Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal. 1 BAB I. PENDAHULUAN Profil Kesehatan Kalimantan Timur ini adalah untuk mengevaluasi dalam pencapaian pembangunan kesehatan di tahun 2012 dan merupakan gambaran situasi kesehatan dimana dikatakan bahwa salah satu unsur utama manajemen kesehatan adalah informasi kesehatan berupa hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi pengambil keputusan di bidang kesehatan. Dalam pembuatan Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur ini punya maksud dan tujuan yakni : - Tersedianya data/informasi tentang kondisi kesehatan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna. - Diperolehnya informasi umum, lingkungan fisik/biologik, perilaku kesehatan masyarakat, demografi serta sosial ekonomi. - Diketahuinya derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur. Secara sistematik penyajian profil kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012 adalah sebagai berikut : Bab I – Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya profil kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Dalam bab ini diuraikan pula isi dan sistimatika penyajiannya. Bab II – Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Kalimantan Timur yang meliputi keadaan geografi, penduduk, iklim, sosial kemasyarakatan dan lain-lain. Bab III – Pembangunan Kesehatan. Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta strategi pembangunan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur. Bab IV - Pencapaian Pembangunan Kesehatan. Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang telah divapai dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur Bab V - Penutup. Bab ini berisi tentang perbaikan akan derajat kesehatan, meningkatnya umur harapan hidup serta harapan agar buku Profil Kesehatan ini menjadi lebih baik diterbitkannya setiap tahun. Lampiran – merupakan seluruh tabel yang digunakan dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur periode data Januari-Desember 2012
117
Embed
BAB I. PENDAHULUAN - kesehatan.kaltimprov.go.idkesehatan.kaltimprov.go.id/asset/profil/648756Profil Kesehatan... · ... merupakan seluruh tabel yang digunakan dalam ... disektor perkotaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
1
BAB I.
PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Kalimantan Timur ini adalah untuk mengevaluasi dalam
pencapaian pembangunan kesehatan di tahun 2012 dan merupakan gambaran situasi
kesehatan dimana dikatakan bahwa salah satu unsur utama manajemen kesehatan adalah
informasi kesehatan berupa hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan
masukan bagi pengambil keputusan di bidang kesehatan. Dalam pembuatan Profil
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur ini punya maksud dan tujuan yakni :
- Tersedianya data/informasi tentang kondisi kesehatan dalam rangka meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna.
- Diperolehnya informasi umum, lingkungan fisik/biologik, perilaku kesehatan
masyarakat, demografi serta sosial ekonomi.
- Diketahuinya derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur.
Secara sistematik penyajian profil kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
Bab I – Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya profil
kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Dalam bab ini diuraikan pula isi dan sistimatika
penyajiannya.
Bab II – Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi
Kalimantan Timur yang meliputi keadaan geografi, penduduk, iklim, sosial kemasyarakatan
dan lain-lain.
Bab III – Pembangunan Kesehatan. Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta
strategi pembangunan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur.
Bab IV - Pencapaian Pembangunan Kesehatan. Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil
yang telah divapai dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur
Bab V - Penutup. Bab ini berisi tentang perbaikan akan derajat kesehatan, meningkatnya
umur harapan hidup serta harapan agar buku Profil Kesehatan ini menjadi lebih baik
diterbitkannya setiap tahun.
Lampiran – merupakan seluruh tabel yang digunakan dalam penyusunan Profil Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur periode data Januari-Desember 2012
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
2
BAB II.
GAMBARAN UMUM
A. Letak Geografi.
Kalimantan Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk
berdasarkan Undang-Undang No.25 tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi. Provinsi
Kalimantan Timar terletak pada kedudukan 4°24´ Lintang Utara,
2°25´ Lintang Selatan, 113°44´ Bujur Timur, dan 119°00´ Bujur
Barat. Posisi Kalimantan Timur sangat strategis sebagai jalur
transportasi laut internasional karena berbatasan dengan wilayah
perairan Selat Makassar dan Laut Sulawesi yang merupakan Alur
Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). Provinsi Kalimantan Timur terletak dibagian
Timur pulau Kalimantan dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara : Negara Bagian Sabah (Malaysia).
Timur : Selat Makassar, Laut Sulawesi
Selatan : Kalimantan Selatan.
Barat : Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Negara Bagian Serawak
(Malaysia).
B. Luas Wilayah dan Topologi.
Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas wilayah sebesar 208.657,74 hektar meliputi
wilayah daratan seluas 198.441,17 Ha (80,81%) dan wilayah lautan sejauh 12 mil laut
dari garis pantai terluar kearah laut seluas 10.217,57 Ha (19,19%). Untuk topologi di
Provinsi Kalimantan Timur bergelombang dari kemiringan landai hingga curam, dengan
ketinggian berkisar antara 0-1.000 meter dari permukaan laut (dpl) dengan kemiringan
0-40%. Adapun wilayah berdasarkan kelas lereng meliputi :
1. Lahan datar, kemiringan 0-2% dengan luas wilayah mencapai 2.093.677 Ha.
2. Lahan bergelombang, kemiringan 2-15% dengan luas wilayah yakni 2.431.802 Ha.
3. Lahan curam, kemiringan 15-40% dengan luas wilayah mencapai 4.476.122 Ha
4. Lahan sangat curam, kemiringan >40% dengan luas mencapai 11..037.899 Ha.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
3
Kondisi fisiografi Provinsi Kalimantan Timur didominasi oleh pegunungan dan dataran.
