BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah menimbulkan berbagai tantangan dan persaingan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu, peran penting sumber daya manusia dalam setiap aktivitas perusahaan semakin disadari. Kondisi dan karakter karyawan yang terlibat didalamnya, pola pikir, perilaku, dan kerja sama yang terjadi dalam sebuah tim, menentukan prestasi kerja sebuah perusahaan. Perusahaan memerlukan kontribusi dan para karyawannya, yang dapat berperan menjadi pelaku aktif agar perusahaan tersebut dapat berkembang dan mampu bersaing. Dalam banyak organisasi, karyawan sekarang disebut rekanan. Dimana manajer biasanya membiarkan karyawannya bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Karyawan sebuah organisasi dapat menjadi daya pendorong bagi inovasi dan perubahan atau mereka pula dapat menjadi batu penghalang. Tantangan bagi pihak manajemen adalah untuk merangsang kreativitas dan toleransi karyawan terhadap perubahan. Sekretaris selaku suatu sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam kelancaran aktivitas pimpinan, maka dari itu sekretaris harus mampu meningkatkan produktivitas kerjanya secara nyata. Pada saat ini sektor agrobisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun, terutama dari sektor perkebunan kelapa sawit yang sedang di uji coba menjadi sebuah bahan bakar. Dengan pertumbuhan sektor agrobisnis yang pesat maka semakin meningkat pula karyawan yang dibutuhkan pada sektor tersebut. Mengatasi masalah sumber daya manusia tersebut, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama bagi perusahaan dalam mengoperasikan atau memanfaatkan sumber daya lainnya seperti peralatan,
39
Embed
BAB I PENDAHULUAN MINTARSIH khusus isi.pdfDalam hal ini pihak manajemen perlu membuat suatu metode pelatihan untuk mengakomodasikan gaya belajar individual dan melibatkan sekretaris
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah menimbulkan berbagai
tantangan dan persaingan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu,
peran penting sumber daya manusia dalam setiap aktivitas perusahaan semakin
disadari. Kondisi dan karakter karyawan yang terlibat didalamnya, pola pikir,
perilaku, dan kerja sama yang terjadi dalam sebuah tim, menentukan prestasi
kerja sebuah perusahaan. Perusahaan memerlukan kontribusi dan para
karyawannya, yang dapat berperan menjadi pelaku aktif agar perusahaan tersebut
dapat berkembang dan mampu bersaing.
Dalam banyak organisasi, karyawan sekarang disebut rekanan. Dimana manajer
biasanya membiarkan karyawannya bertanggung jawab terhadap apa yang
mereka lakukan. Karyawan sebuah organisasi dapat menjadi daya pendorong
bagi inovasi dan perubahan atau mereka pula dapat menjadi batu penghalang.
Tantangan bagi pihak manajemen adalah untuk merangsang kreativitas dan
toleransi karyawan terhadap perubahan.
Sekretaris selaku suatu sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan
faktor produksi yang sangat penting dalam kelancaran aktivitas pimpinan, maka
dari itu sekretaris harus mampu meningkatkan produktivitas kerjanya secara
nyata. Pada saat ini sektor agrobisnis mengalami perkembangan yang sangat
pesat dari tahun ke tahun, terutama dari sektor perkebunan kelapa sawit yang
sedang di uji coba menjadi sebuah bahan bakar. Dengan pertumbuhan sektor
agrobisnis yang pesat maka semakin meningkat pula karyawan yang dibutuhkan
pada sektor tersebut.
Mengatasi masalah sumber daya manusia tersebut, perusahaan berusaha untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama bagi perusahaan dalam
mengoperasikan atau memanfaatkan sumber daya lainnya seperti peralatan,
mesin – mesin, bahan produksi, metode dan dana dengan memberikan pelatihan
yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Namun, semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan juga dituntut melatih para pegawai,
khususnya sekretaris guna menunjang kelancaran aktivitas pimpinan dengan
materi – materi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan maupun pelatihan
mengenai keterampilan yang berhubungan dengan perlatan atau perlengkapan
dan mesin – mesin dengan pengetahuan dan teknologi terbaru, sehingga dapat
menghasilkan kinerja karyawan yang berkualitas. Pihak manajemen dalam
memberikan pelatihan dan penilaian prestasi pada karyawan perlu di evaluasi dan
menyeleksi terlebih dahulu, disesuaikan dengan kontribusi individunya.
