Top Banner
Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan salah satu aspek yang memiliki peranan penting dan memiliki kontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah maupun negara, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama sektor yang bergerak dalam industri makanan. Sektor hotel dan restoran adalah salah satu sektor yang amat penting bagi industri pariwisata, di mana sektor ini menurut Badan Statistik Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan terbesar ketiga dari keseluruhan industri di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah: Tabel 1.1 Data Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun 2009-2011 No. Sektor 2009 % 2010 % 2011 % 1. Pertambangan dan Penggalian 10,6 11,2 11,6 2. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikan 15,3 15,3 15,4 3. Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,3 13,7 13,9 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,8 0,8 0,8 5. Konstruksi 9,9 10,3 10,1 6. Industri Pengolahan 13,3 13,7 13,9 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,3 6,5 6,4 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 7,2 7,2 7,2 9. Jasa-jasa 10,2 10,2 10,3 Jumlah PDB 100 100 100 Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)
15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

Mar 11, 2019

Download

Documents

lythien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sektor pariwisata merupakan salah satu aspek yang memiliki peranan

penting dan memiliki kontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah

maupun negara, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama sektor

yang bergerak dalam industri makanan. Sektor hotel dan restoran adalah salah

satu sektor yang amat penting bagi industri pariwisata, di mana sektor ini menurut

Badan Statistik Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan terbesar ketiga dari

keseluruhan industri di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel 1.1

Data Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha di Indonesia Tahun 2009-2011

No. Sektor 2009

%

2010

%

2011

%

1. Pertambangan dan Penggalian 10,6 11,2 11,6

2. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikan 15,3 15,3 15,4

3. Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,3 13,7 13,9

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,8 0,8 0,8

5. Konstruksi 9,9 10,3 10,1

6. Industri Pengolahan 13,3 13,7 13,9

7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,3 6,5 6,4

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 7,2 7,2 7,2

9. Jasa-jasa 10,2 10,2 10,3

Jumlah PDB 100 100 100

Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

2

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Sektor Hotel dan Restoran dalam data Data Domestik Bruto (PDB), seperti

terlihat pada tabel diatas menempati urutan kedua setelah sektor Pertanian,

Peternakan, kehutanan, dan Perikanan dengan pertumbuhan 13,3 % pada tahun

2009, 13,7 % pada tahun 2010 dan 13,9 % pada tahun 2011. Hal ini menunjukan

bahwa Industri Pariwisata, khususnya sektor Hotel dan Restoran selalu mengalami

Pertumbuhan setiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir. Berikut ini adalah Tabel

Perkembangan Industri Jawa Barat 2009 – 2011 :

Tabel 1.2

Perkembangan Industri Jawa Barat 2009 - 2011

No. Unit Usaha 2009 2010 2011

1. IKM Unit 198.478 199.537 199.720

2. IB Unit 3.475 3.523 3.592

Total UU 201.953 203.060 203.312

No. Tenaga Kerja 2009 2010 2011

1. IKM Unit 2.280.375 2.291.053 2.294.825

2. IB Unit 1.914.235 1.925.618 1.926.460

Total TK 4.194.610 4.216.671 4.221.285

No. Investasi 2009 2010 2011

1. IKM Unit 9.871.646 10.106.017 10.206.094

2. IB Unit 181.245.978 187.825.324 202.323.542

Total Investasi 191.117.624 197.931.341 212.529.635

Sumber data : Dinas Sektor Indag dan PPTSP Kab/Kota (Diolah)

Ket : IKM : Inv < 10 M

IB : Inv > 10 M

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

3

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Dalam sektor industri pariwisata, produk makanan yang dihasilkan Usaha

Kecil dan Menengah banyak mempunyai kekhasan lokal, kompetitif, bergizi, dan

yang cukup dikenal oleh masyarakat serta memiliki konstribusi dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat. Berkembangnya produk-produk ini

berserta kekhasan dan variasinya dapat memberi kontribusi membuka lowongan

pekerjaan untuk masyarakat menengah kebawah. Produk olahan ikan adalah salah

satu, jenis industri kecil kreatif yang dapat berkembang dan memperkaya

keragaman jenis produk dalam industri pariwisata.

Ikan konsumsi merupakan jenis ikan yang ada di air laut maupun air tawar

yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi. Dibawah ini merupakan

tabel rata – rata konsumsi kalori (Kkal) per kapita menurut kelompok makanan.