Wilayah pegunungan sebagian besar tersebar dibagian barat Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kutai Timur, Bulungan, Malinau dan Kutai Barat hingga perbatasan
dengan Malaysia. Wilayah pantai, rawa pasang surut, daratan aluvial, jalur endapan dan
sungai berada dikawasan pesisir timur, sedangkan wilayah daratan dan lembah aluvial
umumnya mengikuti arah aliran sungai. .
C. Iklim.
Karakteristik iklim di Provinsi
Kalimantan Timur termasuk iklim tropika
humida dengan curah hujan berkisar
antara 1500-4500 milimeter pertahun.
Temperatur udara rata-rata 26 derajat
celsius dengan perbedaan temperatur
siang dan malam antara 5-7 derajat
celsius. Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan
Januari, sedangkan temperatur maksimum akan terjadi antara bulan Juli sampai
Agustus. Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 83-88 persen
dengan kecepatan angin 1-6 knot perjam. Selanjutnya curah hujan pada tahun 2012
sangat beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Catatan rata-rata curah hujan
di Kaltim berada pada kisaran 117,33-373,73 mm per tahun. Kondisi ini menunjukkan
bahwa curah hujan di Kalimantan Timur masih cukup besar walaupun pada musim
kemarau pernah mencapai diatas 100 mm per bulan.
D. Perekonomian Daerah.
Perkembangan perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur selama tahun 2012
kondisinya relatif cukup baik, yakni masih mencatat angka laju pertumbuhan ekonomi
yang positif meski agak melambat dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Selama
tahun 2012 perolehan nilai ekspor netto Kalimantan Timur juga dipicu dari fluktuasi
perkembangan nilai tukar mata uang dollar terhadap rupiah yang menguat. Besaran
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
4
APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur pada tahun 2012 juga
mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni 24,4 triliun.
Dengan demikian anggaran yang sangat besar ini dapat menjadi salah satu modal
penting bagi pemerintah daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kab/Kota dalam upaya
memulai kegiatan pembangunan melalui implementasi program ”Kaltim Bangkit 2013”
E. Demografi
- Penduduk.
Jumlah penduduk dan kepadatan pada suatu wilayah dapat
digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui
kecendrungan penyebaran penduduk. Jumlah penduduk
yang besar cenderung mengelompok pada tempat-tempat
tertentu, sehingga menyebabkan pola penyebaran
bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada
umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya
sarana transportasi yang memadai dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya
kepadatan penduduk yang rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang
aktivitas ekonomi relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang sulit. Jumlah
penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2008 adalah 3.094.700 jiwa, tahun 2009 tercatat
3.164.800 jiwa dan pada tahun 2010 berdasarkan hasil Sensus Penduduk yakni 3.550.586
jiwa. Dan tahun 2012 peningkatan menjadi 3.690.520 jiwa tercatat Dari kurun waktu ke
waktu tersebut penduduk Kalimantan Timur bertambah sekitar 263.609 jiwa, dengan
tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 3,69 persen setiap tahun. Laju pertumbuhan
penduduk yang cukup tinggi tidak sepenuhnya disebabkan oleh faktor alamiah yaitu selisih
angka kelahiran dan kematian, namun dipengaruhi oleh faktor migrasi khusus didaerah
perkotaan yaitu Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Tarakan. Hal tersebut dipengaruhi
pula adanya sektor industri dan perdagangan yang terjadi disektor perkotaan yang
merupakan sasaran orang luar daerah untuk datang mencari penghidupan dan mengadu
nasib dengan harapan dapat penghidupan yang baik dibandingkan tempat asalnya.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
5
Dan jika dihitung rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2012
tercatat 18,43 orang/km².
Gambar 1.
Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2008 – 2012
Sumber : BPS Kaltim
Pada tahun 2012 sebagian besar penduduk Kalimantan Timur berada dikawasan
perkotaan (Samarinda, Balikpapan, Bontang, Tarakan) dengan interval kepadatan
penduduk 1.29 jiwa/km², sedangkan dikawasan pedesaan berada pada posisi kisaran 2-
46 jiwa/km². Berdasarkan pada kelompok umur, maka persentase penduduk yang
berusia 0-14 tahun pada tahun 2010 mencapai 29,44% mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya. Sama halnya dengan penduduk dalam kelompok umur
produktif 15-64 tahun adalah 67,24% pada tahun 2010, sebaliknya penduduk berumur
65 tahun keatas turun menjadi 3,32%. Angka rasio ketergantungan merupakan angka
rasio penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) terhadap
penduduk usia produktif (15-64 tahun) Untuk tahun 2012 tetap adanya pergeseran pada
proporsi penduduk umur muda dan penduduk usia produktif mengakibatkan angka rasio
ketergantungan (dependency ratio) ikut bergeser.
