Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk memaksimalkan nilai saham atau investasi perusahaan yang dapat tercermin dari harga saham di bursa tempat mereka mencatat dan memperjualbelikan sahamnya (listing). Beberapa daftar bursa saham yang paling terkenal di dunia antara lain New York Stock Exchange (Amerika), NASDAQ (Amerika), London Stock Exchange (Inggris), dan Tokyo Stock Exchange (Jepang). New York Stock Exchange (NYSE) berlokasi di 11 Wall Street, Lower Manhattan, New York City, Amerika Serikat. NYSE memiliki transaksi saham terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar berjumlah US$16.613 triliun dari 2800 perusahaan yang listing di dalamnya. 1 Bursa saham ini juga terkenal prestisius dan memiliki persyaratan serta regulasi yang sangat ketat dibandingkan dengan bursa saham lainnya. Persyaratan tersebut terdiri dari dua standar utama di bidang distribusi saham (stock distribution) dan hasil kinerja finansial (financial results). Persyaratan listing yang dibuat oleh NYSE sengaja didesain untuk menarik investasi perusahaan-perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar dan hasil bisnis yang memiliki perkembangan signifikan sehingga tidak semua perusahaan dapat terdaftar di bursa ini. Sejauh ini hanya ada dua perusahaan Indonesia yang berhasil terdaftar di New York Stock Exchange, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk. Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan untuk listing di NYSE pada tahun 1994 dan disusul oleh Telkom satu tahun kemudian. Namun, PT Telekomunikasi Indonesia kini menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masih bertahan listing di NYSE setelah PT Indosat memutuskan untuk delisting di tahun 2013 lalu. Keputusan Indosat untuk delisting 1 Lihat website NYSE: https://www.nyse.com/why-nyse#nyse-why-leader.
27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

Mar 02, 2019

Download

Documents

duongdiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk

memaksimalkan nilai saham atau investasi perusahaan yang dapat tercermin dari

harga saham di bursa tempat mereka mencatat dan memperjualbelikan sahamnya

(listing). Beberapa daftar bursa saham yang paling terkenal di dunia antara lain

New York Stock Exchange (Amerika), NASDAQ (Amerika), London Stock

Exchange (Inggris), dan Tokyo Stock Exchange (Jepang). New York Stock

Exchange (NYSE) berlokasi di 11 Wall Street, Lower Manhattan, New York City,

Amerika Serikat. NYSE memiliki transaksi saham terbesar di dunia dengan

kapitalisasi pasar berjumlah US$16.613 triliun dari 2800 perusahaan yang listing

di dalamnya.1 Bursa saham ini juga terkenal prestisius dan memiliki persyaratan

serta regulasi yang sangat ketat dibandingkan dengan bursa saham lainnya.

Persyaratan tersebut terdiri dari dua standar utama di bidang distribusi saham

(stock distribution) dan hasil kinerja finansial (financial results). Persyaratan

listing yang dibuat oleh NYSE sengaja didesain untuk menarik investasi

perusahaan-perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar dan hasil bisnis yang

memiliki perkembangan signifikan sehingga tidak semua perusahaan dapat

terdaftar di bursa ini.

Sejauh ini hanya ada dua perusahaan Indonesia yang berhasil terdaftar di

New York Stock Exchange, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT

Indosat Tbk. Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan

untuk listing di NYSE pada tahun 1994 dan disusul oleh Telkom satu tahun

kemudian. Namun, PT Telekomunikasi Indonesia kini menjadi satu-satunya

perusahaan Indonesia yang masih bertahan listing di NYSE setelah PT Indosat

memutuskan untuk delisting di tahun 2013 lalu. Keputusan Indosat untuk delisting

1 Lihat website NYSE: https://www.nyse.com/why-nyse#nyse-why-leader.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

2

dari NYSE salah satunya didasari oleh besarnya biaya yang harus mereka

keluarkan untuk tetap mengikuti regulasi bursa dan Lembaga Sekuritas Amerika

(U.S. SEC) serta kerugian yang dialami perusahaan. Hal tersebut secara langsung

disampaikan oleh U.S. SEC melalui keterangan pemberhentian proyek atau

“Project Disposal Profinal” yang diunggah di website resmi mereka

(http://www.sec.gov/). Berikut ini adalah tabel perbandingan status dua

perusahaan Indonesia di NYSE (September 2014)

Tabel 1.1

Status Perusahaan Indonesia di NYSE

No. Perusahaan Industri Kode Listing Delisting

1) Indosat Tbk Communications IIT 18/10/ 1994 16/05/2013

2) Telekomunikasi

Indonesia Tbk

Fixed Line

Telecom TLK 14/11/1995 on going

Sumber: Data diolah dari website NYSE (http://secfilings.nyse.com/)

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang bergerak dalam bidang

informasi dan telekomunikasi melakukan penawaran saham perdana publik

tanggal 14 November 1995 yang sekaligus menandai listing-nya perusahaan

BUMN tersebut di bursa saham prestisius milik Amerika, yakni NYSE.2 Alasan

Telkom listing di New York Stock Exchange adalah untuk mempermudah akses

perusahaan terhadap sumber-sumber pendanaan eksternal dan mempermudah

investor dan calon investor untuk melakukan transaksi saham di tingkat

internasional. Sebagai konsekuensinya, Telkom harus mematuhi regulasi yang

diterapkan oleh NYSE dan lembaga sekuritas Amerika (U.S. Securities and

Exchange Commission) serta semakin dihadapkan pada kelompok pemegang

saham (shareholders) yang sangat beragam jenis, kepentingan, harapan, dan latar

2 Ester Meryana. “18 Tahun Saham Telkom Tercatat di NYSE, Kapitalisasi Pasar Capai US$ 20,77 miliar”. Majalah SWA (Online), 1 November 2013. Diakses tanggal 20 April 2014, terarsip di: http://swa.co.id/portfolio/18-tahun-saham-telkom-tercatat-di-nyse-kapitalisasi-pasar-capai-us-2077-miliar.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

3

belakang budayanya. Telkom dituntut untuk melaksanakan keterbukaan informasi

dengan selalu bersikap transparan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan

informasi perusahaan karena informasi tersebut dapat memengaruhi nilai serta

reputasi mereka di mata publik khususnya shareholders.

