Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 1 BAB I PROFIL KOTA PANGKALPINANG 1.1. Latar belakang Urusan investasi atau penanaman modal Kota Pangkalpinang merupakan urusan wajib yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja. Ada beberapa permasalahan dalam pelaksanaan urusan ini antara lain belum adanya Rencana Umum Penanaman Modal Kota (RUPMK) yang merupakan arah kebijakan penanaman modal untuk jangka menengah (lima tahunan). Minimnya data realisasi investasi juga menjadi problem tersendiri yang perlu ada penanganan serius sebagai data dasar untuk melihat perkembangan investasi. Problem lain adalah masih rendahnya iklim investasi, belum optimalnya pemberdayaan BUMD serta persoalan manajemen aset daerah. Hal ini disebakan oleh : a. Minimnya regulasi atau kebijakan di bidang investasi Kebijakan di bidang investasi yang baru dapat direalisasikan yaitu : 1) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah Kota Pangkalpinang. 2) Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 dan Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Peningkatan Kinerja Investasi Daerah. b. Nilai rating investasi masih belum mencapai target Pada tahun 2012 nilai rating investasi di Kota Pangkalpinang baru mencapai 73,5 % dan belum mencapai target 75 %. Pemerintah Kota Pangkalpinang hanya mampu mencapai untuk perbaikan nilai rating investasi. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi OPD terkait mengingat peningkatan rating investasi menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan peningkatan ekonomi masyarakat di Kota Pangkalpinang. Investasi merupakan kunci utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi , investasi juga dapat mendorong perluasan kesempatan kerja serta mendorong kemajuan teknologi yang diperlukan untuk kemajuan ekonomi daerah. Pembangunan dan kegiatan investasi adalah dua hal yang sangat sulit dipisahkan, karena pembangunan tanpa kegiatan investasi akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Dengan berbagai pertimbangan di atas maka dalam dokumen perencanaan pembangunan Kota Pangkalpinang yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018 telah ditetapkan visi Kota Pangkalpinang yang diarahkan untuk bisa mendorong optimalisasi pertumbuhan ekonomi menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat.
33
Embed
BAB I PROFIL KOTA PANGKALPINANG 1.1. Latar belakangdpmptspnaker.pangkalpinangkota.go.id/wp-content/uploads/... · 2019-09-16 · Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 1
BAB I
PROFIL KOTA PANGKALPINANG
1.1. Latar belakang
Urusan investasi atau penanaman modal Kota Pangkalpinang merupakan urusan wajib yang
dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja. Ada
beberapa permasalahan dalam pelaksanaan urusan ini antara lain belum adanya Rencana Umum
Penanaman Modal Kota (RUPMK) yang merupakan arah kebijakan penanaman modal untuk jangka
menengah (lima tahunan). Minimnya data realisasi investasi juga menjadi problem tersendiri yang
perlu ada penanganan serius sebagai data dasar untuk melihat perkembangan investasi. Problem
lain adalah masih rendahnya iklim investasi, belum optimalnya pemberdayaan BUMD serta
persoalan manajemen aset daerah. Hal ini disebakan oleh :
a. Minimnya regulasi atau kebijakan di bidang investasi
Kebijakan di bidang investasi yang baru dapat direalisasikan yaitu :
1) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Badan Usaha Milik Daerah Kota
Pangkalpinang.
2) Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2012 dan Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2012 tentang
Pedoman Peningkatan Kinerja Investasi Daerah.
b. Nilai rating investasi masih belum mencapai target
Pada tahun 2012 nilai rating investasi di Kota Pangkalpinang baru mencapai 73,5 % dan belum
mencapai target 75 %. Pemerintah Kota Pangkalpinang hanya mampu mencapai untuk
perbaikan nilai rating investasi. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi OPD
terkait mengingat peningkatan rating investasi menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan
peningkatan ekonomi masyarakat di Kota Pangkalpinang.
