1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hidup dalam kesejahteraan merupakan keadaan ideal yang diingini oleh semua orang. Tidak sedikit orang yang giat beragama; sholat lima waktu selalu ditegakkan, dzikir selalu dilaksanakan dan sedekah selalu diberikan, akan tetapi pada kenyataannya banyak orang yang menjalankan hal itu masih bingung dan gelisah. Sehingga timbulah pertanyaan, sholat yang bagaimana?, dzikir yang bagaimana?, sedekah yang bagaimana?, dan hal apa yang harus benar-benar diperhatikan sehingga bisa membuat seseorang bahagia dan sejahtera. Berikut hadis Nabi Muhammad tentang pentingnya menjaga diri dari barang- barang syubhat: ِ ْ َ َ ع عُ َ ىِ َ ْ ع مَ ع رْ عِ مَ مَاَ ا اَ عم مْ نَ ع عَ يِ َ ْ ِ شَ بِ نْ بِ انَ مْ عّ النِ ِ دْ بَ ي عِ بَ أْ نَ عْ الُ نِ ع : إ ْ عقَ يَ مُ َ مَ وََ َ َ امَ َ ْ الُ نِ إَ وٌ نَْ بَ نِ ٌْ ِ َ ُ معن ع مَ ْ عَ يَ ٌ اعَ مِ بَ تْ ش ع ٌ ْ ع ع ا أَ عممَ نَْ بَ وٌ نَْ بِ اُ النَ قُ اتِ نَ مَ ، فِ ِ نْ يِ دِ لَ أَْ بَ تْ امْ دَ قَ فِ اعَ بعمّ الشَ مِ ْ الَ ْ َ َ عَْ ي يِ اعُ الَ ، ِ امَ َ ْ ي الِ فََ اَ وِ اعَ بعمّ ي الشِ فََ اَ وْ نَ َ ، وِ ِ ْ ِ عَ وُ نِ إَ وَ َ ، أِ ْ ِ فََ تَْ يْ نَ ع أِ شْ يعِ لْ عِ دَ سَ جْ ي الِ فُ نِ إَ وَ َ ع أ عِ اَ َ ِ َ مِ ُ نِ إَ وَ َ أً مِ ِ َ َ دَ سَ فْ عَ دَ سَ ا فَ اِ إَ ع وّ ع دعَ سَ جْ الَ جَ َ ىْ رَ َ َ ا ىَ اِ إً َ ةْ ض ع عّ ع دعَ سَ جْ ال بْ َ قْ الَ يِ هَ وَ َ أواه ا[ ]مسي و لبخا
13
Embed
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/7029/5/4_bab1.pdf · Hadis tersebut menjelaskan bahwa kehalalan dan ... Penelitian ini diharpkan dapat memberikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hidup dalam kesejahteraan merupakan keadaan ideal yang diingini oleh semua
orang. Tidak sedikit orang yang giat beragama; sholat lima waktu selalu ditegakkan,
dzikir selalu dilaksanakan dan sedekah selalu diberikan, akan tetapi pada kenyataannya
banyak orang yang menjalankan hal itu masih bingung dan gelisah. Sehingga timbulah
pertanyaan, sholat yang bagaimana?, dzikir yang bagaimana?, sedekah yang
bagaimana?, dan hal apa yang harus benar-benar diperhatikan sehingga bisa membuat
seseorang bahagia dan sejahtera.
Berikut hadis Nabi Muhammad tentang pentingnya menjaga diri dari barang-
barang syubhat:
هللا ىهللا هللاع عهللا مع معرع ي هللاع عنمعما اا م حا ومهللام يقع ع : إن ال عن أبي عبد هللا النعمان بن بش
ام ن بن وإن الح معن اع يعهللامع تبم ش ع ع ا أع نمعم بن وبا أ لدين ، فمن اتق الن تب بعماع فقد ام الش
الحم ع اعي ي ام، ال في الح بعماع وا في الش ن وا ، و ، أ وإن وع ف ت ع أن ي كع ل يع ش
د ع ع أ وإن في الجس حا م هللا م أ وإن هللا د دع فس هللا ع وإاا فس دع ع هللاج الجس هللاحر ى ة إاا ى عض
هللا ع لبخاي وسهللام[]واه ا أ وهي القهللاب الجسدع ع
2
“Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata,
Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara
keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang
tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat
berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa
yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam
perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang
menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang
untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah
bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang
Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging,
jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka
buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “. (Riwayat
Bukhari dan Muslim)1”
Hadis tersebut menjelaskan bahwa kehalalan dan keharaman itu jelas
sedangkan syubhat berada diantaranya, oleh sebab itu hendaknya manusia berhati-
hati dengan barang syubhat supaya selalu terjaga agama dan pribadinya dari hal-hal
yang tercelah disekitar lingkungannya. Dan hadis tersebut juga menjelaskan bahwa
hati merupakan promotor dalam diri manusia. Hati yang kotor memancarkan
prilaku yang tercela dan hati yang bersih memancarkan prilaku yang berbudi.
Menjalankan hidup bermasyarakat seseorang bisa terkena penyakit hati
kapan saja dan dimana saja seperti ujub, takabur, ria’, dengki, dendam, pemarah,
pelit, tamak, dusta khianat, namimah, keras hati dan keluh kesah, yang dapat
mengakibatkan hidupnya resah dan gelisah, sehingga jauh dari ketenangan,
kebahagiaan, kenyamanan. Tetapi, semua hal tersebut dapat diminimalisir dengan