Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek jembatan Suramadu, yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura telah selesai. Dengan selesainya proyek tersebut, maka tidak bisa dielakkan bahwa terbangunnya jembatan tersebut akan berdampak terhadap peradaban di Madura. Maka dari itu, setidaknya dampak yang akan timbal tidak berarti dampak negatif, melainkan dampak positip yang ada. Madura selama ini dikenal sebagai daerah yang ketinggalan diantara 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi di Pulau Garam selalu dibawah rata- rata (Irawulan, 2009). Keberadaan Jembatan Suramadu diharapkan mengubah kondisi perekonomian Madura menjadi meningkat begitupula dengan pendidikan masyarakat di kawasan tersebut. Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura melalui jalan darat, diharapkan ketimpangan sosial dapat segera direduksi. Arus transportasi yang cepat dan efektif akan membuat perkembangan Madura segera melejit, dan bisa bersaing dengan daerah-daerah lain. Ditinjau dari segi ekonomi, Madura akan tambah berkembang pasca beroperasinya jembatan Suramadu, akan banyak para investor yang akan membangun dan membuka
30

Bab I-V Lktm Suramadu Fix

Jun 14, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proyek jembatan Suramadu, yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura

telah selesai. Dengan selesainya proyek tersebut, maka tidak bisa dielakkan bahwa

terbangunnya jembatan tersebut akan berdampak terhadap peradaban di Madura.

Maka dari itu, setidaknya dampak yang akan timbal tidak berarti dampak negatif,

melainkan dampak positip yang ada.

Madura selama ini dikenal sebagai daerah yang ketinggalan diantara 38

kabupaten/kota di Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi di Pulau Garam selalu

dibawah rata-rata (Irawulan, 2009). Keberadaan Jembatan Suramadu diharapkan

mengubah kondisi perekonomian Madura menjadi meningkat begitupula dengan

pendidikan masyarakat di kawasan tersebut. Jembatan Suramadu yang

menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura melalui jalan darat, diharapkan

ketimpangan sosial dapat segera direduksi. Arus transportasi yang cepat dan

efektif akan membuat perkembangan Madura segera melejit, dan bisa bersaing

dengan daerah-daerah lain.

Ditinjau dari segi ekonomi, Madura akan tambah berkembang pasca

beroperasinya jembatan Suramadu, akan banyak para investor yang akan

membangun dan membuka usaha disana. Maka dari itu, masyarakat Madura harus

pintar-pintar membaca peluang ekonomi terkait adanya jembatan Suramadu ini.

Setidaknya masyarakat Madura tidak menjadi penonton ditengah industrialisasi.

Ekonomi akan meningkat jika pemerintah bisa menarik investor untuk membuka

lapangan pekerjaan dan juga lahan usaha yang sesuai dengan masyarakat lokal.

Industri garam yang saat ini sudah ada di Madura juga harus dikembangkan.

Sektor ini sudah sesuai dengan kondisi masyarakat di sana. Akan tetapi sektor lain

juga tetap dikembangkan oleh pemerintah. Dengan adanya industrialisasi tersebut,

pemerintah harus tetap memahami budaya setempat. Madura selama ini dikenal

dengan tingkat pendidikan yang masih rendah. Maka ketika industri dibuka dan

Page 2: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

dibangun maka yang menjadi pekerja adalah warga luar Madura. Hal ini bisa

menimbulkan persoalan, sehingga perlu diantisipasi sejak dini. Bukan hanya

pilihan investasi tapi juga harus memikirkan kebijakan yang berpihak pada

masyarakat. Ekonomi di Madura akan bisa sejajar dengan daerah lain dalam

jangka waktu 10 sampai 20 tahun (Irawulan, 2009).

Adanya jembatan Suramadu, maka perubahahan akan banyak bergeser pada dunia

industri. Sehingga akan menghadirkan lapangan pekerjaan yang baru bagi

masyarkat Madura. Masyarakat Madura yang mayoritas petani sedikit banyak

akan ada yang beralih profesi. Warga yang mempunyai modal akan melirik

mempersiapkan diri untuk berbisnis. Oleh karena itu, menjadi penting untuk

membekali masyarakat Madura mengenai pengetahuan pendidikan bisnis. Dengan

hal tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat dalam sebuah karya tulis yang

berjudul pengembangan sumber daya manusia ”masyarakat Madura” melalui

pendidikan bisnis dalam mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka masalah yang diangkat dalam karya

tulis ini adalah :

1. Bagaimana dampak pasca-beroperasinya jembatan Suramadu bagi masyarakat

Madura?

2. Bagaimana cara mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu bagi

masyarakat Madura melalui pendidikan bisnis?

