LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2012 merupakan tahun ke tiga implemetasi Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010- 2015. Renstra tersebut merupakan dokumen perencanaan strategis yang memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan pendidikan Kabupaten Bandung serta tolok ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudyaan. Dokumen ini berfungsi pula dalam mengukur dan menetapkan tujuan, sasaran strategis, kebijakan prioritas bagi perumusan dan pelaksanaan program serta kegiatan. Dalam upaya pencapaian Misi Kedua Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlandaskan Iman dan taqwa serta melestarikan budaya sunda, pada Tahun 2012 ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung melaksanakan 13 (tiga belas) Program yang terdiri 4 (empat) program pada SKPD; 6 (enam) program bidang pendidikan dan 3 (tiga) program bidang kebudayaan, sejarah dan kepurbakalaan yang diwujudkan dalam 138 (seratus tiga puluh delapan ) kegiatan yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan pada SKPD; 102 (seratus dua) kegiatan bidang pendidikan dan 14 (empat belas) kegiatan bidang kebudayaan, sejarah dan kepurbakalaan. Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2012, sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban dalam perspektif trasnparansi dan akuntabilitas publik.
96
Embed
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - bandungkab.go.id · Mengadakan buku pelajaran pokok dan buku lain yang diperlukan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan ... Memantau dan mengevaluasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2012 merupakan tahun ke tiga implemetasi Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-
2015. Renstra tersebut merupakan dokumen perencanaan strategis
yang memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan
pendidikan Kabupaten Bandung serta tolok ukur dalam melaksanakan
tugas dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudyaan. Dokumen ini
berfungsi pula dalam mengukur dan menetapkan tujuan, sasaran
strategis, kebijakan prioritas bagi perumusan dan pelaksanaan program
serta kegiatan.
Dalam upaya pencapaian Misi Kedua Pemerintah Kabupaten
Bandung yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berlandaskan Iman dan taqwa serta melestarikan budaya sunda,
pada Tahun 2012 ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bandung melaksanakan 13 (tiga belas) Program yang terdiri 4 (empat)
program pada SKPD; 6 (enam) program bidang pendidikan dan 3 (tiga)
program bidang kebudayaan, sejarah dan kepurbakalaan yang
diwujudkan dalam 138 (seratus tiga puluh delapan ) kegiatan yang
terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan pada SKPD; 102 (seratus dua)
kegiatan bidang pendidikan dan 14 (empat belas) kegiatan bidang
kebudayaan, sejarah dan kepurbakalaan.
Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja, maka
disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2012,
sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban dalam perspektif
trasnparansi dan akuntabilitas publik.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
2
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
Tahun 2012 ditetapkan dan mengacu pada peraturan perundangan,
sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301).
2. Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437).
3. Undang-undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4438).
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai
Daerah Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000 No 54
Tambahan Lembaran Negara No 3952).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Pertangungjawaban Kepala Daerah.
6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor
589/IX/6/Y/99 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan
T8S4 : Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan
dan pelestarian keragaman budaya.
d. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Terget Jangka Menengah
Indikator Kinerja Utama (IKU) diarahkan guna memberikan
pedoman bagi peumusan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh
masing-masing unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dalam rangka untuk menetapkan rencana kerja tahunan,
menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen
penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja, dan untuk
melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen
rencana strategis tahun 2010-2015. Indiator Kinerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan, sebagai berikut :
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
21
No Tujuan Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target 2015
(1) (2) (3) (4)
1. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat;
Angka Melek Huruf (AMH):
Angka Melek Huruf seluruh Penduduk
Angka Melek Huruf Pada Usia Dewasa
Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24 Tahun
99.01
2. Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional 1.1. (Rata-Rata
Nilai UN SD/MI dan
1.2. Rata-Rata Nilai UN SMP/ MTs)
2. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL) 2.1. SD/MI 2.2. SMP/MTs
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 3.1. APS SD/MI 3.2. APS
SMP/MTs
8,00
7.50
57.863 siswa
(98,20%)
64.218 siswa
(99,52%)
99,98
95,87
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
22
4. Angka Ngulang Kelas 4.1. SD/MI
4.2. SMP/MTs
5. Angka Putus Sekolah (APTS) 5.1. SD/MI 5.2. SMP/MTs
6. Angka Melanjutkan Sekolah 6.1. Angka
Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs
6.2. Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK
7. Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar 7.1. SD/MI 7.2. SMP/MTs
8. Kondisi Sekolah 8.1. % Gedung
SD/MI dalam Kondisi Baik
8.2. % Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik
1%
0,05%
274 siswa
(0,059%)
475 siswa (0,15%)
55.731 siswa
(96,615%)
42.020 siswa
(65,43%)
6.09
3.00
6.464 RK
(67,28%)
4.842 RK
(76,715%)
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
23
9. Rasio Siswa per-guru (R-S/G): 9.1. Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI)
9.2. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
10. Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek): 10.1. Rasio Guru
per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI)
10.2. Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
11. % SMP yang terakreditasi
12. Angka Partisipasi
Murni (APM) Pada Pendidikan Dasar 12.1. APM SD/
MI/ SDLB/ Paket A
12.2. APM SMP/MTs
1 : 20
1 : 24
1 : 39
1 : 60
100%
99,67
83,06
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
24
13. Angka Partisipasi Kasar (APK) 13.1. APK SD/
MI/ SDLB/ Paket A
13.2. APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
14. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar 14.1. Rasio
SD/MI 14.2. Rasio
SMP/MTs 15. % peserta
pendidikan life skill terhadap lulusan SMP
104,58
91,61
1: 323
1:491
3. Tersedia dan terjangkaunya Layanan Pendidikan Menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan;
1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UAN) SMA/ MA/ SMK
2. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL)
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
4. Angka Ngulang Kelas
5. Angka Putus Sekolah (APTS)
6. Angka Melanjutkan Sekolah lulusan SMA/MA/SMK ke jenjang PT
8.50
21.933 siswa
(78,45%)
53,4%
0.01
371
(0,21%)
50%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
25
7. Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Menengah
8. Prosentase Gedung SMA/MA/SMK dalam Kondisi Baik
9. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan Menengah
10. Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan Menengah
11. % SMA/MA yang terakreditasi
12. Angka Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Menengah
13. Angka Partisipasi Kasar (APK)SMA/ MA/ SMK/SMALB/ Paket C
14. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan Menengah
15. Jumlah lulusan SMK yang diserap lapangan kerja formal
16. Jumlah lulusan SMK yang mandiri
17. % lulusan SMA yang diterima bekerja di perusahaan
3
1.743
(61,62%)
1 : 16,47
1 : 43
100%
42,65%
55,68%
1 : 632
50,61%
39,00%
5,00%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
26
18. % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMA yang tidak melanjutkan
19. Rasio Jumlah
murid SMK dan SMA
5,00%
40 : 60
4. Tersedia dan terjangkaunya Layanan PAUD (Formal dan Non Formal),
1. Jumlah siswa
pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
2. APK Pada Pendidikan Anak Usia Dini
3. Jumlah anak usia 4-6 tahun pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
4. Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak)