Komposisi kepemilikan saham Telkom (per November 2013) terdiri dari

Pemerintah Republik Indonesia (53.1%) dan Publik (46.9%).3 Dari 46.9% saham

publik, 80% saham dimiliki oleh shareholders asing di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan NYSE dengan persentase sebesar 38.8%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa mayoritas shareholders publik Telkom adalah pihak asing. Keberadaan

shareholders sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan karena

investasi mereka menjadi sumber pendanaan terbesar perusahaan. Tanpa adanya

investasi yang dilakukan, perusahaan tidak akan memiliki kekuatan finansial

untuk menjalankan bisnisnya. Shareholders merupakan kelompok dengan

kebutuhan dan posisi yang spesial sehingga dibutuhkan penanganan yang berbeda

dari kelompok berkepentingan perusahaan lainnya. Telkom pun memerlukan unit

khusus dalam manajemen perusahaan yang mampu mengelola hubungan baik

dengan shareholders dan didukung oleh pemahaman perihal bisnis dan keuangan,

hukum (legal) dan program komunikasi yang berdampak positif bagi tujuan

perusahaan.

Unit Investor Relations (IR) secara khusus ditunjuk oleh perusahaan untuk

melakukan komunikasi keuangan sebagai upaya memaksimalkan nilai investasi

saham perusahaan. Kelompok berkepentingan yang ditangani oleh Unit IR

meliputi komunitas investasi dan keuangan seperti calon investor, pemegang

saham institusional dan retail, fund advisors, analis, perusahaan manajemen aset

dan investor perbankan.4 Ketika perusahaan membangun hubungan dengan

shareholders dari berbagai negara, mereka sangat mungkin berhadapan dengan

perbedaan budaya, waktu, nilai, aspek politik, ekonomi, dan media yang berlaku

3 Data diperoleh dari Modul Investor Summit & Capital Market Expo 2013 milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 4 Data mengenai daftar shareholders asing Telkom akan dibahas lebih lanjut pada bab Hasil

Penelitian dan Analisis.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

4

secara internasional. IR pun dituntut untuk mampu memelihara mekanisme umpan

balik yang sistematis kepada manajemen agar mampu merespon dinamika

shareholders asing secara tepat dan efektif.

Manajemen komunikasi yang dilakukan oleh Unit IR Telkom dalam

mengelola shareholders asing di NYSE kemungkinan besar cukup kompleks baik

dari segi komunikasi maupun informasinya. Pertama, cakupan informasi yang

harus dikomunikasikan pada setiap program cukup luas karena shareholders asing

cenderung memiliki agenda kepentingan yang berbeda-beda. Kedua, komunikasi

yang dilakukan mungkin membutuhkan penyesuaian ketika menghadapi faktor

perbedaan dan keunikan latar belakang budaya masing-masing shareholder dan

bukan tidak mungkin pula jika budaya dapat menjadi faktor penghambat

komunikasi IR. Ketiga, laporan IR yang umumnya disusun dalam format laporan

tahunan (Annual Report), laporan triwulan, dan laporan keuangan juga harus

disusun ke dalam beberapa format tambahan sesuai regulasi yang diberlakukan

oleh U.S. SEC di New York Stock Exchange. Dengan demikian, biaya yang

dibutuhkan semakin bertambah sedangkan waktu untuk memenuhi semua regulasi

bursa semakin sedikit. Keempat, pemilihan media komunikasi yang sesuai untuk

shareholders menjadi tantangan bagi perusahaan dalam menjamin efektivitas

penyampaian pesan agar tetap sesuai dengan regulasi dan prinsip keterbukaan

informasi.

Peneliti merasa tertarik untuk mengetahui keseluruhan proses manajemen

komunikasi yang dilakukan oleh Unit IR Telkom dalam mengelola shareholders

asing di NYSE karena komunikasi menjadi dasar dalam mengelola sebuah

hubungan. Peneliti juga melihat bahwa manajemen komunikasi memiliki kaitan

yang erat dengan kemampuan perusahaan dalam mengelola shareholders mereka.

Selain itu, faktor utama yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Investor Relations adalah masih minimnya studi, teori, dan

pemahaman IR sebagai spesialisasi fungsi Public Relations di perusahaan.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

5

B. Rumusan Masalah

Telkom yang masih bertahan listing di NYSE sejak tahun 1995

kemungkinan besar telah melakukan manajemen komunikasi yang cukup baik

melalui Unit IR-nya. Hal tersebut tentu tidak mudah mengingat Telkom harus

mengikuti seluruh regulasi yang dibuat oleh bursa dan U.S. SEC. Berdasarkan

latar belakang yang telah peneliti jelaskan di atas, penelitian ini didasari oleh

permasalahan: Bagaimana manajemen komunikasi yang dilakukan Unit

Investor Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam memenuhi

kebutuhan informasi shareholders asing di NYSE?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui manajemen komunikasi yang dilakukan oleh Unit

Investor Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam mengelola

shareholders asing.

2) Untuk mengetahui kebutuhan informasi shareholders asing Telkom

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian diharapkan mampu menjadi referensi tambahan untuk penelitian

lain yang sejenis terlebih jika sama-sama ingin mengkaji manajemen komunikasi

perusahaan. Selain itu, penelitian juga diharapkan mampu memberikan masukan

dan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya pada

bidang kajian Public Relations dan Investor Relations. Hal tersebut karena kajian

Investor Relations sebagai bagian dari fungsi Public Relations masih belum

terlalu popular di Indonesia.

2. Manfaat Praktis

1) Penelitian diharapkan mampu menggambarkan dengan jelas manajemen

komunikasi yang dilakukan oleh Unit IR dalam mengelola shareholders

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

6

asing sehingga dapat menjadi pertimbangan dan acuan evaluasi singkat

untuk program dan manajemen perusahaan selanjutnya.

2) Penelitian diharapkan mampu menjadi insight bagi pembaca dan

perusahaan-perusahaan lain dalam melakukan manajemen komunikasi

untuk mengelola shareholders asing mereka.

E. Kerangka Pemikiran

1. Manajemen Kelompok Berkepentingan dan Shareholders Asing

Keberadaan kelompok berkepentingan (stakeholders) sangat penting dan

tidak dapat dipisahkan dari perusahaan. Mereka selalu menjadi perhatian utama

perusahaan dalam bersikap transparan dan bertanggung jawab atas segala

informasi (baik informasi keuangan atau non keuangan) yang disampaikan karena

informasi tersebut dapat memengaruhi nilai serta reputasi perusahaan. R. Edward

Freeman (dalam Putra, 2008:5.13) menyatakan stakeholders sebagai “any

individual or group who can affect or is affected by the actions, decisions,

policies, practices, or goals of the organization” yang artinya kelompok atau

individu yang dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian

tujuan organisasi. Stakeholders dapat pula diartikan sebagai pihak-pihak yang

memiliki singgungan kepentingan dengan organisasi. Sebagai sebuah organisasi,

perusahaan dengan beragam stakeholders diharapkan mampu melakukan

komunikasi dua arah dan manajemen strategis melalui stakeholder approach,

yakni pendekatan khusus yang mengacu pada disiplin manajemen dalam

memahami kebutuhan dan kepentingan stakeholder (Putra, 2008:5.12).

