Page 1
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan bertumbuhnya dunia teknologi dan globalisasi, tidak ada lagi batas – batas
yang menghambat (barrier) untuk mendapatkan dan menyediakan suatu informasi. Hal ini menjadikan
meningkatnya kebutuhan akan informasi yang cukup lengkap, cepat dan tepat semakin tinggi.
Informasi ini mempunyai kegunaan untuk membantu setiap proses kegiatan administrasi dan bisnis
usaha baik itu dalam pemerintahan atau perusahaan. Pada masa sekarang ini suatu informasi dapat
didapatkan dan disediakan secara lebih mudah, kembali lagi hal ini tidak lepas dari pengaruh
berkembangnya teknologi informasi.
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi yang terjadi sangat cepat dan hal ini
berlangsung di seluruh bagan dunia. Hal ini menyebabkan proses penyediaan dan mendapatkan suatu
informasi dapat berlangsung secara lebih mudah, cepat, tepat, efektif dan efisien. Secara otomatis
perkembangan dunia teknologi informasi turut mempengaruhi secara positif ke dalam semua kegiatan
administrasi dan bisnis usaha baik itu dalam pemerintahan atau perusahaan. Semua kegiatan ini
menjadi lebih efektif dan efisien, karena waktu dan jarak tidak lagi menjadi suatu masalah. Dengan
adanya sistem teknologi yang semakin maju ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pendapatan dan
menekan atau mengefisiensikan biaya dan pengeluaran baik itu dalam kegiatan operasional, promosi
atau kegiatan perusahaan lainnya.
Pada makalah atau paper ini, penulis mengambil contoh kegunaan teknologi informasi dalam
hal ini berkaitan dengan teknologi informasi web di perusahaan agroindustri pengolahan makanan
berbahan dasar seafood. Perusahaan agroindustri ini memiliki pangsa pasar di dalam negeri maupun
luar negeri, sehingga perusahaan ini membutuhkan teknologi informasi yang dapat membantu
menyediakan informasi yang diinginkan oleh pelanggan (customer), sehingga kinerja perusahaan
secara keseluruhan dapat terus meningkat dan bertumbuh.
PT. Kelola Mina Laut (KML) adalah perusahaan yang sudah berdiri sejak 24 November 1994
yang bergerak di bidang pengolahan makanan berbahan dasar seafood, eksportir hasil laut dan value
Page 2
Page | 2
added seafood lainnya. Produk – produk yang dihasilkan oleh KML antara lain adalah shrimp product
(Raw PD Tail Off Skewered Black Tiger, Raw PD Tail Off Skewered Vannamei dsj), fish product (ikan
layur, kakap merah, kerapu dsj), crab meat product (Imperial, Jumbo Lump, Super Lump dsj),
chepalopods (gurita, cumi – cumi dsj), dried product (dried small fish, dried baby anchovy (terinasi))
dan value added seafood (Cocktail Breaded Shrimp, Fish Nugget, Butterfly Breaded Shrimp dll).
Seiring berkembangnya perusahaan, KML menyadari bahwa sistem informasi teknologi
perusahaan menjadi suatu hal yang penting untuk membantu hampir seluruh kegiatan operasional
perusahaan. Sehingga KML memutuskan untuk melakukan pengembangan di dalam bidang ini. KML
mempunyai pemikiran dan perhitungan bahwa peningkatan sistem ini dapat memberikan hasil yang
sangat signifikan bagi kemajuan perusahaan. Proses promosi dapat terbantu dengan mudah, apalagi
hampir sebagian besar pangsa pasar dari KML adalah untuk ekspor. Sehingga masalah waktu dan
jarak dapat teratasi dengan hal ini. Selain itu untuk kegiatan operasional sebagai contoh untuk
membantu memantau banyaknya persediaan barang (barang mentah dan barang jadi), KML sangat
terbantu dengan adanya peningkatan sistem teknologi informasi. Hal ini dikarenakan letak tempat
tersedianya bahan baku, gudang penyimpanan dan tempat pengiriman barang terletak terpisah (Pulau
Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan dan lain – lain).
Sistem teknologi informasi dapat membantu hampir di semua lini usaha dalam suatu
perusahaan, baik itu untuk kegiatan operasional, kegiatan promosi dan lain sejenisnya. Dengan adanya
sistem teknologi informasi ini masalah untuk menyediakan dan mendapatkan suatu informasi menjadi
tidak terkendala oleh waktu dan jarak. Hal ini menjadi dasar KML untuk membangun dan
mengembangkan sistem teknologi informasi menjadi lebih baik lagi. Sebagai kegiatan promosi, barang
– barang yang akan dipasarkan dapat disusun dengan disertai oleh gambar. Selain itu jenis barang
yang dipasarkan sangat beragam, sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi teknologi yang tepat
dan akurat, karena ini berkaitan dengan proses pemasaran barang. Tidak akuratnya data dapat
mengganggu proses kegiatan operasional perusahaan lainnya. Dalam hal ini penulis ingin
memfokuskan terhadap pengembangan web perusahaan. Sehingga dengan uraian secara singkat di
atas, penulis ingin membuat makalah atau paper dengan judul “Pengembangan Aplikasi Sistem
Teknologi Informasi dengan Metodologi SDLC yang Berbasis Web untuk Perusahaan Agribisnis
Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Seafood”.
Page 3
Page | 3
1.2. Perumusan Pembahasan
1. Sistem teknologi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan agroindustri pengolahan
makanan berbahan dasar seafood.
2. Elemen – elemen yang dibutuhkan dalam membangun sistem teknologi informasi berbasis
website pada suatu perusahaan agroindustri pengolahan makanan berbahan dasar seafood.
1.3. Tujuan Pembahasan
Dalam pembahasan ini, penulis ingin mencoba untuk menjelaskan tahap – tahap atau teknik
yang dipergunakan untuk membuat sistem teknologi informasi berbasis website suatu perusahaan
agroindustri pengolahan makanan berbahan dasar seafood dengan menggunakan metodologi SDLC.
Page 4
Page | 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen (Wikipedia, 2012). Tujuan SIM, yaitu :
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan
dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Semua sistem Informasi memiliki tiga unsur atau kegiatan utama, yaitu (Ismail, 2004) :
1. Menerima data sebagai masukan (input).
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran
perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Gambar 1. Unsur Kegiatan Sistem Informasi
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan
kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2004) SIM merupakan kombinasi yang
Page 5
Page | 5
teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini
disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi
dalam organisasi seperti pada gambar berikut :
Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
1. Mendukung proses bisnis dan operasional.
2. Mendukung pengambilan keputusan.
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif.
Gambar 3. Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Page 6
Page | 6
2.2. Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan dan penyebaran informasi. Teknologi informasi terdiri dari hardware dan software.
Hardware dapat berupa komputer, laptop atau notebook dilengkapi dengan perangkat pendukungnya
seperti printer, jaringan, infocus, modem, LAN dan lain – lain. Sementara software adalah aplikasi –
aplikasi dan system yang digunakan. Jenis aplikasi misalnya Microsoft dan Oracle. Jenis sistem
misalnya Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris.
Saat ini teknologi informasi berkembang sangat cepat. Hampir semua bidang kehidupan dan
industri sudah tersentuh oleh teknologi informasi, baik itu entertainment, kesehatan, pendidikan,
asuransi, bank dan bahkan untuk pemerintahan pun teknologi informasi sudah banyak digunakan.
Salah satu kemajuan teknologi informasi adalah internet. Internet saat ini merupakan fenomena yang
mempunyai pengaruh luar biasa terhadap perkembangan perusahaan.
Teknologi informasi bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting. Dengan
penerapan teknologi informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitive advantage
dalam industrinya. Teknologi informasi semakin membuka kemungkinan bagi perusahaan untuk
mengembangkan dan memperluas bisnisnya. Bagi perusahaan yang ingin bersaing dan maju,
teknologi informasi tampaknya merupakan suatu kepentingan yang tidak bisa dihindarkan. Teknologi
informasi tampaknya bukan hanya merupakan suatu alat pendukung tetapi sudah merupakan alat
utama.
Secara garis besar teknologi informasi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras menyangkut pada peralatan –
peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer dan keyboard. Adapun perangkat lunak terkait
dengan instruksi – instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan
instruksi – instruksi tersebut. Teknologi informasi dapat dibagi menjadi 6 kelompok yaitu:
1. Teknologi masukan (input technology).
2. Teknologi keluaran (output technology).
3. Teknologi perangkat lunak (software technology).
4. Teknologi penyimpan (strorage technology).
5. Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology).
Page 7
Page | 7
6. Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
Supaya informasi bisa diterima oleh pemakai yang membutuhkan, informasi perlu disajikan
dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini teknologi keluaran mempunyai andil yang cukup besar. Pada
umumnya informasi disajikan dalam monitor, namun kadang kala pemakai menginginkan informasi
yang tercetak dalam kertas (hard copy) pada keadaan seperti ini, piranti printer menentukan kualitas
cetakan. Untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak atau sering disebut program.
Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan perangkat keras
komputer.
