Top Banner
LEMBAR PERSETUJUAN Laporan Hasil Diagnosis dan Intervensi dengan judul “PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA, KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN PERIODE 3 AGUSTUS – 4 SEPTEMBER 2015” telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Jakarta, Agustus 2015 Pembimbing, dr. Dini Widianti, MKK i
44

Bab i Simulasi

Dec 15, 2015

Download

Documents

Ririk Riyanti

cccccc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab i Simulasi

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Hasil Diagnosis dan Intervensi dengan judul “PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP

PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG

SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA,

KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN PERIODE 3 AGUSTUS – 4 SEPTEMBER

2015” telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu

tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Agustus 2015

Pembimbing,

dr. Dini Widianti, MKK

i

Page 2: Bab i Simulasi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga Laporan Diagnosis

dan Intervensi Komunitas yang berjudul “PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP

PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG

SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA,

KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN PERIODE 3 AGUSTUS – 4 SEPTEMBER

2015 ” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik

bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 3 Agustus-

4 September 2015. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi

pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, sehingga dapat memberikan

manfaat.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,

serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Dini Widianti, MKK, selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Komunitas yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat dan juga

selaku Koordinator Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

2. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI.

3. Ibu Rifda Wulansari SP., M.Kes selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

4. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

ii

Page 3: Bab i Simulasi

5. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes, dekan dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, Dr. Dian Mardhiyah, M.KK Dr. Citra Dewi,

M.Kes, Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

7. Dr. Taufit Wirawan selaku Kepala Puskesmas Tegal Angus

8. Drg. Dewi Puji L.; dan seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Tegal Angus yang

telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses penulisan

laporan ini.

9. Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama dalam

menyusun laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Diagnosis dan

Intervensi Komunitas ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun

sebagai perbaikan. Kami mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak

terkait.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Agustus 2015

Tim Penulis

iii

Page 4: Bab i Simulasi

BAB ILATAR BELAKANG

1.1 GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS

1.1.1 Situasi Keadaan Umum

Desa Pangkalan terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang, Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang,

Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 Km2), terdiri

dari luas daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari

permukaan laut 2-3 meter. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan dari

Puskesmas Tegal Angus. Terdapat enam desa binaan Puskesmas :

a. Desa Lemo

b. Desa Tanjung Pasir

c. Desa Tanjung Burung

d. Desa Pangkalan

e. Desa Tegal Angus

f. Desa Muara

4

Page 5: Bab i Simulasi

Gambar 1.1 Peta Desa Pangkalan

Batas Wilayah

Batas – batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah

sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegal Angus

2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lemo dan Kampung Besar

3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalibaru

4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat

Gambar 1.2 Peta Batas Wilayah Desa Pangkalan

1.2 GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI

1.2.1.1 Situasi Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Pangkalan sampai dengan tahun 2013 tercatat

sebanyak 15.378 jiwa, terdiri dari laki-laki 7672 jiwa dan perempuan 7706

jiwa. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus yang tersebar di 6 desa

seperti yang tercantum di tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus 2013

5

Page 6: Bab i Simulasi

Tabel 1.2 Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

1.2.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran

budaya asli Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah

Tangerang dan sekitarnya.

6

Page 7: Bab i Simulasi

Tabel 1.3 Jumlah Pemeluk Agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus Th

2013

No. Agama Jumlah Pemeluk

1 Islam 45481

2 Budha 3059

3 Kristen 671

4 Khatolik 105

5 Khonghucu 27

6 Hindu 1

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus,2013

Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal

ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan

berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta. Sebagian

besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum berkembang secara ekonomi. Mata

pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang

tidak tetap. Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus pada tahun

2013 adalah 31.914 jiwa yaitu 59.7 % dari jumlah penduduk 53.444 jiwa. Hal ini

menunjukkan hampir separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas.

Tabel 1.4 Lapangan pekerjaan penduduk

No. Lapangan Kerja Penduduk Jumlah

1. Petani pemilik 13316

2. Petani penggarap 6063

3. Buruh 4592

4. Nelayan 386

5. Pedagang 6373

6. Industri rakyat 13536

7. Buruh industri 13757

7

Page 8: Bab i Simulasi

8. Pertukangan 4109

9. PNS 222

10. TNI/POLRI 65

11. Pensiunan PNS 45

12. Pensiunan TNI/POLRI 43

13. Perangkat Desa 141

14. Pengangguran 4004

1.2.1.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk

sikap dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga

pendidikan sangat berperan dalam pembangunan kesehatan

Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

NO

NAMA DESAJUMLAH SEKOLAH

PAUD TK RA SD MI SMP MTS SMA SMK MA

1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0

2Tanjung Burung 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0

3 Tegal Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0

4 Tanjung Pasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0

5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0

6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0

  PUSKESMAS 1 3 0 12 4 2 2 1 0 0

Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah

53.444 penduduk hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan.

Tabel 1.6 Penduduk 10 tahun keatas menurut jenjang Pendidikan di wilayah

kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

8

Page 9: Bab i Simulasi

Jumlah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD masih

cukup besar yaitu 12.598 jiwa atau 25.5 % dari jumlah penduduk. Hal ini merupakan

tantangan dalam pembangunan kesehatan, pelaksanaan program-program puskesmas

harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan dari penduduk yang menjadi sasaran

agar lebih diterima.

1.2.1.4 Kesehatan

Sepuluh Besar Penyakit

Berdasarkan hasil laporan bulanan Penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus

didapatkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada

tahun 2013 menurut golongan semua umur seperti grafik berikut ini

Grafik 1.1. Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus th 2013

9

No.

Jenjang Pendidikan Jumlah

1. Tidak/belum tamat SD 12598

2. SD/MI 15738

3. SLTP/MTS 4060

4. SLTA/MA 3601

5. AK/Diploma 159

6. Universitas 130

Page 10: Bab i Simulasi

Sumber : Data surveillance Puskesmas Tegal Angus,2013

Penyakit terbanyak adalah penyakit-penyakit menular seperti ISPA, disusul dengan penyakit batuk dan demam. Penyakit tidak menular (PTM) yang masuk dalam sepuluh besar penyakit adalah hipertensi dan myalgia.

Sarana KesehatanBerikut sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 :

Tabel 1.7. Sarana Kesehatan Yang ada di Puskesmas Tegal Angus

Tahun 2013

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

1. a. Puskesmas 1

  b. Puskesmas Pembantu 1

  c. Poskesdes 1

2. Rumah Sakit Pemerintah 0

3. Rumah Sakit Swasta 0

4. Rumah Bersalin Swasta 0

5. Balai Pengobatan Swasta 2

6. Praktek Dokter Umum Swasta 5

7. Praktek Bidan Swasta 8

8. Dokter Gigi praktek swasta 0

9. Laboratorium Klinik Swasta 0

10

. Apotik

0

11

. Optikal

0

12

. Gudang Farmasi

0

13

. Posyandu

45

14

. Toko Obat

2

15

. Pos UKK

0

10

Page 11: Bab i Simulasi

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

16 Polindes 0

Sumber : Puskesmas Tegal Angus

Dari tabel diatas sarana kesehatan dan faktor pendukung yang ada di Puskesmas

Tegal Angus masih kurang.

Upaya Kesehatan

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara

lain :

1 Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita

yang ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.

2 Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi

balita, pemberian vitamin A.

3 Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu

Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.

4 Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan

makanan yang bernutrisi.

5 Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan

dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.

6 Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat

Keluarga (TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.

7 Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program

senam LANSIA dan POSBINDU

Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat di Puskesamas dilakukan

melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk

meningkatkan derajat kesehatan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan

derajat kesehatan wilayah tersebut hal ini dapat disajikan dengan indikator

PHBS,adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal angus pada Tahun

2013 dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1.8. Indikator PHBS Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014

INDIKATOR

Nama Desa Jumlah KK % Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan

11

Page 12: Bab i Simulasi

Pangkalan 210 57.6

Berdasar kajian PHBS diatas didapat ada beberapa yang cakupannya masih rendah hal

ini dikarenakan :

Penduduk miskin masih banyak, sehingga yang mepunyai akses air bersih dan

jamban sehat sedikit

Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran tentang

ASI Eksklusif, aktifitas fisik, merokok dalam rumah

Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala

kurang optimal

Untuk meningkatkan pencapaian rumah tangga ber PHBS dilakukan

penyuluhan tentang PHBS yang terus menerus,meningkatkan kerjasama lintas

program dan lintas sector.

Salah satu indikator PHBS adalah Persalinan di bantu oleh tenaga

kesehatan. Indikator tersebut merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan

derajat kesehatan ibu dan bayi demi menuju masyarakat dan keluarga yang lebih baik.

Berikut ini upaya upaya peningkatan kualitas bagi kesehatan yang

dilakukan di Puskesmas Tegal Angus :

Tabel 1.9. Data Resiko Tinggi Ibu Hamil di Desa Pangkalan Bulan Januari –

Juli 2015

12

Page 13: Bab i Simulasi

13

No Bulan Nama Resiko

1.

