Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian telah dan akan terus memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah, baik secara langsung dalam pembentukan Pendapatan DomestikRegional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain. Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian. sumber daya manusia, bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai peningkatan produksi pertanian. Peraturan Menteri Pertanian No. 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian, dijelaskan bahwa dalam rangka peningkatan produksi pertanian komoditas unggulan nasional maupun daerah perlu pembangunan pertanian berskala ekonomi yg harus dilakukan melalui perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu. Untuk mencapai pembangunan pertanian berskala ekonomi yang berdasarkan perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu diperlukan kebijakan pengembangan kawasan pertanian. Berdasarkan hal diatas maka untuk mencapai pembangunan pertanian berskala ekonomi perlu adanya arah dan pedoman pengembangan kawasan pertanian itu sendiri. Pembangunan pertanian di Kabupaten Mimika pada saat ini masih dihadapkan pada beberapa permasalahan mendasar yang memerlukan penanganan secara cermat dan cepat. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah : 1) kurangnya infrastruktur jaringan irigasi, 2) meluasnya areal yang potensial terkena gangguan bencana alam kekeringan/kebanjiran ,3) mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian) , 4) menurunnya minat terhadap usahatani , 5) kemampuan permodalan petani terbatas , 6) penerapan teknologi pertanian terbatas , 7) hama dan penyakit tanaman (organism pengganggu tumbuhan) makin berkembang dan 8) tingkat kehilangan hasil masih tinggi. Di era otonomi daerah saat ini, belum optimalnya koordinasi kerja antar sektor, antar jenjang pemerintahan Provinsi dengan Kabupaten/Kota merupakan salah satu isu pembangunan yang menjadi sorotan masyarakat luas. Hal ini disinyalir akibat belum tersediannya rancang bangun pembangunan pertanian secara menyeluruh, agar pembangunan pertanian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.Sehubungan dengan hal diatas, perlu disusun rancang bangun pengembangan komoditas strategis yang mampu mendorong terciptanya kerjasama antar daerah dalam suatu kawasan dalam menjamin terpenhinya ketersedian produksi komoditas pangan dengan tetap memberikan keuntungan yang memadai bagi petani dan produsen melalui pemberian berbagai insentif produksi dan jaminan harga pasar hasil panen yang layak. Rancang bangun perencanaan kawasan pertanian yang disusun harus sejalan dengan pendekatan system perencaaan dan pembangunan nasional, yaitu bersifat politis (mendukung tercapainya visi dan misi kepala daerah) , top-down policy (sejalan dengan arah kebijakan nasional), bottom-up planning (sesuai dengan aspirasi/kebututuhan masyarakat) dan teknokratis (didasarkan pada kelayakan teknis, sosial ekonomis dan lingkungan). Dengan demikian, penyusunan rancang bangun pengembangan komoditas merupakan bentuk pendekatan yang terpadu dan menyeluruh dalam perencanaan yang didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian terhadap prasyarat dan potensi dampaknya terhadap pengaruh timbal balik dari teknis budidaya, agroekosistem dan faktor sosial-ekonomi.Upaya untuk mewujudkan pengembangan komoditas strategis secara berkelanjutan membutuhkan perencanaan pengembangan komoditas yang dapat
38
Embed
BAB I PENDAHULUAN - pertanian.go.id Mimika.pdf · hortikultura, pada periode Tanaman Belum Menghasilkan (TBM),dapat dikembangkan tanaman pakan ternak atau tanaman penutup tanah untukmenekan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan pertanian telah dan akan terus memberikan sumbangan bagi pembangunan
daerah, baik secara langsung dalam pembentukan Pendapatan DomestikRegional Bruto (PDRB),
penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak
langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan
sinergis dengan sektor lain. Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat tani, yang dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga
kerja, pembangunan sarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian.
sumber daya manusia, bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan
merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk
mencapai peningkatan produksi pertanian.
Peraturan Menteri Pertanian No. 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian, dijelaskan bahwa dalam rangka peningkatan produksi pertanian komoditas unggulan
nasional maupun daerah perlu pembangunan pertanian berskala ekonomi yg harus dilakukan
melalui perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu. Untuk mencapai pembangunan
pertanian berskala ekonomi yang berdasarkan perencanaan wilayah secara komprehensif dan
terpadu diperlukan kebijakan pengembangan kawasan pertanian. Berdasarkan hal diatas maka untuk
mencapai pembangunan pertanian berskala ekonomi perlu adanya arah dan pedoman
pengembangan kawasan pertanian itu sendiri.