Investasi merupakan kunci utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi , investasi juga
dapat mendorong perluasan kesempatan kerja serta mendorong kemajuan teknologi yang
diperlukan untuk kemajuan ekonomi daerah. Pembangunan dan kegiatan investasi adalah dua hal
yang sangat sulit dipisahkan, karena pembangunan tanpa kegiatan investasi akan berpengaruh
pada pertumbuhan ekonomi. Dengan berbagai pertimbangan di atas maka dalam dokumen
perencanaan pembangunan Kota Pangkalpinang yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018 telah ditetapkan visi Kota Pangkalpinang
yang diarahkan untuk bisa mendorong optimalisasi pertumbuhan ekonomi menuju tercapainya
kesejahteraan masyarakat.
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 2
Visi Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam RPJMD Tahun 2013 – 2018 yaitu
Untuk mendukung tercapainya visi tersebut salah satu program prioritas pembangunan di Kota
Pangkalpinang tahun 2013 – 2018 adalah peningkatan iklim investasi yang sasarannya adalah
meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dengan indikator :
a. Pendapatan perkapita per tahun (target tahun 2018 : Rp 60.000.000)
b. Tingkat Pengangguran Terbuka (target tahun 2018 : 5%)
c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (target tahun 2018 : 5,10%)
d. Nilai Investasi (target tahun 2018 : Rp 116 milyar)
Adapun faktor yang tidak kalah pentingnya dalam peningkatan iklim investasi adalah
penguatan kelembagaan sebagai pelaksana kegiatan penanaman modal, infrastruktur yang
memadai serta diperlukan juga kegiatan promosi investasi daerah sebagai faktor pendukung yang
harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemerintah.
1.2. Geografi
Kota Pangkalpinang merupakan ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Daerah ini
berada pada garis 106°4' sampai dengan 106°7' BT dan garis 2°4' sampai dengan 2°10' LS dengan
luas daerah seluruhnya 118,4 Km². Kota Pangkalpinang terdiri 7 kecamatan dan 42 kelurahan,
yaitu:
Kecamatan Rangkui : Asam, Parit Lalang, Bintang, Melintang, Keramat, Masjid Jamik, Pintu
Air, Gajah Mada.
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 3
Kecamatan Bukit Intan : Semabung Lama, Bacang, Air Itam, Sinar Bulan, Temberan, Air
Mawar, Pasir Putih.
Kecamatan Girimaya : Sriwijaya, Bukit Besar, Batu Intan, Semabung Baru, Pasar Padi.
Kecamatan Pangkalbalam : Ampui, Lontong Pancur, Pasir Garam, Rejosari, Ketapang.
Kecamatan Gabek : Selindung Baru, Air Salemba, Gabek Satu, Gabek Dua, Selindung,
Jerambah Gantung.
Kecamatan Tamansari : Rawa Bangun, Gedung Nasional, Opas Indah, Batin Tikal, Kejaksaan.
Kecamatan Gerunggang : Kacang Pedang, Tuatunu Indah, Bukit Merapin, Bukit Sari, Taman
Bunga, Air Kepala Tujuh.
Kondisi alam wilayah Kota Pangkalpinang pada umumnya bergelombang dan berbukit
dengan ketinggian 20-50 m dari permukaan laut, dan kemiringan 0-25%. Secara morfologi
daerahnya berbentuk cekung dimana bagian pusat kota berada di daerah rendah. Daerah-daerah
yang berbukit mengelompok di bagian Barat dan Selatan Kota Pangkalpinang. Salah satunya adalah
Bukit Girimaya. Keadaan tanah Kota Pangkalpinang mempunyai pH rata-rata di bawah 5, dengan
jenis tanah Podzolik Merah Kuning, Regosol, Gleisol dan Organosol, yang merupakan pelapukan
dari batuan induk. Sedangkan pada sebagian kecil daerah rawa jenis tanahnya asosiasi Alluvial
Hydromorf dan Glayhumus serta Regosol Kelabu Muda yang berasal dari endapan pasir dan tanah
liat. Keadaan tanah yang demikian kurang cocok untuk ditanami padi, tetapi masih memungkinkan
untuk ditanami palawija. Pada daerah pinggiran, yaitu Kelurahan Tuatunu Indah Kec. Gerunggang
dan Kelurahan Air Itam Kecamatan Bukit Intan cukup potensial menghasilkan lada dan karet.
