-5- LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR 641/KEP/XII/2014 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Strategis (Renstra) adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (Satu) tahun sampai dengan 5 (Lima) tahun dan disusun berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan, baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi sebagai penjabaran dalam membina unit kerja serta kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran sampai dengan Tahun 2018. Perencanaan Startegis Dinas Pertanian Kab. Enrekang mengacu pada Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dalam jangka waktu 5 (Lima) tahun mendatang yaitu “Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS), menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan” Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dimaksudkan sebagai arah dan pedoman pembangunan Pertanian di Kabupaten Enrekang, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dan terukur. Pembangunan pertanian Kabupaten Enrekang dilaksanakan dalam upaya peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam konsep pembangunan pertanian menuju Enrekang aman, maju, sejahtera dan berkelanjutan sesuai Visi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018 adalah “Terwujudnya Pertanian Tangguh, Berdaya Saing dan Berorientasi Agribisnis Menuju EMAS Tahun 2018”
77
Embed
BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
- 5 -
LAMPIRANKEPUTUSAN BUPATI ENREKANGNOMOR 641/KEP/XII/2014TENTANGPENGESAHAN PERUBAHAN RENCANASTRATEGIS DINAS PERTANIANKABUPATEN ENREKANG TAHUN2014-2018
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGRencana Strategis (Renstra) adalah suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1
(Satu) tahun sampai dengan 5 (Lima) tahun dan disusun
berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan, baik dalam skala
nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan
misi sebagai penjabaran dalam membina unit kerja serta
kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran sampai dengan Tahun
2018.
Perencanaan Startegis Dinas Pertanian Kab. Enrekang
mengacu pada Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dalam jangka waktu
5 (Lima) tahun mendatang yaitu
“Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS),menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan”
Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian
Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dimaksudkan sebagai arah
dan pedoman pembangunan Pertanian di Kabupaten Enrekang,
sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai
dan terukur.
Pembangunan pertanian Kabupaten Enrekang dilaksanakan
dalam upaya peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan
petani dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam konsep
pembangunan pertanian menuju Enrekang aman, maju, sejahtera
dan berkelanjutan sesuai Visi Dinas Pertanian Kabupaten
Enrekang Tahun 2014 – 2018 adalah
“Terwujudnya Pertanian Tangguh, Berdaya Saing danBerorientasi Agribisnis Menuju EMAS Tahun 2018”
- 6 -
Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara
efesien dan efektif maka diperlukan adanya suatu rencana strategis
agar program pembangunan pertanian yang disusun dapat lebih
terarah yang selanjutnya menjadi acuan utama bagi jajaran
birokrasi dinas yang menangani pertanian.
1.2 MAKSUD DAN TUJUANPenyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian
dimaksudkan untuk :
a. Memberikan arahan bagi seluruh jajaran pejabat dan staf di
lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dalam
pencapaian visi, misi dan program serta pelayanannya kepada
masyarakat .
b. Sebagai acuan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan kegiatan antar sektor/subsektor, antar instansi
terkait Pemerintah Kabupaten Enrekang, serta antar
instansi/lembaga yang menangani pertanian, baik di pusat
maupun Kabupaten/kota;
c. Mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya
antara target kinerja dalam RPJMD Kabupaten Enrekang
dengan Renstra Dinas Pertanian Kab. Enrekang.
d. Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima)
tahun mendatang dalam urusan pertanian, dalam rangka
kelanjutan pembangunan jangka panjang, sehingga secara
bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten
Enrekang.
Adapun tujuan disusunnya Renstra Dinas Pertanian
Kabupaten Enrekang adalah :
a. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada
Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang.
b. Memberikan arahan dalam penyusunan rencana
pembangunan tahunan daerah dalam bentuk Rencana Kerja
Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang.