Pembangunan pertanian di Kabupaten Mimika pada saat ini masih dihadapkan pada
beberapa permasalahan mendasar yang memerlukan penanganan secara cermat dan cepat.
Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah : 1) kurangnya infrastruktur jaringan irigasi, 2)
meluasnya areal yang potensial terkena gangguan bencana alam kekeringan/kebanjiran ,3)
mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian) , 4) menurunnya minat terhadap
usahatani , 5) kemampuan permodalan petani terbatas , 6) penerapan teknologi pertanian terbatas ,
7) hama dan penyakit tanaman (organism pengganggu tumbuhan) makin berkembang dan 8) tingkat
kehilangan hasil masih tinggi.
Di era otonomi daerah saat ini, belum optimalnya koordinasi kerja antar sektor, antar
jenjang pemerintahan Provinsi dengan Kabupaten/Kota merupakan salah satu isu pembangunan
yang menjadi sorotan masyarakat luas. Hal ini disinyalir akibat belum tersediannya rancang bangun
pembangunan pertanian secara menyeluruh, agar pembangunan pertanian dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.Sehubungan dengan hal diatas, perlu disusun rancang bangun pengembangan
komoditas strategis yang mampu mendorong terciptanya kerjasama antar daerah dalam suatu
kawasan dalam menjamin terpenhinya ketersedian produksi komoditas pangan dengan tetap
memberikan keuntungan yang memadai bagi petani dan produsen melalui pemberian berbagai
insentif produksi dan jaminan harga pasar hasil panen yang layak.
Rancang bangun perencanaan kawasan pertanian yang disusun harus sejalan dengan
pendekatan system perencaaan dan pembangunan nasional, yaitu bersifat politis (mendukung
tercapainya visi dan misi kepala daerah), top-down policy (sejalan dengan arah kebijakan
nasional), bottom-up planning (sesuai dengan aspirasi/kebututuhan masyarakat) dan teknokratis
(didasarkan pada kelayakan teknis, sosial ekonomis dan lingkungan). Dengan demikian,
penyusunan rancang bangun pengembangan komoditas merupakan bentuk pendekatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam perencanaan yang didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian terhadap
prasyarat dan potensi dampaknya terhadap pengaruh timbal balik dari teknis budidaya,
agroekosistem dan faktor sosial-ekonomi.Upaya untuk mewujudkan pengembangan komoditas
strategis secara berkelanjutan membutuhkan perencanaan pengembangan komoditas yang dapat
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2
mengakselerasi potensi daya saing komoditas dan wilayah melalui keterpaduan lokasi kegiatan dan
keterpaduan sumber pembiayaan.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika mencoba
menjabarkan kebijakan yang terencana itu dalam bentuk Road Map. Road Mapini merupakan peta
jalan yang berisi langkah-langkah strategis dan operasional pembangunan sektor pertanian yang
dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian yang
dibutuhkan. Instrument perencanaan tersebut diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan sesuai kebijakan strategis nasional dan daerah. Langkah-langkah strategis dan
operasional menjadi acuan bersama bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan suatu
komoditas.
1.2. Tujuan
a. Menyediakan panduan dan informasi bagi para perencana di daerah dalam merencanakan
dan menetapkan sasaran dan lokasi kegiatan untuk mendukung pencapaian target
produksi/populasi dan produktivitas komoditas pertanian strategis serta komoditas unggulan
daerah lainnya.
b. Menyediaan acuan bagi para pengambil keputusan di daerah dalam menetapakan kebijakan
yang terkait dengan pengembangan komoditas pertanian yang strategis dan unggulan derah
secara konperhensip dan terpadu dari aspek hulu, hilir maupun aspek penunjangnya dalam
rangka mewujudkan sinergitas dan pengutuhan pembangunan pertanian yang berbasis
kawasan.
c. Mendorong sinergitas perumusan dan implentasi kebijakan daerah dalam pengembangan
komoditas strategis dan komoditas unggulan pertanian lainnya sesuai dengan kondisi agro
ekosistem.
d. Meningkatkan kapasitas perencana dan perencaanan dalam pengembangan komoditas
strategis dan ungggulan daerah yang berbasis kinerja, berorientasi hasil dan berkerangka
pengeluaran jangka menengahguna mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang
berdimensi kewilayahan.
