BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan seni melukiskan perasaan dan pemikiran manusia melalui keindahan suara 1 . Musik juga merupakan hasil dari temuan manusia di dunia. Pada masa lalu, musik mempunyai peranan penting di mata masyarakat. Mereka menggunakan musik sebagai media pemanggil hujan, mencegah datangnya bencana atau kegiatan lainnya Saat ini, musik menjadi seni yang amat diminati oleh berbagai kalangan. Maraknya perkembangan industri musik di tanah air dan dunia merupakan bukti nyata bahwa musik menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Bagi mereka musik digunakan sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan rasa beban disaat melakukan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Sejarah penggunaan musik sebagai media penenang psikologi manusia telah dirintis sejak masa filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles. Di Iran dan diberbagai literatur kuno soal musik, pengaruh musik terhadap jiwa manusia telah dibahas secara khusus. Selama berabad-abad yang lalu, bangsa Iran memanfaatkan 1 www.gema.indonesianradio.com, Oktober 2009 1
50
Embed
BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Musik merupakan seni melukiskan perasaan dan pemikiran manusia melalui keindahan suara1. Musik juga merupakan hasil dari temuan manusia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik merupakan seni melukiskan perasaan dan pemikiran manusia
melalui keindahan suara1. Musik juga merupakan hasil dari temuan manusia di
dunia. Pada masa lalu, musik mempunyai peranan penting di mata masyarakat.
Mereka menggunakan musik sebagai media pemanggil hujan, mencegah
datangnya bencana atau kegiatan lainnya
Saat ini, musik menjadi seni yang amat diminati oleh berbagai kalangan.
Maraknya perkembangan industri musik di tanah air dan dunia merupakan bukti
nyata bahwa musik menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Bagi mereka
musik digunakan sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan rasa beban disaat
melakukan pekerjaan atau aktivitas lainnya.
Sejarah penggunaan musik sebagai media penenang psikologi manusia
telah dirintis sejak masa filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles. Di Iran dan
diberbagai literatur kuno soal musik, pengaruh musik terhadap jiwa manusia telah
dibahas secara khusus. Selama berabad-abad yang lalu, bangsa Iran
memanfaatkan terapi musik sebagai metode penyembuhan dan menjadikannya
sebagai faktor yang bisa menjaga kesehatan jiwa. Masalah itu bisa kita temukan
dalam buku “Behjatul Arwah” karya Safiyuddin Armavi.2
Musik memiliki berbagai jenis dan dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Berdasarkan sifatnya, musik dibagi menjadi dua, ialah musik bersifat
positif dan bersifat negatif. Seperti halnya di kehidupan nyata, penikmat musik
juga memiliki selera yang bermacam-macam, diantaranya adalah : jazz, pop, rock,
dangdut, klasik, dan lain-lain.
1 www.gema.indonesianradio.com, Oktober 20092 Lutfi Selih Fauzi, Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan
Emosi, www.luthfis.wordpress.com/category/akhlak
1
Pada tahun 1995, Psikolog Lewis, Dember, Schefft dan Radenhausen
melakukan penelitian yang menyelidiki hubungan antara musik dengan suasana
hati. Mereka memilah musik dan video dalam kategori positif dan negatif, dan
hasilnya adalah musik memiliki pengaruh besar tetapi tidak demikian dengan
video. Musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan suasana hati yang
positif dan sebaliknya.3
Dari hasil penelitian tersebut, dapat dilihat di lingkungan kita bahwa
sebagian pencinta musik dengan aliran tertentu mempengaruhi gaya hidup
mereka, misalnya pencinta musik rock terkadang memiliki ciri khas dari
penampilan mereka, terutama dalam hal berpakaian. Selain itu, musik juga
berpengaruh terhadap air dan selanjutnya dapat dikembangkan manfaatnya untuk
manusia karena air merupakan penyusun utama tubuh manusia. Menurut
Encyclopedia Americana, kadar air dalam tubuh anak laki-laki umur empat tahun
berjumlah 53,8% dari total berat badan dan jika dikurangi berat lemak menjadi
69,7%. laki-laki dewasa 56%, dan 73%(tanpa lemak)4
Profesor Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo,
Jepang pada tahun 2003 melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan
pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto
kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan
bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan
manusia disekelilingnya, dan secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh
perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan
hidrogen.
Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi indah
dan mengagumkan apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan
kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi buruk
dan tidak sedap dipandang mata apabila mendapat efek negatif disekitarnya,
seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat
didalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai
3 www.gema.indonesianradio.com, Oktober 20094 Yorosi Haryadi, Azaki Karni, The Untrue Power Of Water Fakta dan Mitos Temuan Masaru
Emoto, (jakarta n:penerbit hikmah, 2007), h. 17.
2
pembuktian kesimpulannya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan
dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat
dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan
ke dalam air tersebut.
Emoto dan karyanya sampai saat ini masih dianggap kontroversial. Ernst
Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya
mengenai metoda pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto,
namun hasilnya tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi
percobaan yang sama.
Berdasarkan dari pemaparan diatas, penulis berusaha meneliti pengaruh
musik dari sisi yang berbeda, yaitu dengan melihat perbandingan antara jenis
musik klasik, dangdut dan rock terhadap air, dengan pertumbuhan tanaman jagung
sebagai parameter penelitian ini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
terdapat beberapa pertanyaan yang diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Apakah musik berpengaruh terhadap air ?
2. Bagaimana pengaruh dari masing-masing jenis musik terhadap air dalam proses
pertumbuhan tanaman jagung ?
3. Jenis musik apa yang paling berpengaruh terhadap air sebagai parameter
pertumbuhan tanaman jagung ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh musik klasik,
dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung.
D. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah dengan pemanfaatan
musik klasik dan dangdut terhadap air dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman
jagung yang lebih baik atau minimal sama dibandingkan dengan tanaman yang
tidak diperlakukan dengan musik. Sedangkan pemanfaatan musik rock yang
3
beraliran “keras” dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih
buruk dibandingkan dengan tanaman yang tidak diperlakukan dengan musik.
E. Signifikasi Penelitian
Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat, terutama para pecinta musik tentang pengaruh musik baik yang
positif maupun yang negatif. Karya ilmiah ini juga diharapkan dapat memberikan
manfaat di bidang pertanian, kedokteran, psikologi sehingga dapat digunakan oleh
masyarakat sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini merupakan inovasi baru dari beberapa penelitan dan literatur
yang sudah ada. Dari beberapa penelitian yang penulis temukan pada literatur
sebelumnya ialah hanya mengamati mengenai pengaruh musik terhadap manusia.
Penulis sulit menemukan literatur yang meneliti pengaruh musik terhadap air dan
selanjutnya air tersebut dijadikan parameter untuk pertumbuhan tanaman. Penulis
melakukan penelitian ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan
akan menjelaskan secara detil dan jelas guna melengkapi beberapa penelitian yang
sudah ada.
G. Sistematika Penelitian
Penulis perlu mengungkapkan sistematika penulisan karya ilmiah ini agar
pembaca mendapatkan gambaran yang utuh dan komprehensif tentang isi karya
ini, yaitu :
Bab I berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari penulisan karya
ilmiah ini. Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian diidentifikasikan dan
dibatasi agar mencakup materi yang terarah dan sesuai dengan tujuan untuk
menghindari adanya tumpang tindih dengan karya ilmiah lain.
Bab II menjelaskan teori-teori yang terkait dengah penelitian ini. Penulis
memberikan gambaran singkat tentang komponen yang digunakan dalam
penelitian seperti tanaman jagung, jenis-jenis musik, dan air.
Bab III menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan penulis, mulai
4
dari tempat, waktu, bahan, dan alat yang digunakan, pelaksanaan penelitian, dan
diakhiri oleh analisis data.
Bab IV merupakan inti dari karya ilmiah ini yang memaparkan tentang hasil
penelitian yang diperoleh selama penulis melakukan penelitian. Hasil tersebut
selanjutnya dibahas atau dijelaskan secara kualitatif dan kuantitatif.