Pendekatan tersebut mampu menganalisis kemampuan perusahaan dalam

mengelola kepentingan (interests), kebutuhan (needs) dan sudut pandang

(viewpoints) para kelompok berkepentingan untuk mencapai tujuannya.

Stakeholder yang akan dibahas dalam penelitian ini fokus kepada

shareholders asing Telkom di NYSE. Shareholders (pemegang saham)

merupakan bagian dari kelompok berkepentingan (stakeholders) yang melakukan

investasi dan memiliki kepentingan terhadap bisnis asing. Sedangkan pengertian

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

7

shareholders asing di penelitian ini merujuk pada individu atau kelompok yang

tersebar di berbagai negara berbeda, berinvestasi di Telkom melalui NYSE, dan

dapat terhubung dengan perusahaan melalui NYSE atau melalui hubungan

langsung dan tidak langsung seperti e-mail, website resmi perusahaan, conference

call, tatap muka, dan sebagainya. Di antara perusahaan dan shareholders asing

sangat mungkin terdapat perbedaan dalam berbagai aspek yang harus

diperhitungkan dengan matang dan ditanggapi dengan baik oleh perusahaan.

Setiap shareholder hadir sebagai individu unik yang merepresentasikan

budayanya masing-masing. Namun, perlu diingat bahwa bukan berarti budaya

yang mereka miliki sesuai dengan stereotip budaya yang telah beredar di

masyarakat.

Salah satu teori yang sesuai untuk penelitian ini adalah teori kelompok

berkepentingan (stakeholder theory). Teori ini sangat erat kaitannya dengan cara-

cara yang dilakukan perusahaan untuk mengelola kelompok berkepentingan

mereka termasuk shareholders. Teori kelompok berkepentingan dapat membantu

peneliti untuk memahami hubungan perusahaan dengan shareholders dan

bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan mereka sehingga teori ini seringkali

disamakan dengan konsep manajemen kelompok berkepentingan. Konsep

manajemen kelompok berkepentingan mampu menggambarkan suatu proses dan

kontrol yang harus direncanakan dengan menggunakan prinsip mendasar serta

melalui pendekatan kepada shareholders. Teori ini kemudian berkembang melalui

pendekatan “new-corporate relation” yang menekankan kolaborasi antara

perusahaan dan pemegang saham untuk berhubungan dengan lingkungan

bisnisnya. Perusahaan menjadikan kepentingan shareholders sebagai prioritas

utama mereka. Clarkson (1995) menjelaskan bahwa teori ini dapat digunakan

untuk mengenali, menganalisa, dan meneliti karakteristik individu atau kelompok

yang memengaruhi atau dipengaruhi oleh perilaku organisasi. Menurut perspektif

teori ini, hubungan perusahaan dengan shareholders bukan lagi sebatas hubungan

transaksional melainkan hubungan fungsional yang harus dibangun berdasarkan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

8

konsep kebermanfaatan dengan memaksimalkan minat shareholders terhadap

perusahaan melalui cara-cara yang sesuai dengan hukum atau nilai-nilai sosial.

Mitchell et al. (1997) dalam “Stakeholder Theory: Issues to Resolve”

mendefinisikan tiga faktor yang menjadi landasan perusahaan dalam mengelola

kelompok berkepentingan seperti shareholders dan menentukan rencana serta

pelayanan yang sesuai untuk mereka (Mainardes et al., 2011:236). Ketiga faktor

yang berkaitan dengan manajemen kelompok berkepentingan adalah:

1) Power – Kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membuat

seseorang atau suatu pihak melakukan suatu tindakan.

2) Legitimacy – Legitimasi dapat dianggap sebagai persepsi umum atas hal-

hal yang diinginkan oleh entitas berdasarkan tindakan yang lakukan.

3) Urgency – Penentuan waktu untuk merespon permintaan yang mendesak

dari kelompok berkepentingan.

2. Hubungan Masyarakat Internasional (International Public

Relations)

Public Relations (PR) menjembatani hubungan perusahaan dengan

publiknya. Kegiatan PR merupakan upaya terencana dan berkesinambungan yang

berbasis pada kegiatan komunikasi dan pengelolaan program-program perusahaan

serta merujuk pada manajemen komunikasi melalui hubungan yang saling

menguntungkan. Tujuannya adalah untuk menciptakan serta memelihara niat baik

dan sikap saling pengertian antara perusahaan dan publiknya. PR yang juga

dikenal dengan istilah hubungan masyarakat (humas) dapat diartikan sebagai

fungsi dalam manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan baik

dan bermanfaat antara organisasi dan kelompok berkepentingan (Cutlip, Center

dan Broom, 2006:5). Sedangkan Grunig dan Hunt lebih menekankan pengertian

humas sebagai manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya (Putra,

2008:1.3). Tokoh lain yang ikut menyumbangkan pemikirannya tentang Public

Relations adalah Rex F. Harlow seperti yang terarsip dalam American

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

9

International Journal of Research in Humanities, Arts and Social Sciences tahun

2013:

Distinctive management function which helps establish and

maintain mutual lines of communication, understanding,

acceptance and cooperation between an organization and its

publics; involves the management of problems or issues; helps

management to keep informed on and responsive to public opinion;

defines and emphasizes the responsibility of management to serve

the public interest; helps management keep abreast of and

effectively utilize change, serving as an early warning system to

help anticipate trends; and uses research and sound and ethical

communication as its principal tools.

Kegiatan PR dengan cepat mengglobal. Komunikasi dilakukan dalam

konteks yang semakin luas meliputi wilayah internasional dengan menempatkan

praktisi PR atau Public Relations Officer (PRO) di garis depan pengelolaan

hubungan perusahaan dengan masyarakat dari berbagai negara. Kegiatan tersebut

kemudian dikenal dengan istilah International Public Relations (IPR). Wakefield

(2008) mendefinisikan hubungan masyarakat internasional sebagai program

multinasional yang memiliki hubungan koordinasi antara kantor pusat dan

berbagai negara di mana perwakilan kantor dan atau publik berada. Sedangkan

menurut Wilcox, et al. (2007), IPR adalah aktivitas komunikasi organisasi

(multinasional) yang terencana untuk mencapai tujuan bisnis dengan menciptakan

lingkungan yang positif melalui hubungan saling menguntungkan di negara target

yang memfasilitasi organisasi (Wakefield, 2008:141). Kegiatan PR yang

dilakukan dalam konteks domestik memiliki perbedaan-perbedaan yang cukup

signifikan bila dibandingkan dengan kegiatan PR internasional. Berikut ini adalah

tabel perbandingan yang menunjukkan perbedaan kondisi dan karakteristik dalam

pelaksanaan kegiatan PR domestik (nasional) dan PR internasional:

Tabel 1.2 Perbedaan Kondisi dan Karakteristik Kegiatan Public Relations

Domestik Internasional

Ruang lingkup kegiatan terbatas Ruang lingkup kegiatan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

10

pada satu negara

Publik adalah bangsa sendiri

Kegiatannya tertuju pada bangsa

sendiri (masyarakat dalam

negeri).

