digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain. Dari interaksi sosial ini timbul hubungan timbal balik yang akan tercapai sebuah tatanan hidup yang kompleks dan memerlukan aturan hukum yang mengikat. Dalam Islam hukum yang mengatur hubungan antar sesama manusia dikenal dengan istilah hukum mu’āmalah. 1 Pada dasarnya, sejak lahir manusia sudah memerlukan materi (harta) sebagai bekal hidup karena manusia juga memerlukan pangan, sandang dan juga papan untuk keberlangsungan hidup mereka yang merupakan kebutuhan primer. Selain kebutuhan primer tersebut juga masih banyak kebutuhan sekunder yang juga harus dipenuhi. Demi untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan tersebut, maka manusia harus bekerja. Namun, tanpa disadari bahwa manusia juga mempunyai keterbatasan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, manusia harus berusaha dengan jerih payahnya dalam mendayagunakan dan memanfaatkan alam yang di anugerahkan tuhan kepada hambanya dengan sebaik-baiknya. Salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang ada yaitu salah satunya dengan cara menggali kekayaan alam seperti exploitasi bumi untuk mendapatkan 1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam), (Yogyakarta: UII Press, 2004), 11-12.
21
Embed
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Manusia …digilib.uinsby.ac.id/12673/27/Bab 1.pdf · kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, manusia harus berusaha dengan jerih cara menggali
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
minyak dan gas bumi, mengelolah tanah persawahan untuk pertanian, laut
untuk perikanan dan lain sebagainya.
Dalam dunia ini, manusia tidak bisa hidup menyendiri karena pada
hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan
satu sama lain untuk memenuhi kekurangannya, karena manusia diciptakan
Allah tidak ada yang sempurna. Ada yang kaya dan ada yang miskin, ada
yang kuat dan ada yang lemah, ada yang tinggi dan ada yang rendah, dan lain
sebagainya. Hal tersebut diciptakan Allah SWT. Tentunya untuk
memudahkan manusia untuk saling membantu dan bekerjasama dalam
memenuhi kekurangan masing- masing.2
Firman Allah dalam Al- Quran surah Al- Maidah ayat 2, sebagai
berikut:
أهب ب لا و انحشاو انشهش لا و انهه شعبئش تحهىا لا آيىا انز لا و انقلائذ لا و انهذ انحشاو انبت آيين فضلا بتغى جشيكى لا و فبصطبدوا حههتى إرا و سضىاب و سبهى ي قىو شآ صذوكى أ سجذ ع انحشاو ان لا و انتقىي و انبش عه تعبوىا و تعتذوا أ
و انإثى عه تعبوىا انهه اتقىا و انعذوا انعقبة شذذ انهه إ
Artinya: ‚Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu melanggar
syi’ar- syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan- bulan
haram, jangan (mengganggu) binatang- binatang had-ya, dan
binatang- binatang qala-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-
orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah Haji. Maka bolehlah berburu, dan jangan sekali- kali kebencian
(mu) kepada sesuatu kaum. Karena mereka menghalang- halangi kamu
dari masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka).
Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebijakan dan
takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
2 Sudarsono, Pokok- pokok Hukum Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992), 462.
Pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan gambaran topik yang akan
diteliti dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, dengan harapan tidak ada pengulangan materi secara mutlak.
