Laporan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA N 13 Semarang _ 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 menetapkan bahwa Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap dan terbatas mulai tahun pelajaran 2013/2014. Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014 pada kelas X di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, pelaksanaan Kurikulum 2013 diperluas di seluruh SMA pada kelas X dan XI. Setelah melalui evaluasi dan masukan dari berbagai kalangan pelaksana di sekolah ditemukan beberapa kendala diantaranya kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum lengkapnya konsep Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis tersebut, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah termasuk SMA mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015. Penataan implementasi Kurikulum 2013 meliputi penyempurnaan konsep Kurikulum 2013 dan tahapan implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang pada tahun pelajaran 2014/2015 baru satu semester menggunakan Kurikulum 2013, pada semester dua kembali menggunakan Kurikulum Tahun 2006 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013. Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013. SMA rintisan tersebut terdiri atas 1.163 SMA sasaran, 972 SMA mandiri, dan 21 SMA pelaksana Kurikulum 2013 satu semester yang telah diverifikasi oleh BAN S/M dan disetujui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Terhadap SMA rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Sedangkan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum 2013 sebanyak 2.156 SMA rintisan yang tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Mempertimbangkan sebaran lokasi dan jumlah SMA rintisan per
14
Embed
BAB I PENDAHULUAN A. - sma13smg.sch.idsma13smg.sch.id/v1/userfiles/BAB I sd BAB III.pdf · pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 bagi kepala sekolah dan guru kelas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA N 13 Semarang _ 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 menetapkan
bahwa Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap dan terbatas mulai tahun pelajaran
2013/2014. Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014 pada kelas X di 1.270 SMA
sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran
2014/2015, berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, pelaksanaan
Kurikulum 2013 diperluas di seluruh SMA pada kelas X dan XI. Setelah melalui evaluasi dan masukan
dari berbagai kalangan pelaksana di sekolah ditemukan beberapa kendala diantaranya kesiapan guru,
ketersediaan buku, dan belum lengkapnya konsep Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya
Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis tersebut, maka Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali
implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah termasuk SMA
mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015.
Penataan implementasi Kurikulum 2013 meliputi penyempurnaan konsep Kurikulum 2013 dan tahapan
implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah yang pada tahun pelajaran 2014/2015 baru satu semester menggunakan Kurikulum 2013,
pada semester dua kembali menggunakan Kurikulum Tahun 2006 sampai ada ketetapan dari
Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan Satuan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester tetap
menggunakan Kurikulum 2013 dan merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013.
Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah
menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013. SMA rintisan tersebut
terdiri atas 1.163 SMA sasaran, 972 SMA mandiri, dan 21 SMA pelaksana Kurikulum 2013 satu
semester yang telah diverifikasi oleh BAN S/M dan disetujui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Terhadap SMA rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 diberikan pembinaan dalam bentuk
pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru
dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan. Sedangkan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan SMA.
Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum 2013 sebanyak 2.156 SMA rintisan yang tersebar di
33 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Mempertimbangkan sebaran lokasi dan jumlah SMA rintisan per
Laporan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA N 13 Semarang _ 2015
2
kabupaten/kota yang bervariasi, maka pendampingan dikelompokkan dalam 300 klaster, setiap klaster
terdiri atas beberapa SMA. Pada setiap klaster ditetapkan satu SMA Induk Klaster yang berfungsi
sebagai koordinator pelaksanaan pendampingan dalam klasternya. Pembiayaan kegiatan
pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di SMA menggunakan skema dana bantuan sosial
(bansos) yang diterimakan oleh 300 SMA Induk Klaster.
Kebijakan pembinaan kepada SMA rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 akan diberikan melalui
pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 bagi kepala sekolah dan guru kelas XII.
Direktorat Pembinaan SMA sesuai tugas dan fungsinya akan melakukan pembinaan dalam bentuk
pendampingan di semua SMA rintisan. Pendekatan pendampingan yang akan digunakan pada tahun
2015 adalah melibatkan, memberdayakan, dan meningkatkan partisipasi semua unsur sekolah (whole
school) dalam mendukung implementasi Kurikulum 2013 melalui In-House Training (IHT) di semua
SMA rintisan. Untuk itu diselenggarakan In-House Training Pendampingan Implementasi Kurikulum
2013 di semua SMA rintisan termasuk SMA NEGERI 13 SEMARANG tahun 2015.