Kondisi geologi umum di daerah ini formasi yang tertua adalah batu kapur berumur Permo
Karbon, menyusul Slate berumur Trias Atas dan terakhir Intrusi Granit berumur setelah Trias Jura.
Susunan batuan granit bervariasi dari granit sampai dioditik dengan inklusi mineral berwarna
gelap yaitu Biotit, dan ada kalanya Amfibol Hijau. Di wilayah Kota Pangkalpinang terdapat
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 4
beberapa sungai, pada umumnya sungai-sungai kecil yang ada di wilayah ini bermuara ke Sungai
Rangkui. Di samping Sungai Rangkui terdapat juga Sungai Pedindang di bagian selatan, di mana
kedua sungai ini berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan kota yang kemudian
mengalir ke Sungai Baturusa dan berakhir di Laut Cina Selatan. Sungaisungai ini selain berfungsi
sebagai saluran utama pembuangan air hujan kota, juga berfungsi sebagai prasarana transportasi
sungai dari pasar ke Sungai Baturusa dan terus ke laut. Anak Sungai Rangkui merupakan kanal
pengairan dari pintu air kolong Kacang Pedang ke Sungai Rangkui. Sumber air untuk air bersih
pada umumnya dari air tanah di samping Kolong Kacang Pedang dan Kolong Kace.
Pada dasarnya wilayah Kota Pangkalpinang kalau dilihat morfologinya berbentuk cekung,
dimana bagian pusat kota lebih rendah. Keadaan ini memberikan dampak negatif, yaitu rawan
banjir terutama pada musim hujan atau pengaruh pasang surut air laut melalui Sungai Rangkui
yang membelah Kota Pangkalpinang. Adapun daerah yang tidak pernah tergenang terletak di
sebelah Utara, Barat dan Selatan kota. Sedangkan daerah Timur yang berbatasan dengan Sungai
Rangkui dengan Laut Cina Selatan dan bagian tengah kota yang dilalui oleh Sungai Rangkui sering
tergenang oleh air pasang, daerah yang tergenang tersebut terutama Kecamatan Rangkui,
Pangkalbalam dan Tamansari.
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 5
1.3. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kota Pangkalpinang per semester I tahun 2017 sebanyak 207.420 orang
dengan komposisi 105.535 orang laki-laki dan 101.885 orang perempuan, yang tersebar di 7
kecamatan. Kecamatan Rangkui memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebanyak
39.382 orang dibandingkan dengan kecamatan lain di Pangkalpinang. Sedangkan Kecamatan
Girimaya memiliki tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu sebanyak 19.535 orang.
Penduduk Kota Pangkalpinang memiliki tingkat toleransi yang tinggi dan hidup
berdampingan secara damai dengan 7 agama yang ada yaitu agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu,
Budha, Konghucu dan Kepercayaan.
Komposisi penduduk pangkalpinang berdasarkan usia dan jenis kelamin Kota Pangkalpinang
didominasi oleh kelompok penduduk usia muda yaitu usia 30-34 tahun. Penduduk Kota
Pangkalpinang berdasarkan usia dan jenis kelamin per semester I tahun 2017
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 19
2. Pantai Tanjung Bunga
Pantai Tanjung Bunga terletak di Kelurahan Temberan Kecamatan Bukit Intan. Pantai landai
dan berbatuan yang memiliki karakteristik unik, kawasan berbukit dengan panorama yang indah,
bersebelahan dengan tempat ibadah klenteng Shen Mu Miaw menjadi daya tarik wisatanya.
3. Bangka Botanical Garden
Bangka Botanical Garden (BBG) terletak di Kelurahan Temberan Kec. Bukit Intan, merupakan
lahan pengembangan holtikultura, peternakan, perkebunan , penyediaan bibit dan pakan ternak,
pengolahan susu sapi dengan memanfaatkan lahan eks tambang timah dan lahan kritis berupa
lahan gambut dan berpasir serta merupakan program percontohan yang dilakukan pihak swasta
dalam mengelola dan menciptakan ekosistem baru.
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 20
4. Kawasan Kolong Retensi Kacang Pedang
Kolam Retensi Kacang Pedang terletak di Jl Pahlawan 12 Kacang Pedang, dengan luas 54 km
Kolam retensi ini merupakan kawasam pengendali banjir dan air genangan, kawasan konservasi
dan budidaya ikan, serta Kawasan Wisata Tirta di Kota Pangkalpinang. Investor bias berinvestasi di
kawasan ini melalui :
1. Pengembangan budidaya ikan air tawar yang berkonsep kepariwisataan
2. Pengembangan wisata air
5. Gang Singapur dan Pasar Mambo
Gang Singapur dan Pasar Mambo terletak di Jl. Kapt. Suraiman Arief . Kawasan kuliner kota
Pangkalpinang yang sudah ada sejak dahulu. Pasar Mambo merupakan pusat makanan khas Bangka
Belitung, khususnya khas Kota Pangkalpinang. Di kawasan yang strategis ini diperlukan pengaturan
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 21
tata letak yang lebih representatif sehingga memudahkan bagi para pengunjung untuk memilih dan
menikmati berbagai jenis kuliner yang sesuai dengan selera.
6. Tamansari (Wihelmina Park)
Objek wisata sejarah lainnya yang juga menawarkan pesona bagi wisatawan adalah
Wilhelmina Park atau lebih dikenal dengan Tamansari yang terletak dipusat kota. Taman ini
merupakan kawasan hijau dan memiliki nilai sejarah penting bagi perjalanan kemerdekaan
Indonesia. Tamansari atau Wilhelmina Park dirancang oleh arsitek Van Benzenhorn yang dijadikan
sebagai fasilitas pendukung dari Rumah Residen, yang terletak disebelah barat Rumah Residen.
Ditaman rekreasi kota ini, terdapat panggung hiburan rakyat, tempat permainan anak-anak,
lapangan volly, jembatan sehat dan lapangan sehat dan lapangan permainan tradisional gasing.
Taman ini merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dari berfungsi sebagai tempat
olahraga, kesenian dan konservsi karena banyak ditanami dengan pepohonan langka yang rindang,
sangat cocok untuk olahraga dan rekreasi keluarga.
7. Lapangan Golf Girimaya
Selain memiliki pantai dan hutan, Kota Pangkalpinang juga memiliki panorama perbukitan
yang berada di Kecamatan Girimaya +/-2 km dari pusat kota dinamakan Bukit Girimaya. Dari atas
bukit kita dapat menikmati keindahan panorama Kota Pangkalpinang baik disiang atau malam hari.
Kawasan Bukit Girimaya sering digunakan untuk tempat olahraga berjalan kaki sekedar
mengeluarkan keringat dan menghirup udara segar. Bagi wisatawan yang mencintai olahraga golf,
pada kaki Bukit Girimaya terdapat lapangan golf 18 hole bertaraf nasional yang dikelilingi oleh
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 22
bukit dan hutan hijau. Wisatawan dapat memanfaatkan fasilitas lapangan golf tersebut atau hanya
menikmati keasrian dan keromantisan Bukit Girimaya bersama pasangan atau keluarga.
B. SEKTOR PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Terdapat 6 komoditas yang tercatat di dinas Pertanian Kota Pangkalpinang yaitu kacang
tanah, sayur-sayuran, buah-buahan, jagung, ketela pohon dan ketela rambat.
• Produksi untuk komoditas kacang tanah sebesar 13,4 ton dari luas panen 8 ha.
• Produksi untuk komoditas sayur-sayuran sebesar 439,4 ton dari luas panen 62 ha.
• Produksi untuk komoditas buah-buahan sebesar 3.707,8 ton dari luas panen 261,13 ha.
• Produksi untuk komoditas jagung sebesar 154,10 ton dari luas panen 32.4 ha.
• Produksi untuk komoditas ketela pohon sebesar 105,7 ton dari luas panen 11 ha.
• Produksi untuk komoditas ketela rambat sebesar 16 ton dari luas panen 4 ha.
Kebutuhan daging ternak di Pangkalpinang
No. Ternak Kebutuhan/
Tahun (Ton) Produksi/ Tahun (Ton)
1 Sapi 1.203 872
2 Kambing 36 19
3 Babi 203 145
Sumber data : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 23
Kebutuhan daging unggas di Pangkalpinang
No. Ternak Kebutuhan/
Tahun (Ton) Produksi/ Tahun (Ton)
1 Ayam Kampung 270 174
2 Ayam Pedaging 5.056 3.585
3 Ayam Petelur 56 37
Sumber data : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang
Sumber data : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
Sapi Kambing Babi
Kebutuhan/ Tahun (Ton)
Produksi/ Tahun (Ton)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Ayam Kampung Ayam Pedaging Ayam Petelur
Kebutuhan/ Tahun (Ton)
Produksi/ Tahun (Ton)
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 24
Potensi Ternak di Pangkalpinang
Uraian Sapi Kambing Ayam Babi
Potensi (ekor)
5.344 ekor/th 3.019 ekor/th a. Pembibitan ayam buras
b. pemasukan ayam buras 5.000 ekor/th
c. RPA 1 unit
Babi potong 5.414
ekor/th
Potensi yang diusahakan (ekor)
3.884 ekor/th 1.519 ekor/th a. pembibitan ayam merawang 2 kelompok
b. pemotongan ayam buras 191.140 ekor/th
c. pemasukan 50.000 ekor ayam
Pemotongan babi 3.954
ekor/th
Potensi yang belum diusahakan (ekor)
1.460 ekor/th 1.500 ekor/th a. pembibitan ayam buras kurang
b. RPA belum ada
Pemasukan babi potong
1.460 ekor/th
Produksi (Ton)
872 19 a. Ayam kampung 173.937
b. Ayam pedaging 3.585
c. Ayam petelur 37
145
Lokasi Kel. Sriwijaya, Kel. Paritlalang, Kel. Sellindung baru, Kel. Air Itam
Kel. Selindung baru, Kel. Ampui
Kel. Sriwijaya, Kel. Kerabut
-
Status Kepemilikan
Usaha swasta (peternak), milik pribadi
Usaha swasta (peternak), milik pribadi
Usaha swasta (peternak), milik pribadi
-
Peluang Investasi
a. Penggemukan b. Pemasukan
sapi
Budidaya (penggemukan dan pembibitan)
a. Pembibitan ayam buras
b. Rumah potong ayam pedaging (swasta)
c. Pemasukan ayam buras
Pemasukan babi potong
C. SEKTOR PERIKANAN
Secara geografis, potensi perikanan tangkap di kota Pangkalpinang cukup perspektif. Hal ini
dikarenakan posisi Kota Pangkalpinang yang berada dekat dengan perairan. Kegiatan penangkapan
ikan di kota Pangkalpinang sebagian besar didominasi oleh nelayan usaha kecil. Di tahun 2016
untuk perikanan laut dilakukan dengan menggunakan perahu/kapal penangkapan ikan berupa
tanpa perahu (without ship or boat) sebanyak 107, motor temple (out board motor) sebanyak 248,
perahu tanpa motor (unmotorized) sebanyak 36 dan kapal motor (ship) sebanyak 343. Sedangkan
alat yang digunakan untuk menangkap ikan berupa Jaring Lingkar Bertali Kerut (Purse Seine)
sebanyak 10, Jaring Insang Tetap (Set Gillnets) sebanyak 164, Jari Insang Lingkar sebanyak 10,
Bubu Bersayap sebanyak 2, Bubu sebanyak 82, Pancing Ulur (Handlines) sebanyak 323.