2010
7
2009
2008
Thn
3.094.700 Jiwa
3.164.800 Jiwa
3.550.586 Jiwa
2011-
2012 3.690.520 Jiwa
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
6
F. Suku Bangsa, Bahasa dan Budaya.
F.1. Suku Bangsa
Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu
provinsi terbesar di Indonesia yang memiliki
sumber daya alam yang begitu melimpah dan juga
kebudayaan yang beraneka ragam dan sangat
membanggakan. Keragaman budaya, adat istiadat
dan agama yang telah berkembang di Kalimantan
Timur, hingga saat ini hidup rukun, damai dan sejahtera dengan jumlah penduduk
yang tersebar diseluruh pelosok Kaltim. Penduduk asli Kalimantan Timur terdiri
dari 3 suku besar yakni Dayak, Kutai dan Banjar. Seiring dengan perkembangan
zaman dengan semakin meningkatnya aktifitas ekonomi di Kaltim yang diikuti
dengan semakin maraknya arus mudik hingga saat ini telah dihuni dengan berbagai
suku dan adat istiadat.
- Terbagi menjadi dua kelompok suku (menurut lingkungan hukum adatnya):
a. Dayak .
* Rumpun Kenyah-Kayan-Bahau (Suku Dayak Kenyah, Suku Dayak Kayan,
Suku Dayak Bahau)
* Rumpun Ot Danum (Suku Dayak Benuaq, Suku Dayak Tunjung,
Suku Dayak Bentian)
* Rumpun Punan
* Rumpun Murut (berusu, putuk)
b. Halok terdiri dari Suku Kutai, Suku Banjar, Suku Paser, Suku Tidung dan Suku
Berau Benua.
F.2. Bahasa Daerah.
Bahasa – bahasa daerah di Kalimantan Timur merupakan bahasa Austronesia dari
rumpun Malayo-Polynesia, diantaranya adalah Bahasa Banjar, Kutai, Berau dan
bahasa lainnya adalah Bahasa Lundayeh.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
7
G. Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan
pembangunan disuatu negara adalah tersedianya
cukup sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Merujuk pada amanat UUD 1945
beserta amandemennya pasal 31 ayat 2, maka
melalui jalur pendidikan pemerintah secara
konsisten berupaya meningkatkan SDM
penduduk.
Program wajib belajar 12 tahun, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) dan
berbagai program pendukung lainnya adalah bagian dari upaya Pemerintah Daerah
Provinsi Kalimantan Timur mempercepat peningkatan kualitas SDM yang pada
akhirnya akan menciptakan SDM yang unggul, kreatif dan produktif.
H. Pemerintahan Daerah.
Dengan mempertimbangkan potensi dan kondisi Kalimantan Timur saat ini dan untuk
memenuhi aspirasi yang berkembang dimasyarakat mengenai tantangan lima tahun
kedepan serta memperhatikan amanat konstitusional serta untuk mewujudkan motto
”Kaltim Bangkit 2013”, maka visi untuk pembangunan adalah sebagai berikut :
΅ Mewujudkan Kaltim sebagai Pusat Agroindustri Dan Energi
Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera ΅
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
8
”MISI”
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa untuk
mewujudkan Kaltim sebagai ”Island of Integrity”
2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta sistem demograsi yang
kondusif.
3. Mewujudkan perbatasan menjadi beranda depan negara dan percepatan
pembangunan diwilayah pedalaman dan terpencil.
4. Mewujudkan struktur ekonomi yang berdaya saing dan pro kerakyatan dengan
konsep pembangunan berkelanjutan.
5. Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat yang layak dan sejahtera.
6. Mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, trampil dan berakhlak mulia.
7. Mewujudkan perbaikan sistem subsidi, perlindungan sosial dan penanggulangan/
pengentasan masyarakat miskin.
Provinsi Kalimantan Timur memiliki 10 Agenda Prioritas, sebagai berikut :
1. Atasi pengangguran, karena di Kaltim jumlah angkatan kerja, dengan jumlah
lapangan pekerjaan masih belum seimbang.
2. Pembangunan infrastruktur perekonomian, terutama jalan, jembatan dan pelabuhan.
Jalan trans Kalimantan perlu segera dituntaskan. Begitu pula pembangunan jalan
Kabupaten/Kota.
3. Pelaksanaan komitmen untuk mengalokasikan biaya pendidikan sebesar 20 persen
(di luar gaji dan kesejahteraan guru), pencanangan wajib belajar 12 tahun serta
pendidikan gratis.