Teknologi penyimpan menyangkut segala peralatan yang digunakan untuk menyimpan data.
Tape, hard disk, disket, dan zip disk merupakan contoh media untuk menyimpan data. Teknologi
telekomunikasi merupakan teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM
merupakan contoh teknologi yang memanfaafkan teknologi komunikasi. Mesin pemroses adalah
bagian penting dalam teknologi informasi yang berfungsi untuk mengingat data atau program (berupa
komponen memori) dan mengeksekusi program (berupa komponen CPU).
2.2.1. Peranan Teknologi Informasi
Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan – kegiatan bisnis, memberikan andil
besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur, operasi dan manajemen
organisasi. Berkat teknologi ini berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang
melalui ATM (anjungan tunai mandiri), transaksi melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce
atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan dirumah
merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi. Secara garis besar dapat dikatakan
bahwa :
1. Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan
otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses.
3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.
Page 8
Page | 8
Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap
sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat
tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk
mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas
dan tanggapan.
2.2.2. Contoh – Contoh Teknologi Informasi
2.2.2.1. Internet
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal
batas teritorial, hukum dan budaya. Internet dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Internet memberikan infrastruktur teknis agar dapat berhubungan secara online dan
memberikan kemudahan dalam mengakses world wide web.
2. Internet memberikan kesempatan peluang bisnis sehingga mudah untuk mengakses informasi
bagi usaha anda dan produk baik dari rumah maupun kantor.
3. Internet merupakan suatu jaringan global yang terbentuk dari jaringan kecil, berhubungan
dengan jutaan komputer di dunia dan terhubung dengan infrastruktur telekomunikasi.
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam ukuran
jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari sebuah PC, jaringan – jaringan lokal berskala kecil,
jaringan – jaringan kelas menengah, hingga jaringan – jaringan utama yang menjadi tulang punggung
internet, sehingga setiap pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses semua service atau
layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba – laba
(The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik – titik (node) yang saling berhubungan.
Node bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi, sedangkan garis
penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung (backbone) yaitu media komunikasi
terestrial (kabel, serat optik, microwave, radio link) maupun satelit. Node terdiri dari pusat informasi dan
database, peralatan komputer dan perangkat interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai
pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di Internet. Walaupun secara fisik
internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet harus dipandang
sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu
Page 9
Page | 9
database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet dipandang
sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di
internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.
Ada 3 komponen utama internet yakni komputer, jaringan telepon dan modem. Dalam
operasionalnya internet banyak menggunakan jaringan komunikasi yang biasa dikenal dengan jaringan
telepon. Jaringan telepon biasanya diperuntukkan untuk berkomunikasi (voice communication) dan fax.
Perkembangan selanjutnya metode transfer data banyak memanfaatkan fiberglass atau TV-Cable.
Untuk dapat terkoneksi ke internet yang perlu dilakukan adalah mendaftarkan ke internet service
provider (ISP) sebagai penyedia jasa layanan internet.
2.2.2.2. Ekstranet
Ekstranet adalah aplikasi jaringan, dimana perusahaan dapat menggunakan internet untuk
meningkatkan hubungan bisnis dengan partner, supplier dan customer. Dengan ekstranet internal
sistem suatu perusahaan dapat diakses oleh partner, supplier dan customer.
Gambar 4. Struktur Ekstranet
Ekstranet banyak dipakai oleh perusahaan di banyak negara industri untuk mengumpulkan dan
mendistrbusikan informasi yang penting ke semua negara dan seluruh dunia. Aplikasi ekstranet
Page 10
Page | 10
berbasis open internet standar seperti HTTP, TCP/IP, FTP, SMTP, HTML, MIME, X.500, X.509, SSL,
etc. Aplikasi extranet didesain untuk operasi di lingkungan kompleks, menggunakan produk dari
berbagai bermacam vendor :
1. Web browsers dan servers
2. Secure file transfer servers
3. Customer account management systems
4. Remote administration tools
5. Directory server
6. Authetication systems
7. Commerce system
8. Distributed computing infrastructures dan databases
9. Messaging systems
10. Firewalls and proxies
11. Security scanners
Yang harus diperhatikan ketika mendesign dan implementasi sistem ekstranet, seperti sistem
dan informasi perusahaan yang harus disampaikan. Keamanan sangat penting, perusahaan partner
hanya dapat mengakses sumber yang diijinkan oleh ekstranet.