79.328
40%
218.807
1000
5. Tersedianya sistem Tata Kelola Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan
1. % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada : 1.1. Pendidikan
Dasar SD 1.2. SMP
2. % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Dasar
3. % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Menengah
80%
100%
100%
100%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
27
4. % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Menengah
5. Jumlah Kelompok Kerja Guru (KKG)
6. Sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan diseluruh unit sistem pendidikan
7. jumlah guru yang mendapat beasiswa 7.1. SD 7.2. SMP 7.3. SMA/SMK
100%
241 KKG
1 sistem
4.631
409
36/19
6. Terjaminnya Pelayanan, pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan akuntabel.
1. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS): 1.1. Tingkat
Pelayanan Sekolah (TPS) SD;
1.2. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMP;
1.3. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMA
2. Data based Bidang Pendidikan Formal maupun Non Formal seluruh jenjang
3. Jumlah Dewan Pendidikan
4. Jumlah KomiteSekolah 4.1. SD 4.2. SMP
1 : 286
1 : 476
1 : 660
1 Sistem
1 DP Kab
4.151
295
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
28
4.3. SMA 4.4. SMK
5. Jumlah forum komunikasi Komite Sekolah
107
70
31
7. Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional
KUALITAS BUDAYA: 1. Jumlah grup
kesenian aktif 1.1. Seni
Karawitan 1.2. Seni Teater 1.3. Seni
Padalangan 1.4. Seni Sastra 1.5. Seni Rupa 1.6. Seni Lukis 1.7. Seni Pertunjuk
an 1.8. Seni Tari 1.9. Seni
Kontemporer 1.10. Seni
Budaya Unggulan
2. Jumlah gedung kesenian
3. jumlah seniman dan budayawan
4. Jumlah lembaga adat tradisi masyarakat kebudayaan
5. Jumlah jenis Kesenian
KUANTITAS NILAI BUDAYA: 1. Jumlah atraksi
budaya yang memadukan keragaman
2. Rata-rata frekwensi ma-syarakat yang me-nyaksikan per-tunjukan budaya
76
8
20
10
8
15
342
72
3
143
2 Gedung
594
608
10
50
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
29
3. Rata-rata jumlah pengunjung museum perbulan
4. kebijakan daerah tentang penerapan nilai baru ke dalam budaya
KUANTITAS KEKAYAAN BUDAYA: 1. Jumlah Benda,
Situs 2. Jumlah Kawasan
Cagar Budaya yang dilestarikan
3. Jumlah kegiatan/pertunjukan kebudayan
4. Jumlah kelompok budaya yang diberikan pembinaan
KUALITAS KEKAYAAN BUDAYA: 1. Jumlah atraksi
budaya yang memadukan keragaman
2. Rata-rata frekwensi masystaka yang menyaksikan pertunjukan budaya
3. Rata-rata jumlah pengunjung meseum perbulan
4. Jumlah nilai budaya sunda yang dapat dikenalkan
55
6
10
608
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
30
e. Kebijakan Strategis dan Program
Dalam mendukung pencapaian Tujuan strategis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015,
dilakukan upaya dan langkah strategi sebagai berikut::
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional).
2. Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan.
3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
4. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan
menengah dalam rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulm pendidikan umum ke pendidikan
kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulm
satuan pendidikan menengah
10. Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan;
12. Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan.
13. peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan kebudayaan agar dapat local.
14. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak dini.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
31
15. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan
kemasyarakatan.
16. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda
pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan
tradisi masyarakat.
17. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman budaya.
Ke-17 Kebijakan Stratejik tersebut diuraian ke dalam 9
(sembilan) program Stratejik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
kabupaten Bandung, yaitu :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
3. Program Pendidikan Menengah;
4. Program Pendidikan Non Formal;
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
7. Program Pengembangan Nilai Budaya;
8. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
9. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
32
Tabel
Kebijakan dan Program Strategis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012
KEBIJAKAN STRATEGIS
PROGRAM
1. 1. Menyelenggarakan pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
1. Program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
2. Meningkatkan kesetaraan
dalam memperoleh layanan
pendidikan.
3. Pencanangan dan penerapan
wajib belajar 12 tahun.
2. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun;
4. Fasilitasi kemudahan bagi
anak-anak usia sekolah
jenjang SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana
pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan
kelembagaan satuan
pendidikan menengah dalam
rangka rintisan Wajib belajar
12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan
pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulm
pendidikan umum ke
pendidikan kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman
3. Program Pendidikan Menengah
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
33
relevansi muatan kurikulm
satuan pendidikan menengah
10.Peningkatan pendidikan non
formal (keaksaraan
fungsional)
4. Program Pendidikan Non
Formal
11.Menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan bagi
tenaga pendidik dan
kependidikan;
12.Menyediakan fasilitas
pendidikan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan.
5. Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
13.Peningkatan mutu manajemen
pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan
kebudayaan agar dapat local.
6. Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan;
14.Peningkatan pengenalan dan
menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak
dini.
15.Pembangunan sarana dan
prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman
budaya
7. Program Pengembangan Nilai
Budaya;
16.Peningkatan pemasyarakatan
penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam
aktivitas Pemerintahan dan
8.Program Pengelolaan Kekaya-
an Budaya;
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
34
kemasyarakatan.
17.Peningkatan pemasyarakatan
penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam
aktivitas Pemerintahan dan
kemasyarakatan.
9.Program Pengelolaan Ke-
ragaman Budaya
B. PENETAPAN KINERJA 2012
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan jangka menengah
sebagaimana diuraikan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 telah disusun
Penetapan Kinerja Tahun 2012 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD 2012.
Untuk mendukung Program dan Kegiatan Pembangunan, dalam rencana
kerja tersebut dialokasikan pembiayaannya melalui Rencana Kerja dan
Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012.