B. Tujuan Kegiatan
Secara umum tujuan In-House Training (IHT) Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 adalah
untuk meningkatkan pemahaman substansi dan peran serta semua unsur sekolah sesuai dengan tugas
dan fungsinya terlibat dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
Secara khusus peserta dapat:
1. Memahami perkembangan kebijakan Kurikulum 2013;
2. Meningkatkan pemahaman materi implementasi Kurikulum 2013;
3. Memahami program pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013;
4. Menyusun action plan pendampingan pada SMA anggota klaster.
C. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari IHT pendampingan implementasi Kurikulum2013 adalah:
1. Terpahaminya perkembangan kebijakan Kurikulum 2013;
3. Terpahaminya program pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013;
4. Tersusunnya action plan pendampingan pada SMA anggota klaster.
Laporan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA N 13 Semarang _ 2015
3
BAB II PELAKSANAAN
A. Pengorganisasian
Kegiatan In-House Training (IHT) Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013di SMA NEGERI 13
SEMARANG dilaksanakan berkoordinasi dengan SMA Induk Klaster SMA KESATRIAN 1 SEMARANG
bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan SMA.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan In-House Training (IHT) Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di SMA NEGERI 13 SEMARANG,dilaksanakan selama 3 (tiga ) hari,mulai tanggal 6 s.d 8 Oktober 2015, bertempat di:SMA NEGERI 13 SEMARANG, Jalan Rawasemanding Mijen Kota Semarang. Pengaturan waktu sebagai berikut : 1. Hari pertama unsur peserta yang hadir adalah semua warga sekolah, pengawas pembina, dan
perwakilan orangtua siswa. 2. Hari kedua dan ketiga yang hadir semua unsur guru.
C. Pengarah, Narasumber, Peserta dan Panitia 1. Pengarah
Unsur pengarah adalah Kepala Sekolah Induk Klaster dan Kepala Sekolah anggota klaster. Daftar nama pengarah sebagaimana Lampiran 2.
2. Narasumber Narasumber adalah unsur guru yang telah mengikuti bimtek petugas pendamping Implementasi Kurikulum 2013 atau TOT Tim Pengembang Kurikulum yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA pada tahun 2015, sebanyak 5 (lima) orang, masing-masing satu orang guru mata pelajaran mewakili kelompok mata pelajaran Umum A, B dan kelompok peminatan. Daftar nama sebagaimana Lampiran 2.
3. Peserta Peserta IHT adalah pengawas pembina SMA dan semua unsur warga sekolah, antara lain Kepala sekolah, guru, tenaga administrasi sekolah, pustakawan, laboran, keamanan sekolah, penjaga sekolah, perwakilan siswa, perwakilan orang tua. Daftar nama sebagaimana Lampiran 3.
4. Panitia Panitia adalah unsur sekolah sebanyak 2 (dua) orang. Daftar nama sebagaimana Lampiran 4.
Laporan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA N 13 Semarang _ 2015
4
Struktur Prrogram In-House Training (IHT) Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA NEGERI
13 SEMARANG, sebagai berikut:
No. Materi Waktu (@ 45’)
Narasumber/ Fasilitator
A. Umum
1. Kebijakan Pengembangan Kurikulum SMA 2 Drs.Toto.MM
2. Filosofi, kerangka dasar, dan struktur kurikulum SMA
2 Dra.Endang Setyawati,M.Si
3. Peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat 2 Dra.Endang Setyawati,M.Si
4. Budaya sekolah (penampilan, pelayanan, danprestasi)
2 Dra.Sri Minangwati,M.Pd
B. Pokok
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2 Dra.Sri Minangwati,M.Pd
2. Pembelajaran dan penilaian (buku siswa dan buku guru, model pembelajaran, RPP, penilaian dan e-rapor)
3. Sistem Kredit Semester (SKS)*) 2 Ahmad Tugiran,M.Pd
4. Muatan local 2 Ahmad Tugiran,M.Pd
5. Kepramukaan 2 Antonius Yulianto,S.Sn
6. Strategi pendampingan dan Action Plan Sekolah 2 Tim
C. Penunjang
1. Pembukaan dan Penutupan 2 Drs.Yuwana , M.Kom
Jumlah 27
*) 1. SKS diberikan apabila diperlukan 2. Bagi yang tidak melaksanakan sesi SKS sisa waktu dapat ditambahkan pada materi sesuai skala
prioritas masing-masing sekolah.
Jadwal pelaksanaan kegiatan In-House Training (IHT) Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
SMA NEGERI 13 SEMARANG sebagaimana pada Lampiran 1.