1.3. Pendekatan
Pendekatan Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan dirancang untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan, efisiensi anggaran dan mendorong keberlanjutan kawasan
komoditas unggulan. Empat pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kawasan komoditas
Selanjutnya untuk mengetahui kelembaban suhu rata-rata di Kabupaten Mimika dapat
dilihat pada Tabel 2.11 berkut ini.
Tabel 2.11 Data Kelembaban Rata-Rata Bulanan Kabupaten Mimika.
BULAN
TAHUN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA
2003 84 86 85 87 90 86 92 88 88 88 85 86 87,083
2004 87 80 86 87 91 90 91 90 90 86 87 87 87,66
2005 84 86 87 89 90 91 92 91 90 89 86 89 88,66
2006 86 86 85 87 88 91 91 90 90 89 89 87 88,25
2007 85 83 87 89 89 91 93 92 91 88 86 86 88,33
2008 85 88 89 89 89 92 93 91 91 89 88 88 89,33
2009 86 86 88 87 88 92 93 92 88 87 88 86 88,42
2010 83 85 88 90 90 91 91 90 86 86 85 87 87,67
2011 86 86 87 87 91 92 92 90 91 87 86 87 88,5
2012 85 85 86 86 89 90 90 91 90 86 86 85 87,42
Sumber : Stasiun Meteorologi Timika
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 14
c. Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah di Wilayah Kabupaten Mimika meliputi Tekstur tanah, Kemasaman tanah,
Kandungan bahan organic, P dan K potensial, basa-basa dapat dipertukarkan, Kapasitas
tukar kation (KTK), kejenuhan basa dan unsur makro dan mikro. Tekstur tanah di wilayah
Mimika memiliki tekstur liat berdebu dilapisan atas dan lempung liat berdebu dilapisan
bawah, lapisan atas didominasi oleh fraksi liat sebesar 54 % sedangkan kandungan debu
cukup tinggi dilapisan bawah (66%). Kandungan pasir dikedua lapisan tanah sangat sedikit
hanya 1 %.
Selanjutnya kandungan karbon organic tergolong sangat tinggi (5,12 %) di lapisan atas dan
tinggi (3,99 %) di lapisan bawah. Tingginya kadar C organic di wilayah Kabupaten Mimika
karena dipengaruhi oleh adanya lapisan gambut dilapisan bawah pada kedalaman 30 cm
setebal ± 10 –15 cm. Kandungan total Nitrogen tergolong sedang baik pada lapisan atas
maupun lapisan bawah yaitu 0,44 % - 0,47 %.
Tingkat kemasaman tanah di wilayah Mimika umumnya mencapai 4,5 – 6,01 dengan
demikian tingkat kemasaman (pH tanah) asam sampai dengan netral. P dan K potensial (HCl
25 %) tergolong sedang (20 dan 26 mg/100 grm) dilapisan atas dan rendah (14 dan 16
mg/100 grm) dilapisan bawah, hal ini menunjukkan bahwa lapisan atas tanah memiliki
cadangan P dan K cukup baik. Tingginya P dan K tersedia dalam tanah akan berdampak
cukup baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Data Kimia tanah di wilayah
Mimika dapat disajikan pada Tabel2.12 berikut ini.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 15
Tabel 2.12. Data Kimia Tanah di Wilayah Mimika
Parameter Lapisan Atas Lapisan Bawah
Tekstur Tanah Pasir (%) Debu (%) Liat (%) Kelas Tekstur PH H²O Bahan Organik C (%) N (%) C/N Pdan K Potensial HCl 25 % P2O5 (mg/100 grm) K2O (mg/100Grm) P dan K tersedia (ppm) P2O5 (Bray –1) K2O (Morgan) Basa-basa dapat dipertukarkan (me/100grm) Ca Mg Na K KTK tanah (me/100 grm) Kejenuhan Basa (%) KCl 1 N (me/100grm) Al³+ H+ Unsur Makro (%) Ca Mg S Unsur Mikro Fe Al Mn Cu Zn B
1
45 54
Liat berdebu
4,5
5,12 0,44 12
26 20
30,9 73
6,81 1,40 0,15 0,14
15,02 57
0,55 0,16
0,15 0,47 0,05
23,505 42,808
228 21 76 41
1
66 33
lempung liat berdebu
6,1
3,99 0,47
8
14 16
26,5 82,6
5,94 1,72 0,17 0,13
17,27 46
0,59 0,35
0,13 0,36 0,07
16,496 29,562
129 18 58 35
Sumber :
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 16
BAB III
ARAH DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan
Tahun 2014-2018
3.1.1. V i s i
Visi adalah gambaran dan pandangan jauh kedepan dimana organisasi harus eksis,
antisipatif dan inovatif serta masa depan organisasi yang diinginkan. Mengacu dari Visi
Kabupaten Mimika 2014-2018 maka Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Perkebunan adalah ” Pada tahun 2018 Pertanian Mimika menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi rakyat berbasis agribisnis yang tangguh dan mandiri di
wilayah tengah dan selatan papua“.
