.3 Osteoartritis
Osteoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit
ini bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang, dan
ditandai oleh adanya deteriosasi dan abrasi rawan sendi dan adanya
pembentukan tulang baru pada permukaan persendian. Osteoartritis
disebut juga penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertrofi.
Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis
ditandai dengan nyeri, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada
sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
Patofisiologi osteoartritis merupakan akibat peningkatan
aktivitas enzim-enzim yang merusak makro mulekul matriks tulang
rawan sendi (proteoglikan dan kalogen) terjadi kerusakan fokal
tulang rawan sendi secara progresif dan pembentukan tulang baru
pada dasar lesi tulang rawan sendi serta tepi sendi (osteofit).
Osteofit terbentuk sebagai suatu proses perbaikan untuk membentuk
kembali persendian, sehingga di pandang sebagai kegagalan sendi
yang progresif (Price dan Wilson, 2002).2.1.3.4. Triger
FingerTriger finger adalah gangguan umum pada tangan dapat
menyebabkan rasa sakit ketika menggenggam. Dalam banyak kasus
kondisi dapat mengakibatkan dari ketegangan karena pekerjaan atau
kegiatan. Triger finger juga dapat dikaitkan dengan kondisi seperti
rheumatoid arthristis, encok atau gangguan metabolisme seperti
diabetes yang menyebabkan perubahan dalam jaringan syaraf (Price
dan Wilson, 2002).2.1.4. Sinar-X
Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi
dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Perbedaan antara
sinar-X dengan sinar elektromagnetik yang lain juga terletak pada
panjang gelombang, dimana panjang gelombang sinar-X sangat pendek,
yaitu hanya 10-4 panjang gelombang cahaya yang kelihatan. Karena
panjang gelombang yang sangat pendek itu, maka sinar-X dapat
menembus benda-benda (Bushong, 2004).2.1.4.1. Sifar-Sifat
Sinar-X
Sinar-X mempunyai beberpa sifat fisik yaitu:a. Daya tembus
Sinar-X dapat membentuk bahan, dengan daya embus yang sangat
besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung
(besarnya kV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya.b.
Pertebaran
Apabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka
berkas tersebut akan bertebaran ke segala arah, menimbulkan radiasi
sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilaluinya.
Untuk mengurangi akibat radiasi hambur, maka di antara subyek
dengan film roentgen diletakan grid.c. Penyerapan
Sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai
dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin
tinggi kepadatannya atau berat atomnya, makin besar
penyerapanya.
d. Efek foto listrik
Sinar-X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida)
setelah di proses secara kimiawi (dibangkitan) dikamar gelap.e.
Flouresensi
Sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti
kalsium-tungstat atau Zink-sulfit memendarkan cahaya (luminisensi),
bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar-X.f. Ionisasi
Efek primer sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ionisai partikel-partikel bahan atau zat tersebut.g.
Efek biologik
Sinar-X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada
jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan
radioterapi.pembuatan sinar-X diperlukan sebuah tabung hampa udara
dimana terdapat elektron-elektron yang di arahkan dengan kecepatan
tinggi pada suatu sasaran (target). Dari proses tersebut diatas
terjadi suatu keadaan dimana energi elektron sebagian besar dirubah
menjadi panas (99%) dan sebagian kecil (1%) dirubah menjadi
sinar-X.
Tabung pesawat roentgen mempunyai beberapa persyaratan,
yaitu:
Mempunyai sumber elektron, gaya yang mempercepat gerakan
elektron, lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa udara,
alat pemusat berkas elektron (focusing cup), penghenti gerakan
elektron (Bushong, 2004). 2.1.4.2. Proses Terjadinya Sinar X Proses
terjadinya sinar-X adalah sebagai berikut :a. Katoda (filamen)
dipanaskan (lebih dari 20.000C) sampai menyala dengan mengalirkan
listrik yang berasal dari transformator.
b. Karena panas, elektron-elektron dari katoda (filamen)
terlepas.c. Sewaktu dihubungkan dengan trasformator tegangan
tinggi, elektron-elektron akan dipercepat gerakanya menuju anoda
dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup).d. Filamen dibuat
relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial
tinggi.e. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada sasaran
(target) sehingga terbentuk panas (>99%) dan sinar-X (