Menggunakan bahasa nasional

Budaya (relatif) sama

Kemampuan publik menyerap

informasi cenderung sama

Tingkat penguasaan teknologi dan

penggunaan sarana informasi

(komunikasi) relatif sama

(Contoh: TV, radio, komputer,

internet, surat kabar, jurnal, dan

sebagainya).

melampaui batas-batas negara

Publik adalah bangsa-bangsa

lain

Kegiatannya tertuju pada banga

lain (masyarakat di luar negeri)

Menggunakan bahasa asing dan

Internasional

Perbedaan budaya

Kemampuan publik dalam

menyerap informasi berbeda-

beda

Tingkat penguasaan teknologi

dan penggunaan sarana

informasi (komunikasi)

berbeda-beda.

Sumber: Rudy, 2005.

International Public Relations terdiri atas komponen komunikasi

internasional yang juga mencakup dimensi budaya sebagai landasan komunikasi

dan kegiatan PR sebagai konteksnya (Parkinson & Ekachai, 2006:70). IPR

dianggap sebagai respon terhadap kebutuhan kelompok berkepentingan asing

sehingga hubungan yang terjalin di dalamnya dipengaruhi oleh beberapa kondisi

kontekstual, seperti aktivitas tertentu, budaya dan bahasa, politik, ekonomi, sistem

media, dan tingkat perkembangan di masing-masing negara. Salah satu contoh PR

Internasional adalah hubungan antara perusahaan dan shareholders asing yang

tersebar di berbagai negara. Komunikasi yang terjadi tidak lagi memikirkan batas-

batas wilayah atau negara karena perusahaan melakukan komunikasi internasional

dalam konteks global. Perusahaan sebaiknya benar-benar jeli dalam menentukan

cara yang tepat untuk mengelola shareholders agar setiap tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai. PRO perusahaan perlu mengidentifikasi, memahami,

dan mengakomodir pandangan, pendapat, minat, dan perilaku publik asing untuk

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

11

berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran. Mayoritas kegiatan IPR dilakukan

perusahaan dengan memanfaatkan internet karena internet memungkinkan proses

komunikasi berlangsung secara cepat dan dengan koverasi yang luas. Selain itu,

internet dianggap sebagai salah satu media yang memiliki efek kuat (powerful

effect) untuk mempengaruhi publik.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada tiga hal utama

yang mendasari praktik PR dan IPR, yaitu: publik sebagai sasarannya,

komunikasi, dan manajemen. Hal yang membedakan praktik keduanya adalah

ruang lingkup dan konteks IPR yang jauh lebih luas dari konteks PR domestik.

Public Relations merupakan hubungan timbal balik yang dilakukan oleh

perusahaan kepada publik dengan berperan sebagai fungsi manajemen yang

teratur, terstruktur, dan terencana pada level strategis dan teknis yang melibatkan

komunikasi dua arah (two-ways communication) untuk memperoleh umpan balik

(feedback). Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa manajemen yang baik

dapat memengaruhi keberhasilan hubungan publik suatu organisasi.

3. Hubungan Masyarakat Antarbudaya (Intercultural Public

Relations)

Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) menjadi hal yang

esensial dalam kegiatan PR internasional. Komunikasi antarbudaya secara

sederhana dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua pihak yang

masing-masing memiliki latar budaya berbeda. Komunikasi ini secara jelas

menekankan dimensi budaya sebagai dasar dalam proses berkomunikasi karena

banyak orang dari budaya yang berbeda terlibat di dalamnya. Budaya menentukan

bagaimana komunikator dan komunikan berkomunikasi, jenis pesan yang

disampaikan, alat komunikasi yang digunakan, proses penafsiran makna, dan

umpan balik (feedback) yang diberikan setelah menerima pesan. Acuan efektivitas

komunikasi antarbudaya adalah seberapa baik komunikator dapat mengenali

batasan-batasan budaya sendiri dan beradaptasi dengan aspek-aspek dari budaya

komunikan yang mungkin sama sekali berbeda dengan kecenderungan yang ada

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

12

untuk kemudian dilakukan sinkronisasi melalui cara berpikir dan bertindak yang

lebih global.

Intercultural Public Relations berada dalam lingkungan yang kompleks

dengan latar belakang budaya target sasaran yang beragam. Beberapa contoh

kompleksitas variasi budaya yang harus dihadapi oleh PR profesional atau yang

lebih dikenal dengan istilah Public Relations Officer (PRO) ketika melakukan

komunikasi antarbudaya adalah: 1) Budaya publik internal organisasi mengingat

PRO senantiasa mencoba mengintegrasikan perbedaan budaya yang ada dalam

kegiatannya untuk menjadi satu tim yang solid, 2) Budaya publik eksternal seperti

shareholders yang terdiri dari berbagai macam perspektif sehingga pesan yang

ingin disampaikan harus benar-benar disesuaikan, dan 3) Budaya media yang

heterogen. Oleh karena itu, PRO harus dapat beradaptasi, mengembangkan, dan

menyampaikan pesan yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan target

sasaran.

Komunikasi antarbudaya yang dilakukan dalam konteks hubungan

masyarakat internasional khususnya antara perusahaan dan shareholders asing

dapat berlandaskan lima aspek penting yang saling memengaruhi dan dipengaruhi

oleh lingkungan tempat mereka (shareholders) berada atau latar di mana

komunikasi berlangsung. Kelima aspek tersebut antara lain:

1) Perlunya dilakukan riset untuk mengetahui dan memahami bagaimana

budaya setiap shareholder asing yang menjadi target komunikasi dan

kegiatan IPR.

2) Konsistensi tujuan komunikasi harus selalu dijaga.

3) Strategi dan tipe program yang ingin dijalankan sebaiknya disusun dengan

mempertimbangkan faktor budaya.

4) Taktik dijalankan melalui media-media yang mudah untuk diakses dan

sesuai dengan budaya shareholders asing.

5) Evaluasi dilakukan sesuai dengan budaya di mana kegiatan komunikasi

berlangsung.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

13

Pada akhirnya, komunikasi antarbudaya dalam konteks internasional dapat

dengan mudah dievaluasi jika perusahaan telah terlebih dahulu memahami norma,

aturan, dan nilai-nilai yang berlaku bagi dirinya. Perusahaan tentu juga harus

memahami norma, aturan, dan nilai-nilai dari budaya yang berbeda yang dianut

oleh shareholders asing. Para PRO sudah selayaknya memiliki perspektif global

dan multikultural untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi publik dan dunia

yang semakin dinamis. Perspektif tersebut juga harus didukung oleh kemampuan-

kemampuan khusus seperti kepekaan terhadap kondisi tertentu (mindfulness),

kesabaran (patience), dan toleransi (tolerance) yang dapat membantu para PR

profesional mengurangi ambiguitas pesan yang disampaikan agar tepat sasaran.