2.2.2.3 Intranet
Intranet (internal network) mulai didengung – dengungkan pada pertengahan tahun 1995 oleh
beberapa penjual produk jaringan yang mengacu pada kebutuhan informasi dalam bentuk Web di
dalam perusahaan. Intranet merupakan jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan
komunikasi data standar seperti dalam internet. Artinya, semua fasilitas internet dapat digunakan untuk
kebutuhan dalam perusahaan atau dalam suatu organisasi. Dengan kata lain, intranet dapat dikatakan
melakukan aktivitas dengan internet dalam lingkungan yang terbatas. Antar intranet dapat saling
berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan internet yang memberikan tulang
punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan luar
ke internet untuk berfungsi secara benar.
Page 11
Page | 11
Gambar 5. Aliran Hardware dalam Intranet
Secara umum, teknologi yang digunakan antara internet dan intranet adalah sama. Namun
demikian terdapat perbedaan antara internet dengan intranet dilihat dari perspektif jangkauan dan
penggunaannya, yakni :
1. Lingkup akses dan jangkauan.
2. Cara teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi.
3. Tujuan dari terselenggaranya komunikasi.
Pada internet, lingkupnya adalah global, komunikasi lewat saluran telekomunikasi publik, dan
penggunanya bisa siapa saja tanpa membedakan posisi seseorang dalam kaitannya dengan isi
informasi. Pada intranet, cakupannya lebih terbatas, yakni di dalam organisasi; hubungannya antar
kelompok kerja atau departemen di dalam perusahaan; penggunaannya oleh komunitas yang sudah
ditentukan.
2.3. System Development Life Cyle (SDLC)
Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul secara bersamaan untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Pengembangan sistem atau dapat dikatakan sebagai sistem pengembangan yang
berkelanjutan disebut pula SDLC, diperlukan untuk menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara menyeluruh atau memperbaiki permasalahan yang terdapat di
dalam sistem lama, pertumbuhan organisasi, dan lain sejenisnya.
Page 12
Page | 12
Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan
– peningkatan yang signifikan di sistem yang baru. Secara garis besar peningkatan – peningkatan ini
adalah sebagai berikut :
1. Performance (Kinerja)
Peningkatan terhadap kinerja dengan sistem yang baru dapat menjadi lebih efektif. Kinerja
dapat diukur dengan throughput dan response time. Throughput merupakan jumlah dari
pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu. Response time adalah rata – rata
waktu yang tertunda di antara dua pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
2. Information (Informasi)
Peningkatan terhadap kualias informasi yang disajikan.
3. Economy (Ekonomis)
Peningkatan terhadap manfaat atau keuntungan atau penurunan terhadap biaya yang terjadi.
4. Control (Pengendalian)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta
kecurangan yang sedang atau akan terjadi.
5. Efficiency (Efisiensi)
Peningkatan terhadap efisiensi kegiatan operasi. Hal ini berbeda dengan ekonomis.
System Development Life Cycle dapat disingkat menjadi SDLC merupakan tahapan – tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun suatu sistem
informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atas pemecahan masalah yang baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Melakukan konikasi dan implementasi terhadap sistem baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan atau peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
Page 13
Page | 13
Gambar 6. SDLC Secara Global
System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses secara menyeluruh dalam membangun
sistem melalui beberapa langkah. Secara umum terdapat 5 (lima) langkah yang saling berhubungan di
dalam sebuah siklus SDLC. Seperti yang dapat dilihat pada gambar 6. Langkah – langkah tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan Sistem
Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan dan membuat definisi sistem informasi
teknologi apa yang akan dilakukan pengembangan, sehingga dapat memberikan keuntungan
dan nilai bagi kegiatan operasional bisnis secara keseluruhan.
b. Analisa Sistem
Kegiatan ini dapat didefinisikan sebagai pengguna dari suatu sistem informasi teknologi yang
utuh ke dalam bagian – bagian komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan
evaluasi terhadap permasalahan – permasalahan yang muncul dan kebutuhan – kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan. Tahap ini merupakan tahap
yang kritis dan penting karena kesalahan yang terjadi pada tahap ini akan menyebabkan
kesalahan pada tahap berikutnya. Langkah – langkah dasar yang harus dilaksanakan oleh
analis sistem yaitu :
1. Melakukan identifikasi terhadap suatu masalah
2. Memahami sistem dan membatasinya
Page 14
Page | 14
3. Membuat alternatif untuk mencapai sasaran dan untuk memodifikasi atau mengubah
suatu sistem yang ada dengan cara sebagai berikut :
i. Pilih salah satu alternatif yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya
ii. Melakukan implementasi pada alternatif yang telah dipilih
iii. Melakukan evaluasi dari perubahan yang kita buat dalam suatu sistem
c. Merancang Sistem
Alternatif yang telah dipilih dalam langkah analisa sistem merupakan dasar dari suatu
rancangan sistem. Rancangan sistem ini yang menentukan bagaimana suatu sistem akan
membuat penyelesaian terhadap suatu tugas yang diinginkan. Pada tahap ini berhubungan
dengan konfigurasi dari komponen – komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) dari suatu sistem sehingga setelah melakukan instalasi sistem akan
memberikan kepuasan sesuai yang diinginkan.