3. Bagaimana penerapan pendidikan bisnis dalam mengatasi dampak

beroperasinya jembatan Suramadu bagi masyarakat Madura?

C. Tujuan Penulisan

Secara umum, tujuan penulisan karya tulis ini adalah :

1. Untuk memaparkan bagaimana dampak pasca-beroperasinya jembatan

Suramadu bagi masyarakat Madura.

2. Untuk memaparkan bagaimana cara mengatasi dampak beroperasinya

jembatan Suramadu bagi masyarakat Madura melalui pendidikan bisnis.

2

Page 3: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

3. Untuk menjelaskan bagaimana penerapan pendidikan bisnis dalam mengatasi

dampak beroperasinya jembatan Suramadu bagi masyarakat Madura.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari karya tulis ini adalah :

1. Bagi Masyarakat sekitar jembatan Suramadu

a. Masyarakat Madura

1) Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan bisnis dalam

mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu.

2) Mengembangkan sektor yang sudah sesuai dengan kondisi Madura, yakni

industri garam.

3) Mengembangkan pendidikan.

4) Pembelajaran bagi masyarakat Madura agar aktif mengembangkan potensi

dirinya.

5) Mengubah isolasi Madura yang selama ini terisolir menjadi daerah yang

terbuka.

6) Mempercepat mobilitas penduduk, pelaku ekonomi, maupun barang dan

jasa di Madura.

7) Selalu siap beradaptasi dengan pesatnya perkembangan IPTEK.

8) Terciptanya masyarakat yang mandiri.

b. Masyarakat Surabaya

1) Memanfaatkan potensi daerah yang ada dengan cepat dan tanggap.

2) Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk dapat hidup yang layak

dan dapat menikmati pendidikan.

3) Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan bisnis dalam

mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu.

4) Terciptanya masyarakat yang mandiri.

5) Selalu siap beradaptasi dengan pesatnya perkembangan IPTEK.

3

Page 4: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

2. Bagi Pemerintah

a. Pemerintahan Jawa Timur

1) Memberikan dukungan kepada masyarakat sekitar Suramadu untuk

membantu mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu melalui

pendidikan bisnis.

2) Memberikan investasi dengan kebijakan yang berpihak kepada

masyarakat.

3) Memajukan kesejahteraan umum.

4) Memberikan informasi baik perkembangan politik, sosial, dan ekonomi

masing masing wilayah sekitar Suramadu

b. Pemerintahan Surabaya

1) Memberikan dukungan kepada masyarakat Surabaya untuk membantu

mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu melalui pendidikan

bisnis.

2) Dapat menjalin kerjasama politik yang sehat dengan pemerintahan

Madura.

3) Dapat membangun infrastruktur yang saling menguntungkan antara

pemerintahan Surabaya dan Madura demi kesejahteraan masyarakat.

c. Pemerintahan Madura

1) Memberikan dukungan kepada masyarakat Madura untuk membantu

mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu melalui pendidikan

bisnis.

2) Melakukan penumbuhan usaha.

3) Memberdayakan masyarakat melalui pendidikan bisnis secara optimal.

4) Pemanfaatan pengetahuan dan kemampuan untuk bekal hidup masyarakat.

d. Departemen Pekerjaan Umum

1) Mampu menyeimbangkan beroperasinya jalan tol Suramadu dan kapal

ferry agar tidak merugikan kapal ferry yang sudah lama beroperasi

sebelum adanya jembatan Suramadu.

2) Meningkatkan produktifitas dan pergerakan ekonomi di daerah sekitar

Suramadu lebih murah.

4

Page 5: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang di Indonesia saat ini, yang

menjadikannya salah satu landmark dan ikon Indonesia, khususnya masyarakat

Jawa Timur. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Rabu, 10 Juni 2009. Jembatan Suramadu memiliki panjang 5.438 m dan

menghubungkan pulau Jawa (di Surabaya) dan pulau Madura (di Bangkalan)

(Wikipedia.org, 2009).

Jembatan suramadu adalah buah pikiran Profesor Sedyatmo di tahun 1960-an.

Perencanaan dan pengembangan jembataan ini dimulai dari tahun 1965 namun

sempat tertunda oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia menjelang akhir

millenium, di tahun 1997. Dengan membaiknya keadaan ekonomi, Presiden

Megawati Soekarnoputri, melalui Keputusan Presiden Nomor 79 tanggal 27

Oktober 2003, menyatakan pembangunan jembatan Suramadu dapat dilanjutkan

kembali (Suramadu.com, 2009).

Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Madura maupun sisi

Surabaya. Sementara secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang

tengah yang terdiri dari 3 bagian yaitu Jalan layang (causeway), Jembatan

penghubung (approach bridge) dan Jembatan utama (main bridge).

(Wikipedia.org, 2009). Menurut Roll News (2009), jembatan Suramadu yang

panjangnya sekitar 5,4 kilometer dibangun dengan biaya kontruksi Rp 4,528

triliun sumber dana dari APBN/APBD dan pinjaman bilateral dari China.

Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan

khususnya di pulau Madura yang meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi yang

relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Pada bulan Mei 2009,

Jawa Timur inflasi 0,02 persen. Kondisi ini lebih rendah dibandingkan inflasi

5

Page 6: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

Nasional 0,04 persen. Secara komulatif, Jawa Timur sudah mengalami inflasi 0,63

persen, sementara nasional baru 0,10 persen (BPS Jatim, 2007).

Selama ini, Madura tertinggal jauh dibanding Surabaya. Dengan jumlah penduduk

sekitar 3,5 juta orang, jumlah uang berputar di Surabaya sekitar Rp 180 triliun per

tahun, sementara Madura dengan sekitar 4 juta penduduk, perputaran uang hanya

Rp 25-30 triliun per tahun. Perdapatan per kapita Jawa Timur sekitar Rp 40 juta

per tahun, sementara Madura hanya sekitar Rp 7 juta per tahun (Timothy, 2009).

Berdasarkan hasil Susenas 2006, jumlah rumahtangga di Jawa Timur tahun 2006

ada sebanyak 10.490.640 dengan jumlah penduduk 37.478.737 jiwa. Dengan

demikian rata-rata banyaknya penduduk per rumah tangga  sebesar 3,57 orang.

Dengan luas wilayah Jawa Timur sekitar 46.428 kilometer persegi, maka tingkat

kepadatan penduduk Jawa Timur sebesar 807 jiwa per kilometer persegi. Jumlah

Penduduk Madura pada tahun 2007 di kabupaten bangkalan : 965.568 jiwa,

Sampang : 914.016 jiwa,  Pamekasan : 795.801 jiwa,  Sumenep : 1.076.592 jiwa.

Sedangkan Jumlah Penduduk pada tahun 2007 di kota Surabaya : 2.720.156 jiwa

(BPS Jatim, 2007).

B. Pendidikan Bisnis

Pendidikan merupakan tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh

terhadap perkembangan pikiran, karakter dan kemampuan fisik individu.

Pendidikan juga didefinisiakan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar masyarakat secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Suyanto, 2009).

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang

sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri

memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya. Penggunaan singular kata bisnis

dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan

6

Page 7: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih

luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu. Penggunaan yang paling luas

merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang

dan jasa (Idonbiu.com, 2009).

Pendidikan bisnis merupakan kemampuan menjalankan usaha (bisnis) untuk

dijadikan arah atau pedoman dalam menyelenggarakan pendidikan bisnis untuk

bekal hidup di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sehingga

terdapat kegunaan yang akan diperoleh baik dalam bentuk ilmu pengetahuan

ataupun keterampilan menjalankan usaha (bisnis) (Dani, 2007). Untuk itu proses

pembelajaran harus memperhatikan keseimbangan faktor bawaan (minat,

motivasi, bakat) dan faktor lingkungan (masyarakat dan pendidikan) (Scharg dan

Poland, 1987).

Menurut Scharg dan Poland (1987) bahwa pendidikan Bisnis menyiapkan

masyarakat untuk masuk dalam pekerjaan bisnis secara mahir, yang sama

pentingnya, menyiapkan masyarakat untuk memimpin persaingan binis yang

mereka miliki, dan sebagai konsumen yang pandai serta sebagai warga negara

yang pandai dalam ilmu ekonomi bisnis.

Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2004-2006 kabupaten Bangkalan :

4,64% (2004), 5,34% (2005), 5,55%  (2006), kabupaten Sampang : 3,91% 

(2004), 4,87% (2005), 5,21% (2006), kabupaten Pamekasan 3,72%  (2004),

4,30% (2005), 5,24%  (2006), kabupaten Sumenep 3,04%  (2004), 2,95% (2005),

5,84%  (2006). Sedangkan pertumbuhan ekonomi untuk kota Surabaya : 6,71% 

(2004), 6,93% (2005), 6,99% (2006) (BPS Jatim, 2007).