4. Penanganan banjir yang melanda Kota Samarinda, Balikpapan, Kab.Kubar dan
Kabupaten/Kota lainnya, terutama sepanjang Daerah Aliran Sungai Mahakam.
5. Pemberdayaan ekonomi rakyat semakin ditingkatkan, terutama memperhatikan pada
sektor riil, sektor informal dan UKM. Begitu pula perlunya mengurangi keterbatasan
akses permodalan.
6. Peningkatan daya beli masyarakat dan peningkatan kesejahteraan PNS/TNI/Polri.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
9
7. Penyelesaian krisis energi, mengurangi ketimpangan antara ketersediaan tenaga
listrik dengan kebutuhan tenaga listrik.
8. Kemandirian/kecukupan pangan dalam rangka ketahanan pangan.
9. Pembangunan kawasan wilayah perbatasan, kawasan pedalaman dan daerah
terpencil. Satu hal yang perlu terobosan khusus, mengingat tingkat kemajuan yang
dicapai pada saat ini relatif lambat.
10. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan memperbaiki iklim investasi.
Seiring dengan perkembangan ekonomi dan untuk mensukseskan pembangunan
yang berkeadilan dan sejahtera, maka pemerintah Provinsi Kalimantan Timur merilis
suatu motto yang dapat dijadikan simbol untuk pembangunan daerah.
Adapun motto tersebut adalah:
” MEMBANGUN KALTIM UNTUK SEMUA ”
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
10
BAB III.
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran dan
aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir, berpijak dan bertindak dalam penyusunan
Visi, Misi dan Strategi serta sebagai petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan
daerah Kalimantan Timur. Dasar-dasar pembangunan kesehatan meliputi komitmen sikap
dan tindakan agar kebenaran setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan
yang dijiwai, digerakan dan dikendalikan oleh keimanan, ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sehingga setiap tenaga kesehatan perlu mempunyai moralitas yang tinggi,
berbudi luhur, memegang teguh etika profesi, harus mampu membangkitkan dan
mendorong peran serta masyarakat dalam memberi pelayanan tanpa memandang perbedaan
suku, golongan, agama dan status ekonomi sosialnya.
Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti IPTEK, harus lebih
mengutamakan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
dilaksanakan secara profesional, berhasilguna dan memberikan manfaat yang sebesar -
besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Harapan masyarakat Indonesia,
juga di Kalimantan Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Gambaran derajat kesehatan yang optimal tersebut ditandai dengan menurunnya
angka kejadian sakit dan kematian akibat kesakitan, menurunnya kasus kekurangan gizi
pada usia bayi, balita, usia produktif dan kelompok usia rentan lainnya, membaiknya faktor
lingkungan dan membudayanya perilaku hidup sehat, serta memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, memiliki kualitas
sumber daya manusia yang tangguh, sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Gambaran keadaan
masyarakat Kalimantan Timur dimasa depan atau visi yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai :
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
11
”Kesehatan untuk semua menuju terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
Kalimantan Timur terbaik diluar Jawa dan Bali”. Makna dari visi tersebut adalah
akses pelayanan konprehensif yang bermutu dengan mudah diperoleh masyarakat dan
tercapainya MDG’s pada akhir 2013 dengan pencapaian diatas rata-rata nasional dan lebih
baik kawasan luar Jawa Bali.
Misi Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur adalah :
1.Memfasilitasi pemeliharaan dan peningkatan upaya kesehatan yang bermutu, terjangkau
dan berkeadilan
2.Mendorong dan menggerakkan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan
membangun kemitraan dengan lintas sektor
3. Mengembangkan sumber daya kesehatan yang memadai dan berkesinambungan
4. Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel
Adapun strategi dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur adalah
sebagai berikut :
1.Memfasilitasi peningkatan dan pemerataan jumlah sarana/fasilitas/jaringan dan kualitas
pelayanan kesehatan termasuk daerah perbatasan dan terpencil untuk meningkatkan
akses pelayanan yang berkualitas
2.Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan wabah
sejak dini dengan penguatan sistem surveilance dan mendorong partisipasi masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3.Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan melalui
peningkatan pemahaman, kesadaran, kemauan masyarakat untuk hidup sehat sebagai
upaya menurunkan angka kematian dan meningkatkan usia harapan hidup.
4.Memfasilitasi pemerataan dan pengembangan sumber daya tenaga kesehatan serta
mengembangkan sistem pembiayaan dan regulasi yang mampu meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan
5.Meningkatkan manajemen desentralisasi kesehatan yang dinamis dan akuntabel melalui
pengembangan dan pemantapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta
pengendalian program kesehatan dalam konteks desentralisasi dan sistem kesehatan
daerah.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
12
Misi RPJMN yang terkait dengan bidang kesehatan :
1. Meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat
2. Menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar dan kualitas kehidupan masyarakat yang
layak dan sejahtera
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta menciptakan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa untuk mewujudkan Kaltim sebagai Island Of Integrity
4. Memberdayakan dan memperbaiki sistem subsidi, perlindungan sosial, perbaikan,
pemerataan penanggulangan / pengentasan masyarakat miskin.
Faktor Kunci Keberhasilan :
1. Kecepatan dan ketepatan pemberian pelayanan kesehatan yang komprehensif,
berkualitas dan aman oleh setiap sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat.
2. Kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
3. Adanya komitmen dan dukungan yang kuat dari pemerintah maupun stakeholder di
Provinsi dan Kab/Kota
4. Kerjasama yang solid dan sinergis diantara jajaran kesehatan baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat termasuk organisasi profesi dan LSM bidang kesehatan.
Strategi :
1. Meningkatkan dan pemerataan jumlah sarana/fasilitas dan kualitas pelayanan
kesehatan termasuk untuk daerah perbatasan dan terpencil serta pemertaan tenaga
kesehatan
2. Mengembangkan sistem regulasi dan mampu meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan
3. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
melalui advokasi, bina suasana dan gerakan masyarakat
4. Meningkatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan dan
pengendalian program kesehatan dalam konteks desentralisasi
5. Meningkatkan pembiayaan kesehatan melalui pengembangan dan pemantapan
kebijakan dan manajemen, sistem pembiayaan kesehatan serta mengembangkan
sistem jaminan pemeliharaan kesehatan yang berkeadlian dan berkelanjutan
terutama bagi penduduk miskin
6. Mengembangkan sistem surveilans, monitoring dan sistem informasi kesehatan
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
13
Kebijakan.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tahun 2009-2013 pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan kebijakan sebagai berikut :
1. Memfasilitasi peningkatan cakupan dan mutu pelayanan rumah sakit, puskesmas
serta fasilitas (sarana dan prasarana) pelayanan kesehatan lainnya dan
mengembangkan jaringan pelayanan yang terintegrasi.
2. Memfasilitasi penyediaan pelayanan puskesmas 24 jam yang lengkap dengan
ruang rawat inap dan unit gawat darurat (UGD) mencakup penyediaan sarana dan
prasarananya
3. Mengembangkan manajemen mutu di unit pelaksana teknis yang mendorong
peningkatan pelayanan prima
4. Mengembangkan regulasi yang mendorong terlaksananya pelayanan kesehatan
berkualitas secara merata.
5. Peningkatan upaya-upaya pencegahan penyakit melalui pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan masyarakat (imunisasi, kesehatan jiwa, kesehatan o;ah
raga), peningkatan kesiapsiagaan kegawat daruratan, bencana dan matra serta
penanggulangan kejadian luar biasa/wabah dan penigkatan sistem surveilans
epidemiologi berbasis masyarakat dan fasilitas kesehatan
6. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan kualitas rumah
tangga yang sehat, peningkatan hygiene sanitasi lingkungan perumahan dan
tempat-tempat umum lainnya.
7. Peningkatan pencapaian derajat kesehatan melalui promosi cara hidup sehat dan
membangun kemitraan untuk mengembangkan upaya kesehatan berbasis
masyarakat (Usaha Kesehatan Sekolah, Swasta, Pos Kesehatan Pesantran dan Pos
Kesehatan Desa).
8. Pemberdayaan perempuan dan keluarga untuk berperan serta aktif dalam
meningkatkan mutu kesehatan dan gizi masyarakat
9. Memenuhi kebutuhan, meningkatkan mutu profesionalisme tenaga kesehatan
melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
10. Peningkatan dan pemerataan tenaga medis dan para medis di setiap Kab/Kota
sampai pedalaman/daerah terpencil dan perbatasan
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
14
11. Mengembangkan sistem pembiayaan dan fasilitasi penyediaan bantuan
pembiayaan pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin yang berbasis sistem
pra upaya/asuransi/Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
12. Mengembangkan pelayanan dan penyediaan obat, makanan serta melindungi
masyarakat dari bahan-bahan berbahaya
13. Penyelenggaraan aparatur yang bersih berwibawa dengan peningkatan pelayanan
prima melalui penerapan sistem manajemen mutu dan penanganan pengaduan
masyarakat.
14. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan lingkungan kerja aparatur.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
15
BAB IV.
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-
unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya seperti morbiditas dan status gizi. Untuk
kualitas hidup yang digunakan sebagai indikator adalah umur harapan hidup dan angka
kelahiran hidup, sedangkan untuk mortalitas telah disepakati yakni angka kematian bayi per
1000 kelahiran hidup, angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian
ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. Pembangunan kesehatan merupakan upaya
untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang-Undang No.23
tahun 1992 tentang kesehatan. Untuk itu dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dilakukan
berbagai upaya dalam pelayanan kesehatan baik itu dari Puskesmas, Rumah Sakit maupun
klinik dan pihak swasta serta dokter praktek dan bidan praktek.
