Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyumas tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar 114.73 per 100.000 kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar 124,13 per 100.000 kelahiran hidup Target dari AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup melihat kondisi diatas dapat dikatakan bahwa program Kesehatan Ibu belum berjalan optimal sedangkan AKB di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup, kondisi tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup, AKB di Kabupaten Banyumas sudah baik karena telah melampaui target (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h. 7-10). Penyebab kematian ibu pada saat kehamilan sejak dahulu tidak banyak berubah, yaitu perdarahan, eklampsia, komplikasi aborsi. Perdarahan yang bertanggung jawab atas sekitar 28% kematian ibu, Eklampsia merupakan penyebab nomor 2 yaitu sebanyak 13% kematian ibu, Aborsi tidak aman merupakan penyebab dari 11% kematian ibu (Prawirohardjo, 2010; h. 61). Di Banyumas kematian maternal menurut Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas (2014; h. 10) juga tidak terlepas dari kondisi ibu hamil sendiri yaitu terlalu tua pada saat melahirkan > 35 Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

Mar 03, 2019

Download

Documents

dodien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyumas

tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar

114.73 per 100.000 kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

124,13 per 100.000 kelahiran hidup Target dari AKI di Provinsi Jawa

Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup melihat kondisi diatas dapat

dikatakan bahwa program Kesehatan Ibu belum berjalan optimal

sedangkan AKB di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 per

1000 kelahiran hidup, kondisi tersebut mengalami penurunan dibanding

tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup, AKB di Kabupaten

Banyumas sudah baik karena telah melampaui target (Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyumas, 2014; h. 7-10).

Penyebab kematian ibu pada saat kehamilan sejak dahulu tidak

banyak berubah, yaitu perdarahan, eklampsia, komplikasi aborsi.

Perdarahan yang bertanggung jawab atas sekitar 28% kematian ibu,

Eklampsia merupakan penyebab nomor 2 yaitu sebanyak 13% kematian

ibu, Aborsi tidak aman merupakan penyebab dari 11% kematian ibu

(Prawirohardjo, 2010; h. 61). Di Banyumas kematian maternal menurut

Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas (2014; h. 10) juga tidak terlepas

dari kondisi ibu hamil sendiri yaitu terlalu tua pada saat melahirkan > 35

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

2

tahun, terlalu muda saat melahirkan < 20 tahun, terlalu banyak anak > 4

anak, terlalu rapat jarak kelahiran < 2 tahun.

Menurut Prawirohardjo (2010; h. 61) menyebutkan bahwa tidak

hanya kematian ibu pada saat kehamilan saja, penyebab kematian

selanjutnya yaitu pada saat persalinan penyebab dari persalinan sendiri

adalah sepsis, merupakan kontributor 10% kematian ibu dan partus

macet berkontribusi sekitar 9% kematian ibu di indonesia. Upaya

kesehatan ibu terutama pada saat persalinan menurut Profil Kesehatan

Kabupaten Banyumas (2014; h. 23) yaitu dengan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.

Penanganan pemerintah untuk mempercepat penurunan AKI dan

AKB di atas, dinamakan dengan program SDGs (Sutainable Development

Goals) dimana program ini adalah program berkelanjutan untuk tahun

2015-2030 secara resmi menggantikan program dari Millenium (MDGs).

SDGs terdiri dari 17 goals atau tujuan,tujuan dari SDGs ini untuk

menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi terdapat di

nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong

kesejahteraan bagi semua orang disegala usia dan di nomor 5 yaitu

menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan

perempuan. Target di tahun 2030 untuk angka kematian ibu sebesar

70/100.000 kelahiran hidup sedangkan target untuk angka kematian bayi

di tahun 2030 sebesar 25/1000 kelahiran hidup (Kesehatan Dalam

Kerangka SDGs, 2015).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

3

Tidak hanya program SDGs saja dalam menurunkan angka kematian

ibu dan bayi tetapi ada program dari pemerintah yaitu program OSOC

(One Student One Client) tujuan dari program ini adalah untuk

menurunkan angka kematian ibu dan bayi, program OSOC juga

merupakan konsep pembelajaran bagi mahasiswa untuk lebih

mengetahui kondisi riil di lapangan dan juga diharapkan mahasiswa

mampu mengaplikasikan jiwa pengabdian dan penolong kepada

masyarakat (Anonymous, 2015).

Penanganan di Kabupaten Banyumas untuk ibu hamil meliputi ANC

terintegrasi, Optimalisasi buku KIA, Optimalisasi K1, K4, P4K dengan

stiker dan deteksi resiko tinggi, pemantapan Puskesmas PONED dan

Rumah Sakit PONEK, persalinan dengan 2 bidan, pelaksanaan SOP

kunjungan nifas, peningkatan KB (Dinas Kesehatan Banyumas, 2014; h.