C. Dampak pasca beropersasinya jembatan suramadu

Selesainya proyek Suramadu, tidak bisa dielakkan bahwa terbangunnya jembatan

tersebut akan berdampak terhadap peradaban di Madura. Hal yang sangat

terancam pasca beroperasinya jembatan Suramadu ini, diantaranya : (1) akhlak

masyarakat Madura itu sendiri, (2) budaya khas Madura, seperti, budaya sapi

7

Page 8: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

sonok (sapi yang didandani seindah mungkin dan dibuat jinak (toro’ ocak)

terhadap tuannya), (3) perubahan akan banyak bergeser pada dunia industri,

sehingga akan menghadirkan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarkat

Madura, khususnya bangkalan (Basith, 2009).

Indeks kedalaman kemiskinan (Poverty Gap Index-P) merupakan ukuran rata-rata

kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis

kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran

penduduk dari garis kemiskinan. Indeks Keparahan kemiskinan (Pverty Severity

Indeks-P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara

penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan

pengeluaran diantara penduduk miskin (BPS Jatim, 2007).

Menurut Rohim (2009), ditinjau dari sisi ekonomi, Surabaya merupakan sentral

atau pusat dari perekonomian di Jawa Timur. Pembangunan jalan tol yang

menghubungkan Surabaya dengan Madura tersebut akan berdampak pada

tumbuhnya aktivitas perekonomian masyarakat kedua wilayah. Untuk jangka

pendek, dampak pembangunan jembatan Suramadu akan dinikmati oleh Surabaya.

Sektor-sektor industri, bisnis, konstruksi, energi, transportasi, turisme, dan

pemukiman di Surabaya akan lebih maju akibat adanya jembatan tersebut.

Sedangkan untuk Madura baru akan merasakan dampak pembangunan jembatan

tersebut dalam waktu 5 sampai 7 tahun ke depan. Akan terjadi integrasi budaya

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan adanya percepatan pengembangan

sumber daya manusia di Madura. Untuk jangka pendek sektor pertanian dan

peternakan yang merupakan sektor primer akan berkembang (Rohim, 2009).

8

Page 9: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

BAB III

METODE PENULISAN

A. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan analisis didapat dari:

1. Studi Pustaka ( library research )

Studi pustaka digunakan sebagai landasan teori dan pijakan penulis dalam

menganalisis masalah yang dikaji. Studi pustaka didapatkan dari teori dan

pendapat para ahli berupa pustaka cetak antara lain, dari buku, jurnal, skripsi,

surat kabar maupun hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan

permasalahan yang dikaji serta dari media elektronik (data-data internet).

2. Pengamatan fenomena

Hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi digunakan sebagai titik

tolak terhadap pembahasan suatu masalah, dan mencari masalah mana yang

paling penting sehingga layak untuk diangkat.

B. Metode Pengolahan Data

Penulisan karya tulis ini adalah dengan mengolah dan menulis semua data yang

diperoleh secara runtut dan sistematis menurut pedoman Lomba Karya Tulis

Mahasiswa (LKTM) tahun 2009 tentang dampak sosial, ekonomi, politik dan

ekologi beroperasinya jembatan Suramadu. Dalam upaya memperkuat

pemahaman terhadap permasalahan yang dikaji, penulisan karya tulis ini juga

didukung dengan data yang berasal dari diskusi, wawancara dan observasi.

C. Metode Analisis dan Sintesis

Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskriptif analitik,

yaitu menganalisis permasalahan yang ada dari hasil pengamatan atau identifikasi

dan studi kepustakaan tentang permasalahan serta hubungan antara masalah

tersebut yang didasarkan pada suatu teori atau konsep keilmuan yang relevan.

Kegiatan analisis dalam karya tulis ini meliputi mengerjakan data, menatanya,

membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, melakukan sintesis, mencari

9

Page 10: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, selanjutnya

memutuskan apa yang dilakukan.

Analisis dan sintesis ini berusaha mengamati fenomena yang terjadi dipandang

dari segi teoritis dan praktis. Untuk itu, telaah kritis dapat diterapkan sebagai alat

bantu penelusuran makna kalimat dalam teks tersebut.

D . Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan yang

konsisten dengan analisis permasalahan. Kesimpulan yang diperoleh disesuaikan

dengan pembahasan dalam karya tulis.

E. Perumusan Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka penulis menyampaikan

rekomendasi berupa kemungkinan atau prediksi transfer gagasan. Penulis

menyarankan atau merekomendasikan kepada sekolah dan pendidik, orang tua,

masyarakat, dan pemerintah untuk bersama-sama mengatasi permasalahan free-

sex pada remaja yang melanda negeri ini.

10

Page 11: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

A. Analisis

Informasi yang diperlukan dalam proses pembangunan adalah data kependudukan,

mulai dari tahap perencanaan (planning) sampai dengan tahap evaluasi terhadap

hasil pembangunan itu sendiri. Beberapa masalah kependudukan yang perlu

diperhatikan antara lain mencakup jumlah, komposisi dan distribusi penduduk.

Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan jika merupakan

sumber daya manusia yang berkualitas, namun sebaliknya akan menjadi beban

pembangunan jika kualitasnya rendah.

Keberadaan Jembatan Suramadu merupakan wujud pembangunan dari modal

jumlah penduduk yang besar di pulau jawa (Surabaya dan Madura) dengan

sumber daya manusia yang berkualitas atau justru menjadi beban dari

pembangunan dikarenakan kualitas sumber daya manusia yang rendah?. Namun

bagaimanapun juga keberadaan jembatan suramadu tersebut tetap diyakini akan

meningkatkan kondisi perekonomian jawa timur khususnya Madura yang selama

ini dikenal sebagai daerah paling tertinggal diantara 38 kabupaten/kota di Jawa

Timur.

Adanya jembatan Suramadu pula, mobilitas di Madura akan bertambah cepat dan

banyak. Mobilitas penduduk, pelaku ekonomi, maupun barang dan jasa akan

semakin banyak. Kebutuhan transportasi akan menjadi kebutuhan penting,

sehingga peningkatan ekonomi akan dirasakan Madura dalam jangka panjang,

kurang lebih 10 sampai 20 tahun ke depan. Sedangkan yang akan lebih menikmati

dampak pembangunan Suramadu dalam jangka pendek ini adalah Surabaya.

Masyarakat Madura harus bisa memanfaatkan jembatan Suramadu untuk

kebaikan, karena kekayaan Jawa Timur juga banyak terdapat di Madura, misalnya

minyak dan gas. Jika warga Madura tidak bisa mengambil manfaatnya dengan

cepat dan tanggap, potensi itu akan dimanfaatkan oleh orang luar Madura.

11

Page 12: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

Dilihat dari segi wilayah, Madura memiliki banyak lahan yang bisa dimanfaatkan

untuk terminal transpotasi laut dan zona ekonomi ekslusif untuk investasi. Seperti

Batam yang memanfaatkan kedekatannya dengan Singapura, Madura juga harus

memanfaatkan kedekatannya dengan Surabaya. Kegiatan ekonomi Madura selama

ini masih bertumpu pada sektor pertanian primer, diantaranya tanaman pangan,

peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Hal tersebut disebabkan oleh

penggunaan tanah yang produktifitasnya rendah, besarnya ketimpangan distribusi

pendapatan, produktifitas rendah dan iklim Madura tropis. Oleh karena itu,

diharapkan dengan dibangunnya jembatan Suramadu akan membuka isolasi

Madura yang akan menguntungkan dari aspek ekonomi. Selain itu, akan ada

perubahan aspek lingkungan dan akan terjadi konsentrasi dunia baru, yaitu

masyarakat Madura akan memilih pekerjaan bisnis.

Banyak yang mengeluh, bahwa untuk membuka sebuah bisnis sudah tidak ada

peluang. Ini adalah keluhan klasik yang tidak perlu diucapkan bagi orang yang

mulai terjun di dunia bisnis. Sesungguhnya untuk memulai bisnis dapat dilakukan

dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan memanfaatkan pendidikan

yang sudah ada.

Peran dan kebijakan lembaga pendidikan sebagai penyelenggara keilmuan

merupakan sebuah barometer utama dari perkembangan masyarakat yang dinamis.

Jangan sampai tuntutan akan modernisasi di wilayah sekitar suramadu (jawa

timur) khususnya Madura tidak dapat tercover dari segi implementasi keilmuan,

sehingga wilayah sekitar suramadu tersebut (baik Madura dan Surabaya) tidak

mempunyai nilai lebih. Masyarakat juga diharapkan untuk terus selalu beradaptasi

dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

berkembang pesat saat ini, tentunya dengan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai

keilmuan serta kultur yang humanis.

Untuk mengatasi dunia industrialisasi di wilayah sekitar suramadu (Madura dan

Surabaya), masyarakat perlu dibeklai pengetahuan tentang dunia bisnis, tentunya

dengan adanya pendidikan bisnis khususnya bagi masyarakat Madura. Dampak

12

Page 13: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

pesatnya industrialisasi terhadap permintaan tenaga kerja yang ada di pulau

Madura pasca pembangunan jembatan Suramadu, akan menyerap orang-orang

dari daerah lokal, yang sebelumnya sudah terbekali dengan pengalaman dan

keilmuan yang profesional di bidangnya masing-masing. Hal ini tentunya akan

memutus rantai ketergantungan Madura dengan dunia luar, terutama dalam hal

ketersediaan tenaga kerja. Jadi, lapangan pekerjaan baru bisa di manfaatkan oleh

masyarakat asli Madura.