Penetapan Kinerja Tahun 2012 untuk Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung, adalah sebagai berikut :
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
35
No Tujuan dan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target 2012
Program/ Kegiatan
Anggaran (Rp)
(1) (2) (3)
1. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
Angka Melek Huruf (AMH):
Angka Melek Huruf seluruh Penduduk
Angka Melek Huruf Pada Usia Dewasa
Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24 Tahun
98,65 Program PNF/ 6 Kegiatan
4.622.322.000,-
2. Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional 1.1. (Rata-Rata
Nilai UN SD/MI dan
1.2. Rata-Rata Nilai UN SMP/ MTs)
Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL) a. SD/MI b. SMP/MTs Angka Partisipasi Sekolah (APS) a. APS SD/MI b. APS SMP/MTs
8,00
7,50
97,87%
97,36%
99,77%
93,05%
Program Wajib Belajar Pendidik- an Dasar Sembilan Tahun / 57 Kegiatan
316.948.452.413,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
36
Angka Ngulang Kelas a. SD/MI b. SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APTS) a. SD/MI b. SMP/MTs Angka Melanjutkan Sekolah 1.1. Angka
Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs
1.2. Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK
Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar a. SD/MI b. SMP/MTs Kondisi Sekolah 1.1. % Gedung
SD/MI dalam Kondisi Baik
1.2. % Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik
1,29%
0,07%
0,064%
0,30%
96,009%
64,76%
6.09
3.00
61,91%
74,114%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
37
Rasio Siswa per-guru (R-S/G): 1.1. Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI)
1.2. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek): 1.1. Rasio
Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI)
1.2. Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
% SMP yang ter-akreditasi Angka Partisipasi Murni (APM)
1 : 23
1 : 21
1 : 38
1 : 54
90%
99,61%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
38
Pada Pendidikan Dasar a. APM SD/MI b. APM SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) 1.1. APK SD/
MI/ SDLB/ Paket A
1.2. APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar a. Rasio SD/MI b.Rasio SMP/MTs % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMP
81,71%
104,37
91,58
1 : 286
1 : 476
3. Tersedia dan
terjangkaunya
Layanan
Pendidikan
Menengah yang
bermutu, relevan
dan berkesetaraan;
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UAN) SMA/ MA/ SMK Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL)
8.50
88,55%
Program Pendidikan Menengah
32.181.202.500,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
39
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka Ngulang Kelas Angka Putus Sekolah (APTS) Angka Melanjutkan Sekolah lulusan SMA/MA/SMK ke jenjang PT Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Menengah Prosentase Gedung SMA/MA/SMK dalam Kondisi Baik Rasio guru terhadap murid pada pendidikan Menengah Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan Menengah % SMA/MA yang terakreditasi Angka Partisipasi Murni (APM) Pada
45,6 %
0,01
0,30 %
80%
3
67,667 %
1 :15,01
1 : 44
100%
41,75%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
40
Pendidikan Menengah Angka Partisipasi Kasar (APK)SMA/ MA/ SMK/SMALB/ Paket C Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada dikmen Jumlah lulusan SMK yang diserap lapangan kerja formal Jumlah lulusan SMK yang mandiri % lulusan SMA yang diterima bekerja di perusahaan % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMA yang tidak melanjutkan Rasio Jumlah murid SMK dan SMA
54,36%
1 : 660
10%
10%
1%
1%
40 : 60
4. Tersedia dan terjangkaunya Layanan PAUD (Formal dan Non Formal),
Jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
37.488
Program PendidikanAnak Usia Dini
2.517.830.242,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
41
APK Pada Pendidikan Anak Usia Dini Jumlah anak usia 4-6 tahun pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak)
40%
218.807
950
5. Tersedianya sistem Tata Kelola Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan
% Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Dasar a. SD b. SMP % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Dasar % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Menengah % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Menengah Jumlah Kelompok Kerja Guru (KKG) Sistem pendataan dan
60%
90,82%
39,78%
99%
26,39%
241
1 sistem
Program Peningkat-an Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidik an
4.641.716.000,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
42
pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan diseluruh unit sistem pendidikan jumlah guru yang mendapat beasiswa a. SD b. SMP c. SMA / SMK