D. Alur Kegiatan Alur kegiatan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA NEGERI 13 SEMARANG tahun 2015, sebagai berikut:
Gbr. Alur Kegiatan IHT
Hari Pertama : semua warga sekolah, pengawas pembina, dan perwakilan orangtua/komite sekolah Pembukaan dan
Kebijakan Teknis Kab./Kota
Kebijakan
Pengembangan Kurikulum SMA
Pembukaan oleh Kadisdik kab./kota
Narasumber : Ka. SMA …
Filosofi, kerangka dasar, dan struktur
kurikulum SMA
Tim Pendamping
Peminatan, lintas minat, dan
pendalaman minat
Tim Pendamping
Budaya sekolah (penampilan,
pelayanan, danprestasi)
Tim Pendamping
Hari Kedua dan ketiga : semua guru matapelajaran
Aktualisasi
Kepramukaan Muatan Lokal
Tim Pendamping
Tim Pendamping
Sistem Kredit
Semester (SKS)
Tim Pendamping
Pembelajaran dan
penilaian (buku siswa
dan guru, model
pembelajaran, RPP,
penilaian dan e-raport) Tim Pendamping
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP
Tim Pendamping
Hari Kedua dan ketiga : semua guru matapelajaran
Strategi
pendampingan dan
Action Plan Sekolah
Tim Pendamping
Penutupan dan
Tindak Lanjut
Kepala SMA …
Laporan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA N 13 Semarang _ 2015
5
Penjelasan Alur Kegiatan Hari Pertama, 1. Pembukaan dan Kebijakan Teknis Dinas Pendidikan Kab/Kota dalam rangka implementasi
Kurikulum 2013 di SMA NEGERI 13 SEMARANG tahun 2015
Materi ini disajikan oleh Kepala Dinas/Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau yang mewakili. Materi berkaitan dengan program peningkatan mutu SMA tahun 2015 yang berkaitan dengan berbagai kegiatan, sasaran dan strategi pelaksanaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum 2013 di SMA.
2. Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013
Materi ini disajikan oleh Kepala SMA Induk Klaster sebagai kordinator pelaksanaan pendampingan pada Induk Klaster, yang akan menyampaikan berbagai informasi Perkembangan Kebijakan Kurikulum 2013 yang berkaitan program dan strategi Pembinaan SMA, termasuk implementasi Kurikulum 2013 di SMA.
3. Materi Umum Substansi Kurikulum 2013.
Agar atmosfer Kurikulum 2013 terjadi di sekolah pada semua kegiatan sekolah, maka pada tahap awal kegiatan pendampingan dilakukan sosialisasi umum substansi Kurikulum 2013 kepada semua unsur sekolah, utamanya terkait dengan perkembangan kebijakan kurikulum SMA, filosofi, kerangka dasar, dan struktur kurikulum SMA peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat, sertabudaya sekolah (penampilan, pelayanan, dan prestasi). Penyajian materi disampaikan oleh Kepala SMA Induk Klaster dan Tim Pendamping dalam bentuk ceramah dan diskusi.
Hari Kedua dan Ketiga,
4. Materi Pokok.
Materi pokok adalah materi yang diprioritaskan dalam mendukung pencapaian target proses
pembelajaran dan penilaian (menyangkut buku siswa dan buku guru, model pembelajaran, RPP,
penilaian dan e-rapor) yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dan materi pendukung,meliputi
KTSP, SKS (bila ada), Muatan lokal dan Kepramukaan. Dalam sesi ini tim pendamping tidak
menjelaskan materi tetapi memberikan penguatan/pemantapan sekaligus melakukan penyelarasan
materi pokok yang akan dijadikan bahan implementasi Kurikulum 2013.
Kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari, dipandu oleh tim pendamping atau guru sekolah yang
bersangkutan yang telah mengikuti Pelatihan Narasumber/Instruktur Nasional/Guru Sasaran
Kurikulum 2013 tahun 2015.
5. Strategi Pendampingan
Strategi pendampingan merupakan cara dan upaya tim pendamping dalam memandu semua unsur
sekolah agar “tahu, mampu, mau” dalam mendukung implementasi Kurikulum 2013.
Aktivitas pada sesi ini dipandu oleh fasilitator (tim pendamping) yang akanmembahas tentang
persiapan dan rencana pelaksanaan pendampingan,serta laporan hasil pendampingan, baik laporan
tim pendamping maupun SMA anggota klaster. Materi yang dibahas antara lain tentang;
Laporan IHT Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA N 13 Semarang _ 2015
6
a. Agenda pendampingan kegiatan On;
b. Instrumen pengamatan pendamping;
c. Action Plan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2015;
d. Laporan kegiatan pendampingan pelaksanaan On antara lain:
1) Temu awal;
2) Pengamatan Proses/Kondisi;
3) Umpan Balik dan Refleksi;
4) Temu Akhir.
6. Penutupan
Penutupan dilakukan oleh Kepala SMA NEGERI 13 SEMARANG anggota Klaster. Materi pengarahan penutupan berkaitan dengan tindak lanjut hasil IHT Pendampingan Kurikulum 2013 dan lainnya yang dipandang perlu.