d. Implementasi Sistem
Pada tahap ini meliputi beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut :
1. Membangun dan menguji jaringan database
2. Membangun dan menguji program
3. Melakukan instalasi dan pengujian terhadap sistem yang baru
4. Melakukan penyerahan terhadap sistem yang telah dibuat
e. Perawatan dan Pengembangan Sistem
Tahap selanjutnya setelah sistem yang baru dijalankan adalah melakukan perawatan rutin dan
menjaga sistem agar tetap berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Perlu diperhatikan juga
akibat yang muncul dari penggunaan sistem yang baru ini.
Page 15
Page | 15
Secara terperinci tahapan System Development Life Cycle (SDLC) ini dapat divisualisasikan
dalam bentuk gambar 7 menjadi sebagai berikut :
Gambar 7. Tahap Terperinci dari SDLC
Page 16
Page | 16
Tahapan dalam SDLC apabila dihubungkan dengan kegiatan manajemen suatu organisasi
dapat menjadi seperti gambar 8, yaitu sebagai berikut :
Gambar 8. Hubungan SDLC dengan Organisasi
2.4. Metodologi Sistem Informasi
Dalam mengembangkan sistem informasi yang berbasis web, terdapat beberapa metode yang
dapat dipilih. Metode – metode tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Rapid Application Development
Memiliki sistem dasar yang bernama “throwaway”. Sistem dasar ini akan beralih ke modul lain,
apabila modul yang ditemukan tidak diinginkan atau salah. Setiap modul yang ada akan
dikembangkan hingga selesai dan apabila ditemukan kesalahan maka modul tersebut akan
tidak terpakai atau dengan kata lain akan dibuang.
b. Prototype
Metode ini akan memberikan bantuan kepada pengguna untuk memberikan penilaian terhadap
setiap versi dari sistem yang ada. Metode ini sangat tepat apabila aplikasi yang diinginkan
memiliki sifat yang interaktif. Pada umumnya pengguna lebih tertarik pada tampilan yang
dimunculkan daripada proses yang terjadi pada suatu sistem. Pada prosesnya metode
prototype cenderung lebih lambat, dikarenakan pengguna akan menambahkan komponen –
Page 17
Page | 17
komponen dari luar sistem. Hal ini menyebabkan ketepatan waktu dalam penyelesaian proyek
menjadi tidak pasti yang akhirnya berimplikasi terhadap target dari pengguna di dalam web
menjadi lebih bervariasi.
c. Incremental Prototype
Metode ini digunakan untuk menyelesaikan suatu sistem secara global dan menyeluruh
terlebih dahulu. Pengembangan dari fitur – fitur akan dilakukan berikutnya. Berbeda dengan
metode prototype, metode ini dapat mempercepat proses implementasi dari suatu proyek. Hal
ini menyebabkan metode ini sangat cocok apabila digunakan dalam mengembangkan sistem
informasi yang berbasis web.
d. Waterfall
Setiap fase yang ada pada metode ini akan dilakukan secara berurutan namun memiliki
kelemahan. Kelemahan yang ada pada etode ini adalah kurangnya proses iterasi pada setiap
level. Metode ini memiliki sifat yang rigid (kaku) dalam proses pengembangan web informasi
untuk ke iterasi sebelumnya. Padahal web informasi selalu mengalami pengembangan baik itu
dari segi teknologi maupun dari segi lingkungannya.
Page 18
Page | 18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sejarah PT. Kelola Mina Laut (KML)
PT. Kelola Mina Laut (KML) adalah perusahaan yang sudah berdiri sejak 24 November 1994
yang bergerak di bidang pengolahan makanan berbahan dasar seafood, eksportir hasil laut dan value
added seafood lainnya. Produk – produk yang dihasilkan oleh KML antara lain adalah shrimp product
(Raw PD Tail Off Skewered Black Tiger, Raw PD Tail Off Skewered Vannamei dsj), fish product (ikan
layur, kakap merah, kerapu dsj), crab meat product (Imperial, Jumbo Lump, Super Lump dsj),
chepalopods (gurita, cumi – cumi dsj), dried product (dried small fish, dried baby anchovy (terinasi))
dan value added seafood (Cocktail Breaded Shrimp, Fish Nugget, Butterfly Breaded Shrimp dll).