A. Derajat Kesehatan.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Di Provinsi Kalimantan Timur menunjukan kecendrungan yang makin menurun
dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2004 angka kematian bayi 32 per 1000 kelahiran
hidup, sedangkan pada tahun 2007 berdasarkan SDKI yakni 26 per 1000 kelahiran
hidup dan pada tahun 2009 adalah 23,2 per 1000 kelahiran hidup dan ditahun 2010
yakni 23 per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi dalam beberapa waktu
terakhir tersebut memberikan gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup
dan pelayanan kesehatan masyarakat. Adapun ditahun 2012 bergeser 21per 1000.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
16
Gambar 2.
Angka Kematian Bayi (IMR)
Provinsi Kalimantan Timur tahun 2007-2009-2012
Sumber : BPS Kaltim (tahun 2012 data sementara).
Penurunan AKB tersebut antara lain disebabkan oleh
peningkatan cakupan imunisasi bayi, peningkatan
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan,
penempatan bidan di desa dan meningkatnya proporsi
ibu dengan pendidikan yang tinggi.
2. Angka Kematian Balita.
Angka kematian Anak Balita (1-5 tahun) pada tahun 2000 adalah 35 per seribu,
kemudian pada tahun tahun 2003 menjadi 34 per seribu kelahiran hidup namun
mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 38 per seribu kelahiran hidup
(SDKI).
3. Angka Kematian Ibu
Adapun angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) menunjukkan penurunan
yang cukup berarti yakni pada tahun 2003 sebesar 302 per seratus ribu kelahiran
hidup, dan pada tahun 2007 ini menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (Nasional)
dan sampai dengan posisi di tahun 2009 adalah 137 per 100.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
17
4. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir
Dengan telah membaiknya status kesehatan masyarakat yang ditujukan dengan
menurunnya angka kematian bayi dan kesakitan secara langsung juga
meningkatkan Umur Harapan Hidup. Pada tahun tahun 2003 adalah 68,94 tahun,
pada tahun 2004 adalah 69,90 tahun, sedang tahun 2007 adalah 70,50 tahun hingga
sampai dengan tahun 2009 terus mengalami kenaikan menjadi 71,5 tahun serta di
tahun 2010 adalah 73 tahun. Dan untuk tahun 2012 adanya peningkatan Umur
Harapan Hidup Waktu Lahir adalah ........? kecenderungan Umur Harapan Hidup
semakin besar penduduk kelompok usia lanjut yang membutuhkan perhatian dimasa
akan datang serta secara tidak langsung juga memberikan gambaran tentang adanya
peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.
B. Kesakitan.
Pada tahun 2012 ini kesakitan merupakan penyakit yang hampir sama dengan tahun
sebelumnya, dimana penyakit dengan Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas masih
dominan di Provinsi Kalimantan Timur. Disusul dengan diare yang merupakan pola
penyakit dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat serta pola hidup ekonomi rendah.
1.Penyakit Malaria.
Penyakit malaria masih merupakan permasalahan kesehatan
masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur yang sangat
mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi, anak balita
dan ibu, serta menurunkan produktivitas kerja. Umumnya
penderita penyakit malaria ditemukan pada daerah-daerah terpencil dan sebagian besar
penderitanya merupakan golongan ekonomi rendah. Pada angka kesakitan malaria
(AMI) tampak adanya penurunan untuk tahun 2008 turun menjadi 6,26 permil dan
tahun 2009 menjadi 7,96 per mil dan turun lagi pada tahun 2010 menjadi 6,42 permil.
Pada penyakit penderita malaria pada tahun 2012 1,73 % penurunan Annual Malaria
Incidence (AMI) sesuai grapik dibawah ini ;
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
18
Gambar 4.
Annual Malaria Incidence ( AMI / ‰ ) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2008-2012
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prop.Kaltim tahun 2012
2.Penyakit TB Paru.
Prevalensi penyakit Tuberkulosis (TB) Paru belum diketahui secara
pasti. Data terakhir yang tersedia adalah jumlah kasus BTA (Basil
Tahan Asam) yang diobati dan angka kesembuhannya.Di Provinsi
Kalimantan Timur penemuan penderita TB Paru tahun 2012 adalah
351 kasus (11,65%) dengan keberhasilan pengobatan diatas 92% Banyaknya penderita
tersebut diperkirakan bahwa kondisi lingkungan perumahan, sosial ekonomi masyarakat
serta kecendrungan peningkatan penderita untuk berprilaku yang salah.
3.Acute Flaccid Paralysis (AFP).