11).

Peran Bidan dalam menurunkan AKI dan AKB yang tinggi sehingga

kita sebagai seorang bidan harus memberikan asuhan kebidanan secara

komprehensif. Asuhan kebidanan secara komprehensif adalah asuhan

yang diberikan secara berkesinambungan mulai dari asuhan kehamilan,

asuhan persalinan, asuhan nifas, asuhan bayi baru lahir dan pelayanan

KB yang berkualitas dari berbagai penyebab kematian ibu pada saat

hamil, bersalin, nifas, BBL, dan KB (IBI, 2012). Menurut pantikawati

(2012; h. 1) dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa

keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu yaitu asuhan kehamilan yang

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

4

mengutamakan kesinambungan pelayanan atau yang disebut dengan

continuity of care.

Kondisi di Puskesmas II Sumpiuh untuk jumlah kematian ibu tahun

2014 sebesar 0 per 100.000 kelahiran hidup,pelayanan di Puskesmas II

Sumpiuh sudah berjalan baik ini dibuktikan semua ibu yang bersalin harus

di Puskesmas II Sumpiuh. Menurut E. Astuti menyatakan bahwa sesuai

dengan standar pelayanan minimal pertolongan persalinan dan juga

komitmen dari puskesmas, karena standar pelayanan minimal persalinan

terdapat di fasilitas kesehatan terutama pelayanan klinik pratama atau

puskesmas yang terdiri dari dokter dan bidan sesuai dari Dinas

Kesehatan. Sedangkan untuk data jumlah kelahiran sebesar 2 per 1000

kelahiran hidup, jumlah kematian bayi 3 per 1000 kelahiran hidup.

Berdasarkan data di atas maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan studi kasus tentang Asuhan Komprehensif pada ibu dengan

suspect hamil, persalinan, nifas, Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana

(KB) Pada Ny D umur 18 tahun G2P0A1 umur kehamilan 4 minggu 3 hari

di Puseksmas 2 Sumpiuh.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif Ibu hamil, Persalinan,

Nifas, Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana (KB) Pada Ny D umur 18

tahun G2P0A1 Suspect Hamil 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2

Sumpiuh?”

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

5

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny D umur 18

tahun G2P0A1 dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan

keluarga berencana umur kehamilan 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2

Sumpiuh sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan

malakukan pendokumentasian dengan menggunakan metode

manajemen 7 langkah varney dan menggunakan data perkembangan

dengan menggunakan SOAPIE.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa kehamilan pada Ny

D umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di

Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,

diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

b. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa persalinan pada Ny

D umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di

Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,

diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

c. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa nifas pada Ny D

umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di

Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

6

diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

d. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa bayi baru lahir pada

Ny D umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di

Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,

diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

e. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa Keluarga

Berencana (KB) pada Ny D umur 18 tahun G2P0A1 Umur

Kehamilan 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari

pengkajian, interpretasi data, diagnosa, tindakan segera,

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi.

f. Mampu mendokumentasikan pengkajian data perkembangan

hasil asuhan dengan metode SOAPIE mulai dari kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir pada Ny D umur 18 tahun

G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2

Sumpiuh.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan khususnya mengenai penatalaksanaan pada

kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana

(KB).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Klien

Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai kehamilan, bersalin,

nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana (KB).

b. Bagi Masyarakat

Memperoleh pelayanan kebidanan yang baik sesuai dengan

asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir, keluarga berencana (KB).

c. Bagi Mahasiswa

Memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi

mahasiswa yaitu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir,keluarga berencana (KB).

E. Ruang Lingkup

1. Sasaran

Sasaran dari studi kasus ini adalah Ny. D umur 18 tahun G2P0A1

Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari

2. Tempat

a. Tempat pengambilan kasus kehamilan dilakukan di BPM Marsini,

Amd. Keb

b. Tempat pengambilan kasus persalinan dilakukan di Puskesmas

2 Sumpiuh

c. Tempat pengambilan kasus nifas dilakukan di Rumah Ny. D

d. Tempat pengambilan kasus bayi baru lahir di Rumah Ny. D

e. Tempat pengambilan kasus keluarga berencana di Rumah Ny. D

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

8

3. Waktu

a. Penyusunan proposal dilakukan mulai: Februari 2016

b. Pengambilan kasus ini dilakukan di Puskesmas 2 Sumpiuh pada

bulan Oktober.

c. Rencana penyusunan Laporan pada bulan Februari- Juli 2016

F. Metode Memperoleh Data

1. Data Primer

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan

atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian

(responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan

orang tersebut (Face to face) (Notoatmodjo,2012; h. 139).

b. Observasi

Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan

penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-

mula rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah

pengindraan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik

perhatian akan dilanjutkan dengan danya pengamatan

(Notoatmodjo, 2012; h. 131).

c. Pemeriksaan

1) Pemeriksaan fisik

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

9

Pemeriksaan fisik adalah salah satu teknik pengumpul data

untuk mengetahui keadaan fisik dan keadaan kesehatan

(Ambarwati, 2011; h. 119).

a) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan

menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi

karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian

tubuh atau fungsi tubuh pasien (Ambarwati, 2011; h.