- 7 -
1.3 LANDASAN HUKUMPenyusunan Renstra SKPD Dinas Pertanian Kabupaten
Enrekang didasarkan pada berbagai landasan aturan dan
kebijaksanaan yang mendukung antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4660);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
132, tambahan Lembaran Negara Nomor 5170);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);
4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, tambahan Lembaran
Negara Nomor 5433);
5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
308, tambahan Lembaran Negara Nomor 5613);
6. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 830 Tahun 2016 Tentang
Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional;
1.4 SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulisan Renstra Dinas Pertanian Kabupaten
Enrekang Tahun 2014 - 2018 mengacu kepada Permendagri Nomor
54 Tahun 2010 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah yang disusun secara sistematis seperti berikut :
- 8 -
BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD2.1 Tugas Dan Fungsi SKPD
2.2 Sumberdaya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
BAB III.ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI3.1 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI & KEBIJAKAN4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3 Staretegi dan Kebijakan SKPD
BAB V.RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATORKINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAANINDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD
- 9 -
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 TUGAS DAN FUNGSI SKPDTugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Enrekang Nomor 52
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, maka Dinas Pertanian
Kabupaten Enrekang adalah unsur pelaksana Pemerintahan Daerah
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari Kepala Dinas dibantu oleh seorang
Sekretaris dan empat Kepala Bidang.
Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Kepala Bidang pada
Dinas Pertanian diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala DinasKepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin dinas dalam
menyelengarakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang
Pertanian dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan Dinas Pertanian ;
b. Penyusunan rencana strategik Dinas Pertanian
c. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan Penyuluhan
Pertanian
d. Pembinaan, pengkordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan Dinas Pertanian dan
e. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan Dinas
Pertanian
2. SekretarisSekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan umum
dan ketatalaksanaan bidang kepegawaian, keuangan serta
perencanaan Dinas Pertanian tersebut, Sekretaris
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis administrasi umum dan
kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan
dinas;
- 10 -
b. Penyelenggaraan kebijakan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan dan perencanaan dinas;
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian,
pengawasan program dan kegiatan Sub Bagian;
d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan lingkup
dinas.
3. Kepala Bidang Tanaman PanganKepala Bidang Tanaman Pangan, mempunyai tugas
menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem
dibidang Tanaman Pangan, Bidang Tanaman Pangan
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan Kegiatan Perbenihan dan Perlindungan
Tanaman Pangan;
b. Penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan;
c. Penyelenggaraan Kegiatan Sarana dan Prasarana
Tanaman Pangan.
4. Kepala Bidang HortikulturaKepala Bidang Hortikultura, mempunyai tugas
menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem
perbenihan, peningkatan produksi dan konservasi dan
perlindungan hortikulutura, Bidang Hortikultura mempunyai
fungsi :
a. Penyelenggaraan kegiatan Perbenihan dan Perlindungan
hortikultura;
b. Penyelenggaraan kegiatan Peningkatan Produksi
Hortikultura;
c. Penyelenggaraan kegiatan Sarana dan Prasarana
hortikultura.
5. Kepala Bidang PerkebunanKepala Bidang Perkebunan, mempunyai tugas
menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem
dibidang perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut. Bidang Perkebunan mempunyai fungsi :
- 11 -
a. Penyelenggaraan Kegiatan Perbenihan dan Perlindungan
Perkebunan;
b. Penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan Produksi
Perkebunan;
c. Penyelenggaraan Kegiatan Sarana dan Prasarana
Perkebunan.
6. Kepala Bidang Penyuluhan PertanianKepala Bidang Penyuluhan mempunyai tugas Melaksanakanpenyusunan kebijakan, programa dan pelaksanaanpenyuluhan pertanian, mempunyai fungsi :a. Penyelenggaraan kegiatan Kelembagaan Penyuluhanb. Penyelenggaraan kegiatan Ketenagaan Penyuluhanc. Pelaksanaan kegiatan Metode dan Informasi Penyuluhan
Pertanian.
7. Kelompok Jabatan fungsionalUntuk pelayanan teknis dinas mempunyai tugas
melaksanakan sebagaian tugas Dinas Pertanian sesuai
keahlian dan kebutuhan.