Januari

Ny. Y Riwayat Kejang

2 Ny. S Anemia

3 Ny. M Kurang Energi

Kronis

4 Ny. F Kurang Energi

Kronis

5 Ny. T Kurang Energi

Kronis

6 Ny. M Kurang Energi

Kronis

7 Februari Ny. A Kurang Energi

Kronis

8 Ny. M Kurang Energi

Kronis

9 Ny. Y Kurang Energi

Kronis

10 Ny. A Kurang Energi

Kronis

11 Maret Ny. R Kurang Energi

Kronis

12 Ny. Y Kurang Energi

Kronis

13 April Ny. B Grande Multipara

14 Ny. S Grande Multipara

15 Ny. K Grande Multipara

16 Mei Ny. L Kurang Energi

Kronis

17 Ny. M Kurang Energi

Kronis

18 Ny. S Kehamilan

dibawah usia 20

tahun

19 Juli Ny.P Kehamilan

dibawah usia 20

tahun

20 Juli Ny. O Grande Multipara

Page 14: Bab i Simulasi

Tabel 1.10. Data Resiko Tinggi Neonatus di Desa Pangkalan Bulan Januari – Juli 2015

14

No Bulan Nama Resiko

1 Januari By. Ny. H BBLR

2 By. Ny. L BBLR

3 By. Ny. S Asfiksia

4 Februari By. Ny. S Hiperbilirubinemia

5 By. Ny. S Hiperbilirubinemia

6 By. Ny. R Pustul

7 Maret By. Ny. T BBLR

8. By. Ny. H Hiperbilirubinemia

9 By. Ny. Y Hiperbilirubinemia

10 By. Ny. M Pustul

11 April By. Ny. M BBLR

12 By. Ny. M BBLR

13 By. Ny. E Hiperbilirubinemia

14 By. Ny. H Hiperbilirubinemia

15 Mei By. Ny. Y Hiperbilirubinemia

16 By. Ny. S Hiperbilirubinemia

17 By. Ny. A Hiperbilirubinemia

18 Juni By. Ny. K BBLR

19 By.Ny. O Pustul

20 By.Ny. Y Hiperbilirubinemia

21 Juli By.Ny. L BBLR

22 By.Ny. P BBLR

23 By.Ny. A BBLR

Page 15: Bab i Simulasi

Tabel 1.11. Data KemaTata Bayi di Desa Pangkalan Bulan Januari – Mei 2015

No Bulan Jumlah KemaTata Bayi

Januari Tidak Ada

2 Februari 1 Orang

3. Maret 1 Orang

4 April Tidak Ada

5. Mei Tidak Ada

6 Juni 1 Orang

7 Juli Tidak Ada

Sumber : Data Bidan Desa Pangkalan

Untuk menjadikan Desa Pangkalan memiliki keluarga serta masyarakat yang

sehat maka Puskesmas mempunyai program kesehatan yang beragam yang terdiri dari

program wajib seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan

anak termasuk KB, Gizi, Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya

pengobatan, serta program pengembangan seperti kesehatan gigi, mata, kesehatan kerja

dan kesehatan masyarakat. Berbagai tugas dan fungsi untuk menjalankan program-

program tersebut membutuhkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan tepat.

Akan tetapi karena keterbatasan sumber daya manusia tidak semua tenaga

kesehatan yang dibutuhkan ada di puskesmas sehingga sering terjadi pemegang

program tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

15

Page 16: Bab i Simulasi

dokter gigi; 1dokter umum; 3

bidan; 8bidan desa; 6

perawat; 4

perawat ptt; 2gizi; 1

honor; 2

Grafik 2.1 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus Th.2013

Seperti terlihat pada diagram diatas jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas

Tegal Angus cukup memadai. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan. Hal

ini dapat menunjang kegiatan puskesmas yang fokus pada kesehatan ibu dan anak

untuk mendukung tercapainya indikator Indonesia Sehat dan Kabupaten Tangerang

Sehat serta tercapainya millennium development goals (MDGs) namun, pemerataan

penyebaran bidan desa masih belum baik, karena dalam satu desa hanya terdapat satu

bidan dimana hal tersebut menunjang masyarakat untuk mencari alternatif

pengobatan. Demikian pula Puskesmas Tegal Angus masih membutuhkan tenaga

kesehatan lain untuk menunjang kegiatannya seperti tenaga farmasi (apoteker atau

asisten apoteker), sanitarian, tenaga teknis medis seperti analis kesehatan, tenaga

promosi kesehatan,tenaga administrasi dan tenaga tehnik informatika .Dikarenakan

tenaga kesling puskesmas ditarik ke dinas maka perlu tenaga sanitasi lingkungan.

Tidak adanya tenaga kesehatan maupun non kesehatan tersebut menyebabkan banyak

tenaga kesehatan di puskesmas yang mempunyai tugas tidak sesuai pendidikan dan

kompetensinya.

Tabel 1.12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan

Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tegal Angus

2013

16

Page 17: Bab i Simulasi

1.3 GAMBARAN KELUARGA BINAAN

1.3.1 Lokasi Keluarga Binaan

Keluarga binaan berada di RT 002/RW 04 Kampung suka sari, Desa Pangkalan,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Gambar 1.3. Denah Jalan Keluarga Binaan

17

Page 18: Bab i Simulasi

1.3.2 Gambaran Keluarga Binaan

Pada Gambar 1.3 terdapat 5 rumah, dimana rumah pertama merupakan rumah

keluarga Tn. Ade lalu, Tn. Udin kemudian, Tn. Joko dan yang terakhir, Tn.Tata,

1.3.2.1. Keluarga Tn. Ade

Data Dasar Keluarga Tn. Ade

Keluarga binaan pertama adalah keluarga Tn. Ade. Terdapat empat orang

anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga

tersebut adalah:

Tabel 1.13. Tabel Keluarga Tn. Ade

No Nama Status

keluarga

Jenis

kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Ade Kepala

keluarga

Laki-laki 36 SD Supir

2 Ny. Tati Istri Wanita 34 SD Ibu

Rumah

Tangga

3 Dewi Anak Perempuan 12 SMP Pelajar

4 Dira Anak Perempuan 8 SD Pelajar

Keluarga Tn. Ade tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02

RW 04. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan kedua orang anaknya. Tn. Ade sebagai

kepala keluarga, berusia 36 tahun dan bekerja sebagai supir, sedangkan Ny. Tati

sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga berusia 34 tahun dengan latar belakang

18

Page 19: Bab i Simulasi

RUANG KELUARGA

MUSHOLLAKAMAR ORANGTUA

DAPURTOILET

pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Ade dan Ny. Tati memiliki dua orang anak

bernama An. Dewi dan An. Dira.

Tn. Ade bekerja sebagai supir dengan penghasilan dalam sebulan sebesar Rp.

1.500.000,00. Pendapatan Tn. Ade digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari, seperti makanan, minuman, pengobatan dan lain-lain. Tn. Ade dapat

membaca dan menulis. Istrinya, Ny. Tati dapat bekerja sebagai ibu rumah tangga serta

secara sukarela menjadi kader di desa Pangkalan. Pasangan ini menikah saat Tn. Ade

berumur 24 tahun dan Ny. Ani berusia 20 tahun. Saat hamil, Ny. Tati memeriksakan

kehamilannya di posyandu dan saat melahirkan kedua anaknya dibantu oleh bidan.

a. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Ade tinggal di lingkungan padat penduduk, jarak antar rumah

kurang lebih 3 meter.dan menempati sebuah rumah bangunan permanen diatas

tanah seluas 60 m2 dengan luas bangunan 9 m x 6 m. Rumah ini merupakan

rumah peninggalan keluarga Tn. Ade. Bangunan rumah ini tidak bertingkat,

dinding rumah terbuat dari batu bata, lantai menggunakan semen dan keramik.

Atap rumah menggunakan genteng dan plafon. Rumah Tn. Ade terdiri dari dua

buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu dapur, memiliki kamar mandi dengan

jamban. Tn. Ade membuat jamban didalam rumahnya yang disertai dengan keran

air dan pembuangannya di alirkan ke kali.

Ruang keluarga berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan keramik, terdapat

TV dan lemari dan meja untuk penyimpanan buku, jendela diruangan tersebut

cukup baik, ventilasi udara cukup, dan dapat dilewati cahaya matahari. Pada ruang

tidur, ventilasi udara kurang baik dan lembab berukuran 30 cm x 40 cm. Dapur

terlihat padat dan kurang rapih. Kamar mandi yang disertai jamban dan keran,

cukup bersih. Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna keruh dan

berbau. Tn. Ade memiliki dua buah motor, satu buah televisi, dua buah kipas

angin.

19

Page 20: Bab i Simulasi

Jendela

Gambar 1.4 Denah rumah keluarga Tn. Ade

b. Lingkungan Pemukiman

Rumah Tn. Ade terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian

depan terdapat jalan setapak, di depan dan belakang rumah berbatasan dengan rumah

tetangga.

c. Pola Makan

Keluarga Tn. Ade memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari.

Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, sayur, dan ikan. Ny. Tati

mencuci bahan makanan serta peralatan memasak dengan air keran dan ia memasak

masakannya sampai matang.

d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Tn. Ade dan Ny. Tati memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama, seorang

perempuan bernama An. Dewi saat ini berusia 14 tahun, yang sekarang bersekolah

SMP. Proses kelahirannya ditolong oleh bidan setempat bernama bidan Ranti. Sejak

lahir An. Dewi tidak dibawa ke posyandu dan tidak mendapatkan imunisasi.

Anak kedua seorang perempuan bernama An. Dira yang sekarang berusia 7

tahun, proses kelahiran juga dibantu oleh bidan Ranti. An. Dira juga mendapatkan

imunisasi tidak lengkap. Dari kedua anak Tn. Ade dan Ny. Tati semua nya

mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan.

Sebagai salah satu kader Desa Pangkalan, Ny. Tati selalu memeriksakan

kandungannya di Bidan selama mengandung kedua anaknya.