2778
245
7 / 5
6. Terjaminnya Pelayanan, pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan akuntabel.
Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS): 1.1. Tingkat
Pelayanan Sekolah (TPS) SD;
1.2. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMP;
1.3. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMA
Data based Bidang Pendidikan Formal maupun Non Formal seluruh jenjang Jumlah Dewan Pendidikan Jumlah KomiteSekolah a. SD
252
139
171
1 sistem
1 DP Kab
4.151
295
107
70
Program Manaje-men Pe-layanan Pendidikan
1.775.000.000,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
43
b. SMP c. SMA d. SMK Jumlah forum Komunikasi Komite Sekolah
31
7. Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional
KUALITAS BUDAYA:
Jumlah grup kesenian aktif
Seni Karawitan
Seni Teater
Seni Padalangan
Seni Sastra
Seni Rupa
Seni Lukis
Seni Per-tunjukan
Seni Tari
Seni Kontempo-rer
Seni Budaya Unggulan
Jumlah gedung kesenian
jumlah seniman dan budayawan
Jumlah lembaga adat tradisi masyarakat kebudayaan
Jumlah jenis Kesenian
76
8
20
10
8
15
342
72
3
143
2 gdg
594
608
10
50
Program Pengem-bangan Nilai Budaya
Program Pengelo- laan Ke- kayaan Budaya
Program Pengelo- laan Ke- ragaman Budaya
14.965.391.000,-
3.575.000.000,-
768.137.000,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
44
KUANTITAS NILAI BUDAYA:
Jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman
Rata-rata frekwensi masyarakat yang menyaksikan pertunjukan budaya
Rata-rata jumlah pengunjung museum perbulan
kebijakan daerah tentang penerapan nilai baru ke dalam budaya
KUANTITAS KEKAYAAN BUDAYA:
Jumlah Benda, Situs
Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Jumlah kegiatan/pertunjukan kebudayan
Jumlah kelompok budaya yang diberikan pembinaan
KUALITAS KEKAYAAN BUDAYA:
55
6
10
608
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
45
Jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman
Rata-rata frekwensi masystaka yang menyaksikan pertunjukan budaya
Rata-rata jumlah pengunjung meseum perbulan
Jumlah nilai budaya sunda yang dapat dikenalkan
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
46
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten
Bandung Tahun 2012 diukur dari tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan
sasaran strategis, yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2010-
2015. Mengacu pada Renstra tersebut, kemudian difokuskan dengan Indikator
Kinerja Utama (IKU) SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2015,
ditetapkan 8 Tujuan dan 17 Sasaran Stategis.
Tujuan Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bandung, adalah sebagai berikut :
1) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
2) Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
3) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan;
4) Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD (Formal dan Non
Formal), Pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua
kecamatan;
5) Tersedianya sistem tata kelola pendidik dan tenaga kependidikan
yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima
pendidikan .
6) Terjaminnya pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan
akuntabel.
7) Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan
nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional:
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
47
Tujuan-tujuan strategis tersebut dijabarkan menjadi 17 sasaran sebagai
berikut :
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional).
Dengan Memperluas kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh pelayanan Pendidikan Berkelanjutan, sehingga memiliki
bekal keterampilan teknis untuk memperoleh pekerjaan dalam
lingkungan kehidupan di masyarakat; Membebaskan seluruh
masyarakat dari buta huruf latin agar dapat membaca dan menulis,
sehingga mendapat kesempatan untuk mengikuti perkembangan
iptek yang fungsional bagi kehidupannya; serta Meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan informal agar peserta didik memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sederajat dengan hasil
persekolahan
2. Peningkatan kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan.Dengan Memperluas kesempatan bagi seluruh
masyarakat untuk memperoleh pelayanan Pendidikan Keaksaraan
Fungsional, sehingga memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan
untuk dapat meningkatkan penghasilan keluarga, serta Memperluas
kesempatan bagi seluruh masyarakat golongan perempuan untuk
memperoleh pelayanan Pendidikan Kewanitaan dan kesetaraan
jender; serta Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing
penyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan agar dapat nguatkan
sikap dan keterampilan sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak di lingkungan masyarakat;
3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun. Dengan
Memperluas kesempatan bagi seluruh anak usia wajib belajar
