PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB I PENGENALAN ALAT UKUR DASAR 1.1. Tujuan Praktikum Pada praktikum fisika dasar bab 1 ini memiliki tujuan untuk praktikan dengan harapan dan maksud sebagai berikut : 1. Mampu menggunakan alat ukur yang digunakan dalam praktikum fisika. 2. Mengenal besar ketelitian pengukuran dari alat- alat ukur. 1.2. Dasar Teori 1. Besaran Pengukuran adalah cara untuk mendapatkan informasi yang kuantitatif terhadap sifat-sifat fisis. Artinya dengan pengukuran tersebut sifat- sifat fisis fenomena alam dapat dinyatakan dengan suatu bilangan. Sifat-sifat fisis ini disebut besaran, misalnya panjang, volume, momentum, dan lain-lain. Dalam Fisika, besaran-besaran dapat dinyatakan dengan besaran lain yang lebih Diyan Adiatma H1C114014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB I
PENGENALAN ALAT UKUR DASAR
1.1. Tujuan Praktikum
Pada praktikum fisika dasar bab 1 ini memiliki
tujuan untuk praktikan dengan harapan dan maksud
sebagai berikut :
1. Mampu menggunakan alat ukur yang digunakan dalam
praktikum fisika.
2. Mengenal besar ketelitian pengukuran dari alat-
alat ukur.
1.2. Dasar Teori
1. Besaran
Pengukuran adalah cara untuk mendapatkan
informasi yang kuantitatif terhadap sifat-sifat
fisis. Artinya dengan pengukuran tersebut sifat-
sifat fisis fenomena alam dapat dinyatakan dengan
suatu bilangan. Sifat-sifat fisis ini disebut
besaran, misalnya panjang, volume, momentum, dan
lain-lain.
Dalam Fisika, besaran-besaran dapat
dinyatakan dengan besaran lain yang lebih
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
sederhana, misalnya besaran gaya dinyatakan
dengan besaran massa, panjang dan waktu. Ketiga
besaran tidak dapat dinyatakan dengan besaran
lain yang lebih sederhana. Besaran massa, panjang
dan waktu dinamakan besaran pokok (besaran
dasar), sedangkan besaran yang diturunkan dari
besaran pokok disebut besaran turunan.
(Rahman fauzi, 2007)
Berdasarkan asal satuannya besaran secara
fisika dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan
besaran turunan.
a.Besaran Pokok (Base Quantities)
Besaran yang digunakan dalam fisika
dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok
(Base Quantities) dan besaran turunan (Derived
Quantities).
Besaran pokok adalah besaran adalah
besaran yang Satuannya didefinisikan terlebih
dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran
lain. Besaran pokok (Base Quantities) ada tujuh
buah.
Tabel 1.1.Besaran Pokok dan Satuannya
Diyan AdiatmaH1C114014
No Besaran Satuan LambangSatuan
1.2.3.4.5.6.7.
panjangmassawaktusuhukuat arusintensitas cahayajumlah zat
meterkilogramsekonkelvinamperekandelamol
mkgsKAcdmol
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1) Standar alat ukur panjang
Panjang adalah jarak antara dua titik di
dalam ruang. Menurut satuan SI, besaran
panjang dinyatakan dalam meter. Satu meter
sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya
dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon.
Besaran panjang diukur dengan menggunakan
mistar, stikmeter (meteran gulung), jangka
sorong dan mikrometer skrup. Adapun
ketelitian dari masing-masing alat tersebut
adalah sebagai berikut :
a) Mistar memiliki ketelitian 1 mm
b) Stikmeter memiliki ketelitian 1 mm
c) Jangka sorong ketelitiannya 0,1 mm
d) Mikrometer Skrup ketelitiannya 0,01 mm
2) Standar dan alat ukur massa
Massa suatu benda adalah banyak zat yang
dikandung benda tersebut. Menurut satuan SI,
satuan massa adalah kilogram (kg). Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering
menggunakan istilah berat. Misalnya, berat
badan Budi 55 kg.