Bab V yang menjadi penutup karya ilmiah ini berisi simpulan berupa jawaban-
jawaban atas permasalahan yang telah disebutkan dalam subbab perumusan dan
pembatasan masalah pada bab I dan perlu disampaikan saran guna
menyempurnakan karya ilmiah ini. Sebagai pelengkap, penulis menyebutkan
sumber-sumber yang didapat pada daftar pustaka yang terkait dengan penelitian
ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Jagung
1. Deskripsi tanaman jagung
Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan
yang penting, selain gandum dan padi. Diperkirakan tanaman jagung berasal dari
Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika, melalui kegiatan bisnis orang Eropa ke
Amerika.5 Dari bukti genetik, antropologi, dan arkeologi didapat bahwa daerah
asal jagung adalah Amerika Tengah, yaitu Meksiko bagian selatan. Budidaya
jagung telah dilakukan didaerah tersebut sejak 10.000 tahun yang lalu, kemudian
teknologi bududaya ini dibawa ke Amerika Selatan, yaitu Ekuador pada 7000
tahun yang lalu, dan sampai ke daerah pegunungan di selatan peru pada 4000
tahun yang lalu6.
2. Morfologi
Menurut Arief Prahasta secara umum jagung terdiri dari 4 kelompok besar,
yaitu :7
a. Jagung gigi dua (dent corn)
Biji jagung ini memiliki bentuk seperti gigi kuda bagian atas. Lengkungan
terjadi pada saat biji mengering yang disebabkan oleh pengerutan lapisan tepung
yang lunak pada bagian tersebut. Warna biji jagung adalah kuning, putih, dan
merah. Tanaman jagung tegak tongkol dan bijinya besar. Jenis ini kebanyakan
berumur panjang, sehingga kurang disukai petani.
5 Susy S.Djajadireja, Ensklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004), Jilid 7 1-juzz h. 288
Tokyo, meneliti pengaruh musik terhadap akurasi memori seseorang terhadap
kata-kata. Dalam laboratorium risetnya, ia memutar musik yang sedih dan yang
gembira, sementara dua kelompok mempelajari sebuah tulisan yang memuat kata
berkategori positif dan negatif. Hasilnya, kata yang positif diingat dengan lebih
baik saat mendengar musik yang gembira, sementara kata yang negatif diingat
lebih baik saat mendengar musik sedih.
Musik juga dapat memberikan rangsangan-rangsangan untuk segala aspek
perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional. Tahun 1998 Gallanue
mengatakan kemampuan visual, auditif dan sentuhan juga diperkuat melalui
stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik.16 Musik berhasil merangsang
pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks.
Didukung pula oleh hasil penelitian Martin Gardiner (1996) dalam Goleman
(1995) yang mengatakan bahwa seni dan musik dapat membuat para siswa lebih
pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari.
Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi Universitas Negeri Semarang,
melakukan penelitian (1981) tentang kontribusi musik, yaitu menstimulasi otak,
dan mengatakan bahwa pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat
Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang
seimbang antara belahan otak kiri dan kanan. Bila mereka mampu menggunakan
fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang maka apabila mereka dewasa akan
menjadi manusia yang berfikir logis dan intuitif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur,
dan tajam perasaannya.
Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif
dan memberikan pengalaman emosional. Emosi yang merupakan suatu
pengalaman subjektif yang inherent terdapat pada setiap manusia. Apabila
manusia ingin merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi
dengan lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan
perkembangannya melalui musik sejak masa dini.
Campbell (2001) dalam bukunya efek Mozart, mengatakan musik
romantik (Schubert, Schuman, Chopin, dan Tchaikovsky) dapat digunakan untuk 1 6 Lutfi Selih Fauzi, Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan
Emosi, www.luthfis.wordpress.com/category/akhlak
13
meningkatkan kasih sayang dan simpati.
C. Air
1. Deskripsi air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Air hampir menutupi 71%
permukaan bumi.17Air sebagian besar terdapat di laut dan pada lapisan-lapisan es,
tetapi dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, danau, dan uap air. Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus, yaitu: melalui penguapan,
hujan dan aliran air di atas permukaan tanah seperti sungai, danau menuju laut.
Air dapat berwujud padatan es, cairan (air), dan gas (uap air).
2. Sifat-sifat Kimia dan Fisika
Air adalah substansi kimia dengan rumus-rumus kimia H2O. Satu molekul
air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting. Air memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
Tabel 1. Beberapa sifat kimia dan fisika pada air
Nama Sistematis Aqua
Nama Alternatif Aqua, Dihidrogen Monoksida,
1 7 Www.wikipedia.org 19 November 2009
14
Hidrogen Hidroksida
Rumus Molekul H2O
Masa Molar 18.0153 g/mol
Dentitas dan Fase 0.998 g/cm³ (cariran pada 20°C)0.92 g/cm³ (padatan)
Titik Lebur 0 °C (273.15 K) (32 °F)
Titik Didih 100°C (373.15 K) (212°F)
Kalor Jenis 4184kg·K) (cairan pada 20°C)
3. Air dalam kehidupan
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk
adanya suatu kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat
senyawa organik untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang
diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang
penting untuk makhluk hidup, khususnya dalam proses metabolisme. Air juga
dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya
matahari untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan
digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.
Air merupakan salah satu faktor yang berperan di dalam pertumbuhan
tanaman, diantaranya adalah :
Menentukan laju fotosintesis
Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah
Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
Sebagai medium reaksi kimia (metabolisme) di dalam sel.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
15
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lingkungan Bumi Pengembangan Insani,
Asrama SMART Ekselensia Indonesia, Dompet Dhuafa Republika, Parung-Bogor,
Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 29 september - 25 oktober 2009.
B. Bahan dan Peralatan
Bahan :
1. Bibit jagung sebanyak 12 biji
2. Air
3. Lagu klasik judul pastoral symphony karya Bethoven
4. Lagu rock judul into the silent karya band J-rocks
5. Lagu dangdut judul terlena karya Ike Nurjanah
6. Tanah
Peralatan :
1. Beker glass ukuran 100 ml dan 5 ml
2. Penggaris ukuran 30 cm
3. Tali
4. Poly bag sebanyak 12 buah
5. Kamera
6. Gayung
7. ATK (Alat Tulis Kantor)
8. MP 4
C. Design penelitian
16
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Pembibitan
17
Pembibitan
Perlakuan
Pengamatan :Tinggi Tanaman
Pengamatan :Jumlah Daun
ANALISIS DATA
Kualitatif :Uji Deskriptif
Kuantitatif :Uji Anova
Sediakan 1 buah polibag ukuran besar
Masukkan tanah sebanyak ¾ dari ukuran polibag
Masukan pupuk daun dari bakaran serasah daun dan rumput alang-alang
sebanyak ¼ dari ukuran polibag
Siapkan bibit jagung yang akan ditanam sebanyak 30 biji
Letakan biji jagung sebanyak 30 biji ke dalam polibag yang sudah terisi
campuran tanah dan pupuk.
Masa pembibitan dilakukan selama satu minggu (7 hari).
2. Perlakuan
Sediakan 12 polibag ukuran kecil
Masukan ¾ tanah dan ¼ pupuk ke masing-masing polibag.
Pilih 12 bibit jagung yang tingginya mencapai 8-15 cm.
Masing-masing bibit dipindahkan ke dalam 12 polibag yang sudah
disiapkan.
Bibit dikelompokkan ke dalam 4 perlakuan yaitu sampel pertama (P1)
musik klasik, (P2) musik dangdut, (P3) kontrol / air, (P4) musik rock.
Masing-masing sampel terdiri dari 3 buah bibit (pengulangan), sehingga
seluruhnya berjumlah 12 sampel
Air yang sudah diberikan perlakuan dibiarkan selama 3 menit untuk
pengkondisian
Kemudian air tersebut disiramkan sebanyak 750 ml ke bibit tanaman
jagung sesuai dengan kelompok perlakuannya.
3. Pengukuran
Indikator pengamatan pada penelitian ini adalah tinggi pohon dan jumlah
daun
18
Pada indikator pengamatan tinggi tanaman, setiap pangkal batang
tanaman jagung diberikan tanda garis sebagai titik awal pengukuran,
pengukuran dilakukan dengan tali dan dimulai dari garis pada pangkal
batang sampai ujung daun tertinggi, kemudian tali diukur dengan
menggunakan penggaris/mistar.
Pada indikator pengamatan jumlah daun tanaman, pada setiap tanaman
di masing-masing kelompok perlakuan.
E. Analisis Data
Pengolahan data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dengan uji
deskriptif, dan kuantitatif dengan menggunakan SPSS 17; yaitu uji ANOVA untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan / pengaruh perlakuan yang dipakai, dan
dilanjutkan dengan uji Tukey untuk melihat perbedaan pengaruh tiap perlakuan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
Penelitian dilakukan dengan kondisi lingkungan, alat, bahan, dan media
yang sama (homogen) terhadap semua perlakuan. Penelitian dilakukan di Asrama
SMART Ekselensia Indonesia, Bumi Pengembangan Insani. Hal tersebut
dilakukan agar memperoleh hasil yang baik.
A. Pembahasan hasil penelitian secara kualitatif
Tabel 2. Pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan tinggi tanaman
PerlakuanUlangan (cm)
Total Rataan1 2 3
P1 (klasik) 42 38.7 48.3 129 43
P2 (dangdut) 41.5 44.8 40 126.3 42.1
P3 (rock) 36.5 36.8 36.6 109.9 36.63
P4 (kontrol) 39.3 39.4 39.2 117.9 39.3
Total 159.3 159.7 164.1 483.1 161.03
Berdasarkan tabel kedua, dapat dilihat bahwa penggunaan musik klasik
dan dangdut terhadap air dapat meningkatkan tinggi tanaman jagung, hal tersebut
dibuktikan dengan nilai rataan perlakuan dengan musik klasik (43 cm) dan musik
dangdut (42.1 cm) yang lebih besar daripada rataan perlakuan kontrol yang tidak
menggunakan musik (39.3 cm). Penggunaan musik klasik terhadap air sangat baik
digunakan untuk pertumbuhan tinggi tanaman jagung dibandingkan dengan
penggunaan musik dangdut. Hal ini dikarenakan musik klasik memiliki irama
melow dan melankolis yang dapat menyayat perasaan. Tahun 2001 Campbell
dalam bukunya “efek Mozart” mengatakan musik romantik (Schubert, Schuman,
Chopin, dan Tchaikovsky) dapat digunakan untuk meningkatkan kasih sayang dan
simpati. Musik klasik juga sering digunakan untuk relaksasi. Musik ini bernuansa
lembut, monoton, dan datar. Kelembutan musik ini bisa mempengaruhi kondisi
air, yang akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung.
20
Gambar 1. Grafik Pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan tinggi tanaman.
Musik dangdut juga memiliki peranan di dalam meningkatkan
pertumbuhan tinggi tanaman jagung sebab musik dangdut merupakan musik
bernada ceria dengan sentuhan irama yang menenangkan. Musik dangdut juga
merupakan jenis musik yang bisa membangkitkan reaksi kuat dan cepat disertai
dengan tanggapan fisiologis. Para komposer musik, menggunakan tema semacam
itu untuk meningkatkan gerak badan. Seringkali kita melihat ketika mendengar
irama musik dangdut banyak orang yang bergoyang. Irama seperti musik dangdut
juga dapat meningkatkan gairah hidup dan memunculkan perasaan yang positif,
sehingga dapat meningkatkan daya kerja. Jenis musik ini juga sangat bermanfaat
untuk membangkitkan semangat dan keceriaan.
Pada penggunaan musik rock dengan rataan 36.63 cm dibandingkan
dengan perlakuan tanpa menggunakan musik (39.3 cm), membuktikan bahwa
musik rock menyebabkan pertumbuhan tinggi tanaman jagung yang menurun. Hal
ini disebabkan musik rock memiliki irama yang kuat, kasar, dan keras. Secara
psikologis musik rock tergolong musik dengan kategori negatif. Menurut Lewis,
Dember, Schefft, dan Raden Hausen yang menyelidiki hubungan antara musik
dengan suasana hati tahun 1995 menyatakan bahwa musik memiliki pengaruh
21
besar, musik dengan kategori negatif menghasilkan peningkatan suasana hati yang
negatif. Sebaliknya musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan
suasana hati yang positif.