Tabel 1.3

Rata-rata Konsumsi Kalori (KKal) per Kapita Sehari

Menurut Kelompok Makanan 2008-2011

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) (2011).

Dalam tabel di atas rata – rata konsumsi kalori (Kkal) ikan tingkat nasional

per kapita sehari mengalami peningkatan secara keseluruhan dalam empat tahun

terakhir, meskipun adanya penurunan pada tahun 2008 sebesar (47.64) KKal

No. Komoditi 2008 2009 2010 2011

1 Padi-padian 968.48 939.99 927.05 919.1

2 Umbi-umbian 52.75 39.97 37.05 43.49

3 Ikan 47.64 43.52 45.34 47.83

4 Daging 38.6 35.72 41.14 44.71

5 Telur dan susu 53.6 51.59 56.2 55.97

6 Sayur-sayuran 45.46 38.95 38.72 37.4

7 Kacang-kacangan 60.58 55.94 56.19 54.17

8 Buah-Buahan 48.01 39.04 40.91 39.44

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

4

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

menjadi (43.52) Kkal di tahun 2009. Sedangkan dalam produksi hasil budidaya

perikanan di Jawa Barat yang tinggi ternyata belum dibarengi dengan tingkat

konsumsi ikan masyarakat provinsi tersebut. Padahal pasar terbesarnya

mengandalkan konsumsi di pasar domestik, hal itu membuat produksi perikanan

di Jawa barat yang melimpah. Hal ini menimbulkan kesulitan untuk mencari

pasar ke luar daerah terutama untuk ikan budidaya. Untuk pasar impor sendiri

permintaannya lebih banyak untuk ikan hasil tangkap laut.

Tingkat konsumsi ikan di Jawa barat hanya 16,9% per kapita per tahun

sementara standar nasional 30 kg per kapita per tahun. Berdasarkan data dari

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, konsumsi ikan tertinggi

diterapkan oleh penduduk di Indonesia Bagian Timur dimana mereka bisa

mencapai angka standar negara maju, yaitu 50 kg per kapita per tahun.

Berdasarkan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat,

masyarakat Jawa Barat memang banyak yang makan ikan tapi kebanyakan lebih

mengkonsumsi ikan asin, bukan makan ikan segar karena agak langka. Padahal

tingkat kesehatan masyarakat akan meningkat jika banyak mengonsumsi ikan

segar. Selain itu, tentu saja mendorong kegiatan perekonomian nelayan,

pembudidaya ikan, dan pelaku perikanannya lainnya. Menurutnya hasil perikanan

budi daya masih tergantung pasar lokal. Berbeda halnya dengan hasil tangkap laut

nelayan Jawa Barat yang bisa menembus pasar ekspor ke Negara Korea, China,

Vietnam, dan Amerika Serikat. Volume ekspor hasil perikanan Jawa Barat pada

triwulan I/2011 naik sekitar 14% dari periode yang sama tahun lalu dan mayoritas

merupakan komoditas hasil tangkapan laut. Dinas Perikanan dan Kelautan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

5

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Provinsi Jawa Barat, (2011), di akses dalam http:// diskanlut. Jabar prov. go.id/

?mod= detilBerita&idMenuKiri =334&idBerita=89, tanggal 1 Agustus 2012.

Abon ikan adalah jenis makanan yang diawetkan yang terbuat dari ikan

laut yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan.

Menurut Suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang

diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang

dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya

simpan yang relatif lama. Karyono dan Wachid (1982) menyatakan, abon ikan

adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, melalui

kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara

menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap

daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari abon ikan cocok

dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk pauk, di akses

dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20030/4/Chapter%20II.pdf,

tanggal 28 Juli 2012.

Menurut Suryani (2007) produk yang dihasilkan mempunyai bentuk

lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Salah

satu tempat pengolahan ikan terdapat di Kecamatan Cisolok, Kabupaten

Sukabumi. Di wilayah ini terdapat usaha kecil yang memproduksi abon ikan.