Kejadian AFP pada saat ini diproyeksikan sebagai indikator untuk
menilai keberhasilan program eradiksi Polio (Erapo). Program ini
dilaksanakan melalui Pekan Imunisasi Polio (PIN) dan merupakan
wujud dari kesepakatan internasional dalam pembasmian penyakit
polio di Indonesia. Di Propinsi Kalimantan Timur dilaporkan bahwa
ditemukan kasus AFP dari 100.000 per anak berusia kurang dari 15
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
19
tahun. Untuk tahun 2006 yakni 30 kasus dengan AFP Rate 3,75 tahun 2007 yakni 2,13
anak per 100.000. Untuk tahun 2012 anak umur per 100.000 yakni : 167
4.HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS)
Penyakit HIV/AIDS ini merupakan penyakit yang relatif baru dan muncul sebagai
pendemi yang beberapa tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan yang sangat
mengkhawatirkan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebar
sentra-sentra pembangunan, meningkatnya prilaku seksual yang tidak aman dan
meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan, simultan telah memperbesar
tingkat risiko penyebaran HIV/AIDS. Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan
sebagai fenomena gunung es, yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil
dari jumlah penderita yang sebenarnya. Peningkatan kasus ternyata terjadi dari tahun ke
tahun,Apabila pada tahun 2009,jumlah kasus pengidap HIV/ Aids sebanyak 1,428
orang, maka pada tahun 2012, sebanyak 2.820 oang. diantaranya yang sudah menjadi
penderita AID berjumlah 882 0rg diantaranya lagi telah meninggal berjumlah 404
orang.
Kasus terbanyak adalah dari Kota Samarinda, Balikpapan dan Tarakan, karena di 3 Kota
tersebut, mendapat bantuan dana dari Global Fund ( bantuan dari jenewa ).
Untuk rekapitilasi dari seluruh kabupaten dan kota dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber data :
Bidang P2M PL Dinkes.Kaltim, 2012
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
20
Apabila dilihat dari segi Epidemologi dapat digambarkan sebagai ( data dari RSU AWS ),
sebagai berikut :
DATA EPIDEMIOLOGI HIV / AIDS DI KALIMANTAN TIMUR. TAHUN 2013 ( FEBRUARI 2013 )
=================================================== a. DISTRIBUSI PENGIDAP HIV / AIDS BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DI RSU AWS,( data sd.Febr. 2013 ).
b. DISTRIBUSI PENGIDAP HIV / AIDS BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
DI RSU AWS,( data sd.Feb. 2013 )
c. DISTRIBUSI PENGIDAP HIV / AIDS BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN DI RSU AWS,( data sd.Febr. 2013 )
d. DISTRIBUSI PENGIDAP HIV / AIDS BERDASARKAN FAKTOR RESIKO DI RSU AWS,( data sd. Feb.2013 )
e.JENIS KELAMIN L + P =601 Prosentase
a. Laki-laki 309 orang 51,41%
b. Perempuan 292 orang 48,59 %
Kelompok Umur Jumlah orang Prosentase
< 15 th 40 orang 6,6 %
16 – 24 th 94 orang 15,64 %
25 – 34 th 297 orang 54,41 %
35 – 45 th 120 orang 19,96 %
45 th > 50 orang 8,31 %
d. Jenis pekerjaan Jumlah. Prosentase
Pegawai Swasta 357 org 50,91 %
Ibu RT 135 org 18,96 %
Tidak kerja 69 org 10,33 %
Buruh /tani 3 org 0,16 %
Pegawai ( PNS ) 13org 1,44 %
Pelajar 5 org 1 %
Mahasiswa 4 org 1 %
Polri 2 org 1 %
f. Faktor Resiko Jumlah Prosentase
Hetero seks 471 org 78,63 %
Narkoba / IDU 71 org 11,85 %
Perinatal 30 org 4,10 %
Anal seks 3 org 0,66 %
Pengguna Tatto 3 org 1 %
Oral Seks 10 orang 1,66 %
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
21
untuk peningkatannnya sangat tajam yakni 1.301 orang penderita dengan penderita yang
meninggal berjumlah 107 orang. Sebuah galeri gambar palsu berwarna mikrograf
transmisi elektron dianggap menangkap urutan peristiwa ketika tunas virus HIV dari
permukaan sel darah limfosit T-putih. The virus particles attack T-lymphocytes, stealing
their genetic machinery, thereby forcing them to produce more copies of the virus. Virus
partikel T serangan-limfosit, mencuri mesin genetik mereka, sehingga memaksa mereka
untuk memproduksi lebih banyak salinan virus.
The new virus particles then erupt from the cell to infect other T-lymphocytes. Virus
baru partikel kemudian meledak dari sel untuk menginfeksi lain T-limfosit. As these are
a vital part of the immune system, the disease severely weakens immunity, making
victims susceptible to seemingly harmless infections. Sebagai ini adalah bagian penting
dari sistem kekebalan tubuh, penyakit ini sangat melemahkan kekebalan, membuat
korban rentan terhadap infeksi yang tampaknya tidak berbahaya. Dalam tahun 2012
jumlah kasus HIV yakni : 2820 diantaranya yang sudah menjadi penderita AIDS
berjumlah : 882 0rg diantaranya lagi telah meninggal berjumlah 404 orang.
5.Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar di beberapa tempat Kabupaten/Kota
di Provinsi Kalimantan Timur yang semakin meningkat. Penyakit ini sering muncul
sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi, hal ini sejalan
dengan meningkatnya kepadatan penduduk dan mobilitas penduduk. Angka DBD
sangat berfluktuasi dengan siklus puncak 4-5 tahunan.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
22
Gambar 5.
Jumlah Kasus DBD
dan Kematian
Prov.Kaltim Tahun 2008-2012
Pend…
Kem…
Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012
5,7775,244
5,862
1,416
3,267
13 43 68 105 103
Penderita Kematian
Ket : • Jumlah Kasus □ kematian (orang)
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kaltim th 2012
6. Penyakit menular lain
Beberapa penyakit menular lain yang perlu diwaspadai adalah penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi yakni Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis
dan Hepatitis.
1). Tetanus Neonatorum
Angka kesakitan dan kematian Tetanus Neonatorum walaupun ada penurunan,
namun sebenarnya masih cukup tinggi.
Melalui program Eliminasi Tetanus Neonatorum, dengan kegiatan surveilans yang
intensif di Rumah Sakit dan Puskesmas, diperoleh gambaran jumlah kasus dan
kematian akibat Tetanus Neonatorum.
2). Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan penyakit endemis yang sering menimbulkan Kejadian
Luar Biasa (KLB) dengan kasus dan kematian yang tinggi.
Penyakit diare merupakan penyakit harus diwaspadai artinya bahwa penanganan
yang tepat di Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan yang lain seperti
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
23
Puskesmas dan lain-lain sangat penting perananannya dalam mencegah kematian
akibat diare. Di tahun 2012 ini jumlah penderita diare di Kaltim adalah 67.641 orang
dan yang meninggal tidak ada (0).
7. Status Gizi.
Status gizi yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat saat ini adalah diukur
melalui indikator-indikator status gizi bayi yang diukur dengan Berat Badan Lahir
rendah (BBLR), Status Gizi Balita, status gizi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
dan gangguan akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan individu,
karena disamping merupakan factor predisposisi yang dapat memperparah penyakit
infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan status gizi
janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat
dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan menyusui
- Gizi Balita.
Fokus dalam meningkatkan gizi pada balita adalah dengan pengukuran melalui berat
badan menurut umur (BB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Status gizi buruk dari tahun ke tahun perlu perhatian yang lebih.
Gambar 6.
Status Gizi Balita di Kaltim
Tahun 2009-2012
Sumber : BPS Kaltim, 2009
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
24
C. Keadaan Lingkungan
Dalam menggambarkan suatu keadaan lingkungan, maka beberapa indikator seperti
persentase Rumah Sehat dan persentase Tempat-Tempat Umum Sehat serta persentase
Rumah Tangga menurut Sarana Pembuangan Air Besar.
Dalam program penyehatan lingkungan pemukiman bertujuan mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang sehat dan kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat fisik,
mental, sosial dan spiritual dari berbagai aspek lingkungan yang membutuhkan sanitasi
perumahan dan pemukiman yang memadai.
* Penyehatan Perumahan.
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sejalan dengan
bertambahnya penduduk semakin banyak pula rumah hunian yang harus dibangun dan
makin tinggi pula keberhasilan pembangunan yang harus dibangun dan makin tinggi
keberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai akan meningkatkan kualitas rumah
tersebut.
Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari luas lantai, jenis
lantai, jenis dinding, jenis atap, sumber penerangan, sumber air minum serta jamban
yang dimiliki oleh rumah tangga.
Pada dasarnya rumah yang dikatakan sehat adalah bangunan rumah yang ditinggali
memenuhi syarat kesehatan dengan memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang
baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai tidak terbuat dari tanah.
Di Provinsi Kalimantan Timur persentase Rumah Sehat sejak tahun 2007 hasilnya
sedikit kurang memuaskan yakni 69,21%, sedangkan tahun 2008 adalah 75,88%
terjadi peningkatan namun hal demikian bukanlah merupakan keberhasilan yang
signifikan, karena angkanya tidak konsisten sehingga di tahun 2009 ini turun lagi
menjadi 72,07%. Memang agak sulit untuk merubah perilaku terbaik disekitar
lingkungan kita, apabila tidak didahului dengan sendirinya. Berdasrkan laporan yang
masuk dari Profil Kesehatan Kab/Kota se Kaltim tahun 2010 rumah sehat turun lagi
menjadi 67,58%, bertanda kurangnya perhatian.
D. Perilaku Hidup Masyarakat.
Profil Kesehatan Prov.KaltimThn 2012 hal.
25
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap
derajat kesehatan yakni dua indikator Persentase Rumah Tangga Ber Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Program terpadu untuk mengetahui perilaku masyarakat tentang kesehatan adalah
program PHBS, dimana program ini pendekatannya lebih dititik beratkan pada
penilaian terhadap indicator perilaku dirumah tangga.
PHBS merupakan tatanan rumah tangga yang dinilai berdasarkan beberapa indikator
yang meliputi (1) Perilaku tidak merokok, (2) Persalinan oleh Nakes/Pemeriksaaan