Tabel 3. Pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan jumlah daun
PerlakuanUlangan (helai)
Total Rataan1 2 3
P1 (klasik) 6 5 5 16 5.33
P2 (dangdut) 5 5 6 16 5.33
P3 (rock) 5 5 5 15 5
P4 (kontrol) 5 5 6 16 5.33
Total 21 20 22 63 20.99
Berdasarkan tabel 3, dengan indikator pengamatan berupa jumlah daun
dapat dilihat bahwa penggunaan musik klasik (5.33 helai) dan dangdut (5.33
helai) memiliki jumlah daun yang sama dengan perlakuan tanpa menggunakan
musik (5.33 helai). Sedangkan penggunaan musik rock (5 helai) lebih sedikit
dibandingkan dengan perlakuan tanpa menggunakan musik. Hal tersebut
membuktikan bahwa penggunaan musik klasik dan dangdut baik terhadap
pertumbuhan jumlah daun pada tanaman jagung, sebab jika pengamatan dilakukan
lebih lama (lebih dari satu minggu) maka dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Sedangkan penggunaan musik rock tidak baik untuk pertumbuhan tanaman
jagung.
Dari hasil penelitian dan pemaparan di atas bahwa musik yang
diperlakukan terhadap air kemudian digunakan untuk pertumbuhan tanaman
jagung merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan musik di bidang pertanian.
Hal tersebut dapat diteruskan dengan penelitian-penelitian lebih lanjut sehingga
dapat dirasakan manfaatnya pada bidang-bidang yang lainnya.
22
Gambar 2. Gambar pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan jumlah daun
B. Pembahasan hasil penelitian secara kuantitatif
Pada penelitian ini untuk melihat apakah penggunaan musik terhadap air
pada pertumbuhan tinggi tanaman jagung signifikan (berarti berpengaruh) atau
tidak maka dilanjutkan dengan analisis ragam / ANOVA (Uji F) yang dapat diihat
pada tabel 4.
Tabel 4. ANOVA (Analysis of variance) pada pengaruh musik terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan tinggi tanaman T
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Between Groups 74.903 3 24.968 3.345 .076Within Groups 59.707 8 7.463Total 134.609 11
Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa dengan nilai probabilitas 0,076 > 0,05,
maka dikatakan penggunaan musik tidak signifikan / tidak berpengaruh terhadap
air sebagai parameter pertumbuhan tinggi tanaman jagung. Karena penggunaan
23
musik tidak berpengaruh terhadap air pada pertumbuhan tinggi tanaman jagung
berdasarkan Uji F (ANOVA), maka tidak perlu dilakukan uji pembanding
ganda/Uji Tukey. Oleh karena itu, penelitian tetap dikatakan berhasil sesuai
hipotesa, yaitu bahwa secara kualitas penggunaan musik terhadap air dapat
mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman jagung tetapi secara kuantitas
penggunaan musik terhadap air tidak signifikan dalam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi tanaman jagung.
Tabel 5. ANOVA (Analysis of variance) pada pengaruh musik terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan jumlah daun. T
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .250 3 .083 .333 .802Within Groups 2.000 8 .250Total 2.250 11
Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa dengan nilai probabilitas 0,802 > 0,05,
maka dikatakan penggunaan musik tidak signifikan / tidak berpengaruh terhadap
air sebagai parameter pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung. Karena
penggunaan musik tidak berpengaruh terhadap air pada pertumbuhan jumlah daun
tanaman jagung berdasarkan Uji F (ANOVA), maka tidak perlu dilakukan uji
pembanding ganda/Uji Tukey. Oleh karena itu, penelitian tetap dikatakan berhasil
sesuai hipotesa, yaitu bahwa secara kualitas penggunaan musik terhadap air dapat
mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung tetapi secara kuantitas
penggunaan musik terhadap air tidak signifikan dalam mempengaruhi
pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung.
