1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya manusia memang dilahirkan sebagai mahluk individu, namun tidak mungkin manusia bisa bertahan hidup dan berkembang jika hanya seorang diri. Mereka jelas membutuhkan orang lain untuk berkembang dan meneruskan hidup, pada dasarnya manusia sudah dianugerahi rasa untuk berkumpul dan berkelompok dengan orang lain atau dengan individu yang lain, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka akan, informasi, sandang, pangan, papan, dan lain – lain. Menurut De Vito (1997) kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Inilah mengapa di setiap masyarakat selalu ada kelompok – kelompok masyarakat yang lebih kecil atau khusus, karena mereka secara alami akan mencari dan berbaur secara nyaman dengan kelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan, pandangan dan kesenangan terhadap suatu hal yang sama. Sangat banyak kelompok – kelompok yang hadir di masyarakat untuk era saat ini, berbagai kelompok hadir dan ada di tengah – tengah masyarakat. Seperti misalnya kelompok yang bergerak di bidang sosial, teknologi, informasi, budaya, lifestyle, dan lain – lain. Hadirnya kelompok – kelompok yang ada tadi, dilandasi oleh sebuah rasa dan pemikiran yang sama akan suatu hal. Seperti komunitas pecinta musik misalnya, kemolpok ini hadir dan ada di tengah – tengah masyarakat baik di kota – kota besar maupun di daerah. Kelompok pecinta musik ini juga beragam, dimana ada kelompok pecinta musik jazz, pecinta musik poppunk, pecinta musik ska, pecinta musik pop, bahkan sampai pecinta musik hardcore, punk, rock, metal, para kelompok pencinta musik ini hadir dan berkembang di tengah masyarakat.
6
Embed
BAB I PENDAHULUAN · 2017. 7. 27. · El Pamas, Power Metal dan lainnya.Lalu pada era-80an mulailah musik beraliran rock berevolusi menjadi heavy metal, tidak hanya Indonesia, bahkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada umumnya manusia memang dilahirkan sebagai mahluk individu,
namun tidak mungkin manusia bisa bertahan hidup dan berkembang jika hanya
seorang diri. Mereka jelas membutuhkan orang lain untuk berkembang dan
meneruskan hidup, pada dasarnya manusia sudah dianugerahi rasa untuk
berkumpul dan berkelompok dengan orang lain atau dengan individu yang lain,
sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka akan, informasi, sandang,
pangan, papan, dan lain – lain.
Menurut De Vito (1997) kelompok merupakan sekumpulan individu yang
cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para
anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama
dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Inilah mengapa
di setiap masyarakat selalu ada kelompok – kelompok masyarakat yang lebih
kecil atau khusus, karena mereka secara alami akan mencari dan berbaur secara
nyaman dengan kelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan, pandangan dan
kesenangan terhadap suatu hal yang sama. Sangat banyak kelompok – kelompok
yang hadir di masyarakat untuk era saat ini, berbagai kelompok hadir dan ada di
tengah – tengah masyarakat. Seperti misalnya kelompok yang bergerak di bidang
sosial, teknologi, informasi, budaya, lifestyle, dan lain – lain. Hadirnya kelompok
– kelompok yang ada tadi, dilandasi oleh sebuah rasa dan pemikiran yang sama
akan suatu hal. Seperti komunitas pecinta musik misalnya, kemolpok ini hadir dan
ada di tengah – tengah masyarakat baik di kota – kota besar maupun di daerah.
Kelompok pecinta musik ini juga beragam, dimana ada kelompok pecinta musik
jazz, pecinta musik poppunk, pecinta musik ska, pecinta musik pop, bahkan
sampai pecinta musik hardcore, punk, rock, metal, para kelompok pencinta musik
ini hadir dan berkembang di tengah masyarakat.
2
Menurut Sylado (1983 : 12), musik adalah waktu yang memang untuk
didengar. Musik merupakan wujud waktu yang hidup, yang merupakan kumpulan
ilusi dan alunan suara. Alunan musik yang berisi rangkaian nada yang berjiwa
akan mampu menggerakkan hati para pendengarnya. Seiring dengan berjalannya
waktu, musik terus berkembang dan tersebar keseluruh penjuru bumi.
Di Indonesia perkembangan musik bisa dikatakan sudah pesat, ini bisa di
lihat dari banyaknya musisi – musisi indonesia yang mengeluarkan album, baik
berbentuk solo atau berbentuk band. Seperti salah satunya adalah Nike Ardila
pada tahun 1989 meluncurkan album pertamannya dan langsung sukses dan laris
di pasaran, tidak hanya musik dengan aliran pop, slowrock, melayu, dan lain –
lain. Musik dengan aliran keras, dengan distorsi yang tinggi, juga berkembang di
Indonesia. Perkembangan musik underground di mulai pada era 70-an kata
underground pertama kali di gunakan oleh majalah musik asal Bandung yang
bernama Aktuil, kata underground di gunakan untuk menggambarkan band-band
yang memainkan musik beraliran keras, liar dan juga extreme. Masuknya musik
metal ke Indonesia tidak bisa terlepas dari hasil evolusi band-band beraliran rock
pendahulu di era 70-an, seperti God Bless, Super Kid, AKA/SAS, Rawa Rontek,
El Pamas, Power Metal dan lainnya.Lalu pada era-80an mulailah musik beraliran
rock berevolusi menjadi heavy metal, tidak hanya Indonesia, bahkan seluruh
dunia merasakan demam heavy dan trash metal yang saat itu di pelopori oleh