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 25
Dalam subsektor perikanan, jenis ikan tangkap dengan produksi tertinggi adalah ikan selar
hijau sebanyak 603,40 ton, pelagis kecil lair sebanyak 391,70 ton dan bawal hitam sebanyak 208,50
ton. Jumlah rumah tangga perikanan budidaya pada tahun 2016 adalah 74 dan Kecamatan
Gerunggang memiliki rumah tangga perikanan budidaya terbanyak yaitu 29 rumah tangga
perikanan dengan areal seluas 25.391 ha.
Kecamatan Rumah Tangga
Perikanan Areal (ha)/(m2)
Rangkui 3 252
Bukit Intan 15 3,609
Girimaya 1 79
Pangkalbalam 11 8,076
Gabek 5 897
Tamansari 8 1,552
Gerunggang 29 25,391
Jumlah/Total 74 1269.628
Sumber : Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang
D. SEKTOR PERDAGANGAN, JASA DAN INDUSTRI
Keberadaan dan peran perdagangan di Kota Pangkalpinang sangat penting, transaksi
pertukaran barang dan uang di Kota Pangkalpinang ini cukup tinggi. Sebagai pusat perdagangan
dan lalu lintas barang, kota Pangkalpinang merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli,
baik dari dalam Pangkalpinang maupun dari daerah lain sekitar Kota Pangkalpinang. Pengiriman
komoditas dilakukan melalui pelabuhan laut Pangkalbalam.
Dengan potensi tersebut, kegiatan perdagangan di Kota Pangkalpinang berkembang dengan
pesat dan mempunyai peranan yang cukup besar terhadap struktur ekonomi Kota Pangkalpinang
khususnya. Sektor perdagangan dan jasa di Kota Pangkalpinang mampu memberikan kontribusi
yang besar terhadap roda perekonomian di Provinsi Bangka Belitung.
Sebagai pusat perdagangan barang dan jasa di Provinsi Bangka Belitung, Kota Pangkalpinang
memiliki infrastruktur penunjang bagi kegiatan perdagangan dan jasa yang cukup memadai, antara
lain :
1. Dermaga bongkar / muat pangkal balam;
2. Akses jalan yang memadai dan lancar;
3. Terminal transportasi darat;
4. Dekat dari Bandara Depati Amir, dan
5. Zona perdagangan yang strategis terletak di pusat kota.
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 26
Zona perdagangan memiliki beberapa pasar, baik pasar tradisional maupun pasar semi
modern dan modern yaitu :
No. Nama Pasar Lokasi Kondisi Status
Kepemilikan
Jumlah Pedagang
1 Pasar Tradisional 1) Pasar Pagi Jl. A. Yani Dalam Baik Pemkot
Pangkalpinang 571
2) Pasar Rumput Jl. Laks. Malahayati Baik Pemkot Pangkalpinang
101
3) Pasar Keranas Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot Pangkalpinang
15
4) Pasar Kemangi Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot Pangkalpinang
15
5) Pasar Burung ( Aneka Buah )
Jl. RE. Martadinata Baik Pemkot Pangkalpinang
51
6) Pasar Surabaya Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot Pangkalpinang
12
7) Pasar Parit Lalang Jl. Veteran Baik Pemkot Pangkalpinang
40
8) Pasar Buah Jl. Ratu Tunggal Kosong Pemkot Pangkalpinang
0
9) Pasar Daging Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot Pangkalpinang
15
10) Rangka Baja Pasar Induk
Jl. Ratu Tunggal Baik Pemkot Pangkalpinang
10
11) Rangka Baja Pasar Induk