Mengingat pula pada kekayan alam yang terdapat di wilayah sekitar suramadu

khususnya pulau madura belum cukup optimal diolah oleh masyarakat madura

sendiri dan oleh pemerintahnya

Faktor-faktor penghambat apabila pendidikan bisnis ini diterapkan untuk

masyarakat Madura yaitu : (1) keterbatasan sumber daya manusia yang

memahami produk pendidikan bisnis dan sistem pendidikan bisnis, sehingga

pemahaman masyarakat terhadap pendidikan bisnis belum optimal dan

menyeluruh, (2) adanya kesan bahwa pendidikan bisnis bersifat ekslusif, (3)

kurangnya modal yang dimiliki, sehingga masyarakat enggan untuk berbisnis, (4)

infrastruktur pendidikan bisnis yang belum memadai, (5) kultur masyarakat

tradisional yang paternalistik, (6) masyarakat kurang peka dalam membaca

peluang bisnis, sehingga dimanfaatkan oleh orang lain.

Adapun faktor penunjang adanya pendidikan bisnis ini adalah : (1) peran serta

pemerintah untuk mendukung segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan

bisnis untuk masyarakat Madura, (2) pendidikan bisnis dapat meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang dunia bisnis, (3) semua masyarakat berhak

mengikuti pendidikan bisnis ini, (4) pendidikan bisnis tidak hanya sekedar teori

tapi aplikasi langsung di lapangan, (5) adanya jembatan Suramadu menjadikan

Madura sebagai lahan strategis untuk berbisnis.

13

Page 14: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

B. SINTESIS

Dalam memanfaatkan jembatan Suramadu, terutama kemajuan ekonomi Madura,

pembangunan ekonomi tidak bisa terlepas dengan pengembangan sumber daya

manusia, karena manusia merupakan salah satu unsur penting kegiatan

perekonomian dalam ruang lingkup bisnis serta instrumen yang paling

menentukan dalam keberhasilan pembangunan ekonomi di pulau Madura,

Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia, baik secara regional maupun nasional untuk

mengelola dan mendayagunakan sumber daya manusia yang ada dengan

pendekatan manajemen personalia yang meliputi pendekatan sistem, pendekatan

menejerial dan pendekatan sumber daya manusia serta pendekatan proaktif.

Prospek SDM baik pada masyarakat di Madura, Surabaya, Jawa Timur secara

regional dan Indonesia secara nasional dalam pendidikan bisnis – terbentuknya

karakter dan sistem pendidikan bisnis yang memegang teguh nilai-nilai, norma,

dan agama sehingga tidak menghilangkan kearifan-kearifan budaya lokal.

Pendidikan akan selalu dibutuhkan orang. Logika itulah yang menjadi salah satu

alasan lembaga pendidikan akan selalu bermunculan. Program pengembangan

SDM masyarakat, khususnya masyarakat Madura melalui pendidikan bisnis ini

bertujuan untuk memberdayakan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah

maupun perusahaan. Program diawali dengan pemetaan potensi sumber daya

manusia dan sumber daya alam, untuk selanjutnya dilakukan penumbuhan/re-

engenering usaha dengan serial program pendidikan bisnis.

Program pendidikan Bisnis ini merupakan sebuah rangkaian program yang

strategis untuk menciptakan masyarakat biasa menjadi wirausaha yang sukses dan

mandiri dengan bisnis yang kuat dan selalu berkembang. Adapun rangkaian

kegiatan pendidikan bisnis adalah pendidikan dan pelatihan, program penyusunan

rencana usaha (business plan), penawaran akses ke perbankan dan mitra bisnis,

dan pendampingan (monitoring, evaluasi dan konsultasi). Dengan adanya kegiatan

tersebut, diharapkan bisa terciptanya masyarakat mandiri.

14

Page 15: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

Pendidikan bisnis tidak dapat terlepas dari proses pendidikan wirausaha, oleh

karenanya model dan sistem pendidikan bisnis harus menunjang pendidikan

kewirausahaan. Proses pembelajaran dalam pendidikan bisnis harus diarahkan

kepada pemanfaatan pengetahuan dan kemampuan untuk bekal hidup sasaran

didik (masayarakat) di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara,

sehingga belajar sambil bekerja menjadi sangat penting. Untuk itu proses

pembelajaran harus memperhatikan keseimbangan faktor bawaan (minat,

motivasi, bakat) dan faktor lingkungan (masyarakat dan pendidikan).

Keselarasan antara potensi bawaan dan lingkungan akan dapat membawa

pencapaian tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan oleh masyarakat.