(AUWB) untuk memperoleh pelayanan Pendidikan Dasar (usia 7-15
tahun) yang berkeadilan agar anak dapat mengembangkan
potensinya, sehingga memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi atau kehidupan di masyarakat; serta Meningkatkan mutu,
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
48
relevansi dan daya saing seluruh penyelenggaraan Pendidikan
Dasar,
4. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan menengah
dalam rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulm pendidikan umum ke pendidikan kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulm satuan
pendidikan menengah;
10. Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan
Memperluas kesempatan kepada seluruh anak usia dini (usia 0-6
tahun) untuk memperoleh PAUD (Formal dan Non Formal) serta
Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing seluruh
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar dapat
menumbuh-kembangkan potensi seluruh anak usia dini sehingga
memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar;
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga pendidik
dan kependidikan;
12. Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan, dengan Meningkatkan mutu tata-kelola SDM
kependidikan dan kebudayaan serta kepegawaian daerah agar
memiliki pedoman yang terarah, sehingga dapat melaksanakan
tugasnya dengan aman dan nyaman;
13. peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan kebudayaan agar dapat local, dengan
Meningkatkan mutu sistem perencanaan pendidikan agar
pelaksanaan pendidikan memiliki pedoman dan arah yang jelas, baik
bagi para pengelola dan pelaksana, maupun bagi masyarakat
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
49
pengguna pendidikan dan kebudayaan dalam pencapaiannya;
Meningkatkan mutu kinerja seluruh lembaga melaksanakan
pembangunan pendidikan sesuai dengan tugas pokok, fungsi,
wewenang, tanggungjawab, dan target-target pencapaian hasilnya,
baik secara individu maupun kelompok; serta Meningkatkan mutu
sistem pengawasan pendidikan agar seluruh pelaksanaan
pembangunan pendidikan dan kebudayaan tidak terdapat
penyimpangan dan penyalahgunaan, sehingga mendapat
kepercayaan dan citra yang baik di hadapan masyarakat;
14. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap
Budaya Sunda sejak dini, dengan Memperluas kesempatan bagi
masyarakat untuk mengembangkan wawasan dan apresiasi tentang
seni-budaya daerah dan nasional yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan; Memperdalam wawasan dan apresiasi masyarakat
terhadap nilai-nilai kesenian dan kebudayaan daerah dan nasional,
sehingga dapat menumbuh-kembangkan rasa kebanggaan sebagai
anggota masyarakat dan bangsanya; serta Memperluas kesempatan
bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya lokal
dan nasional:
15. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-nilai
Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan kemasyarakatan,
dengan mendapatkan pendidikan, pelatihan dan penelitian seni dan
budaya lokal dan nasional;
16. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda
pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan tradisi
masyarakat, dengan Untuk berpartisipasi menyelenggarakan
festipal, pameran, lomba kesenian, dan budya lokal dan nasional:
Penelitian situs dalam kaitannnya dengan objek pariwisata;
17. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman budaya.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
50
A. EVALUASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012
1. Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2012 Per Tujuan
Sesuai tujuan dan sasaran strategis yang telah dijabarkan di
atas, dilakukan evaluasi dan analisis untuk mengetahui capaian kinerja
tiap tujuan dan sasaran dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasi masing-masing idikator tersebebut. Capaian hasil
dapat dilihat pada tabel berikut :
TujuanStrategis1 :
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Angka Melek
Huruf (AMH), yaitu : Angka Melek Huruf seluruh Penduduk; Angka
Melek Huruf Pada Usia Dewasa; Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24
Tahun. Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 1 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Angka Melek Huruf (AMH)
98,65 98,76 0.11
Angka Melek Huruf seluruh Penduduk
Angka Melek Huruf Pada Usia Dewasa
Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24 Tahun
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
51
Hasil Pengukuran terhadap prosentase penduduk usia 15 tahun
plus yang bisa baca tulis dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun plus di
peroleh indikator Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2012 mencapai
realisasi 98,76 %, angka ini naik 0,11% dari Target Renstra 2010-
2015 sebesar 98,65%. Dibandingkan dengan Capaian tahun 2011
angka ini naik 0,28% di mana AMH tahun 2011 sebesar 98,48%.