Produksi abon ikan wilayah ini cukup potensial karena produk abon ikan yang

dihasilkan cukup diminati oleh konsumen, diakses dalam http://

repository.usu.ac.id/ bitstream/ 123456789/20030/4/Chapter%20II.pdf, tanggal 28

Juli 2012.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

6

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki sumber protein

hewani, mudah didapat, harganya murah dan jumlahnya banyak. Hal ini dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.4

Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar Berdasarkan Kota dan

Kabupaten di Provinsi Jawa Barat 2010

No Kota/Kabupaten Produksi Ikan Nila (Ton)

Kab. Cianjur 20.600

Kota Tasikmalaya 1.771

Kab. Tasikmalaya 4.460

Kota Bogor 559

Kab. Bogor 1.826

Kota Cirebon 14

Kab. Cirebon 245

Kota Bandung 468

Kab. Bandung Barat 10.635

Kab. Purwakarta 23.831

Lainnya 22.714

Sumber : Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, 2010 (diolah)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa setiap kota yang berada di Jawa Barat

mempunyai produksi ikan nila yang sangat banyak jumlahnya. Kota Tasikmaya,

Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Purwakarta yang

merupakan sentra produksi ikan nila yang mencapai 1.771 ton sampai 23.831 ton

per tahunnya.

Daging ikan nila mengandung nutrisi tinggi yang berguna untuk

pertumbuhan dan ketahanan tubuh. Kandungan nutrisi pada ikan nila dapat dilihat

pada Tabel 1.5 di bawah ini :

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

7

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.5

Kandungan Nutrisi Pada Ikan Nila Dalam 100 gram

No Nutrisi Jumlah

1 Total kalori 128 Kcal

2 Protein 26 mg

3 Karbohidrat 0 gm

4 Total lemak 3 gm

5 Transfat 0 gm

6 Kolesterol 57 mg

7 Fiber 0 gm

8 Selenium 54.40 mcg (78% DV)

9 Vitamin B12 1.86 mcg (31% DV)

10 Niacin 4.74 mg (24% DV)

11 Fosfor 204.00 mg (20% DV)

12 Kalium 380mg (11%DV)

Sumber : data diolah 2012

Produksi ikan nila yang banyak dengan harga yang relatif murah

merupakan suatu keunggulan dibandingkan dengan harga daging sapi yang mahal,

Ikan Nila dapat dimanfaatkan menjadi alternatif pengganti daging sapi sebagai

bahan baku produk abon. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan

sehingga diperlukan penanganan yang cepat dalam proses pengolahannya.

Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air

dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk

berkembang biak. Pengolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan

orang mengkonsumsi ikan lebih banyak maka produk olahan ikan bisa

dimanfaakan dan salah satu produk olahannya yaitu abon ikan nila.

Usaha pembuatan abon ikan mempunyai dampak yang positif, baik bagi

pengusaha maupun masyarakat setempat. Bagi pengusaha, dampak ekonomis dari

usaha ini adalah akan meningkatkan pendapatan mereka. Usaha abon ikan

merupakan bisnis yang menguntungkan karena mempunyai peluang pasar yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

8

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

saat ini bisa diatasi. Di samping itu, beroperasinya usaha abon ikan yang bersifat

padat karya akan membantu menyerap tenaga kerja bagi masyarakat setempat

sehingga akan membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Menurut Nur Syauqina Ahmad, (2012), diakses dalam http://inha-shakiynha.

blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html, tanggal 4 juli 2012.

Lebih jauh, peningkatan produksi abon ikan akan memberi peluang bagi

peningkatan pendapatan daerah setempat. Jika dikelola secara optimal (kendala-

kendala produksi, pemasaran dan keterbatasan modal kerja sudah teratasi), maka

produsen abon ikan pun berpeluang mengekspor produknya sehingga bisa

berkontribusi bagi penambahan cadangan devisa. Menurut Nur Syaukina Ahmad,

(2012), diakses dalam http://inha-shakiynha.blogspot.com/2012/03/v-behavior

urldefaultvmlo.html, tanggal 4 juli 2012.

Salah satu penyebab rendahnya konsumsi ikan adalah alasan

kepraktisan.Untuk menjawab tantangan tersebut, peningkatan ketersediaan produk

olahan berbasis ikan yang beragam menjadi kebutuhan mendesak. Selama ini,

pemasaran produk perikanan di Indonesia masih didominasi oleh primary product

dalam bentuk segar maupun beku. Umumnya nelayan dan pembudidaya terkesan

tidak mau repot dan langsung menjual hasilnya dalam bentuk segar. Padahal jika

sedikit mau berinovasi, hasil tangkapan tersebut bisa diolah terlebih dahulu

menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi selain juga dapat

memperpanjang umur ikan. Dibandingkan dengan sumber protein lainnya, ikan

mempunyai berbagai keunggulan diantaranya dari kandungan gizinya serta

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

9

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

sifatnya yang dapat diterima oleh semua agama. Menurut Direktorat Pemasaran

Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

(P2HP)-Kementerian Kelautan dan Perikanan, (2011), diakses dalam

http://www.wpi.kkp.go.id/wpcontent/uploads/2011/08/WPIFebruari-2011.pdf

tanggal 4 juli 2012.