Sektor agrobisnis merupakan salah satu sumber penghasil devisa Negara. Sektor
ini juga membawa dampak multiplier yang dapat dilihat dari semakin
meningkatnya permintaan terhadap beberapa sub – sektor agrobisnis .
Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau berpotensi dengan berbagai macam
kekayaan alam didalamnya yang belum terjamah manusia terutama kelapa sawit.
Dewasa ini tengah dilakukan penelitian dimana kelapa sawit adalah tumbuhan
yang memiliki potensi masa depan yang menjanjikan. Hal ini oleh para investor
dilihat sebagai peluang bisnis yang baik untuk membuka agrobisnis dibidang
kelapa sawit. Mereka berlomba untuk membangun bisnis kelapa sawit. Hal ini
menyebabkan pengusaha-pengusaha kelapa sawit harus membuat terobosan –
terobosan baru dalam memenangkan persaingan. PT Bakrie Sumatera Plantations
merupakan salah satu perusahaan persero yang bergerak dibidang agrobisnis
khususnya kelapa sawit yang berkantor pusat di Jakarta Selatan. Usaha ini
merambah dunia internasional karena melakukan berbagai ekspor dan bekerja
sama dengan negara-negara lain. Maka dari itu dibutuhkan pelatihan dan
penilaian terhadap kinerja karyawan, khususnya para sekretaris untuk dapat
memberikan pelayanan yang memuaskan pada investor, sehingga dapat
membawa dampak positif terhadap PT Bakrie Sumatera Plantations Jakarta
secara keseluruhan.
Dalam hal ini pihak manajemen perlu membuat suatu metode pelatihan untuk
mengakomodasikan gaya belajar individual dan melibatkan sekretaris dalam
mengembangkan program pelatihan. Pelatihan ini diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan, memperbaiki potensi sekretaris yang bersangkutan
untuk berkinerja pada tingkat yang lebih tinggi. Evaluasi penilaian kinerja
terhadap hasil pelatihan itu diperlukan untuk menilai dengan tepat sumbangan
kinerja seorang individu sekretaris sebagai suatu dasar untuk mengambil
keputusan alokasi imbalan yang akan diberikan atas hasil kerjanya. Apabila
sekretaris diberikan pelatihan maka kinerja sekretaris kurang sesuai dengan
keinginan perusahaan. Hal ini tentu memberikan dampak yang negatif bagi
perusahaan, khususnya pimpinan dimana sekretaris tersebut bekerja dan akan
menyebabkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki organisasi tersebut
menjadi rendah.
Berawal dari pemikiran di atas maka peneliti akan membahas lebih lanjut dan
mengambil judul : “ Pengaruh Pelatihan Sekretaris Direksi Terhadap Aktivitas
Pimpinan PT. Bakrie Sumatra Plantations”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana pengolahan hasil pelatihan sekretaris PT Bakrie Sumatera Plantations?
b. Seberapa jauh program pelatihan sekretaris direksi memberikan pengaruh terhadap
aktivitas pimpinan PT Bakrie Sumatera Plantations?
1.3. Tujuan dan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan atau dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui bagaimana pengolahan hasil pelatihan yang diberikan kepada
sekretaris di PT Bakrie Sumatera Plantations.
b. Untuk mengetahui aktivitas pimpinan pada PT Bakrie Sumatera Plantations.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pelatihan sekretaris terhadap aktivitas
pimpinan pada PT Bakrie Sumatera Plantations.
1.4. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian penelitian ilmiah ini. Manfaat
tersebut antara lain, adalah sebagai berikut.
1. Bagi Pihak PT Bakrie Sumatera Plantations, Jakarta, dapat menjadi masukan untuk
bahan evaluasi terhadap kinerja sekretaris dan menjadi bahan pertimbangan dalam
rangka pengambilan keputusan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas
karyawannya, yang dalam hal ini adalah sekretaris.