Pasar yang dituju dari KML ini sekitar 99,99 % adalah untuk ekspor sedangkan sisanya adalah
untuk lokal. Untuk pasar lokal KML menggunakan merek Minaku, sedangkan untuk pasar ekspor KML
menggunakan merek Prima Star, Panorama dan KML. Komposisi buyer atau pembeli untuk pasar
ekspor terbesar untuk produk udang 85 % adalah USA, produk chirimen atau terinasi 90 % adalah
Jepang, produk ikan 60 % adalah USA; 20 % adalah Inggris dan kepiting 80 % adalah USA.
KML memiliki kemampuan kapasitas produksi yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari
pabrik pengolahan yang dimiliki. KML memiliki lokasi usaha yang berpusat di Kawasan Industri Gresik
yang berfungsi untuk koordinasi dengan pabrik – pabrik lainnya. Untuk produk dried small fish KML
memiliki 25 pabrik yang tersebar dari daerah pantura di Jawa Tengah hingga pantura di Madura
dengan kapasitas produksi sekitar lebih kurang 120 ton bahan baku per hari. Untuk produk shrimp,
KML memiliki pabrik di daerah Gresik dengan kapasitas produksi sekitar lebih kurang 25 ton bahan
baku per hari.
Kemudian, untuk produk ikan memiliki 4 pabrik untuk mengolah produk ini yaitu di Makassar,
Kendari, Sidoarjo dan Gresik dengan kapasitas produksi sekitar lebih kurang 60 ton bahan baku per
hari. Sedangkan untuk produk kepiting dan value added seafood product (makanan siap saji) pabriknya
terletak di Gresik dengan masing – masing kapasitas produksi sekitar lebih kurang 3 ton per hari dan 2
ton per hari. Untuk lebih jelasnya berikut adalah data kapasitas produksi yang dimiliki KML hingga
tahun 2010.
Page 19
Page | 19
3.2. System Development Life Cycle (SDLC) pada PT. Kelola Mina Laut
3.2.1. Implementasi SDLC di PT. Kelola Mina Laut
System Development Life Cycle (SDLC) di KML meliputi tahap – tahap sebagai berikut, yaitu :
a. Merencanakan Sistem
1. Initialisasi terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi
dari user.
2. Definisi formal dilakukan definisi tujuan, motivasi, ruang lingkup, batasan, kendala
dan strategi. Selain itu, pada definisi formal juga dilakukan verifikasi permasalahan
sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kebutuhan yang baru.
3. Uji kelayakan, yang terdiri dari:
i. Uji kelayakan teknis, merupakan uji terhadap
ketersediaan hardware dan software.
ii. Uji kelayakan ekonomis, yaitu menilai apakah manfaat yang didapat dari
pengembangan software akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
iii. Uji kelayakan operasional, uji kelayakan yang berkaitan dengan kemampuan
orang yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pekerjaan mereka dengan
cara yang telah ditentukan.
iv. Uji kelayakan kelayakan organisasi, menilai kesiapan perusahaan atau
organisasi untuk mengembangkan penjualan pemasaran dan sistem
keuangan berbasis Web (e-commerce system).
b. Analisa Sistem
Dalam tahapan ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau
pengguna. Pada tahap ini terjadi proses seperti:
1. Determine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan cara
mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan
menghilangkan redundansi.
2. Requirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional
dan performa (kinerja).
3. Menghasilkan desain sistem alternatif
4. Membandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan
Page 20
Page | 20
5. Merekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.
Adapun usulan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dibutuhkan
untuk mengimplementasikan sistem informasi di KML adalah sebagai berikut :
1. Spesifikasi Perangkat Keras
Sebagai pendukung untuk kelancaran sistem agar dapat berjalan dengan baik maka
dibutuhkan perangkat keras yang memadai untuk menunjang kegiatan ini, baik pada
saat ini maupun pada saat yang akan datang. Adapun spesifikasi yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
i. Processor : Intel Pentium IV
ii. Memori : DDR 2, 1 Gb
iii. Hard Disk : 160 Gb
iv. CD-ROM : 52 x
v. Keyboard : 102/104 key
vi. Mouse : PS/2
vii. Monitor : SVGA 15 “
viii. Printer : Laser Jet
ix. Modem : Broadband
x. Internet : 384 Kbps
2. Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang akan diusulkan untuk menunjang sistem dan perangkat keras
yang tersedia adalah sebagai berikut :
i. Sistem Operasi : Windows XP 2003
ii. Editor Home Page : Macromedia Dreamweaver MX
iii. Database : MYSQL
iv. Bahasa Pemprograman : PHP
v. Browser : Mozilla Firefox, Expoler, Opera.
c. Merancang Sistem
Tahap menentukan bagaimana sistem mencapai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya.