4. Investor Relations di Perusahaan BUMN Terbuka

Setiap perusahaan terbuka dituntut untuk mampu berkomunikasi dan

berinteraksi dengan seluruh publik perusahaan baik internal maupun eksternal, di

dalam dan di luar negeri, demi mencapai tujuan dan memperoleh keuntungan

bersama. Menurut Seitel (1998:15), terdapat beberapa pihak yang menjadi publik

inti (key publics) bagi perusahaan global di antaranya karyawan, direktur, pers,

masyarakat internasional, shareholder, dan komunitas investasi. Kegiatan

komunikasi dengan publik perusahaan biasanya dilakukan melalui sebuah fungsi

atau unit bernama Public Relations. Sedangkan untuk publik yang lebih spesifik

seperti shareholders dan komunitas keuangan, komunikasi dilakukan melalui

spesialisasi fungsi PR yang dikenal dengan hubungan investor (Investor

Relations).

Spesialisasi fungsi PR yang bertugas menyediakan informasi kepada

investor, para pemegang saham (shareholders), atau mereka yang memiliki minat

khusus terhadap perusahaan dan membangun hubungan yang saling

menguntungkan dengan komunitas investasi dalam rangka memaksimalkan nilai

pasar adalah Investor Relations (Cutlip, Center dan Broom, 2006:20). Investor

Relations merupakan bagian dalam manajemen perusahaan terbuka yang bertugas

mengumpulkan materi untuk komunitas investasi dan keuangan dan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

14

menyampaikannya dalam berbagai format umum laporan IR seperti laporan

tahunan, laporan triwulan (quarterly report), laporan keuangan, news release, dan

bentuk-bentuk publikasi lainnya. Corbin (2004) mengelompokkan alat

komunikasi yang biasa digunakan oleh IR ke dalam tiga jenis, yaitu: materi cetak

(print material), elektronik (websites, emails, webcasts) dan pertemuan tatap

muka (face-to-face meetings). Investor yang dapat pula disebut sebagai pemegang

saham (shareholder) merupakan pihak yang berinvestasi pada perusahaan. Hal

terpenting bagi mereka adalah bagaimana memperoleh keuntungan dari investasi

yang telah dilakukan dan mengembalikan modal awal investasi. Prof. Jogiyanto

(2003:7) menjelaskan bahwa investor biasanya melakukan investasi dalam bentuk

aset finansial yang dapat dilakukan dengan dua acara:

1) Investasi Langsung ( Direct Investing)

Investasi langsung merujuk pada kepemilikan investor secara langsung

atas surat-surat berharga perusahaan atau institusi yang telah go public

untuk memperoleh keuntungan berupa dividen (pembagian keuntungan

yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham) atau capital gain

(selisih antara harga beli dan harga jual, di mana harga jual lebih tinggi

dari harga beli).

2) Investasi Tidak Langsung (Indirect Investing)

Investasi tidak langsung terjadi apabila kepemilikan aset dilakukan melalui

lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai broker (perantara)

seperti perusahaan manajemen aset. Surat-surat berharga yang dimiliki

juga dapat diperdagangkan kembali oleh perantara tersebut. Perantara ini

nantinya juga akan memperoleh dividen serta capital gain seperti di

investasi langsung.

Investor Relations di perusahaan terbuka senantiasa memberikan

pemahaman tentang prospek investasi yang dilakukan di perusahaan mengingat

keputusan investor untuk membeli, menjual atau mempertahankan kepemilikan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

15

sahamnya sangat tergantung pada terpenuhi atau tidaknya harapan mereka

terhadap kinerja perusahaan. Saat ini mulai banyak investor yang juga mencari

tahu tentang informasi non-keuangan perusahaan seperti kualitas dan pelaksanaan

strategi perusahaan, kredibilitas manajemen, inovasi, dan kemampuan perusahaan

untuk menarik orang-orang berbakat, dan informasi-informasi lain yang dapat

memengaruhi harga saham perusahaan (Inoue, 2009:65). Hal terpenting yang

harus diperhatikan oleh praktisi IR saat ini adalah bagaimana mereka melakukan

komunikasi yang efektif untuk mengatasi berbagai isu atau masalah yang dapat

berdampak pada hubungan perusahaan dengan shareholders (Inoue, 2009:66). IR

pun diharapkan mampu membawa perusahaan pada penilaian positif dari

komunitas keuangan yang berdampak pada peningkatan kualitas nilai modal serta

tujuan perusahaan.

Investor Relations diminta melaksanakan fungsi manajemen strategis

sebagai respon terhadap meningkatnya daya saing, globalisasi, dan kompleksitas

pertumbuhan operasional perusahaan. Komunikasi dilakukan melalui program

yang komunikatif, terbuka, dan transparan yang secara khusus disusun untuk

shareholders demi memperoleh keuntungan bagi kedua belah pihak. Adapun

kegiatan-kegiatan khusus yang biasanya dilakukan oleh IR adalah menjawab serta

menanggapi berbagai permintaan informasi dari shareholders, analis dan pialang

saham, serta melakukan survei, roadshow, presentasi, dan konferensi mengenai

update bisnis dan kondisi perusahaan (Inoue, 2009: 67). Berikut ini adalah empat

tahapan strategis kegiatan atau program Investor Relations (NASDAQ, 2001:32):

1) Market Research (riset pasar) untuk mengembangkan pengetahuan dan

keahlian dalam pasar modal yang meliputi kegiatan market intelligence,

audience analysis dan benchmark surveys untuk mengukur kemajuan

perusahaan.

2) Pesan dan Pengembangan Informasi yang bertujuan untuk menciptakan

nilai wajar perusahaan (fair value) melalui pengkomunikasian kekuatan

investasi dan informasi penting lainnya kepada pasar. Ada tiga ketegori

informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder IR: a) Informasi keuangan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

16

dan informasi detail tentang operasi bisnis, b) visi, misi, strategi, arah, dan

program perusahaan, dan c) konteks industri untuk perusahaan.

3) Pemilihan alat komunikasi (communication tool) yang ditentukan

berdasarkan pertimbangan efektivitas penyampaian pesan kepada target

sasaran. Terdapat beberapa media yang dapat digunakan sebagai media

komunikasi, yaitu: cetak, layanan informasi elektronik, video, pertemuan

langsung (tatap muka), dan telepon.

4) Administrasi perkantoran yang ditujukan untuk mengelola proses Investor

Relations pada tingkat efisiensi tertinggi.

Kegiatan atau program yang dilakukan oleh Unit Investor Relations dapat

ditinjau melalui teori Public Relations yang menyediakan pemahaman tentang

hubungan antara tindakan dengan peristiwa. Seperti yang telah peneliti jelaskan

sebelumnya, Investor Relations merupakan spesialisasi fungsi PR yang landasan

konsep dan kegiatannya masih berpegang teguh pada prinsip-prinsip Public

Relations. Sehingga kita dapat mengadopsi teori PR untuk memperoleh gambaran

umum tentang Investor Relations. Teori yang sesuai untuk penelitian ini adalah

Teori Situasional (Situational Theory) milik James E. Grunig yang berkaitan

dengan publik. Grunig menerapkan teori ini ke dalam dunia PR sebagai upaya

memperluas dan mengoperasionalkan teori pada tingkat organisasi. Teori

situasional membantu kita memahami perilaku komunikasi publik dengan

mengukur bagaimana perusahaan memersepsikan situasi yang berpengaruh

terhadap mereka. Teori ini berguna bagi Investor Relations karena membantu Unit

IR untuk fokus pada jenis informasi yang diinginkan shareholders asing. Teori

situasional memungkinkan Unit IR untuk secara efektif mengelola komunikasi

dengan publik yang relevan melalui identifikasi spesifik. Pada akhirnya, teori

situasional juga membantu Unit IR menentukan kapan mereka harus

menyampaikan pesan kepada shareholders dan alat komunikasi (media) seperti

apa yang sesuai. Sehingga kita dapat memperoleh gambaran yang lebih baik

mengenai bagaimana perusahaan mengelola hubungannya dengan shareholders

asing tersebut.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

17

5. Manajemen Komunikasi Unit Investor Relations

Peneliti memaknai manajemen komunikasi yang dilakukan oleh Unit IR

sebagai proses pengelolaan komunikasi dan informasi perusahaan untuk

shareholders asing. Hal tersebut didasari pertimbangan kedua aspek di atas

(pengelolaan komunikasi dan informasi) merupakan bagian dari aktivitas harian

Unit IR Telkom dalam upaya menjalin dan mengelola komunikasi yang baik

dengan shareholders mereka. Aktivitas tersebut juga menggambarkan kegiatan

komunikasi perusahaan yang diwujudkan melalui berbagai upaya manajemen

yang baik demi kelangsungan hidup dan terwujudnya tujuan perusahaan.

“Bagaimana cara perusahaan berkomunikasi?” menjadi pertanyaan yang

kemudian muncul terkait dengan usaha perusahaan untuk berhubungan baik

dengan shareholders. McFarland mengartikan manajemen sebagai kegiatan

menangani atau mengelola yang terdiri dari proses-proses pengorganisasian

(Putra, 2008:1.9-1.10). Manajemen dan komunikasi memiliki hubungan yang

sangat erat sebagaimana diungkapkan oleh Lawrence D. Brennan: “management

is communication” yang berarti komunikasi memiliki peranan penting yang tidak

dapat diabaikan dalam manajemen (Rudy, 2005:29). Tokoh ahli di bidang

manajemen, George R. Terry, menyumbangkan pengetahuannya untuk

perkembangan ilmu manajemen melalui karya “Principles of Management” dan

menggolongkan fungsi manajemen ke dalam beberapa tahapan yang lazim

disingkat POAC:

Bagan 1.1

Fungsi Manajemen George R. Terry

Sumber: Rudy, 2005

Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya

komunikasi secara terpadu. Michael Kaye (1994:8) mendefinisikan manajemen

Planning Organizing Actuating Controlling

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

18

komunikasi sebagai upaya manusia atau individu untuk mengelola proses

komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dan dengan mengoptimalkan

sumber daya komunikasi serta teknologi yang ada. Manajemen komunikasi

merujuk pada bagaimana Unit Investor Relations berkomunikasi, berkoordinasi,

dan saling menjelaskan makna tentang dunia interpersonal mereka kepada

shareholders berdasarkan kompetensi komunikasi yang dimiliki. Secara

operasional terdapat empat langkah manajemen komunikasi yang mengacu pada

pendekatan Planning and Management Method yang dirumuskan oleh Cutlip,

Center, dan Broom (2006).

Bagan 1.2

Modifikasi Bagan Planning and Management Method

Sumber: Cutlip, Center, dan Broom (2006)

Broom dan Dozie kemudian melihat manajemen komunikasi sebagai salah

satu langkah perencanaan strategis humas di mana program komunikasi terdiri

dari dua faktor utama, yakni: 1) Strategi Pesan (Informasi) dan 2) Strategi Media

(Putra, 2008:2.24). Manajemen komunikasi berupaya menjembatani

pengaplikasian teori dan praktik komunikasi untuk meningkatkan kualitas serta

Program

Evaluating

Taking Actions

and

Communicating

Planning

and

Programming

Defining Public

Problems

(Research)

Analysis &

Problem Statement Strategy Implementation Assessment

Method

General Context

Defining Target Public

Reasoning of Program

Implementation

Budgeting & Time Table

Communication

Frequency

Formality of Communication

Content

Chanel

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

19

efektivitas pertukaran pesan dalam berbagai konteks komunikasi (Kaye, 1994).

Dengan demikian, Unit Investor Relations harus memikirkan cara terbaik dalam

memenuhi kebutuhan informasi shareholders yang dapat memberi mereka

keyakinan atas nilai jual perusahaan dan memilih media komunikasi yang paling

efektif agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran.

F. Kerangka Konsep

Perusahaan sekelas PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk yang

telah berada pada level global dengan listing di bursa asing seperti NYSE

membawa perusahaan pada konsekuensi shareholders yang sangat beragam.

Pihak asing yang menjadi shareholders Telkom jumlahnya cukup besar dan

menguasai 80% kepemilikan saham publik Telkom. Shareholders tersebar di

berbagai negara di benua Amerika, Eropa, Asia, dan Australia dengan beragam

jenis, harapan dan latar belakang budaya. Perusahaan pun dituntut untuk

memberikan perhatian dalam menentukan pelayanan yang sesuai dan benar-benar

diperlukan oleh shareholders asing.

Penelitian ini fokus pada manajemen komunikasi yang dilakukan oleh

Unit Investor Relations dalam mengelola shareholders asing Telkom di NYSE,

yakni mereka yang membeli saham publik Telkom melalui bursa saham Amerika

tersebut. Hal yang menjadi pertimbangan peneliti adalah manajemen komunikasi

menjadi hal penting dalam upaya membangun dan mengelola hubungan baik

dengan shareholders asing. Perusahaan terlebih dahulu harus mampu

mengidentifikasi siapa saja shareholders asing yang mereka hadapi serta seperti

apa kebutuhan dan pandangan mereka terhaap perusahaan. Peneliti akan melihat

dan mencari tahu bentuk dan jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh

shareholders asing dari perusahaan. Informasi menjadi substansi utama dalam

manajemen komunikasi karena kemampuan Unit IR Telkom dalam memenuhi

kebutuhan informasi sangat memengaruhi tingkat kepuasan dan penilaian

shareholders terhadap performa perusahaan serta membangkitkan minat mereka

untuk memulai atau meneruskan investasi di perusahaan. Selain itu, pemenuhan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

20

kebutuhan informasi dapat pula meningkatkan kepercayaan shareholders asing

terhadap perusahaan. Unit IR Telkom harus benar-benar fokus pada tipe

shareholders yang dihadapi agar jenis informasi yang disampaikan perusahaan

sesuai dengan keinginan shareholders.