119).

b) Palpasi

Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang

dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian

tubuh dengan menggunakan jari atau tangan

(Ambarwati, 2011; h. 120).

c) Perkusi

Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan

mendengarkan bunyi getaran/gelombang suara yang

dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang

diperiksa (Ambarwati, 2011; h. 121).

d) Auskultasi

Aukultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan

mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ

tubuh (Ambarwati, 2011; h. 122).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

10

2) Pemeriksaan penunjang (ultrasonografi)

Merupakan gambaran real time pada layar ultrasonik yang

dihasilkan oleh gelombang suara yang dipantulkan kembali

dari organ, cairan dan jaringan yang berhadapan dengan

janin di dalam uterus sehingga dapat mengetahui usia

gestasi, perkembangan janin, dan deteksi abnormaalitas

pada janin dan plasenta (Williams, 2012)

3) Pemeriksaan Hb

Jenis pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara

Talquis dan dengan cara sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan

pada kunjungan ibu hamil yang pertama kali, lalu periksa lagi

menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu

upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil

(Pantikawati, 2012; h. 12).

4) Pemeriksaan protein urine

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein

dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam

asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat

tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan urin protein

ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia

(Pantikawati, 2012; h. 12).

5) Pemeriksaan urine reduksi

Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu

dengan indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

11

pada keluarga ibu dan suami. Bila hasil pemertiksaan urine

reduksi positif (+) perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk

memastikan adanya Diabetes Mellitus Gestasional (DMG).

Diabetes Mellitus Gestasional pada ibu dapat

mengakibatkan adanya penyakit berupa pre eklampsia,

polihidramnion, bayi besar (Pantikawati, 2012; h. 13).

2. Data sekunder

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan catatan, penyimpanan dari

catatan informasi untuk penggunaan yang efisien dan mudah

diterima (Muslihatun, 2009; h.3).

b. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka adalah merupakan analisis teoritis tentang

masalah yang diteliti, yang dikaitkan dengan hasil-hasil

penelitian yang telah ada dan atau hasil studi kepustakaan

(Notoatmodjo, 20012; h.199).

c. Media internet

Internet adalah jaringan computer yang mampu

menghubungkan computer diseluruh dunia sehingga berbagai

jenis dan bentuk informasi berupa jurnal dan website dapat di

akses di berbagai belahan dunia secara cepat (Badriyah,

2014; h. 99).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

12

d. Media Komunikasi

Media Komunikasi adalah Proses pengiriman dan penerimaan

pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan

efektif sehingga dapat dipahami (Anonymous, 2015).

e. Rekam Medis

Rekam Medis adalah Berkas yang berisikan catatan dan

dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada

pasien (Anonymous, 2008).

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk

memberikan gambaran tentang karya tulis ilmiah ini agar tujuan dari

asuhan kebidanan yang telah dilakukan untuk mudah di capai dan

masalah dapat dirumuskan dengan baik, maka perlu penyusunan yang

baik. Adapun sistematika penyusunan karya ilmiah yang dapat

digunakan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, tujuan penyusunan KTI yang meliputi

tujuan umum dan tujuan khusus, ruang lingkup yang meliputi sasaran,

tempat dan waktu, manfaat, metode memperoleh data meliputi

wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kasus, dan sistematika

penulisan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf · pada janin dan plasenta (Williams, 2012) 3) Pemeriksaan Hb . Jenis pemeriksaan Hb

13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan pustaka menguraikan teori tentang kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir, perencanaan KB, Tinjauan teori

asuhan kebidanan, dan landasan hukum kewenangan bidan dan

kompetensi bidan.

BAB III. TINJAUAN KASUS

Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir normal dan masa antara secara sistematis

dengan metode manajemen varney.

BAB IV. PEMBAHASAN

Berisi tentang menjelaskan tentang masalah atau kesenjangan antara

teori dan kasus yang penulis temukan dilapangan tentang asuhan

komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan

masa antara.

BAB V. PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban

dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan asuhan komprehensif

dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan masa antara.

Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan

tanggapan dari kesimpulan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016