2. Bagi Peneliti, sebagai study banding antara teori dan ilmu yang diperoleh dengan
kenyataan yang terjadi di perusahaan sekaligus untuk menambah dan memperluas
wawasan mengenai manajemen sumber daya manusia pada umumnya dan kegiatan
pemberian pelatihan yang dilakukan.
3. Bagi Almamater, sebagai penambah khasanah dunia ilmu pengetahuan, yang
diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa mengenai pemberian pelatihan
dan kaitannya dengan kinerja sekretaris.
4. Bagi Masyarakat umum, bagi siapa saja yang membaca penelitian ini, peneliti
berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi.
1.5. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah, sehingga sebenarnya harus di uji secara empiris.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sementara adalah
sebagai berikut.
“ Diduga pemberian pelatihan bagi sekretaris direksi berpengaruh terhadap aktivitas
pimpinan.”
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Metode Penelitian
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dari perusahaan yang dikunjungi, sesuai
dengan teori yang peneliti pelajari selama ini. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut.
2.2.1. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan studi
lapangan.
a. Studi Pustaka, yaitu metode pengumpulan data yang didapatkan dari hasil membaca
buku, klipping, laporan, dan lain-lain dari perpustakaan atau internet.
b. Studi Lapangan, yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan
mendapatkan data primer yang langsung diperoleh pada PT Bakrie Sumatera
Plantations dengan cara, wawancara, pengamatan langsung, dan pemberian
kuesioner.
2.2.2. Jenis Penelitian
Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian asosiatif, yaitu
penelitian yang berhubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih. Terdapat 2 (dua)
variabel yang akan diteliti oleh peneliti dan mencari korelasi atau hubungannya.
Variabel tersebut adalah sebagai berikut.
a. Variabel X, mengenai Pelatihan Sekretaris Direksi, dan
b. Variabel Y, mengenai Aktivitas Pimpinan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian korelasional untuk
mencari tingkat hubungan antara pelatihan dan aktivitas pimpinan, dimana data
dikumpulkan dengan meminta data sekunder dari PT Bakrie Sumatera Plantations.
2.2.3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2006 : 72), populasi adalah obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 (tujuh puluh lima)
sekretaris pada PT Bakrie Sumatera Plantations.
b. Sampel
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2006 : 72), sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Hal ini berarti teknik pengambilan
sampel penelitian yang peneliti gunakan adalah representasi dari jumlah pegawai PT
Bakrie Sumatera Plantations.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 30 (tiga puluh)
orang karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations yang berusia antara 18 (delapan
belas) sampai dengan 55 (lima puluh lima) tahun.
Jumlah ini diketahui dengan melihat tabel penentuan jumlah sampel dari
populasi tertentu yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael untuk tingkat
kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi
yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut.
Dimana:
λ2 : Taraf kesalahan
P : Presentase
N : Jumlah populasi
S : Sampel
2.2.4. Jenis Data
Jenis data yang digunakan demi keperluan penelitian ini adalah studi dokumentasi. Ada
2 (dua) jenis data yang diperlukan dalam penelitian. Jenis data tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Data primer yaitu data yang diambil oleh peneliti di lapangan.
b. Data Sekunder yaitu data yang diambil oleh peneliti melalui tinjauan
kepustakaan/dengan membaca buku – buku yang berkaitan dengan permasalahan
atau topik yang peneliti bahas dalam penelitian ini sebagai landasan teori.
2.2.5. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2003 : 169), teknik analisis data adalah kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
A. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis ini bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara
motivasi kerja dan prestasi kerja yang akan dilakukan dengan menghitung
koefisien korelasi dengan rumus:
Dimana :
r : koefisien korelasi
n : jumlah data
∑x : jumlah variabel independen dari pelatihan sekretaris direksi
∑y : jumlah variabel dependen dari aktivitas pimpinan
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut.
0,00 – 0,199 = sangat rendah
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil koefisien korelasi (r) adalah sebagai
berikut.
1. Jika r = 0 atau mendekati 0 ; artinya tidak ada hubungan sama sekali antara
kedua variabel
2. Jika r = +1 atau mendekati +1; artinya ada hubungan yang kuat antara kedua
variabel.
B. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana digunakan untuk memutuskan apakah naik dan
menurunnya nilai dalam variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan
atau menurunkan nilai variabel independen, atau untuk meningkatkan nilai
variabel dependen dan dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai variabel
independen dan sebaliknnya.
Persamaan umum Regresi Linier Sederhana adalah sebagai berikut.
Y = a + bx
Dimana :
y : subyek / nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a : Harga y bila x = 0 (harga konstan)
b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b
(-) maka terjadi penurunan.
X : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil Regresi Linier Sederhana
adalah sebagai berikut.
”Bila koefisien korelasi tinggi, maka b juga besar, sebaliknya bila koefisien
korelasi rendah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi
negative maka harga b juga negative, dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif
maka harga b juga positif.”
C. Analisis Koefisien penentu (KP)
Teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang
diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y, yaitu dengan rumus sebagai
berikut:
KP = r2.100%
Fungsi Koefisien penentu adalah menentukan kelayakan penelitian menggunakan
regresi linier.
1). Jika mendekati 1 maka layak digunakan
2). Jika mendekati 0 maka tidak layak digunakan.
D. Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk membuat kesimpulan, yang terlebih dahulu dibuat
perhitungan secara statistik, sehingga perlu dilakukannya pengujian hipotesa
terhadap signifikan koefisien korelasi.
Rumus :
Dimana :
n = banyaknya data yang diteliti to = T Hitung
r = koefisien korelasi
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.
a. Jika thitung > ttabel , maka H0 = ditolak dan Ha = diterima, artinya ada hubungan yang
nyata antara variabel x dan variabel y
b. Jika thitung < ttabel , maka Ha = ditolak dan H0 = diterima, artinya tidak ada hubungan
yang nyata antara variabel x dan variabel y.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan analisis dan pembahasan yang mencakup
analisis deskriptif, yaitu analisis yang berhubungan dengan analisis karakteristik responden,
analisis pelatihan sekretaris, analisis aktivitas pimpinan dan analisis regresi. Langkah selanjutnya
adalah pembahasan data-data tersebut dengan menggunakan perangkat lunak (software) yaitu
dengan menggunakan aplikasi SPSS 12, dan Microsoft Office Excel agar dapat dianalisa untuk
mengambil kesimpulan.
3.1. Analisis Deskriptif
Analisis data dimulai dengan penelahaan dan penguraian data dari karakteristik
setiap pegawai. Lalu dilanjutkan pada variabel bebas yang terdiri dari beberapa indikator
serta variabel tidak bebas yang juga terdiri dari beberapa indikatornya. Variabel bebas
disini adalah pelatihan sekretaris direksi, sedangkan variabel tidak bebas adalah aktivitas
pimpinan pada PT Bakrie Sumatera Plantations. Hasil penelaahan dan uraian dari
kelompok data tersebut, pada akhirnya digunakan untuk menarik kesimpulan akhir yang
diharapkan.
Ada beberapa analisis yang coba diuraikan oleh peneliti dalam menyelesaikan penelitian
ini. Analisis-analisis itu yaitu adalah sebagai berikut.
3.1.1. Analisis Karakteristik Responden
Dalam karakteristik responden pada PT Bakrie Sumatera Plantations, terdapat
unsur-unsur pertanyaan yaitu jenis kelamin, status, pendidikan dan umur. Tujuannya
adalah agar dapat memberi suatu gambaran tentang keadaan responden saat menjawab
kuesioner yang dibagikan.
Berikut akan diuraikan penjelasan-penjelasan mengenai karakteristik responden yang
akan dijabarkan dalam bentuk perhitungan menggunakan tabel-tabel yang diolah dengan
menggunakan aplikasi software SPSS 12.
Tabel 3.1
Frekuensi Karakteristik Responden
PT Bakrie Sumatera Plantations
Sumber : Diolah peneliti dengan SPSS Release 12
Pengujian frekuensi karakteristik responden yang dilakukan dengan SPSS 12 dapat
terlihat jelas bahwa jumlah responden sebanyak 30 (tiga puluh) orang. Maka dengan
pengujian ini perlu diketahui jumlah masing-masing karakteristik yang telah ditentukan
dan dibutuhkan antara lain adalah sebagai berikut.
a. Jenis Kelamin Responden
Tabel 3.2
Frekuensi Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Sumber : Diolah peneliti dengan SPSS Release 12
Tabel 3.3
Persentase (%) Jenis Kelamin Responden
PT Bakrie Sumatera Plantations
NO
JENIS
KELAMIN JUMLAH
PERSENTASE
(%)
1 Pria 12 40
2 Wanita 18 60
Sumber : Diolah peneliti dengan Ms.Excel 2007
J.Kelamin Status Pendidikan Usia
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PRIA 12 40.0 40.0 60.0
WANITA 18 60.0 60.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 3.3 dan grafik 4.1 diatas, diketahui sebagian besar karyawan PT
Bakrie Sumatera Plantations adalah wanita. Yaitu dengan jumlah 18 (delapan belas)
orang atau 60%.
b. Usia Responden
Tabel 3.4
Frekuensi Karakteristik Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 25-29 Tahun 5 16.7 16.7 16.7
30-34 Tahun 10 33.3 33.3 50.0
35-39 Tahun 8 26.7 26.7 76.7
40-44 Tahun 4 13.3 13.3 90.0
>44 Tahun 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber : Diolah peneliti dengan SPSS Release 12
Berdasarkan tabel 3.5 dan grafik 4.2 diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden
atau karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations berusia antara 30-34 tahun, yaitu sebesar
33 %.
c. Pendidikan Responden
Tabel 3.6
Frekuensi Karakteristik Pendidikan Responden
Sumber : Diolah peneliti dengan SPSS Release 12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D3 4 13.3 13.3 13.3
S1 18 60.0 60.0 73.3
S2 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 3.7 dan grafik 4.3 diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden
atau karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantations menginjak pendidikan terakhir S1, yaitu sebesar
60%
d. Status Responden
Tabel 3.8
Frekuensi Karakteristik Status Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KAWIN 17 56.7 56.7 56.7
BELUM
KAWIN 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber : Diolah peneliti dengan SPSS Release 12
Berdasarkan tabel 3.9 dan grafik 4.4 diatas, diketahui bahwa sebagian besar karyawan
PT Bakrie Sumatera Plantations berstatus kawin , yaitu sebanyak 17 (tujuh belas) orang
atau sebesar 57 %.
3.1.2. Analisis Pelatihan Sekretaris
Dalam menganalisis pelatihan Sekretaris Direksi PT Bakrie Sumatera
Plantations, peneliti membuat kuesioner untuk dibagikan kepada karyawan PT Bakrie
Sumatera Plantations sebagai responden sebanyak 30 (tiga puluh) orang dengan tujuan
dapat mengetahui bobot nilai pelatihan sekretaris apakah (1) = Sangat Tidak Setuju, (2)
= Tidak Setuju, (3) = Cukup Setuju, (4) = Setuju, (5) = Sangat Setuju.
Kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations adalah
sebanyak 30 (tiga puluh) lembar dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20 (dua puluh)
pertanyaan yang terdiri dari 10 (sepuluh) pertanyaan mengenai variable bebas pada
pelatihan sekretaris dan 10 (sepuluh) pertanyaan mengenai variable terikat mengenai
yaitu aktivitas pimpinan.
Pembagian kuesioner kepada karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations dilakukan dan
berlangsung selama 1 (satu) minggu. Yaitu pada tanggal 21 – 28 Mei 2010.
Berdasarkan hasil penguraian atas jawaban-jawaban kuesioner untuk pelatihan sekretaris
direksi yang diolah dengan menggunakan SPSS release 12, maka perolehan hasil
pengolahan data variable pelatihan sekretaris direksi dapat dilihat pada tabel-tabel
sebagai berikut.
Untuk mengkalkulasi jumlah nilai jawaban dari setiap pertanyaan yang ada pada
variable pelatihan sekretaris direksi digunakan menu Analyze (Descriptive Statistics)
yang ada pada program aplikasi SPSS 12, sehingga dapat diperoleh frekuensi dan
presentase (%) atas nilai jawaban P1, nilai jawaban P2, nilai jawaban P3, nilai jawaban
P4, nilai jawaban P5, nilai jawaban P6, nilai jawaban P7, nilai jawaban P8, nilai jawaban
P9, dan nilai jawaban P10 seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.