Tujuan 2 :
Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja, yaitu : Rata-
Rata Nilai Ujian Nasional (Rata-Rata Nilai UN SD/MI dan Rata-Rata
Nilai UN SMP/ MTs); Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka
Lulusan (AL); Angka Partisipasi Sekolah (APS); Angka Ngulang
Kelas; Angka Putus Sekolah (APTS); Angka Melanjutkan Sekolah
(Angka Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs dan Angka
Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK); Rata-Rata
Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar; Kondisi Sekolah (%
Gedung SD/MI dalam Kondisi Baik dan % Gedung SMP/MTs dalam
Kondisi Baik); Rasio Siswa per-guru (R-S/G), meliputi: Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI) dan Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs); Rasio Guru per-
sekolah (R-G/Sek), meliputi: Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata
pada pendidikan dasar (SD/MI) dan Rasio Guru per-murid per-kelas
rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs) ; Prosentase (%) SMP
yang ter-akreditasi; Angka Partisipasi Murni (APM) Pada
Pendidikan Dasar; Angka Partisipasi Kasar (APK), meliputi: APK
SD/ MI/ SDLB/ Paket A dan APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B; Rasio
Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada
pendidikan dasar; % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan
SMP
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
52
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 2 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional
Rata-Rata Nilai UN SD/MI
8.0 8.0 100%
Rata-Rata Nilai UN SMP/ MTs
7.50 7.50 100%
2. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL)
a. SD/MI
b. SMP/MTs
97,87%
97,36%
97,61 % 97,28 %
0,26 % 0,08 %
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
a. SD/MI b. SMP/MTs
99,77%
93,05%
94,98 % 81,60 %
4,79 %
11,45 %
4. Angka Ngulang Kelas
a. SD/MI b. SMP/MTs
1,30%
0,10%
1,29%
0,07%
0,01 % 0,03 %
5. Angka Putus Sekolah (APTS)
a. SD/MI b. SMP/MTs
0,064 %
0,30 %
0,04 % 0,34 %
0,024 % 0,04 %
6. Angka Melanjutkan Sekolah
Angka Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs
96,009 % 92,12 %
3,889 %
Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK
64,76 % 67,22 % 2,46 %
7. Rata-Rata Lama
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
53
Penyelesaian Pendidikan Dasar
a. SD/MI b. SMP/MTs
6
3
6 3
100 % 100%
8. Kondisi Sekolah
% Gedung SD/MI dalam Kondisi Baik
61,91 % 63,64 % 1,73 %
% Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik)
74,114 % 79,60 % 5,486 %
9. Rasio Siswa per-guru (R-S/G)
Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI)
1 : 23 1 : 24,39 1,39
Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
1 : 21 1: 14,22 6,78
10. Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek)
Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI)
1 : 38 1 : 34,17 3,83
Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
1 : 54 1 : 36,98 17,02
11. Prosentase (%) SMP yang ter-akreditasi
90 % 90 % 100 %
12. Angka Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Dasar
a. SD/MI/SDLB/Paket A
b. SMP/MTs
99,61
81,71
93,26 % 66,47 %
6,35 %
15,24 %
13. Angka Partisipasi Kasar (APK)
APK SD/ MI/ SDLB/ Paket A
104,37 105,00 % 0,63 %
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
54
APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
91,58 92,87 % 1,29 %
14. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar
a. Rasio SD/MI b. Rasio SMP/MTs
1 : 286
1 : 476
1: 264,23 1 :342,71
23,77
133,29
15. % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMP
Hasil Pengukuran terhadap Tujuan 2, yaitu Terjaminnya
kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan
berkesetaraan di semua kecamatan, adalah :
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional. Target Rata-Rata Nilai UN
SD/MI 2012 dari semua mata pelajaran yang di UAN-kan 8,00 realisasi
8,00 atau tercapai 100%. Sedangkan Target Rata-Rata Nilai UN SMP/
MTs 2012 dari empat mata pelajaran yang di UAN-kan sebesar 7.50,
terealiasi rata-rata 7,40).
Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL).
Dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa
tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100, diperoleh
nilai realisasi 97,61 % dari target 2012 dalam renstra 97,87% atau
capaian kinerja sebesar 0,26 % untuk tingkat SD/MI. Sedangkan untuk
tingkat SMP/MTs diperoleh nilai realisasi 97,28 % dari target renstra
2012 sebesar 97,36 % atau capaian kinerja 0,08 %.
Angka Partisipasi Sekolah (APS). Realisasi indikator ini pada
tahun 2012 sebesar 94,98 % dari target renstra tahun yang sama, yaitu
99,77 % atau capaian kinerja sebesar 4,79 % untuk Angka Partisipasi
SD/MI. Hasil capaian ini dihitung dari jumlah murid usia 7-12 tahun
sebanyak 377.172 siswa berbanding jumlah penduduk kelompok usia
7-12 tahun 397.093 orang dikali 100. Disisi lain dengan jumlah murid
usia 13-15 tahun sebanyak 137.314 siswa dan jumlah penduduk
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
55
kelompok usia 13-15 tahun meberikan gamaran pada tingkat SMP/MTs
realisasi tahun 2012 sebesar 81,60 % dari target renstra yang sama,
yaitu 93.05 % atau capaian kinerja sebesar 11,45 %.