Dari beberapa literature yang telah penulis baca belum ada di antara
literature tersebut yang membahas secara rinci mengenai pengelolahan lahan
pertanian. Akan tetapi, ada beberapa karya tulis berupa skripsi yang telah
membahas paron maupun penyewaan lahan secara lebih mendalam dan di
analisis praktik yang ada di lapangan, skripsi tersebut antara lain:
Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Fairuz Abadi, dalam skripsi
berjudul ‚Analisis Hukum Islam Terhadap Konsep Paron Dalam Kerjasama
Penggemukan Sapi Di Desa Batah Barat Kecamatan Kwanyar Kabupaten
Bangkalan‛. Skripsi ini membahas tentang kerjasama paron penggemukan
sapi dalam tinjauan hukum Islam. kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa
sistem sistem paron yang ada Di Desa Batah Barat Kecamatan Kwanyar
Kabupaten Bangkalan selama ini dilaksanakan sudah sesuai dengan ketentuan
hukum Islam. Sebab, pelaksanaan kerjasama yang mereka laksanakan
berdasarkan kesepakatan bersama dan tidak ada unsur paksaan.15
Kedua, skripsi yang di tulis oleh Epi Yuliana, dalam skripsi yang
berjudul ‚ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Bagi Hasil Penggarapan Kebun
Karet Di Desa Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatera Selatan‛
skripsi ini membahas tentang bagi hasil penggarapan perkebunan dalam
15
Fairuz Abadi A, ‚Analisis Hukum Islam Terhadap Konsep Paron Dalam Kerjasama Penggemukan Sapi DiDesa Batah Barat Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan‛ (Skripsi
tinjauan hukum Islam. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa sistem bagi
hasil penggarapan perkebunan yang telah dilakukan oleh masyarakat Di Desa
Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatera Selatan tersebut
diperbolehkan karena telah sesuai dengan Hukum Islam karena kedua belah
pihak yang melakukan akad telah memenuhi syarat yang ada dan sesuai
dengan Hukum Islam.16
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Abu Yasid, dalam skripsi berjudul
‚Analisis Hukum Islam Terhadap Pemanfaatan Hewan Paron Di Desa
Gunung Sereng Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan.‛ Skripsi ini
membahas tentang Pemanfaatan Hewan Paron dalam tinjauan hukum Islam.
Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa sistem Paron yang telah dilakukan
oleh masyarakat Di Desa Gunung Sereng Kecamatan Kwanyar Kabupaten
Bangkalan tersebut diperbolehkan karena tidak bertentangan dengan hukum
Islam karena kedua belah pihak yang melakukan akad telah sesuai dengan
akad yang disepakati dan sesuai dengan hukum Islam.17
Keempat, skripsi yang ditulis oleh M. Sya’roni, dalam skripsi berjudul
‚Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembatalan Sewa Menyewa Lahan Tebu
di Desa Klampok Dusun Prodo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang‛.
Skripsi ini membahas tentang pembatalan sewa menyewa lahan tebu dalam
tinjauan hukum Islam. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa pembatalan
16
Epi Yuliana,‚ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Bagi Hasil Penggarapan Kebun Karet Di Desa Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatera Selatan‛, (Skripsi UIN Kalijaga Yogyakarta
2008), 62. 17
Abu Yasid, ‚Analisis Hukum Islam Terhadap Pemanfaatan Hewan Paron Di Desa Gunung Sereng Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan‛ (Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya 2015),
sewa menyewa lahan tebu di Desa Klampok yang di lakukan oleh pihak
penyewa kepada pemilik tanah meminta pengembalian sisa uang sewa dan
ganti rugi tanaman yang sudah ditanam tidak sesuai dengan hukum Islam.18
Kelima, skripsi yang ditulis oleh Syahkrul Amil Mukminin, dalam
skripsi berjudul ‚Analisis Hukum Islam Terhadap paron Sapi Di Desa Ragang
Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan‛. Skripsi ini membahas tentang
praktik Paron sapi dalam tinjauan hukum Islam. Kesimpulan dari skripsi ini
adalah bahwa sistem Paron yang telah dilakukan oleh masyarakat Di Desa
Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan tersebut diperbolehkan
karena tidak bertentangan dengan hukum Islam karena kedua belah pihak
yang melakukan akad telah memenuhi kewajiban dan persyaratan yang ada
dan sesuai dengan hukum Islam.19
Adapun penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan
beberapa penenelitian terdahulu yang juga membahas tentang kerjasama bagi
hasil atau Paron. Dalam penelitian terdahulu di atas menjelaskan pokok
masalah yang memfokuskan tentang beberapa praktek sistem paron hewan
dan sewa lahan pertanian yang berbeda dengan penelitian yang akan di bahas.
Dalam penelitian ini nanti akan membahas tentang masalah sistem paron
bersyarat dalam bidang pertanian yang ada di Desa Banyuates Kecamatan
Banyuates Kabupaten Sampang.
18
M. Sya’roni, ‚Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembatalan Sewa Menyewa Lahan Tebu di Desa Kelampok Dusun Prodo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang‛, (Skripsi IAIN Sunan
Ampel, 2013), 63. 19
Syahrul Amil Mukminin, ‚Analisis Hukum Islam Terhadap Sapi Di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan‛ (Skripsi UIN Sunan Ampel Surabya 2015), 69.