1 BAB I PENDAHULUAN Universitas Nusa Cendana (Undana) merupakan satu-satunya universitas negeri di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengemban tugas negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa lewat penyelenggaraan pendidikan tinggi mulai dari strata 1 (sarjana) hingga strata 3 (doktor). Undana berada di daerah kepulauan terselatan Indonesia dan berada di kawasan semiringkai berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia, memiliki keunggulan komparatif dalam kerjasama pendidikan tinggi berorientasi pada standar mutu pendidikan tinggi dan inisiasi internasionalisasi berbasis ICT. Upaya-upaya penguatan kapasitas Undana mendapat pengakuan lembaga pemeringkat seperti webometrics yang menilai Undana sedang bergerak semakin menasional dan telah mulai menjajaki kerjasama internasional dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri sebagai upaya antara lain akan dibukanya program kelas internasional program studi Magister Ilmu Pembangunan Pedesaan (Kawasan Semiringkai) dengan memanfaatkan kemajuan ICT dalam proses akademik maupun administrasinya. Sejak berdiri 1 September 1962 hingga kini, Undana telah memiliki 30 guru besar, yang merupakan puncak prestasi karier fungsional akademis dosen. Dibanding dengan universitas negeri lain yang hampir sama usianya, jumlah guru besar tersebut relatif kecil, sehingga dorongan terus diberikan kepada para dosen muda untuk secepatnya studi lanjut hingga bergelar doktor. Bagi yang bergelar doktor terus dipacu hingga secepatnya memenuhi syarat untuk diusulkan jabatan fungsional guru besar, mengingat hingga kini sudah ada 122 doktor di Undana. Jabatan fungsional guru besar merupakan jabatan strategis dalam penyelenggaraan tridharma. Selain itu penyandang jabatan tersebut dapat menjadi anggota senat universitas yang memgemban tugas strategis bagi perjalanan sebuah universitas ke depan. Semakin panjang deretan guru besarnya, maka akan semakin besar prestise perguruan tinggi tersebut. Undana dalam perkembangan kelembagaannya mengalami perubahan signifikan, dimana saat ini telah memiliki 11 Fakultas, yaitu Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Hukum, Peternakan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian, Sains dan Teknik, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Kedokteran Hewan, Perikanan dan Kelautan serta Ekonomi dan Bisnis. Tiga fakultas terakhir merupakan fakultas baru yang dirintis keberadaannya di tahun 2013. Untuk program Pascasarjana, Undana mempunyai 8 (delapan) prodi S2 (Manajemen Pembangunan Peternakan, Ilmu Lingkungan, Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Ilmu Bahasa, Pendidikan IPS, Pendidikan Bahasa Inggris dan Kesehatan Masyarakat). Undana juga telah menyelenggarakan pendidikan jenjang S3 atau doktoral. Program doktoral Undana dalam program studi Ilmu Pertanian dan Ilmu Administrasi yang perkuliahaannya mulai semester ganjil tahun akademik 2013/2014. Undana sedang mempersiapkan diri mengikuti Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2014 dan melakukan reakreditasi semua program studi yang akreditasinya C dan yang telah kadaluarsa
21
Embed
BAB I PENDAHULUAN - blog.undana.ac.idblog.undana.ac.id/jsmallfib_top/PERENCANAANLAKIPUNDANA2013/07 Hal 1- 21.pdf · dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, akan membawa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Nusa Cendana (Undana) merupakan satu-satunya universitas negeri di
provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengemban tugas negara untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa lewat penyelenggaraan pendidikan tinggi mulai dari strata 1 (sarjana)
hingga strata 3 (doktor). Undana berada di daerah kepulauan terselatan Indonesia dan berada
di kawasan semiringkai berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia, memiliki
keunggulan komparatif dalam kerjasama pendidikan tinggi berorientasi pada standar mutu
pendidikan tinggi dan inisiasi internasionalisasi berbasis ICT. Upaya-upaya penguatan
kapasitas Undana mendapat pengakuan lembaga pemeringkat seperti webometrics yang
menilai Undana sedang bergerak semakin menasional dan telah mulai menjajaki kerjasama
internasional dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri sebagai upaya antara lain akan
dibukanya program kelas internasional program studi Magister Ilmu Pembangunan Pedesaan
(Kawasan Semiringkai) dengan memanfaatkan kemajuan ICT dalam proses akademik
maupun administrasinya.
Sejak berdiri 1 September 1962 hingga kini, Undana telah memiliki 30 guru besar,
yang merupakan puncak prestasi karier fungsional akademis dosen. Dibanding dengan
universitas negeri lain yang hampir sama usianya, jumlah guru besar tersebut relatif kecil,
sehingga dorongan terus diberikan kepada para dosen muda untuk secepatnya studi lanjut
hingga bergelar doktor. Bagi yang bergelar doktor terus dipacu hingga secepatnya memenuhi
syarat untuk diusulkan jabatan fungsional guru besar, mengingat hingga kini sudah ada 122
doktor di Undana. Jabatan fungsional guru besar merupakan jabatan strategis dalam
penyelenggaraan tridharma. Selain itu penyandang jabatan tersebut dapat menjadi anggota
senat universitas yang memgemban tugas strategis bagi perjalanan sebuah universitas ke
depan. Semakin panjang deretan guru besarnya, maka akan semakin besar prestise perguruan
tinggi tersebut.