8. Balai Penyuluhan Pertanian
Struktur Organisasi DinasStruktur Organisasi adalah suatu gambaran tentang
hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu
dengan cara menetapkan hubungan antara pegawai yang
melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting
dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab
dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnya.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian ditetapkan dalam
Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2016 tentang Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Enrekang.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten
Enrekang adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas2. Sekretaris
a. Kepala Sub Bagian Perencanaan
b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Kepala Sub Bagian Keuangan
- 12 -
3. Bidang Tanaman Pangana. Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman
Pangan
b. Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan
c. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan
4. Bidang Hortikulturaa. Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura
b. Kepala Seksi Produksi Hortikultura
c. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Hortikultura
5. Bidang Perkebunana. Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan
b. Kepala Seksi Produksi Perkebunan
c. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan
6. Bidang Penyuluhan Pertanian
a. Kepala Seksi Kelembagaan Penyuluhan
b. Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan
c. Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan
7. Kelompok Jabatan fungsional
Untuk pelayanan teknis dinas mempunyai tugas
melaksanakan sebagaian tugas Dinas Pertanian sesuai
keahlian dan kebutuhan.
8. Balai Penyuluhan PertanianUntuk lebih jelasnya dari Struktur Organisasi Dinas Pertanian
Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada gambar. 1 di bawah
ini
13
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIANSUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANG TANAMAN PANGAN
SEKSI PERBENIHAN DANPERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
SEKSI PRODUKSI TANAMANPANGAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANATANAMAN PANGAN
BIDANG HORTIKULTURA
SEKSI PERBENIHAN DANPERLINDUNGAN HORTIKULTURA
SEKSI PRODUKSI HORTIKULTURA
SEKSI SARANA DAN PRASARANAHORTIKULTURA
BIDANG PERKEBUNAN
SEKSI PERBENIHAN DANPERLINDUNGAN PERKEBUNAN
SEKSI PRODUKSI PERKEBUNAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANAPERKEBUNAN
BIDANG PENYULUHAN PERTANIAN
SEKSI KELEMBAGAANPENYULUHAN
SEKSI KETENAGAANPENYULUHAN
SEKSI METODE DANINFORMASI PENYULUHAN
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)12 KECAMATAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
- 14 -
2.2 SUMBERDAYA SKPDKepegawaian
Jumlah Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang
berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan Tahun 2017
sebanyak 135 Orang, terdiri dari 44 jabatan struktural dan 91
jabatan fungsional, seperti pada Tabel 1
Tabel 1. Keadaan Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Enrekangberdasarkan Pangkat/Golongan Sampai Tahun 2017
NO Pangkat / Golongan Struktural Fungsional Jumlah
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.
Pembina Utama Muda(IV/c)Pembina TK. I (IV/b)Pembina (IV/a)Penata TK.I (III/d)Penata (III/c)Penata Muda TK.I (III/b)Penata Muda (III/a)Pengatur TK.I (II/d)Pengatur (II/c)Pengatur Muda TK.I (II/b)Pengatur Muda (II/a)Juru TK. I (I/d)Juru (I/c)Juru Muda TK.I (I/b)Juru Muda (I/a)
1-2512135-6------
-1271525228-2------
112920373513-8------
JUMLAH 44 91 135
Berdasarkan jenis kelamin pada aparatur Dinas Pertanian
Kabupaten Enrekang sebanyak 85 Orang berjenis kelamin laki laki
dan sebanyak 50 orang berjenis kelamin perempuan, seperti pada
tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2. Keadaan Aparatur Dinas Pertanian Kab Enrekangberdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis KelaminSampai Tahun 2017
NO Pendidikan Struktural Fungsional
JenisKelaminL P
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pasca Sarjana (S-2)
Pertanian
Sarjana (S-1) Pertanian
Sarjana (S-1) Ekonomi
Sarjana Muda / (D3)
Pertanian
SLTA
SLTP
SD
8
29
3
1
3
-
-
3
81
1
-
-
-
-
10
66
2
4
3
-
-
1
44
2
1
2
-
-
- 15 -
Kelengkapan dan Fasilitas KerjaAsset Pemerintah Kabupaten Enrekang dan juga merupakan
sarana dan prasarana pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang
yang pemanfaatannya digunakan untuk mendukung peningkatan
kinerja sebagai berikut :
o Balai BenihJumlah Balai Benih pada Dinas Pertanian Kapupaten
Enrekang sebanyak 4 unit yaitu Balai Benih Palawija Maiwa
(untuk mendukung peningkatan produksi tanaman palawija),
Instalasi Kebun Benih Saruran (untuk mendukung
peningkatan produksi komoditi bawang merah), Instalasi
Kebun Benih Masalle (untuk mendukung peningkatan
produksi komoditi kentang) dan Kebun Induk Kopi Arabika
Typika Bungin sebagai plasma nutfah kopi arabika.
