- 1 - Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) planologi kehutanan merupakan bagian penting terhadap pencapaian keberhasilan pembangunan bidang kehutanan dan berhasilnya pembangunan kehutanan dapat menjadi indikator keberhasilan pembangunan nasional. Oleh karena itu bekal bagi para calon pejabat, khususnya pada level eselon III yang bekerja pada bidang penyiapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan dipandang penting dan sangat strategis. Pemberian bekal melalui diklat ”Manajemen Teknis Kehutanan Tingkat III Planologi (MTK III-PLANO)” tersebut akan menjadikan platform yang sama, paling tidak akan dapat menyamakan persepsi yang diarahkan agar benar- benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, trampil, kreatif, disiplin dan profesional. Sehingga diklat MTK III-PLANO akan menghasilkan SDM yang siap menjalankan tugas dan fungsinya, serta memiliki kemantapan semangat korsa yang kuat, dan mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan keplanologian kehutanan. Uraian di atas pada dasarnya sesuai dengan makna di dalam PP Nomor 100 Tahun 2000, bahwa jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu organisasi negara. Selanjutnya, seperti halnya dengan PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS, antara lain disebutkan ”Diklat Teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan Kompetensi Teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS”. Hal inilah yang di dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/Menhut-II/2006 tentang Pola Karir PNS Dephut dan
29
Embed
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · PDF fileA. Latar Belakang Peningkatan kualitas ... Hutan Pendidikan Gunung Walat-Sukabumi ... - Faham tentang penyiapan kebijakan, standarisasi,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
- 1 -
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) planologi kehutanan
merupakan bagian penting terhadap pencapaian keberhasilan pembangunan
bidang kehutanan dan berhasilnya pembangunan kehutanan dapat menjadi
indikator keberhasilan pembangunan nasional. Oleh karena itu bekal bagi
para calon pejabat, khususnya pada level eselon III yang bekerja pada
bidang penyiapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan dipandang penting
dan sangat strategis.
Pemberian bekal melalui diklat ”Manajemen Teknis Kehutanan Tingkat III
Planologi (MTK III-PLANO)” tersebut akan menjadikan platform yang sama,
paling tidak akan dapat menyamakan persepsi yang diarahkan agar benar-
benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, trampil, kreatif, disiplin
dan profesional. Sehingga diklat MTK III-PLANO akan menghasilkan SDM
yang siap menjalankan tugas dan fungsinya, serta memiliki kemantapan
semangat korsa yang kuat, dan mampu memanfaatkan, mengembangkan
dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu
pelaksanaan pembangunan keplanologian kehutanan.
Uraian di atas pada dasarnya sesuai dengan makna di dalam PP Nomor 100
Tahun 2000, bahwa jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS
dalam rangka memimpin suatu organisasi negara. Selanjutnya, seperti halnya
dengan PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan PNS, antara lain disebutkan ”Diklat Teknis dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan Kompetensi Teknis yang diperlukan untuk
pelaksanaan tugas PNS”. Hal inilah yang di dalam Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor : P.76/Menhut-II/2006 tentang Pola Karir PNS Dephut dan
- 2 -
Nomor : P.2/Menhut-II/2009 tentang Pola Diklat PNS Dephut dibahas lebih
mendalam, diantaranya dijelaskan “untuk diangkat dalam jabatan, khususnya
jabatan Struktural (Eselon IV sampai dengan Eselon II), diutamakan telah
lulus Diklat Teknis yang ditetapkan oleh masing-masing Eselon I sesuai
bidang jabatan”.
Sehubungan dengan hal tersebut penyelenggaraan diklat MTK III-PLANO
harus benar-benar ditangani secara sungguh-sungguh dan profesional.
Terlaksananya diklat yang sebaik-baiknya, berdasarkan Kurikulum diklat
pada Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor : SK.154/Dik-2/2008
tanggal 1 Desember 2008, memerlukan sarana-prasarana yang memadai,
fasilitator/Widyaiswara yang profesional, dan panitia pelaksana yang
kompeten. Untuk itu Pusat Diklat Kehutanan memandang penting
mempersiapkannya dengan menetapkan Pedoman Penyelenggaraan diklat
MTK-III PLANO.
B. Tujuan Penyusunan Pedoman Tujuan penyusunan Pedoman Penyelenggaraan diklat MTK-III PLANO ini
kiranya menjadi acuan utama bagi pelaksana diklat, fasilitator/Widyaiswara,
dan para pihak terkait dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan diklat
yang baik dan berkualitas berdarkan Kurikulum diklat sebagaimana
Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor : SK.154/Dik-2/2008
tanggal 1 Desember 2008.
C. Tujuan Diklat 1. Umum :
Tujuan diklat MTK III-PLANO adalah untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan, dan dasar-dasar perilaku manajemen teknis di bidang
penyiapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan bagi para calon pejabat
yang dipersiapkan untuk menduduki posisi jabatan Eselon III lingkup
planologi kehutanan.
- 3 -
2. Khusus : Di dalam hal kompetensi yang akan dicapai, mulai dari pemahaman
berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan
dan harus dimiliki adalah :
a) Mengefektifkan jejaring komunitas pembelajar dengan semangat dan
motivasi (etos kerja) bekerjasama.
b) Memahami makna hidup dan kehidupan manusia sebagai nilai dasar
pelaksanaan tugas.
c) Menjelaskan arah pembangunan prioritas Kehutanan dan fokus-fokus
pembangunan bidang Planologi Kehutanan.
d) Mampu memanfaatkan Standar operating procedure Sistim Informasi
Kehutanan, Jaringan Data Spasial Nasional, Simpul, Unit kliring,
metadata dan pertukaran data.
e) Menjelaskan e-government dan pentingnya teknologi informasi
f) Menjelaskan peraturan perundang-undangan terkait tata ruang
wilayah, keagrariaan, tata guna hutan dan kawasan hutan.
g) Menerapkan pemecahan kasus konflik batas dan kawasan hutan di
berbagai lokasi.
h) Melaksanakan penyiapan kebijakan, standarisasi, pembimbingan dan
evaluasi perencanaan kawasan hutan makro, penataan ruang dan
dinamika ruang wilayah hutan, serta konsep dan urgensi PDRB Hijau
i) Melaksanakan penyajian NSDH dan analisa potensi (valuasi)
sumberdaya hutan.
j) Melakukan evaluasi dan pengembangan teknik inventarisasi hutan dan
sosial budaya masyarakat.
k) Melakukan proses pengukuhan (penunjukan sampai dengan
penetapan) kawasan hutan, dan Orientasi serta rekonstruksi
l) Menelaah perubahan fungsi, peruntukan, kajian Pelepasan, tukar
menukar, dan relokasi kawasan hutan
m) Menjelaskan Tata Ruang Wilayah Nasional, Propinsi dan
Kabupaten/Kota
- 4 -
n) Menjelaskan Tata Guna Hutan, Tanah, dan Perairan, serta
pembentukan dan analisa unit pengelolaan hutan
o) Menggunakan GPS Handheld, Navigasi, Mapping dan Geodetic terkait
program komputer dengan berbagai software
p) Menganalisa Data dan Informasi Spasial serta koreksi hasil analisis
SIG beserta perkembangannya
q) Menerapkan teknik analisis Penginderaan jauh, Teknologi Satelit dan
citra satelit beserta perkembangannya
- 5 -
Bab II STRUKTUR KURIKULUM, MATA DIKLAT DAN
RINGKASAN MATERI Penyelenggaraan Diklat MTK III-PLANO tujuannya adalah memberikan
pengetahuan, ketrampilan, dan dasar-dasar perilaku manajemen teknis di bidang
penyiapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan bagi para calon pejabat yang
dipersiapkan untuk menduduki posisi jabatan Eselon III lingkup planologi
kehutanan.
Diklat dilaksanakan selama 352 jam pelajaran (JPL) @ 45 menit atau setara
dengan 50 hari efektif, terdiri dari 188 Jpl teori dan 164 Jpl praktik. Di samping
itu di dalamnya termasuk 6 kali ceramah umum (Stadium General) dan
Karyawisata selama 2 hari.
Pemberian teori dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, sedangkan untuk
kegiatan praktik (baik classroom-excersice, studi kasus, maupun laboratorium /
studio / lapangan) dilakukan di Pusat Diklat Kehutanan serta di tempat-tempat
lain yang memenuhi persyaratan, antara lain :
a. Hutan Pendidikan Gunung Walat-Sukabumi
b. Balai/Balai Besar TN Gunung Gede-Pangrango/Gunung Halimun-Salak
c. Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu
d. Perum Perhutani/ Unit Pengelolaan Hutan Model
e. Kantor Pemerintah (Lingkup Planologi Kehutanan, BAKOSURTANAL,
LAPAN, Jawatan HIDROGRAFI AL) dan/atau Perguruan Tinggi (IPB dan/atau
ITB).
Selanjutnya, topik-topik Stadium General merupakan hal penting (aktual dan
faktual) yang dinilai dapat menajamkan pencapaian tujuan diklat, diperkirakan
- 6 -
tersedia waktu 2 hari atau sebanyak ± 6 topik @ selama 2 jam (120 menit), topik-
topik dimaksud dapat meliputi atau dipilih dari tema-tema berikut :
a) PNBP Kehutanan,
b) Global-warming,
c) Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN)
d) Penegasan dan pemetaan Batas Perairan,
e) Pengetahuan tentang Batas Antar Negara,
f) PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Hijau,
g) Manfaat Citra Satelit dalam Perencanaan
h) Pengetahuan tentang Carbon Trade/CDM/REDD, dan
i) Topik terkait Manajemen Hutan Lestari (melalui Pembentukan KPH).