Menurut Direktorat Pemasaran Dalam Negeri, Direktorat Jenderal

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), dalam bisnis ritel modern,

produk konsumsi menjadi bagian yang cukup penting dan pasar produk olahan

senantiasa menuntut kreativitas. Produk inovatif akan memberikan tahapan

pilihan bagi konsumen. Dengan ikan olahan, volume ikan yang dikonsumsi dapat

ditingkatkan secara signifikan. Produk olahan berbasis ikan tidak hanya terbatas

pada olahan untuk lauk(main course) teman makan nasi, tetapi juga dimungkinkan

dalam bentuk lain yang beranekaragam seperti bahan camilan (snacks), bahan

ingredients untuk olahan lanjutan, saus/bumbu penunjang (congdiments) ataupun

aneka kerupuk dan keripik. Sayangnya, pengembangan produk di Indonesia masih

tertinggal dibanding negara-negara lain. Jika negara-negara di seluruh dunia

melirik Indonesia menjadi pasar produk mereka, maka tampaknya kita perlu

melihat ke depan, bahwa perlu penguatan pengembangan produk untuk memenuhi

pasar dalam negeri. Kementerian Kelautan dan Perikanan, (2011), diakses dalam

http:// www.wpi.kkp.go.id/ wpcontent/ uploads/ 2011/ 08/ WPIFebruari-2011.pdf

tanggal 4 juli 2012.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

10

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Menurut Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

(P2HP), pemasaran produk ritel modern bukanlah sekedar fasilitasi marketing

saja, namun yang lebih penting adalah mempersiapkan produk UKM siap

menghadapi tantangan isu sustainability. Isu sustainnability itu adalah harga

kompetitif, kemasan modern,volume produksi dan sistem distribusimengikuti

ritme ritel modern. Perkembangan ritel modern di Indonesia dari tahun ke tahun

kian marak, khususnya di daerah perkotaan. Format ritel modern ini muncul dan

berkembang seiring perkembangan perekonomian, teknologi dan gaya

hidupmasyarakat yang menuntut kenyamananyang lebih dalam berbelanja. Dan

tidak dapat dipungkiri, sebagian besar pendapatan keluarga menengah perkotaan

Indonesia mengalir ke ritel modern. Maka tidak perlu menunda pengembangan

produk olahan ikan. Harus dimulai dari sekarang, pengembangan produk untuk

menangkap peluang serta mengantisipasi serbuan impor sekaligus menjadi tuan di

negeri sendiri. Direktorat Pemasaran Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan

Perikanan, (2011), diakses dalam http:// www.wpi.kkp.go.id/ wpcontent/ uploads/

2011/ 08/ WPIFebruari-2011.pdf, tanggal 4 juli 2012.

Jeruk limau atau purut (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu

yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap

masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara

nama lainnya ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos),

shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina), dan truc (Vietnam).

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, diakses dalam http://

id.wikipedia. org/wiki/Jeruk_purut, tanggal 4 Mei 2012.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

11

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Daun jeruk purut, dipakai sebagai pengharum dalam masakan. Jeruk

rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk

pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya

berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti

dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan

permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang

kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2 cm,

membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah

tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan. Dari

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, diakses dalam http://

id.wikipedia.org/ wiki/ Jeruk_purut, diakses tanggal 4 Mei 2012.

Dalam dunia boga Asia Tenggara, penggunaannya cukup sering dan rasa

sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging

atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah

dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis.

Daun jeruk purut juga banyak dipakai, seperti saat potongannya dicampurkan

pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan.

Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya

dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Negara Thailand,

daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan Tom khaa, dua

makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja,

Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga

menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan. Sebagai bumbu

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

12

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis

dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada

waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan

lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia,

ensiklopedia bebas, diakses dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_purut,

diakses tanggal 4 Mei 2012.