3.1.2. M i s i
Untuk mewujudkan Visi dengan cara mendorong efektifitas dan efisiensi pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki, ditetapkan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Perkebunan, yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin
dicapai.
Misi merupakan pernyataan yang digunakan untuk menetapkan tujuan dari Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika dan sasaran yang
ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Misi sebagai pernyataan hal-hal yang harus
dicapai organisasi/dinas dimasa mendatang oleh semua pihak yang berkepentingan
dalam organisasi perangkat daerah berupa fokus kegiatan yang mencerminkan tentang
segala upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika adalah
sebagai berikut :
1) Peningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia pertanian.
2) Peningkatan produktifitas dan produksi dalam rangka ketahanan pangan.
3) Peningkatan mutu hasil, daya saing, nilai tambah dan pendapatan petani.
4) Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan.
5) Peningkatan kemitraan dengan stakeholder dan terobosan pemasaran hasil pertanian
dan perkebunan.
6) Peningkatan kelestarian sumber daya alam, lingkungan dan pembangunan pertanian
yang berkelanjutan.
3.1.3. Tujuan dan Sasaran Pada Setiap Misi Pembangunan Pertanian
Sasaran merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat specifik, terinci,
terukur dan dapat dicapai. Tujuan yang merupakan penjabaran dari pernyataan Misi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan PerkebunanKabupaten Mimika, adalah hasil
akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu dalam hal ini pencapaian jangka
waktu tujuan selama 5 Tahun ( 2014-2018 ).
Misi Pertama. Peningkatan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia
pertanian
Tujuan :
Mendorong untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan aparatur
pertanian serta masyarakat tani.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 17
Sasaran :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian melalui penddikan dan
pelatihan.
Misi Kedua, Peningkatan produktifitas dan produksi dalam rangka ketahanan
pangan.
Tujuan :
Mendorong ketersediaan pangan daerah.
Sasaran :
Produksi dan produktifitas tanaman pangan, hortikulturan dan perkebunan di
Kabupaten Mimika meningkat.
Kebutuhan pangan masyarakat Mimika selalu tersedia
Misi Ketiga. Peningkatan mutu hasil, daya saing, nilai tambah dan pendapatan
petani.
Tujuan :
Mendorong peningkatan kualitas hasil pertanian dan perkebunan serta efisiensi
usaha.
Sasaran :
Tersedianya hasil pertanian yang berkualitas.
Adanya efisiensi usaha pertanian.
Keragaman produk olahan yang memiliki nilai tambah.
Misi Keempat, Meningkatnya sarana dan prasarana pertanian.
Tujuan :
Fasilitas ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan
produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian.
Sasaran :
Ketersediaan sarana dan prasarana pertanian guna mendukung efektifitas usaha
tani.
Misi Kelima, Peningkatan kemitraan dengan stake holder dan terobosan
pemasaran hasil pertanian dan perkebunan.
Tujuan :
Fasilitas kemitraan dan kerjasama pemasaran produk pertanian dan perkebunan.
Sasaran :
Peningkatan arus pemasaran hasil komoditas pertanian dan perkebunan.
Peningkatan akses inormasi pasar
Misi Keenam, Peningkatan kelestarian sumber daya alam, lingkungan dan
pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Tujuan :
Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan pembangunan pertanian
berkelanjutan.
Sasaran :
Penerapan budidaya yang baik dan benar berdasarkan prosedur operasional yang standar
Peningkatan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan pemanfaatan
agen hayati.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 18
3.2. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pertanian
Strategi dan kebijakan pembangunan pertanian Kabupaten Mimika yang menjadi
landasandalam penyusunan Road Map ini adalah sebagaimana yang tertuang dalam
RencanaStrategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2014-
2018., yang difokuskan pada kesejahteraan rakyat dalam aspek tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan.
