1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga adalah unit terkecil di dalam masyarakat yang berfungsi sebagai wahna untuk mewujudkan kehidupan yang tentram, aman, damai dan sejahtera dalam suasana dan kasih saying diantara anggtanya. 1 Sebagai bukti bahwwa manusia sebagai makhluk sosial maka adanya intraksi individu. Dalam intraksi individu tersebut akan menimbulkan dampak, terlepas apakah dampak positif atau negatif. Bukan suatu permasalahan jika itu merupakan dampak positif, akan tetapi akan menjadi masalah jika berbentuk negatif. Lingkungan merupakan hal yang mempengaruhi individu sehingga individu itu terlibat atau terpengaruh karenanya. 2 Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya intraksi individu ialah masalah siswa belum bias baca tulis Alquran akibat keluarga yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, karena faktor ekonomi yang kurang mendukung terhadap kebutuhan hidup keluarga. Anak belum bisa baca tulis Alquran sersebut seperti tidur ketika belajar, tidak memperhatikan, sehingga membutuhkan penanganan khusus untuk memperbaikinya. Maraknya kasus-kasus kurang perhatian orang tua yang terjadi pada anak-anak usia sekolah saat ini sangat 1 Hj. Mufidah, Pisikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, (Malang: UIN Malang Press, 2008), p. 37 2 Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), p. 175
21
Embed
BAB I PENDAHULUAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1617/3/BAB I.pdf · di lembaga pendidikan tempat penulis melakukan penelitian. 2. Bagi Penulis Penelitian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga adalah unit terkecil di dalam masyarakat yang
berfungsi sebagai wahna untuk mewujudkan kehidupan yang
tentram, aman, damai dan sejahtera dalam suasana dan kasih saying
diantara anggtanya.1
Sebagai bukti bahwwa manusia sebagai makhluk sosial
maka adanya intraksi individu. Dalam intraksi individu tersebut
akan menimbulkan dampak, terlepas apakah dampak positif atau
negatif. Bukan suatu permasalahan jika itu merupakan dampak
positif, akan tetapi akan menjadi masalah jika berbentuk negatif.
Lingkungan merupakan hal yang mempengaruhi individu
sehingga individu itu terlibat atau terpengaruh karenanya.2 Salah
satu dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya intraksi individu
ialah masalah siswa belum bias baca tulis Alquran akibat keluarga
yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, karena
faktor ekonomi yang kurang mendukung terhadap kebutuhan hidup
keluarga. Anak belum bisa baca tulis Alquran sersebut seperti tidur
ketika belajar, tidak memperhatikan, sehingga membutuhkan
penanganan khusus untuk memperbaikinya.
Maraknya kasus-kasus kurang perhatian orang tua yang
terjadi pada anak-anak usia sekolah saat ini sangat
1 Hj. Mufidah, Pisikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, (Malang:
UIN Malang Press, 2008), p. 37 2 Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), p. 175
2
memperhatikan kita sebagai pendidik juga sebagai orang tua.
Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bagi anak menimba
ilmu serta membantu membentuk karakter pribadi yang positif
ternyata malah menjadi tempat tumbuh suburnya praktek
bermain-main.
Menurut Zakiah Darajat, apabila penanaman jiwa
keagamaan telah terjadi, bimbingan hidup yang sesuai dengan
ajaran Agama telah dilaksanakan pula, yang kemudian disusul
dengan pengetahuan Agama, barulah tujuan pendidikan akan
menanamkan salah satu sila terpenting telah terjadi dalam
pendidikan nasional.3 Selain keluarga, sekolah juga ikut
berperan dalam proses pencapaian tujuan di masyarakat, di
temukan banyak masalah yang di hadapi masyarakat, seperti
masalah siswa tidak bisa bacatulis Al-Qur‟an akibat keluarga
yang bermasalah sibuk dengan pekerjaannya yang merupakan
masalah pribadi siswa dan keluarga yang seharusnya masalah
ini tidak di berontakkan siswa di sekolah, karena sekolah adalah
tempat belajar. Tempat mencari limu, dan mencerdaskan anak
bukan sebaliknya tempat pelampiasan kekesalan anak dan
menjadikan anak tersebut nakal. Anak tidak bisa baca tulis Al-
Qur‟an tersebut seperti tidur ketika belajar ngaji, bolos,
bercanda ketika belajar, tida memperhatikan.4
Warga Kampung Bakung Desa Sukaresmi Kecamatan
Sukaresmi Kabupaten Pandeglang, secara keseluruhan
beragama Islam, pada umumnya mereka bekerja sebagai petani,
3 Zakiah Darajat,Pendidikan Agama, (Jakarta:Bulan Bintang,1982), h. 22
4 Kevin Steede,10 Kesalahan Orangtua Dalam Mendidik Anak, (Jakarta:
Tangga Pustaka, 2007), h. 23
3
tukang ojek, buruh, nelayan, dan ada juga yang bekerja sebagai
aparat pemerintah. Dilihat dari pekerjaan yang mereka lakukan,
dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan mereka tergolong
rendah. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka membanting
tulang dimulai dari mulai terbitnya matahari sampai
terbenamnya matahari.
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kampung Bakung
Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang.
Untuk itu penulis memilih judul penelitian ini yatu Pengaruh
Tingkat Pendidikan Terhadap Kesadaran Beragama di
Kampung Bakung Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi
Kabupaten Pandeglang
B. Rumusan masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka
dapat di kemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat Kampung Bakung
Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang?
2. Bagaimana kesadaran beragama masyarakat Kampung Bakung
Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang?
3. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan terhadap kesadaran
beragama masyarakat Kampung Bakung Desa Sukaresmi
Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang?
C. Tujuan Penelitian
Dari beberapa permasalahan di atas, maka tujuan dari
peneliti adalah:
4
1. Untuk mengetahui tingkat pendidikan masyarakat Kampung
Bakung Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten
Pandeglang .
2. Untuk mengetahui kesadaran beragama masyarakat Kampung
Bakung Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten
Pandeglang.
3. Untuk mengetahui tingkat pendidikan terhadap kesadaran
beragama masyarakat Kampung Bakung Desa Sukaresmi
Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang .
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membaw manfaat khususnya
bagi peneliti dan secara umum bagi pembaca. Beberapa dimensi
manfaat penulisan penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi Lembaga Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan menambah keilmuan
tertentu dalam metode dan model pembelajaran yang diterapkan
di lembaga pendidikan tempat penulis melakukan penelitian.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis yakni sebagai
pengetahuan baru tentang pisikologi dan dalam dunia
pendidikan khususnya tang berkaitan dengan judul penelitian
ini.
3. Pembaca
Bagi pembaca yang sudi membaca karya sederhana ini,
diharapkan menjadi wawasan baru serta rujukan baru untuk
menambah khazanah keilmuan pembaca
5
E. Kajian Pustaka
Peneliti akan mengemukakan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis untuk memperkuan proses penelitian ini.
Maulana Rizqi Wilananda, dalam skripsi yang berjudul
“Kesadaran Beragama Pada Remaja Laki-laki” di Fakultas
Pisikologi Universitas Muhamadiyah Surakarta Tahun 2012. Dalam
skripsinya penulis mengemukakan faktor penyebab kesadaran
beragama pada remaja laki-laki penelitian ini di dasarkan kenakalan
pada remaja laki-laki yaitu faktor ekonomi (kemiskinan),
lingkungan tempat bersosialisasi, rendahnya pendidikan, kesadaran
hukum dan kesadaran beragama yang masih kurang. Dalam hal ini
upaya-upaya yang dilakukan orang tua atau guru dalam
menanggulanginya dengan upaya mendidik, upaya pembekalan