Daun jeruk limau sudah umum digunakan dalam masakan, pemilihan daun

jeruk limau ini atas dasar daun jeruk limau sudah teruji manfaatnya, sehingga

cocok dipakai dalam produk abon ikan nila, karena mempunyai aroma yang

tajam dan rasa yang tidak pahit dibandingkan jeruk nipis yang kurang dalam segi

aroma dan rasa yang pahit apabila digunakan untuk abon ikan nila dan mudah di

dapat dipasaran dibandingkan jenis daun jeruk lain serta berfungsi untuk

mengurangi bau amis pada makanan yang berbahan dasar daging maupun ikan.

Dengan adanya bau anyir/amis pada ikan nila, atas dasar itulah, maka adanya

penambahan daun jeruk limau untuk mengurangi bau amis tersebut dan

memberikan aroma dan rasa yang berbeda pada abon ikan.

Dengan banyaknya pemanfaatan produk olahan ikan seperti dari jenis ikan

tuna dan tongkol yang dibuat abon ikan, Ikan nila memiliki harga jual yang relatif

murah untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Dalam membuka usaha

bisnis dari olahan jenis ikan ini tidak memerlukan modal yang besar dibandingkan

jenis ikan lain. Seperti tuna dan tongkol yang harganya lebih mahal dan cukup

sulit di dapat di pasaran, karena termasuk jenis ikan air laut dan kualitas

kesegarannya berbeda-beda karena dijual dalam keadaan sudah mati.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

13

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Daya penerimaan terhadap suatu makanan ditentukan oleh rangsangan

yang ditimbulkan oleh makanan melalui indera penglihatan, penciuman serta

perasa atau pencicip bahkan mungkin pendengar. Walaupun demikian faktor

utama yang akhirnya mempengaruhi daya penerimaan terhadap makanan yaitu

rangsangan cita rasa yang ditimbulkan oleh makanan itu. Oleh karena itu penting

sekali dilakukan penilain cita rasa untuk mengetahui daya penerimaan konsumen.

Berdasakan uraian diatas maka penulis mengambil judul penelitian yaitu :

”PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU

TERHADAP UJI DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN

NILA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

identifikasi masalahnya yaitu sebagai berikut :

1. Seberapa besar dampak penambahan daun jeruk limau pada produk abon ikan

nila?

2. Berapa konsentrasi penambahan daun jeruk limau yang menghasilkan produk

abon ikan nila dengan kualitas terbaik menurut panelis?

3. Bagaimana penerimaan konsumen setelah diberi penambahan daun jeruk

limau pada abon ikan nila?

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

14

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui dampak penambahan konsentrasi daun jeruk limau pada

abon ikan nila.

2. Untuk mengetahui konsentrasi daun jeruk limau yang menghasilkan produk

abon ikan nila dengan kualitas terbaik menurut panelis.

3. Untuk mengetahui uji daya terima konsumen setelah diberi penambahan

konsentrasi daun jruk limau pada abon ikan nila.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai pangan hasil olahan

berbahan dasar ikan dan modifikasi produk abon ikan nila dengan penambahan

konsentrasi daun jeruk limau terhadap penerimaan konsumen.

1. Penelitian ini berguna untuk memperoleh data dan fakta mengenai dampak

penambahan daun jeruk limau terhadap abon ikan nila.

2. Mempraktekkan apa yang selama ini telah penulis dapatkan selama masa

perkuliahan dalam dunia nyata.

3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai pangan hasil olahan

berbahan dasar ikan dan modifikasi produk abon ikan nila dengan

penambahan konsentrasi daun jeruk limau serta uji daya terima konsumen.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/5090/4/S_MIK_0707597_Chapter1.pdf · masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

15

Ardi Sasmita, 2013 PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN JERUK LIMAU TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN PRODUKSI ABON IKAN NILA University in Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

1.4.2 Kegunaan Teoritis

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pangan hasil olahan

berbahan dasar ikan. Pangan hasil olahan berbahan dasar ikan dilakukan

modifikasi produk kuliner pembuatan abon ikan nila dengan penambahan daun

jeruk limau dan mengenai uji daya terima konsumen.

1.4.3 Kegunaan Praktis

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

motivasi kepada para pengusaha. Para pengusaha itu adalah yang berkecimpung

dalam produk kreatif sebagai oleh - oleh khas wisata kota khususnya tentang

pemanfaatan pangan olahan ikan.