Adapun kebijakan dan program sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian dan perkebunan dengan sasaran :
a) Meningkatnya produksi, produktifitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan.
b) Meningkatnya pendapatan usaha tani komoditas pertanian dan perkebunan.
c) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pertanian,
d) Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pertanian dan
perkebunan.
e) Meningkatnya diversifikasi produk usaha pertanian dan perkebunan.
f) Tersedianya fasilitas produk kawasan sentra produksi,
g) Terlaksananya inovasi dan teknologi pertanian dan perkebunan yang ramah
lingkungan.
h) Menurunnya tingkat kehilangan hasil pasca panen.
2) Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian, dengan sasaran :
a) Meningkatnya kinerja sumber daya pertanian Kabupaten Mimika
b) Meningkatnya kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis
c) Meningkatnya kualitas tata guna lahan dan air serta terkendalinya konversi lahan
pertanian dan perkebunan.
3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman dengan sasaran :
Terkendalinya organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
4) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan dengan sasaran:
a) Meningkatnya sarana pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
b) Meningkatnya pengembangan usaha pemasaran.
c) Meningkatnya sarana pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
d) Meningkatnya pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
e) Meningkatnya margin pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
f) Meningkatnya mutu dan nilai tambah pengolahan hasil pertanian tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 19
BAB IV
RENCANA PROGRAM KEGIATAN, TINGKAT PENCAPAIAN, INDIKATOR
KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAAN INDIKATIF.
4.1. Rencana Program
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Mimika tahun
2014-2018 yang difokuskan pada kesejahteraan rakyat dalam bidang pertanian dan perkebunan,
maka program yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Program Pengkatan Ketahanan Pangan.
2. Program Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan.
3. Program Perberdayaan Sumber Daya Pertanian dan Perkebunan.
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman.
5. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan.
4.2 Rencana Kegiatan
Dalam mewujudkan kebijakan dan program tersebut diatas maka kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dilaksanakan melalui kegiatan :
Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan
b. Program Peningkatan Produksi Pertanian dan perkebunan dilaksanakan melalui :
Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
Pengembangan Sertifikasi Benih/Bibit Tanaman Pangan , Hortikultura dan
Perkebunan.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian dan Perkebunan
c. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian, dilaksanakan melalui kegiatan :
Pelatihan dan Peningkatan Kinerja Aparatur Pertanian dan Masyarakat Tani.
Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani.
Fasilitasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Pertanian.
Fasilitasi Peningkatan Akses Petani/Kelompok Tani ke Sumber Pembiayaan.
Pengendalian Laju Konservasi Lahan Pertanian.
Pengembangan Tata Guna Lahan dan Air
d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, dilaksanakan melalui
kegiatan :
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tnaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
e. Program Pemasaran dan Prasarana Pasca Panen dan Pemasaran Pengolahan Hasil
Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, dilaksanakan melalui
kegiatan :
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pasca Panen dan Pemasaran Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan.
Peningkatan Keragaman dan Mutu Olahan Hasil Pertanian dan perkebunan.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 20
4.3. Tingkat Pencapaian
Sasaran aspek pembangunan pangan adalah pertumbuhan komoditas pangan utama,
yaituprovitas padi 3,31 ton GKG/ha ; provitas jagung pipil 2,3 ton/ha; provitas kacang tanah
1,2 ton/ha, provitas kedelai 0,95ton/ha; provitas umbi-umbian 8,5 ton/ha. Untuk bidang
hortikultura yaitu; provitas sayuran 4,65 ton/ha dan provitas buah-buahan 6,82 ton/ha. Untuk
bidang perkebunan terdiri dari provitas Sagu 7 ton/ha, provitas Kopi Arabika 2,5 ton/ha,
provitas Kakao 3 ton/ha, Provitas Kelapa 2 ton/ha
Keterkaitan antara strategi RPJM2013-2018 dengan Rencana Strategis 2014-2018
dijabarkan ke dalam strategi sektor pertanian dalam rangka menunjang ketahanan pangan dan
peningkatan ekonomi rakyat di Kabupaten Mimika terfokus pada tujuh aspek dasar, yaitu : (1)
Revitalisasi Lahan; (2) Revitalisasi Perbenihan danPerbibitan; (3) Revitalisasi Infrastruktur dan
Sarana; (4) Revitalisasi Sumber DayaManusia; (5) Revitalisasi Pembiayaan Petani; (6)