Tahap ini terdiri dari:
1. User interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design.
2. Data design, merupakan proses desain elemen struktur data.
3. Process design, merupakan desain program prosedur sistem
Page 21
Page | 21
d. Implementasi Sistem
Pada tahap ini terjadi beberapa hal seperti:
1. Evaluasi hardware, software dan jasa
2. Modifikasi dan pengembangan software
3. Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses
pengembangan.
4. Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak
diinginkan dan konsolidasi data.
5. Testing atau uji coba, pada proses ini dilakukan uji coba dan debugging software.
6. Training atau pelatihan sistem/software yang telah terbentuk.
7. Konversi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru. Proses konversi
dapat dilakukan melalui 4 macam cara antara lain:
i. Parallel strategy
ii. Pilot strategy
iii. Phased strategy dan
iv. Plunge strategy
e. Perawatan dan Pengembangan Sistem
Pada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user
terhadap software yang telah mereka gunakan.
3.2.2. Perincian Kegiatan SDLC
Rencana penerapan sistem merupakan suatu rencana kerja yang menjelaskan penerapan
tentang sistem secara keseluruhan. Rencana penerapan sistem ini juga merupakan lanjutan dari
perancangan sistem perancangan berbasis web dengan tujuan untuk mewujudkan suatu sistem yang
diusulkan menjadi layak atau tidak. Tahap penerapan sistem merupakan tahap untuk meletakkan suatu
sistem supaya siap untuk dioperasikan yang terdiri dari langkah – langkah untuk penerapan dan
penindaklanjutan. Rencana penerapan ini sangat dibutuhkan untuk nantinya kegiatan penerapan ini
berjalan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Tahap – tahap dalam rencana penerapan ini
adalah sebagai berikut :
Page 22
Page | 22
a. Analisa Sistem
Fungsi dari analisa sistem ini adalah untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi sehingga dapat diusulkan proses
perbaikannya. Estimasi waktu yang dibutuhkan adalah sebanyak 2 (dua) minggu.
b. Penyiapan Data Awal
Fungsi dari penyiapan data awal ini adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan
mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan. Pada kasus ini kebutuhan data awal yang
utama bagi PT. KML adalah data produk yang diproduksi. Estimasi waktu yang dibutuhkan
adalah sebanyak 5 (lima) minggu.
c. Membuat Program
Pembuatan program ini merupakan kegiatan membuat kode program (coding) yang akan
dilakukan eksekusi oleh komputer yang berdasarkan dari data yang sudah disediakan. Hasil
program yang telah sesuai dengan desain yang dibuat sebelumnya akan menghasilkan suatu
program yang nantinya akan digunakan oleh pengguna. Pembuatan kode program ini
merupakan kegiatan yang paling utama di dalam proses penerapan sistem informasi ini. Hal ini
dikarenakan pembuatan program ini adalah mendesain bagian front end dan bagian back end
secara berhubungan. Estimasi waktu yang dibutuhkan adalah sebanyak 6 (enam) minggu.
d. Pengetesan Sistem
Sebelum program (web) ini diluncurkan, maka program ini harus tidak ada kesalahan –
kesalahan (bugs). Oleh karena itu diperlukan pengetesan program untuk dapat menemukan
kemungkinan kesalahan yang masih terjadi. Estimasi waktu yang dibutuhkan adalah sebanyak
4 (empat) minggu.
e. Membuat Petunjuk Penggunaan
Pembuatan buku petunjuk ini bertujuan untuk membantu dalam mengoperasikan sistem yang
telah dibuat, sehingga pemakai sistem baik itu dari internal maupun eksternal perusahaan
dapat mengetahui cara penggunaan dari sistem ini. Petunjuk penggunaan ini dapat berupa
manual book atau digabungkan pada bagian body website. Estimasi waktu yang dibutuhkan
adalah sebanyak 3 (tiga) minggu.
f. Pelatihan
Kegiatan ini perlu untuk dilakukan terutama bagi para personel yang terlibat di dalam
penggunaan sistem informasi baru di perusahaan ini. Terutama untuk bagian – bagian dari dari
sistem informasi ini yang belum diketahui oleh pengguna. Estimasi waktu yang dibutuhkan
adalah sebanyak 2 (dua) minggu.