Jl. Perniagaan Baik Pemkot Pangkalpinang
30
12) Rangka Baja Pasar Induk
Jl. Atrium Baik Pemkot Pangkalpinang
31
2 Pasar Semi Modern 1) Pasar Basment
Ramayana Jl. Perniagaan Kosong Pemkot
Pangkalpinang 372
2) Pasar Ruko Girimaya
Jl. M.S. Rahman Baik Pemkot Pangkalpinang
7
3 Pasar Modern 1) Grand Bangka City Jl. Batu Kaldera Raya Kosong Swasta - 2) Bangka Trade
Center Jl. Letkol Roesli Ramli
Baik Swasta 756
3) Plaza Ramayana Pangkalpinang
Jl. Perniagaan Baik Swasta -
4) Puncak Mall Jl. Jendral Sudirman Baik Swasta - 5) Asoka Departemen
Store Jl. Ahmad Yani Baik Swasta -
6) Bes Square Jl. Jendral Sudirman Baik Swasta - 7) Teman Jaya Mart Jl. Depati Hamzah Baik Swasta - 8) Teman Jaya Mart Jl. Solihin GP Baik Swasta - 9) Mall Barata Jl. Jendral Sudirman Baik Swasta - 10) Hypermart BTC
Pangkalpinang Jl. Letkol Roesli Ramli
Baik Swasta -
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 27
Kawasan Peruntukan Industri Ketapang Pangkalpinang adalah salah satu kawasan industri di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berlokasi di Kelurahan Bacang DAB Air Itam, Kecamatan
Bukit Intan Pangkalpinang. Jarak tempuh dari Bandara Depati Amir menuju kawasan industri
ketapang +- 6 km, sedangkan jarak tempuh dari pangkalbalam menuju kawasan peruntukan
industry ketapang adalah +- 2 km. Prasarana yang telah disiapkan meliputi air bersih, listrik,
telekomunikasi, penangana air limbah dan persampahan.
Data izin industri tahun 2014 s.d 2017
NO. SUB SEKTOR JUMLAH KETERANGAN
1. Usaha timah 3 izin usaha industri Tahun 2014
2. Aneka roti 1 izin usaha industri Tahun 2014
3. Industri kapal dan perahu, jasa reparasi
kapal, perahu dan bangunan terapung
1 izin usaha industri Tahun 2014
4. Air isi ulang 1 izin usaha industri Tahun 2015
5. Pengolahan semen 1 izin usaha industri Tahun 2015
6. Industri pembekuan ikan 1 izin usaha industri Tahun 2015
7. Industry pengolahan es sejenisnya yang
dapat dimakan (bukan es batu dan es
balok)
1 izin usaha industri Tahun 2016
8. Industri pengolahan garam 1 izin usaha industri Tahun 2016
9. Jasa industri untuk berbagai pengerjaan
khusus logam dan barang dari logam
1 izin usaha industri Tahun 2016
10. Industri mortal atau beton siap pakai 1 izin usaha industri Tahun 2017
Rekapitulasi Pendataan UMKM Tahun 2017
Sumber data : Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Pangkalpinang
-
100
200
300
400
500
600
Mikro
Kecil
Menengah
Besar
Laporan Potensi dan Peluang Investasi Kota Pangkalpinang Tahun 2017 28
Data Sebaran UMKM Berdasarkan Kecamatan Menurut Bidang Usaha
Tahun 2017
E. SEKTOR PERUMAHAN
Sebagai salah satu kota yang sedang berkembang, Kota Pangkalpinang memiliki potensi
ekonomi yang cukup menjanjikan. Kebutuhan di sektor perumahan mengalami peningkatan yang
signifikan. Dengan didukung oleh ketersediaan lahan yang masih memadai, potensi pasar
perumahan di Kota Pangkalpinang menjadi sangat prospektif. Hal ini terbukti dengan antusiasnya
respon pasar terhadap pasar perumahan yang ditawarkan pada pengembangan properti.