24
Gambar 3. Pengaruh musik terhadap air pada pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman jagung; (a) perlakuan musik klasik, (b) musik dangdut, (c) musik rock, (d) control/ tanpa perlakuan musik.
C. Proses air mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang
meliputi pertambahan ukuran tubuh. Seperti yang telah disebutkan pada landasan
teori bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
salah satunya adalah cahaya matahari. Cahaya matahari mempengaruhi
pertumbuhan tanaman hijau karena cahaya matahari sangat menentukan proses
fotosintesis tumbuhan. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan
energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Reaksi fotosintesis dapat
disingkat sebagai berikut :
12H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dalam proses fotosintesis terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan
termasuk air. Air menjadi komponen yang sangat penting pada proses fotosintesis
25
Air Karbon dioksida
Energi cahaya
Glukosa Oksigen AirKlorofil
(a) (b)
(c) (d)
yaitu, menentukan laju fotosintesis dan mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan.
Fotositesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel
plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sedangkan plastida
adalah organel bermembran rangkap dengan bentuk dan fungsi yang bermacam-
macam. Plastida terbagi menjadi 3 macam yaitu kloroplas, kromoplas, dan
leukoplas.
Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil. Klorofil
berfungsi pada saat fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari :
Membran luar yang berguna untuk melewatkan moloekul-molekul berukuran
kurang dari kilodalton tanpa selektivitas.
Membran dalam bersifat selektif permeabel dan berguna untuk memilih
molekul yang keluar masuk dengan traspor aktif.
Stroma merupakan cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil
fotosintesis dalam bentuk pati (amilum).
Tilakoid yang menjadi tempat terjadinya proses fotosintesis.
Tilakoid merupakan tempat terjadinya reaksi proses pengaruh musik yang
diberikan kepada air dan berdampak pada pertumbuhan tanaman. Bila musik yang
didengarkan bersifat positif maka kondisi tilakoid akan semakin produktif sebagai
tempat terjadinya proses fotosintesis dan juga sebaliknya, bila musik yang
didengarkan bersifat negatif maka kondisi tilakoid akan rusak. Hal ini akan
berdampak pada hasil fotosintesis berupa glukosa, oksigen, dan air yang akan
diberikan ke seluruh bagian pada tumbuhan.
Kromoplas adalah plastida yang berwarna kuning jingga dan merah karena
mengandung karoten. Sel-sel yang mengandung kromoplas terdapat pada bunga,
buah masak, dan daun yang akan gugur. Warna kromoplas bervariasi karena
berasosiasi dengan pigmen bunga dan buah lainnya, yaitu antosiasinin yang
tersimpan di vakuola.
Sedangkan leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna. Leukoplas
biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan, seperti amilum dan
26
protein pada sel-sel batang ketela pohon dan sel-sel akar pada kentang.
BAB V
PENUTUP
27
A. Simpulan
1. Penggunaan musik terhadap air berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman jagung baik dengan indikator pengamatan tinggi maupun
dengan indikator pengamatan jumlah daun tanaman jagung.
2. Perlakuan dengan menggunakan musik klasik lebih baik dalam
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman jagung.
3. Perlakuan dengan menggunakan musik klasik dan dangdut
memperoleh hasil yang sama dengan perlakuan tanpa musik pada
pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung, sehingga dapat dikatakan
penggunaan kedua musik tersebut baik dalam pertumbuhan jumlah
daun tanaman jagung.
4. Perlakuan dengan menggunakan musik rock memperoleh hasil yang
negatif, baik pada pertumbuhan tinggi maupun jumlah daun tanaman
jagung.
B. Saran
1. Melakukan penelitian lanjutan terhadap jenis musik lain untuk
mengetahui respon yang diberikan pada tanaman.
2. Pengujian musik dapat dilakukan terhadap jenis tanaman yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
28
Aryulina, Diah, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni.
Biologi 3 SMA dan MA untuk kelas XII, (Jakarta: esis, 2007).
Djajadireja, Susy S. Ensklopedi Nasional Indonesia. (Jakarta: PT. Delta
Pamungkas, 2004)
Haryadi, Yorosi, Azaki Karni. The Untrue Power Of Water Fakta dan Mitos