Peneliti akan memadukan dua konsep utama penelitian, yaitu: 1) Konsep

Empat Tahapan Strategis Investor Relations dari NASDAQ (2001:32) dan 2)

Konsep Pendekatan Manajemen Komunikasi milik Cutlip, Center, dan Broom

(2006) untuk melihat setiap indikator dalam manajemen komunikasi yang

dilakukan oleh Unit IR Telkom. Kedua konsep ini dilihat dalam konteks

internasional yang juga melibatkan faktor budaya sebagai basis komunikasinya.

Pertama, konsep empat tahapan strategis Investor Relations cocok digunakan oleh

Unit IR yang berada di perusahaan seperti Telkom dengan bentuk investasi para

investor berupa saham (bukan investasi langsung) untuk menyusun kegiatan atau

program komunikasi. Keempat tahapan strategis IR terdiri dari riset pasar (market

research) untuk mengidentifikasi siapa shareholders asing yang akan menjadi

sasaran program IR dan harus dikelola oleh Unit Investor Relations PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk dan informasi apa yang mereka butuhkan, pesan

dan pengembangan informasi yang memegang peranan dalam menghasilkan

informasi yang berkualitas, alat komunikasi (communication tool) untuk

menentukan media penyampaian pesan yang paling efektif, dan administrasi

perkantoran yang memungkinan Unit IR untuk mengelola shareholders asing

dalam tingkat efektivitas tertinggi.

Kedua, Konsep milik Cutlip, Center dan Broom (2006) menjelaskan empat

langkah manajemen komuniksi yang diadopsi dari model PR dan dapat dipadukan

dengan konteks dan fungsi Investor Relations untuk melihat proses manajemen

komunikasi Unit IR. Pertama, defining public problems dengan mendefinisikan

masalah, isu, atau peluang perusahaan di mata publik. Kedua, planning and

programming yang merupakan proses pembuatan rencana kegiatan atau program

beserta apa yang akan dilakukan, bagaimana mekanismenya, siapa pelaksananya,

dan kapan kegitan harus dilakukan. Ketiga, implementasi (implementation) dari

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

21

kegiatan (action) dan komunikasi (communication) yang telah disusun dan

direncanakan. Keempat, evaluating yang dilakukan oleh pihak yang memang

diutus oleh Unit IR dengan menilai jalannya semua tahapan dan melakukan

evaluasi pada program yang memungkinkan dilakukannya perbaikan agar

program selanjutnya bisa lebih baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Sedangkan teori yang peneliti gunakan untuk membantu penelitian ini

adalah teori pemangku kepentingan (stakeholders theory) dan teori situasional

milik James E. Grunig. Teori stakeholders dipilih karena sejalan dengan konsep

manajemen komunikasi yang mengimplikasikan adanya komitmen antara

perusahaan dan shareholders untuk saling berhubungan. Teori ini dapat

menjelaskan bagaimana Telkom berkomunikasi dengan shareholders asing di

NYSE. Sedangkan Teori Situasional milik Grunig berfungsi untuk menjelaskan

hubungan perusahaan dengan shareholders asing. Melalui teori ini pula peneliti

dapat mengetahui jenis informasi seperti apa yang dibutuhkan oleh shareholders

asing.

Peneliti telah merangkum penjelasan di atas ke dalam sebuah bagan yang

dapat menggambarkan secara rinci konsep penelitian yang menjadi acuan peneliti

dalam mencari tahu bagaimana manajemen komunikasi yang dilakukan oleh Unit

IR Telkom dalam mengelola shareholders asing di NYSE. Berikut adalah bagan

kerangka konsep manajemen komunikasi Unit Investor Relations Telkom:

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

22

Empat Tahap Strategis

Investor Relations (NASDAQ, 2001)

Manajemen Komunikasi

Cutlip, Center dan Broom (2006)

Bagan 1.3

Bagan Konsep Manajemen Komunikasi Unit IR Telkom

Riset Pasar (Analisis Target)

Shareholders asing Unit IR

Telkom

Latar belakang budaya

Pesan & Pengembangan Informasi

Menghasilkan informasi

berkualitas yang dibutuhkan shareholders asing

Informasi sesuai atau dapat

diterima oleh budaya mereka

Alat Komunikasi

Cetak dan Elektronik

Interpersonal (Tatap muka)

Alat komunikasi lain dengan

lingkup internasional

Administrasi Perkantoran

Praktisi Investor Relations di

Unit IR Telkom

Defining Public Problems

Isu

Masalah

Peluang perusahaan

Planning & Programming

Pembuatan rencana program

Apa yang harus dilakukan?

Bagaimana mekanismenya?

Siapa dan kapan

pelaksananya?

Implementation

Komunikasi (internasional &

antarbudaya)

Informasi

Evaluating Program

Menilai jalannya tahapan-tahapan

manajemen komunikasi

MANAJEMEN KOMUNIKASI

DALAM KONTEKS INTERNASIONAL DAN

ANTARBUDAYA

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

23

G. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian akan dilakukan berdasarkan paradigma interpretif yang sifatnya

deskriptif–kualitatif. Menurut Cresswell (2003:1), penelitian kualitatif merupakan

proses untuk memahami masalah melalui penggambaran holistik atas masalah

tersebut yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan dengan terperinci sesuai

sudut pandang informan, dan disusun dalam latar ilmiah. Istilah deskriptif

ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada (dapat berupa

bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan

antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya). Penelitian kualitatif

sengaja dipilih karena data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

serta perilaku yang dapat diamati namun tidak dapat dihitung kuantitasnya. Selain

itu, peneliti belum memiliki informasi mendalam mengenai obyek penelitian,

yakni Unit Investor Relations Telkom dalam melakukan manajemen komunikasi

terhadap shareholders asing.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi

kasus (case study) dengan memusatkan perhatian pada manajemen komunikasi

Unit IR. Studi kasus merupakan strategi penelitian komprehensif yang mencoba

menyelidiki fenomena kontemporer dimana perilaku yang relevan tidak dapat

dimanipulasi dan belum ada batasan yang jelas antara fenomena dengan

konteksnya (Yin, 2009:5). Apa yang akan digambarkan oleh peneliti adalah murni

sesuai dengan keadaan obyek penelitian ketika penelitian dilaksanakan dan fakta-

fakta yang ditemukan di lapangan. Studi kasus dirasa cocok untuk menjawab

pertanyaan penelitian dengan menyediakan pemahaman menyeluruh mengenai

bagaimana suatu proses berkembang dalam sebuah kasus. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Robert K. Yin (2009:17) bahwa pada dasarnya esensi dari studi

kasus adalah untuk menerangkan sebuah organisasi, proses, atau program dan

kesatuan elemennya: mengapa mereka dibawa, bagaimana mereka

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

24

diimplementasikan, dan dengan apa hasilnya. Sehingga peneliti berharap nantinya

dapat diperoleh gambaran utuh dan mendalam atas penelitian yang dilakukan.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi:

Unit Investor Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Grha Citra

Caraka 5th Fl - Jl. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710).