Page 23
Page | 23
g. Peralihan Sistem
Kegiatan peralihan sistem ini adalah proses menggunakan sistem baru supaya siap untuk
dipergunakan. Metode yang dapat dipergunakan untuk peralihan sistem antara lain sebagai
berikut :
1. Peralihan Langsung yaitu menerapkan sistem yang baru dan menghentikan sistem
yang lama secara langsung.
2. Peralihan Paralel yaitu menerapkan sistem yang baru secara bersamaan
3. Peralihan Modular yaitu menerapkan sistem yang baru ke dalam suatu organisasi
secara sebagian.
4. Peralihan Bertahap yaitu dilakukan dengan menerapkan masing – masing modul
sistem yang berbeda secara urut
Estimasi waktu yang dibutuhkan adalah sebanyak 3 (tiga) minggu.
h. Evaluasi
Pada tahap ini evaluasi merupakan kegiatan pengetesan program secara langsung dengan
menggunakan data – data yang sebenarnya. Kegiatan ini dilakukan oleh analis sistem
bersama – sama dengan pembuat program (developer coding). Estimasi waktu yang
dibutuhkan adalah sebanyak 4 (empat) minggu
3.2.3. Jadwal Rinci Uraian Kegiatan
Dalam suatu penerapan suatu sistem baru diperlukan adanya timeline (jadwal) yang sangat
jelas dan terinci. Hal ini dikarenakan perlu adanya pedoman atau acuan waktu dalam melaksanakan
proses penerapan sistem informasi baru ini. Berikut daftar lengkap beserta rincian waktu untuk proses
penerapan sistem informasi baru di PT. KML :
Page 24
Page | 24
No. Nama Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Analisa Sistem
2. Penyiapan Data Awal
3. Membuat Program
4. Pengetesan Sistem
5.
Membuat Petunjuk
Penggunaan
6. Pelatihan
7. Peralihan Sistem
8. Evaluasi
Page 25
Page | 25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Suatu sistem akan berjalan secara efektif dan efisien apabila didukung oleh fasilitas yang
memadai. Pada sistem informasi yang terdapat di PT. Kelola Mina Laut proses operasional yang terjadi
masih dilakukan secara semi komputerisasi. Beberapa kegiatan operasional masih dilakukan secara
manual. Hal ini dapat menyebabkan terjadi kesalahan. Terutama terjadi di dalam kegiatan pencatatan
stok dan kegiatan untuk promosi kepada para pelanggan (customer).
Untuk mengatasi masalah tersebutmaka diakukan dengan cara mengoptimalkan sistem
informasi manajemen yang ada di perusahaan ini. Pendataan barang – barang stok dapat dilakukan
secara online walaupun terpisah oleh jarak dan perbedaan zona waktu antara gudang tempat
penghasil barang dengan kantor pusat. Selain itu customer juga akan mendapatkan informasi secara
update tentang barang yang akan dibeli. Sehingga secara garis besar hal ini akan membuat
operasional perusahaan akan menjadi semakin efektif dan efisien.
4.2. Saran
Dengan teknologi informasi yang semakin berkembang sekarang ini, diharapkan perusahaan
dapat semakin meningkatkan daya saingnya masing – masing. Sepertinya dengan transaksi jual beli
secara online, bekerja sama dengan Visa atau MasterCard untuk transaksi dan lain sejenisnya.
Berdasarkan pembahasan dan penjelasan di bab sebelumnya, maka penulis memberikan saran dan
masukan yang dapat membangun seperti yang sudah disampaikan sebelumnya sehingga kiranya
dapat bermanfaat bagi semua jenis organisasi. Diharapkan saran dan masukan ini dapat meningkatkan
kinerja suatu organisasi menjadi lebih optimal.
Page 26
Page | 26
DAFTAR PUSTAKA
Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Penerbit : PT.
Gramedia.
Ismail, M. 2004. Konsep Sitem Informasi Manajemen. http://library.usu.ac.id [Tanggal akses: 7 Januari
2012].
O’Brien, James A. And George M. Marakas. 2007. Management Information System 10th Edition.
New Jersey: McGraw Hill Irwin.
Setiawati, Analisa. 2010. Apa yang membedakan pengembangan software dengan pengembangan
sistem informasi ?. http://analisa.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/08/01/1-apa-yang-
membedakan-pengembangan-software-dengan-pengembangan-sistem-informasi/ [Tanggal
akses: 14 Januari 2012]
Wikipedia. 2012. Sistem Informasi Manajemen. http://id.wikipedia.org [Tanggal akses: 8 Januari
2012].