Ny. Tati tidak pernah menggunakan KB.

e. Kebiasaan Berobat

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya memilih

berobat ke bidan.

f. Riwayat Penyakit

20

KAMAR ANAK

Page 21: Bab i Simulasi

Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Ade adalah batuk pilek dan

gatal-gatal yang sering dialami oleh kedua anak Tn. Ade.

h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari

Tn. Ade dapat menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari, ia juga sering

merokok di dalam rumah. Keluarga Tn. Ade terbiasa melakukan cuci tangan sebelum

makan dengan air mengalir dan sabun. Air yang digunakan keluarga Tn. Ade adalah

air PAM dengan warna air keruh dan sedikit berbau alumunium. Keluarga Tn. Ade

melakukan aktifitas mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut, air PAM

juga digunakan untuk mencuci alat makan dan sayuran tetapi Ny. Tati menyaring air

PAM yang keruh tersebut.

Ny. Tati terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali

bersama di belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan warga sekitar untuk

membuang air besar dan membuang sampah.

Keluarga Tn. Ade memiliki kebiasaan membakar sampah rumah tangga di

samping rumahnya. Di samping rumah Tn. Ade terdapat selokan tempat

pembuangan limbah rumah tangga dan dialirkan ke kali.

1.3.2.2. Keluarga Tn. Udin

a. Data Dasar Keluarga Tn. Udin

Tabel 1.14. Tabel Keluarga Tn. Udin

No Nama Status Keluarga Jenis

Kelamin

Usia Pendidika

n

Pekerjaa

n

1. Tn. Udin Kepala keluarga Laki-laki 31 tahun SD Supir

2. Ny. Rasih Istri Perempuan 25 tahun SD Ibu

Rumah

Tangga

3. An. Amel Anak pertama Perempuan 4tahun SD Pelajar

21

Page 22: Bab i Simulasi

Keluarga Tn. Udin tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT

002/004. Tn. Joko sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.

Rasih, mereka memiliki satu orang anak, anak bernama An. Amel,

Tn. Udin berusia 31 tahun dan bekerja sebagai supir dengan penghasilan Rp

1.000.000 perbulan. Pendapatan ini tidak dapat disisihkan untuk menabung karena

habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti bayar listrik, makanan,

bensin motor dan lain-lain. Tn. Udin pernah mengenyam pendidikan di bangku

Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Rasih berusia 25 tahun bekerja

sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny. Rasih hanya sampai tingkat

Sekolah Dasar. Ny.Rasih melahirkan anaknya secara normal dan proses persalinannya

di bantu oleh paraji/dukun beranak setempat.

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Udin tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran

100 m2. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu ruang keluarga

yang berukuran 2 x 4 m, memiliki dua kamar tidur berukuran 4x3 m dan 2x2 m,

memiliki dapur berukuran 2x2 m, memiliki kamar mandi yang berada di dalam rumah

berukuran 1x2 m dan tidak memiliki jamban di dalamnya.

Seluruh ruangan di dalam rumah ini berlantaikan ubin keramik, beratapkan

genteng, dan berdinding tembok. . Untuk ventilasi, rumah ini hanya memiliki dua

buah jendela di ruang tamu yang masing-masing berukuran 1,5 m x 1 m dan dua buah

jendela di kamar paling depan yang berukuran 1 m x 7,5 m sedangkan ruangan yang

lain tidak memiliki jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan. Didalam

rumahnya keluarga Tn. Udin memiliki barang elektronik berupa televisi, VCD player

dan penanak nasi.

c. Lingkungan Pemukiman

Rumah ini terletak di tengah pemukiman padat penduduk. Rumah tetangga Tn.

Udin menempel dengan rumahnya pada bagian sisi kanan tetangga yang jaraknya ±1

m. Pada bagian depan rumah terdapat sungai yang biasanya digunakan sebagai

tempat untuk mencuci pakaian.

22

Page 23: Bab i Simulasi

d. Pola Makan

Keluarga Tn. Udin memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Rasih

memasak makanan menggunakan kayu bakar dengan menu seadanya, contoh menu

yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan dan sayur asam. Tn. Udin dan keluarga

jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Tn. Udin dan Ny. Rasih memiliki satu orang anak. Anaknya seorang

perempuan bernama An. Amel. Ny. Rasih melahirkan An. Amel di paraji/dukun,

cukup bulan, selama kehamilannya Ny. Rasih tidak pernah kontrol ke Bidan, ia juga

tidak kontrol ke paraji/dukun karena memang tidak dijadwalkan oleh dukun tersebut.

Ny. Rasih mengaku bahwa saat persalinan robekan dan perdarahan tidak dijahit,

paraji/dukun tersebut juga menangani Ny. Rasih tanpa perlindungan apapun seperti

sarung tangan steril.

f. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Ny. Rasih, ketika ada anggota keluarga yang sakit,

keluarga ini biasanya langsung membeli obat warung.

g. Riwayat Penyakit

Penyakit yang sering diderita Tn. Udin dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan

gatal-gatal. Ny. Rasih pernah mengalami demam tinggi sehabis melahirkan anak

kedua, ia memeriksakan ke puskemas.

h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari

Tn. Udin melakukan aktifitas sehari-harinya sebagai buruh pabrik. Tn. Udin

memiliki kebiasaan merokok. Aktivitas sehari-hari Ny. Rasih yaitu memiliki

kebiasaan melakukan aktifitas rumah tangga seperti mencuci, memasak serta

mengurus suami dan anak. Aktifitas Amel sehari-hari setelah sepulang sekolah ialah

bermain bersama teman-teman disekitar rumahnya. Keluarga Tn. Udin tidak ada yang

memiliki kebiasaan berolahraga.

Keluarga Tn. Udin memiliki sumber air yang berasal dari PAM. Air ini

ditampung dalam sebuah ember besar, digunakan untuk beberapa keperluan, seperti

memasak, dan mencuci alat masak. Rumahnya tidak memiliki jamban, sehingga jika

23

Page 24: Bab i Simulasi

hendak buang air besar mereka harus pergi ke jamban umum atau dipinggir kali yang

jaraknya hanya ± 100 m dari rumah.

Sampah rumah tangga dibuang oleh Tn. Udin ke samping rumahnya, ketika

sudah tertimbun akan dibakar. Pembuangan limbah rumah tangga ia alirkan ke kali

depan rumah nya.

Belakang

Dapur WC

Kamar Ruang

Tidur TV

Ruang

Tamu Kamar Tidur

= Jendela

Depan

Gambar 1.5 Denah keluarga Tn. Udin

1.3.2.3. Keluarga Tn. Joko

a. Data Dasar Keluarga Tn. Joko

Tabel 1.15. Tabel Keluarga Tn. Joko

No Nama Status

keluarga

Jenis

kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Joko Kepala

keluarga

Laki-laki 25 tahun SD Serabutan

2 Ny. Marianih Istri Wanita 19 tahun SD Ibu Rumah

Tangga

5 M. Abdila Anak Pria 2 bulan Bayi -

24

Page 25: Bab i Simulasi

Keluarga Tn. Joko tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT

002/004. Tn. Joko sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.

Marianih.

Tn. Joko berusia 25 tahun dan bekerja serabuta.Tn Joko tidak menentu

mendapat penghasilan tergantung ada atau tidaknya pekerjaan. Pendapatan ini tidak

dapat disisihkan untuk menabung karena habis untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari seperti bayar listrik, makanan, bensin motor dan lain-lain. Tn. Joko pernah

mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya,

Ny. Marianih berusia 19 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Tn. Joko memiliki satu orang anak laki laki, tetapi anak Tn.Joko meninggal

pada umur 2 bulan karena diare yang tidak tertangani.

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Joko tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran

80 m2 dan tidak bertingkat. Rumah ini terdiri dari satu kamar tidur yang masing-

masing berukuran 2,5 m x 2,5 m, ruang keluarga berukuran 3 m x 2 m,dan kamar

mandi yang menjadi satu dengan dapur berukuran 4 m x 2,5 m.

Rumah Tn. Joko ini terletak di daerah pemukiman padat penduduk. Rumah ini

berlantaikan semen. Atap rumah terbuat dari seng, menurut Ny. Marianih terkadang

jika hujan besar rumahnya bisa terkena bocor. Sedangkan seluruh dinding rumah

terbuat dari bilik bambu. Jalan umum menuju rumah Tn. Joko sudah bisa di akses

dengan kendaraan. Untuk ventilasi, rumah ini tidak memiliki ventilasi. Rumah ini

sudah difasilitasi listrik berdaya 450 watt, dengan fasilitas lima buah lampu dan satu

buah televisi.

Keluarga ini memiliki kamar mandi tanpa jamban yang bergabung dengan

dapur. Oleh karena lahan yang tidak mencukupi di rumah tersebut sehingga untuk

aktivitas buang air besar keluarga ini dilakukan di jamban umum yang terdapat di

pinggir kali yang juga digunakan untuk mencuci pakaian.

Menurut keluarga Tn. Joko jamban umum yang biasa digunakan kurang

nyaman dan tidak bersih karena dindingnya terbuat dari kain terpal, tanpa atap dan

lantai yang terbuat dari bambu untuk berpijak dengan luas 1 m x 1,5 m. Selain itu,

tidak terdapat pula sumber air yang digunakan untuk membersihkan kotoran. Mereka

25

Page 26: Bab i Simulasi

harus kembali kerumah untuk membersihkan sisa kotoran dengan menggunakan air

sumur sendiri dari rumah.