o Kendaraan OperasionalFasilitas kendaraan operasional yang dimiliki oleh Dinas
Pertanian terdiri dari kendaraan roda 4 (empat) dan
kendaraan roda 2 (dua). Jumlah kendaraan roda 4 sebanyak 6
unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 33 unit.
Rincian asset yang dimiliki oleh Dinas Pertanian berdasarkan data
Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 3
- 16 -
Tabel 3. Aset Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang berdasarkandata Tahun 2017
NO JENIS ASSETSUMBER PENGADAAN
APBN/Prop(Jumlah/Volume)
APBD(Jumlah/Volume)
1.2.
3.
4.5.
TanahBangunan /Gedunga. Kantorb. STAc. Gedung Benihd. GudangAlat Angkuta. Roda 4b. Roda 2c. Roda 3Alat PertanianAlat Kantor /Rumah Tanggaa. Meja Kerjab. Kursi Tamuc. Kursi Kerjad. Kursi Lipate. Teleponf. Faxg. Laptoph. Komputeri. Lemari Berkasj. Printerk. Sound Systeml. Kursi Tunggum. ACn. GPSo. AC Standingp. Meja Rapat
4
7 Unit1 Unit
--
6 Unit8 Unit
3 Unit-
-----------
-
4 Unit-
4 Unit1 Unit
3 Unit37 Unit
-15 Unit
27 Unit3 Unit
198 Unit233 Unit
4 Unit1 Unit
30 Unit10 Unit26 Unit21 Unit7 Unit4 Unit
10 Unit5 Unit2 Unit6 Unit
Berdasarkan tabel 2 dan 3 mengenai keadaan aparatur pada
Dinas Pertanian dan asset khususnya alat kantor yang dimiliki oleh
Dinas Pertanian sampai pada tahun 2017 belum memadai dalam
pencapaian tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten
Enrekang. Adapun alat kantor yang diperlukan untuk mendukung
peningkatan pelayanan aparatur seperti Laptop, printer dan
kendaraan dinas.
- 17 -
2.3 CAPAIAN KINERJA SKPDSecara umum capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Enrekang dari tahun 2009 s/d 2013 diuraikan secara singkat
melalui pencapaian target RPJMD Kabupaten Enrekang sebagai
berikut :
Berkembangnya Komoditas Unggulan yang berdaya saing diPasaran
Indikator kinerja Tahun 2013 adalah 65%, dimana target
tersebut dicapai sebesar 60% melalui peningkatan daya saing 3
komoditi unggulan pertanian yaitu Bawang Merah, Kopi dan
Kentang. Untuk mendukung peningkatan daya saing komoditi
unggulan, telah terbit Sertifikasi Indikasi Geografis (IG) pada
komoditi kopi Arabika Kalosi Enrekang (Kopi ASIK) di Kabupaten
Enrekang dan pengembangan klaster bawang merah melalui
kerjasama Bank Indonesia, Selain itu Kabupaten Enrekang telah
ditetapkan sebagai Sentra Lokasi Pengembangan Bawang Merah,
Aneka Cabe, dan Kopi di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan
melalui Kepmentan Nomor 830/Permentan/OT.140/8/2016
tentang Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional
2016.
Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan yangBerdaya Saing di Pasaran.
Berdasarkan capaian indikator kinerja RPJMD Tahun 2009
s/d 2013 sebesar 86% dari target 60%. Pada produksi komoditi
kopi cenderung stabil, hal tersebut diakibatkan kondisi tanaman
kopi yang sudah tua, pada Tahun 2013 produksi tanaman kopi
sebesar 7.932 ton. Untuk tanaman Bawang Merah cenderung
mengalami peningkatan, hal tersebut akibat beralihnya petani
kentang ke komoditi bawang merah, pada Tahun 2013 produksi
Kentang sebesar 817 ton, sedangkan untuk komoditi bawang
merah cenderung mengalami peningkatan, produksi tanaman
bawang merah pada tahun 2013 meningkat dari tahun 2012
senilai 39.295 Ton/ha. Kondisi tersebut dikarenakan tingginya
harga jual bawang merah.
- 18 -
Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian pada Tahun
2013 yang bersumber APBD dan APBN, Dinas Pertanian
Kabupaten Enrekang telah melakukan perbaikan dan
pembangunan infrastruktur pertanian yang mencakup: Jaringan
Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT); Jaringan Irigasi Desa
(JIDES); Jalan Usaha Tani (JUT), Jalan Produksi, embung dan
konservasi lahan. Pada tahun 2013, telah dibangun JITUT
untuk lahan seluas 1000 Ha, Pengembangan Irigasi Partisipatif
untuk 3 Klp, Optimalisasi Lahan seluas 1.100 Ha, Pelatihan SRI
400 Ha, Bantuan bibit sambung pucuk kakao 50.000 Pohom,
pembangunan JUT dan jalan produksi sepanjang 82.957 meter,
Embung 30 unit, BPP 2 Unit, Di samping itu, selama periode
yang sama juga telah dilakukan pemberian bantuan kepada
Kurang lebih 331 kelompok tani di Kabupaten Enrekang seperti
bantuan bibit Lengkeng, Lada, Nilam, Kakao, SLPTT padi dan
bantuan sosial SRI, Rehab JIDES dan Optimalisasi Lahan.
Berkembangnya Penerapan dan Kesadaran Masyarakattentang Sistem Pertanian Ramah LingkunganCapaian target Tahun 2013 sebesar 71% dari target 70%,
kondisi dicapai melalui pendekatan SLPHT dan pelatihan
pemanfaatan penggunaan pupuk organik bagi 30 Klp Tani
dengan luas lahan 510 Ha, kondisi tersebut diharapkan akan
berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi
hasil pertanian khususnya komoditi bawang merah, akan tetapi
kondisi tersebut belum sepenuhnya dapat memberikan
Kentang
- 19 -
pengetahuan dan pemahaman kepada petani terkait
pemanfaatan pupuk organik disebabkan faktor kebiasaan oleh
petani menggunakan pupuk anorganik.
Berkurangnya Lahan Tidur dari Sebelum Periode Tahun 2008s/d 2013Pada Tahun 2013 target berkurangnya lahan tidur tidak dapat
dicapai, dimana target pada Tahun 2013 sebesar 90% dengan
capaian 51%. Kondisi tersebut disebabkan kondisi lahan
pertanian yang diberokan atau diistirahatkan pada Tahun 2013
untuk persiapan penanaman pada musim berikutnya, untuk
mengatasi masalah tersebut melalui pelatihan demplot, sekolah
lapang pada lahan yang sementara tidak diusahakan,
pemberian bantuan bibit ataupun alsintan kepada petani, agar
lahan yang tidak diusahakan dapat diolah kembali, selain itu
peningkatan prasarana dan sarana pertanian seperti jalan usaha
tani, embung dan irigasi perlu untuk lebih ditingkatkan lagi dan
lebih diarahkan pada lahan yang produktif dan lahan yang tidak
diusahakan sehingga kendala akses baik itu sarana jalan
produksi maupun ketersediaan air.
Adapun capaian kinerja pada tahun 2009 s/d 2014 seperti pada
tabel di bawah ini :
20
Tabel 4. Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian Kab. Enrekang Tahun 2009 - 2013
21
Tabel 5. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Pertanian Kab. Enrekang Tahun 2009 - 2013
22
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
Komparasi Capaian Renstra Propinsi dan KementerianPertanianAnalisis Renstra Kementerian Pertanian dan SKPD Provinsi (yang
masih berlaku) ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan,
sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan
Renstra SKPD kabupaten/kota terhadap sasaran Renstra K/L
dan Renstra SKPD Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi
kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
SKPD. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 6 sebagai
berikut :
Tabel 6. 1Komparsai Capaian Sasaran Renstra Dinas PertanianKabupaten terhadap Sasaran Renstra DISTPH, RenstraDISBUN Prop. Sul Sel dan Renstra KementerianPertanian
No IndikatorKinerja
CapaianSasaran
Renstra SKPDKab/Kota
Sasaran PadaRenstra SKPD
Provinsi
Sasaran padaRenstra K/L
1 2 3 4 5
1ProduksiKomoditiTanamanPangan- Padi Produksi Padi
4%Meningkat 5%Per Tahun
Meningkat 5%Per Tahun
- Jagung Rata rataproduksiberfluktuatif43.71% pertahun
Meningkat 5%Per Tahun
Meningkat 5%Per Tahun
- Kedelai Rata rataproduksiberfluktuatif41.53 % pertahun
Meningkat 5%Per Tahun
Meningkat 5%Per Tahun
2ProduksiKomoditiHortikultura- BawangMerah
Rata rataprduksi 22 %
Meningkat 3%Per Tahun
Meningkat 3%Per Tahun
- Kentang Rata rataproduksiberfluktuatif10.93% PerTahun
Meningkat 3%Per Tahun
Meningkat 3%Per Tahun
23
Tabel 6. 2Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas PertanianKabupaten terhadap Sasaran Renstra DKPTPH, Renstra DISBUNProp. Sul Sel dan Renstra Kementerian Pertanian.
No Indikator Kinerja
CapaianSasaranRenstraSKPD
Kab/Kota
Sasaran PadaRenstra SKPD
Provinsi
Sasaranpada
Renstra K/L
1 2 3 4 53 Produksi Komoditi
Perkebunan- Kopi Produksi
rata rata7% pertahun
Meningkat 5%Per Tahun
Meningkat5% PerTahun
- Kakao Produksirata rata10% pertahun
Meningkat 5%Per Tahun
Meningkat5% PerTahun
Telaahan Rencana Tata Ruang WilayahWilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek
fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki
fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata
ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi
rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan
SKPD. Adapun hasil analisa rencana tata ruang wialayah terkait
pelayanan Dinas Pertanian Kab. Enrekang seperti pada tabel 7 di
bawah ini :
24
Tabel 7. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis
Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah terkait dengan
permasalahan dan faktor penghambat dan pendorong pada Dinas
Pertanian dalam pelaksanaan pencapaian Visi dan misi, dijabarkan
pada tabel 14 dibawah ini :
Tabel 14 Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kab.Enrekang berdasarkan Telaahan Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya
permasalahan dan faktor penghambat dan pendorong pada Dinas
Pertanian dalam pelaksanaan pencapaian Visi dan misi, dijabarkan
pada tabel 15 dibawah ini :
38
Tabel 15. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kab.Enrekang berdasarkan Telaahan Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya
Kasil KLHS terkaitTugas dan Fungsi
SKPD
PermasalahanPeayanan SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 51 Tingginya penggunaan
pestisida dan pupukanorganik
Produksi komoditipertanian danperkebunan belumkontinyu dankualitas hasilpertanian yangbelum optimal
BanyaknyaLahan tidur
Adanya SOPpada budidayapertanian
2 Sistem konservasilahan belumditerapkan padabudidaya pertanian
3. Tingginya permintaankomoditi pertanianbaik pada pasar lokal,regional daninternasional
4. Komitmen Pemdamembangun pertaniansangat tinggi
5. Adanya dukunganLitbang padapengembangankomoditi pertanian
6. Beberapa komoditipertanian seperti KopiArabika Kalosi telahmemiliki SIG dankomoditi kentang telahtedaftar sebagaivarietas kentang kalosipada KementerianPertanian