Penekanan evaluasi pada sikap dan keterampilan intelektual masyarakat, serta

tidak lagi kepada pengetahuan teoritis saja, butuh aplikasi atau praktik secara

langsung, bahkan bisa lebih dari itu, yakni menumbuhkan wirausahawan yang

tangguh.

Penerapan pendidikan bisnis untuk masyarakat Madura dilaksanakan dalam

setting pendidikan formal dan informal, misalnya pendidikan dan pelatihan, loka

karya, workshop, seminar dan sejenisnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan

pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Madura tentang dunia bisnis

sebagai persiapan menghadapi industrialisasi di Madura. Hal ini perlu mendapat

perhatian dari pemerintah setempat untuk sering mengadakan kegiatan tersebut.

Dengan adanya pelatihan, seminar dan kegiatan sejenisnya, diharapkan

masyarakat Madura bisa mendapatkan pengetahuan dan memanfaatkan potensi

yang dimiliki oleh Madura, sehingga tidak dimanfaatkan oleh orang lain atau

orang dari luar.

Pendidikan bisnis ini diberikan kepada masyarakat Madura yang membutuhkan.

Artinya masyarakat yang tertarik dengan dunia bisnis dan tidak mendapatkan

pendidikan secara formal di bangku sekolah maupun kuliah, bisa juga orang yang

sudah mendapatkan pendidikan secara formal tentang bisnis dan masih

membutuhkan pengetahuan lagi.

15

Page 16: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

Dengan adanya jembatan suramadu, masyarakat Madura akan banyak memilih

dunia bisnis sebagai pekerjaannya, karena banyak peluang di wilayah ini untuk

dimanfaatkan. Akan tetapi perlu dicatat, bahwa tidak semua harus dibisniskan,

misalnya kebudayaan dan keseniaan Madura yang beranekaragam. Kebudayan

dan keseniaan ini tetap perlu dikembangkan dan masyarakat Madura harus

memanfaatkan adanya jembatan Suramadu ini sebagai sosialisasi kebudayaan dan

kesenian Madura.

Materi dalam pelatihan atau sejenisnya yang perlu diberikan dalam pendidikan

bisnis diantaranya yaitu : akuntansi keuangan, perpajakan, manajamen bisnis,

manajamen pemasaran, manajamen logistik dan yang lebih penting lagi adalah

etika dalam berbisnis. Materi-materi tersebut sangat erat kaitannya dengan

pengetahuan dunia bisnis dan etika berbisnis perlu juga disampaikan agar dalam

pelaksanaannya, masyarakat Madura yang terjun di dunia bisnis benar-benar

mempunyai etika dalam berbisnis.

Pendidikan bisnis di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup

memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat. Orientasi mereka, pada

umumnya hanya pada menyiapkan tenaga kerja. Sehingga butuh pendidikan bisnis

secara informal untuk masyarakat umum yang mempunyai keinginan untuk

berbisnis.

Melalui pendidikan bisnis dengan segala program yang telah diterapkan kepada

masyarakat untuk membentuk SDM yang ahli sebagai pelaku bisnis dengan

dukungan dari pemerintah maka agar pendidikan bisnis itu lebih efektif dan

sebagai keberlanjutan yang utuh perlu didirikannya sekolah bisnis sebagai

lembaga pendidikan formalnya. Sekolah bisnis merupakan sekolah yang

menyiapkan masyarakat sebagai pelaku bisnis yang handal dan beretika dengan

orientasi mengembangkan perekonomian bangsa dan Negara.

16

Page 17: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Dampak pasca-beroperasinya jembatan Suramadu khususnya bagi

masyarakat Madura yaitu : (a) budaya khas Madura, (b) perubahan akan

banyak bergeser pada dunia industri, (c) tumbuhnya aktivitas perekonomian,

(d) mengubah isolasi Pulau Madura yang selama ini mempunyai kultur keras,

(e) terjadi integrasi budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, (f)

adanya percepatan pengembangan sumber daya manusia di Madura.

2. Cara mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu bagi

masyarakat Madura melalui pendidikan bisnis diantaranya : (a) pemanfaatan

pengetahuan dan kemampuan masyarakat, (b) menyiapkan masyarakat untuk

masuk dalam pekerjaan bisnis secara mahir, (c) menyiapkan masyarakat untuk

memimpin persaingan bisnis, (d) mengembangkan potensi sumber daya

manusia, (e) menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif.

3. Penerapan pendidikan bisnis dalam mengatasi dampak

beroperasinya jembatan Suramadu bagi masyarakat Madura dilakukan

penumbuhan/re-engenering usaha dengan serial program pendidikan bisnis

dengan rangkaian kegiatan adalah pendidikan dan pelatihan, seminar,

workshop, simposium, lokakarya dan lain sebagainya serta program

penyusunan rencana usaha (business plan), penawaran akses ke perbankan dan

mitra bisnis, dan pendampingan (monitoring, evaluasi dan konsultasi).

17

Page 18: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

B. REKOMENDASI

1. Bagi Masyarakat Madura

Dengan adanya jembatan Suramadu, Masyarakat Madura harus bisa

memanfaatkan jembatan Suramadu untuk kebaikan, dengan cepat dan tanggap

dalam mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu, sebelum orang

luar Madura memanfaatkannya.

2. Bagi Pemerintah

Memberikan dukungan kepada masyarakat Madura untuk membantu

mengatasi dampak beroperasinya jembatan Suramadu melalui pendidikan

bisnis dengan program-program pemberdayaan masyarakat seperti halnya

mengadakan pendidikan dan pelatihan bisnis, seminar, workshop, lokakarya

dan sejenisnya, program penyusunan rencana usaha (Business Plan),

penawaran akses ke perbankan dan mitra bisnis, serta pendampingan

(monitoring, evaluasi dan konsultasi), sehingga tercipta masyarakat mandiri.

18

Page 19: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

DAFTAR RUJUKAN

Basith, Abd. 2009. Apa yang Harus Dipersiapkan Masyarakat Madura Menyambut Jembatan Madura?. (Online, http://www.imabasurabaya.co.cc/2009/04/apa-yang-harus-dipersiapkan-masyarakat.html., diakses tanggal 11 Juni 2009).

BPS.Jatim. 2007. Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga. (Online, http://jatim.bps.go.id//index.php?option=com_content&task=view&id=28&Itemid=1, diakses tanggal 24 Juni 2009).

BPS.Jatim. 2007. Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Jawa Timur Mei 2009. (Online,http://jatim.bps.go.id//index.php?option =com_content& task=view&id=28&Itemid=1, diakses tanggal 24 Juni 2009).

BPS.Jatim. 2007. Laju pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2004-2006. (Online,http://jatim.bps.go.id//index.php?option =com_content& task=view&id=28&Itemid=1, diakses tanggal 24 Juni 2009).

BPS.Jatim. 2007. Indikator Kemiskinan. (Online,http://jatim.bps.go.id//index.php? option =com_content& task=view&id=28&Itemid=1, diakses tanggal 24 Juni 2009).

Dani, M.A. 2007. Pendidikan Bisnis. (Online, http//:darultada.blogspot.com/2207/10/pendidikan-bisnis.html, diakses tanggal 18 Juni 2009)

Idonbiu.com. 2009. Pengertian Bisnis Secara Etimologi. (Online, http://www.idonbiu.com/2009/05/pengertian-bisnis-secara-etimologi.html, diakses tanggal 18 Juni 2009).

Irawulan. 2009. Dampak Ekonomi di Madura Bisa Terasa 10-20 Tahun Lagi. (Online, http://surabaya.detik.com/dampak-ekonomi-di-madura-bisa-terasa-10-20-tahun-lagi.com , diakses tanggal 11 Juni 2009).

19

Page 20: Bab I-V Lktm Suramadu Fix

Rohim, Ainur. 2009. Suramadu, Jembatan Lima Presiden. (Online, http://www.suaramerdeka.com/adv/adclick.php?n=a7379795, diakses tanggal 11 Juni 2009).

Roll News. 2009. Jembatan Suramadu Percepat Perkembangan Ekonomi Madura. (Online, http://www.news.id.finroll.com/ekonomiakeuangan/66372-jembatan-suramadu-percepat-perkembangan-ekonomi-madura.html, diakses tanggal 11 Juni 2009).

Scharg, Adele F dan Robert P. Poland, 1987. A System for Teaching Business Education. New York : McGraw-Hill Book Company.

Suramadu.com. 2008. Suramadu (Labang, Madura). (Online, http//:suramadu.com, diakses tanggal 11 Juni 2009)

Suyanto, M. 2009. Memulai Bisnis Dari Pendidikan, (Online, http://msuyanto.com/baru/?p=802, diakses tanggal 18 Juni 2009).

Timothy, Andreas. 2009. Suramadu Tingkatkan Perekonomian Madura. (Online. http//:Mediaindonesia.com/suramadu/tingkatkan/perekonomian/madura, diakses tanggal 11 Juni 2009).

Wikipedia.org. 2009. Jembatan Suramadu. (Online, http//:id.wikipedia.org, diakses tanggal 11 Juni 2009).

20