Belakang

Gambar 1.6 Denah keluarga Tn. Joko

c. Pola Makan

Keluarga Tn.Joko memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari. Ny.Marni

memasak makanan menggunakan kompor gas dengan menu secukupnya, contoh

menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tahu, tempe dan telur. Tn. Joko dan

keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.

d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Pada kehamilannya yang pertama Ny. Marianih, ia tidak pernah kontrol satu

kali pun. Ia melahirkan anak di paraji/dukun. Saat persalinan, Ny. Marianih

mengatakan bahwa paraji/dukun tersebut tidak memakai pelindung seperti sarung

tangan, ia juga mengatakan merasa sakit ketika paraji/dukun tersebut menekan

perutnya untuk mengeluarkan ari-ari, Ny. Marianih mengaku tidak mengalami

pendarahan setelah persalinan.

e. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Ny. Marianih, ketika ada anggota keluarga yang sakit,

keluarga ini biasanya berobat ke dukun terlebih dahulu, namun ketika keadaan tidak

kunjung membaik, keluarga ini segera berobat ke puskesmas.

f. Riwayat Penyakit

Pada keluarga Tn. Joko mereka sering mengalami batuk pilek.

g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- hari

26

Kamar Tidur

Ruang Keluarga

Ruang

TV

WC

Dapur

Page 27: Bab i Simulasi

Tn. Joko memiliki aktifitas sehari-hari yaitu bekerja sebagai pedagang. Tn.

Joko biasa berangkat bekerja pagi hari dan kembali kerumah sore hari.

Tn. Joko memiliki kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun, Tn. Joko merokok

baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang

lebih satu bungkus dalam sehari. Aktifitas sehari-hari Ny. Marianih yaitu melakukan

kegiatan rumah tangga yaitu mencuci, memasak dan suami.

Keluarga Tn.Joko biasa mencuci pakaian menggunakan air di sungai setelah

selesai baru dibilas menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Joko memiliki sumber air

sendiri yaitu air sumur yang digunakan untuk minum, memasak, mandi dan mencuci

peralatan dapur.

Keluarga Tn. Joko biasa membuang sampah di pekarangan sekitar rumah dan

membakarnya. Untuk pembuangan limbah cair maupun padat keluarga Tn. Joko

biasa membuangnya ke tanah disekitar perkarangan rumah..

1.3.2.4. Keluarga Tn. Tata

a. Data Dasar Keluarga Tn. Tata

Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Tata memiliki 2 orang anak, adalah:

Tabel 1.16. Tabel Keluarga Tn. Tata

No Nama Status

keluarga

Jenis

kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Tata Kepala

keluarga

Laki-laki 36 SD Pedagang

2 Ny. Narsih Istri Wanita 29 SD Ibu Rumah

Tangga

3 Sutiwi Anak Wanita 6 SD Pelajar

4 M. Hanum Anak Pria 4

Keluarga Tn. Tata tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT

02/04. Keluarga ini terdiri dari Satu kepala keluarga, satu orang istri dan 2 orang

anak. Tn. Tata sebagai pemilik rumah, berusia 36 tahun dan bekerja pedagang,

sedangkan Ny. Narsih sebagai istri berusia 29 tahun dengan latar belakang pendidikan

27

Page 28: Bab i Simulasi

terakhir sekolah dasar. Sutiwi sebagai anak pertama yang berusia 6 tahun yang saat ini

masih SD. Anak kedua yaitu M. Hanum yang berusia 4 tahun dan belum bersekolah.

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Tata tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah

seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata, lantai

menggunakan keramik. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon.

Rumah Tn. Tata terdiri dari 3 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu,

satu dapur, dan satu kamar mandi. Ruang tamu berukuran 2 x 2 m2 beralaskan

keramik dan terdapat sofa sebanyak 3 buah dan 1 meja. Ditengah terdapat ruang

keluarga, dimana terdapat TV, diruangan tersebut tidak terdapat jendela yang dapat

dilewati cahaya matahari pada sisi rumah Tn. Tata terdapat adanya ventilasi udara

yang cukup. Pada ruang tidur terdapat ventilasi.

c. Lingkungan Pemukiman

Rumah keluarga Tn. Tata terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak

antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di depan terdapat empang yang

berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Tata memiliki kebiasaan membuang

sampah di dekat kali.

d. Pola Makan

Keluarga Tn. Tata memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari.

Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, dan telur. Tn. Tata memiliki

kebiasaan merokok. Seluruh anggota keluarga mengaku jarang melakukan olahraga.

Tn. Tata dan seluruh anggota keluarga tidak mengetahui tentang mencuci tangan yang

baik dan benar, sehingga mereka hanya melakukan cuci tangan dengan air bersih saja.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak

Tn. Tata dan Ny. Narsih memiliki dua orang anak. Keduanya ia lahirkan di

paraji/dukun. Ny. Narsih mengatakan paraji/dukun tersebut tidak terlatih,ia

mengatakannya karena ia tahu paraji/dukun tersebut belum dilatih oleh puskesmas.

Ny Narsih juga mengatakan bahwa Ny. Narsih diberitahu oleh keluarga

besarnya untu melahirkan dengn dukun/paraji, karena mereka juga melahirkan di

dukn/paraji.

28

Page 29: Bab i Simulasi

Ny. Narsih saat bersalin di paraji/dukun mengatakan tindakan yang dilakukan

oleh paraji/dukun tersebut tidak bersih karena tidak memakai sarung tangan dan

persalinan dilakukan dirumah tanpa alat-alat yang bersih.

Ny. Narsih mengatakan tidak mengalami pendarahan dan infeksi saat dan

setelah bersalin di paraji/dukun ketika melahirkan kedua anaknya.

e. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Tn. Tata ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga

ini biasanya langsung membeli obat warung.

f. Riwayat Penyakit

Penyakit yang sering diderita Tn. Udin dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan

gatal-gatal.

g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari

Tn. Tata memiliki kebiasaan merokok, sehari dapat menghabiskan sebungkus

rokok. Di rumah Tn. Tata terdapat WC ( jamban ) dan di sebelah dapur dan dalam

ruang tidur utama. Dapur Tn. Tata menggunakan kompor gas. Untuk sumber air

bersih menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Tata terbiasa melakukan cuci tangan

sebelum makan, tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan,

keluarga Tn. Tata terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak

tempat penampungan air dikamar mandi rumahnya.

29

RUANG KELUARGA

Page 30: Bab i Simulasi

Gambar 1.7 Denah keluarga Tn. Tata

1.3. PENENTUAN AREA MASALAH KESEHATAN

1.3.1. Alasan Pemilihan Area Masalah

Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan

menganalisis laporan tahunan Puskesmas mengenai data-data penderita 10

penyakit terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Angus.

Kemudian informasi tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa

setempat. Setelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing-

masing keluarga binaan di Kampung Suka Sari, Desa Pangkalan terdapat berbagai

area permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:

Perilaku melahirkan di tenaga non-medis atau dukun

Kurangnya kesadaran berobat ke tenaga kesehatan

Penyakit diare dalam keluarga

Penyakit ISPA dalam keluarga

Kurangnya pencahayaan dan ventilasi udara di dalam rumah

Ketidaktersediaan jamban keluarga dan pembuangan air limbah rumah tangga

Saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang tidak memadai

Tidak ada nya sumber air bersih langsung didalam rumah

Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah

Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan

Kebiasaan merokok di dalam rumah

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, diputuskan untuk

mengangkat permasalahan “PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP

PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA

BINAAN KAMPUNG SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN”.

Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai

pertimbangan, yaitu:

Selama melakukan kunjungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan,

didapatkan keeempat keluarga binaan memiliki riwayat persalinan di paraji.

30

Page 31: Bab i Simulasi

Hal ini dikarenakan sudah menjadi kepercayaan warga sekitar untuk

melakukan persalinan di paraji tanpa mempedulikan kesehatan ibu dan bayi.

Persalinan yang dilakukan di paraji yang tidak terlatih dapat membuat resiko

tinggi untuk terjadinya komplikasi seperti, perdarahan, kejang, infeksi hingga

dapat menyebabkan kemaTata. Begitu pula bayi yang dilahirkan di paraji tidak

terlatih juga dapat terjadi komplikasi seperti infeksi, asfiksia dan penanganan

bayi dengan berat badan lahir rendah serta dapat pula menyebabkan kemaTata.

Terdapat satu keluarga binaan yang mengalami demam paska melahirkan di

paraji/dukun.

Pada keluarga binaan yang melakukan persalinan di paraji yang tidak terlatih

juga tak melakukan kontrol kehamilan setiap bulan dimana hal tersebut juga

sebagai salah satu bentuk pencegahan komplikasi pada ibu dan bayi

Besar masalah perilaku persalinan dengan tenaga non kesehatan adalah

sebesar 83.3%

Perilaku ibu yang bersalin di paraji yang tidak terlatih berhubungan dengan

penyakit ibu antara lain perdarahan paska persalinan dan infeksi, serta

penyakit pada bayi yaitu asfiksia dan infeksi. Dari data sekunder yang di dapat

kan terdapat PHBS yang diperlihatkan dalam tabel berikut :

Tabel 1.18 Laporan PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2013

Dari data tabel diatas, presentase ibu bersalin yang dibantu oleh tenaga kesehatan

belum mencapai angka keberhasilan 75%

INDIKATOR

Nama Desa Jumlah KK % Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan

Pangkalan 210 57.6

31

Page 32: Bab i Simulasi

Grafik 3.1 Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas Tegal Angus

32