Dalam upaya lebih meningkatkan ketajaman beberapa aplikasi yang terdapat
pada berbagai instansi terkait dengan pencapaian tujuan diklat MTK-III PLANO,
maka akan dilaksanakan Karyawisata ke Fakultas Teknik Geodesi dan
Geomatika-ITB di Bandung, dan ke BAKOSURTANAL-Cibinong serta LAPAN
(Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)-Jakarta.
A. Struktur Kurikulum Diklat Sesuai dengan kompetensi yang diperlukan, maka struktur kurikulum Diklat
MTK III-PLANO terdiri atas 2 (dua) kelompok yaitu pembelajaran teori
sebanyak 188 jam pelajaran (53 %) dan praktik sebanyak 164 jam pelajaran
(47 %).
Prinsip pembelajaran pada diklat MTK III-PLANO adalah pembelajaran
andragogi. Pembelajaran teori di arahkan pada pemahaman dan
kemampuan peserta serta hal-hal yang berkenaan dengan kebijakan, dan
pelaksanaannya diperkaya dengan diskusi, studi kasus (classroom-exercise)
terhadap hal-hal penting (actual and factual) yang dinilai sangat dibutuhkan
oleh peserta diklat guna lebih menajamkan pencapaian tujuan diklat.
- 7 -
Untuk memberi kesempatan peserta diklat agar selalu mengikuti
perkembangan dan inovasi yang tiada henti sebagai penyiap prakondisi
pengelolaan hutan, maka dalam membangun komitmen dan guna lebih
mempersiapkan diri peserta diklat, maka topik-topik Stadium General dipilih
hal penting yang aktual dan faktual, diperkirakan tersedia waktu 2 hari atau
sebanyak ± 6 topik @ selama 2 jam (120 menit). Selain itu, untuk lebih
memperkaya beberapa aplikasi yang terdapat pada berbagai instansi terkait,
maka akan dilaksanakan Karyawisata ke Fakultas Teknik Geodesi dan
Geomatika-ITB di Bandung, dan ke BAKOSURTANAL-Cibinong serta LAPAN
(Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)-Jakarta. B. Mata Diklat
Sesuai dengan struktur kurikulum Diklat MTK III-PLANO di atas, maka dapat
diuraikan mata-mata diklatnya adalah sebagai daftar pada Tabel 1 di bawah.
Tabel : 1. Daftar Mata Diklat dan Topik-bahasan MTK III – PLANO
No. Nama Mata Pelajaran Jumlah JPL
1 2 3 I. TEORI 1. Bina Suasana Pelatihan 6
2. Kecerdasan Spiritual 8 3. Kebijakan Pembangunan Kehutanan 8 4. Manajemen Sistim Informasi Kehutanan 12 5. Peraturan dan Perundang-undangan Kehutanan 8 6. Manajemen Konflik 16 7. Perencanaan Makro Kawasan Hutan 12 8. Neraca dan Valuasi Sumberdaya Hutan 10 9. Inventarisasi Hutan 20
10. Pemantapan Kawasan Hutan 20 11. Penatagunaan, Penggunaan dan Perubahan Fungsi /
Peruntukan Kawasan Hutan Hutan 24
12. Dinamika Tata Ruang Wilayah Hutan 10 13. Aplikasi SIG 24
14. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra 10 J u m l a h J a m T e o r i (JPL) 188
- 8 -
No. Nama Mata Pelajaran Jumlah JPL
1 2 3 II. PRAKTIK
1. Manajemen Konflik 16 2. Perencanaan Makro Kawasan Hutan 16 3. Neraca dan Valuasi Sumberdaya Hutan 16 4. Inventarisasi Hutan 20 5. Pemantapan Kawasan Hutan 20
6. Penatagunaan, Penggunaan dan Perubahan Fungsi / Peruntukan Kawasan Hutan Hutan
20
7. Aplikasi SIG 20 8. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra 16 9. Pelaporan, Action-plan dan Seminar 20
J u m l a h J a m P r a k t i k (JPL) 164 Jumlah Total (JPL) 352
C. Ringkasan Materi
1. Pembelajaran Teori : a. Bina suasana pelatihan
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta mampu :
- Saling mengenal, komunikasi, berjejaring dengan baik, lancar dan
membangun komunitas pembelajar yang mantap.
- Memiliki senangat dan motivasi (etos kerja) untuk berlatih dan
bekerjasama
- Memiliki pemahaman baik terhadap suasana lingkungan kampus.
b. Kecerdasan Spiritual Setelah mengikuti pelajaran ini peserta diharapkan mampu:
- Merefleksi diri
- Menjelaskan pengertian IQ, EQ, dan SQ
- Memahami arti manusia dimensional
- Menjelaskan mengenai situasi bermakna yang dapat mengubah jalan