Menurut fisika ungkapan tersebut tidak
tepat, karena 55 kg adalah massa badan Budi.
Berat dalam fisika memiliki pengertian yang
berbeda dengan berat dalam kehidupan sehari
hari.
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Menurut fisika, berat adalah gaya yang
dialami oleh suatu benda yang mempunyai massa
yang diakibatkan karena adanya gaya tarik
bumi. Sesuai dengan pengertian ini, maka
berat suatu benda di tempat tempat yang
berlainan mungkin berbeda-beda tergantung
besarnya gaya gravitasi di tempat tersebut.
Satu kilogram didefinisikan sebagai massa
dari suatu silinder yang dibuat dari campuran
platina-iridium yang disebut kilogram
standar, yang disimpan di lembaga berat dan
ukuran Internasional di Paris, Perancis. Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
massa adalah neraca. Terdapat beberapa jenis
neraca, antara lain neraca duduk, neraca
elektronik, dan neraca lengan.
3) Standar dan alat ukur waktu
Satuan standar untuk waktu adalah sekon
atau detik. Satu sekon didefinisikan sebagai
selang waktu yang diperlukan oleh atom
cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak
9.192.631.770 kali. Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur besaran waktu antara lain
arloji dan stopwatch.
4) Standar dan alat ukur suhu
Suhu merupakan derajat panas dinginnya
suatu benda. Satuan standar untuk suhu adalah
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelvin. Satuan lain yang sering digunakan di
Indonesia adalah derajat Celcius, sedangkan
di Amerika dan Inggris pada umumnya
menggunakan derajat fahrenheit. Alat untuk
mengukur suhu adalah termometer.
b. Besaran Turunan (Derived Quantities)
Besaran turunan adalah besaran yang satuan-
satuannya diturunkan dari satuan-satuan besaran
pokok. Jumlah besaran turunan sangat banyak,
semakin berkembangnya ilmu fisika, dimungkinkan
akan muncul lagi besaran turunan yang baru.
Tabel 1.2.Besaran Turunan dan Satuannya
No
.
Besaran Satuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
luas
volume
kecepatan
gaya
massa jenis
daya
usaha
meter persegi
meter kubik
meter per sekon
newton
kilogram per meter
kubik
watt
joule
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
*Sumber: Tipler, 1998
Alat ukur besaran turunan pada pembahasan
alat ukur sebelumnya, seluruhnya termasuk alat
ukur besaran pokok. Tekanan udara diukur dengan
barometer, gaya diukur dengan dinanometer dan
volume air diukur dengan gelas ukur. Sementara
itu untuk mengukur luas atau volume suatu benda
yang bentuknya beraturan kita dapat menggunakan
rumus matematika.
(Tripler,1998)
2. Sistem Satuan
Pengukuran terhadap sifat-sifat fisis
dilakukan dengan membandingkan besaran yang akan
diukur dengan suatu besaran standar yang
dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Besaran
standar hanya diberikan untuk besaran pokok
saja.
Besaran-besaran pokok yang diakui
berdasarkan perjanjian Internasional beserta
satuan Sistem Internasional (SI) adalah sebagai
berikut :
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 1.3.Besaran Pokok dan Satuannya dalam SI
NO BESARAN POKOK SATUAN SIMBOL DIMENSI
1. Panjang Meter m [L] 2. Massa Kilogram kg [M] 3. Waktu Sekon s [T] 4. Arus Listrik Ampere A [I] 5. Temperatur/
Suhu
Kelvin K [Θ]
6. Jumlah Zat Mole mol [N] 7. Intensitas
Cahaya
Kandela cd [J]
*Sumber: Rahman Fauzi, 2007
(Rahman Fauzi, 2007)
3. Pengukuran Panjang
Pengukuran besaran panjang dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai alat ukur, misalnya
mistar ukur, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup. Berikut ini akan dijelaskan cara
pengukuran besaran panjang dengan menggunakan
alat ukur tersebut.
a. Mistar ukur
Untuk mengukur panjang suatu benda
biasanya kita menggunakan mistar atau alat
sejenisnya. Pada umumnya mistar pengukur
panjang adalah berskala sentimeter dan
milimeter. Skala terkecil dari mistar adalah 1
mm, yang menyatakan tingkat ketelitian alat.