Undana dalam perkembangan kelembagaannya mengalami perubahan signifikan,
dimana saat ini telah memiliki 11 Fakultas, yaitu Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Hukum, Peternakan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian, Sains dan Teknik, Kesehatan
Masyarakat, Kedokteran, Kedokteran Hewan, Perikanan dan Kelautan serta Ekonomi dan
Bisnis. Tiga fakultas terakhir merupakan fakultas baru yang dirintis keberadaannya di tahun
2013. Untuk program Pascasarjana, Undana mempunyai 8 (delapan) prodi S2 (Manajemen
Pembangunan Peternakan, Ilmu Lingkungan, Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Ilmu
Bahasa, Pendidikan IPS, Pendidikan Bahasa Inggris dan Kesehatan Masyarakat).
Undana juga telah menyelenggarakan pendidikan jenjang S3 atau doktoral. Program
doktoral Undana dalam program studi Ilmu Pertanian dan Ilmu Administrasi yang
perkuliahaannya mulai semester ganjil tahun akademik 2013/2014. Undana sedang
mempersiapkan diri mengikuti Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2014 dan
melakukan reakreditasi semua program studi yang akreditasinya C dan yang telah kadaluarsa
2
akreditasinya untuk menjamin kualitas penyelenggaraan pendidikan secara formal. Semakin
lengkapnya jenjang pendidikan dan pilihan prodi yang ditawarkan dari strata 1 (sarjana)
sampai strata 3 (doktor) di Undana memungkinkan peserta didik di Indonesia khususnya di
Nusa Tenggara Timur membuka tambahan alternatif dalam memilih tempat studi lanjut ke
Undana. Upaya perluasan akses dan pemerataan pendidikan tinggi di NTT oleh Undana
dilakukan mengingat angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di NTT masih jauh di
bawah nasional sehingga Dirjen Dikti telah menugaskan Undana untuk membuka program
studi di luar domisili yaitu untuk daratan Flores di Bajawa Kabupaten Ngada dan daratan
Sumba di Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya.
Undana menghasilkan per tahun alumni antara 2.000 hingga 3.000 orang dan sampai
dengan Desember 2013 alumni Undana telah berjumlah 43.048 orang. Daya tampung
mahasiswa baru Undana (akibat adanya pembukaan program pendidikan di luar domisili baik
di Kabupaten Ngada tahun 2013 maupun di Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2014) dapat
mencapai 6.000 orang. Hal ini berkonsekuensi terhadap tambahan dosen hingga rasio dosen
terhadap mahasiswa memadai, yang didukung oleh sarpras dan biaya operasional yang
sesuai. Angka DO (drop out) mahasiswa terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun
(karena proses peningkatan kualitas input serta dukungan beasiswa Bidik Misi, PPA dan
BBM serta Pembebasan SPP), mengakibatkan angka kelulusan akan terus bergerak naik tiap
tahun hingga mendekati 3.000 orang. AEE terus meningkat dari tahun ke tahun
(60 % tahun ini) berada di atas rata-rata nasional 50 %. Hal ini menunjukan bahwa intervensi
berbagai kebijakan terutama berkaitan dengan proses penjaringan, perkuliahan, ujian,
pembimbingan dan keaktifan mahasiswa mengalami perbaikan terus-menerus.
Alumni Undana bekerja pada sektor formal maupun informal dalam berbagai profesi
di dalam dan luar negeri. Lulusan Undana ke depan diharapkan dapat menciptakan lapangan
kerja bagi dirinya bahkan juga untuk orang lain, sehingga hal ini berimbas pada citra institusi
yang semakin dihormati. Kemampuan akademik mahasiswa terus ditingkatkan melalui
penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dilain pihak, program mahasiswa wirausaha
merupakan kebijakan dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan baik
entrepreneurship maupun leadership, sehingga diharapkan inkubasi bisnis yang mereka
kelola dapat diteruskan/dikembangkan setelah yang bersangkutan menyelesaikan studinya.
Atmosfir akademik di kampus semakin kondusif dengan ditarapkannnya 6 (enam) kali
tatap muka perkuliahan setiap hari sesuai dengan kebijakan 5 (lima) hari kerja per minggu.
Untuk penyesuaian waktu perkuliahan harian, maka akan dilaksanakan penjadwalan kembali
penggunaan ruang kuliah yang dimulai dari jam 07.30 – 16.30, sedangkan hari Sabtu khusus
digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Peningkatan akses internet bagi warga kampus
diupayakan secara optimal, demikian pula dengan berbagai sarana prasarana pendukung
lainnya secara bertahap segera dipenuhi. Kebijakan sentralisasi administrasi dan
desentralisasi akademik (SADA) dalam rangka pemberdayaan prodi dengan SDM dan
pembiayaan yang memadai di satu pihak dan di pihak lain melakukan penguatan/efisiensi
layanan administrasi rektorat/biro dengan memanfaatkan kemajuan ICT dan SDM yang
relative lebih handal. Kebijakan ini berkonsekuensi pada mobilitas tenaga kependidikan ke
prodi-prodi untuk memantapkan pengelolaan administrasi prodi, simultan dengan penguatan
3
dan konsolidasi SDM di rektorat/biro mendukung kebijakan pengeloaan Undana demi
perubahan semakin baik atas capaian yang ada ke depan (sustainable improvement).
Dengan terus berkembang dan majunya Undana baik secara kelembagaan,
pengelolaan, SDM, pendanaan, kemitraan dan lainnya menuju universitas yang
diperhitungkan secara nasional, maka Undana wajib menginformasikan akuntabilitasnya
kepada publik atau stakeholders agar tetap mempertahankan dan memelihara citra Undana
yang semakin positif dalam dunia pendidikan tinggi, sehingga diharapkan adanya
tanggapan/dukungan positif yang proporsional baik dari pemerintah maupun masyarakat serta
elemen lainnya bagi kemajuan Undana seterusnya.
A. Dasar Hukum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Undana Kupang disusun
berdasarkan regulasi :
1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
2. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan