Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan pokok manusia terbagi atas 3 golongan besar, yakni sandang, pangan dan papan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang paling crucial karena menyangkut kehidupan manusia itu sendiri secara langsung. Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan (Harper et al.,1986). Makanan mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan untuk mendukung proses kehidupan manusia. FAO (Food and Agriculture Organization) dan WHO (World Health Organization) mengemukakan perlunya pemenuhan nutrisi makro berupa energi (karbohidrat), protein dan lemak, serta nutrisi mikro berupa vitamin, mineral, air dan serat secara seimbang dalam asupan makanan harian. Makanan sehat menjadi suatu isu yang mengemuka terkait pola makan dengan pemenuhan gizi seimbang, terutama dalam kehidupan masyarakat perkotaan yang serba sibuk dan mengandalkan kepraktisan. Makanan selingan / cemilan menjadi fokus utama disini, mengingat jenis penganan ini umumnya dibutuhkan pada saat beraktivitas di luar rumah, sehingga pemenuhan kebutuhan akan cemilan ini umumnya didapatkan di luar, seperti warung, mini market, supermarket, atau mall
20

BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

Mar 02, 2019

Download

Documents

trinhdat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan pokok manusia terbagi atas 3 golongan besar, yakni sandang,

pangan dan papan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang paling

crucial karena menyangkut kehidupan manusia itu sendiri secara langsung. Konsumsi

pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya

bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme,

memperbaiki jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan (Harper et al.,1986).

Makanan mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan untuk mendukung

proses kehidupan manusia. FAO (Food and Agriculture Organization) dan WHO

(World Health Organization) mengemukakan perlunya pemenuhan nutrisi makro

berupa energi (karbohidrat), protein dan lemak, serta nutrisi mikro berupa vitamin,

mineral, air dan serat secara seimbang dalam asupan makanan harian.

Makanan sehat menjadi suatu isu yang mengemuka terkait pola makan dengan

pemenuhan gizi seimbang, terutama dalam kehidupan masyarakat perkotaan yang

serba sibuk dan mengandalkan kepraktisan. Makanan selingan / cemilan menjadi

fokus utama disini, mengingat jenis penganan ini umumnya dibutuhkan pada saat

beraktivitas di luar rumah, sehingga pemenuhan kebutuhan akan cemilan ini

umumnya didapatkan di luar, seperti warung, mini market, supermarket, atau mall

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

2

terdekat. Beraneka ragam makanan selingan dapat dijumpai di pasar, mulai dari jenis

makanan ringan kering (snack), jajan pasar, hingga sejumlah penganan fresh lain.

Industri makanan dan minuman (food and beverage industry) menjadi lahan

bisnis yang paling digemari oleh banyak pemain. Hal ini mengingat tingkat

pemenuhan kebutuhan akan makanan dan minuman yang tinggi, memiliki stabilitas

permintaan yang cukup stabil serta memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat. Ketua

Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi),

Adhi S. Lukman, mengungkapkan potensi pertumbuhan industri makanan dan

minuman yang pesat sebesar 10-13% pada tahun 2011 (Trust Industrial, n.d.). Jumlah

ini mencakup hampir 2 kali lipat dari tingkat pertumbuhan pada tahun 2010 yang

dikemukakan oleh BPS, yakni sebesar 6,64%.

BPS (2011) mengungkapkan bahwa pemenuhan kebutuhan akan makanan dan

minuman mengambil lebih dari 50% porsi pengeluaran tahunan masyarakat secara

umum. Lebih lanjut BPS mengungkapkan tingkat pertumbuhan industri makanan dan

minuman yang pesat, dimana mencapai 4,01% pada kuartal I 2011, yang mengalami

kenaikan hampir dua kali lipat dibandingkan periode 2010 sebesar 2,73%. Jumlah

penduduk Indonesia yang mencapi lebih dari 220 juta jiwa dan terus berkembang,

mengungkapkan besarnya potensi market yang dapat digarap dari industri ini. Faktor-

faktor tersebut menarik minat banyak pihak juga memunculkan berbagai polemik di

masyarakat, terkait banyaknya pemberitaan media yang mengungkap berbagai

praktek kecurangan dalam proses pembuatan makanan dan minuman yang dijual

bebas di pasaran.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

3

Penganan yang dijual dalam keadaan fresh memiliki keunggulan lebih

daripada penganan instan yang telah melewati sejumlah proses pengawetan.

Pertanyaan yang kemudian mengemuka adalah, jenis penganan segar apakah yang

memenuhi kriteria sebagai makanan selingan yang bernutrisi dan benar-benar dapat

memposisikan dirinya sebagai makanan yang mampu menjaga metabolisme tubuh?

Jika makanan selingan memiliki porsi yang terlalu ringan atau tidak memiliki

kandungan nutrisi yang baik, tentunya tidak efektif sebagai sebuah makanan yang

dimaksudkan untuk tetap menjaga metabolisme tubuh.

Keterbatasan jumlah produsen yang bergerak dalam bidang penyediaan

makanan ringan / cemilan sehat berbahan dasar daging menjadi suatu isu sekaligus

potensi pasar yang baik pula disini.

1.1.1. Nutrisi dan Pola Makan Sehat

Para ahli kesehatan dunia setuju bahwa pola makan yang sehat

merupakan dasar pemeliharaan kesehatan dan kehidupan yang baik, yang

bermanfaat bagi setiap aspek kesehatan manusia sepanjang hidup, baik secara

fisik dan emosional (eatingpatterns, n.d.). American Journal of Epidemiology

(Yunsheng Ma et al., 2003, p. 85-92) mendeskripsikan istilah eating patterns

atau pola makan yakni sebagai suatu frekuensi kegiatan makan itu sendiri,

suatu distribusi temporal dari kegiatan makan sepanjang hari. Pengaturan

pola makan 3 kali sehari diperkaya dengan 2 kali makanan selingan (cemilan)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

4

di antara waktu makan utama, merupakan pola makan efektif yang mampu

menstimulasi metabolisme tubuh, menjaga kestabilan kadar gula darah dan

menjaga terjadinya overeating yang mengakibatkan obesitas (15 Tips, n.d.).

Pola makan ini kemudian terkait pula dengan suatu konsep gizi

seimbang, yakni terkait pada kualitas nutrisi yang terkandung dalam makanan

yang dibutuhkan oleh tubuh dalam keseharian. Berpedoman pada angka

kecukupan gizi internasional yang ditetapkan oleh FAO (Food and

Agriculture Organization) dan WHO (World Health Organization),

diperlukan adanya pemenuhan kebutuhan akan nutrisi makro berupa energi

(karbohidrat), protein dan lemak, serta nutrisi mikro berupa vitamin, mineral,

air dan serat secara seimbang dalam asupan makanan harian.

Departemen Kesehatan melalui Direktorat Gizi Masyarakat,

mengemukakan 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) sebagai suatu

acuan bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pola konsumsi masyarakat

Indonesia yang baik, yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk slogan

4 sehat 5 sempurna di Indonesia sejak tahun 1950 (Soekirman et al., 2005,

p.2). PUGS mencakup 12 pesan yang perlu diperhatikan, yakni:

1. Makanlah aneka ragam makanan

2. Makanlah makanan yang memenuhi kecukupan energi

3. Pilihlah makanan berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh

4. Gunakan garam beryodium

5. Makanlah makanan sumber zat besi

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

5

6. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan dan

tambahkan MP-ASI sesudahnya

7. Biasakan makan pagi

8. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

9. Lakukan aktifitas fisik secara teratur

10. Hidari minuman yang berakohol

11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

12. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Gambar 1.1. Pedoman Umum Gizi Seimbang

Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2005

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

6

1.1.2. Anak, Nutrisi dan Proses Pertumbuhan

Tumbuh kembang anak secara optimal merupakan harapan setiap

orang tua. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bahwa banyak orang tua

sangat cermat dalam memilih asupan nutrisi dan makanan bagi buah hati

mereka, khususnya pada tahapan usia dini seperti balita dan sekolah dasar,

dimana anak masih belum dapat mengatur sendiri pola makan mereka secara

optimal. Disini peran orang tua dalam proses pemilihan makanan menjadi

suatu hal yang crucial untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan anak.

Statistik menunjukkan konsumsi makanan jadi pada tahun 2010

mencakup 14,6% total konsumsi masyarakat Indonesia. Hal ini melebihi

sepertiga dari konsumsi jenis padi-padian yang memiliki proporsi konsumsi

terbesar, yakni sebesar 36,9% pada tahun 2010 dengan tingkat kenaikan

konsumsi rata-rata sebesar lebih dari 2% per tahun selama kurun waktu 10

tahun terakhir (Badan Pusat Statistik, 2011).

Perkembangan jaman dan era globalisasi menyebabkan semakin

banyaknya jenis-jenis produk dan brand asing yang masuk ke pasar.

Demikian pula dengan pasar makanan dan minuman yang semakin dibanjiri

oleh berbagai brand asing. Beragam jenis makanan junk food yang praktis dan

memiliki cita rasa enak semakin memperkuat posisinya di masyarakat.

Chicken nugget, sereal berpemanis, daging olahan, minuman manis, kentang

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

7

goreng, donat dan pizza, menurut survei merupakan 7 jenis makanan favorit

anak yang tidak sehat dan berpotensi memicu obesitas pada jangka panjang

(Mikail & Chandra, 2011).

Rasa yang enak dan cara pengolahan yang praktis membuat makanan-

makanan ini menjadi pilihan masyarakat di tengah tingkat kesibukan yang

padat. Jenis makanan ini juga menjadi favorit anak-anak sehingga menjadi

pilihan banyak orang tua yang sibuk sebagai alternatif solusi cepat dan mudah

bagi pemenuhan lauk-pauk buah hati mereka. Hal ini merupakan suatu

permasalahan tipikal di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia,

sebagaimana dikemukakan Greey dalam Journal Growing Nutrition Needs

(2007), bahwa junk food menjadi pilihan favorit anak dibandingkan dengan

jenis makanan sehat. Anak-anak pada jenjang usia ini juga cenderung pemilih

dalam hal makanan, dimana mereka hanya ingin mengkonsumsi jenis-jenis

makanan tertentu saja sesuai kegemaran mereka.

Namun jenis-jenis makanan tersebut juga memunculkan sejumlah

permasalahan baru, seperti kandungan nutrisi dan faktor kesehatan.

Kandungan nutrisi yang rendah dan penambahan sejumlah bahan pengawet

dalam proses pembuatannya, menyebabkan jenis makanan tersebut tidak

sesuai untuk dinikmati dalam jangka panjang. Konsumsi satu jenis makanan

saja secara terus menerus juga menyebabkan pemenuhan nutrisi yang tidak

seimbang bagi proses tumbuh kembang anak.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

8

A. Kebutuhan Nutrisi Anak

Anak usia sekolah umumnya diklasifikasikan secara umum

pada range usia 6-12 tahun, sebagaimana juga ditetapkan oleh World

Health Organization (Lucas, 2004; Muaris, 2010). Anak-anak pada

fase ini mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sosial sekolah

yang luas, mengembangkan kemampuan kognitif, interaksi sosial, serta

mengenal nilai-nilai sosial budaya di sekitarnya (Supartini, 2004,

p.114), sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang beragam untuk

mendukung aktivitas keseharian mereka yang cenderung padat serta

proses tumbuh kembang yang optimal, baik fisik, intelektual, emosi,

serta sosial budaya. Pemenuhan nutrisi yang optimal pada fase ini

sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan, kesehatan dan

kecerdasan pada fase berikutnya.

Konsumsi aneka varian makanan dibutuhkan bagi pemenuhan

nutrisi yang seimbang dalam fase ini. United States Department of

Agriculture (1999) mengemukakan Food Guide Pyramid for Young

Children sebagai panduan bagi orang tua dalam memilih asupan nutrisi

anak, sebagai berikut:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

9

Gambar 1.2. USDA Food Guide Pyramid for Kids

Sumber: United States Department of Agriculture, 2005

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

10

Gambar 1.3. Food Serving Pyramid

Sumber: United States Department of Agriculture, 1999

Piramida ini terbagi dalam 6 golongan warna yang mewakili 5

kelompok besar makanan ditambah dengan 1 kelompok minyak

(USDA, 1999). Warna jingga dalam piramida di atas mewakili

golongan serealia dan biji-bijian, seperti beras, gandum, oatmeal, dan

sebagainya. Kelompok ini berada dalam bagian terbawah piramida,

menempati porsi terbesar dalam kebutuhan nutrisi harian sebesar 6

sajian per hari, karena merupakan sumber utama energi, karbohidrat

kompleks, serat, serta sejumlah vitamin dan mineral.

Warna hijau mewakili golongan sayuran, yang berada pada

tingkat yang sama dengan warna merah yang mewakili golongan buah-

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

11

buahan, dengan porsi pemenuhan sebesar 3 sajian per hari. Kedua

kelompok ini mengandung vitamin dan mineral kompleks serta asupan

serat dalam jumlah besar.

Warna biru mewakili susu dan produk-produk olahannya,

sebagai sumber kalsium dan vitamin D yang penting dalam proses

pertumbuhan. Kelompok ini berada dalam tingkat yang sama dengan

warna ungu yang mewakili kelompok protein hewani dan nabati,

seperti daging, ikan, telur dan kacang-kacangan, yang merupakan

sumber protein, zat besi dan zinc. Kedua kelompok ini memiliki porsi

pemenuhan yang setara, yakni sebesar 2 sajian per hari.

Kelompok terakhir diwakili dengan warna kuning yang

merepresentasikan minyak dan sejumlah makanan lain seperti permen,

yang sebaiknya dikonsumsi dalam porsi kecil. Hal ini mengingat

kandungan lemak, gula dan kalori dalam kadar tinggi, namun rendah

dalam kandungan vitamin dan mineral.

B. Perilaku Makan

Aktivitas yang padat menyebabkan dibutuhkannya sejumlah

asupan nutrisi yang sehat dalam jumlah tepat, dimana umumnya

meliputi 4-5 kali waktu makan termasuk makanan selingan. Anak-anak

pada fase ini mulai belajar mengenal lebih banyak varian makanan dan

cenderung pemilih terhadap jenis makanan tertentu saja akibat

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

12

penurunan sedikit tingkat nafsu makan (MRC Human Nutrition

Research, 2001; EUFIC, 2006).

Jenis-jenis makanan ringan, cemilan ataupun jajanan yang

mengandung banyak karbohidrat, gula, garam, dan penyedap rasa

menjadi favorit sebagian besar anak, dimana umumnya memiliki

kandungan nutrisi dan serat rendah yang membuat anak cepat kenyang,

mengganggu nafsu makan anak dan tidak menyehatkan. Padahal,

penelitian menunjukkan bahwa makanan selingan ternyata

berkontribusi sebanyak lebih dari sepertiga kebutuhan kalori total

harian (Lucile Packard Children’s Hospital at Stanford, n.d.). Karena

itu pemilihan makanan selingan yang sehat dan bernutrisi dalam porsi

seimbang sangat menunjang dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi

harian anak secara optimal.

Keengganan anak-anak untuk mengkonsumsi sayur mayur juga

merupakan permasalahan tipikal di kalangan orang tua (Soenardi,

2000). Studi menyebutkan 56% anak tidak menyukai sayur dan buah

(Anonim, 2010). Hal ini perlu diperhatikan dengan cermat oleh orang

tua, mengingat buah dan sayur memiliki kandungan nutrisi yang tinggi

dan baik bagi perkembangan anak.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

13

1.1.3. Tingkat Konsumsi Sayur dan Buah

FAO menggolongkan sayur dan buah dalam kelompok pangan yang

dikenal sebagai dietary desirable pattern, sebagaimana dikutip Aswatini,

Noveria dan Fitranita (Karsin, 2004). Keduanya merupakan sumber vitamin

dan mineral esensial dalam pemenuhan nutrisi harian tubuh yang berasosiasi

dengan tingkat kesehatan dalam jangka panjang.

Sayangnya, sejumlah data justru menunjukkan tingkat konsumsi sayur

dan buah masyarakat Indonesia yang rendah. Hasil Riset Kesehatan Dasar

2007 menunjukkan bahwa 93,6% penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun

kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Hal ini didasarkan pada kategori

cukup konsumsi sayur dan buah, yakni minimal 5 porsi setiap hari

(Departemen Kesehatan, 2009).

Direktur Budidaya dan Pasca Panen Sayur dan Tanaman Obat Ditjen

Holtikultura Kementerian Pertanian, Yul Bahar, menyebutkan bahwa tingkat

konsumsi sayur masyarakat Indonesia saat ini rata-rata hanya sebesar 41,9

kg/kapita/tahun. Jumlah ini sangat jauh dibandingkan standar konsumsi yang

ditetapkan oleh FAO sebesar 73 kg/kapita/tahun. Survei dalam workshop yang

diadakan oleh Kementrian Kesehatan lebih lanjut menunjukkan bahwa 27%

masyarakat Indonesia tidak memasukan sayur dalam menu keseharian mereka

(Pitakasari, 2011).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

14

Tingkat konsumsi sayur dan buah ini juga bervariasi di sejumlah

daerah di Indonesia. Data BPS (2007) mengindikasikan tingkat konsumsi

sayur yang lebih rendah di daerah perkotaan dibandingkan daerah pedesaan.

Sebagai contoh, DKI Jakarta sebagai ibukota negara memiliki proporsi rata-

rata pengeluran per kapita untuk sayur mayur sebesar 11,7% yang mencapai

kurang dari sepertiga pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada

tahun 2007. Jumlah ini lebih rendah daripada rata-rata proporsi pengeluaran

untuk sayur mayur seluruh Indonesia sebesar 12,1%. Hal ini sangat

bertentangan dengan proporsi konsumsi sayur yang terjadi di daerah

pedesaan, misalnya Maluku Utara, yang mencapai proporsi tertinggi sebesar

23,6%, 2 kali lipat lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk makanan dan

minuman jadi yang hanya mencapai 12,8% pada tahun 2007 (BPS, 2007).

1.1.4. Tingkat Konsumsi Daging

Daging merupakan sumber protein hewani serta sejumlah vitamin dan

mineral esensial bagi tubuh. Daging dan bagian-bagian organ tubuh hewan

mengandung senyawa vitamin yang lengkap, mulai dari vitamin A, B-

kompleks (thiamin, riboflavin, niacin, biotin, vitamin B6 dan B12, asam

pantothenic dan folacin), hingga vitamin D, E, dan K; sebagaimana diungkap

Food and Agriculture Organization dalam FAO Food and Nutrition Papers

(Bender, 1992). Daging juga merupakan sumber mineral yang kaya, seperti

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

15

zat besi, tembaga, seng dan mangan. Karena itu konsumsi daging menjadi

suatu hal yang penting dalam memenuhi asupan nutrisi harian yang seimbang.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging terbukti memiliki korelasi

positif dengan tingkat kecerdasan dan nilai human development index suatu

negara (Daryanto, 2009).

Secara umum, tingkat konsumsi daging masyarakat Indonesia

tergolong rendah dibandingkan negara-negara lain, baik daging sapi, ayam

maupun ikan. Direktorat Pangan dan Pertanian Indonesia (2010)

mengemukakan rata-rata konsumsi daging sapi segar penduduk Indonesia

hanya sekitar 2,24 kg per tahun per kapita, dengan peta sebaran yang terpusat

sebesar 60% wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta dan

Jawa Timur. Hal ini berpengaruh pada tingkat konsumsi yang tidak merata,

dengan DKI Jakarta, Bali dan Kalimantan Timur sebagai daerah dengan

tingkat konsumsi daging terbesar senilai lebih dari 10 kg/kapita/tahun

(Direktorat Pangan dan Pertanian BAPPENAS, 2006). Jumlah tersebut masih

jauh di bawah standar konsumsi daging segar yang dicanangkan FAO pada

tahun 2008, yaitu sebesar 33 kg/tahun/kapita dalam rangka memerangi

kekurangan gizi.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

16

Tabel 1.1. Rata-rata Konsumsi Protein (gram) per Kapita

Menurut Kelompok Makanan, 1999, 2002 - 2010

No. Komoditi 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 Padi-padian 25.04 24.42 24.29 24.05 23.69 23.33 22.43 22.75 22.06 21.76

2 Umbi-umbian 0.43 0.43 0.44 0.53 0.45 0.41 0.4 0.42 0.33 0.32

3 Ikan 6.07 7.17 7.91 7.65 8.02 7.49 7.77 7.94 7.28 7.63

4 Daging 1.33 2.26 2.62 2.54 2.61 1.95 2.62 2.4 2.22 2.55

5 Telur dan susu 1.43 2.33 2.22 2.38 2.71 2.51 3.23 3.05 2.96 3.27

6 Sayur-sayuran 2.23 2.49 2.75 2.57 2.52 2.66 3.02 3.01 2.58 2.52

7 Kacang-kacangan 4.81 6.36 5.85 5.52 6.31 5.88 6.51 5.49 5.19 5.17

8 Buah-buahan 0.33 0.45 0.46 0.43 0.43 0.39 0.57 0.52 0.41 0.47

9 Minyak dan lemak 0.42 0.53 0.54 0.48 0.48 0.45 0.46 0.39 0.34 0.34

10 Bahan minuman 0.79 1.13 1.01 1.03 1.08 1 1.13 1.06 0.98 1.05

11 Bumbu-bumbuan 0.66 0.79 0.69 0.71 0.82 0.81 0.76 0.73 0.68 0.69

12 Konsumsi lainnya 0.53 0.75 0.74 0.76 1.03 0.95 1.43 1.37 1.21 1.21

13 Makanan jadi 4.62 5.34 5.84 6.01 6,44* 5.83* 7,33* 8,36* 8,10* 8,03*

JUMLAH 48.67 54.45 55.37 54.65 55.27 53.65 57.66 57.49 54.35 55.01

Keterangan : * Termasuk minuman beralkohol

**2003, 2004 dan 2006 mencakup 10.000 panel; dan 2007,

2008 dan 2009 mencakup panel 68.800 rumah tangga

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011

Data di atas mengindikasikan jumlah konsumsi daging yang hanya

mencapai 4,6% dari total keseluruhan total konsumsi protein masyarakat

Indonesia pada periode 2010. Tingkat pertumbuhan konsumsi daging juga

cenderung lambat, dengan laju rata-rata sebesar 4,28% per tahun pada periode

2003-2007 (Kemetrian Pertanian, Dirjen Peternakan, n.d.).

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

17

Demikian pula dengan konsumsi daging ayam. Sebagaimana

dikemukakan oleh Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan

Indonesia (Gappi), Anton Supit, hingga saat ini tingkat konsumsi daging ayam

masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah, yakni sebesar 4,8

kg/tahun/kapita dengan kecenderungan peningkatan lebih dari 20% pada

tahun 2008 (Suhendra, 2009; KPPU, 2010). Data tersebut lebih lanjut

mengindikasikan jumlah konsumsi daging ayam yang mencakup 84,07% dari

total konsumsi daging ternak lainnya di Indonesia, dimana sepertiganya

terpusat di wilayah DKI Jakarta. Namun, jumlah ini ternyata masih jauh

dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia yang mencapai tingkat

konsumsi 38,5 kg/tahun/kapita dan Amerika Serikat sebesar 46

kg/tahun/kapita.

1.1.5. Benchmarking

Setiap bidang usaha memiliki kompetitornya masing-masing.

Demikian pula bidang usaha jajanan/cemilan di Indonesia, khususnya DKI

Jakarta yang memiliki tingkat kompetisi tinggi.

Dari hasil observasi yang dilakukan, kompetitor utama yang ada di

area sekolah adalah penjaja makanan keliling, seperti gorengan, siomay,

batagor, burger, pizza, minuman ringan, dan sebagainya. Penjual makanan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

18

ringan dan jajanan yang biasa dijual di kantin sekolah, warung serta mini

market juga menjadi kompetitor bagi usaha ini.

Tabel 1.2. Perbandingan Kompetitor

Kompetitor Harga Health Concern

Gorengan Rp. 500 - 1.000 Tidak

Burger Rp. 6.000 - 10.000 Tidak

Pizza Rp. 6.000 - 15.000 Tidak

Siomay Rp. 5.000 - 10.000 Tidak

Batagor Rp. 5.000 - 10.000 Tidak

Makanan ringan / snack Rp. 1.000- 10.000 Tidak

Roti, donat Rp. 2.000 - 5.000 Tidak

Minuman ringan Rp.1.500 - 5.000 Tidak

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa kompetitor yang ada tidaklah

begitu peduli terhadap kesehatan konsumen. Tingkat persaingan harga antar

kompetitor juga cenderung tinggi, mengingat ragam pilihan jajanan yang luas.

Namun bidang usaha ini ternyata tetap memiliki daya tarik tersendiri,

sekalipun dengan jumlah kompetitor yang besar. Hal ini mengingat bahwa

sebagian besar kompetitor berskala kecil hingga menengah, bersifat lokal, dan

belum memperhatikan faktor kesehatan dalam produk yang ditawarkan.

Health concern yang semakin meningkat di masyarakat Indonesia, khususnya

masyarakat ibukota seperti Jakarta, menjadi suatu peluang bagi pembangunan

bisnis baru di bidang ini.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

19

Selain kompetitor sekolah tersebut, kompetitor dengan produk sejenis

yang paling mendekati produk Sö Ré Ji adalah Bulaf. Bulaf merupakan

produsen beraneka ragam sosis, dengan adanya varian sosis sayuran yang

memiliki kemiripan dengan produk Sö Ré Ji. Namun Bulaf memiliki

kelemahan karena tidak begitu dikenal oleh masyarakat, sekalipun telah

berdiri selama 3 tahun. Hal ini mengungkapkan potensi pasar yang masih

memungkinkan untuk dimasuki oleh Sö Ré Ji secara luas.

Dari sisi harga, Bulaf menawarkan harga yang tergolong menengah,

tidak terlalu murah, namun juga tidak terlalu mahal, yakni berkisar antara Rp.

20.000 - Rp. 35.000. Faktor pembeda utama disini adalah bahwa Bulaf hanya

menjual frozen product, sedangkan Sö Ré Ji selain menjual frozen product

juga menjual produk ready to eat melalui penggunaan booth.

Dari hasil perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peluang Sö

Ré Ji untuk memasuki pasar ini masih cukup luas, yang dapat diperbesar

dengan perencanaan dan pemilihan strategi yang tepat untuk pengembangan

dan perluasan bisnis di masa mendatang.

1.2. Tujuan

Tujuan pembuatan business model berdasarkan latar belakang dan sejumlah

survei pasar yang ada, meliputi:

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab 1_2013_0060.pdf · 10. Hidari minuman yang berakohol 11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

20

1. Memenuhi kebutuhan akan makanan selingan berkualitas berbahan dasar

daging dan sayuran segar

2. Membantu memenuhi asupan nutrisi harian, terutama protein hewani,

serat, vitamin dan mineral esensial dengan berbagai manfaat yang

dikandungnya

3. Solusi untuk mengkonsumsi daging dan sayuran secara lengkap, mudah

dan menyenangkan

4. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya makanan sehat

yang bebas dari kandungan bahan-bahan berbahaya

5. Inovasi baru dari produk sosis, mulai dari bahan dasar, proses, kandungan

nutrisi, hingga penyajian dan cara menikmati

1.3. Manfaat

Dengan adanya pembentukan business model ini, diharapkan dapat tercapai

sejumlah manfaat berikut:

1. Memberikan manfaat nyata kepada masyarakat luas berupa adanya

produsen makanan ringan / cemilan berkualitas yang bernutrisi, halal,

sehat, dan bebas bahan-bahan berbahaya

2. Sebagai inpirasi bagi entrepreneur muda lainnya dalam pembentukan

jenis-jenis bisnis baru yang inovatif, baik dalam hal produk, value,

maupun metode dalam menikmati suatu produk