1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional maka melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai demi mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdasarkan kehidupan bangsa, bahwa diselenggarakannya program pembangunan secara berkelanjutan, terencana dan terarah. 1 Salah satu program pembagunan kesehatan secara berkelanjutan, terencana dan terarah adalah program Imuninasi berupa pemberian vaksin. 2 Menurut Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 pasal 130 menyebutkan bahwa Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Program imuninsasi menurut Peraturan menteri kesehatan No 12 Tahun 2017 1 Dini Yulianti dan Anhari Achadi, 2010, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Petugas Terhadap SOP Imunisasi Pada Penanganan Vaksin Campak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol.4 No.4 2 Departemen Kesehatan RI, Rencana Strategi Departemen Kesehatan, Jakarta: Depkes RI, 2005
20
Embed
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37753/2/jiptummpp-gdl-ikamaulidd-50069-2-bab1.pdf · diwujudkan dalam bentuk program imunisasi dasar dengan didapatkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional. Tujuan utama pembangunan nasional adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan.
Berdasarkan visi pembangunan nasional maka melalui pembangunan kesehatan
yang ingin dicapai demi mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan
UUD 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdasarkan kehidupan bangsa, bahwa diselenggarakannya program
pembangunan secara berkelanjutan, terencana dan terarah.1
Salah satu program pembagunan kesehatan secara berkelanjutan, terencana
dan terarah adalah program Imuninasi berupa pemberian vaksin.2 Menurut
Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 pasal 130 menyebutkan bahwa
Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
Program imuninsasi menurut Peraturan menteri kesehatan No 12 Tahun 2017
1 Dini Yulianti dan Anhari Achadi, 2010, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Petugas Terhadap SOP Imunisasi Pada Penanganan Vaksin Campak. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol.4 No.4 2Departemen Kesehatan RI, Rencana Strategi Departemen Kesehatan, Jakarta:
Depkes RI, 2005
2
10
tentang penyelenggaraan Imunisasi terdiri dari imunisasi rutin, imunisasi
tambahan, dan imunisasi khusus. Dalam program ini imunisasi dasar merupakan
salah satu program imunisasi di bagian imunisasi rutin yang mana harus dilakukan
secara rutin oleh balita sejak umur 0-9 bulan.
Imunisasi dasar merupakan salah satu hal yang paling penting dalam
kehidupan manusia karena memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
aktivitas yang dijalankan seseorang. Menurut pasal 132 ayat 3 yaitu Setiap anak
berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Pemberian
vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh yang kuat bagi kesehatan
manusia. Kekebalan tubuh inilah yang menjadi pilar kesehatan seseorang.
Semakin kuat kekebalan tubuhnya, semakin sulit juga bakteri dan virus akan
masuk ke dalam tubuh orang tersebut.
Imunisasi dasar sangat penting diberikan pada bayi berusia 0 – 9 bulan
untuk memberikan kekebalan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
dasar antara lain Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, polio, campak.3Tetapi hampir
separuh balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pada tahun 2010-
2013 imunisasi dasar lengkap pada balita di Indonesia mengalami penurunan.
Proposi imunisasi dasar lengkap menurut survei Risert Kesehatan Dasar
(Riskesdes) pada tahun 2010 adalah 53,8%, tahun 2013 adalah 50,0% dan belum
mencapai target yang ditetapkan. 4 Akibat dari tidak lengkapnya pemberian
3Ibid
4InfoDATIN, 2016, Situasi Imunisasi Di Indonesia, Jakarta, Pusdatin.
3
10
imunisasi dasar pada balita menimbulkan Anak tidak memiliki kekebalan tubuh
terhadap serangan penyakit infeksi tertentu, sehingga anak akan jatuh sakit,
mungkin akan menyebabkan turunnya status gizi. Hal ini karena penyakit infeksi
dan fungsi kekebalan saling berhubungan erat satu sama lain, dan pada akhirnya
akan mempengaruhi status gizi berupa penurunan status gizi pada anak.5
Upaya pemerintah dalam meningkatkan program imunisasi dasar lengkap
diwujudkan dalam bentuk program imunisasi dasar dengan didapatkan secara
gratis dan seluruh biaya ditanggung melalui anggaran dan kebijakan pemerintah.
Imunisasi bisa di lakukan melalui Rumah sakit, puskesmas dan posyandu. Selain
itu imunisasi juga bisa dilakukan di klinik-klinik kesehatan lain.6 Tetapi dengan
adanya program imunisasi dasar lengkap secara gratis maka memberikan peluang
bagi para produser palsu untuk menyuplai vaksin palsu dengan mudah dan dapat
diedarkan di berbagai layanan kefarmasian di Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan adanya kasus vaksin palsu yang terjadi pada tahun 2016.
Menurut Dr Hindra Irawan, Sekretaris Satuan Tugas Imunisasi, Ikatan
Dokter Anak Indonesia mengatakan efek dari vaksin palsu ini dapat berupa nyeri
atau kemerahan di seputar tempat suntikan namun kerugian terbesar (anak yang
mendapat vaksin palsu) adalah tidak mendapatkan kekebalan tubuh dan rentan
terhadap penyakit.7 Jadi dalam pemberian vaksin palsu ini kerugian yang terbesar
adalah kekebalan tubuh pada anak tidak dapat bekerja secara optimal dan anak
5 Melissa Citra dkk, 2016, hubungan pemberian imunisasi dasar dengan tumbuhKembang
pada bayi (0 – 1tahun) di Puskesmas Kembes KecamatanTombulu Kabupaten Minahasa,
Minahasa, Jurnal ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Fakultas kedokteran 6 Iqfadhilah, 2014, pentingnya pemberian imunisasi dasar pada anak serta jadwal imunisasi
dan jenis vaksin yang wajib diberikan. http://www.idmedis.com/html diakses tanggal 12 Juli 2017. 7BBC, Vaksin Palsu, http://www.bbc.com/2016, diakses tanggal 31 Agustus 2016, pukul