Angka Ngulang Kelas. Realisasi kinerja indikator ini pada
jenjang pendidikan SD/MI tahun 2012 sebesar 1,29 %, tahun 2011
yaitu 1,47 %, dan 1,48% tahun 2010. Perbandingan angka tersebut
menunjukan hasil capaian menurun positif sebesar 0,18 %.
Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2012
menunjukan angka realisasi yang sama dengan tahun 2011, yaitu
0,07%, terdapat capaian positif sebesar 0,02% bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2010 sebesar 0,09%.
Angka Putus Sekolah (APTS). Realisasi kinerja indikator ini
pada jenjang pendidikan SD/MI tahun 2012 menunjukan angka
realisasi yang sama dengan tahun 2011, yaitu 0,04%, terdapat capaian
positif sebesar 0,03% bila dibandingkan dengan capaian tahun 2010
sebesar 0,07%. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tahun
2012 sebesar 0,34 %, tahun 2011 yaitu 0,30 %, dan 0,44% tahun
2010. Capaian angka tersebut menunjukan hasil kenaikan negatif
sebesar 0,04 % dibandingkan realisasi tahun 2011dan target renstra
tahun 2012 sebesar 0,30%.
Angka Melanjutkan Sekolah. Angka Melanjutkan lulusan SD/MI
ke jenjang SMP/MTs kinerja tahun 2012 realiasinya sebesar 92,12%
dari jumlah lulusan SD/MI tahun yang sama yaitu 63.476 siswa, posisi
ini menurun positif bila dibandingkan realiasi kinerja indikator ini tahun
2011 sebesar 93,02% dari jumlah lulusan SD/MI tahun yang sama yaitu
56.912 siswa. Demikian pula bila dibandingkan dengan target Renstra
2012 sebesar 96,009 %. Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke
jenjang SMA/MA/SMK kinerja tahun 2012 realiasinya sebesar 67,22%
dari jumlah lulusan SMP/MTs tahun yang sama yaitu 46.000 siswa,
posisi ini menaik bila dibandingkan realiasi kinerja indikator ini tahun
2011 sebesar 66,24% dari jumlah lulusan SMP/MTs tahun yang sama
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
56
yaitu 44.969 siswa. Demikian pula bila dibandingkan dengan target
Renstra 2012 sebesar 64,76 %.
Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar. Dengan
menggunakan kohor dari 1.000 siswa yang diikuti perkembangannya
dari tingkat I sampai lulus dan mereka diasumsikan boleh
mengulangmaksimum 2 kali, rata-rata lama penyelesaian pendidikan
SD diperoleh realisasi kinerja sebesar 6,05 tahun dan ini berarti bahwa
ada in-efisiensi sebesar 0,05 tahun. Sedangkat rata-rata lama belajar
lulusan SMP dan SM sebesar 3,00 tahun, dan in efisiensi sebesar 0,00
tahun. In-efisiensi ii disebabkan masih adanya siswa menguang.
Kondisi Sekolah. % realiasisi Gedung SD/MI dalam Kondisi
Baik tahun 2012 sebesar 63,64 % , naik dari proyeksi renstra tahun
yang sama 61,91% atau capaian naik sebesar 1,73%. Sisanya rusak
berat 14,55% dan rusk ringan 21,81% menjadi prioritas pembangunan
2013. Sedangkan realiasi % Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik
tahun 2012 sebesar 79,60%, naik dari proyeksi renstra tahun yang
sama 74,114 % atau capaian naik sebesar 5,486%, sisanya sebesar
14,24% kondisi rusak ringan dan 6,16% rusak berat menjadi prioritas
pembangunan tahun 2013.
Rasio Siswa per-guru (R-S/G), meliputi: Realisasi indikator ini
tahun 2012 adalah 1 : 24,39 untuk SD/MI dan 1 : 16,51SMP/MTs .
Capaian Indikator ini naik sebesar 1,39 digit untuk jenjang pendidikan
SD/MI dibandingkan data proyeksi yang ingin dicapai Renstra tahun
2012 untuk rasio siswa per-guru, sebesar 1 : 23 dengan proyeksi
jumlah guru (SD/MI) 18.648 dan jumlah murid 436.752 siswa.
Sedangkan pada jenjang pendidikan SMP/MTs realisasi terjadi
penurunan positif sebesar 4.49 digit dari jumlah guru (SMP/MTs)
10988 dan jumlah murid 156.276
Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek). Rasio Guru per-murid per-
kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI) proyeksi capaian