Waktu:

1) Pra-Penelitian : April – Mei 2014

2) Penelitian : Juni – September 2014

3. Fokus Penelitian

Penelitian akan difokuskan pada manajemen komunikasi yang dilakukan oleh

Unit IR Telkom meliputi kegiatan komunikasi dan target sasaran, informasi yang

disampaikan, dan alat-alat komunikasi (communication tools) yang digunakan

dalam mengelola shareholders asing di NYSE.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menjadi langkah paling penting dalam

penelitian karena pada dasarnya tujuan utama dari penelitian adalah untuk

memperoleh data. Penelitian ini menempatkan peneliti sebagai pengamat yang

akan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan observasi, mengumpulkan

data, mengidentifikasi masalah, dan menentukan apa yang perlu dilakukan untuk

memperoleh data yang akurat. Observasi dilakukan untuk lebih mendekatkan diri

peneliti dengan objek penelitian yang sedang dikaji. Penentuan sumber data akan

mengacu pada Six Sources of Evidence milik Yin (2009:101-102). Namun,

peneliti hanya akan menggunakan empat sumber data yang dirasa paling relevan

untuk penelitian, yaitu: observasi, wawancara, catatan arsip dan melalui

dokumentasi.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

25

1) Wawancara

Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan mekanisme tanya-jawab sambil bertatap muka

antara si pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan

alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Interview guide

diharapkan mampu membantu proses wawancara menjadi lebih jelas, fokus, dan

tetap sesuai dengan tema yang diteliti. Ciri utama dari wawancara adalah kontak

langsung dengan tatap muka (face to face) antara si pencari informasi (informan

hunter) dengan informan (Sutopo, 2006:74). Wawancara akan dilakukan secara

langsung kepada Unit Investor Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang

terlibat dalam manajemen komunikasi shareholder asing dan terdiri dari pihak-

pihak sebagai berikut:

No. Nama Jabatan

1) Prakoso Imam

Santoso

AVP Shareholder Relations & POH VP Investor

Relations

2) Tony Suwarjo AVP Management Advisory & POH VP IR

3)

Dewi

Simatupang

POH AVP Reporting & Compliance

4) Erni POH AVP Reporting & Compliance

5) Novy

Kartikayanti

Senior Officer Shareholder Relations

Keterangan:

POH : Pejabat Operasional Harian

VP : Vice President

AVP : Assistant Vice President

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

26

2) Dokumen Arsip

Arsip dibuat oleh perusahaan dengan tujuan tertentu dan untuk

menjangkau target yang lebih spesifik. Arsip dapat digunakan untuk mendukung

penelitian studi kasus bersamaan dengan sumber informasi lainnya jika memang

relevan (Yin, 2009:106). Hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat kegunaan

dokumen ini akan sangat bervariasi dan belum tentu dapat digunakan untuk semua

studi kasus. Arsip pada umumnya tidak bisa dengan mudah diakses oleh pihak

eksternal perusahaan karena menyangkut informasi-informasi penting perusahaan.

Dokumen arsip yang akan peneliti gunakan antara lain:

No. Dokumen Arsip

1) Daftar shareholders asing Telkom di AS (listing melalui

NYSE)

2) Distict Job Manual (DJM) untuk Unit IR Telkom

3) Data-data internal lain yang dibutuhkan

3) Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2008:83), studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Dokumentasi memiliki koverasi yang luas yang dapat mencakup banyak kejadian

dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, dokumentasi relatif bersifat stabil

dan dapat ditinjau berulang kali. Studi dokumen akan dilakukan peneliti pada

dokumen-dokumen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berkaitan dengan

manajemen komunikasi yang dilakukan Unit Investor Relations perusahaan,

seperti:

No. Dokumentasi

1) Buku Transformasi Tata Kelola Pelaporan Keuangan Telkom

Pasca Sarbanes-Oxley Act (2010)

2) Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (ENG

& INA) tahun 2009, 2011, dan 2013

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78365/potongan/S1-2014... · Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memutuskan ... No.

27

3) Form 20-K dan 6-K

4) Investor Release dan surat-surat resmi

5) Website resmi perusahaan (http://www.telkom.co.id/),

website NYSE (https://www.nyse.com/)

4) Teknik Analisis Data

Peneliti akan menyajikan data temuan di lapangan yang dianalisis dengan

menggunakan teknik penjodohan pola ‘Pattern Matching’ milik Robert K. Yin

(2009:137) di mana data dianalisis dengan membandingkan konsep dan praktik

yang terjadi di lapangan. Analisis data terdiri dari beberapa tahapan diantaranya

pengujian, pengkategorian, dan pengkombinasian kembali bukti-bukti yang dapat

membantu peneliti untuk selalu merujuk pada tujuan awal penelitian. Peneliti

awalnya mengumpulkan berbagai data penelitian yang diperoleh dari hasil

observasi, wawancara, dan studi dokumentasi terkait manajemen komunikasi yang

dilakukan oleh Unit Investor Relations terdahap shareholders asing. Peneliti

kemudian mengkategorisasikan data berdasarkan kerangka teori dan konsep

penelitian untuk kemudian dicari bagaimana kesesuaian polanya dengan konsep

penelitian yang telah dibuat. Selanjutnya, data-data tersebut akan dianalisis

dengan melihat kesesuaian antara teori yang digunakan dengan bukti-bukti

empiris di lapangan dan disajikan secara sistematis ke dalam bentuk uraian hasil

penelitian dan analisis. Pada akhirnya, data-data yang telah peneliti sajikan secara

sistematis tersebut akan dijadikan acuan dalam upaya penarikan kesimpulan

penelitian. Kesimpulan akan membahas tentang manajemen komunikasi yang

dilakukan oleh Unit IR mulai dari tahapan-tahapan sampai pada upaya pemenuhan

kebutuhan informasi shareholders asing di NYSE. Peneliti juga akan mencoba

memberikan saran atas kekurangan yang ditemukan dalam penelitian.