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
*Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014Gambar 1.1.
Mistar
b. Jangka sorong
Jangka sorong terdiri dari dua pasang
rahang, sepasang untuk pengukur luar dan
sepasang untuk pengukur dalam. Dari pasangan
itu ada rahang yang tetap dan ada rahang yang
dapat digeser-geser. Pada rahang tetap terdapat
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
batang skala yang diberi skala dalam cm dan mm
sebagai skala utama. Pada rahang geser terdapat
10 skala yang panjangnya 9 mm sebagai skala
nonius. Oleh karena, 1 skala nonius sama dengan
0,9 mm. Jadi, skala nonius berselisih 0,1 mm
dengan skala mm pada skala utama Angka 0,1 mm
menyatakan ketelitian.
*Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014
Gambar 1.2.Jangka Sorong
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup mempunyai bagian-bagian
utama, antara lain poros tetap, poros geser,
skala utama, dan skala nonius berupa pemutar.
Biasanya alat ini digunakan untuk mengukur
panjang, ketebalan, diameter bola, dan diameter
kawat yang sangat kecil. Skala utama mempunyai
skala mm dan 0,5 mm. Skala nonius mempunyai 50
skala dengan laju putar 0,5 mm/putaran. Oleh
karena itu 1 skala nonius sama dengan 0,01 mm
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
atau 0,001 cm, yang menyatakan tingkat
ketelitian mikrometer sekrup.
*Sumber: nurulaprina.wordpress.com, 2014
Gambar 1.3. Mikrometer Sekrup
(Supiyanto, 2006)
1.3. Alat dan Bahan
Untuk melaksanakan praktikum ini kita
membutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai
pendukungnya. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Jangka sorong, digunakan untuk mengukur
diameter kelereng, silinder, batang statif.
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
*Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014
Gambar 1.4.Jangka sorong
2. Batang Kaki Statif Pendek, digunakan sebagai
objek yang akan diukur.
*Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014
Gambar 1.5.Batang Kaki Statif Pendek
3. Silinder Ukur, digunakan sebagai objek yang
akan diukur.
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
*Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014
Gambar 1.6.Silinder Ukur
4. Kelereng, digunakan sebagai objek yang akan
diukur.
*Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014
Gambar 1.7.Kelereng
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1.4. Prosedur Kerja
Untuk melakukan pengukuran diameter dan
ketebalan objek yang akan diukur dengan jangka sorong
dapat dilakukan dengan prosedur kerja sebagai
berikut:
1. Persiapan percobaan jangka sorong, ukurlah
2. Langkah-langkah kegiatan :
a. Dengan menggunakan jangka dan catat hasil
pengukurannya ke dalam tabel :
1) Diameter batang statif.
2) Diameter kelereng.
3) Diameter bagian luar dan dalam dari
silinder ukur, serta ukur pula kedalaman
silinder ukur.
3. Lengkapi isian tabel pada hasil pengamatan.
4. Kemasi alat dan bahan yang telah dipakai,
diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat ditarik
kesimpulan.
1.5. Hasil Pengamatan
Dari percobaan pengukuran diameter beberapa
benda yang telah kami lakukan dapat diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Hasil pengamatan kelereng
Tabel 1.4.
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Pengukuran Kelereng
Percob
aan
Diameter
(mm)1 20.42 20.43 20.44 20.4
5 20.46 20.47 20.48 20.49 20.410 20.4
2. Hasil pengamatan batang statif
Tabel 1.5.Pengukuran Batang Statif
Percob
aan
Diameter Panjang
1 10.1 2502 10.1 2513 10.1 250
Diyan AdiatmaH1C114014
PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT